Anda di halaman 1dari 2

PERAWATAN TANAMAN KOPI

Febria Risma Wardah, Kendi Widya Primastuti, Ary Rahim Maulana, Mohammad Kurniyadi, Eka Syanta Wirandani,
Mochammad Faris Fanani
201810200311013, 201810200311025, 201810200311051, 201810200311069, 201810200311074, 201810200311092
Email: m.farisfanani092@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas, No 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia, 65141

ABSTRAK
Kata kunci:

PENDAHULUAN

Sejarah Dan Perkembangan kesalahan pada pemotongan cabang


Kopi Di Indonesia Kopi merupakan kopi, sedangkan penurunan luas lahan
salah satu komoditas perkebunan yang dapat terjadi karena adanya alih fungsi
sudah lama dibudidayakan dan lahan. Peningkatan produktivitas dan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. mutu hasil kopi dapat dilakukan dengan
Peran komoditas kopi bagi cara memperhatikan teknik budidaya
perekonomian Indonesia cukup tanaman kopi mulai dari penanaman
penting, baik sebagai sumber hingga perawatan. Kegiatan penanaman
pendapatan bagi petani kopi, sumber diawali dengan pemiliahan varietas
devisa, penghasil bahan baku industri, yang sesuai dengan kondisi lahan, serta
maupun penyedia lapangan kerja penentuan jarak tanam kopi yang
melalui kegiatan pengolahan, disesuaikan dengan kemiringan tanah.
pemasaran, dan perdagangan (ekspor Pemupukan dilakukan dengan
dan impor). Sejarah mencatat bahwa memperhatikan waktu, dosis dan jenis
penemuan kopi sebagai minuman pupuk serta cara pengaplikasiannya.
berkhasiat dan berenergi berasal dari Selain itu, perlu adanya pemangkasan
benua Afrika, yaitu daerah pegunungan agar tanaman kopitetap rendah
di Etiopia sekitar 3000 tahun (1000 sehingga mudah dalam perawatan,
SM) yang lalu. Namun, kopi sendiri pembentukan cabang-cabang produktif,
baru dikenal oleh masyarakat dunia mempermudah masuknya cahaya,serta
setelah tanaman tersebut dikembangkan mempermudah pengendalian hama dan
di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di penyakit(kandari, 2013)
bagian selatan Arab (Rahardjo, 2012).
Total produksi kopi di BAHAN DAN METODE
Indonesia mulai dari tahun 2011 Tempat dan Waktu
sebesar 638.646 ton yang kedua Praktikum dilaksanakan di
terbesar ada pada tahun 2012, yaitu
lahan Pendem yang berlangsung pada
sebesar 691.163 ton lalu setelah tahun
2012 tingkat produksi kopi mengalami hari Selasa, 24 Maret pukul 07.00-
penurunan. Penurunan produksi 08.40 WIB.
tersebut didasarkan oleh faktor cuaca Alat dan Bahan
dimana sering terjadi hujan. Namun Alat
pada tahun 2015 Indonesia kembali Alat yang digunakan pada
mampu meningkatkan produktivitas
kopinya dengan total produksi yang praktikum ini meliputi cangkul, arit, tali
mencapai 739.005 ton, jauh lebih besar rafiah, label kelompok, paku,palu dan alat
daripada total produksi kopi tahun dokumentasi.
2012. Selain itu faktor penurunan Bahan
produksi dapat terjadi karena adanya
pembaharuan pohon kopi, penggunaan Bahan yang digunakan pada
pupuk yang berlebihan pada tahun praktikum ini meliputi pupuk urea 5gr,
sebelumnya, kemarau panjang, atau SP-36, dan KCL 5gr

1
Metode pelaksanaan batang,jumlah daun dan tinggi tanaman
Metode yang digunakan pada selama satu minggu sekali dalam satu
praktikum ini adalah Metode kerja yang bulan
digunakan dalam praktikum perawatan
tanaman kopi (Coffea sp) ini yaitu Daftar Pustaka
menyiapkan alat dan bahan,
Kandari, A. M., Safuan L. O. dan Amsil L. M.
menimbang pupuk urea 5gr, SP-36, 2013. Evaluasi Kesesuaian Lahan
dan KCL 5gr sebelum melakukan Untuk Pengembangan Tanaman Kopi
perawatan kopi, membersihkan gulma Robusta Berdasarkan Analisis Data
yang ada disekitar area tanaman kopi, Iklim Menggunakan Aplikasi Sistem
Informasi Geografi. Jurnal Agroteknos
mencangkul tanah disekitar tanaman
3(1): 8:13
agar tanah menjadi gembur, melakukan
pemupukan dengan menaburkan pupuk
urea 5 gr, SP-36 10 gr dan KCL 5 gr Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budi Daya
disekitar area tanaman, memberi label Pengelolaan Kopi Arabika dan
nama kelompok di samping tanaman Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.
kopi,mengamati diameter

Anda mungkin juga menyukai