DIVISI IMUNOSEROLOGI
2. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada hari Senin, 15 Juli 2019 yaitu:
a. Tes Urin Lengkap
Tujuan : evaluasi gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan
hematologi, infeksi saluran kencing, dan diabetes mellitus.
1). Pemeriksaan Fisis
Terdiri atas pemeriksaan jumlah, bau, buih, warna, kejernihan, dan berat jenis urin.
2). Pemeriksaan Kimia
Terdiri atas penilaian pH, protein, glukosa, badan keton, bilirubin, dan
urobilinogen/ urobilin.
3). Pemeriksaan Mikroskopis
Terdiri atas pemeriksaan sel darah, sel epitel, torak, dan kristal pada urin.
Analisis kimia urin secara otomatis dilakukan dengan alat Insight Expert U500
dengan prosedur sebagai berikut:
1. Menyiapkan sampel urin dan strip baru.
2. Membenamkan seluruh bantalan strip dalam sampel urin selama 2 detik.
3. Mengangkat strip dari urin dan menyapukan tepinya ke tepi wadah strip urin untuk
membuang kelebihan urin.
4. Strip ditahan dalam posisi horizontal dan dibawa ke dalam kotak dengan bahan
penyerap untuk menghindari pencampuran bahan kimia dari reagen daerah yang
berdekatan.
5. Strip ditempatkan degan bantalan uji reagen menghadap ke atas jalur platform alat.
Jalur sensor LED hijau di atas platform alat akan menyala untuk menandakan
bahwa strip baru telah dideteksi, dan akan diproses.
6. Hasil analisis keluar dalam bentuk cetakan di lembaran kertas kecil.
Nilai normal:
pH 4,5-8,5
Glukosa Negatif
Keton Negatif
Darah Negatif
Dokumentasi
b. Tes HIV
Tujuan : menentukan pasien yang kemungkinan terinfeksi HIV
Metode: imunokromatografi rapid test (kualitatif)
Hasil Interpretasi
Tidak timbul garis warna pada zona kontrol Invalid/ tes gagal
Dokumentasi
c. Tes Plano
Tujuan: Pemeriksaan untuk mendeteksi secara kualitatif human chorionic
gonadotropin (hCG) menggunakan specimen urin.
Metode: Human chorionic gonadotropin (hCG) merupakan hormon yang
diproduksi pada perkembangan plasenta selama kehamilan yang dapat dideteksi
menggunakan Rapid Test. Hasil dapat keluar selama 3 menit. Interpretasi hasil:
positif apabila terdapat dua garis dan hasil negatif apabila hanya terdapat satu
garis
d. Pemeriksaan Narkoba
Tujuan: untuk menilai adanya kandungan zat narkotika pada pasien. Zat
narkotika yang dapat dideteksi berupa Morphin, Kokain, Benzodiazepam,
Methamphetamin, Amphetamin dan THC.
Metode: Pemeriksaan menggunakan spesimen urin. Alat yang digunakan
bernama Multi-Drug Test Panel. Alat dimasukan kedalam urin kemudian
dilakukan pengamatan. Sampel 10 obat yang dilakukan pemeriksaan yaitu
Morphin, Kokain, Benzodiazepam, Methamphetamin, Amphetamin dan THC.
Interpretasi hasil pemeriksaan: dikatakan positif apabila terdapat satu garis merah
pada kontrol dan negatif apabila terdapat garis pada kolom T dan C.
Dokumentasi
e. Pemeriksaan Hbs-Ag
Tujuan: pemeriksaan untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus hepatitis B.
Metode: Pemeriksaan menggunakan Rapid Test. Hasil positif menunukkan
hepatitis B akut. Alat sangat sensitif sehingga hanya butuh 10 menit untuk hasil
bisa diamati. Hasil pemeriksaan positif apabila terdapat dua garis pada control line
dan test line. Hasil pemeriksaan bernilai negatif apabila hanya ada satu garis pada
control line. 3. Spesimen yang diperiksa berupa serum, plasma, atau darah
lengkap.
Dokumentasi