Tugas Sejarah — Shifa Alfiah

Halo.
Nama saya Shifa Alfiah Ahmad. Saya salah satu anak yang lahir di
Jakarta pada tanggal 3 Juli 2007. Dan ini adalah sejarah saya.

Sedari kecil saya suka musik. Saya gemar menyanyikan lagu serta
menghafal beberapa bait walau hanya sedikit.

Saat menginjak umur 3 tahun, saya sekeluarga besar liburan ke kebun

binatang Ragunan alih alih merayakan ulang tahun ke-3 saya. Momen
yang saya ingat kala itu ialah berfoto ditengah ular yang melingkar pada
sekeliling saya, ada pawang ularnya juga di belakang mengawasi, jadi
aman.

Umur 4 hingga 5 tahun saya duduk di bangku kanak-kanak. Saya sering

menjadi peserta lomba menari tarian daerah di Ancol kala itu.

Saya pernah menjabat menjadi Ketua Kelas saat kelas 1 SD. Dan meraih
peringkat 1 saat kenaikan kelas.
Banyak kenangan indah saat saya menduduki bangku kelas 4 SD.
Dimulai dari menduduki peringkat pertama di 4 ulangan semester
berturut-turut, tour ke Jogja, serta berkunjung ke Candi Prambanan.
Di kelas 5 SD saya, juga tidak kalah menyenangkan. Saat acara sekolah
saya pernah mengambil peran antagonis dalam film Snow White, dan
menjadi mc sekaligus personil marching band.

Awal kelas 6 sd saya sangat berkesan. Saya pernah menjadi peserta

lomba berita bahasa inggris se-provinsi jawa tengah si purwokerto. Tapi
sayangnya, saya hanya pulang dengan status top 10 finalis saja.
Semester 2 kelas 6 sangatlah sibuk. Hari demi hari saya lewati dengan
belajar guna menyiapkan kelulusan. Apalagi saat mendekati ujian
sekolah. Saya sampai berulang kali ikut try out, les dadakan, serta
belajar sampai tengah malam. Usaha tidak pernah mengkhianati hasil,
saya lulus dengan nilai yang saya harapkan sejak awal.

Banyak hal-hal indah saat saya duduk di Sekolah Dasar. Tetapi tak luput
juga dari banyaknya kesedihan yang saya alami.
Saya pernah menjadi korban bullying secara verbal. Dijauhi teman-
teman saya, yang anehnya alasan mereka manjauhi saya karna prestasi
yang saya dapatkan.

Lembaran baru terbuka lagi.

Kelas 7 SMP adalah momentum yang saya tunggu-tunggu. Mendapat
teman baru, pengalaman baru, serta guru baru.
Dan bisa saya akui, SMP Negeri 1 Jakarta adalah sekolah terbaik yang
pernah ada di hidup saya.
Saya benar-benar keluar dari zona nyaman saya kala itu. Saya mengikuti
ekstrakurikuler Paskibra yang notaben bukan diri saya.
17 Agustus 2019 adalah hari pertama saya menjadi pengibar di sekolah.
Dan saya sangat amat bangga terhadap diri saya.
Banyak culture shock yang saya hadapi semasa duduk di bangku SMP.
Mulai dari cara berpakaian, berbicara, dan lingkungan sekolah.

Sayangnya, masa indah SMP saya harus terbuang sia-sia. Covid-19

menghancurkan harapan saya. Tentu saja bukan hanya saja yang
kecewa.

Pandemi datang.
Jujur, Covid-19 benar-benar merubah hidup saya. Merubah jasmani dan
rohani saya.
Semangat belajar saya kian menurun. Fisik saya semakin lemah, dan
mental saya sangat amat berantakan.
Pada awalnya saya memang mempunyai penyakit lambung. Tapi
parahnya tahun 2021 saya drop hingga 3 kali bolak-balik ke rumah sakit
dalam 1 tahun.
Pertengahan 2020 hingga akhir 2021 adalah sejarah paling kelam yang
pernah saya lalui.

Tuhan tidak tidur.

Pergantian tahun 2022, cahaya terang berpihak ke saya. Saya sangat
amat bersyukur atas semua hal yang saya alami.
Senang maupun sedih saya tidak menyerah.
Hingga saat pembelajaran terbatas, saya semakin merubah hidup saya
menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Ujian Praktek hingga Ujian Sekolah selesai.
Pada akhirnya kelulusan tiba.

Jujur saja, PPDB sedikit merusak mental saya. Awalnya akuntansi bukan
jurusan yang saya mau. Tetapi takdir berkata lain.

Tetapi tidak ada kata penyesalan menjadi bagian dari SMK Negeri 31
Jakarta.
Sekolah yang bangkunya sedang saya duduki ini adalah hal terbaik yang
diberikan oleh Sang Pencipta.

Saya berharap hal baik datang ke hidup saya. Saya percaya akan ‘orang
datang dan pergi’ sehingga hidup selalu saya syukuri.

Sekian riwayat hidup yang bisa saya ceritakan. Kurang lebih inilah
gambaran umum tentang hidup saya.
Mohon maaf dan terima kasih.