Anda di halaman 1dari 25

TEORI BELAJAR

KOGNITIF-SOSIAL
Tria Widyastuti, S.Psi., M.A.
Universitas Negeri Yogyakarta
triawidya06@uny.ac.id
TABLE OF CONTENTS

01 Teori kognitif-
sosial Bandura 02 Pembelajaran
Observasional

03 Penerapan model
di Kelas 04 Menjadi
pembelajar
mandiri
INGAT!

01 02
Pendekatan Pendekatan
Perilaku Kognitif
Menekankan pada hasil Fokus pada bagaimana
belajar dan pengalaman proses pikir atau mental
yang dapat diamati, bukan individu dalam
pada proses berpikir (proses memproses informasi
mental) siswa
01
TEORI KOGNITIF-
SOSIAL BANDURA
INTRODUCTION
• Teori kognitif sosial
dikembangkan Albert Bandura
yang merupakan kombinasi ide
dari teori perilaku dan kognitif.

• Teori ini menyatakan bahwa


faktor sosial, kognitif, dan
perilaku memainkan peran
penting dalam pembelajaran
(Santrock, 2018)

Nah, apa bedanya dengan teori perilaku


yang telah dipelajari?
TEORI KOGNITIF SOSIAL BANDURA
Contoh:
Kognitif→ Perilaku
Dani memikirkan strategi untuk
menghafalkan kosa kata baru
bahasa Perancis sehingga
kemudian ada peningkatan
berlatih kosa kata baru

Perilaku→ Kognitif
Perilaku berlatih kosa kata baru
yang meningkat membuat Dani
semakin memahami bahasa
Perancis sehingga ia semakin
takin dan percaya diri akan
kemampuannya
• Pentingnya faktor kognitif (individu) dapat dijelaskan
melalui efikasi diri yaitu keyakinan bahwa individu dapat
menguasai situasi dan mencapai hasil positif.
• Efikasi diri → perilaku
• Jika siswa memiliki efikasi diri rendah mungkin akan
pesimis sehingga tidak termotivasi belajar untuk ujian
karena dia tidak yakin dirinya bisa memahami materi
tersebut.

—Pentingnya person/kognitif
02
PEMBELAJARAN
OBSERVASI
• Pembelajaran observasional adalah
pembelajaran yang melibatkan
perolehan keterampilan, strategi,
dan keyakinan dengan cara
mengamati orang lain
(Santrock, 2017)

• Apa yang dipelajari biasanya bukan


salinan persis dari model tetapi pola
umum yang diterapkan pengamat
dengan cara kreatif

Nah, belajar dengan melihat video di


Youtube apakah kemudian termasuk
belajar observasional?
PROSES BELAJAR OBSERVASIONAL
Am I Motivated? https://www.youtube.com/watch?v=wf3-tRpmGmY

Atensi Memori Imitasi Motivasi


Ketika termotivasi
Memperhatikan Mengingat Mengikuti cara maka kita akan
apa yang bagaimana melakukannya mengikuti semua
diajarkan (model) melakukannya tahap pertahap langkah dengan
baik
SIAPA NIH SOSOK
ROLE MODEL KAMU?
Yang mungkin menginspirasi dan
ingin teman-teman tiru prestasinya?

www.pinterest.com
03
PENERAPAN DI
KELAS
• Cara yang dapat dilakukan pendidik untuk pembelajaran
observasional adalah melalui demonstrasi, di mana guru
menjelaskan dan menunjukkan siswa bagaimana
memecahkan masalah dan berhasil menyelesaikan tugas
akademiknya.

• Coba amati di kelas apa yang dilakukan gurumu terkait


penerapan model di kelas!
Memberi contoh gerakan tarian?
Memberi contoh menabuh gamelan karawitan?
Mencontohkan pelafalan kosa kata bahasa asing?
Guru memberi contoh cara bernyanyi tembang Macapat?

—Penerapan Model di kelas


• Siswa belajar mengamati banyak model lain, termasuk
orang tua, pembimbing, dan teman sebaya.
• Siswa khususnya cenderung memperhatikan dan
mencoba mempelajari perilaku individu yang kompeten
dan memiliki prestise (Schunk, 2016).
• Guru bisa mengundang penari terkenal untuk datang ke
kelasnya dan berbicara tentang betapa pentingnya
berprestasi di sekolah. Karena sang penari dipandang
prestise, siswa cenderung memperhatikan apa yang
dikatakan dan termotivasi untuk mengadopsi perilaku
yang dia rekomendasikan.

—Penerapan Model di kelas


• Teman sebaya juga bisa menjadi model penting di dalam
kelas (Wentzel & Muenks, 2016; dalam Santrock, 2018).

• Ketika seorang siswa mengamati teman sebayanya


berhasil mengerjakan tugas sekolah, terutama teman
sebayanya itu yang disukai atau dikagumi oleh siswa,
efikasi diri (keyakinan bahwa ia bisa) siswa untuk
berprestasi baik di sekolah kemungkinan besar akan
meningkat.

—Teman sebagai model di kelas


STRATEGI BELAJAR OBSERVASIONAL
1. Pikirkan model seperti apa yang akan ditampilkan pada siswa
Beri contoh perilaku yang baik, yang ingin agar bisa ditirukan siswa
2. Demonstrasikan bagaimana melakukan sesuatu, misal demonstrasi
melafalkan kosa kata sulit→ Bonjour
3. Pertimbangkan menjadikan siswa menjadi model bagi siswa lainnya
4. Undang model ke kelas yang bisa menjadi contoh baik bagi siswa
5. Pertimbangkan model yang diamati siswa di media lain (TV, Youtube)
04
MENJADI
PEMBELAJAR
MANDIRI
INTI PENDEKATAN
Fokus pada faktor kognitif yang dapat
mengubah perilaku, dan melibatkan teknik-
teknik perubahan perilaku.

Intinya, mengubah perilaku dengan membuat


individu mengawasi, mengelola, dan mengatur
perilakunya sendiri.
SELF-REGULATED LEARNING

• Merupakan pengelolaan dan monitoring


pikiran, perasaan, dan perilaku dalam
rangka mencapai tujuan.

• Banyak disebut dengan belajar mandiri

• Seiring bertambahnya usia, kapasitas


regulasi diri meningkat (apakah kamu juga
merasa demikian?)
SELF-REGULATED LEARNING

Model Self Regulated Learning (Zimmerman, Bonner &


Kovach, 1996 dalam Santrock, 2018)
CONTOH PENERAPAN
• Evaluasi: kemampuan writing masih sangat kurang
• Strategi: meningkatkan kemampuan writing
PERENCANAAN
• Senin :membaca artikel-artikel dalam bahasa Inggris sebagai referensi
Selasa :mulai menulis minimal 3 paragraph
Rabu :mengoreksi grammar yang salah dan memperbaikinya
Kamis :mulai membaca buku-buku dalam bahasa Inggris
Jumat :kembali menulis minimal 1 paragraf dan meneruskan bacaan
Sabtu :searching materi serta tips dalam menulis
Minggu :evaluasi apa yang kurang
CIRI SELF-REGULATED LEARNER

Menentukan tujuan Menyadari emosi dan


untuk memperluas punya strategi
pengetahuan dan mengelola emosi
menjaga motivasi

Memonitor progress Merevisi strategi yang


pencapaian secara digunakan dan
periodik mengevaluasi hambatan
EVALUASI PENDEKATAN

• Pendekatan kognitif sosial secara signifikan mengembangkan


pembelajaran meliputi faktor kognitif dan sosial.
• Banyak kelas yang menerapkan konsep pembelajaran observasional
Merubah pembelajaran yang dikendalikan orang lain menjadi
dikendalikan diri.
• Kritik terhadap pembelajaran kognitif dan sosial yaitu menempatkan
penekanan terlalu besar pada perilaku dan faktor eksternal tidak
cukup pada proses kognitif. Pendekatan ini juga dikritik tidak
memberi cukup perhatian pada penghargaan diri.
REFERENSI

Santrock, J. W. (2018). Educational psychology, 6th Edition. Mc


Graw Hill Education [Chapter 7].
Ormrod, J. E., Anderman, E. M., Anderman, L. (2017). Educational
psychological: Developing learners Ninth edition. Pearson
THANKS!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai