Anda di halaman 1dari 30

PENYUSUNAN RENCANA

KONTINJENSI SUB KLASTER GIZI


PROVINSI SULAWESI SELATAN

Dinkes Provinsi Sulsel

Supported
DASAR HUKUM PEMBENTUKAN SUB KLASTER GIZI
• Peraturan Kepala BNPB No 3 Tahun
2016, tentang Sistem Komando
Penanganan Darurat Bencana
(Pasal 11)
• Peraturan Menteri Kesehatan No 75
Tahun 2019, tentang
penanggulangan krisis Kesehatan
(Pasal 4-5)
• Pedoman Pelaksanaan Respon Gizi
Pada Masa Tanggap Darurat,
Kemenkes, 2020
OUTLINE
Skenario

Proses Penyusunan

Pihak yang Terlibat

Pembelajaran

Rekomendasi Penyusunan Renkon Gizi


Skenario yang Digunakan

*BENCANA BANJIR*
Sejarah Kejadian Bencana Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 1999-2019

Rumah Rumah Kerusakan


Jumlah Luka-
No. Kejadian Meninggal Hilang Mengungsi Rusak Rusak Lahan
Kejadian luka
Berat Ringan (Ha)

1 Banjir 458 448 60.362 25 106.547 22.585 169 223.254

2 Cuaca Ekstrim 397 24 146 1 1.617 5.071 2.131 352

3 Gelombang Ekstrim dan Abrasi 12 - - - - 44 23 250

4 Gempa Bumi 2 - - - 35 - - -

5 Kebakaran Hutan dan Lahan 36 - - - - - - -

6 Kekeringan 169 - - - - - - 159.099

7 Tanah Longsor 115 97 229 2 6.286 490 91 1.139

Sumber : Data Informasi Bencana Indonesia, BNPB, 2020


PROSES PENYUSUNAN

Orientasi gizi bencana yang dihadiri


seluruh petugas gizi puskemas

Workshop penyusunan draft


Renkon selama 2x

Finalisasi draft Renkon


Pihak yang Terlibat

Dinas
Pusat Krisis Kesehatan BPBD
Kemenkes Kesehatan
SulSel SulSel
SulSel

Jenewa Madani Dinas Sosial TGUPP


UNICEF
Indonesia SulSel SulSel

Puslitbang Studi
PMI Dompet Dhuafa PERSAGI
Kebencanaan LPPM
Sulsel Sulsel SulSel
Unhas

Tim Reaksi Cepat UMI PPDI ITMI IBI


SulSel SulSel Sulsel
PEMBELAJARAN

Petugas gizi memiliki pengetahuan tentang tindakan


yang perlu dilakukan sebelum dan pada saat kejadian
bencana

Kebutuhan logistik dan SDM penanggulangan


bencana khususnya di bidang gizi dapat
teridentifikasi sejak awal

Koordinasi penanggulangan bencana sedapat


mungkin berjalan dengan baik
REKOMENDASI PENYUSUNAN
RENKON GIZI
Struktur sub klaster gizi harus dipatenkan melalui SK
Kepala Dinas Kesehatan atau SK Pusat Krisis Provinsi

Tim reaksi cepat gizi harus segera dibentuk

Perlu dilakukan evaluasi Renkon secara berkala


KONTINJENSI RESPON GIZI
MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI
PROVINSI SULSEL
DAFTAR ISI RENKON GIZI MENGHADAPI
BENCANA BANJIR
BAB III PELAKSANAAN
A. Ruang Lingkup Respon Gizi
1. Melakukan kajian dampak bencana
dan analisis kebutuhan gizi
2. Perencanaan respon gizi
3. Koordinasi penanganan gizi
4. Manajemen informasi dan surveilans
gizi
5. Komunikasi risiko dan pelibatan
masyarakat
6. Manajemen logistik
7. Intervensi Gizi yang terdiri atas
PMBA, pencegahan dan penanganan
gizi buruk dan gizi kurang,
suplementasi gizi dan intervensi gizi
pada kelompok rentan
8. Pemantauan dan evaluasi
B. Struktur Sub Klaster Gizi

BAB III
PELAKSANAAN
B. Struktur Sub Klaster Gizi

BAB III
PELAKSANAAN
BAB III
PELAKSANAAN
C. Konsep Operasi

BAB III
PELAKSANAAN
C. Konsep Operasi
2. Tanggap darurat

BAB III
PELAKSANAAN
C. Konsep Operasi
2. Tanggap darurat

BAB III
PELAKSANAAN
C. Konsep Operasi
2. Tanggap darurat

BAB III
PELAKSANAAN
C. Konsep Operasi
2. Tanggap darurat

BAB III
PELAKSANAAN
C. Konsep Operasi
2. Tanggap darurat

BAB III
PELAKSANAAN
D. Instruksi Koordinasi
▪ Koordinasi penanganan gizi dilakukan melalui
mekanisme sub klaster gizi.
BAB III ▪ Sub klaster gizi adalah bagian dari mekanisme
koordinasi klaster kesehatan dalam
PELAKSANAAN penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan.
▪ Koordinator kluster Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan ialah Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Sulsel.
▪ Pendekatan klaster adalah pendekatan
koordinatif yang menyatukan semua pihak
terkait baik pemerintah maupun non-
pemerintah dalam upaya penanggulangan
bencana
D. Instruksi Koordinasi
Mekanisme koordinasi sub klaster gizi bertujuan untuk
memastikan agar koordinasi penanganan gizi yang
dilakukan oleh pemerintah dan mitra sesuai dengan
BAB III prioritas pemerintah daerah terdampak.
Sub klaster gizi diaktifkan oleh Koordinator Klaster
PELAKSANAAN Kesehatan di masing-masing tingkatan sebagai berikut :
Pada keadaan darurat bencana tingkat
Kabupaten/Kota, Sub Klaster Gizi diaktifkan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pada keadaan darurat bencana tingkat Provinsi, sub
klaster gizi diaktifkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi.
Koordinator sub klaster gizi adalah penanggung jawab gizi di
Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota, atau
pejabat/staff yang ditunjuk oleh koordinator sub klaster
gizi pada masing-masing tingkatan.
BAB IV
ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
BAB IV
ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
BAB IV
ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
BAB 5
KOMANDO, KENDALI DAN KOMUNIKASI
A. Komando
BAB 5
KOMANDO, KENDALI DAN KOMUNIKASI

B. Kendali
Mekanisme pelaksaan koordinasi dilakukan dengan
cara pertemuan rutin yang dilaksanakan minimal dua
kali sehari bertempat di sekretariat sub kluster gizi
untuk membicarakan rencana kegiatan dan
melakukan evaluasi kegiatan yang telah berjalan.

C. Komunikasi
•Perangkat komunikasi
•PIC (nama institusi)
•Jalur Komunikasi
Jalur komunikasi yang digunakan ialah WA Group dan
telegram Group dalam rangka berbagi data dan
informasi selama bencana banjir berlangsung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai