Anda di halaman 1dari 9

Metode Penelitian Geografi I

Jabaran Tujuan, Variabel, Indikator, Cara Pengumpulan, dan Analisis Data


Dosen Pengampu : Prof. Dewi Liesnoor Setyowati

Di Susun Oleh :
Nama : Elsa Nur Aida
NIM : 3211421026
Prodi : Geografi

PROGRAM STUDI GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2023
Tuliskan tentang rancangan skripsi :
Topik Penelitian Judul Penelitian Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Kesesuaian Evaluasi Kesesuaian Lahan Komoditas 1. Bagaimana 1. Untuk 1. Menambah kekhasan
lahan Perkebunan Kopi Arabica di Kabupaten tingkat menetapkan keilmuan kepada
Wonosobo, Jawa Tengah kesesuaian lahan tingkat pembaca, sehingga
di Wonosobo kesesuaian lahan dapat di jadikan refrensi
untuk komoditas terhadap bagi peneliti sejenis.
tanaman kopi tanaman kopi 2. Sebagai sumber
arabica? arabica; informasi sebagai upaya
2. Apa factor 2. Untuk pemikiran dan
penghambat menganalisis pertimbangan dalam
komoditas factor merencanakan
perkebunan kopi penghambat penggunaan lahan yang
arabica di komoditas sesuai untuk pertanian
Kabupaten perkebunan kopi tanaman apel di daerah
Wonosobo? arabica penelitian.
Buat uraian dari metode penelitian

1. Lokasi Penelitian

Kabupaten Wonosobo terletak pada 70.11'.20" sampai 70.36'.24" garis Lintang Selatan (LS),
serta 1090.44'.08" sampai 1100.04'.32" garis Bujur Timur (BT), dengan luas wilayah 98.468 hektar
(984,68 km2) atau 3,03% luas Provinsi Jawa Tengah. Keadaan topografi wilayah Kabupaten
Wonosobo secara umum merupakan perbukitan dan pegunungan dengan sebagian besar,
kemiringan lereng antara 15 - 40%. Ditinjau dari ketinggiannya, Kabupaten Wonosobo terletak
pada ketinggian 250 - 2.250 mdpal. Sedangkan ditinjau dari struktur geologi termasuk dalam jenis
pegunungan muda dan terletak di bebatuan prakwater yang sering mengalami bencana alam
terutama pada musim penghujan seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh dan
gerakan tanah merayap.

Kondisi klimatologi Kabupaten Wonosobo secara umum di Kabupaten Wonosobo yaitu


beriklim tropis dengan dua musim (penghujan dan kemarau), memiliki curah hujan pada tahun
2014 berada pada kisaran 1.660 - 4.049 mm/th, dan uhu udara rata-rata harian 14,3 - 26,50 C. Jenis
tanah yang terdapat di Kabupaten Wonosobo terdiri dari jenis tanah Andosol (25%), terdapat di
Kecamatan Kejajar, sebagian Garung, Mojotengah, Watumalang, Kertek dan Kalikajar; tanah
Regosol (40%), tedapat di Kecamatan Kertek, Sapuran, Kalikajar, Selomerto, watumalang dan
Garung; dan tanah Podsolik (35%), terdapat di Kecamatan Selomerto, Leksono dan Sapuran (Buku
Promosi Potensi Investasi, 1997).

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian evaluasi kesesuaian lahan ini adalah di daerah sekitar Gunung
Sumbing dan Sindoro atau lebih tepatnya di dataran tinggi desa Bowongso, Kecamatan Kalijajar,
Kabupaten Wonosobo.

3. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan sistem purposive random
sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dari suatu wilayah yang terdapat dalam
populasi yang dianggap sama (Suharsimi, 2006 : 134). Subyek dalam populasi mendapatkan
kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel memiliki tujuan tertentu,
yakni untuk mengetahui tingkat kelas kesesuaian lahan pada unit lahan yang berbeda yang
dijadikan sampel.

