Anda di halaman 1dari 46

KEBIJAKAN LINK AND MATCH

PENDIDIKAN TINGGI DENGAN DUDI


(TERMASUK SEKTOR
TRANSPORTASI)

1
https://katadata.co.id/inf

ografik/2019/07/15/5-vi

si-jokowi-untuk-indone
Kaidah Pembangunan National RPJMN IV 2020-2024
Arah Kebijakan dan Strategi RPJMN IV 2020-2024

Penguatan pendidikan tinggi berkualitas, a.l.



Peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi melalui
pengembangan prodi yang adaptif dan desain kurikulum
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri,
perencanaan, dan pembangunan daerah, perluasan sertifikasi
berbagai keahlian, dan program untuk percepatan masa
tunggu bekerja;
6 Sektor Motor Ekonomi Indonesia

Peningkatan Penetrasi Internet


dan Penggunaan Smartphone,
Penyumbang Devisa Berpotensi Meningkatkan
Terbesar Kedua. Transaksi E-Commerce

EKSPOR TENAGA
AGRIBISNIS HEALTHCARE KERJA

Dalam upaya menyiapkan tenaga


PARIWISATA E-C OMMERCE
kerja untuk produk- produk
unggulan yang mempunyai nilai
tambah tinggi dan kebutuhan Peningkatan Taraf Hidup Meningkatkan
Penyerapan tenaga kerja Masyarakat, Berpotensi
permintaan global. besar untuk kelapa sawit, Pengiriman Tenaga
Meningkatkan Proporsi Kerja Terampil ke Luar
karet, tebu, teh, kopi, dan Pengeluaran untuk
hortikultura Negeri
Kesehatan.

5
Visi Misi Kemdikbud

Visi
Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yan

Misi (a.l.)
Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan
Kebudayaan yang Kuat
Mewujudkan Akses yang Meluas,
Merata, dan Berkeadilan
Mewujudkan Pembelajaran yang
Bermutu
5 Kebijakan
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan
Pidato Mendikbud dalam Hari Guru 25 November 2019


Potensi seseorang tak hanya dilihat dari hasil ujian

Kesuksesan seseorang didapat dari hasil karyanya, bukan hanya
menghapal

Guru memahami bahwa setiap orang memiliki kebutuhan
berbeda

Setiap guru agar membuat inovasi

Setiap guru melakukan perubahan kecil minimal di lingkungan
kelas yang diajarnya.
8
Program Prioritas Pendidikan Tinggi a.l.

Peningkatan relevansi
Lulusan dan pasar kera
Riset terapan (inovasi) dan DUDI
Wirausahawan
Sistem Pendidikan Tinggi yang
Bermutu Tujuan Dikti
Intelektual, Ilmuwan, atau
Profesional yang beriman
bertaqwa, berakhlaq
mulia, berbudaya, kreatif,
Teaching-Learning Berkarakter tangguh
Incoming Process Graduates
Students
SN-DIKTI Karya Penelitian
untuk Kemaslahatan
bangsa, negara, dan
manusia

Academic Quality
Leadership
Community Assurance
Pengabdian Kepada
Management Masyarakat
Funding
Organization Physical Facilities Laboratories
Staff Library Curriculum

