MENGATASINYA
TEKONOLOGI BARAT
1. Pengembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi dapat menaikkan kuantitas suatu
produksi
Penggunaan teknologi yang maju untuk pengolahan minyak kelapa sawit dengan
temperatur dan tekanan yang telah diatur sesuai dengan alat digunakan akan dapat
memperoleh hasil yang lebih banyak dibandingkan dengan cara tradisional. Hal ini
mengingat pengolah pada temperatur tepat tidak banyak minyak yang terbuang (menguap)
dan tekanan yang tepat maka kemungkinan minyak yang tertinggal pada ampas dapat
diperkecil.
Pada pengolahan minyak bumi, yang semula kenal mengenal bensin, sekarang kita
mengenal premium mana premium dikatakan lebih baik karena mempur nilai oktan yang
lebih tinggi sehingga tidak mudah/cepat merusak alat atau mesin yang menggunakan bahan
bakar tersebut.
Pembuatan kaca dahulu hanya mengenal yang jernih atau berwarna, tetapi sekarang kita
kenal kaca riben, ini juga merupakan hasil kemajuan pengetahuan alam dan teknologi yang
merupa perpaduan fisika dan kimia. Contoh lain misalnya pada industri baja. Dengan
pengetahuan material proses metalurgi di industri baja dapat diproduksi bermacam-macam
baja sesuai dengan kekuatan dan sifat diinginkan. Demikian pula di bidang obat-obatan,
dapat dibuat obat yang berkualitas tinggi, misalnya ditemukannya cara sterilisasi yang lebih
tepat (tanpa mengurangi/ merusak mutu bahan yang disterilkan).
3. Pengolahan sumber daya alam yang efektif dan efisien menambah ragam produksi.
Kalau melihat ketela pohon, segera akan terlintas pada pikiran bahwa bahan tersebut
dapat diekspor, dalam bentuk gaplek atau tepung kanji (tepung tapioka). Akan tetapi, dengan
kemajuan teknologi yang dapat memproses dengan fermentasi maka ketela pohon dapat pula
menghasilkan gula yang dikenal dengan gula cair. Di samping menambah ragam produksi,
proses fermentasi (peragian) ketela pohon merupakan hasil peningkatan nilai ekonomi suatu
barang, karena gula merupakan salah satu sumber energi yang pokok bagi manusia.
Pada pengolahan minyak bumi yang mula-mula hanya menghasilkan macam-macam
bahan bakar, seperti LNG, LPG, Avigas, premium, solar, minyak tanah, dan minyak pelumas
lilin serta aspal, sekarang dapat dikembangkan untuk menghasilkan propylene suatu bahan
untuk pembuatan plastik, gas H, untuk pembuatan pupuk, ABS (alkil bennema sulfonate)
untuk pembuatan detergen
Sumber daya alam akan berarti apabila manusia mempunyai kemampuan untuk
memanfaatkannya. Sumber daya alam ada yang dapat diperbaharui (renewable), yang bila
dimanfaatkan secara baik, dan digunakan dengan hemat serta tidak habis, maka dapat
dimanfaatkan sepanjang masa. Dan ada pula sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(nonrenewable), yaitu lahan yang akan selalu berkurang setiap kali digunakan. Oleh karena itu,
pemanfaatannya harus sehemat dan seefisien mungkin, agar generasi yang akan datang akan
dapat ikut menikmatinya. Termasuk di sini sumber daya alam nonhayati. Kedua sumber daya
alam tersebut seringkali merupakan tulang punggung pembangunan suatu negara, sehingga
pengelolaannya harus agar dapat meningkatkan pembangunan suatu negara, taraf hidup dan
kemakmuran bangsa di negara tersebut. Untuk pengeloaan terhadap sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui, harus benar-benar mengacu pada kehidupan di masa depan.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam perlu diperhatikan beberapa lingkungan, yaitu
lingkungan perlindungan yang matang lingkungan produksi yang tumbuh, lingkungan
pemukiman lingkungan industri, artinya pemanfaatan sumber daya alam uuntuk suatu produksi
tidak dapat terlepas dari pemukiman, lingkunngan perlindungan dan industri, begitu juga
sebaliknya. Jadi, alokasi penggunaan sumber daya alam tersebut harus diatur. Dengan demikian,
ada keseimbangan penggunaan antara lingkungan satu dengan yang lain sehingga dapat
dimanfaatkan secara terus menerus.
MASALAH LINGKUNGAN
Apalagi akibat tidak langsung dari perkembangan siste transportasi, yakni berkurangnya
lahan-lahan pertanian yang produktif karena digunakan untuk menampung kebutuha akan jasa
transportasi, seperti terminal, landasan kapal terbang, gudang peralatan, dan tempat
penyimpanan/park kendaraan-kendaraan tersebut.
UPAYA MENGATASINYA
Untuk mengurangi pencemaran udara akibat pembaka tidak sempurna dalam tempat
pembakaran dipasang pengubah katalitik, seperti platina. Tetapi tidak dapat digunakan untuk
besi timbal (Pb), sebab timbal ini dapat meracuni platina. Untuk menaikkan angka oktana dapat
ditambahkan benzena, fenol, etanol, t-butil alkohol, t-butil metileter, sebagai pengganti TEL.