4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu variabel yang berhubungan dengan evaluasi
kesesuaian lahan sebagai berikut :

a. Parameter kesesuaian lahan untuk tanaman kopi arabica.


b. Faktor pembatas kesesuaian lahan tanaman kopi arabica.
c. Upaya perbaikan faktor pembatas.

5. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini ada dua macam yaitu :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui
pengukuran langsung di lapangan maupun analisis laboratorium. (Pabundu Tika, 1997 : 67 ).
Data primer meliputi KTK, pH, salinitas, toksisitas, C Organik, H2O, kalium tertukar, natrium
tertukar, kalsium tertukar , tekstur tanah, magnesium tertukar, kejenuhan basa dan sebagainya.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data yang sudah dikumpulkan oleh orang lain atau instansi
kemudian dipakai sebagai data pendukung data. Data sekunder tersebut antara lain data curah
hujan, data suhu ratarata, data bulan kering, peta drainase tanah, peta kemampuan lahan, peta
kemiringan lereng, peta tata guna lahan, jenis tanah, hidrologi, kerawanan banjir/longsor.

Teknik pengumpulan data :

a. Observasi

Observasi merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam pengambilan data. Kegiatan
ini merupakan pengamatan terhadap daerah penelitian meliputi karakteristik dan kualitas lahan
yang dapat diamati langsung di lapangan dan yang perlu diuji laboratorium sebagai data
penelitian.
b. Dokumentasi

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengambilan data yang penting mencakup informasi
tentang daerah penelitian meliputi data monografi, peta administrasi, peta kondisi geografi,
gambar lokasi, daftar tabel dan sebagainya. Dokumentasi ini dapat diperoleh langsung dari
instansi terkait.

c. Uji Laboratorium

Uji laboratorium dilakukan untuk menguji karakteristik dan kualitas lahan sampel dari
daerah penelitian yang nantinya dibandingkan dengan syarat tumbuh tanaman. Karakteristik
dan kualitas lahan meliputi KTK, pH, salinitas, toksisitas, C Organik, H2O, kalium tertukar,
natrium 76 76 tertukar, kalsium tertukar , tekstur tanah, magnesium tertukar, kejenuhan basa.

d. Pengukuran di Lapangan

Pengukuran lapangan meliputi kegiatan pengukuran langsung di lapangan untuk


mendapatkan data yang bisa diperoleh langsung di lapangan tanpa harus uji laboratorium.
Pengukuran ini meliputi kemiringan lereng, bahaya erosi, bahaya singkapan batuan, perakaran
dan sebagainya.

6. Teknik Analisis Data


a. Data sampel tanah dari lapangan dianalisis/diuji di laboratorium. Uji laboratorium ini untuk
mengetahui karakteristik lahan, yaitu pH, H2O, C Organik, Bahan Organik, Tekstur Tanah,
KTK, Kalium Tertukar, Natrium Tertukar, Magnesium Tertukar, Kalsium Tertukar,
Kejenuhan Basa dan salinitas.
b. Data hasil pengujian di lapangan, (bahaya erosi, genangan, singkapan batuan, dan batuan
permukaan) dipadukan dengan data hasil uji laboratorium.
c. Data hasil uji laboratorium dan data dari lapangan disusun menjadi satu untuk mengetahui
kualitas lahan di daerah penelitian.
d. Data kualitas lahan dicocokan dengan kriteria syarat tumbuh tanaman kopi arabica dengan
metode matching (perbandingan), membandingkan data tentang karakteristik lahan di
daerah penelitian dengan kriteria syarat tumbuh tanaman kopi arabica
e. Berdasarkan matching antara kualitas lahan dan syarat tumbuh tanaman kopi arabica akan
diketahui kelas kesesuian lahan untuk budidaya tanaman pangan dan faktor pendorong dan
pembatas kesesuaian lahan.
f. Membuat peta kesesuaian lahan bagi tanaman kopi arabica dengan SIG.
Daftar Pustaka

Iqbal Hasan, M. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Pabundu Tika, Moh. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama.
Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai