PENDAHULUAN
Disamping ini diharapkan pula pada para peserta didik yang melaksanakan
PRAKERIN agar memotivasi hasil kerja yang berkualitas, disiplin dan berkeinginan
dalam bekerja, maka dari itu berbagai materi dan teori yang diperoleh merupakan
penduduk terjadinya pelaksanaan kerja yang baik dan benar. Oleh karena itu melihat
besarnya manfaat dari kegiatan Praktik Kerja Industri ini, maka program ini sudah
menjadi salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir sekolah dan ujian kompetensi
kejuruan.
1
1.2. TUJUAN & MANFAAT
2
2. Dunia kerja dikenal oleh masyarakat, sekolah, sehingga dapat
membantu promosi produk.
3
BAB II
Walking -walking Tour and Travel atau Walking-walking Organizer Tour and
Travel berdiri pada tahun 2014 dan didirikan oleh Ibu Meyra Maryanti SE.MA
perusahaan ini beralamat di Jl. Garuda, Gg Gelatik, No.1 RT.01/RW.24 Sariharjo, Kec.
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581. Perusahaan ini
bergerak pada penyediaan jasa tour and travel untuk wisatawan domestik dan wisatawan
mancanegara. Yang istimewa dari perusahaan ini yaitu dapat melayani disabilitas
( divable) dari wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara.
Pada tahun 2019 dibentuk satu organisasi yang masih bernaung dibawah Walking-
walking organizer tour and travel yaitu Omah Sindhen. Pada awalnya Omah Sindhen
adalah kelompok yang dibuat atau dicetus oleh ibu Meyra Maryanti SE.MA dengan
membuat projek manari, bermain gamelan, melukis wayang, membatik, menulis aksara
Jawa bersama para divable. Tujuan dibentuknya Omah Sindhen yaitu untuk membantu
orang-orang divable untuk berwisata atau berekreasi dan meningkatkan taraf ekonomi
bagi para divable, dengan mengikutsertakan para divable yang tau bermain gamelan atau
menari dan lain-lain dalam setiap acara yang ada pada paket wisata yang diselenggarakan
oleh Walking-walking Organizer Tour and Travel.
Sekarang Omah Sindhen telah berkembang menjadi organisasi yang telah mempunyai
jadwal acara yang diselenggarakan setiap minggunya, dan menjadi tempat untuk belajar
bermain gamelan, belajar menulis aksara Jawa dan menari serta mewarnai topeng. Omah
Sindhen beralamat atau berlokasi masih dengan Walking-walking Organizer Tour and
Travel.
4
2.1.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN
A. VISI PERUSAHAAN
Visi Walking-walking Organizer Tour and Travel yaitu; " menjadikan Walking -
walking Organizer Tour and Travel sebagai penyedia jasa perjalan wisata yang
melayani semua wisatawan domestik maupun mancanegara tanpa membeda-
bedakan, dengan memberikan pelayanan yang prima kepada semua wisatawan.
Visi Omah Sindhen yaitu; "menjadikan Omah Sindhen sebagai tempat rekreasi
atau wisata bagi para divable dan semua orang untuk mempelajari kebudayaan
Jawa ".
B. MISI PERUSAHAAN
1. Menyediakan paket wisata dengan pelayanan yang prima untuk wisatawan
domestik maupun mancanegara.
2. Menyediakan paket wisata keluar negeri dengan harga yang terjangkau untuk
semua kalangan dengan pelayanan yang prima untuk wisatawan domestik.
3. Memprioritaskan pelayanan terhadap wisatawan yang disabilitas (divable).
4. Menyiapkan atau membuat acara dengan berkolaborasi bersama para
disabilitas (divable) untuk meningkatkan ekonomi bagi para disabilitas
(divable).
5. Membuat jadwal kegiatan setiap minggu dengan tema kebudayaan Jawa.
6. Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak manapun yang mendukung,
menyukseskan, dan mewujudkan visi perusahaan.
5
W
L
V
P
JF
G
.,U
S
N
A
Y
M
O
T
C
E
IR
D
2.1.3 STRUKTUR ORGANISASI
a. Direktur
1. Menjalankan fungsi pimpinan dan mengkoordinasikan karyawan.
2. Menetapkan struktur organisasi.
3. Menetapkan strategi perusahaan, kebijakan dasar keuangan, organisasi dan
SDM, serta sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan.
4. Mengupayakan tercapainya target-target perusahaan dalam aspek keuangan
,aspek operasional, dan aspek administrasi yang telah disetujui dan
ditetapkan dalam RUPS, sarana kinerja serta evaluasi kinerja perusahaan
melalui mekanisme organisasi termasuk rencana strategi perusahaan.
5. Menandatangani perjanjian kontrak.
6
b. Karyawan
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan perintah yang diberikan.
2. Menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan demi
kelangsungan perusahaan.
3. Bertanggungjawab pada hasil produksi.
4. Menciptakan ketenangan kerja di perusahaan.
5. Tanggungjawab lainnya dari karyawan adalah bisa menjaga nama baik
perusahaan.
A. FASILITAS DU/DI
7
C. KEGIATAN YANG DISELENGGARAKAN DI DU/DI
Virtual Trip adalah salah satu kegiatan yang dilakukan di Omah Sindhen
dimana kita menggabungkan dua tempat secara online atau dengan kata lain
melakukan perjalanan wisata tetapi melalui via online. Event ini pernah
dilakukan ke Pulau Penyengat, Pulau dimana Bahasa Indonesia pertama kali
ditemukan.
Virtual Trip ini juga merupakan salah satu event yang dibuat oleh peserta
didik di Omah Sindhen sebagai tugas akhir dari Pratik Kerja Industri yang
dilakukan selama 4 bulan.
8
3. Unduh aplikasi zoom via PC (buka web browser dan search "zoom
cloud meeting" , lalu klik dan download.
4. Peserta wisata juga bisa mengunduh aplikasi zoom via smartphone
(untuk android bisa dicari di playstore, untuk iphone bisa di cari di
appstore).
5. Setelah mengunduh aplikasi zoom, wisatawan akan diberikan ID
meeting dan juga password untuk melakukan Virtual Trip oleh
pihak penyelenggara wisata Virtual Trip tersebut.
6. Pastikan wisatawan mengikuti program Virtual Trip tersebut tepat
waktu dan pastikan juga koneksi internet wisatawan tidak sedang
dalam gangguan / kehabisan kuota.
7. Wisatawan kemudian akan terhubung didalam video conference
dengan banyak peserta Virtual Trip yang nantinya akan dipandu
oleh Pemandu profesional yang akan bertanggung jawab dalam
memandu wisata secara virtual tersebut.
8. Wisatawan juga dapat berdialog langsung dengan pemandu wisata
virtual tersebut serta dapat mengajukan pertanyaan baik secara
langsung ataupun via chat.
9
spot-spot wisata yang akan dituju serta dapat mengkomunikasikan
dengan baik kepada para peserta virtual tripnya.
d. Tentukan rute wisata Virtual Trip pemandu. Gunakan program google
maps sebagai media menjelaskan lokasi area yang ingin dituju.
Sertakan pula beberapa foto dan video spot-spot yang menarik yang
akan dikunjungi.
e. Buat flyer yang mudah untuk dishare ke berbagai sosial medianya
pemandu terkait program Virtual Trip yang dibuat.
f. Pasang flyernya di website-webiste yang menyediakan program
wisata Virtual Trip. Wisatawan bisa menggunakan website
panduasia.com sebagai salah satu media memasarkan program Virtual
Trip.
10
menambah pengalaman, ataupun untuk belajar.Istilah pariwisata berhubungan
erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat
tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan, dan
bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan kata lain,
perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang atau
lebih, dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin
mengetahui sesuatu (Suwantoro, 2015).
11
2.2. PENGERTIAN TRAVEL AGENT
Menurut Damardjati dalam Yoeti ( 2018 ), Travel Agent adalah perusahaan yang
khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan orang-orang, termasuk kelangkapan
perjalanannya dari suatu tempat ke tempat lain, baik didalam negeri maupun diluar
negeri.
12
Komponen wisata meliputi fasilitas-fasilitas yang terlibat dalam penyelenggaraan
wisata, dimana wisata terjadi karena adanya keterpaduan antara berbagai fasilitas yang
saling mendukung dan berkesinambungan. Adapun komponen wisata yang meliputi hal-
hal sebagai berikut :
1. Sarana transportasi
Sarana transportasi terkait dengan mobilisasi wisatawan, tetapi transportasi
tidak hanya dipakai sebagai sarana untuk membawa wisatawan dari satu
tempat ke tempat lain saja, namun juga dipakai sebagai atraksi wisata yang
menarik.
2. Sarana akomodasi
Sarana akomodasi dibutuhkan apabila wisata diselenggarakan dalam waktu
lebih dari 24 jam dan direncanakan untuk mengunakan sarana akomodasi
tertentu sebagai tempat menginap.
3. Sarana makanan dan minuman
Dilihat dari lokasi ada restoran yang berada di hotel dan menjadi bagian
atau fasilitas hotel yang bersangkutan, ada pula restoran yang berdiri sendiri
secara independen.
4. Obyek dan atraksi wisata
Objek dan atraksi wisata dapat dibedakan atas dasar asal-usul yang menjadi
karakteristik objek atau atraksi tersebut, yaitu wisata alam, wisata sejarah,
wisata budaya, wisata ziarah dan wisata hiburan.
5. Sarana hiburan
Hiburan pada hakikatnya adalah salah satu atraksi wisata.hiburan bersifat
massal, digelar untuk masyarakat umum dan bahkan melibatkan masyarakat
secara langsung serta tidak ada pemungutan biaya yang menikmatinya, dimana
hiburan semacam ini disebut amusement.
6. Toko cinderamata
Toko cinderamata erat kaitannya dengan oleh-oleh atau kenang-kenangan
dalam bentuk barang tertentu.
7. Pramuwisata dan pengatur wisata (guide dan tour manager)
Pramuwisata dan pengatur wisata adalah petugas purna jual yang bertindak
sebagai wakil perusahaan yang mengelola wisata untuk membawa, memimpin,
13
memberi informasi dan layanan lain kepada wisatawan sesuai dengan acara
yang disepakati.
Event diartikan sebagai sebuah kegiatan atau peristiwa yang sengaja dibuat untuk
membangun interaksi dengan para pengunjung sehingga memberikan pengalaman yang
menarik dan mengesankan secara langsung. Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan
yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia,
baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama
yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat
yang diselenggarakan pada waktu tertent. Menurut Troy Halsey event dikatakan sebagai
sebuah peristiwa yang direncanakan untuk kepentingan tertentu. Sedangkan menurut
O’Tool dan Mikolaitis event merupakan sebagian dari fungsi pemasaran dan
diselenggarakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Contoh event yang dilakukan di
Omah Sindhen adalah jenis event tingkat lokal yaitu kegiatan Ryhtmical Wellness Blind
Food Lunch dan melakukan virtual trip ke Pulau Penyengat
1. Man
Man adalah komponen utama dalam suatu event atau kegiatan.
Man adalah kata dari bahasa inggris yang berarti manusia atau orang,
Man dalam perencanaan dan pengelolaan event atau kegiatan dibagi
menjadi dua yaitu internal man dan eksternal man. Internal man adalah
orang-orang yang menjadi penyelenggara atau panitia dalam suatu
acara dan memiliki peran penting dalam penyelenggaraan suatu event
atau acara. Sedangkan eksternal man adalah orang-orang yang
diundang untuk menghadiri atau mengikuti suatu event atau acara.
14
2. Machine
3. Material
Material adalah bahan atau alat yang diperlukan dalam suatu event
atau acara yang habis terpakai contohnya seperti bahan makanan atau
konsumsi.
4. Money
Semua kegiatan atau acara tidak terlepas dari uang atau money,
uang menjadi komponen pendukung yang memiliki peran penting
dalam penyelenggaraan event atau acara. Karena uang atau money
dibutuhkan untuk membayar atau membiayai man, machine, dan
material yang dibutuhkan atau diperlukan dalam event atau acara.
5. Methode
Methode adalah rangkaian atau tahapan acara yang sudah tersusun
dengan rapi yang berfungsi untuk menjadi dasar dalam
penyelenggaraan suatu event, yang termasuk dalam methode antara
lain; tema acara atau kegiatan, timeline, dan rundown kegiatan.
Dalam perencanaan dan pengelolaan event atau kegiatan yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut;
1. Menentukan man atau orang yang terlibat dalam suatu kegiatan secara cermat
dan teliti terutama dalam internal man. Orang atau man yang masuk dalam
internal man harus sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diembani.
Karena semakin banyak orang dalam internal man akan mempengaruhi
biaya yang akan dibutuhkan.
2. Menyediakan machine atau peralatan dan material sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan.
3. Membuat atau menyiapkan methode seperti tema, timeline, dan rundown
kegiatan dengan baik dan sesuai.
15
2.5 PENGERTIAN GUIDE/PEMANDU WISATA
Menurut Yoeti ( 2010:76 ), Pramuwisata atau Tour Guide adalah orang yang bertugas
memberikan bimbingan, informasi, dan petunjuk tentang atraksi atau destinasi wisata.
Pemanduan wisata dibagi menjadi dua yaitu;
Pemandu akan menjelaskan tentang suatu obyek yang akan dikunjungi dan
menjelaskan keunggulan obyek wisata tersebut, lalu mengarahkan para divable
tersebut dengan baik dan ramah agar mereka tidak bosan.
A. PENGERTIAN DISABILITAS
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disabilitas adalah kata sifat (adjektiva).
Yang memiliki dua arti yaitu;
16
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata disabilitas adalah
ketidakmampuan atau adanya kekurangan (fisik atau mental) sehingga ada
keterbatasan untuk melakukan sesuatu. Arti lainnya dari disabilitas adalah
Disabilitas keadaan tidak mampu melakukan hal-hal dengan cara yang biasa,
disabilitas dalam istilah inggris disebut juga divable.
Disabilitas menurut para ahli adalah merupakan setiap orang yang tidak mampu
menjamin oleh dirinya sendiri, seluruh atau sebagian, kebutuhan individual normal
atau kehidupan sosial, sebagai hasil dari kecacatan mereka, baik yang bersifat
bawaan maupun faktor kecelakaan.
17
a. Disabilitas fisik
Disabilitas fisik adalah disabilitas yang dapat dilihat dari
keterbatasan bentuk fisik yang dimiliki seseorang. Dalam disabilitas fisik
disebut juga Tuna daksa (kelainan bentuk tubuh) adalah kelainan yang
dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari bentuk tubuh contohnya
seperti kaki pincang, kaki atau tangan yang tidak normal dan lain-lain.
b. Disabilitas Sensorik
Tuna sensorik adalah kelainan atau keterbatasan pada indera-indera
manusia. Tuna Sensorik dibagi mejadi tiga jenis yaitu sebagai berikut ;
1. Tuna Netra (kelainan pada indra penglihatan) adalah orang-orang
yang memiliki keterbatasan pada indera penglihatan yang disebabkan
oleh faktor lahiria dan faktor kecelakaan, dan orang yang memiliki
keterbatasan ini biasa disebut juga buta.
2. Tunarungu ( kelainan pada indera pendengaran) adalah keterbatasan
yang dimiliki oleh seseorang dengan indera pendengaran atau biasa
disebut tuli.
3. Tunawicara (kelainan bicara) adalah kelainan atau keterbatasan
berbicara atau biasa disebut juga bisu.
c. Disabilitas intelektual
Disabilitas intelektual adalah keterbatasan atau ketidakmampuan yang
ditandai dengan tingkat IQ dibawah standar rata-rata, kesulitan
memproses informasi, berkomunikasi atau bersosialisasi, dan kepekaan
terhadap lingkungan, yang disebabkan oleh down syndrome yang dimiliki
setiap orang down syndrome adalah kelainan genetik yang ada didalam
tubuh yang dapat menyebabkan kecacatan fisik dan kecacatan intelektual
serta Keterlambatan tumbuh kembang.
d. Disabilitas mental
Disabilitas mental adalah keterbatasan atau kelainan pada gangguan
pikiran dan otak serta saraf yang dapat menyebabkan depresi dan
kecemasan yang membuat orang tersebut tidak dapat berkonsentrasi,
berpikir, dalam mengambil keputusan dengan baik.
18
C. KAITAN PARIWISATA DALAM PENYANDANG DISABILITAS
Salah satu kegiatan atau acara yang diyakini dapat membantu para
penyandang disabilitas dalam meningkatkan mental, perasaan, dan
kepercayaan diri yaitu; kegiatan pariwisata, kegiatan pariwisata itu sendiri
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan berkunjung ke suatu
tempat wisata dengan tujuan rekreasi atau refreshing. Dalam kegiatan
pariwisata dapat dilakukan oleh siapapun dari kalangan manapun dan tanpa
19
membeda-bedakan umur, pekerjaan, jenis kelamin, keyakinan, asal-usul, dan
bentuk fisik.
20
E. TATA CARA PEMANDUAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS
Dalam tata cara pemanduan bagi penyandang disabilitas memiliki
perbedaan dengan pemanduan untuk orang-orang normal, sehingga dalam
memandu atau mendampingi penyandang disabilitas, pemandu atau guide harus
memiliki kesabaran yang sangat tinggi dan memiliki pengetahuan tentang cara
berkomunikasi dengan penyandang disabilitas kurang lebih bisa memahami
bahasa isyarat.
Dalam tata cara pemanduan bagi penyandang disabilitas memiliki
perbedaan dalam tata cara pemanduannya. Perbedaan tata cara pemanduan
dikarenakan penyandang disabilitas memiliki keterbatasan atau jenis-jenis
disabilitas yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap tata cara pemanduan,
memandu seorang penyandang disabilitas deafblind sangat sulit dibandingkan
dengan jenis disabilitas lainnya. Berikut adalah tata cara pemanduan bagi
penyandang disabilitas ;
1. Pemanduan bagi penyandang disabilitas sensorik atau tunanetra saat
berwisata
Disabilitas sensorik atau tunanetra adalah orang-orang yang
memiliki keterbatasan pada indera penglihatan, sehingga penyandang
disabilitas tunanetra mengandalkan indera pendengaran, peraba, dan
filing dalam tindakan atau kegiatan sehari-harinya. Dalam memandu
penyandang disabilitas tunanetra pemandu sangat berperan penting
karena seorang tunanetra akan selalu bergantung atas informasi dan
arahan dari pemandu. Berikut adalah tata cara pemanduan bagi
tunanetra:
a. Memahami bahasa isyarat ( Bisindo, Sibi, dan ASL)
b. Salah satu tangan dari penyandang tunanetra diarahkan untuk
memegang salah satu bahu seorang pemandu atau pendamping.
Ini bertujuan untuk mengarahkan penyandang tunanetra agar
tidak tersesat saat berjalan.
c. Pada saat berjalan pemandu harus selalu aktif berkomunikasi
dengan penyandang disabilitas tunanetra, seperti memberikan
21
informasi tentang keadaan di samping kiri, kanan, dan depan
jalan yang dilalui.
d. Pemandu harus menceritakan segala sesuatu yang dilihat
ditempat wisata kepada penyandang disabilitas tunanetra, ini
bertujuan untuk informasi sehingga penyandang disabilitas
tunanetra bisa berimajinasi dalam pikirannya dan seolah-olah dia
melihat juga.
e. Jika sesuatu yang bisa diraba atau dipegang oleh penyandang
disabilitas maka arahkan kedua tangan atau salah satunya untuk
meraba sambil menjelaskan kepada penyandang tentang apa yang
dia raba atau pegang saat itu, penjelasan yang diberikan harus
pelan dan ramah agar mudah dimengerti.
f. Seorang pemandu harus selalu aktif berkomunikasi dengan
penyandang disabilitas tunanetra agar tidak terkesan diam,
sehingga penyandang tunanetra tidak merasa sepi atau
dikucilkan.
2. Pemanduan bagi penyandang disabilitas fisik ( bisu, tuli, dan cacat )
Dalam pemanduan bagi penyandang disabilitas fisik seperti
bisu, tuli, dan cacat, lebih mudah dari memandu atau mendampingi
penyandang tunanetra. Dalam memandu penyandang fisik yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut ;
a. Menguasai bahasa isyarat ( Bisindo, Sibi, dan ASL )
b. Memiliki kesabaran yang tinggi
c. Selalu aktif berkomunikasi
d. Memberikan penjelasan atau cerita dengan bahasa isyarat
atau berbicara dengan pelan dan ramah.
e. Hindari penggunaan kata atau bahasa yang dapat
menyinggung perasaan penyandang disabilitas.
22
3. Pemanduan Bagi Penyandang Disabilitas Deafblind
Penyandang disabilitas deafblind adalah orang yang memiliki
keterbatasan yang lebih dari satu keterbatasan dalam fisik maupun
intelektual. Contoh dari disabilitas deafblind yaitu orang yang
memiliki keterbatasan penglihatan, pendengaran, bisu, dan bahkan
cacat. Sehingga dalam pemanduannya akan lebih sulit, dalam
pemanduannya mereka akan dipandu langsung oleh orang terdekat
seperti keluarga dan teman yang sudah terbiasa berkomunikasi
dengan mereka dalam kegiatan sehari-hari.
Penyandang disabilitas deafblind bisa dipandu oleh orang lain atau
seorang pemandu,tetapi orang yang dipandu atau penyandang
disabilitas memahami atau mengerti bahasa isyarat. Jikalau mereka
memahami atau mengerti maka, berkomunikasilah dengan pelan dan
ramah, dan hindari kata-kata yang menyinggung perasaan mereka.
4. Penggunaan Bahasa Isyarat
Dalam pemanduan atau Guiding bagi penyandang disabilitas
yang paling penting adalah penguasaan bahasa isyarat oleh seorang
pemandu atau guide. Bahasa isyarat itu sendiri merupakan suatu
bentuk komunikasi yang menggunakan anggota tubuh seperti bentuk
tangan, gerak bibir, gerakan tangan, dan ekspresi wajah. Dalam
penggunaan bahasa isyarat, bahasa ini dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu sebagai berikut ;
a. Bahasa Isyarat Indonesia ( BISINDO )
Bahasa isyarat indonesia atau BISINDO ini adalah bahasa
isyarat yang sering digunakan oleh penyandang disabilitas
terutama penyandang tunawicara, tunarunggu, dan
tunanetra, dikarenakan bahasa isyarat ini dibentuk atau
dibuat oleh penyandang itu sendiri sehingga bahasanya
lebih simpel dan lebih efisien, Bisindo memiliki variasi
dialek yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan oleh
23
b. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia ( SIBI )
SIBI atau Sistem Isyarat Bahasa Indonesia adalah bahasa
isyarat yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia yang
bertujuan untuk digunakan untuk berkomunikasi dengan
para penyandang disabilitas terutama penyandang
tunawicara, tunarunggu, dan tunanetra dan SIBI ini bisa
dipelajari oleh masyarakat umum.
c. American Sing Language ( ASL )
American Sign Language adalah bahasa isyarat yang
digunakan oleh Amerika Serikat untuk berkumunikasi
dengan penyandang disabilitas. American Sign Language
ini digunakan saat memandu atau mendampingi
penyandang disabilitas Mancanegara.
3. Menurut Daunuruddin
Virtual tour merupakan sebuah simulasi dari sebuah objek yang terdiri dari
rentetan gambar, rentetan gambar tersebut akan digabungkan untuk menghasilkan
foto. Virtual tour sendiri biasanya digunakan untuk memberi pengalaman pernah
berada di suatu tempat hanya melihat layar monitor, pengajian virtual tour dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan gambar atau video .
24
4. Menurut Daud
Virtual tour merupakan sebuah simulasi dari suatu objek nyata yang ditampilkan
secara online, biasanya terdiri dari kumpulan foto-foto panorama, kumpulan gambar
yang terhubung , ataupun video dan virtual model dari lokasi yang sebenarnya serta
dapat menggunakan unsur-unsur multimedia lainnya, seperti efek suara,music,dan
narasi.
1. EMILIANA ONA
25
arahan dari pemandu. Berikut adalah tata cara pemanduan bagi
tunanetra,
26
3. Selalu aktif berkomunikasi dengan penyandang
disabilitas fisik.
4. Memberikan penjelasan atau cerita dengan bahasa
isyarat atau berbicara dengan pelan dan ramah
5. Hindari penggunaan kata atau bahasa yang dapat
menyinggung perasaan penyandang disabilitas.
27
perbedaan daerah atau tempat penyandang disabilitas itu
berasal.
2. ELISABETH R. MAKING
28
biro perjalanan wisata, kebanyakan paket wisata dibuat berdasarkan jenis-
jenis pariwisata.
Dalam paket wisata ada beberapa istilah dan komponen-komponen yang
harus diperhatikan dan dipahami serta direncanakan dengan baik agar paket
wisata yang dibuat dapat berjalan dengan lancar, dan berikut adalah
komponen dan istilah dalam paket wisata ;
29
d. Methode
Methode adalah komponen paket wisata yang
menyangkut tahapan-tahapan atau tata cara yang
direncanakan oleh penyedia jasa atau biro perjalanan
30
Gambar. 4. 1. Contoh brosur paket wisata
31
selesai. Dengan sendirinya file akan tersimpan ke
komputer.
g. Jika ingin mencetak brosur maka pastikan komputer
terhubung dengan printer. Kemudian masuk ke
aplikasi canva click file pribadi kemudian pilih
brosur yang telah diedit, pilih ukuran kertas dan klik
Ctrl+P dengan sendirinya brosur akan dicetak.
32
g. Destinasi atau atraksi
Destinasi merupakan tempat atau daerah tujuan yang
menjadi target dalam rencana sebuah paket wisata ,
sedangkan atraksi adalah sesuatu yang unik atau
menarik yang dimiliki destinasi kemudian menjadi
daya tarik untuk dikunjungi.
h. Budget
Anggaran atau harga yang diberikan penyedia jasa
atau biro perjalanan wisata atas sebuah paket wisata
yang dijajahkan.
33
3. PRISKA E.S. WUTUN DAN NIRMALA S.I. TUKAN
Event dalam kamus besar bahasa indonesia berarti kegiatan atau acara yang
melibatkan banyak komponen. Sedangkan perencanaan dan pengelolaan adalah
tahapan-tahapan yang sudah disepakati dan harus dilakukan atau dilaksanakan
dalam mempersiapkan, menjamin, menjaga, dan memberesi segala sesuatu yang
akan dibutuhkan.
Perencanaan dan pengelolaan event adalah tahapan-tahapan yang sudah
disepakati dan harus dilaksanakan yang didalamnya menyangkut hal-hal yang
akan dibutuhkan dalam suatu acara atau event. Dalam perencanaan dan
pengelolaan event atau kegiatan ada beberapa komponen penting yang harus
diperhatikan dan disiapkan secara matang agar suatu acara berjalan dengan
lancar tanpa hambatan atau kendala. Komponen penting dalam perencanaan dan
pengelolaan event atau acara sebagai berikut ;
1. Man
Man adalah komponen utama dalam suatu event atau kegiatan.
Man adalah kata dari bahasa inggris yang berarti manusia atau orang,
sehingga dalam perencanaan atau pengelolaan event atau kegiatan
man merupakan komponen utama dimana man atau orang memiliki
ide untuk berbuat sesuatu. Man dalam perencanaan dan pengelolaan
event atau kegiatan dibagi menjadi dua yaitu internal man dan
eksternal man. Internal man adalah orang-orang yang menjadi
penyelenggara atau panitia dalam suatu acara dan memiliki peran
penting dalam penyelenggaraan suatu event atau acara. sedangkan
eksternal man adalah orang-orang yang diundang untuk menghadiri
atau mengikuti suatu event atau acara.
34
2. Machine
Machine atau mesin dalam perencanaan dan pengelolaan event
atau acara adalah komponen kedua yang memiliki peran penting
karena mencakup mesin atau peralatan-peralatan teknologi maupun
non teknologi yang akan dibutuhkan atau diperlukan dalam suatu
event atau acara.
3. Material
Material adalah komponen ketiga yang mencakup bahan-bahan
atau alat yang dibutuhkan atau diperlukan dalam suatu event atau
acara yang habis terpakai contohnya seperti bahan makanan atau
konsumsi.
4. Money
Semua kegiatan atau acara tidak terlepas dari uang atau money,
uang menjadi komponen pendukung yang memiliki peran penting
dalam penyelenggaraan event atau acara. Karena uang atau money
dibutuhkan untuk membayar atau membiayai man, machine, dan
material yang dibutuhkan atau diperlukan dalam event atau acara.
5. Methode
Methode adalah rangkaian atau tahapan acara yang sudah
tersusun dengan rapi yang berfungsi untuk menjadi landasan atau
dasar dalam penyelenggaraan suatu event atau kegiatan, yang
termasuk dalam methode antara lain; tema acara atau kegiatan,
timeline, dan rundown kegiatan.
35
2. Menyediakan machine atau peralatan dan material sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan.
3. Membuat atau menyiapkan methode seperti tema, timeline,
dan rundown kegiatan dengan baik dan sesuai.
Dalam perencanaan dan pengelolaan event atau kegiatan yang perna dilakukan di Omah
Shinden adalah sebagai berikut:
Event ini adalah salah satu event yang dilkukan di Omah Sindhen dimana
wisatawan diajak menjelajahi Omah Sindhen dengan keadaan mata ditutup
agar wisatawan dapat merasakan bagaimana menjadi seorang tunanetra
sekaligus melatih ketajaman indra-indra yang lain.
2. Virtual Trip
Virtual Trip adalah salah satu kegiatan yang dilakukan di Omah Sindhen
dimana kita kita menggabungkan dua tempat secara online atau dengan kata
lain melakukan perjalanan wisata tetapi melalui via online. Event ini pernah
dilakukan ke pulau penyengat,pulau dimana Bahasa Indonesia pertama kali
ditemukan.
Virtual Trip ini juga merupakan salah satu event yang di buat oleh peserta
didik di Omah Sindhen sebagai tugas akhir dari Pratik Kerja Industri yang
dilakukan selama 4 bulan.
36
a. Mendata jumlah peserta yang mengikuti virtual trip
b. Menyiapkan segala perlengkapan yang di butuhkan
c. Membuat poster acara
d. Membuat rundown acara
e. Membuat surat undangan
f. Menyiapkan konsumsi
Untuk menyelenggarakan virtual trip kita perlu memperhatikan beberapa langkah- langkah
sebagai berikut:
37
8. Wisatawan juga dapat berdialog langsung dengan pemandu wisata
virtual tersebut serta dapat mengajukan pertanyaan baik secara
langsung ataupun via chat.
38
2.3.2 HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIALAMI
1. Cuaca
39
b. Faktor Internal
1. Kesehatan
Kesehatan tim atau panitia (orang-orang) yang terlibat dalam
penyelenggaraan suatu kegiatan atau event menjadi faktor yang
utama untuk menjamin kelancaran suatu kegiatan, jika seseorang
yang terlibat dalam kegiatan mengalami sakit maka dengan
sendirinya akan berpengaruh atas tugas dan tangung jawabnya.
2. Pengetahuan dan keahlian
Dalam penyelenggaraan suatu kegiatan jika tim atau panitia
(orang-orang) yang terlibat tidak memiliki pengetahuan, keahlian,
dan keterampilan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan akan berpengaruh terhadap kelancaran suatu
kegiatan atau event.
40
secara cermat sebelum berangkat ke tempat kegiatan acara hal ini bertujuan
untuk menghindari kemacetan seperti mogok dalam perjalanan.
B. Pemecahan masalah untuk faktor internal
Untuk mengatasi masalah atau hambatan Internal yang ditemukan
dalam suatu kegiatan atau event dan kegiatan pariwisata, yang harus
dilakukan adalah tim atau panitia penyelenggaraan kegiatan atau event
menjaga kesehatan diri agar tidak jatuh sakit saat kegiatan diselenggarakan.
Dan tim atau panitia menyiapkan opsi pengganti untuk mengatasi jika suatu
waktu orang yang telah ditugaskan mengalami penurunan kesehatan. Untuk
mengatasi masalah pengetahuan dan keahlian yang harus dilakukan adalah
memilih memastikan orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam tugas dan tanggung jawab yang
diberikan.
