METODE PENELITIAN
1. Variabel Terikat
Variabel yang terikat dalam penelitian ini, Kemampuan Bahasa anak usia5-6 tahun
2. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu metode bercerita di SPS Binangkit
Kemampuan bahasa pada anak usia5-6 tahun melalui aspek perkembangan menerima
bahasa, mengerti beberapa perintah secara bersamaan, mengulang kalimat yang lebih
kompleks dalam judul cerita, memahami aturan yang berlaku di rumah maupun disekolah.
Aspek mengungkap bahasa, menjawab pertanyaan yang lebih kompleks, memiliki bunyi yang
sama, berkomunikasi secara lisan dan mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca
dan menulis. Metode bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
menyampaikan suatu pesan, informasi atau sebuah dongeng belaka yang bisa dilakukan
secara lisan atau tertulis. Cara penuturan kata tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
alat peraga atau tanpa alat peraga. Dalam penelitian ini alat peraga yang digunakan kepada
Penelitian ini akan dilakukan di SPS Binangkit Desa Saguling, Kecamatan Saguling,
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Agustus sampai dengan bulan
November 2022
1 Persiapan penelitian
2 Perencanaan
3 Pelaksanaan siklus I
4 Pelaksanaan siklus II
5 Pengolahan data
6 Penyusunan laporan
Subjek dari penelitian adalah peserta didik kelompok B SPS Binangkit Kecamatan Saguling
Kabupaten Bandung Barat, yang berjumlah 13 peserta didik usia 5-6 tahun, yang terdiri dari murid
wanita 7 dan laki-laki berjumlah 6 murid, yang memiliki kemampuan bahasa yang beragam.
media papan flanel di kelompok B, SPS Binangkit Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian tindakan kelas (PTK), Sebelum melakukan
tindakan pada siklus 1, penelitian melakukan tes prasiklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk
mengetahui perkembangan kemampuan bahasa anak sebelum dilakukan kegiatan melalui metode
bercerita. Kegiatan pengamatan mengembangkan kemampuan bahasa anak dilakukan observasi, yang
sama seperti dilakukan lembar observasi mengembangkan kemampuan bahasa anak yang akan
digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil pengamatan mengembangkan kemampuan bahasa
melalui metode bercerita di SPS Binangkit Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat, masih
kurang karena pembelajaran yang dilakukan guru kurang optimal untuk mengembangkan
kemampuan bahasa melalui metode bercerita. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu
Dilihat pada gambar di bawah ini Model PTK yang peneliti gunakan pada penelitian
Perencanaan
Refleksi Tindakan
Observasi
Semua kegiatan dari siklus I dan II dilaksanakan dengan tahap perencanaan
perencanaan atau planning meliputi pembuatan perangkat pembelajaran, persiapan sarana dan
meliputi segala tindakan yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPPM dan
observing meliputi pembuatan instrumen penelitian, pengumpulan data berupa nilai evaluasi
perbaikan, tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para
ahli penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus, setiap siklus
meliputi :
Siklus I
penelitian, pengumpulan data berupa nilai evaluasi siswa setelah mendapatkan tindakan,
4. Tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para ahli
Siklus II
1.Tahapan perencanaan atau planning meliputi pembuatan perangkat pembelajaran, persiapan
sarana dan prasarana penelitian serta menentukan indikator kinerja. 2.Tahapan pelaksanaan
tindakan meliputi segala tindakan yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
pengumpulan data berupa nilai evaluasi siswa setelah mendapatkan tindakan, menganalisa
4.Tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para ahli
yang ditunjukkan dengan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan. Selama dilakukan
tindakan dan sesudah dilakukan tindakan, data diperoleh saat kegiatan belajar mengajar,
maupun sesudah kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan berbagai cara meliputi :
1. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk mengetahui perilaku siswa pula saat proses
peneliti dibantu oleh kolaborasi yakni guru kelas dan kepala sekolah. Observasi yang
papan flanel. Hal-hal yang observasi antara lain kemampuan anak dalam mengajukan
pertanyaan, membuat tebakan dan akhirnya membuat jawaban, perhatian anak terhadap cerita
yang disampaikan peneliti, kepercayaan diri pada saat tampil di depan kelas dan penemuan
kosakata yang baru serta imajinasi anak saat bercerita di depan kelas.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh untuk peneliti dengan tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan yang diwawancarai (responden) dengan alat yang
dinamakan panduan wawancara. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru dan anak
didik, untuk mengetahui respon guru dan anak tentang pembelajaran dengan metode
bercerita. merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan
dalam penelitian deskriptif kualitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan
3. Dokumentasi
Dokumentasi berupa kurikulum, visi, misi sekolah, rencana kegiatan harian, aktivitas
peserta didik pada saat kegiatan berlangsung (foto menggunakan kamera HP) diambil pada
setiap siklus. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tertulis, arsip-arsip dan
dokumen-dokumen.