Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri oleh peserta didik SMKS SANCTUS


LEWOLEBA adalah sebagai pelatihan dan pembelajaran yang dilakukan di Dunia
Industri dimiliki oleh masing-masing peserta didik agar di masa mendatang peserta
didik dapat memperoleh pengetahuan yang luas dan mengerti inti dari cara membuat
paket wisata dan memandu para tunanetra dengan baik pada Walking-walking Tour
and Travel Yogyakarta sehingga dapat bermanfaat ketika penulis sudah memasuki
Dunia kerja.

Praktik Kerja Industri juga memiliki latar belakang yaitu, mempraktikkan


segala ilmu yang didapatkan di sekolah kemudian menerapkannya di dunia industri
serta menambah pengetahuan dan wawasan yang belum pernah diajarkan di sekolah.
Oleh karena itu perlu diadakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) karena
diharapkan dengan adanya PRAKERIN tersebut akan menambah wawasan dan
penguasaan teknologi bagi penulis secara langsung di Dunia Industri.

Disamping ini diharapkan pula pada para peserta didik yang melaksanakan
PRAKERIN agar memotivasi hasil kerja yang berkualitas, disiplin dan berkeinginan
dalam bekerja, maka dari itu berbagai materi dan teori yang diperoleh merupakan
penduduk terjadinya pelaksanaan kerja yang baik dan benar. Oleh karena itu melihat
besarnya manfaat dari kegiatan Praktik Kerja Industri ini, maka program ini sudah
menjadi salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir sekolah dan ujian kompetensi
kejuruan.

1
1.2. TUJUAN & MANFAAT

Praktik Kerja Industri adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran


yang dilaksanakan di dunia usaha dan dunia industri yang relevan dengan kompetensi
(kemampuan) peserta didik sesuai bidangnya. Untuk itu perlu ada bimbingan di
sekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha dan
dunia industri, lain kendala yang kemungkinan dari Praktik Kerja Industri,
kemungkinan besar mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga
Kejuruan terkait.

A. Tujuannya sebagai berikut;


a. Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan, serta menambah
wawasan peserta didik yang berkaitan dengan pelajaran yang telah
diterima di sekolah.
b. Melatih peserta didik untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara
profesional di dunia kerja.
B. Adapun manfaat dari Praktik Kerja Industri sebagai berikut:
a. Bagi peserta didik
1. Mendapatkan wawasan baik di sekolah maupun di dunia industri.
2. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian
yang dapat dipelajari di dunia industri.
3. Mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan
bimbingan atau arahan pembimbing di dunia industri.
4. Melatih peserta didik untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan
tamu.
b. Bagi sekolah
1. Meningkatkan kualitas lulusannya, melalui pengalaman kerja selama
praktik kerja industri.
2. Menjalin hubungan kerjasama antara pihak sekolah dengan Dunia
Industri ( perusahaan ).
c. Bagi Dunia Industri
1. Meningkatkan citra perusahaan.

2
2. Dunia kerja dikenal oleh masyarakat, sekolah, sehingga dapat
membantu promosi produk.

1.3. LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN


a. Lokasi
Lokasi Praktik Kerja Industri terjadi di Walking-walking Tour and Travel
Yogyakarta, Kab Sleman, Kec Ngaglik, Kel Sariharjo jl. Garuda, Gg Glatik No
01.
b. Waktu
Sesuai Kurikulum SMKS SANCTUS LEWOLEBA Praktik Kerja Industri
dilaksanakan selama 4 bulan terhitung mulai tanggal 11 Agustus – 11 Desember
2022.
Waktu kerja yang diterapkan di Walking-walking Tour and Travel selama Praktik
Kerja Industri yaitu ;
1. Jam masuk kerja pukul 09:00
2. Jam pulang kerja pukul 18:00
3. Dalam pelaksanaan suatu kegiatan, jam masuk dan jam pulang
disesuaikan dengan jam dilaksanakan dan selesainya kegiatan
tersebut.
4. Pernah diterapkan sistem shift, tetapi tidak berlangsung lama hanya
berlaku dalam beberapa hari, kemudian kembali ke waktu  kerja dan
pulang seperti waktu sebelumnya. 

3
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

2.1 GAMBARAN UMUM

2.1.1 SEJARAH PERUSAHAAN

Walking -walking Tour and Travel atau Walking-walking Organizer Tour and
Travel berdiri pada tahun 2014 dan didirikan oleh Ibu Meyra Maryanti SE.MA
perusahaan ini beralamat di Jl. Garuda, Gg Gelatik, No.1 RT.01/RW.24 Sariharjo, Kec.
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581. Perusahaan ini
bergerak pada penyediaan jasa tour and travel untuk wisatawan domestik dan wisatawan
mancanegara. Yang istimewa dari perusahaan ini yaitu dapat melayani disabilitas
( divable) dari wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara.

Pada tahun 2019 dibentuk satu organisasi yang masih bernaung dibawah Walking-
walking organizer tour and travel yaitu Omah Sindhen. Pada awalnya Omah Sindhen
adalah kelompok yang dibuat atau dicetus oleh ibu Meyra Maryanti SE.MA dengan
membuat projek manari, bermain gamelan, melukis wayang, membatik, menulis aksara
Jawa bersama para divable. Tujuan dibentuknya Omah Sindhen yaitu untuk membantu
orang-orang divable untuk berwisata atau berekreasi dan meningkatkan taraf ekonomi
bagi para divable, dengan mengikutsertakan para divable yang tau bermain gamelan atau
menari dan lain-lain dalam setiap acara yang ada pada paket wisata yang diselenggarakan
oleh Walking-walking Organizer Tour and Travel.

Sekarang Omah Sindhen telah berkembang menjadi organisasi yang telah mempunyai
jadwal acara yang diselenggarakan setiap minggunya, dan menjadi tempat untuk belajar
bermain gamelan, belajar menulis aksara Jawa dan menari serta mewarnai topeng. Omah
Sindhen beralamat atau berlokasi masih dengan Walking-walking Organizer Tour and
Travel.

4
2.1.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN

A. VISI PERUSAHAAN

Visi Walking-walking Organizer Tour and Travel yaitu; " menjadikan Walking -
walking Organizer Tour and Travel sebagai penyedia jasa perjalan wisata yang
melayani semua wisatawan domestik maupun mancanegara tanpa membeda-
bedakan, dengan memberikan pelayanan yang prima kepada semua wisatawan.
Visi Omah Sindhen yaitu; "menjadikan Omah Sindhen sebagai tempat rekreasi
atau wisata bagi para divable dan semua orang untuk mempelajari kebudayaan
Jawa ".

B. MISI PERUSAHAAN
1. Menyediakan paket wisata dengan pelayanan yang prima untuk wisatawan
domestik maupun mancanegara.
2. Menyediakan paket wisata keluar negeri dengan harga yang terjangkau untuk
semua kalangan dengan pelayanan yang prima untuk wisatawan domestik.
3. Memprioritaskan pelayanan terhadap wisatawan yang disabilitas (divable).
4. Menyiapkan atau membuat acara dengan berkolaborasi bersama para
disabilitas (divable) untuk meningkatkan ekonomi bagi para disabilitas
(divable).
5. Membuat jadwal kegiatan setiap minggu dengan tema kebudayaan Jawa.
6. Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak manapun yang mendukung,
menyukseskan, dan mewujudkan visi perusahaan.

5
W
L
V
P
JF
G
.,U
S
N
A
Y
M
O
T
C
E
IR
D
2.1.3 STRUKTUR ORGANISASI

Tugas dan Tanggungjawab Jabatan :

a. Direktur
1. Menjalankan fungsi pimpinan dan mengkoordinasikan karyawan.
2. Menetapkan struktur organisasi.
3. Menetapkan strategi perusahaan, kebijakan dasar keuangan, organisasi dan
SDM, serta sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan.
4. Mengupayakan tercapainya target-target perusahaan dalam aspek keuangan
,aspek operasional, dan aspek administrasi yang telah disetujui dan
ditetapkan dalam RUPS, sarana kinerja serta evaluasi kinerja perusahaan
melalui mekanisme organisasi termasuk rencana strategi perusahaan.
5. Menandatangani perjanjian kontrak.

6
b. Karyawan
1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan perintah yang diberikan.
2. Menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan demi
kelangsungan perusahaan.
3. Bertanggungjawab pada hasil produksi.
4. Menciptakan ketenangan kerja di perusahaan.
5. Tanggungjawab lainnya dari karyawan adalah bisa menjaga nama baik
perusahaan.

2.1.4 FASILITAS DAN KEGIATAN

A. FASILITAS DU/DI

Dibutuhkan fasilitas yang mendukung dalam upaya memperlancarkan pekerjaan pada


Walking-walking Tour And Travel adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Fasilitas perusahaan

Nama Fasilitas Merek Jumlah Kepemilikan


Komputer LG 2 unit Perusahaan
Mesin printer Canon 1 unit Perusahaan
Sound system 1 unit Perusahaan
Speaker 1 unit Perusahaan
Laptop Acer 1 unit Perusahaan
Handphone iphone 1 unit Perusahaan
Mesin CPU 1 unit Perusahaan
Proyektor 1 unit Perusahaan
AC Panasonic 2 unit Perusahaan
Kipas angin Maspion 2 unit Perusahaan
Wifi 1 unit Perusahan
Seperangkat Gamelan Perusahaan

7
C. KEGIATAN YANG DISELENGGARAKAN DI DU/DI

Kegiatan yang diselenggarakan setiap tahun di Walking-walking Tour and


Travel Yogyakarta yaitu Virtual Trip.

Virtual Trip adalah salah satu kegiatan yang dilakukan di Omah Sindhen
dimana kita menggabungkan dua tempat secara online atau dengan kata lain
melakukan perjalanan wisata tetapi melalui via online. Event ini pernah
dilakukan ke Pulau Penyengat, Pulau dimana Bahasa Indonesia pertama kali
ditemukan.

Virtual Trip ini juga merupakan salah satu event yang dibuat oleh peserta
didik di Omah Sindhen sebagai tugas akhir dari Pratik Kerja Industri yang
dilakukan selama 4 bulan.

Adapun tahapan-tahapan dalam persiapan sebelum melakukan virtual trip di


Omah Sindhen yaitu;

a. Mendata jumlah peserta yang mengikuti virtual trip


b. Menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan
c. Membuat poster acara
d. Membuat rundown acara
e. Membuat surat undangan
f. Menyiapkan konsumsi

Untuk menyelenggarakan virtual trip kita perlu memperhatikan beberapa


langkah- langkah sebagai berikut:

1. Perlu memilih komunitas atau penyelengara destinasi wisata Virtual


Trip. Beberapa pihak penyelenggara destinasi wisata Virtual Trip
bisa cari di google, atau juga bisa mengklik link :  "Wisata Virtual
Tour" ini yang menginformasikan berbagai program Virtual Trip
dengan harga terjangkau.
2. Pilih salah satu program Virtual Trip yang diinginkan, tentukan
jadwalnya dan lakukan pembayaran ke pihak penyelenggara
tersebut.

8
3. Unduh aplikasi zoom via PC (buka web browser dan search "zoom
cloud meeting" , lalu klik dan download.
4. Peserta wisata juga bisa mengunduh aplikasi zoom via smartphone
(untuk android bisa dicari di playstore, untuk iphone bisa di cari di
appstore).
5. Setelah mengunduh aplikasi zoom, wisatawan akan diberikan ID
meeting dan juga password untuk melakukan Virtual Trip oleh
pihak penyelenggara wisata Virtual Trip tersebut.
6. Pastikan wisatawan mengikuti program Virtual Trip tersebut tepat
waktu dan pastikan juga koneksi internet wisatawan tidak sedang
dalam gangguan / kehabisan kuota.
7. Wisatawan kemudian akan terhubung didalam video conference
dengan banyak peserta Virtual Trip yang nantinya akan dipandu
oleh Pemandu profesional yang akan bertanggung jawab dalam
memandu wisata secara virtual tersebut.
8. Wisatawan juga dapat berdialog langsung dengan pemandu wisata
virtual tersebut serta dapat mengajukan pertanyaan baik secara
langsung ataupun via chat.

Adapun tahapan-tahapan bagi seorang pemandu Virtual Trip

a. Pastikan pemandu memiliki Akun Applikasi / Software Zoom yang


berbayar, sebab menggunakan akun zoom yang versi gratis hanya
memungkinkan pemandu untuk menyelengarakan program Virtual
Trip selama 40 Menit saja, berbeda dengan yang berbayar, pemandu
bisa membuat program Virtual Trip lebih dari 40 menit.
b.  Miliki akses WIFI yang cepat. Tentu saja sebagai akun Host Virtual
Trip kita memerlukan akses internet yang baik, sungguh akan
merepotkan bila nanti pemandu sedang menyelenggarakan program
Virtual Trip namun akses internetnya mengalami gangguan.
c. Pastikan pemandu memiliki kemampuan komunikasi yang baik
sebagai pemandu dengan dapat memberikan penjelasan terkait spot-
spot destinasi wisata yang akan dikunjungi secara Virtual. Umumnya
para pemandu yang profesional dapat mengetahui secara mendalam

9
spot-spot wisata yang akan dituju serta dapat mengkomunikasikan
dengan baik kepada para peserta virtual tripnya.
d. Tentukan rute wisata Virtual Trip pemandu. Gunakan program google
maps sebagai media menjelaskan lokasi area yang ingin dituju.
Sertakan pula beberapa foto dan video spot-spot yang menarik yang
akan dikunjungi.
e. Buat flyer yang mudah untuk dishare ke berbagai sosial medianya
pemandu terkait program Virtual Trip yang dibuat.
f. Pasang flyernya di website-webiste yang menyediakan program
wisata Virtual Trip. Wisatawan bisa menggunakan website
panduasia.com sebagai salah satu media memasarkan program Virtual
Trip.

2.2 KAJIAN TEORI

2.1. PENGERTIAN PARIWISATA

Pariwisata adalah istilah yang diberikan apabila seseorang wisatawan


melakukan perjalanan itu sendiri atau dengan kata lain aktivitas dan kejadian
yang terjadi ketika seseorang pengunjung melakukan perjalanan (Sutrisno,
2018). Pariwisata dapat dirumuskan sebagai kegiatan dalam masyarakat yang
berhubungan dengan wisatawan (Soekadijo, 2000). Sedangkan, menurut Meyers
(2016), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh seseorang
sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan
bukan untuk menetap atau mencari nafkah, melainkan hanya untuk memenuhi
rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan
lainnya. Pada Bab I Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan mendefinisikan pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

Berpariwisata pada hakikatnya merupakan suatu proses kepergian


sementara dari seseorang atau lebih, menuju ke tempat lain di luar tempat
tinggalnya. Dorongan kepergiaannya dikarenakan oleh berbagai kepentingan,
baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama,
kesehatan, maupun kepentingan lain, seperti karena sekadar ingin tahu,

10
menambah pengalaman, ataupun untuk belajar.Istilah pariwisata berhubungan
erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat
tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan, dan
bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan kata lain,
perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang atau
lebih, dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin
mengetahui sesuatu (Suwantoro, 2015).

Adapun pengertian pariwisata menurut sejumlah ahli adalah sebagai berikut.

a. Herman V. Schulalard (2017), kepariwisataan merupakan sejumlah kegiatan,


terutama yang ada kaitannya dengan masuknya, adanya pendiaman dan
bergeraknya orang-orang asing keluar masuk suatu kota, daerah atau negara.
b. Soekadijo (2015), pariwisata adalah gejala yang kompleks dalam masyarakat,
di dalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan
wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan banyak lainnya.
c. H. Kodhyat (2014), pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat
lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha
mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu..

Dari sejumlah penjelasan tentang pariwisata di atas, bisa ditarik


kesimpulan bahwa pariwisata adalah kegiatan wisata di suatu kota yang
dilakukan seseorang dalam waktu singkat dan didukung berbagai fasilitas
seperti penginapan dan lain-lain.

Adapun wisata menurut UU RI nomor 10 tahun 2009 adalah kegiatan


perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu
sementara.

Jadi walau sekilas pengertiannya hampir sama, ada perbedaan mendasar


antara pariwisata dan wisata. Pariwisata merupakan kegiatan wisata, sementara
wisata merupakan kegiatan perjalanannya. Adapun orang yang melakukan
wisata disebut sebagai wisatawan.

11
2.2. PENGERTIAN TRAVEL AGENT

Menurut Damardjati dalam Yoeti ( 2018 ), Travel Agent adalah perusahaan yang
khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan orang-orang, termasuk kelangkapan
perjalanannya dari suatu tempat ke tempat lain, baik didalam negeri maupun diluar
negeri.

Tugas Travel agent / Tour agent

a. Mempromosikan dan memasarkan bisnis (khusunya perjalanan / paket


wisata)
b. Memberikan bantuan jasa kunjungan, tempat wisata dan perjalanan
c. Memberikan nasihat tentang perlengkapan data perjalanan /wisata seperti
visa atau paspor
d. Pelatihan dan pengawasan staff
e. Mengelola anggaran perjalanan / wisata
f. Mempertahankan catatan statistik dan keuangan
g. Menawarkan liburan dan asuransi perjalanan
h. Mempersiapkan materi promosi dan display

2.3. PENGERTIAN PAKET WISATA

Paket wisata (package tour) adalah produk perjalanan yang dijual oleh suatu


perusahaan biro perjalanan atau perusahaan transport yang bekerja sama dengannya
dimana harga paket wisata tersebut telah mencakup biaya perjalanan, hotel ataupun
fasilitas lainnya (Suwantoro). Sedangkan menurut Yoeti (2018), paket wisata merupakan
suatu perjalanan wisata yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu travel agent
atau biro perjalanan atas resiko dan tanggungjawab sendiri baik acara lama waktu wisata
dan tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi, serta makanan dan minuman
telah ditentukan oleh biro perjalanan dalam suatu harga yang telah ditentukan jumlahnya.

12
Komponen wisata meliputi fasilitas-fasilitas yang terlibat dalam penyelenggaraan
wisata, dimana wisata terjadi karena adanya keterpaduan antara berbagai fasilitas yang
saling mendukung dan berkesinambungan. Adapun komponen wisata yang meliputi hal-
hal sebagai berikut :

1. Sarana transportasi
Sarana transportasi terkait dengan mobilisasi wisatawan, tetapi transportasi
tidak hanya dipakai sebagai sarana untuk membawa wisatawan dari satu
tempat ke tempat lain saja, namun juga dipakai sebagai atraksi wisata yang
menarik.
2. Sarana akomodasi
Sarana akomodasi dibutuhkan apabila wisata diselenggarakan dalam waktu
lebih dari 24 jam dan direncanakan untuk mengunakan sarana akomodasi
tertentu sebagai tempat menginap.
3. Sarana makanan dan minuman
Dilihat dari lokasi ada restoran yang berada di hotel dan menjadi bagian
atau fasilitas hotel yang bersangkutan, ada pula restoran yang berdiri sendiri
secara independen.
4. Obyek dan atraksi wisata
Objek dan atraksi wisata dapat dibedakan atas dasar asal-usul yang menjadi
karakteristik objek atau atraksi tersebut, yaitu wisata alam, wisata sejarah,
wisata budaya, wisata ziarah dan wisata hiburan.
5. Sarana hiburan
Hiburan pada hakikatnya adalah salah satu atraksi wisata.hiburan bersifat
massal, digelar untuk masyarakat umum dan bahkan melibatkan masyarakat
secara langsung serta tidak ada pemungutan biaya yang menikmatinya, dimana
hiburan semacam ini disebut amusement.
6. Toko cinderamata
Toko cinderamata erat kaitannya dengan oleh-oleh atau kenang-kenangan
dalam bentuk barang tertentu.
7. Pramuwisata dan pengatur wisata (guide dan tour manager)
Pramuwisata dan pengatur wisata adalah petugas purna jual yang bertindak
sebagai wakil perusahaan yang mengelola wisata untuk membawa, memimpin,

13
memberi informasi dan layanan lain kepada wisatawan sesuai dengan acara
yang disepakati.

2.4 PENGERTIAN EVENT

Event diartikan sebagai sebuah kegiatan atau peristiwa yang sengaja dibuat untuk
membangun interaksi dengan para pengunjung sehingga memberikan pengalaman yang
menarik dan mengesankan secara langsung. Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan
yang diselenggarakan untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia,
baik secara individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan agama
yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan masyarakat
yang diselenggarakan pada waktu tertent. Menurut Troy Halsey event dikatakan sebagai
sebuah peristiwa yang direncanakan untuk kepentingan tertentu. Sedangkan menurut
O’Tool dan Mikolaitis event merupakan sebagian dari fungsi pemasaran dan
diselenggarakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Contoh event yang dilakukan di
Omah Sindhen adalah jenis event tingkat lokal yaitu kegiatan Ryhtmical Wellness Blind
Food Lunch dan melakukan virtual trip ke Pulau Penyengat

a. Komponen Pembuatan Event

Ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan dan disiapkan


secara matang agar suatu acara berjalan dengan lancar tanpa hambatan atau
kendala. Komponen penting dalam perencanaan dan pengelolaan event atau
acara sebagai berikut ;

1. Man
Man adalah komponen utama dalam suatu event atau kegiatan.
Man adalah kata dari bahasa inggris yang berarti manusia atau orang,
Man dalam perencanaan dan pengelolaan event atau kegiatan dibagi
menjadi dua yaitu internal man dan eksternal man. Internal man adalah
orang-orang yang menjadi penyelenggara atau panitia dalam suatu
acara dan memiliki peran penting dalam penyelenggaraan suatu event
atau acara. Sedangkan eksternal man adalah orang-orang yang
diundang untuk menghadiri atau mengikuti suatu event atau acara.

14
2. Machine

Machine atau mesin dalam perencanaan dan pengelolaan event atau


acara adalah komponen kedua yang memiliki peran penting karena
mencakup mechine atau peralatan-peralatan teknologi maupun non
teknologi yang akan dibutuhkan atau diperlukan dalam suatu event atau
acara.

3. Material
Material adalah bahan atau alat yang diperlukan dalam suatu event
atau acara yang habis terpakai contohnya seperti bahan makanan atau
konsumsi.
4. Money
Semua kegiatan atau acara tidak terlepas dari uang atau money,
uang menjadi komponen pendukung yang memiliki peran penting
dalam penyelenggaraan event atau acara. Karena uang atau money
dibutuhkan untuk membayar atau membiayai man, machine, dan
material yang dibutuhkan atau diperlukan dalam event atau acara.
5. Methode
Methode adalah rangkaian atau tahapan acara yang sudah tersusun
dengan rapi yang berfungsi untuk menjadi dasar dalam
penyelenggaraan suatu event, yang termasuk dalam methode antara
lain; tema acara atau kegiatan, timeline, dan rundown kegiatan.

Dalam perencanaan dan pengelolaan event atau kegiatan yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut;

1. Menentukan man atau orang yang terlibat dalam suatu kegiatan secara cermat
dan teliti terutama dalam internal man. Orang atau man yang masuk dalam
internal man harus sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diembani.
Karena semakin banyak orang dalam internal man akan mempengaruhi
biaya yang akan dibutuhkan.
2. Menyediakan machine atau peralatan dan material sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan.
3. Membuat atau menyiapkan methode seperti tema, timeline, dan rundown
kegiatan dengan baik dan sesuai.

15
2.5 PENGERTIAN GUIDE/PEMANDU WISATA

Menurut Yoeti ( 2010:76 ), Pramuwisata atau Tour Guide adalah orang yang bertugas
memberikan bimbingan, informasi, dan petunjuk tentang atraksi atau destinasi wisata.
Pemanduan wisata dibagi menjadi dua yaitu;

a. Pemanduan bagi para divable


Divable adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik atau cacat sejak lahir. Para
divable ini memiliki kemampuan yang sangat bagus yaitu ada yang suka menari,
menggambar, suka bermain alat-alat musik seperti Gamelan dan lain sebagainya.
Adapun cara memandu para divable yang dilakukan di Walking-walking Tour and
Travel adalah sebagai berikut:

1. Bagi para divable yang cacat penglihatannya

Pemandu akan menjelaskan tentang suatu obyek yang akan dikunjungi dan
menjelaskan keunggulan obyek wisata tersebut, lalu mengarahkan para divable
tersebut dengan baik dan ramah agar mereka tidak bosan.

2. Bagi para divable yang bisu


Ketika sedang berbicara pemandu dapat menjelaskan suatu obyek atau
tempat wisata dengan menggunakan bahasa isyarat yang baik dan benar agar
mereka dapat mengerti apa yang disampaikan.
3. Bagi para divable yang cacat pendengaran atau tuli
Pemandu dapat menjelaskan sesuatu kepada para divable yang tuli dengan
menggunakan bahasa isyarat.

2.6. PENGERTIAN DISABILITAS 

A. PENGERTIAN DISABILITAS

  Dalam kamus besar bahasa Indonesia disabilitas adalah kata sifat (adjektiva). 
Yang memiliki dua arti yaitu;

1. Ketidakmampuan atau adanya kekurangan (fisik atau mental) sehingga ada


keterbatasan untuk melakukan sesuatu
2. Disabilitas keadaan tidak mampu melakukan hal-hal dengan cara yang biasa

16
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata disabilitas adalah
ketidakmampuan atau adanya kekurangan (fisik atau mental) sehingga ada
keterbatasan untuk melakukan sesuatu. Arti lainnya dari disabilitas adalah
Disabilitas keadaan tidak mampu melakukan hal-hal dengan cara yang biasa,
disabilitas dalam istilah inggris disebut juga divable. 

 Disabilitas menurut para ahli adalah merupakan setiap orang yang tidak mampu
menjamin oleh dirinya sendiri, seluruh atau sebagian, kebutuhan individual normal
atau kehidupan sosial, sebagai hasil dari kecacatan mereka, baik yang bersifat
bawaan maupun faktor kecelakaan. 

Dalam UU No.8 tahun 2016 tentang pengertian  dan hak-hak penyandang


disabilitas menjelaskan bahwa disabilitas adalah setiap orang yang mengalami
keterbatasan fisik, intelektual, mental, atau sensorik dalam jangka waktu lama yang
dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan
untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif.    

Dari semua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa disabilitas adalah


keterbatasan atau ketidakmampuan yang dimiliki oleh seseorang seperti
keterbatasan fisik, mental, intelektual, dan sensorik yang dikarenakan dari faktor
bawaan lahiria dan faktor kecelakaan atau suatu kejadian tertentu  yang menimpa,
kemudian menyebabkan keterbatasan terhadap orang tersebut. Sedangkan
pengertian penyandang disabilitas adalah orang-orang yang memiliki keterbatasan
atau ketidakmampuan dalam fisik, mental, intelektual, dan sensorik dalam
kehidupan sehari- hari sehingga mereka membutuhkan pertolongan dari keluarga
atau orang terdekat untuk membantunya dalam kegiatan sehari-hari.

B. JENIS- JENIS DISABILITAS

Dalam UU No. 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas menyebutkan ada


tiga jenis  disabilitas yaitu; disabilitas fisik, disabilitas intelektual,  disabilitas
mental, dan disabilitas sensorik. Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis
disabilitas;

17
a. Disabilitas fisik 
Disabilitas fisik adalah disabilitas yang dapat dilihat dari
keterbatasan bentuk fisik yang dimiliki seseorang. Dalam disabilitas fisik
disebut juga Tuna daksa (kelainan bentuk tubuh) adalah kelainan yang
dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari bentuk tubuh contohnya
seperti kaki pincang, kaki atau tangan yang tidak normal dan lain-lain.
b. Disabilitas Sensorik
Tuna sensorik adalah kelainan atau keterbatasan pada indera-indera
manusia. Tuna Sensorik dibagi mejadi tiga jenis yaitu sebagai berikut ;
1. Tuna Netra (kelainan pada indra penglihatan) adalah orang-orang
yang memiliki keterbatasan pada indera penglihatan yang disebabkan
oleh faktor lahiria dan faktor kecelakaan, dan orang yang memiliki
keterbatasan ini biasa disebut juga buta.
2. Tunarungu ( kelainan pada indera pendengaran) adalah keterbatasan
yang dimiliki oleh seseorang dengan indera pendengaran atau biasa
disebut tuli.
3. Tunawicara (kelainan bicara) adalah kelainan atau keterbatasan
berbicara atau biasa disebut juga bisu.
c. Disabilitas intelektual 
Disabilitas intelektual adalah keterbatasan atau ketidakmampuan yang
ditandai dengan tingkat IQ dibawah standar rata-rata, kesulitan
memproses informasi,  berkomunikasi atau bersosialisasi, dan kepekaan
terhadap lingkungan, yang disebabkan oleh down syndrome yang dimiliki
setiap orang down syndrome adalah kelainan genetik   yang ada didalam
tubuh yang dapat menyebabkan kecacatan fisik dan kecacatan intelektual
serta Keterlambatan tumbuh kembang.
d. Disabilitas mental
Disabilitas mental adalah keterbatasan atau kelainan pada gangguan
pikiran dan otak serta saraf yang dapat menyebabkan depresi dan
kecemasan yang membuat orang tersebut tidak dapat berkonsentrasi,
berpikir, dalam mengambil keputusan dengan baik. 

18
C. KAITAN PARIWISATA DALAM PENYANDANG DISABILITAS 

 Dalam UU No.8 tahun 2016, tentang penyandang disabilitas terutama


pada bab III tentang hak-hak penyandang disabilitas. Beberapa hak dari
penyandang disabilitas adalah hak atas kebudayaan, pariwisata, dan hak  atas
pengakuan sosial. Dari dasar tersebut dapat  diketahui pariwisata sangat
berkaitan dengan penyandang disabilitas terutama dalam pemenuhan hak
penyandang disabilitas  serta pariwisata  sebagai media atau tempat untuk
meningkatkan mental, perasaan, dan kepercayaan diri bagi para penyandang
disabilitas.

           Diketahui Penyandang  disabilitas adalah orang-orang yang memiliki


keterbatasan, kelainan, atau ketidakmampuan dalam  fisik dan mental untuk
melakukan tindakan pribadi maupun non pribadi dalam kehidupan sehari-hari
dan sosial, sehingga  membutuhkan bantuan dari keluarga atau  orang terdekat
untuk membantunya. 

           Penyandang disabilitas akan cenderung depresi dan kecewa atas apa


yang dialami sehingga banyak penyandang disabilitas yang merasa  dikucilkan
dari pergaulan sosial. Hal ini membuat para penyandang disabilitas merasa 
sangat terpukul sehingga  menurunkan mental dan perasaannya. Sehingga
dibutuhkan suatu kegiatan atau acara yang melibatkan para penyandang
disabilitas untuk berbaur bersama dengan tujuan untuk meningkatkan mental,
perasaan dan kepercayaan diri para penyandang disabilitas agar mereka tidak
merasa dikucilkan  dan mendapatkan pengakuan   sosial.

            Salah satu kegiatan atau acara yang diyakini dapat membantu para
penyandang disabilitas dalam meningkatkan mental, perasaan, dan
kepercayaan diri yaitu; kegiatan pariwisata, kegiatan pariwisata itu sendiri
merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan berkunjung ke suatu
tempat wisata dengan tujuan rekreasi atau refreshing. Dalam kegiatan
pariwisata dapat dilakukan oleh siapapun dari kalangan manapun dan tanpa

19
membeda-bedakan umur, pekerjaan, jenis kelamin, keyakinan, asal-usul, dan
bentuk fisik. 

            Untuk menghindari rasa kekecewaan dan depresi dari para penyandang


disabilitas, maka pemerintahan membuat UU dan mencanangkan program 
untuk membangun atau membuat aksesibilitas bagi para penyandang
disabilitas untuk mempermudah akses untuk para penyandang disabilitas
dalam melakukan kegiatan pariwisata. 

D. MANFAAT PARIWISATA BAGI PENYANDANG DISABILITAS

Kegiatan pariwisata sangat bermanfaat bagi penyandang disabilitas,


berikut adalah beberapa manfaat dari kegiatan pariwisata bagi penyandang
disabilitas yaitu sebagai berikut;

a. Sebagai media atau sarana dalam peningkatan  mental, perasaan, dan


kepercayaan diri  bagi para penyandang disabilitas dengan
mengikutsertakan atau membaur bersama  mereka dalam kegiatan
pariwisata agar mereka merasa mendapatkan perhatian penuh dari
masyarakat.
b. Mendapatkan pengakuan sosial. Dengan melibatkan para penyandang
disabilitas dalam kegiatan pariwisata dengan sendirinya pengakuan
sosial dari masyarakat umum terhadap para penyandang disabilitas
semakin luas.
c. Dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi bagi para penyandang
disabilitas. Terutama bagi para penyandang disabilitas yang memiliki
bakat atau kemampuan untuk membuat sesuatu, seperti bakat melukis,
menari, dan lain sebagainya jika sering dilibatkan dalam kegiatan
pariwisata maka dengan sendirinya mereka dapat menghasilkan uang
lewat karya-karya yang dihasilkan.

20
E. TATA CARA PEMANDUAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS
 Dalam tata cara  pemanduan bagi penyandang disabilitas  memiliki
perbedaan dengan pemanduan  untuk  orang-orang normal, sehingga dalam
memandu atau mendampingi penyandang disabilitas, pemandu atau guide harus
memiliki kesabaran yang sangat tinggi dan memiliki pengetahuan tentang cara
berkomunikasi dengan penyandang disabilitas kurang lebih bisa memahami
bahasa isyarat. 
Dalam tata cara pemanduan bagi penyandang disabilitas memiliki
perbedaan dalam tata cara pemanduannya. Perbedaan tata cara pemanduan
dikarenakan penyandang disabilitas memiliki keterbatasan atau jenis-jenis
disabilitas yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap tata cara pemanduan,
memandu seorang penyandang disabilitas deafblind sangat sulit dibandingkan
dengan jenis  disabilitas  lainnya. Berikut adalah tata cara pemanduan bagi
penyandang disabilitas ;
1. Pemanduan bagi  penyandang disabilitas sensorik atau tunanetra saat
berwisata
Disabilitas sensorik atau tunanetra  adalah orang-orang yang
memiliki keterbatasan pada indera penglihatan, sehingga penyandang
disabilitas tunanetra mengandalkan indera pendengaran,  peraba, dan
filing dalam tindakan atau kegiatan  sehari-harinya. Dalam memandu
penyandang disabilitas tunanetra pemandu sangat berperan penting
karena seorang tunanetra akan selalu bergantung atas informasi dan
arahan dari pemandu. Berikut adalah tata cara pemanduan bagi
tunanetra:
a. Memahami bahasa isyarat ( Bisindo, Sibi, dan ASL) 
b. Salah satu tangan dari penyandang tunanetra diarahkan untuk
memegang salah satu bahu seorang pemandu atau pendamping.
Ini bertujuan untuk mengarahkan penyandang tunanetra agar
tidak tersesat saat berjalan.
c. Pada saat berjalan pemandu harus selalu aktif berkomunikasi
dengan penyandang disabilitas tunanetra, seperti memberikan

21
informasi tentang keadaan di samping kiri, kanan, dan depan
jalan yang dilalui.
d. Pemandu harus menceritakan segala sesuatu yang dilihat
ditempat wisata kepada penyandang disabilitas tunanetra, ini
bertujuan untuk informasi sehingga penyandang disabilitas
tunanetra bisa berimajinasi dalam pikirannya dan seolah-olah dia
melihat juga.
e. Jika sesuatu yang bisa diraba atau dipegang oleh penyandang
disabilitas maka arahkan kedua tangan atau salah satunya untuk
meraba sambil menjelaskan kepada penyandang tentang apa yang
dia raba atau pegang saat itu, penjelasan yang diberikan harus
pelan dan ramah agar mudah dimengerti.
f. Seorang pemandu harus selalu aktif berkomunikasi dengan
penyandang disabilitas tunanetra agar tidak terkesan diam,
sehingga penyandang tunanetra tidak merasa sepi atau
dikucilkan.
2. Pemanduan bagi  penyandang disabilitas fisik ( bisu, tuli, dan cacat )
Dalam pemanduan bagi penyandang disabilitas fisik  seperti
bisu, tuli, dan cacat, lebih mudah dari memandu atau mendampingi
penyandang tunanetra. Dalam memandu penyandang fisik yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut ;
a. Menguasai bahasa isyarat ( Bisindo, Sibi, dan ASL )
b. Memiliki kesabaran yang tinggi 
c. Selalu aktif berkomunikasi 
d. Memberikan penjelasan atau cerita dengan bahasa isyarat
atau berbicara dengan   pelan dan ramah.
e. Hindari penggunaan kata atau bahasa yang dapat
menyinggung perasaan penyandang disabilitas.

22
3. Pemanduan Bagi Penyandang Disabilitas Deafblind
 Penyandang disabilitas deafblind adalah orang yang memiliki
keterbatasan yang lebih dari satu keterbatasan dalam fisik maupun
intelektual. Contoh dari disabilitas deafblind yaitu orang yang 
memiliki keterbatasan penglihatan, pendengaran, bisu, dan bahkan
cacat. Sehingga dalam pemanduannya akan lebih sulit, dalam
pemanduannya mereka akan dipandu langsung oleh orang terdekat
seperti keluarga dan teman yang sudah terbiasa berkomunikasi
dengan mereka dalam kegiatan sehari-hari. 
Penyandang disabilitas  deafblind bisa dipandu oleh orang lain atau
seorang pemandu,tetapi orang yang dipandu atau penyandang
disabilitas memahami atau mengerti bahasa isyarat. Jikalau mereka
memahami atau mengerti maka, berkomunikasilah dengan pelan dan
ramah, dan hindari kata-kata yang menyinggung perasaan mereka. 
4. Penggunaan Bahasa Isyarat
Dalam pemanduan atau Guiding bagi penyandang disabilitas
yang paling penting adalah penguasaan bahasa isyarat oleh seorang
pemandu atau guide. Bahasa isyarat itu sendiri  merupakan suatu
bentuk komunikasi yang menggunakan anggota tubuh seperti bentuk
tangan, gerak bibir, gerakan tangan, dan ekspresi wajah. Dalam
penggunaan bahasa isyarat, bahasa ini dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu sebagai berikut ;
a. Bahasa Isyarat Indonesia ( BISINDO )
Bahasa isyarat indonesia atau BISINDO ini adalah bahasa
isyarat yang sering digunakan oleh penyandang disabilitas
terutama penyandang tunawicara, tunarunggu, dan
tunanetra, dikarenakan bahasa isyarat ini dibentuk atau
dibuat oleh penyandang itu sendiri sehingga bahasanya
lebih simpel dan lebih efisien, Bisindo memiliki variasi
dialek yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan oleh

perbedaan daerah atau tempat penyandang disabilitas itu


berasal.

23
b. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia ( SIBI )
SIBI atau Sistem Isyarat Bahasa Indonesia adalah bahasa
isyarat yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia yang
bertujuan untuk digunakan untuk berkomunikasi dengan
para penyandang disabilitas terutama penyandang
tunawicara, tunarunggu, dan tunanetra dan SIBI ini bisa
dipelajari oleh masyarakat umum.
c. American Sing Language ( ASL )
American Sign Language adalah bahasa isyarat yang
digunakan oleh Amerika Serikat untuk berkumunikasi
dengan penyandang disabilitas. American Sign Language
ini digunakan saat memandu atau mendampingi
penyandang disabilitas Mancanegara.

2.7 VIRTUAL TRIP

1. Menurut Ries & Haries,


Virtual tour merupakan salah satu bentuk, berwisata dimana wisatawan dapat
menikmati objek wisata tanpa harus mengunjungi objek wisata secara langsung.
Virtual tour bisa menjadi titik awal sebagai wisata alternatif selama pandemi covid
selama pandemic ini akhir.
2. Menurut Waraney
Virtual tour merupakan teknologi yang memungkinkan wisatawan melihat
sebuah daya tarik wisata dalam bentuk gambar dan video sehingga bisa
membayangkan sebuah destinasi dengan baik, virtual tour dapat di jadikan sebuah
media yang bisa menghadirkan dan menghidupkan imajinasi bagi para wisatawan
sehingga wisatawan seolah-olah mengalami dan merasakan keadaan yang
sesungguhnya.

3. Menurut Daunuruddin
Virtual tour merupakan sebuah simulasi dari sebuah objek yang terdiri dari
rentetan gambar, rentetan gambar tersebut akan digabungkan untuk menghasilkan
foto. Virtual tour sendiri biasanya digunakan untuk memberi pengalaman pernah
berada di suatu tempat hanya melihat layar monitor, pengajian virtual tour dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan gambar atau video .

24
4. Menurut Daud

Virtual tour merupakan sebuah simulasi dari suatu objek nyata yang ditampilkan
secara online, biasanya terdiri dari kumpulan foto-foto panorama, kumpulan gambar
yang terhubung , ataupun video dan virtual model dari lokasi yang sebenarnya serta
dapat menggunakan unsur-unsur multimedia lainnya, seperti efek suara,music,dan
narasi.

2.3 PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

2.3.1 PROSEDUR KERJA

1. EMILIANA ONA

Prosedur kerja yang dilakukan selama Praktik Kerja Industri di Walking-walking


Tour and Travel Yogyakarta yaitu sebagai berikut:

A. TATA CARA PEMANDUAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS

Dalam tata cara pemanduan bagi penyandang disabilitas memiliki


perbedaan dengan pemanduan untuk orang orang normal sehingga dalam
memandu atau mendampingi penyandang disabilitas, pemandu atau guide
harus memiliki kesabaran yang sangat tinggi dan memiliki pengetahuan
tentang cara berkominikasi dengan penyandang disabilitas kurang lebih bisa
memahami bahasa isyarat.

Dalam tata cara pemanduan bagi penyandang disabilitas memiliki


perbedaan dalam tata cara pemanduannya. Perbedaan tata cara pemanduan
dikarenakan penyandang disabilitas memiliki keterbatasan atau jenis-jenis
disabilitas yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap tata cara
pemanduannya, memandu seorang penyandang disabilitas deafblind sangat
sulit dibandingkan dengan jenis disabilitas lainnya. Berikut adalah tata cara
pemanduan bagi penyandang disabilitas;

1. Pemanduan bagi penyandang disabilitas sensorik atau tunanetra saat


berwisata.

Disabilitas sensorik atau tunanetra adalah orang orang yang


memiliki keterbatasan pada indera penglihatan, sehingga penyandang
disabilitas tunanetra mengandalkan indera pendengaran, peraba,
feeling dalam tindakan atau kegiatan sehari-hari. Dalam memandu
penyandang disabilitas tunanetra pemandu sangat berperan penting
karena seorang tunanetra akan selalu bergantung atas informasi atau

25
arahan dari pemandu. Berikut adalah tata cara pemanduan bagi
tunanetra,

1. Memahami bahasa isyarat ( BISINDO, SIBI,dan ASL )


2. Ketika memandu harus memperkenalkan diri terlebih
dahulu

3. Salah satu tangan dari penyandang tunanetra diarahkan


untuk memegang salah satu bahu seorang pemandu atau
pendamping, ini bertujuan untuk mengarahkan penyandang
tunanetra agar tidak tersesat saat berjalan.
4. Pada saat berjalan pemandu harus aktif berkomunikasi
dengan penyandang disabilitas tunanetra, seperti
memberikan informasi tentang keadaan disamping kiri,
kanan dan depan jalan yang dilalui
5. Pemandu harus menceritakan segala sesuatu yang dilihat
ditempat wisata kepada penyandang disabilitas tunanetra,
ini bertujuan untuk informasi sehingga penyandang
disabilitas tunanetra bisa berimajinasi dalam pikirannya dan
seolah-olah dia melihat juga.
6. Jika sesuatu yang bisa diraba atau dipegang oleh
penyandang disabilitas tunanetra maka arahkan kedua
tangan atau salah satunya untuk meraba sambil menjelaskan
kepada penyandang disabilitas tunanetra tentang apa yang
dia raba atau pegang saat itu. Penjelasan yang diberikan
harus dengan nada suara yang lembut dan ramah agar
mudah dimengerti.
7. Seorang pemandu harus selalu aktif berkomunikasi dengan
penyandang disabilitas tunanetra agar tidak terkesan diam,
sehingga penyandang disabilitas tunanetra tidak merasa sepi
atau dikucilkan.

2. Pemanduan bagi penyandang disabilitas fisik ( bisu, tuli, dan cacat)

Dalam pemanduan bagi penyandang disabilitas fisik seperti


bisu, tuli, dan cacat, lebih mudah daripada memandu atau
mendampingi penyandang disabilitas tunanetra. Dalam memandu
penyandang fisik yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut;

1. Mengusai bahasa isyarat ( BISINDO, SIBI dan ASL )


2. Memiliki kesabaran yang tinggi

26
3. Selalu aktif berkomunikasi dengan penyandang
disabilitas fisik.
4. Memberikan penjelasan atau cerita dengan bahasa
isyarat atau berbicara dengan pelan dan ramah
5. Hindari penggunaan kata atau bahasa yang dapat
menyinggung perasaan penyandang disabilitas.

3. Pemanduan bagi penyandang disabilitas deafblind


Penyandang disabilitas deafblind adalah orang yang memiliki
keterbatasan yang lebih dari satu keterbatasan dalam fisik atau
intelektual. Contoh dari disabilitas deafblind yaitu orang yang
memiliki keterbatasan pengelihatan, pendengaran, bisu, dan
bahkan cacat. Sehingga dalam pemanduannya akan lebih
sulit,dalam pemanduannya mereka akan dipandu langsung oleh
orang terdekat seperti keluarga dan teman yangt sudah terbiasa
berkomunikasi dengan mereka dalam kegiatan sehari-hari.
Penyandang disabilitas deafblind bisa dipandu oleh orang lain atau
seorang pemandu, tetapi orang yang dipandu atau penyandang
disabilitas deafblind memahami atau mengerti bahasa
isyarat.jikalau mereka memahami atau mengerti maka,
berkomunikasilah dengan pelan dan ramah, dan hindari kata-kata
yang menyinggung perasaan mereka.

4. Penggunaan bahasa isyarat

Dalam pemanduan atau Guiding bagi penyandang disabilitas


yang paling penting adalah penguasaan bahasa isyarat oleh seorang
pemandu atau guide. Bahasa isyarat itu sendiri  merupakan suatu
bentuk komunikasi yang menggunakan anggota tubuh seperti bentuk
tangan, gerak bibir, gerakan tangan, dan ekspresi wajah. Dalam
penggunaan bahasa isyarat, bahasa ini dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu sebagai berikut ;
d. Bahasa Isyarat Indonesia ( BISINDO )
Bahasa isyarat indonesia atau BISINDO ini adalah bahasa
isyarat yang sering digunakan oleh penyandang disabilitas
terutama penyandang tunawicara, tunarunggu, dan
tunanetra, dikarenakan bahasa isyarat ini dibentuk atau
dibuat oleh penyandang itu sendiri sehingga bahasanya
lebih simpel dan lebih efisien, Bisindo memiliki variasi
dialek yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan oleh

27
perbedaan daerah atau tempat penyandang disabilitas itu
berasal.

e. Sistem Isyarat Bahasa Indonesia ( SIBI )


SIBI atau Sistem Isyarat Bahasa Indonesia adalah bahasa
isyarat yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia yang
bertujuan untuk digunakan untuk berkomunikasi dengan
para penyandang disabilitas terutama penyandang
tunawicara, tunarunggu, dan tunanetra dan SIBI ini bisa
dipelajari oleh masyarakat umum.
f. American Sing Language ( ASL )
American Sign Language adalah bahasa isyarat yang
digunakan oleh Amerika Serikat untuk berkumunikasi
dengan penyandang disabilitas. American Sign Language
ini digunakan saat memandu atau mendampingi
penyandang disabilitas Mancanegara.

2. ELISABETH R. MAKING

Prosedur kerja yang dilakukan selama Praktik Kerja Industri di Walking-walking


Tour and Travel Yogyakarta yaitu sebagai berikut:

B. PENGELOLAAN PAKET WISATA BAGI DISABILITAS

Paket wisata adalah serangkaian kegiatan yang sudah terencana dengan


matang yang direncanakan oleh pihak penyedia jasa pariwisata atau biro
perjalanan wisata yang didalamnya menyangkut komponen akomodasi,
transportasi, food and drink, destinasi atau atraksi, souvenir, pemandu atau
guide, yang semua menjadi tanggung jawab penyedia jasa pariwisata atau
biro perjalanan wisata. Paket wisata dibagi   menjadi dua yaitu paket wisata
Domestik dan paket wisata Internasional.
Dalam paket wisata Domestik dan paket wisata internasional memiliki 
beberapa jenis paket wisata, dan perbedaan paket wisatanya dapat dilihat dari
aktivitas, tema, dan destinasi yang akan ditawarkan oleh penyedia jasa atau

28
biro perjalanan wisata, kebanyakan paket wisata dibuat berdasarkan jenis-
jenis pariwisata.
Dalam paket wisata ada beberapa istilah dan komponen-komponen yang
harus diperhatikan dan dipahami serta direncanakan dengan baik agar paket
wisata yang dibuat dapat berjalan dengan lancar, dan berikut adalah
komponen dan istilah dalam paket wisata ;

1. Komponen paket wisata


Dalam paket wisata tersapat beberapa komponen – komponen
yang harus diperhatikan sebelum merencanakan dan
pemggelolaan paket wisata;
a. Man / Manusia
Man adalah orang yang dalam artian yaitu orang-
orang yang terlibat dalam dalam sebuah paket wisata
yang direncanakan dan mendukung berjalannya atau
menyukseskan  sebuah paket wisata. Yang termasuk
dalam komponen Man dalam sebuah paket wisata adalah
guide, wisatawan, sopir, dan  Man pendukung lainnya..
b. Machine / mesin
Machine atau mesin adalah alat-alat teknologi maupun
non teknologi atau fasilitas yang digunakan dalam
sebuah paket wisata. Yang termasuk dalam Machine /
Mesin dalam sebuah paket wisata yaitu  transportasi,
akomodasi, dan restoran atau tempat makan  yang akan
digunakan.
c. Destinasi dan atraksi
Destinasi adalah tempat yang menjadi target yang
akan dikunjungi dan pastinya memiliki atraksi atau
keunikan, keindahan, dan daya tarik tersendiri yang
menarik wisatawan untuk datang mengunjungi.

29
d. Methode 
Methode adalah komponen paket wisata yang
menyangkut tahapan-tahapan atau tata cara yang
direncanakan oleh penyedia jasa atau biro perjalanan

wisata yang bertujuan untuk melancarkan dan


mensukseskan  sebuah paket wisata. Yang termasuk
dalam komponen Methode sebuah paket wisata adalah 
Itinerary, dan tema paket wisata
e. Money / Budget
Money / budget adalah uang atau anggaran yang
dikeluarkan oleh penyedia jasa atau biro perjalan
wisata untuk membayar penyewaan atas  fasilitas-
fasilitas yang digunakan dalam sebuah paket wisata.
Dalam pengambilan keuntungan dari sebuah paket
wisata untuk penyedia jasa atau biro perjalanan wisata
dihitung berdasarkan jumlah pembiayaan anggaran
dikali persentase keuntungan dibagi jumlah wisatawan
yang membeli atau memesan paket wisata. Yang
termasuk dalam komponen Money /Budget adalah
RAB (Rencana Anggaran Biaya)

2. Membuat Brosur Paket Wisata


Brosur adalah buku yang diterbitkan secara tidak berkala
yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman,
tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali
terbit. Halamannya sering dijadikan satu, biasanya memiliki
sampul, tetapi tidak menggunakan jilid keras. Brosur dalam
paket wisata biasanya berisi tentang informasi-informasi
tentang kegiatan wisata seperti tema, fasilitas yang
digunakan, Itinerary, dan budget/paxnya.
Tujuan pembuatan brosur paket wisata adalah sebagai
media untuk promosi yang bisa dibagi ke siapa pun dan
disebarkan dimedia sosial. 

30
Gambar. 4. 1. Contoh brosur paket wisata

Berikut adalah cara-cara membuat brosur paket wisata;

a. Pastikan komputer on dan tersambung ke jaringan


atau online
b. Buka aplikasi canva  dan pastika sudah terdaftar
sebagai pengguna canva atau akun, jika belum
terdaftar maka lakukanlah pendaftaran terlebih
dahulu.
c. Setelah terdaftar maka dengan sendirinya kita masuk
kebagian berikutnya.
d. Pilih desain atau template yang sesuai dengan
keinginan atau konsep yang diinginkan.
e. Setelah memilih desain atau templatenya  masukan
foto atau gambar tentang destinasi wisata yang telah
disimpan di dokumen komputer dan masukan
keterangan lainnya.
f. Setelah semua dimasukan dan dirasa sesuai dengan
konsep, kemudian lanjut proses  penyimpanan dengan
klik download dan tunggu sampai proses download

31
selesai. Dengan sendirinya file akan tersimpan ke
komputer.
g. Jika ingin mencetak brosur maka pastikan komputer
terhubung dengan printer. Kemudian masuk  ke
aplikasi canva click file pribadi kemudian pilih 
brosur yang telah diedit, pilih ukuran kertas dan klik
Ctrl+P dengan sendirinya brosur akan dicetak. 

3. Istilah - Istilah Dalam Paket Wisata


a. Tema 
Tema adalah gagasan atau ide utama yang menjadi
dasar perencanaan dan pengelolaan sebuah paket wisata.
b. Fasilitas 
Fasilitas merupakan sesuatu yang akan digunakan atau
dipakai dalam bentuk alat transportasi, akomodasi,
restoran, dan destinasi yang akan dikunjungi
c. Travel Agent 
Adalah kelompok atau badan yang menyediakan jasa
untuk membuat dan merencanakan sebuah paket wisata.
d. Guide
Guide adalah seseorang yang bertugas untuk memandu
tau menamani wisatawan selama malakukan perjalanan
wisata.
e. Itinerary 
Itinerary adalah rencana perjalanan atau daftar kegiatan
serta estimasi biaya yang dibutuhkan selama liburan.
Rencana perjalanan ini mencakup daftar destinasi
tujuan, jadwal kegiatan harian, transportasi, akomodasi,
hingga konsumsi.
f. RAB ( Rencana Anggaran Biaya)
RAB adalah Perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan, alat dan upah, serta biaya-biaya
lain yang berhubungan dengan pelaksanaan sebuah
paket wisata.

32
g. Destinasi atau atraksi 
Destinasi merupakan tempat atau daerah tujuan yang
menjadi target dalam rencana sebuah paket wisata ,
sedangkan atraksi adalah sesuatu yang unik atau
menarik yang dimiliki destinasi kemudian  menjadi
daya tarik untuk dikunjungi.
h. Budget 
Anggaran atau  harga  yang diberikan penyedia jasa
atau biro perjalanan wisata atas   sebuah paket wisata
yang  dijajahkan.

 Dalam pengelolaan paket wisata untuk disabilitas memiliki


kesamaan namun memiliki perbedaan dalam proses pemaduan atau
guiding. Dalam pembuatan paket wisata untuk disabilitas tempat wisata
yang akan dikunjungi akan memiliki perbedaan, tempat yang akan
wisatawan disabilitas  kunjungi ditentukan berdasarkan jenis-jenis
disabilitas  yang diderita.

Dalam perencanaan dan pengelolaan paket wisata untuk disabilitas


yang pertama dilakukan adalah mencari seorang pemandu yang
berkompeten tentang tata cara berkomunikasi dengan penyandang
disabilitas, dan mencari tahu tentang latar belakang penyandang disabilitas
seperti mengetahui jenis disabilitas apa yang diderita,  umur, asal,
kebiasaan, sifat, kegemaran atau kesukaan akan sesuatu hal,  dan
kemampuannya dalam menggunakan bahasa isyarat yang akan dipandu.

33
3. PRISKA E.S. WUTUN DAN NIRMALA S.I. TUKAN

Prosedur kerja yang dilakukan selama Praktik Kerja Industri di Walking-walking


Tour and Travel Yogyakarta yaitu sebagai berikut:

C. PERENCANAAN DAN PENGELOLAHAN EVENT

Event dalam kamus besar bahasa indonesia berarti kegiatan atau acara yang
melibatkan banyak komponen. Sedangkan perencanaan dan pengelolaan adalah
tahapan-tahapan yang sudah disepakati dan harus dilakukan atau dilaksanakan
dalam mempersiapkan, menjamin, menjaga, dan memberesi segala sesuatu yang
akan dibutuhkan.
Perencanaan dan pengelolaan event adalah tahapan-tahapan yang sudah
disepakati dan harus dilaksanakan yang didalamnya menyangkut hal-hal yang
akan dibutuhkan dalam suatu acara atau event. Dalam perencanaan dan
pengelolaan event atau kegiatan ada beberapa komponen penting yang harus
diperhatikan dan disiapkan secara matang agar suatu acara berjalan dengan
lancar tanpa hambatan atau kendala. Komponen penting dalam perencanaan dan
pengelolaan event atau acara sebagai berikut ;
1. Man 
Man adalah komponen utama dalam suatu event  atau kegiatan.
Man adalah kata dari bahasa inggris yang berarti manusia atau orang,
sehingga dalam perencanaan atau pengelolaan event  atau kegiatan
man merupakan komponen utama dimana man atau orang memiliki
ide untuk berbuat sesuatu. Man dalam perencanaan dan pengelolaan
event  atau kegiatan dibagi menjadi dua yaitu internal man dan
eksternal man.  Internal man adalah orang-orang yang menjadi
penyelenggara atau panitia dalam suatu acara dan memiliki peran
penting dalam penyelenggaraan suatu event atau acara. sedangkan
eksternal man  adalah orang-orang yang diundang untuk menghadiri
atau mengikuti suatu event atau acara.

34
2. Machine
Machine atau mesin dalam  perencanaan dan pengelolaan event
atau   acara adalah komponen kedua yang memiliki peran penting
karena mencakup mesin atau peralatan-peralatan teknologi maupun
non teknologi yang akan dibutuhkan atau diperlukan dalam suatu
event atau acara.  
3. Material
Material adalah komponen ketiga yang mencakup bahan-bahan
atau alat yang dibutuhkan atau diperlukan dalam suatu event atau
acara yang habis terpakai contohnya seperti bahan makanan atau
konsumsi.
4. Money
Semua kegiatan atau acara tidak terlepas dari uang atau money,
uang menjadi komponen pendukung yang memiliki peran penting
dalam penyelenggaraan event atau acara. Karena uang atau money
dibutuhkan untuk membayar atau membiayai man, machine, dan
material yang dibutuhkan atau diperlukan dalam event atau acara.  
5. Methode
Methode adalah rangkaian atau tahapan acara  yang sudah
tersusun dengan rapi yang berfungsi untuk menjadi landasan atau
dasar dalam penyelenggaraan suatu event atau kegiatan, yang
termasuk dalam methode antara lain; tema acara atau kegiatan,
timeline, dan rundown kegiatan.

Dalam perencanaan dan pengelolaan event atau kegiatan yang harus


dilakukan adalah sebagai berikut;

1. Menentukan man atau orang yang terlibat dalam suatu


kegiatan secara cermat dan teliti terutama dalam internal
man. Orang atau man yang masuk dalam internal man harus
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang berikan.
Karena semakin banyak orang  dalam internal man akan
mempengaruhi biaya yang akan dibutuhkan. 

35
2. Menyediakan machine atau peralatan dan material  sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan.
3. Membuat atau menyiapkan methode seperti  tema, timeline,
dan rundown kegiatan dengan baik dan sesuai.

Dalam perencanaan dan pengelolaan event atau kegiatan yang perna dilakukan di Omah
Shinden adalah sebagai berikut:

1. Rhyrmical Wallness Blind Food Lunch

Event ini adalah salah satu event yang dilkukan di Omah Sindhen dimana
wisatawan diajak menjelajahi Omah Sindhen dengan keadaan mata ditutup
agar wisatawan dapat merasakan bagaimana menjadi seorang tunanetra
sekaligus melatih ketajaman indra-indra yang lain.

Adapun tahap-tahap persiapan sebelum melakukan event di Omah Sindhen yaitu:

a. Menentukan jenis kegiatan yang akan dilakukan.


b. Membuat itinerary atau jadwal kegiatan.
c. Menentuka budged yang harus dipersiapkan.
d. Menata ruangan sebelum kegiatan berlangsung.

2. Virtual Trip

Virtual Trip adalah salah satu kegiatan yang dilakukan di Omah Sindhen
dimana kita kita menggabungkan dua tempat secara online atau dengan kata
lain melakukan perjalanan wisata tetapi melalui via online. Event ini pernah
dilakukan ke pulau penyengat,pulau dimana Bahasa Indonesia pertama kali
ditemukan.

Virtual Trip ini juga merupakan salah satu event yang di buat oleh peserta
didik di Omah Sindhen sebagai tugas akhir dari Pratik Kerja Industri yang
dilakukan selama 4 bulan.

Adapun tahapan-tahapan dalam persiapan sebelum melakukan virtual trip di


Omah Sindhen yaitu;

36
a. Mendata jumlah peserta yang mengikuti virtual trip
b. Menyiapkan segala perlengkapan yang di butuhkan
c. Membuat poster acara
d. Membuat rundown acara
e. Membuat surat undangan
f. Menyiapkan konsumsi

Untuk menyelenggarakan virtual trip kita perlu memperhatikan beberapa langkah- langkah
sebagai berikut:

1. Perlu memilih komunitas atau penyelengara destinasi wisata


Virtual Trip. Beberapa pihak penyelenggara destinasi wisata
Virtual Trip bisa cari di google, atau juga bisa mengklik link : 
"Wisata Virtual Tour" ini yang menginformasikan berbagai
program Virtual Trip dengan harga terjangkau.
2. Pilih salah satu program Virtual Trip yang diinginkan, tentukan
jadwalnya dan lakukan pembayaran ke pihak penyelenggara
tersebut.
3. Unduh aplikasi zoom via PC (buka web browser dan search "zoom
cloud meeting" , lalu klik dan download.
4. Peserta wisata juga bisa mengunduh aplikasi zoom via smartphone
(untuk android bisa dicari di playstore, untuk iphone bisa di cari di
appstore).
5. Setelah mengunduh aplikasi zoom, wisatawan akan diberikan ID
meeting dan juga password untuk melakukan Virtual Trip oleh
pihak penyelenggara wisata Virtual Trip tersebut.
6. Pastikan wisatawan mengikuti program Virtual Trip tersebut tepat
waktu dan pastikan juga koneksi internet wisatawan tidak sedang
dalam gangguan / kehabisan kuota.
7. Wisatawan kemudian akan terhubung didalam video conference
dengan banyak peserta Virtual Trip yang nantinya akan dipandu
oleh Pemandu profesional yang akan bertanggung jawab dalam
memandu wisata secara virtual tersebut.

37
8. Wisatawan juga dapat berdialog langsung dengan pemandu wisata
virtual tersebut serta dapat mengajukan pertanyaan baik secara
langsung ataupun via chat.

Adapun tahapan-tahapan bagi seorang pemandu Virtual Trip

1. Pastikan pemandu memiliki Akun Applikasi / Software Zoom yang


berbayar, sebab menggunakan akun Zoom yang versi gratis hanya
memungkinkan pemandu untuk menyelengarakan Program Virtual
Trip selama 40 Menit saja, berbeda dengan yang berbayar,
pemandu bisa membuat program Virtual Trip lebih dari 40 menit.
2. Miliki akses WIFI yang cepat. Tentu saja sebagai akun Host Virtual
Trip kita memerlukan akses internet yang baik, sungguh akan
merepotkan bila nanti pemandu sedang menyelenggarakan program
Virtual Trip namun akses internetnya mengalami gangguan.
3. Pastikan pemandu memiliki kemampuan komunikasi yang baik
sebagai pemandu dengan dapat memberikan penjelasan terkait
spot-spot destinasi wisata yang akan dikunjungi secara Virtual.
Umumnya para pemandu yang profesional dapat mengetahui secara
mendalam spot-spot wisata yang akan dituju serta dapat
mengkomunikasikan dengan baik kepada para peserta virtual
tripnya.
4. Tentukan rute wisata Virtual Trip pemandu. Gunakan program
google maps sebagai media menjelaskan lokasi area yang ingin
dituju. Sertakan pula beberapa foto dan video spot-spot yang
menarik yang akan dikunjungi.
5. Buat flyer yang mudah untuk di share ke berbagai sosial medianya
pemandu terkait program Virtual Trip yang dibuat.
6. Pasang flyernya di website-webiste yang menyediakan program
wisata Virtual Trip. Wisatawan bisa menggunakan website
panduasia.com sebagai salah satu media memasarkan program
Virtual Trip.

38
2.3.2 HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIALAMI

A. Hambatan yang ditemukan saat memandu penyandang disabilitas 


a. Kesehatan dan kebersihan
Kesehatan seorang pemandu adalah faktor utama untuk
kelancaran pemanduan.
b. Pengetahuan
Pengetahuan akan bahasa isyarat sangat penting untuk seorang
pemandu disabilitas, jika seorang pemandu disabilitas tidak
memiliki pengetahuan tentang bahasa isyarat atau cara
berkomunikasi dengan penyandang disabilitas maka dengan
sendirinya akan mempengaruhi kelancaran pemanduan.
c. Sikap dan kebiasaan
B. Hambatan yang ditemukan dalam perencanaan dan pengelolaan event
a. Faktor Eksternal 

1. Cuaca 

Cuaca merupakan masalah atau hambatan yang sering


ditemukan hal ini dikarenakan cuaca disuatu tempat atau daerah
tidak bisa ditebak dan akan berubah kapan saja tanpa kita
ketahui.
2. Kemacetan 
Kemacetan merupakan masalah yang sering dialami ketika
kegiatan atau event diselenggarakan didaerah yang ramai atau
kota, kemacetan dialami  oleh siapapun, dan semua orang pasti
berusaha untuk menghindari kemacetan ini. Kemacetan bukan
saja untuk lalu lintas tetapi juga kemacetan alat transportasi yang
digunakan juga merupakan masalah serius dan dihindari.

39
b. Faktor Internal
1. Kesehatan
Kesehatan tim atau panitia (orang-orang) yang terlibat dalam
penyelenggaraan suatu kegiatan atau event menjadi faktor yang
utama untuk menjamin kelancaran suatu kegiatan, jika seseorang
yang terlibat dalam kegiatan mengalami  sakit maka dengan
sendirinya akan berpengaruh atas tugas dan tangung jawabnya. 
2. Pengetahuan dan keahlian
Dalam penyelenggaraan suatu kegiatan jika tim atau panitia
(orang-orang) yang terlibat tidak memiliki pengetahuan, keahlian,
dan keterampilan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan akan berpengaruh terhadap kelancaran suatu
kegiatan atau event.

2.2.3 PEMECAHAN MASALAH

 Setelah ditemukannya hambatan-hambatan atau masalah dalam perencanaan dan


pengelolaan event dan kegiatan pariwisata. Berikut adalah saran dari penulis untuk
memecahkan atau menyelesaikan hambatan atau masalah yang dialami atau
ditemukan dalam suatu kegiatan atau event pariwisata dan pemanduan penyandang
disabilitas;
A. Pemecahan masalah untuk faktor eksternal
Untuk mengatasi masalah eksternal dalam suatu kegiatan yang harus
dilakukan untuk mengatasi masalah cuaca adalah dengan mempersiapkan
opsi tambahan dalam kegiatan misalkan kegiatan dilaksanakan ditempat yang
terbuka maka panitia harus menyiapkan opsi tambahan seperti tenda untuk
mengatasi jika disuatu waktu cuaca berubah. Mengadakan suatu kegiatan
atau acara selalu memantau informasi tentang cuaca dari BMKG jika
kegiatan diadakan ditempat terbuka. Dan untuk mengatasi kemacetan  lalu
lintas maka tim atau panitia yang terlibat setidaknya berangkat dari tempat
tinggalnya ke tempat kegiatan kurang lebih satu atau dua jam sebelum
kegiatan dimulai. Untuk mengatasi kemacetan alat transportasi yang
digunakan disarankan agar memeriksa keadaan kendaraan yang digunakan

40
secara cermat sebelum berangkat ke tempat kegiatan acara hal ini bertujuan
untuk menghindari kemacetan seperti mogok  dalam perjalanan.
B. Pemecahan masalah untuk faktor internal
Untuk mengatasi masalah atau hambatan Internal yang ditemukan 
dalam suatu kegiatan atau event  dan kegiatan pariwisata, yang harus
dilakukan adalah tim atau panitia penyelenggaraan kegiatan atau event
menjaga kesehatan diri agar tidak jatuh sakit saat kegiatan diselenggarakan.
Dan tim atau panitia menyiapkan opsi pengganti untuk mengatasi jika suatu
waktu orang yang telah ditugaskan mengalami penurunan kesehatan. Untuk
mengatasi masalah pengetahuan dan keahlian yang harus dilakukan adalah
memilih memastikan orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam tugas dan tanggung jawab yang
diberikan.
C. Pemecahan masalah pemanduan bagi penyandang disabilitas
Untuk mengatasi hambatan atau masalah dalam memandu penyandang
disabilitas adalah selalu menjaga kesehatan diri karena dengan kesehatan
yang fit dengan sendirinya segala kegiatan dilakukan dengan baik. Dan
untuk  mengatasi pengetahuan yang harus dilakukan adalah memperbanyak
belajar tentang bahasa isyarat baik SIBI, BISINDO, dan ASL baik belajar
secara otodidak maupun belajar langsung dari penyandang disabilitas atau
guru pengajar bahasa isyarat.