C. Pemecahan masalah pemanduan bagi penyandang disabilitas
Untuk mengatasi hambatan atau masalah dalam memandu penyandang
disabilitas adalah selalu menjaga kesehatan diri karena dengan kesehatan
yang fit dengan sendirinya segala kegiatan dilakukan dengan baik. Dan
untuk mengatasi pengetahuan yang harus dilakukan adalah memperbanyak
belajar tentang bahasa isyarat baik SIBI, BISINDO, dan ASL baik belajar
secara otodidak maupun belajar langsung dari penyandang disabilitas atau
guru pengajar bahasa isyarat.
a. Timeline adalah suatu susunan kegiatan yang mencakup semua proses dan
prosedur yang diperlukan dalam suatu kegiatan
b. Rundown adalah rangkaian acara yang dibuat secara runtut atau sistematis dari
suatu program, yang di dalamnya terdapat susunan kegiatan atau aktivitas yang
dibatasi oleh durasi waktu tertentu
41
c. RAB adalah kepanjangan dari rencana anggaran biaya yang didalam berisi tentang
segala bahan dan alat yang dibutuhkan selama kegiatan dengan total angaran
biayanya
d. Canva adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk membuat atau mengedit
suatu brusur paket wisata yang kemudian dipromosikan.
e. BISINDO adalah kepanjangan dari Bahasa Isyarat Indonesia
f. SIBI adalah kepanjanga dari Sistem Bahasa Isyarat Indonesia
g. ASL adalah kepanjangan dari American Sing Language yang berarti bahsa isyarat
yang digunakan oleh Masyarkat Amerika untuk berkomunikasi dengan
penyandang disabilitas
h. Event adalah suatu agenda, kegiatan atau festival tertentu yang menunjukkan,
menampilkan dan merayakan untuk memperingati hal-hal penting yang
diselenggarakan pada waktu tertentu dengan tujuan mengkomunikasikan pesan-
pesan kepada pengunjung
i. Iternal adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam diri atau kelompok
j. Eksternal adalah segala sesuatu yang menyangkut sesuatu diluar diri atau
kelompok
k. Guiding berasal dari bahasa inggris yang berarti mendanpingi atau memandu
l. Guide berasal dari bahasa inggris yang berarti seorang pemandu
m. Budget adalah kata yang berasal dari bahsa Inggris yang berarti anggaran atau
biaya
n. Mini Trip adalah rangkaian kegiatan atau event yangt disusun atau dibuat dalam
jangka waktu yang singkat atau satu hari.
o. Divable adalah kata lain bagi penyandang disabilitas
42
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
B. Pariwisata dan Disabilitas adalah dua kata dengan pengertian, tujuan, dan
faktor yang berbeda, Tetapi memilki keterkaitan, dan saling mendukung.
Terutama kegiatan pariwisata sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan berrefresing atau bersenang-senang disuatu tempat atau daerah
yang memiliki keindahan atau keunikan dengan tujuan melepaskan
kepenatan atau kebosanan. Sedangkan disabilitas adalah orang-orang yang
memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan secara fisik maupun mental .
Dalam realita kehidupan orang-orang disabilitas atau penyandang
disabilitas selalu bergantung kepada orang-orang terdekat seperti,
keluarga, teman, kerabat, dan lingkungan sekitar, sehingga penyandang
disabilitas memiliki mental dan perasaan yang cenderung merasa disakiti
43
atau dikucilkan. Untuk mengatasi situasi tersebut maka pemerintahan
mengeluarkan atau membuat UU untuk menjamin dan melindungi hak dan
kewajiban penyandang disabilitas yang tercantum dalam UU No. 8 tahun
2016 tentang hak-hak disabilitas. Berdasarkan UU tersebut kegiatan
pariwisata memiliki keterkaitan terutama hala dalam peningkatkan
kepercayaan diri, mental, dan perasaan penyandang disabilitas dalam
kehidupan sosial, dengan cara melibatkan penyandang disabilitas dalam
kegiatan pariwisata. Dan pemerintahan juga mendukung keterlibatan
penyandang disabilitas dan kegiatan pariwisata dengan membangun
fasilitas-fasilitas pendukung ditempat-tempat wisata untuk menjaga
keamanan, kenyamanan, dan kelancaran bagi penyandang disabilitas
dalam kegiatan pariwisata.
44
3.2 SARAN
45
DAFTAR PUSTAKA
46
LAMPIRAN
Gambar 2. menutup mata para wisatawan seolah olah mereka mengalami Tunanetra
47
Gambar 4. mempersiapkan makanan dan minuman serta menjelaskan dimana letaknya
makanan sesuai jarum jam
48
Gambar 7. Belajar tentang SDM untuk melakukan suatu Event
Gambar 9. Membuat narasi pemanduan dan menduskusikan tentang persiapan untuk acara.
49
50