Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Terikat

Variabel yang terikat dalam penelitian ini, Kemampuan Bahasa anak usia5-6 tahun

SPS Binangkit Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu metode bercerita di SPS Binangkit

Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat.

3. Definisi Operasional Variabel

Kemampuan bahasa pada anak usia5-6 tahun melalui aspek perkembangan menerima

bahasa, mengerti beberapa perintah secara bersamaan, mengulang kalimat yang lebih

kompleks dalam judul cerita, memahami aturan yang berlaku di rumah maupun disekolah.

Aspek mengungkap bahasa, menjawab pertanyaan yang lebih kompleks, memiliki bunyi yang

sama, berkomunikasi secara lisan dan mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca

dan menulis. Metode bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

menyampaikan suatu pesan, informasi atau sebuah dongeng belaka yang bisa dilakukan

secara lisan atau tertulis. Cara penuturan kata tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan

alat peraga atau tanpa alat peraga. Dalam penelitian ini alat peraga yang digunakan kepada

peserta didik menggunakan papan tangan untuk menarik perhatian anak.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SPS Binangkit Desa Saguling, Kecamatan Saguling,

Kabupaten Bandung Barat.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Agustus sampai dengan bulan

November 2022

Agustus September Oktober November


No Uraian Minggu Ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan penelitian

2 Perencanaan

3 Pelaksanaan siklus I

4 Pelaksanaan siklus II

5 Pengolahan data

6 Penyusunan laporan

C. Subyek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian adalah peserta didik kelompok B SPS Binangkit Kecamatan Saguling

Kabupaten Bandung Barat, yang berjumlah 13 peserta didik usia 5-6 tahun, yang terdiri dari murid

wanita 7 dan laki-laki berjumlah 6 murid, yang memiliki kemampuan bahasa yang beragam.

Objek penelitian adalah keseluruhan prose pembelajaran metode bercerita menggunakan

media papan flanel di kelompok B, SPS Binangkit Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat.
D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian tindakan kelas (PTK), Sebelum melakukan

tindakan pada siklus 1, penelitian melakukan tes prasiklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk

mengetahui perkembangan kemampuan bahasa anak sebelum dilakukan kegiatan melalui metode

bercerita. Kegiatan pengamatan mengembangkan kemampuan bahasa anak dilakukan observasi, yang

sama seperti dilakukan lembar observasi mengembangkan kemampuan bahasa anak yang akan

digunakan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil pengamatan mengembangkan kemampuan bahasa

melalui metode bercerita di SPS Binangkit Kecamatan Saguling Kabupaten Bandung Barat, masih

kurang karena pembelajaran yang dilakukan guru kurang optimal untuk mengembangkan

kemampuan bahasa melalui metode bercerita. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu

melakukan tindakan untuk mengembangkan kemampuan bahasa melalui metode bercerita

dengan media papan flanel.

Dilihat pada gambar di bawah ini Model PTK yang peneliti gunakan pada penelitian

ini adalah model Kurt Lewin, yaitu sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi Tindakan

Observasi
Semua kegiatan dari siklus I dan II dilaksanakan dengan tahap perencanaan

(planning), tindakan (action), pengamatan (observing), serta refleksi (reflecting). Tahapan

perencanaan atau planning meliputi pembuatan perangkat pembelajaran, persiapan sarana dan

prasarana penelitian serta menentukan indikator kinerja Tahapan pelaksanaan tindakan

meliputi segala tindakan yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPPM dan

RPPH dengan materi pengembangan kemampuan kognitif Tahapan pengamatan atau

observing meliputi pembuatan instrumen penelitian, pengumpulan data berupa nilai evaluasi

siswa setelah mendapatkan tindakan, menganalisis data dan menyusun langkah-langkah

perbaikan, tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para

ahli penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus, setiap siklus

meliputi :

Siklus I

1. Tahapan perencanaan atau planning meliputi pembuatan perangkat pembelajaran,

persiapan sarana dan prasarana penelitian serta menentukan indikator kinerja.

2. Tahapan pelaksanaan tindakan meliputi segala tindakan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran RPPM dan RPPH dengan materi pengembangan kemampuan kognitif.

3. Tahapan pengamatan atau observing meliputi pembuatan instrumen

penelitian, pengumpulan data berupa nilai evaluasi siswa setelah mendapatkan tindakan,

menganalisa data dan menyusun langkah-langkah perbaikan.

4. Tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para ahli

penelitian tindakan kelas melalui pertemuan bimbingan.

Siklus II
1.Tahapan perencanaan atau planning meliputi pembuatan perangkat pembelajaran, persiapan

sarana dan prasarana penelitian serta menentukan indikator kinerja. 2.Tahapan pelaksanaan

tindakan meliputi segala tindakan yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

RPPM dan RPPH dengan materi pengembangan kemampuan kognitif.

3.Tahapan pengamatan atau observing meliputi pembuatan instrumen penelitian,

pengumpulan data berupa nilai evaluasi siswa setelah mendapatkan tindakan, menganalisa

data dan menyusun langkah-langkah perbaikan.

4.Tahapan refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para ahli

penelitian tindakan kelas melalui pertemuan bimbingan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari tingkat penguasaan dan peningkatan kreativitas

yang ditunjukkan dengan hasil observasi sebelum dilakukan tindakan. Selama dilakukan

tindakan dan sesudah dilakukan tindakan, data diperoleh saat kegiatan belajar mengajar,

maupun sesudah kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan berbagai cara meliputi :

1. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengetahui perilaku siswa pula saat proses

pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan sendiri oleh

peneliti dibantu oleh kolaborasi yakni guru kelas dan kepala sekolah. Observasi yang

dilakukan meliputi proses pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita dengan

papan flanel. Hal-hal yang observasi antara lain kemampuan anak dalam mengajukan

pertanyaan, membuat tebakan dan akhirnya membuat jawaban, perhatian anak terhadap cerita

yang disampaikan peneliti, kepercayaan diri pada saat tampil di depan kelas dan penemuan

kosakata yang baru serta imajinasi anak saat bercerita di depan kelas.
2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh untuk peneliti dengan tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan yang diwawancarai (responden) dengan alat yang

dinamakan panduan wawancara. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru dan anak

didik, untuk mengetahui respon guru dan anak tentang pembelajaran dengan metode

bercerita. merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan

dalam penelitian deskriptif kualitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan

tatap muka secara individual.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berupa kurikulum, visi, misi sekolah, rencana kegiatan harian, aktivitas

peserta didik pada saat kegiatan berlangsung (foto menggunakan kamera HP) diambil pada

setiap siklus. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tertulis, arsip-arsip dan

dokumen-dokumen.

Anda mungkin juga menyukai