2.2.4 ISTILAH-ISTILAH ASING

4.4 ISTILAH – ISTILAH ASING

a. Timeline  adalah suatu susunan kegiatan yang mencakup semua proses dan
prosedur yang diperlukan dalam suatu kegiatan
b. Rundown adalah rangkaian acara yang dibuat secara runtut atau sistematis dari
suatu program, yang di dalamnya terdapat susunan kegiatan atau aktivitas yang
dibatasi oleh durasi waktu tertentu

41
c. RAB adalah kepanjangan dari rencana anggaran biaya yang didalam berisi tentang
segala bahan dan alat yang dibutuhkan selama kegiatan dengan total angaran
biayanya
d. Canva adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk membuat atau mengedit
suatu brusur paket wisata yang kemudian dipromosikan.
e. BISINDO adalah kepanjangan dari Bahasa Isyarat Indonesia
f. SIBI adalah kepanjanga dari Sistem Bahasa Isyarat Indonesia
g. ASL adalah kepanjangan dari American Sing Language yang berarti bahsa isyarat
yang digunakan oleh Masyarkat Amerika untuk berkomunikasi dengan
penyandang disabilitas
h. Event adalah suatu agenda, kegiatan atau festival tertentu yang menunjukkan,
menampilkan dan merayakan untuk memperingati hal-hal penting yang
diselenggarakan pada waktu tertentu dengan tujuan mengkomunikasikan pesan-
pesan kepada pengunjung
i. Iternal adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam diri atau kelompok
j. Eksternal adalah segala sesuatu yang menyangkut sesuatu diluar diri atau
kelompok
k. Guiding berasal dari bahasa inggris yang berarti mendanpingi atau memandu
l. Guide berasal dari bahasa inggris yang berarti seorang pemandu
m. Budget adalah kata yang berasal dari bahsa Inggris yang berarti anggaran atau
biaya
n. Mini Trip adalah rangkaian kegiatan atau event yangt disusun atau dibuat dalam
jangka waktu yang singkat atau satu hari.
o. Divable adalah kata lain bagi penyandang disabilitas

42
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Setelah penulis melaksanakan PRAKERIN dan berpartisipasi langsung dalam


beberapa aktivitas di Walking-walking Tour And Travel Yogyakarta, penulis dapat
menyimpulkan bahwa:

A. Pariwisata adalah serangkaian kegiatan atau keluar masuknya seseorang


atau kelompok ke suatu daerah dengan tujuan bisnis dan  berwisata atau
refresing, bersantai dan menikmati keindahan daerah tersebut dalam
waktu tertentu dan akan kembali ke tempat asalnya, dengan menikmati
fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, pengusaha, dan daerah
setempat. Pariwisata memiliki enam komponen yang harus diperhatikan
dan tidak bisa dipisahkan, semua komponen dalam pariwisata saling
berkaitan dan sangat berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan
pariwisata, sehingga dengan  memahami komponen pariwisata secara
keseluruhan agar dapat memudahkan dalam merencanakan dalam
pengelolaan kegiatan pariwisata.

B. Pariwisata dan Disabilitas adalah dua kata dengan pengertian, tujuan, dan
faktor yang berbeda, Tetapi memilki keterkaitan, dan saling mendukung.
Terutama kegiatan pariwisata sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan berrefresing atau bersenang-senang disuatu tempat atau daerah
yang memiliki keindahan atau keunikan dengan tujuan melepaskan
kepenatan atau kebosanan. Sedangkan disabilitas adalah orang-orang yang
memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan secara fisik maupun mental .
Dalam realita kehidupan orang-orang disabilitas atau penyandang
disabilitas  selalu bergantung kepada orang-orang terdekat seperti,
keluarga, teman, kerabat, dan lingkungan sekitar, sehingga penyandang
disabilitas memiliki mental dan perasaan yang cenderung merasa disakiti

43
atau dikucilkan. Untuk mengatasi situasi tersebut maka pemerintahan
mengeluarkan atau membuat UU untuk menjamin dan melindungi hak dan
kewajiban penyandang disabilitas yang tercantum dalam UU No. 8 tahun
2016 tentang hak-hak disabilitas. Berdasarkan UU tersebut kegiatan
pariwisata memiliki keterkaitan terutama hala dalam peningkatkan
kepercayaan diri, mental, dan perasaan penyandang disabilitas dalam
kehidupan sosial, dengan cara melibatkan penyandang disabilitas dalam
kegiatan pariwisata. Dan pemerintahan juga mendukung  keterlibatan
penyandang disabilitas dan kegiatan pariwisata dengan membangun
fasilitas-fasilitas pendukung ditempat-tempat wisata  untuk menjaga
keamanan, kenyamanan, dan kelancaran bagi penyandang disabilitas
dalam kegiatan pariwisata. 

C. Perencanaan dan pengelolaan kegiatan pariwisata untuk penyandang


disabilitas memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan perencanaan
dan pengelolaan untuk orang normal, yang utama dan paling utama dalam 
perencanaan dan pengelolaan untuk disabilitas adalah menyiapkan orang
yang akan mendampingi atau memandu penyandang disabilitas, sehingga
perencanaan dan pengelolaan  terhadap sumber  daya manusia  terutama
perencanaan dan pengelolaan manusia yang terlibat, biaya yang akan
digunakan, mesin dan material atau alat yang dibutuhkan, dan metode yang
digunakan dalam kegiatan pariwisata. Dan dalam mendampingi atau
memandu penyandang disabilitas berbeda dengan memandu atau
mendampingi orang normal, dalam mendampingi penyandang disabilitas
diharapkan pemandu mengetahui bahasa isyarat dan memiliki kesabaran
yang tinggi dalam berkomunikasi.

44
3.2 SARAN

A. SARAN UNTUK PESERTA DIDIK 


1. Bagi peserta didik yang telah mengikuti praktek kerja lapangan untuk
meningkatkan pengalaman yang didapatkan  di tempat PRAKERIN.
Bagi peserta didik yang akan melakukan PRAKERIN agar
mempersiapkan diri dengan memperdalam materi atau teori mengenai
bidang keahliannya masing-masing.
2. Bagi semua peserta didik agar selalu menjaga nama baik sekolah, orang
tua, dan  Dunia usaha serta nama baik pribadi.

B. SARAN UNTUK SEKOLAH 


1. Bagi lembaga sekolah agar selalu mengupdate teori tentang 
perkembangan  pariwisata dan   memberikan materi atau teori sesuai
dengan kurikulum yang berlaku dan perkembangan pariwisata.
2. Bagi lembaga sekolah untuk wajib melakukan monitoring ke tempat
PRAKERIN.
3. Bagi lembaga sekolah agar tetap menjaga  kerjasama yang sudah  terjalin
dengan pihak dunia usaha tetap terjalin dengan baik.
4. Bagi lembaga sekolah agar bisa memberikan solusi, dukungan, dan
motivasi yang bermanfaat dan membantu ke semua peserta didik, jika
peserta didik mengalami suatu masalah.

C. SARAN UNTUK PERUSAHAAN 


1. Ucapan banyak terimakasih kami ucapkan kepada CO dan Staf Walking-
walking organizer tour and travel yang telah menerima kami untuk
melakukan PRAKERIN dan meluangkan waktunya untuk  memberikan
pengetahuan, penjelasan, dan pelajaran kepada  kami.
2. Kami berharap kerjasama yang sudah terjalin dengan lembaga sekolah
SMKS SANCTUS LEWOLEBA tetap terjalin dengan baik. 

45
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata, pengertian pariwisata.

http://eprints.ums.ac.id/47635/29/BAB%20II.pdf, pariwisata menurut para ahli..

https://www.kajianpustaka.com/, pengertian dan jenis, disabilitas.

Komponen Pariwisata | PDF (scribd.com), komponen pariwisata.

www.google.com pengertian Bisindo,SIBI, dan ASL.

https://www.kajianpustaka.com/, pengertian, jenis, dan hak-hak disabilitas

46
LAMPIRAN

Gambar 1. menyambut para wisatawan yang berkunjung ke Omah sindhen

Gambar 2. menutup mata para wisatawan seolah olah mereka mengalami Tunanetra

Gambar 3. memandu dan menuntun para wisatawan menuju Omah Sindhen

47
Gambar 4. mempersiapkan makanan dan minuman serta menjelaskan dimana letaknya
makanan sesuai jarum jam

Gambar 5. . Mempelajari dan menulis aksara jawa ( HANACARAKA) dipapan tulis

Gambar 6. Belajar bahasa isyarat

48
Gambar 7. Belajar tentang SDM untuk melakukan suatu Event

Gambar 8. Menulis aksara jawa didaun Lontar

Gambar 9. Membuat narasi pemanduan dan menduskusikan tentang persiapan untuk acara.

49
50

Anda mungkin juga menyukai