Resources

10
Pencapaian Level KKNI dari Beragam Domain

S3/Sp

Sp -U
9
S1/D4
8
D3

D2 7
D1
SMA/
MA/SMK
SMP
6

1
Era DISRUPSI TEKNOLOGI pada REVOLUSI INDUSTRI
4.0
“munculnya teknologi baru yag Revolusi berbasis Cyber Physical
mengakibatkan perubahan yang luar System, gabungan antara domain
biasa di semua disiplin ilmu, ekonomi digital, fisik, dan biologi : mobile
dan industri”.
supercomputing. Intelligent robots.
Self-driving cars. Neurotechnological
o
Sebagian besar perusahaan menggunakan
teknologi untuk menjual produk mereka
brain enhancements. Genetic
secara online (The Economist, 2017) editing. (Klaus Schwab, 2017)
o
Semakin pentingnya kecakapan sosial (social
skills) dalam bekerja (The Economist, 2017) Gelombang Revolusi Industri 4.0 di
Indonesia:
o
> 55% organisasi mengatakan bahwa digital
talent gap semakin lebar (LinkedIn, 2017) Sharing Economy
o
Indonesia perlu meningkatkan keterampilan
tenaga kerja dengan teknologi digital
(Parray, ILO, 2017)
Marketplace

*image from: https://http://glitch.news/


21st CenturySkill – 4C’s

Sumber:
CREATIVITY https://www.researchgate.net/profile/M
ohamed_Mourad_Lafifi/post/I_need_re
▪ Idea Generation ading_Studies_on_Integrating_21st_C
Idea Design & Refinement Openness & Courageentury_Skills_in_Mathematical_Books/
to Explore Work Creatively with
CRITICAL THINKING ▪ attachment/59d64d9179197b80779a71

▪ Information & Discovery Interpretation & Analysis Reasoning


▪ a9/
%3A488794391617540%40149354907
Constructing Arguments Problem Solving System Thinking _21st_Century_Skills.pdf.
▪ ▪ 2570/download/10.1.15_-

▪ ▪


▪ COMMUNICATION
COLLABORATION
▪ Leadership & Initiative Cooperation Flexibility ▪ Effective Listening Delivering Oral Presentation
Responsibility & Productivity Collaborate Using Digital Media Communicate Using Digital Media Engaging in Convers
▪ ▪ Responsiveness & Constructive Feedback
Communicating in Diverse Environments
▪ ▪
▪ ▪
▪ ▪

Kemampuan Manusia (KM)

Hard skills Soft skills

Belajar untuk Belajar untuk menjadi


Tahu (Learning to (Learning to be)
know)

KEMAMPUAN
KOGNITIF

KEMAMPUAN
K KEMAMPUAN
AFEKTIF

PSIKOMOTOR

Belajar untuk bekerja (Learning to do)


Belajar hidup
bersama (Learning
to live together)
Contoh Atribut soft skills yang sangat dibutuhkan dalam

Inisiatif Integritas Etika Dapat mengatasi stress Menejeme


Berfikir kritis Kreatif/InovatifKomunikasi
Kemauan belajar Komitmen Motiv
lisan Kerjasama
Bersemangat/Bergairah Dapat diandalkan
Kerja Kemampuan
dalam tim analitis
Mandiri Mendenga
Faktor Konstribusi Keberhasilan dalam Bekerja
(Mitshubishi Research Institute, 2002)

Soft skills 40%

Jejaring kerja 30%

Ahli dibidangnya 20%

Keuangan 10%
Hands-On

Minds-On

Hearts-On
Pengembangan Pendidikan Vokasi

yang Link and Match dg DUDI


evan dengan pembangunan
Mampu menghasilkan
ekonomilulusan
nasional
sesuai kebutuhan dunia usaha/industri
Mampu berkarya yang berkontri
Refocusing Kurikulum Vokasi/Politeknik

Keterangan Refocusing Kurikulum Politeknik


Kurikulum • Kurikulum berbasis Capaian Pembelajaran dan modul dengan
sertifikasi kompetensi nasional dan internasional
• Capaian dan terintegrasi antara Teori, Praktek DU/DI dan Magang
DU/DI
• Kurikulum ideal D3 adalah 3+2+1 (3 Sem. di Politeknik, 2 Sem.
DU/DI, 1 Sem di DU/DI atau Politeknik)
• Kurikulum D3, D4: 70% Praktek dan 30% Teori
Model SCL (student centred learning) dan Multy Entry - Multy Exit (mahasiswa
diperbolehkan terminate sementara setelah menyelesaikan beberapa
modul, lalu bekerja dan dapat kembali melanjutkan modul berikutnya setelah
bekerja).
Modul Terstandar terintegrasi dengan sertifikasi kompetensi dari Organisasi
Profesi / Asosiasi Program Studi.
Dosen Minimal S-2 dan Dosen dari Industri setara S2 dengan RPL (Rekognisi
Pembelajaran Lampau)
Lulusan Siap Kerja atau Job Creator

39
Program Peningkatan Link and Match Pendidikan
Vokasi Melalui Kurikulum Dual System (Teaching
Factory, Magang), MEMES, dan RPL
Program Dual System


Sistem pendidikan dimana mahasiswa memperoleh pembelajaran terpadu, kampus dan
praktek industri.

Mengembangkan hard skill & soft skill secara terpadu.
Pembelajaran Sistem 3-2-1 Kerjasama Industri

OUTPUT DIPLOMA -3

PRODI 1 PRODI 2 PRODI 3


Semester VI

Semester V PRAKTIK INDUSTRI (Internship/Apprenticeship/cooperative education)


Semester IV

KULIAH KHUSUS PRODI 1 KULIAH KHUSUS PRODI 2


Semester III KULIAH DASAR PRODI 3

Semester II
KULIAH DASAR PRODI
Semester I

INPUT SMA/SMK/MA

42
Pembelajaran Sistem 5-2-1 Kerjasama Industri

OUTPUT DIPLOMA -4

PRODI 1 PRODI 2 PRODI …dst


Semester VIII

Semester VII PRAKTIK INDUSTRI (Internship/Apprenticeship/cooperative learning)


Semester VI

KULIAH KHUSUS PRODI 1 KULIAH KHUSUS PRODI 2 KULIAH KHUSUS


Semester III/IV/V PRODI …dst

Semester II
INPUT
Semester I
KULIAH DASAR
PRODI

SMA/SMK/MA
43
Pembelajaran Sistem 3-2-1 atau 5-2-1
Kerjasama Industri
Keuntungan Keperluan
• Relevansi pendidikan bisa tercapai • Institusi pendidikan memberikan
• pendidikan
• pada tingkat tertentu Efisiensi biaya operasional dasar yang kuat Dukungan keb
Pendidikan
BUMNindustri
Lulusan mengenal langsung etos dan suasana bisa menjadi “motor”
• Melalui kegiatan supervisi, dosen/instruktur
• Dukungan peraturan
terkinikan yang memungkinkan
pengetahuannya
• Industri dapat pra-rekrut lulusan

44
Orientasi Industri

INDUSTRI

KOMPETENSI
Pendidikan Berbasis Kegiatan P
(APPROACH) O BARANG INDUSTRI,
R I E N T A S I Quality, Cost, Delivery a.l. Mahasiswa melakukan
kegiatan produksi dalam jam pra
KURIKULUM

PRODUCT
BASED EDUCATION & PROBLEM BASED LEARNING

45
Pembelajaran Berbasis Produksi
Keuntungan Keperluan
• Relevansi tinggi, mengerjakan Otonomi pengelolaan, berbadan hukum (BH
keperluan/ pesanan industri Luaran Niat yang
ganda, tinggi
lulusan dandari institusi untuk menyele
produk
• Memerlukan peralatan yang selalu update
• Menghasilkan PNBP dari kegiatan produksi
Kemampuan memelihara peralatan untuk te
Suasana dan etos kerja mendekati industri
• Menjadi lebih profesional Kemampuan pengelolaan

46
Teaching Factory (TF)

Semester VI Kuliah, Lab, TF


Program D-3
Semester V Kuliah, Lab, TF

Semester IV Kuliah, Lab, TF

Semester III Kuliah, Lab, Intro

Semester II Kuliah, Lab, Intro

Semester I Kuliah, Lab, Intro


Semester VIII Kuliah, Lab, TF, TA

Semester VII Kuliah, Lab, TF


Teaching Factory (TF)

