Anda di halaman 1dari 1

Nama : Annisa Zilzia

NIM : 2103101010085
MK : Hukum Peikatan – B/02
Ringkasan Bab III Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian
Berdasarkan Buku Seri Hukum Perikatan: Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, oleh Kartini
Muljadi dan Gunawan Widjaja (hlm. 91 s.d. 164).
Perjanjian adalah salah satu sumber dari Perikatan yang menciptakan hubungan hukum
diantara yang mengikatkan dirinya. Kreditor berhak menuntut prestasi, dan debitor berkewajiban
untuk memenuhi tuntutan prestasi tersebut. Jika debitor tidak melaksanakan isi dari perjanjian
tersebut, kreditor berhak menuntut pelaksanaannya kembali
Syarat-syarat sahnya perjanjian, berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata

Subjektif, yaitu 2 unsur pokok yang menyangkut subyek (para pihak) perjanjian. Jika syarat ini
tidak terpenuhi, maka perjanjian dapat dibatalkan (voidable).

1. Kesepakatan bebas para pihak yang berjanji. Perwujudan para pihak atas apa yang
dikehendaki untuk dilaksanakan, bagaimana, kapan, dan siapa yang melaksanakannya.
Diawali dengan penawaran dari kehendak salah satu pihak yang disampaikan untuk
memperoleh persetujuan dari pihak lainnya sehingga tercapai kesepakatan. Yang dapat
membatalkannya antara lain diantur dalam :
• Pasal 1322 KUHPerdata tentang Kekhilafan dalam perjanjian.
• Pasal 1323 sampai 1327 KUHPerdata tentang Paksaan dalam perjanjian.
• Pasal 1328 KUHPerdata tentang Penipuan dalam perjanjian.
2. Kecakapan para pihak untuk membuat suatu perikatan, berhubungan dengan
kewenangan bertindak dalam hukum:
• Kecakapan dan kewenangan bertindak dalam rangka perbuatan untuk
kepentingan diri pribadi 1329 – 1331 KUHPerdata. Tidak cakap bagi anak yang
belum dewasa, orang di bawah pengampuan dan perempuan dalam ikatan
perkawinan.
• Kewenangan untuk bertindak berdasarkan pemberian kuasa pihak lainKecakapan
dalam hubungannya dengan sifat perwalian dan perwakilan. Mengenai perwalian
badan hukum. Fiduciary Duty dan akibat pelanggarannya.

Objektif, yaitu 2 unsur pokok lainnya yang menyangkut dengan obyek perjanjian. Jika syarat
ini tidak terpenuhi, maka perjanjian batal demi hukum (null and void).

1. Suatu hal tertentu, Pasal 1332 sampai 1334 KUHPerdata. Sekurang kurangnya harus
punya objek tertentu dan berupa barang yang dapat diperdagangkan, yang dipergunakan
untuk kepentingan umum dan barang yang telah ada ataupun akan ada kemudian.
2. Sebab (causa) yang halal, Pasal 1335 sampai 1337 KUHPerdata. Bukan tanpa sebab,
sebab yang palsu dan bukan sebab yang terlarang oleh UU. Bukan juga yang berlawanan
dengan kesusilaan atau ketertiban umum.

Anda mungkin juga menyukai