Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana transmisi gelombang suara?

Jawaban

Gelombang suara adalah getaran udara yang merambat. Gelombang suara terdiri dari daerah-
daerah bertekanan tinggi akibat kompresi molekul udara dan bergantian dengan daerahdaerah
bertekanan rendah akibat peregangan molekul. Setiap alat yang mampu menghasilkan gangguan pola
molekul udara seperti itu adalah sumber suara. Contoh sederhana adalah garpu tala. Ketika garpu tala
dipukulkan, bilahnya akan bergetar. Sewaktu bilah garpu tala bergerak ke satu arah, molekul-molekul
udara di depannya terdorong saling merapat, atau memadat, dan meningkatkan tekanan di daerah ini.
Secara bersamaan, sewaktu bilah maju ke depan, molekul-molekul udara di belakangnya menyebar,
atau teregang, dan menurunkan tekanan di daerah tersebut. Sewaktu bilah bergerak ke arah
berlawanan, tercipta gelombang pemadatan dan peregangan yang berlawanan. Energi suara secara
bertahap melemah sewaktu gelombang suara berjalan menjauh dari sumbernya, energi suara akhirnya
hilang ketika gelombang suara terakhir terlalu lemah untuk mengganggu molekul-molekul udara di
sekitarnya.

Gelombang suara juga dapat merambat melalui media selain udara, misalnya air. Namun,
perambatan ini kurang efisien, diperlukan tekanan lebih besar untuk menimbulkan pergerakan cairan
dibandingkan dengan pergerakan udara karena inersia (resistensi terhadap perubahan) cairan yang lebih
besar. Suara ditandai oleh nadanya (pitch), intensitasnya (kekuatan), dan warna suaranya (timbre).

 Nada suatu suara ditentukan oleh frekuensi getaran. Semakin besar frekuensi getaran, semakin
tinggi nada. Telinga manusia dapat mendeteksi gelombang suara dengan frekuensi dari 20
hingga 20.000 Hz.
 Intensitas, atau kekuatan, suara bergantung pada amplitudo gelombang suara, atau perbedaan
tekanan antara daerah pemadatan bertekanan tinggi dan daerah peregangan bertekanan
rendah. Dalam rentang pendengaran, semakin besar amplitudo, semakin keras suara. Kekuatan
suara diukur dalam desibel (dB). Suara yang lebih besar daripada 100 dB dapat merusak secara
permanen perangkat sensorik sensitif di koklea.
 Warna suara, atau kualitas, suatu suara bergantung pada overtone, yaitu frekuensi tambahan
yang mengenai nada dasar. Overtone juga berperan menyebabkan perbedaan karakteristik
suara orang. Warna suara memungkinkan pendengar membedakan sumber gelombang suara
karena setiap sumber suara menghasilkan pola overtone yang berbeda-beda.

Proses pendengaran dilakukan oleh berbagai bagian telinga, yaitu telinga luar, telinga tengah
dan telinga dalam. Telinga bagian luar berfungsi seperti corong yang berfungsi untuk mengumpulkan
gelombang suara dan menyalurkannya hingga ke gendang telinga. Telinga luar terdiri dari dua bagian,
yaitu daun telinga (pinna) dan saluran telinga. Telinga bagian tengah berfungsi untuk memindahkan
getaran suara dari gendang telinga menuju telinga bagian dalam. Ada tiga tulang pendengaran yang
menyusun telinga tengah dan berfungsi untuk menghantarkan getaran suara, yaitu maleus, incus, dan
stapes. Telinga bagian dalam berfungsi untuk menyalurkan suara ke sistem saraf pusat (otak) dan
membantu keseimbangan. Terdapat beberapa bagian di telinga dalam, dua di antaranya adalah koklea
dan organa korti. Bagian-bagian telinga ini saling terkait dan bekerja sama untuk memastikan proses
mendengar berlangsung dengan sempurna. Proses mendengar diawali dengan suara yang ada di sekitar,
berupa getaran atau gelombang, ditangkap oleh telinga bagian luar. Kemudian getaran diteruskan ke
saluran telinga sehingga memberi tekanan atau pukulan pada gendang telinga (membran timpani).
Ketika gendang telinga bergetar, maka getarannya akan diteruskan ke tulang pendengaran. Tulang
pendengaran akan memperkuat getaran ini dan mengirimkannya ke telinga bagian dalam. Saat
mencapai telinga bagian dalam, getaran akan diubah menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf
pendengaran pada otak. Otak lalu akan menerjemahkan impuls ini sebagai suara.

Sumber Referensi:

Sherwood Human Physiology, 8th edition.

Anda mungkin juga menyukai