Semester VI Kuliah, Lab, TF


Program D-4
Semester V Kuliah, Lab, TF

Semester IV Kuliah, Lab, Intro

Semester III Kuliah, Lab, Intro


Semester II Kuliah, Lab, Intro
Semester I Kuliah, Lab, Intro
3-4 Bulan
Kuliah Sem. VIII 3-4 Bulan
Praktek Industri

Kuliah Sem. VII


Praktek Industri

Program S-1 Prodi Aktuaria, Kuliah Sem. VI


University of Waterloo Praktek Industri
(KANADA,
Cooperative Education/Work Integrated Learning eksis sejak 75 tahun yg lampau
Kuliah Sem. V )
Pend. Akademik Praktek Industri
Kuliah Sem. IV

Praktek Industri
Kuliah Sem. III

Praktek Industri
Kuliah Sem. II

Praktek Industri
Kuliah Sem. I
4 Bulan
Kuliah Sem. VIII 2-3 Bulan
Praktek Industri

Kuliah Sem. VII


Praktek Industri
Kuliah Sem. VI
Program
Cooperative Education/Work Integrated S-1 Pend.
Learning Prodi/Kons. Aktuaria, UPH &UPM
Akademik
(INDONESIA) Praktek Industri
Kuliah Sem. V

Kuliah Sem. IV

Persiapan/ pengkondisian untuk praktek


Kuliah Sem. III

Kuliah Sem. II

Kuliah Sem. I
PERMEN RISTEKDIKTI

No. 123/M/KPT/2019
MAGANG INDUSTRI DAN PENGAKUAN SKS MAGANG INDUSTRI
UNTUK PROGRAM SARJANA DAN SARJANA TERAPAN

(CO-OPERATIVE EDUCATION DUAL SYSTEM/LINK AND MATCH)

Ditandatangani tgl 5 April 2019


Dilaunching di Bandung, 8 April 2019
MoU
Kementerian BUMN & Kementerian Ristektdikti
Program Link and Match

Nomor:
MoU-2/MBU/03/2019
Nomor: 3/M/NK/2019

Program Magang Mahasiswa


Bersertifikasi di industri
Ditandatangani tgl 20 Maret 2019


6 bulan – 1 tahun, 142 BUMN, bersertifikat keahlian
PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
TINGGI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 TAHUN 2018
TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM DIPLOMA DALAM
SISTEM TERBUKA PADA PERGURUAN TINGGI

MEMES untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat dalam


pendidikan tinggi, perlu diselenggarakan pendidikan tinggi
dalam sistem terbuka dengan fleksibilitas pilihan dan waktu
penyelesaian program pendidikan (multi entry-multi exit
system).

• Pola MEMES ini menjadi salah satu solusi pendidikan vokasi dalam
menghadapi tantangan dunia kerja.

• MEMES berlaku untuk semua program studi (prodi)


Politeknik dengan stratifikasi Diploma IV.
Multy Entry Multi Exit System (MEMES)
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

Luaran
Permenristekdikti No. 26 Tahun 2016, 2 (dua) jenis RPL:
RPL (A)
RPL untuk melanjutkan pendidikan formal (tipe A); dan Ijazah
RPL untuk mendapatkan pengakuan kesetaraan dengan kualifikasi level KKNI tertentu (tipe B).
RPL untuk pengakuan sebagian sks  melanjutkan ke
perguruan tinggi  memperoleh IJAZAH

Luaran
RPL (B)
SK Penyetaraan
RPL untuk mendapatkan Pengakuan Kesetaraan
dengan kualifikasi KKNI tertentu  memperoleh SK
Pengakuan Kesetaraan

Implementasi RPL pada pendidikan tinggi harus dilakukan hanya dalam konteks
meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi. Wajib Memenuhi
SNDIKTI.
55
43
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai