Suatu perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang
tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak-pihak lain, secara salah
menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk
dirinya sendiri atau untuk orang lain bersamaan dengan kewajibannya dan hak-hak dari pihak
lain.
Namun, hukum positif di Indonesia mengatutr bahwa yang dimaksud dengan tindak
pidana korupsi adalah tindak pidana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
tentang tindak pidana korupsi. Hal sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1 angka
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana korupsi (UU KPK), yang menyebutkan:
Jika mengacu pada ketentuan Pasal 1 angka 1 UU KPK di atas, maka ada begitu banyak jenis
tindak pidana korupsi menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana korupsi (“UU PTPK”), yang jika dikelompokkan berdasarkan jenisnya,
maka kelompok-kelompok tindak pidana korupsi tersebut sebagai berikut:
Selain dari tindak-tindak pidana tersebut di atas, masih ada tindak pidana lain yang berkaitan
dengan tindak pidana korupsi, yaitu:
2) Selanjutnya, kami akan menjelaskan mengenai tindak pidana pencucian uang atau yang lazim
dikenal sebagai money laundering. Tindak pidana pencucian uang (“TPPU”) ini
didefinisikan oleh Sutan Remy Sjahdeini, dalam bukunya berjudul Seluk Beluk Tindak
Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan Terorisme, sebagai berikut:
Rangkaian kegiatan yang merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi
terhadap uang haram yaitu uang yang berasal dari kejahatan dengan maksud untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang tersebut dari pemerintah atau otoritas
yang berwenang melakukan penindakan terhadap tindak pidana dengan cara terutama
memasukkan uang tersebut ke dalam sistem keuangan (financial system) sehingga uang
tersebut kemudian dapat dikeluarkan dari sistem keuangan itu sebagai uang yang halal.
Namun hukum positif yang berlaku di Indonesia tentang TPPU, tidak mengatur
secara implicit mengenai apa yang dimaksud dengan TPPU, akan tetapi di dalam Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang (“UU 8/2010”), dijabarkan dan diatur jenis-jenis dan bentuk TPPU, yaitu
terdiri dari:
1. TPPU yang berkaitan dengan perbuatan dengan tujuan menyembunyikan asal usul
harta kekayaan, diatur dalam ketentuan Pasal 3 UU 8/2010;
2. TPPU yang berkaitan dengan perbuatan menyembunyikan informasi tentang harta
kekayaan, diatur dalam ketentuan Pasal 4 UU 8/2010;
3. TPPU yang berkaitan dengan perbuatan menerima dan/atau menguasai harta
kekayaan, diatur dalam ketentuan Pasal 5 ayat (1) UU 8/2010.
Hasil tindak pidana adalah Harta Kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana :
1. korupsi
2. penyuapan
3. narkotik
4. psikotropika
5. penyelundupan tenaga kerja
6. di bidang perbankan
7. perdagangan orang
8. perdagangan senjata gelap
9. terorisme;
10. penculika
11. penipuan
12. pemalsuan uang
13. perjudian
14. di bidang perpajakan