Di Susun Oleh :
Nama : Elsa Nur Aida
NIM : 3211421026
Prodi : Geografi
1. Lokasi Penelitian
Kabupaten Wonosobo terletak pada 70.11'.20" sampai 70.36'.24" garis Lintang Selatan (LS),
serta 1090.44'.08" sampai 1100.04'.32" garis Bujur Timur (BT), dengan luas wilayah 98.468 hektar
(984,68 km2) atau 3,03% luas Provinsi Jawa Tengah. Keadaan topografi wilayah Kabupaten
Wonosobo secara umum merupakan perbukitan dan pegunungan dengan sebagian besar,
kemiringan lereng antara 15 - 40%. Ditinjau dari ketinggiannya, Kabupaten Wonosobo terletak
pada ketinggian 250 - 2.250 mdpal. Sedangkan ditinjau dari struktur geologi termasuk dalam jenis
pegunungan muda dan terletak di bebatuan prakwater yang sering mengalami bencana alam
terutama pada musim penghujan seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh dan
gerakan tanah merayap.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian evaluasi kesesuaian lahan ini adalah di daerah sekitar Gunung
Sumbing dan Sindoro atau lebih tepatnya di dataran tinggi desa Bowongso, Kecamatan Kalijajar,
Kabupaten Wonosobo.
3. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan sistem purposive random
sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dari suatu wilayah yang terdapat dalam
populasi yang dianggap sama (Suharsimi, 2006 : 134). Subyek dalam populasi mendapatkan
kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel memiliki tujuan tertentu,
yakni untuk mengetahui tingkat kelas kesesuaian lahan pada unit lahan yang berbeda yang
dijadikan sampel.
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu variabel yang berhubungan dengan evaluasi
kesesuaian lahan sebagai berikut :
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui
pengukuran langsung di lapangan maupun analisis laboratorium. (Pabundu Tika, 1997 : 67 ).
Data primer meliputi KTK, pH, salinitas, toksisitas, C Organik, H2O, kalium tertukar, natrium
tertukar, kalsium tertukar , tekstur tanah, magnesium tertukar, kejenuhan basa dan sebagainya.
b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data yang sudah dikumpulkan oleh orang lain atau instansi
kemudian dipakai sebagai data pendukung data. Data sekunder tersebut antara lain data curah
hujan, data suhu ratarata, data bulan kering, peta drainase tanah, peta kemampuan lahan, peta
kemiringan lereng, peta tata guna lahan, jenis tanah, hidrologi, kerawanan banjir/longsor.
a. Observasi
Observasi merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam pengambilan data. Kegiatan
ini merupakan pengamatan terhadap daerah penelitian meliputi karakteristik dan kualitas lahan
yang dapat diamati langsung di lapangan dan yang perlu diuji laboratorium sebagai data
penelitian.
b. Dokumentasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengambilan data yang penting mencakup informasi
tentang daerah penelitian meliputi data monografi, peta administrasi, peta kondisi geografi,
gambar lokasi, daftar tabel dan sebagainya. Dokumentasi ini dapat diperoleh langsung dari
instansi terkait.
c. Uji Laboratorium
Uji laboratorium dilakukan untuk menguji karakteristik dan kualitas lahan sampel dari
daerah penelitian yang nantinya dibandingkan dengan syarat tumbuh tanaman. Karakteristik
dan kualitas lahan meliputi KTK, pH, salinitas, toksisitas, C Organik, H2O, kalium tertukar,
natrium 76 76 tertukar, kalsium tertukar , tekstur tanah, magnesium tertukar, kejenuhan basa.
d. Pengukuran di Lapangan
Iqbal Hasan, M. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Pabundu Tika, Moh. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama.
Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.