Anda di halaman 1dari 19

Anatomi Telinga

Secara anatomi, dibagi menjadi 3;

1. Telinga bagian luar (Auris Externa/External Ear)


2. Telinga bagian tengah (Auris Media/Medial Ear)
3. Telinga bagian dalam (Auris Interna/Internal Ear) [Labirin]

Gray’s Anatomy

Prometheus

Sobotta
I. Telinga bagian luar (Auris Externa/External Ear)
1. Auricula/Daun Telinga/Pinna
○ Berbeda tiap ras
○ Memiliki sejumlah tulang rawan (cartilago) yang membentuk
Auricula kecuali bagian bawah (lobulus tempat tindik) sehingga
elastis
○ Diliputi kulit pada daerah perikondrium di daun telinga,
terkadang beda kanan dan kiri
○ Berbentuk seperti toa karena untuk mengumpulkan suara agar
lebih mudah masuk ke MAE lalu memfokuskan ke membran
timpani
Gray’s Anatomy

○ Ear Lobe Crease (ELC):


i. Tanda semacam lipatan kecil lurus unilateral yang
terbentang dari tragus sampai lobulus (Bilateral 45
derajat ke arah belakang)
ii. Sebagai salah satu prediktor penyakit arteri koroner
(jantung)
iii. Tidak terbentuk saat lahir tetapi saat tumbuh dan
semakin nyata saat tumbuh dewasa

Vaskularisasi

Suplai arterial untuk auricula berasal dari beberapa sumber. Arteria carotis externa
menyuplai arteri auricularis posterior. Arteria temporalis superficialis menyuplai
cabang-cabang auricularis anterior, dan arteria occipitalis menyuplai satu cabang.

Drainase vena melalui pembuluh-pembuluh darah yang mengikuti arteriae.

Drainase lymphatici auricula berjalan ke anterior menuju nodilymphatici parotidei dan


ke posterior menuju nodi lymphatici mastoidei, dan dapat menuju ke nodi lymphatici
cervicales profundi superior.

Sobotta

Inervasi

Persarafan sensorium auricula


berasal dari beberapa sumber:

- Permukaan luar auricula yang lebih superficial dipersarafi oleh nervus


auricularis magnus (bagian anterior dan posterior inferior) dan nervus
occipitalis minor (bagian posterior superior) dari plexus cervicalis dan ramus
auriculotemporalis nervus mandibularis [V3] (bagian anterior superior).
- Bagian auricula yang lebih dalam dipersarafi oleh nervus vagus [X] (cabang
auricularis) dan nervus facialis [VII] (yang mengirim cabang ke ramus
auricularis nervus vagus [X]).

Gray’s Anatomy

2. Meatus Austicus Externus (MAE)


○ Lubang antara daun telinga dan membran timpani
○ Cotton bud biasa melewati lubang ini
○ Serumen (kotoran telinga) di MAE yang tertutup membuat
pendengaran terganggu
○ Tabung bengkok
○ Penampang 0,5 cm; Panjang 2,5 - 3 cm
○ ⅓ Luarnya: Tulang rawan (pars cartilago) yang mengandung
rambut dan terdapat serumen
○ ⅔ Dalamnya: Tulang sejati (pars osseus)
○ Gelombang bunyi dari auriculum dilanjutkan kesini dan
membuat resonansi disini

Netter
Inervasi

Persarafan sensorium dari meatus acusticus externus berasal dari beberapa nervus
cranialis.

- Masukan sensorium utama berjalan melalui rami nervus auriculotemporalis,


sebuah cabang nervus mandibularis [V3] (dinding anterior dan superior), dan
ramus auricularis nervus vagus [X] (dinding posterior dan inferior).
- Masukan sensorium kecil dapat juga berasal dari cabang nervus facialis [VII]
ke ramus auricularis nervus vagus [X].

3. Membrana Tympani
a. Selaput berwarna mutiara
b. Berbentuk oval/kerucut
c. Memiliki 2 komponen;
i. Pars flaksida → 2 lapis
ii. Pars tensa → 3 lapis

Sobotta
Gray’s Anatomy

Inervasi

Persarafan permukaan luar dan dalam


membrana tympani berasal dari beberapa nervus cranialis:

- Persarafan sensorium kulit pada permukaan luar membrana tympani


terutama oleh nervus auriculotemporalis, sebuah cabang nervus mandibularis
[V3] dengan partisipasi tambahan dari ramus auricularis nervus vagus [X],
kontribusi kecil oleh sebuah cabang nervus facialis [VII] ke ramus auricularis
nervus vagus [X]. dan kemungkinan juga dari nervus glossopharyngeus [IX].
- Persarafan sensorium membrana mukosa pada permukaan dalam membrana
tympani dibawa seluruhnya oleh nervus glossopharyngeus [IX]

II. Telinga bagian tengah (Auris Media/Medial Ear)

1. Cavum Tympani
○ Suatu ruang yang terbentuk dari tulang temporal
○ Berfungsi untuk transmisi dan transduksi getaran dari membran
tympani sebelum masuk ke telinga dalam
○ Cavum → seperti kotak yang dibentuk dari 6 dinding;
i. Lateral: Membran Tympani
ii. Medial: Promorotium - labirin
iii. Superior: Tegmen timpani (komponen dari fossaca media di
lobus temporalis)
iv. Inferior: Bulbus vena jugularis
v. Anterior: Muara tuba eustachius dan Arteri carotis interna
posterior
vi. Posterior: auditus antrum dan sel-sel mastoid
○ Berisi:
i. Tulang (ossiculus auditorius) [the bone of hearing];

Bersama dengan membran tympani untuk memperkuat dalam


proses mendengar

1. malleus
2. incus
3. stapes
ii. Musculus;

Untuk mengurai gelombang bunyi yang terlalu keras sehingga


telinga dapat beradaptasi dengan baik

1. m. tensor timpani
2. m. tapedeus
iii. Ligamen dan bagian saraf dari corda tympani
2. Tuba Eustachius
○ Menghubungkan
cavum tympani dengan
nasofaring
○ Terdapat m. tensor
timpani yang membuat
hubungan antara
cavum tympani dan
nasofaring dapat
terbuka dan tertutup

Gray’s Anatomy
Vaskularisasi

Suplai arterial untuk tubae pharyngotympanica/tuba auditiva berasal dari beberapa


sumber.

- Cabang-cabangnya yang berasal dari arteria pharyngea ascendens


(sebuah cabang arteria carotis externa) dan dari dua cabang arteria maxillaris
(arteria meningea media dan arteria canalis pterygoidei).

Drainase vena tuba pharyngotympanica/tuba auditiva menuju plexus venosus


pterygoideus di dalam fossa infretemporalis.

Inervasi

Persarafan membrana mukosa yang membatasi tuba pharyngotympanica/tuba


auditiva terutama berasal dari plexus tympanicus karena struktur ini berlanjut
dengan membrana mukosa yang melapisi cavitas tympani, permukaan dalam
membrana tympani, dan antrum mastoideum dan cellulae mastoideae. Plexus ini
menerima sebagian besar komponennya dari nervus tympanicus. cabang nervus
glossopharyngeus [IX].

Vaskularisasi

Beberapa arteria menyuplai struktur-struktur dalam auris media:

- Dua cabang terbesar adalah cabang tympanica posterior arteria maxillaris


dan ramus mastoideus arteria occipitalis atau arteria auricularis posterior.
- Cabang yang lebih kecil berasal dari arteria meningea media,arteria
pharyngea ascendens, arteria canalis pterygoidei, dan cabang-cabang
tympanica/arteriae caroticotympanicae dari arteria carotis interna.

Drainase vena auris media menuju ke plexus venosus pterygoideus dan sinus
petrosus superior.

Inervasi

Plexus tympanicus mempersarafi membrana mukosa yang melapisi dinding dan isi
auris media, termasuk daerah mastoidea dan tuba pharyngotympanica/tuba auditiva.
Plexus ini dibentuk oleh ramus/nervus tympanicus, sebuah cabang nervus
glossopharyngeus [IX], dan dari cabang-cabang plexus caroticus internus Plexus.
tympanicus terdapat pada membrana mukosa yang menutupi promontorium, yang
membentuk penonjolan membulat pada dinding labyrinthicus auris media.

Ketika nervus glossopharyngeus [IX] keluar dari cranium melalui foramen jugulare,
nervus ini memberi cabang ramus/ nervus tympanicus. Cabang ini masuk kembali ke
cranium melalui suatu foramen kecil dan berjalan melalui tulang menuju auris media.
Di dalam auris media, nervus tympanicus membentuk plexus tympanicus, bersama
dengan cabang-cabang dari plexus nervorum di sekeliling arteria carotis interna
(nervi caroticotympanici). Cabang-cabang dari plexus tympanicus menyuplai
membrana mukosa auris media. termasuk tuba pharyngotympanica/tuba auditiva
dan daerah mastoidea.

Plexus tympanicus juga memberi cabang utama (nervus petrosus minor), yang
menyuplai serabut-serabut parasympathicum preganglionares menuju ganglion
oticum.

Nervus petrosus minor meninggalkan daerah promontorium, keluar dari auris


media, berjalan melalui pars petrosa tulang temporale, dan keluar pada permukaan
anterior pars petrosa tulang temporale melalui lubang/hiatus tepat di bawah
lubang/hiatus untuk nervus petrosus major. Nervus ini berlanjut ke arah diagonal
menyeberangi permukaan anterior tulang temporale, sebelum keluar dari fossa
cranii media melalui foramen ovale. Sesaat setelah berada di luar cranium. nervus
ini memasuki ganglion oticum .

Gray’s Anatomy

III. Telinga bagian


dalam (Auris Interna/Internal Ear) [Labirin]

1. Organa Auditorius (Cochlea)


a. Berbentuk seperti rumah siput
b. Terdapat 3 ruang (skala);
i. Skala I: Skala Vestibuli (berisi cairan perilimf)
ii. Skala II: Skala Timpani (berisi cairan perilimf)
iii. Skala III: Skala Media (berisi cairan endolimf dan organa cortii)
2. Organa Vestibuler (Vestibulum)
a. Untuk keseimbangan
Vaskularisasi

Suplai arterial menuju auris interna terbagi antara pembuluh- pembuluh darah yang
menyuplai labyrinthus osseus dan labyrinthus membranaceus.

Labyrinthus osseus disuplai oleh arteriae yang sama yang menyuplai sekeliling
tulang temporal termasuk arteria tympanica anterior cabang dari arteria maxillaris,
arteria stylomastoidea cabang dari arteria auricularis posterior. dan ramus petrosus
dari arteria meningea media.

Labyrinthus membranaceus disuplai oleh arteria labyrinthi. yang berasal dari


arteria cerebelli inferior anterior atau merupakan cabang langsung arteria basilaris—
apapun asalnya, arteria ini masuk ke meatus acusticus internus bersama dengan
nervus facialis [VII] dan nervus vestibulocochlearis [VIII] dan akhirnya terbagi
menjadi:

- ramus cochlearis, yang berjalan melalui modiolus dan menyuplai ductus


cochlearis
- satu atau dua ramus vestibularis, yang menyuplai apparatus vestibularis.

Drainase vena dari labyrinthus membranaceus melalui venae vestibulares dan


venae cochleares. yang mengikuti arteriaenya. Venae tersebut bergabung untuk
membentuk vena labyrinthi. yang akhirnya bermuara ke dalam sinus petrosus
inferior atau sinus sigmoideus

Inervasi

Nervus vestibulocochlearis [VIII] serabut-serabut afferent khusus untuk pendengaran


(komponen cochlearis) dan keseimbangan (komponen vestibularis). Nervus ini
memasuki permukaan lateral truncus encephali. di antara pons dan medulla
oblongata, setelah keluar dari tulang temporale melalui meatus acusticus internus
dan menyeberangi fossa cranii posterior.

Di dalam tulang temporal, pada ujung distal meatus acusticus internus. nervus
vestibulocochlearis terbagi membentuk:

- nervus cochlearis, dan


- nervus vestibularis.
Nervus vestibularis membesar untuk membentuk ganglion vestibulare, sebelum
terbagi menjadi pars superior/rostralis dan inferior/caudalis, yang didistribusikan
ke tiga ductus semicircularis dan utriculus dan sacculus.(lihat Gambar 8.107).

Nervus cochlearis memasuki basis cochlea dan berjalan ke atas melalui modiolus.
Sel-sel ganglion nervus cochlearis adalah ganglion spirale pada basis lamina modioli
yang berputar mengelilingi modiolus (lihat Gambar 8.109). Cabang-cabang nervus
cochlearis nervus cochlearis berjalan melalui lamina modioli untuk mempersarafi
reseptor-reseptor dalam organum spirale.

Nervus facialis [VII] dalam tulang temporale

Nervus facialis berkaitan erat dengan nervus vestibulocochlearis [VIII] ketika


memasuki meatus acusticus internus dalam tulang temporale. Berjalan melalui
tulang temporale, jalur dan juga beberapa cabangnya langsung berhubungan
dengan auris interna dan media.

Nervus facialis [VII] masuk ke meatus acusticus internus dalam pars petrosa tulang
temporale (Gambar 8.112A). Perjalanannya disertai nervus vestibulocochlearis dan
arteria labyrinthi.

Pada ujung distal meatus acusticus internus, nervus facialis [VII] memasuki canalis
facialis dan berlanjut ke lateral di antara auris interna dan media. Pada titik ini nervus
facialis [VII] membesar dan melengkung ke posterior dan lateral. Pembesarannya
disebutganglion geniculi/geniculatum yang sensoris. Ketika canalis facialis
berlanjut, nervus facialis [VII] membelok tajam ke bawah dan berjalan dalam arah
yang hampir verticalis. nervus ini keluar dari cranium melalui foramen
stylomastoideum (Gambar 8.112A),

Cabang-cabang

Nervus petrosus major

Pada ganglion geniculi/geniculatum, nervus facialis [VII] memberi cabang nervus


petrosus major (Gambar 8.112A). Nervus ini merupakan cabang pertama nervus
facialis [VII]. Nervus petrosus major keluar dari ganglion geniculi, berjalan ke
anteromedial melalui tulang temporale. dan keluar melalui hiatus untuk nervus
petrosus major pada permukaan anterior pars petrosa tulang temporale
(lihatGambar 8.105). Nervus petrosus major membawa serabut-serabut
parasympathicum preganglionares menuju ganglion pterygopalatinum.

Berlanjut setelah belokan, posisi nervus facialis ditandai oleh sebuah pembuncitan
pada dinding medial auris media (lihat Gambar 8.104).

Nervus stapedius dan chorda tympani Di dekat permulaan turunnya yang


verticalis ini. nervus facialis [VII] memberi sebuah cabang kecil, nervus stapedius
(Gambar 8.112A). yang mempersarafi musculus stapedius, dan sesaat sebelum
keluar dari cranium, nervus facialis [VII] mengeluarkan cabang chorda tympani
(Gambar 8.112)

Chorda tympani tidak segera keluar dari tulang temporale. tapi berjalan naik untuk
masuk pada auris media melalui dinding posteriornya, berjalan di dekat aspectus
superior membrana tympani di antara malleus dan incus (Gambar 8.112B).
Kemudian nervus ini meninggalkan auris media melalui sebuah saluran yang menuju
fissura petrotympanica dan keluar dari cranium melalui fissura tersebut untuk
bergabung dengan nervus lingualis dalam fossa infratemporalis.
Daftar Pustaka
1. Drake, Richard L., A. Wayne Vogl, and Adam W. Mithcel. Gray Dasar-dasar
anatomi. Elsevier (Singapore), 2014.
2. Netter, Frank Henry. Netter's atlas of human anatomy. Saunders Elsevier,
2010.
3. Putz, Reinhard, and Reinhard Pabst. Sobotta-Atlas of Human Anatomy:
Head, Neck, Upper Limb, Thorax, Abdomen, Pelvis, Lower Limb; Two-volume
set. 2006.
4. Gilroy, A. M., et al. "Prometheus Atlas of Anatomy." (2013).
5. Kuliah pakar dr. Taufiq [Anatomi Telinga]

Anda mungkin juga menyukai