Anda di halaman 1dari 5

A. Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKS.

Kaum muslimin, pernah memiliki kejayaan di masa lalu. Masa di mana Islam menjadi pusat sebuah
peradaban modern. Peradaban yang dibangun untuk kesejahteraan umat manusia di muka bumi ini. Masa
kejayaan itu bermula saat Rasulullah mendirikan pemerintahan Islam, yakni Daulah Khilafah Islamiyah di
Madinah. Di masa Khulafa as-Rasyiddin ini Islam berkembang pesat. Sejarawan Barat beraliran
konservatif, Montgomery Watt menganalisa tentang rahasia kemajuan peradaban Islam, ia mengatakan
bahwa Islam tidak mengenal pemisahan yang kaku antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran agama.
Andalusia, yang menjadi pusat ilmu pengetahuan di masa kejayaan Islam, telah melahirkan ribuan
ilmuwan, dan menginsiprasi para ilmuwan Barat untuk belajar dari kemajuan iptek yang dibangun kaum
muslimin.

Terjemahan buku-buku bangsa Arab, terutama buku-buku keilmuan hampir menjadi satu-satunya sumber-
sumber bagi pengajaran di perguruan-perguruan tinggi Eropa selama lima atau enam abad. Fakta sejarah
menjelaskan antara lain, bahwa Islam pada waktu pertama kalinya memiliki kejayaan, bahwa ada
masanya umat Islam memiliki tokoh-tokoh seperti Ibnu Sina di bidang filsafat dan kedokteran, Ibnu
Khaldun di bidang Filsafat dan Sosiologi, Al-jabar dll. Islam telah datang ke Spanyol memperkenalkan
berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu ukur, aljabar, arsitektur, kesehatan, filsafat dan masih
banyak cabang ilmu yang lain lagi. Kekhilafahan Abbasiyah tercatat dalam sejarah Islam dari tahun 750-
1517 M / 132-923 H. Diawali oleh khalifah Abu al-’Abbas as-Saffah (750-754) dan diakhiri Khalifah al-
Mutawakkil Alailah III (1508-1517). Dengan rentang waku yang cukup panjang, sekitar 767 tahun,
kekhilafahan ini mampu menunjukkan pada dunia ketinggian peradaban Islam dengan pesatnya
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia Islam. Di era ini, telah lahir ilmuwan-ilmuwan
Islam dengan berbagai penemuannya yang mengguncang dunia. Sebut saja, al-Khawarizmi (780-850)
yang menemukan angka nol dan namanya diabadikan dalam cabang ilmu.

Pada abad ke-8 dan 9 M, negeri Irak dihuni oleh 30 juta penduduk yang 80% nya merupakan petani.
Hebatnya, mereka sudah pakai sistem irigasi modern dari sungai Eufrat dan Tigris. Hasilnya, di negeri-
negeri Islam rasio hasil panen gandum dibandingkan dengan benih yang disebar mencapai 10:1 sementara
di Eropa pada waktu yang sama hanya dapat 2,5:1. Ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan
pengembangannya berdampak cukup besar bagi peradaban dan kesejahteraan umat pada masa itu.
Kecanggihan teknologi masa ini juga terlihat dari peninggalan-peninggalan sejarahnya. Seperti arsitektur
mesjid Agung Cordoba; Blue Mosque di Konstantinopel; atau menara spiral di Samara yang dibangun
oleh khalifah al-Mutawakkil, Istana al-Hamra (al-Hamra Qasr) yang dibangun di Seville, Andalusia pada
tahun 913 M. Sebuah Istana terindah yang dibangun di atas bukit yang menghadap ke kota Granada.
Masa kejayaan Islam, terutama dalam bidang ilmu pengetahun dan teknologi, terjadi pada masa
pemerintahan Harun Al-Rasyid. Dia adalah khalifah dinasti Abbasiyah yang berkuasa pada tahun 786.
Banyak lahir tokoh dunia yang kitabnya menjadi referensi ilmu pengetahuan modern. Salah satunya
adalah bapak kedokteran Ibnu Sina atau yang dikenal saat ini di Barat dengan nama Avicenna. Sebelum
Islam datang, Eropa berada dalam Abad Kegelapan. Tak satu pun bidang ilmu yang maju, bahkan lebih
percaya tahayul. Dalam bidang kedoteran, misalnya. Saat itu di Barat, jika ada orang gila, mereka akan
menangkapnya kemudian menyayat kepalanya dengan salib. Di atas luka tersebut mereka akan
menaburinya dengan garam. Jika orang tersebut berteriak kesakitan, orang Barat percaya bahwa itu
adalah momen pertempuran orang gila itu dengan jin. Orang Barat percaya bahwa orang itu menjadi gila
karena kerasukan setan, Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu hal yang sangat mulia dan berharga.
Para khalifah dan para pembesar lainnya mengantisipasi kemungkinan seluas-luasnya untuk kemajuan
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Pada umumnya khalifah adalah para ulama yang mencintai ilmu,
menghormati sarjana dan memuliakan pujangga. Kebebasan berpikir sebagai hak asasi manusia diakui
sepenuhnya. Pada waktu itu akal dan pikiran dibebaskan dari belenggu taklid, yang menyebabkan orang
sangat leluasa mengeluarkan pendapat dalam segala bidang, termasuk bidang aqidah, falsafah, ibadah dan
sebagainya.

Kecanggihan teknologi masa ini juga terlihat dari peninggalan-peninggalan sejarahnya. Seperti arsitektur
mesjid Agung Cordoba Blue Mosque di Konstantinopel. atau menara spiral di Samara yang dibangun
oleh khalifah al-Mutawakkil, Istana al-Hamra (al-Hamra Qasr) yang dibangun di Seville, Andalusia pada
tahun 913 M. Sebuah Istana terindah yang dibangun di atas bukit yang menghadap ke kota Granada. Saat
itu “kata Lutfi” banyak lahir tokoh dunia yang kitabnya menjadi referensi ilmu pengetahuan modern.
Salah satunya adalah bapak kedokteran Ibnu Sina atau yang dikenal saat ini di Barat dengan nama
Avicenna. Pada saat itu tentara Islam juga berhasil membuat senjata bernama ‘manzanik’, sejenis ketepel
besar pelontar batu atau api. Ini membuktikan bahwa Islam mampu mengadopsi teknologi dari luar. Pada
abad ke-14, tentara Salib akhirnya terusir dari Timur Tengah dan membangkitkan kebanggaan bagi
masyarakat Arab. Peradaban Islam memang peradaban emas yang mencerahkan dunia. Itu sebabnya
menurut Montgomery, tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi dinamonya, Barat bukanlah apa-
apa. Wajar jika Barat berhutang budi pada Islam.

Berikut ini adalah beberapa penemu atau ilmuan muslim yang sangat berpengaruh terhadap ilmu
pengetahuan yang hingga sekarang masih bermanfaat dan masih digunakan.

1. Al khawarizmi: ia adalah seorang yang menemukan ilmu aljabar di dalam matematika.


2. ibnu sina ia adalah: membuat buku tentang kedoteran
3. jabbir ibnu hayyan: ahli kimia yang di kenal sebagai bapak kimia
4. rbffkmmmmkalbiruni: meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan
lingkungan fisik bumi. Dia di nobatkan sebagai bapak antropologi, idiologi
5. Abu alzahwari: penemu tehnik patah tulang dan membuat kitab untuk menyembuhkan luka pada saat
oprasi
6. ibnu haitham: dikenal sebagai bapak ilmu mata yang mengurai bagai mana mata bekerja
7. Ar razi: orang pertama yang bia menjelaskan tentang penyakit cacar dan juga alergi asma dan demam
sebagai daya mekanisme tubuh.

B. Sebab-sebab kemajuan umat Islam di bidang IPTEK

Disamping secara eksternal saat itu Barat tengah tertidur lelap dalam buaian teosentrisme dan alam
pikiran yang jumud, bahkan bangsa barat saat itu dalam kondisi terbelakang. Islam mengalami
kebangkitan intelektual dan kultural yang sepektakuler dengan revolusi pemikiran dan budaya Islam yang
bercorak peradaban baru, menyambung matarantai peradaban sebelumnya (Yunani, Babilon, dan Persia).
Islam yang kosmopolit, humanistik, kultural, dan saintifik yang puncaknya pada era Abasiyyah.

Secara umum menurut Arif ada beberapa faktor yang telah mendorong kemajuan sains di dunia Islam saat
itu yakni :
Kesungguhan dalam mengimani dan mempraktikkan ajaran Islam sehingga lahirlah individu-individu
unggul.
1. Motivasi agama.
2. Faktor sosial politik.
3. Faktor ekonomi.
4. DFaktor dukungan dan perlindungan penguasa saat itu.

C. Sebab kemunduran umat islam di bidang IPTEK

Faktor Penyebab Kemunduran Islam dalam Bidang IPTEKKemunduran Islam ditandai dengan
kekuasaan dan kerajaan yang semakin terpecah-belah. Faseyang terjadi pada abad ke-12 hingga abad ke-
18, pada umumnya merupakan akibat dari beberapafaktor sebagai berikut :

1. Faktor ekologi dan alamiDi negara-negara Islam, kondisi tanahnya sangat gersang atau semi
gersang. Kondisi yang demikianini juga rentan untuk bertahan dari serangan luar. Demikian pula
pada tahun 1347 hingga 1349,telah terjadi wabah penyakit yang mematikan di Mesir, Syiria dan
Iraq. Akibatnya, penduduk tidakberkonsentrasi pada suatu kawasan tertentu dan juga terhadap
dunia pendidikan.

2. Adanya orang-orang yang meninggalkan agamaTindakan meninggalkan agama bukan hanya


tindakan yang mengakibatkan dirinya menganut agamalain. Pada masa ini, orang-orang lebih
mementingkan keluarganya sendiri dalam segala bidang.Peristiwa ini disebut juga dengan
nepotisme. Misalnya dalam urusan pemerintahan, seseorangmengutamakan keluarganya dan
kemudian mengangkat pimpinan dari keluarganya sendiri. Hal initidak akan menimbulkan
masalah baru jika kepemimpinannya dapat berjalan dengan baik. Namunakan menjadi masalah
yang lebih besar jika pimpinan tersebut tidak mampu mengelola danmemberdayakan
kemampuannya dengan baik.

3. Para Penguasa yang lemah dalam kepemimpinannya dan tidak menjaga dengan baik
wilayahkekuasaan yang luasHal ini ditunjukkan oleh peristiwa Perang salib yang terjadi pada
tahun 1096 hingga 1270 danserangan Mongol pada tahun 1220 sampai tahun 1300-an. Menurut
Bernand Lewis, Perang Salibpada dasarnya merupakan pengalaman pertama imperialisme barat
yang ekspansionis, yangdimotivasi oleh tujuan materi dengan menggunakan agama sebagai
medium psikologisnya.Terlebih lagi setelah pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan
berhasil membumihanguskanBagdad yang menjadi pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang
kaya dengan ilmu pengetahuan. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya
dipegang oleh Al Mu’tasim, penguasa terakhir Bani Abbas di Bagdad. Setelah Bagdad di
taklukkan Hulagu Khan yang beragamasyamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami
kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayahkekuasaannya terpecah menjadi beberapa kerajaan
kecil yang tidak dapat bersatu kembali.Peninggalan – peninggalan budaya dan peradaban Islam
hancur dan semakin parah lagi setelahdiserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.

4. Kemunduran kerajaan besar Islam yaitu Kerajaan Safawi (18 M) dan Mughal (19 M)Kerajaan
Safawi dan Kerajaan Mughal merupakan kerajaan Islam terbesar pada masanya. Masakeemasan
kerajaan-kerajaan tersebut, tentunya menjadikan faktor berkembangnya peradaban Islamdalam
bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik serta seni.Kemunduran
kedua Kerajaan tersebut mengakibatkan peradaban Islam turun secara drastis.Kemerosotan moral
para pemimpin serta kekuatan militer yang lemah.

5. RenaissanceRenaissance adalah lahirnya kembali peradaban barat. Renaissance dari bahasa


Prancis terdiri darikate re (kembali) dan naitre (lahir). Jadi Dalam konteks sejarah barat,
renaissance mengacu padaterjadinya kebangkitan kembali minat yang besar dan mendalam
terhadap kekayaan warisan Yunanidan Romawi kuno dalam berbagai aspeknya. Tanpa
renaissance di Eropa tidak akan mungkinmenapaki abad-abad modern begitu cepat. Renaissance
membangkitkan kembali cita-cita alampemikiran yang menstrukturi standar dunia modern seperti
optimisme, hedonisme, naturalisme, danindividualisme.Masa ini ditandai oleh kehidupan yang
cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraanyang mengeluarkan Eropa dari
kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukansuatu yang berkembang secara
alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya,suatu reaksi terhadap kakunya
pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.Pada masa itu, agama Kristen menjadi penghambat
dalam pengembangan IPTEK. Hal ini dikarenakananggapan yang salah dari pihak gereja.
Siapapun yang melakukan penemuan, namun hasilpenemuannya tidak disebutkan di Injil, mereka
akan diusir atau bahkan dibunuh. Namun, pemuda-pemudanya justru menjadi lebih bersemangat
dalam mengembangkan kemampuannya di bidangIPTEK. Dan sejak itulah Eropa mengalami
kebangkitan yang pesat hingga sekarang.

D. Upaya-upaya pembangkitan umat islam di bidang IPTEK

1. Solusi untuk Membangkitkan Kembali Kemajuan IPTEK MuslimSeperti halnya sebuah roda
yang berputar, peradaban Muslim juga mengalami pasang dan surutdalam perkembangannya.
Kejayaan Muslim mulai mengalami kemunduran sejak adanyakebangkitan bangsa Eropa.
Ironisnya, umat Muslim mengalami kemerosotan tiap tahunnya dan kiniMuslim telah jauh
tertinggal dari bangsa Eropa. Sebagai generasi penerus Islam, kita memilikitanggung jawab untuk
mengejar ketertinggalan peradaban Muslim. Adapun solusi daripermasalahan tersebut ialah
sebagai berikut:

2. Terus menerus mencari ilmuDengan perkembangan ilmu yang cukup pesat, diharapkan Muslim
selalu menuntut dan menggauliilmu itu sendiri. Hal ini bertujuan agar Muslim tidak tertinggal
dengan kemajuan teknologi saat ini.Maka diharapkan, Muslim selalu merasa haus akan ilmu,
bukan justru sebaliknya yang merasaberpuas diri terhadap ilmu yang telah dikuasai. Dengan
demikian, Muslim dapat mengembangkankemampuan yang dimiliki, sehingga dapat
mengembalikan masa kejayaan peradaban Islam dalambidang IPTEK yang pernah diambil alih
oleh bangsa Barat.

3. Menguasai teknologi yang berkembang saat iniPada zaman sekarang teknologi sangat diperlukan
oleh manusia modern untuk menunjangkehidupannya. Untuk itu diharapkan, manusia dapat
mengikuti perkembangan teknologisemakin canggih dan mengalami pembaruan setiap saat.
Dengan menguasai teknologi manusia akanlebih menggenggam dunia.

4. Umat Islam tidak menutup mata akan IPTEKGuna menilik lebih jelas tentang kemajuan IPTEK
maka haruslah Muslim untuk membuka mata lebar-lebar mengenai perkembangan IPTEK itu
sendiri. Sehingga, dengan membuka mata Muslimdiharapkan dapat mengikuti IPTEK dan
selanjutnya dapat termotivasi untuk lebih dapat menggaulibahkan mengungguli kemajuan IPTEK
bangsa Barat.

5. Mendidik keterampilan, memanfaatkan produk IPTEK bagi kesejahteraan hidup umatmanusia


pada umumnya dan umat Islam pada khususnyaSama halnya dengan apa yang dilakukan bangsa
Barat, muslim pun harus dapat mengeksplorasikanberbagai ilmu atau IPTEK yang ada. Dengan
berbagai inovasi, Muslim tidak hanya dapat menciptakanhal-hal yang baru namun juga dapat
memperbarui hal-hal yang sudah ada dan menghasilkan barangbaru tanpa embel-embel plagiat
atau meniru barang yang sudah jadi. Di sinilah, kreatifitas daninovasi sangat diperlukan.
Sehingga Muslim dapat berkembang lebih pesat lagi untuk kedepannya.

6. Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan IPTEKSebagaimana mestinya, suatu ilmu
atau ajaran haruslah senada dan sejalan dengan agama ataukitab yang diyakini. Selanjutnya,
dengan terciptanya jalinan yang kuat antara ajaran agama danIPTEK akan menciptakan
keserasian yang berujung dengan semakin pesatnya perkembangan IPTEKitu sendiri. Sebab
ajaran agama merupakan pedoman yang mengatur segala aspek kehidupantermasuk IPTEK itu
sendiri. Dalam mengembangkan suatu ilmu haruslah mengedepankan ajaranagama guna lebih
memajukan ilmu itu sendiri.

7. Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap masa depan umat manusia
melaluikemampuan menginterpretasikan ajaran Al-QuranPada kenyataannya, pembiasaan
pendidikan pada usia dini akan memberikan manfaat yang lebihmaksimal untuk ke depannya.
Begitu pula dengan pembelajaran mengenai Al-Quran besertaaplikasinya dalam kehidupan nyata.
Dengan begitu, diharapkan Muslim dapat lebih paham ataumengerti tentang ajaran Al-Quran
yang secara tidak langsung dapat memahami dan dapatmempelajari tentang IPTEK itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai