Anda di halaman 1dari 15

Instrumen ABCDE dapat digunakan untuk memeriksa kesesuaian suatu jenis produk atau

jasa pada usaha kecil. Bagaimana tanggapan Anda mengenai pernyataan tersebut? berikan
contoh penggunaan dari instrumen ABCDE.

bcde mengartikan bahwa barang itu hanya ada beberapa, bahan dan biaya juga tidak
sedikit,atau hanya berdasarkan pesanan .

contoh penggunaan instrumen ABCDE


bisa diterapkan ke perusahaan kecil Untuk pemilihan produk, perusahaan harus
memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki .
contoh :
Batu bata atau batu nisan kayu ukirann.

Instrumen ABCDE adalah singkatan dari Aspek, Bentuk, Ciri, Dimensi, dan Elemen.
Instrumen ini digunakan untuk memeriksa kesesuaian produk dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan, serta untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.

Contoh dari instrumen ABCDE adalah sebagai berikut:


Aspek: produk harus memiliki fungsi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Bentuk: produk harus memiliki desain yang menarik dan mudah digunakan.
Ciri: produk harus memiliki kualitas yang baik dan tahan lama.
Dimensi: produk harus memiliki ukuran yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Elemen: produk harus memiliki komponen yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan.

Kaitannya dengan teori, instrumen ABCDE dapat dikaitkan dengan konsep Total Quality
Management (TQM) yang menekankan pentingnya memperhatikan kualitas produk dan
kepuasan pelanggan. Dengan menggunakan instrumen ABCDE, seorang pengusaha dapat
memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat
daya saing usaha

Menurut saya betul, karena ketepatan memilih produk atau jasa yang sesuai (layak) untuk
diusahakan oleh usaha kecil, merupakan hal yang rawan, dan perlu dilakukan berhati-hati,
agar usaha kecil yang hendak dijalankan bisa memiliki peluang untuk meraih keberhasilan.
Suatu jenis roduk atau jasa sesuai untuk diusahakan oleh usaha kecil apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut:
A. Produk agau jasa dengan permintaan terbatasatau bersifat khusus apabila melayani
daerah yang luas.
B. Produk atau jasa dengan sumber bahan yang memiliki karakteristik khusus.
C. Produk atau jasa dengan struktur ongkos tertentu.
D. Produk atau jasa dengan ambang teknologi yang cukup tinggi.
E. Produk atau jasa dipengaruhi oleh hubungan yang erat antara aspek manusia dan
produk.

Berikut ini diberikan beberapa contoh penggunaan Instrumen ABCDE untuk memeriksa
kesesuaian jenis produk atau jasa tertentu bagi usaha kecil. Huruf yang dilingkari pada
setiap jenis produk atau jasa menunjukkan kriteria yang sesuai terhadap sifat-sifat usaha
kecil.

A. Analisis terhadap Produk Peti Mati


Peti mati termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang rendah (Penetapan apakah
suatu jenis produk memenuhi atau tidak memenuhi suatu kriteria sangat tergantung lokasi di
mana produk tersebut diusahakan. Dalam contoh ini dinyatakan peti mati merupakan jenis
produk dengan tingkat permintaan pasar yang rendah. Di daerah tertentu bisa terjadi
permintaan pasar terhadap peti mati relatif tinggi karena masyarakatnya terbiasa
memakamkan jenazah menggunakan peti mati), sehingga sesuai untuk dikerjakan oleh
usaha kecil. Peti Mati juga merupakan jenis produk dengan ongkos angkut produk jadi relatif
tinggi karena peti mati tidak diinginkan mengalami goresan atau cacat lainnya pada saat
diangkut.
Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria A.

Peti mati tidak memerlukan bahan baku yang bersifat khusus. Bahan baku untuk membuat
peti mati relatif mudah diperoleh di lokasi manapun.
Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria B.

Peti mati diproduksi dengan proses yang banyak mengandung unsur manual, sehingga
ongkos produksi per unit yang perlu dikeluarkan untuk membuat peti mati relatif tidak
menjadi rendah walaupun jumlah peti mati yang dibuat relatif besar.
Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kriteria C.

Pembuatan peti mati memang membutuhkan keahlian yang relatif tinggi, tetapi keahlian
yang dibutuhkan tersebut bukanlah jenis keahlian yang dapat dianggap langka. Banyak
anggota masyarakat yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk memproduksi peti
mati.
Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria D.

Proses pembuatan peti mati tidak terlalu bergantung pada aspek manusia. Proses produksi
peti mati tidak terlalu dipengaruhi oleh cita-rasa yang dimiliki orang yang mengerjakannya.
Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kriteria E.

Sumber : https://jendelaguru.com/mencari-ide-bisnis-bagi-umkm/?amp=1
https://www.scribd.com/document/531553001/Kewirausahaan-Modul-4-archive-2

Menurut saya Instrumen ABCDE suatu alat yang digunakan untuk memeriksa kesesuaian
suatu jenis produk ataupun jasa bagi usaha berukuran kecil dengan menggunakan lima jenis
kreteria, yaitu:
1) Produk atau jasa dengan permintaan terbatas atau bersifat khusus
2) Produk atau jasa dengan sumber bahan yang memiliki karakteristik khusus
3) Produk atau jasa dengan struktur ongkos tertentu
4) Produk atau jasa dengan ambang teknologi yang cukup tinggi
5) Produk atau jasa dipengaruhi oleh hubungan yang erat antara aspek manusia dan
produk.
EKMA4370 – Modul 4 – Hal. 4.27-4.28

b. Analisis terhadap Produk Batu Bata


1) Batu bata termasuk jenis produk dengan tingkat permintaan yang tinggi, sehingga tidak
sesuai untuk dikerjakan oleh usaha kecil. Batu bata juga bukan merupakan jenis produk
dengan ongkos angkat produk jadi relatif tinggi.

Kesimpulan: tidak memenuhisyarat untuk kreteria A.

2) Ongkos angkut bahan baku batu bata relatif tinggi sehingga proses produksi sering kali
dibuat sedekat mungkin dengan sumber bahan baku.

Kesimpulan: memenuhi syarat untuk kreteria B.

3) Batu bata bisa diproduksi dengan proses yang banyak mengandung unsur maual hingga
proses yang lebih banyak menggunakan mesin atau alat, sehingga ongkos produksi per unit
yang perlu dikeluarkan untuk membuat batu bata bisa menjadi lebih rendah apabila jumlah
batu bata yang dibuat relatif besar.

Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kreteria C.

4) Pembuatan batu bata tidak membutuhkan keahlian yang relatif tinggi. Ketrampilan yang
dibuthkan untuk memproduksi batu bata relatif mudah dipelajari dalam waktu yang singkat.

Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kreteria D.

5) Proses pembuatan batu bata tidak terlalu bergantung pada aspek manusia. Proses
produksi batu bata terlalu dipengaruhi oleh cita-rasa ataupun ketrampilan yang dimiliki orang
yang mengerjakannya.

Kesimpulan: tidak memenuhi syarat untuk kreteria E.

Diskusikan

Asuransi mempunyai manfaat yang besar untuk manajemen risiko, namun


tidak semua risiko layak diasuransikan. Mengapa demikian, berikan contohnya

Selamat berdiskusi!

Selamat siang Bapak Dr. Suryanto S.E., M.Si dan teman-teman tuton sekalian,
Izinkan saya untuk menanggapi pertanyaan dari forum diskusi sesi 4 ini:
Tidak semua risiko layak diasuransikan melalui perusahaan asuransi. Hal ini terjadi karena
untuk terus berjalan operasionalnya perusahaan asuransi harus membatasi jumlah kerugian
yang ditanggung dengan tidak mengambil risiko tertentu yang apabila risiko tersebut terjadi
akan menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar atau risiko yang terjadi tidak dapat
diukur dengan nilai yang pasti. Contoh risiko yang tidak dapat diasuransikan adalah :
1. risiko terkena bencana alam di daerah yang menjadi titik sering terjadinya bencana alam
tersebut.
2. Risiko kerugian bisnis selama periode deperesiasi. Karena saat periode depresiasi terjadi
perusahaan akan mengalami kergian besar yang sangat tidak mungkin kerugian tersebut
ditanggung oleh perusahaan asuransi.
3. Kerugian karena transaksi di Bursa saham karena kondisi yang terjadi di bursa saham
berlangsung sangat cepat dan dinamis.
4. Kerugian karena adanya kebocoran informasi ke kompetitor. Risiko bocornya informasi
merupakan risiko yang tidak dapat diukur karena berhubungan dengan moral seseorang dan
adanya indikasi bahwa perusahaan tertanggung akan sengaja melakukan scenario berupa
pengakuan bahwa informasi perusahaan bocor agar proses klaim dapat dilakukan. Padahal
kenyataannya tidak ada informasi apapun yang bocor ke entitas luar.
Demikian jawaban yang dapat saya sampaikan. Mohon koreksi dari Bapak Tutor dan teman-
teman sekalian apabila jawaban yang saya kemukakan masih ada yang perlu diperbaiki.
Terimakasih.

Sumber:
1. Materi inisiasi sesi 4
2. BMP ADBI4211 dengan beberapa perubahan dan pengembangan

Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, dimana
pihak satu berkewajiban membayar iuaran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya
memiliki kewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar
iuran/kontribusi/premi apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihakpertama atau
barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang sudah di buat. Ada beberapa alasan
mengapa tidak semua risiko layak diasuransikan, di antaranya: Bagian berikut ini
membicarakan tipe-tipe risiko yang layak diasuransikan, dari sudutpandang
perusahaan asuransi (insurers).
 
a. Kerugian karena Risiko Bisa Ditentukan dan Diukur
Jika kerugian tidak bisa diukur, maka perusahaan asuransi tidak akan bisa membuat
kontrak asuransi.Secara teoritis sebagian besar risiko bisa ditentukan dan diukur.
Tetapi dalam praktik, penentuan danpengukuran risiko tidak semudah yang
dibayangkan.

Sebagai contoh, perusahaan asuransi bersedia menanggung asuransi


ketidakmampuan bekerja lagi(disability) dengan menerima premi tertentu. Kemudian
orang tersebut mengalami kecelakaan danmengklaim tidak bisa lagi bekerja, dan
karena itu menuntut uang pertanggungan. Bagaimana menentukan bahwa klaim
orang tersebut sudah benar ? Apa definisi tidak mampu lagi bekerja ? Sering kali
perusahaan asuransi percaya saja dengan klaim nasabahnya. Setelah kejadian
tersebut ditentukan, pertanyaan berikutnya adalah seberapa besar kerugian yang
bisa dibayarkan? Bagaimana jika nasabah mengklaim mengalami penderitaan akibat
kecelakaan tersebut senilaiRp1.000.000.000 ? Nilai atau kerugian dari penderitaan
atau kesedihan semacam itu akan sulitditentukan. Biasanya pengadilan yang akan
memutuskan seberapa besar ganti rugi yang pantas(meskipun mungkin juga tidak
ada dasar yang memuaskan untuk sampai pada angka ganti rugi tersebut).

b. Risiko yang Mempunyai Kemiripan dan Banyak


Salah satu persyaratan penting dari sudut pandang perusahaan asuransi adalah
risiko yang diasuransikan bisa diperkirakan di muka. Perusahaan asuransi bisa
memperkirakan lebih baik jika risiko tersebut cukup banyak dan mirip satu sama Iain.
Jika hanya satu risiko terjadi dalam waktusekian lama, maka perusahaan asuransi
akan menghadapi ketidakpastian yang sama dengan pihak yang mengasuransikan
(insured). Contoh tipe risiko semacam itu adalah risiko kematian manusia. Risiko
kematian untuk individu merupakan sesuatu yang sangat tidak pasti. Tetapi jika
dikelompokkan dalam jumlah yang besar, risiko tersebut menjadi bisa diperkirakan
lebih akurat.

c. Kerugian Harus Terjadi karena Ketidaksengajaan atau Karena Kecelakaan


Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa dihilangkan,
maka tidak ada risiko, dan karenanya tidak akan ada asuransi. Jika seseorang
sudah bisa memperkirakan besarnya risiko, maka dia tidak akan membutuhkan
asuransi.
 
Kesengajaan merupakan contoh lain dari kepastian. Jika seseorang sengaja
membakar pabriknya untuk memperoleh tanggungan asuransi,maka orang tersebut
tidak menghadapi risiko, karena dia sudah merencanakan tindakannya. Contoh :
Saya membeli asuransi kecelakaan. Misalkan saya sudah bosan dengan mobil
tersebut, daningin mengganti dengan yang baru. Salah satu cara yang bisa
dilakukan adalah menabrakkan mobiltersebut sampai rusak, kemudian saya bisa
memperoleh ganti rugi kerusakan tersebut dariperusahaan asuransi. Uang ganti
tersebut bisa saya gunakan untuk membeli mobil baru.

d. Kerugian yang tidak Diakibatkan oleh Bencana


Salah satu tujuan mengumpulkan eksposur risiko adalah agar terjadi 'diversifikasi',
yaitu kerugianyang muncul bisa ditanggung oleh premi dari nasabah lainnya yang
tidak mengalami risiko tersebut.Jika sebagian risiko ternyata muncul pada saat yang
bersamaan, maka prinsip 'diversifikasi' ataupengumpulan eksposur semacam itu
tidak terjadi. Perusahaan asuransi menghadapi risikomembayar tanggungan yang
sangat besar, yang bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaanasuransi tersebut.
Contoh : Sebuah perusahaan asuransi menjual risiko kerusakan rumah kepada
banyak pendudukdisuatu kota. Kemudian, terjadi gempa bumi yang mengakibatkan
kerusakan pada rumah-rumah dikota tersebut, sehingga perusahaan asuransi akan
menanggung kerugian yang sangat besar (bisamengakibatkan kebangkrutan)
karena risiko muncul pada saat yang bersamaan.

e. Kerugian yang Besar


Perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan risiko yang mempunyai
potensi kerugianyang besar. Tidak akan ekonomis jika perusahaan atau individu
mengasuransikan risiko yang potensi kerugiannya kecil. Untuk risiko tersebut,
perusahaan atau individu bisa menanggung risiko tersebutdengan dana internal,
misal menyiapkan cadangan kerugian, atau individu menggunakan
sebagianpenghasilannya untuk mendanai kerugian tersebut.
Contoh : Kerugian karena ban mobil pecah barangkali tidak ekonomis untuk
diasuransikan, karenabiaya untuk memperbaiki ban pecah tidak akan terlalu tinggi.
Premi untuk risiko tersebut justru akanlebih tinggi dibandingkan dengan cadangan
dari tabungan seseorang. Tetapi risiko kecelakaan mobil,dimana kerugiannya bisa
mencapai puluhan juta rupiah, akan lebih layak untuk diasuransikan.

f. Probabilitas Terjadinya Kerugian Tidak Terlalu Tinggi


Jika probabilitas terjadinya kerugian terlalu tinggi, maka premi yang dibebankan oleh
perusahaanasuransi menjadi sangat tinggi. Premi total tersebut menjadi sama
dengan kerugian yang akanditanggung oleh perusahaan asuransi karena risiko
tersebut, ditambah dengan biaya overheadperusahaan asuransi dan target
keuntungan perusahaan asuransi tersebut.
Contoh: Kerugian karena sakit kepala. Sakit kepala merupakan hal yang bisa semua
orang rasakandan sering terjadi. Jika penyakit ini diasuransikan akan ada banyak
orang yang meminta klaimperawatan yang berbanding lurus dengan biaya premi
yang tinggi.

Contoh Risiko yang Layak Diasuransikan

Persyaratan Risiko Kebanjiran Risiko Angin Topan Risiko Tidak bisa


Bekerja lagi
Jumlahnya banyak Ya Ya Ya
Kecelakaan atau Ya Ya Barangkali
Tidak disengaja
Bisa ditentukan dan Ya Ya Barangkali
diukur
Bukan bersifat Tidak Ya Barangkali
bencana
Kerugian besar Ya Ya Barangkali
Probabilitas tidak Barangkali Ya Barangkali
terlalu tinggi

Contoh resiko yang tidak layak diasuransikan

1. Risiko kerusakan atau kehilangan peralatan yang nilainya rendah


Risiko kerusakan atau kehilangan peralatan yang nilainya rendah seperti pena atau
buku catatan tidak layak diasuransikan karena biaya penggantian atau perbaikan
peralatan tersebut relatif terjangkau dan dapat ditangani oleh perusahaan secara
internal.

2. Resiko kerugian bisnis selama periode depresi


Bersifat cathastropluc. Jika terkadi depresi, semua bisnis akan merugi. Perusahaan
asuransi akan membayar pertanggungan yang terlalu tinggi. Selain itu, pada kondisi
depresi semua membeli asuransi. Pada kondisi baik, tidak ada yang membeli
asuransi.Perusahaan asuransi tidak bisa menyeimbangkan rugi pada depresi dan
laba pada kondisi ekonomi baik.Perusahaan asuransi akan selalu rugi.

3. Kerugian Perdagangan di Bursa Saham


Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi bursa saham bisa berubah dengan sangat
cepat.Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi jelek maka bursa saham semuanya
mengalamikerugian. Jika kondisi ekonomi baik bursa baik tidak ada yang beli
asuransi.
Tentunya sektor asuransi bersifat dinamis. Beberapa risiko yang dulu tidak layak
diasuransikan,sangat mungkin menjadi layak untuk diasuransikan jika ada
perusahaan asuransi yang bisamenemukan cara baru untuk mengatasi risiko yang
tidak yang layak tersebut

Sumber :
BMP ADBDI4211 Modul 5 Hal 5.7 s.d Hal 5.12

Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara dua belah pihak, dimana pihak satu
berkewajiban membayar iuaran/kontribusi/premi. Pihak yang lainnya memiliki kewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran/kontribusi/premi apabila terjadi
sesuatu yang menimpa pihakpertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang
sudah di buatKarena asuransi memiliki karakteristik dasar yang harus dimiliki antara lain:
pooling oflosses/penyatuan kerugian, payment of fortuitous losses/pembayaran kerugian
yang tidak disengaja, risktransfer/transfer resiko, dan indemnification/ganti rugi. Selain
karakteristik tersebut asuransi harusmemiliki prinsip-prinsip antara lain principle of
indemnity, principle of insurable interest, principle ofsubrogation, dan principle of utmost
good faith
Contoh resiko yang tidak layak diasuransikan
. Resiko kerugian bisnis selama periode depresi
Bersifat cathastropluc. Jika terkadi depresi, semua bisnis akan merugi. Perusahaan asuransi
akan
membayar pertanggungan yang terlalu tinggi. Selain itu, pada kondisi depresi semua
membeli asuransi.
Pada kondisi baik, tidak ada yang membeli asuransi.Perusahaan asuransi tidak bisa
menyeimbangkan
rugi pada depresi dan laba pada kondisi ekonomi baik.Perusahaan asuransi akan selalu
rugi.
2. Kerugian karena informasi rahasia bocor ke pesaing
Sulit ditentukan dan diukur besarnya kerugian karena peristiwa tersebut. Karena sulit,
problem moral
hazard bisa muncul. Perusahaan bisa mengaku-aku bahwa informasi penting itu bocor,
padahal tidak
ada kejadian seperti itu.
3. Kerugian Perdagangan di Bursa Saham
Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi bursa saham bisa berubah dengan sangat cepat.
Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi jelek maka bursa saham semuanya mengalami
kerugian. Jika kondisi ekonomi baik bursa baik tidak ada yang beli asuransi
. Resiko kerugian bisnis selama periode depresi
Bersifat cathastropluc. Jika terkadi depresi, semua bisnis akan merugi. Perusahaan asuransi
akan
membayar pertanggungan yang terlalu tinggi. Selain itu, pada kondisi depresi semua
membeli asuransi.
Pada kondisi baik, tidak ada yang membeli asuransi.Perusahaan asuransi tidak bisa
menyeimbangkan
rugi pada depresi dan laba pada kondisi ekonomi baik.Perusahaan asuransi akan selalu
rugi.
2. Kerugian karena informasi rahasia bocor ke pesaing
Sulit ditentukan dan diukur besarnya kerugian karena peristiwa tersebut. Karena sulit,
problem moral
hazard bisa muncul. Perusahaan bisa mengaku-aku bahwa informasi penting itu bocor,
padahal tidak
ada kejadian seperti itu.
3. Kerugian Perdagangan di Bursa Saham
Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi bursa saham bisa berubah dengan sangat cepat.
Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi jelek maka bursa saham semuanya mengalami
kerugian. Jika kondisi ekonomi baik bursa baik tidak ada yang beli asuransi
• Resiko kerugian bisnis selama periode depresi
Bersifat cathastropluc. Jika terkadi depresi, semua bisnis akan merugi. Perusahaan asuransi
akan
membayar pertanggungan yang terlalu tinggi. Selain itu, pada kondisi depresi semua
membeli asuransi.
Pada kondisi baik, tidak ada yang membeli asuransi.Perusahaan asuransi tidak bisa
menyeimbangkan
rugi pada depresi dan laba pada kondisi ekonomi baik.Perusahaan asuransi akan selalu
rugi.
• Kerugian karena informasi rahasia bocor ke pesaing
Sulit ditentukan dan diukur besarnya kerugian karena peristiwa tersebut. Karena sulit,
problem moral
hazard bisa muncul. Perusahaan bisa mengaku-aku bahwa informasi penting itu bocor,
padahal tidak
ada kejadian seperti itu.
• Kerugian Perdagangan di Bursa Saham
Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi bursa saham bisa berubah dengan sangat cepat.
Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi jelek maka bursa saham semuanya mengalami
kerugian. Jika kondisi ekonomi baik bursa baik tidak ada yang beli asuransi

alasan tidak semua dapat di asuransikan adalah


• Bukan merupakan risiko khusus atau Particular
• Kerugian atau kerusakan yg diakibatkan terjadi dari suatu peristiwa yg bukan bersifat
• Risiko adalah suatu hal yg bertentangan dgn kebijakan umum atau dgn kebijakan
pemerintah (Not against public policy ). Misalnya : Risiko terkena denda tilang karena
melanggar peraturan lalu lintas, tidak dapat di asuransikan
• Objek risiko dan dampak kerugian yg mungkin timbul , tidak dapat di ukur atau dinilai dgn
uang (financial Value)
• Mereka yang akan mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi atau akan
mengasuransikan , tidak mempunya insurable Interest atau kepentingan yg melekat pada
Obyek pertangungan asuransi atau obyek risiko yang sah dilindungi hukum
• Atas pengalihan risiko tersebut tidak dapat ditetapkan jumlah premi asuransi yang wajar
• Untuk hal-hal yg dampak keuangannya masih sanggup kita tanggung, kita tidak
memerlukan asuransi
• Untuk hal-hal yang waktunya dapat di ketahui solusinya bukan asuransi
• Kemungkinan kerugian dimasa depan tidak dapat diperkirakan dan dihitung, ini memang
prospek keuntungan serta kerugian. risiko tidak dapat diramalkan dan di ukur( Semua risiko
yg melibatkan bencana alam,dll)
• Risiko tersebut bersifat homogeny atau tidak dalam jumlah yg cukup banyak. Contoh:
Lukisan asli
• Monalisa , sulit di asuransikan karena jumlahnya hanya satu (1) sehingga pendanaan utk
menjadi
• tolak ukur nilai / harganya tidak ada.
• Bentuk risiko bukan risiko Mumi (Pure Risk)

BMP ADBI4211

Forum ini membahas tentang Desain Penelitian

1. Variabel-variabel penelitian yang sudah diidentifikasi perlu diklarifikasi. Ada


beberapa cara untuk mengklarifikasi variabel, antara lain berdasarkan jenis
data, berdasarkan fungsinya dalam penelitian, berdasarkan posisi variabel
dalam penelitian, dan berdasarkan nilai yang dilekatkan pada viabel. Silahkan
diskusikan cara untuk klasifikasi variabel yang Anda pilih dalam penelitian!
2. Diskusikan cara untuk menyusun desain penelitian yang tepat untuk mencari
jawaban atau menentukan pemecahan masalah yang sedang Anda teliti!

Re: Diskusi.4

oleh MEISYA PUTRI RISKIANI 042866771 - Senin, 8 Mei 2023, 15:04

Selamat siang pak,


Mohon izin untuk saya Aisyach menanggapi diskusi sesi 4 ini,

1. Variabel-variabel penelitian yang sudah diidentifikasi perlu diklarifikasi. Ada beberapa


cara untuk mengklarifikasi variabel, antara lain berdasarkan jenis data, berdasarkan
fungsinya dalam penelitian, berdasarkan posisi variabel dalam penelitian, dan berdasarkan
nilai yang dilekatkan pada viabel. Silahkan diskusikan cara untuk klasifikasi variabel yang
Anda pilih dalam penelitian!

Klasifikasi Variabel Berdasarkan Jenis Data :


Variabel-variabel yang sudah diidentifikasi sesuai dengan jenis dan peranannya dalam
penelitan harus diklasifikasi. Klasifikasi ini sangat perlu untuk penentuan alat apa yang akan
digunakan untuk mengumpulkan data, dan metode analisis data apa yang akan diterapkan.
Klasifikasi variabel berkaitan dengan jenis data yang akan dikumpulkan pada dasarnya
berkaitan dengan proses kuantifikasi.

Dalam kaitannya dengan kuantifikasi, data biasa digolong-golongkan menjadi empat jenis,
yaitu : data nominal, data ordinal, data interval, dan data ratio. Dengan demikian variabel
penelitian pun dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Variabel nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas prosespengkiasifikasian.
Variabel ini bersifat deskrit dan saling pilah (mutually exclusive)antara kategori satu dengan
kategori lainnya. Contoh: jenis kelamin, jenis pekerjaan,status perkawinan.
2. Variabel ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut
tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya angka 2, 3, dan
seterusnya. Contoh : hasil perlombaan, rating, ranking.
3. Variabel interval, variabel yang dihasilkan dari suatu pengukuran, yang di dalam
pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh :
motivasi kerja, sikap terhadap suatu kebijakan, penghasilan, dan semacamnya.
4. Variabel ratio, yaitu variabel yang di dalam kuantifikasinya mempunyai nilai nolmutlak.
Dalam penelitian sosial, jarang sekali orang menggunakan variabel ratio.

2. Diskusikan cara untuk menyusun desain penelitian yang tepat untuk mencari jawaban
atau menentukan pemecahan masalah yang sedang Anda teliti!

Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case Study and Field Research) :
1. Tujuan penelitian :
Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif
latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu,
kelompok, lembaga, atau masyarakat.

2. Contoh penelitian kasus dan penelitian lapangan :


a. Studi-studi yang dilakukan oleh Piaget mengenai perkembangan kognitif pada anak.
b. Studi secara mendalam mengenai seorang anak yang mengalami ketidakmampuan
belajar.
c. Studi secara intensif mengenai kebudayaan "kota dalam” serta kondisi-kondisi
kehidupannya pada suatu kota metropolitan.
d. Studi lapangan yang tuntas mengenai kebudayaan kelompok-kelompok masyarakat
pedalaman.

3. Ciri-ciri penelitian kasus dan penelitian lapangan penelitian kasus dan penelitian lapangan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya
merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut.
Tergantung pada tujuannya, ruang lingkup penelitian kasus mungkin mencakup keseluruhan
siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu saja. Penelitian-penelitian semacam
itu mungkin mengonsentrasikan diri pada faktor-faktor khusus tertentu atau dapat pula
mencakup keseluruhan faktor dan kejadian.
b. Dibanding dengan penelitian survei yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variabel
pada unit yang besar, studi kasus cenderung meneliti sejumlah unit keciltetapi mengenai
variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya.

4. Keunggulan :
Beberapa keunggulan penelitian kasus, antara lain :
a. Penelitian-penelitian kasus terutama sangat berguna untuk memperoleh informasi latar
belakang guna perencanaan penelitan yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial. Karena
penelitian kasus bersifat intensif, maka penelitian kasus akan mampu mendeskripsikan
variabel-variabel penting, proses-proses, dan interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian
yang luas,
b. Penelitian kasus seringkali merupakan dasar dan sumber hipotesis. hipotesis penelitian
lebih jauh,
c. Data yang diperoleh dari penelitian-penelitian kasus memberikan contoh-contoh yang
berguna untuk memberi ilustrasi mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan
dengan statistik.

5. Kelemahan :
Beberapa kelemahan penelitian kasus, antara lain :
a. Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang kecil atau sedikit jumlahnya, maka
penelitian kasus representasinya bersifat terbatas, Hasil penelitian kasus dan penelitian
lapangan tidak mungkin digeneralisasikan kepada populasinya, sebelum penelitian lanjutan
yang terfokus pada hipotesis-hipotesis tertentu danmenggunakan sampel yang layak selesai
dilakukan.
b. Penelitian kasus terutama sangat peka terhadap keberatsebelahan subjektif. Kasusnya
sendiri mungkin dipilih atas dasar sifat dramatiknya dan bukan atas dasar sifat khasnya,
atau karena kasus itu cocok benar dengan konsep yang sebelumnya ada pada peneliti. Jika
pendapat selektif menentukan apakah data tertentu diikutsertakan atau tidak, atau
memberikan makna tinggi atau rendah,atau bukan pada konteks yang lain, maka interpretasi
subjektif akan berpengaruh terhadap hasilnya.

6. Langkah-langkah penelitian kasus dan penelitian lapangan :


a. Rumuskan tujuan yang akan dicapai. Apakah unit studinya, sifat : sifat penelitiannya,
saling hubungan yang ada, dan proses-proses mana yang akan menuntun penelitian?
b. Rancang cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih, mana yang tersedia,
dan metode pengumpulan data apa yang akan digunakan?
c. Kumpulkan data.
d. Organisasikan data dan informasi yang diperoleh menjadi rekonstruksi unit studi yang
koheren dan terpadu secara baik.
e. Susunlah laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut.

Sumber Referensi :
Lilik Aslichati, H.I. Bambang Prasetyo, Prasetya Irawan. 2021. Metode Penelitian Sosial.
Universitas Terbuka.

DISKUSI 4_MANAJEMEN KEUANGAN

PT. WESTBAY SEPATU & SANDAL, Tbk.

 
PT. WESTBAY COMPANY merupakan perusahaan sepatu dan sandal raksasa yang
berpusat di kota Frankfurt, Jerman dan telah beroperasi sejak tahun 1975.
Perusahaan sepatu raksasa ini mengawali usahanya dengan memasarkan produk di
Jerman dan selanjutnya merambah negara lain di Eropa seperti Italia, Belanda,
Perancis, dll. Pada tahun 1986, perusahaan secara resmi mengoperasikan empat
unit bisnis internasional yaitu Westbay Eropa, Westbay Asia Pasifik-Afrika, Westbay
Amerika Latin, dan Westbay Amerika Utara. Saat ini, perusahaan telah melayani
konsumen di lebih dari 50 negara dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara.
Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah menjual lebih dari 10 miliar pasang
sepatu.

Di Indonesia, pengoperasian penjualan sepatu Westbay dijalankan oleh PT.


Westbay Sepatu & Sandal, Tbk. Pada tahun 1993, pabrik pertama Westbay
Indonesia resmi beroperasi di kota Semarang untuk melayani pasar Asean. Sesuai
dengan budaya Asia yang mengenakan sandal, PT. Westbay Sepatu & Sandal
mengembangkan lini produksinya berupa sandal, baik sandal pria, wanita, maupun
anak-anak. Sebelum tahun 1998, status Westbay di Indonesia adalah perusahaan
penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar.
Westbay menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi.
Namun, sistem penjualan tersebut diubah pada 1 Januari 1998, yaitu ketika PT.
Westbay Sepatu & Sandal Indonesia menjadi perusahaan penanaman modal dalam
negeri (PMDN). Dengan demikian, sampai saat ini, distribusi produk-produk
perusahaan dari pabrik dapat dilakukan dengan melibatkan langsung toko-toko
pengecer (retailer) yang akan menjual produk langsung kepada konsumen.

Sejak pertama kali didirikan, PT. Westbay Indonesia selalu berusaha untuk melayani
semua kelompok pembeli, mulai dari anak-anak, remaja, maupun pria dan wanita
dewasa. PT. Westbay memproduksi jenis sepatu yang berbeda-beda untuk setiap
kelompok pembeli tersebut. Untuk memperkuat posisinya di setiap segmen pasar
tersebut, PT. Westbay menetapkan merek yang berbeda-beda, yaitu merek
Sweetkids untuk sepatu anak-anak, Teentop untuk sepatu remaja, Annrose untuk
sepatu wanita dewasa, dan Manz untuk sepatu pria dewasa.

Walaupun PT. Westbay melayani semua kelompok pembeli tersebut, tetapi PT.
Westbay mengutamakan lini produknya pada sepatu wanita dewasa. Setiap tiga
bulan sekali selalu dikeluarkan model baru yang selalu menggunakan kullit hewan
asli berkualitas tinggi. Sepatu wanita Westbay ini didesain agar nyaman dikenakan
anak dengan sol yang ringan, bahan berkualitas tinggi yang lembut di kulit sehingga
tidak sakit ketika dikenakan. Oleh karena itu, harga yang ditawarkan pun termasuk
harga yang relatif mahal yang ditujukan untuk golongan menegah keatas. Seiring
dengan semakin banyaknya produsen sepatu lokal, nasional maupun internasional
lainnya yang semakin gencar memasuki pasar Indonesia, saat ini sepatu wanita
produksi PT. Westbay berada pada tahap yang dapat dibilang stagnan. Tidak ada
kenaikan penjualan yang berarti, para pembeli umumnya adalah pembeli lama yang
loyal mengenakan produk Westbay karena merasa nilai yang diperoleh sebanding
dengan harga yang dibayar. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan mencoba untuk
melakukan perbaikan atau inovasi-inovasi pada bidang pemasaran. Diantaranya
adalah mengubah desain produk menjadi desain yang lebih moderen, membuka
jalur pemasaran baru yaitu penjualan secara online, mulai melakukan promosi
melalu berbagai media, serta mengevaluasi harga produk agar dapat disesuaikan
dengan kemampuan masyarakat saat ini. 

Untuk mempertahankan usahanya, PT. Westbay Indonesia berusaha untuk


meningkatkan penjualan dengan meningkatkan efisiensi produksi sehingga dapat
menghasilkan produk dengan biaya yang lebih efisien. Salah satu cara yang akan
ditempuh adalah dengan membeli mesin otomatis untuk membuat desain sepatu,
membuat pola, sekaligus menggunting bagian atas sepatu. Para pegawai
selanjutnya tinggal menyatukan bagian atas sepatu dengan sol sepatu
menggunakan mesin manual yang sudah ada. Harga mesin tersebut adalah
Rp400.000.000,00 dengan taksiran umur ekonomis selama 4 tahun dengan nilai sisa
sebesar Rp40.000.000,00 pada akhir tahun umur ekonomis berdasarkan
perhitungan metode penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu
memberikan laba setelah pajak sebesar Rp120.000.000,00 per tahun selama lima
tahun. Pihak manajemen harus menentukan apakah pembelian mesin tersebut
menguntungkan atau tidak bagi perusahaan dengan tingkat bunga yang relevan
adalah 14%.

PERTANYAAN

4. Tentukan apakah mesin baru tersebut sebaiknya dibeli atau tidak dengan
menggunakan metode NPV dengan tingkat bunga yang relevan adalah 14% per
tahun! Uraikan jawaban Saudara!

4. Diketahui :
Harga Mesin = Rp 400.000.000
Nilai sisa = Rp 40.000.000
Usia ekonomis = 4 tahun
Laba setelah pajak = Rp 120.000.000
Tingkat bunga = 14% ( 0,14)

Ditanya : NPV ?

Jawab,

Penyusutan per tahun = (Harga perolehan - Nilai sisa) / (Usia ekonomis)


Penyusutan per tahun = { (400.000.000) – ( 40.000.000) } / 4
Penyusutan per tahun = 360.000.000 / 4
Penyusutan per tahun = 90.000.000

Kas bersih tahun I - IV = laba setelah pajak + penyusutan per tahun


Kas bersih tahun I - IV = 120.000.000 + 90.000.000
Kas bersih tahun I - IV = 210.000.000

PV = Kas bersih tiap tahun ke-n / (1+0,14) n


PV kas masuk tahun I = 210.000.000 / (1+0,14) 1 = 184.210.526
PV kas masuk tahun II = 210.000.000 / (1+0,14) 2 = 161.588.180
PV kas masuk tahun III = 210.000.000 / (1+0,14) 3 = 141.744.018
PV kas masuk tahun IV = 210.000.000 / (1+0,14) 4 = 124.336.858

Total PV Kas Masuk Tahun I-IV = Rp 611.879.582


PV nilai sisa di tahun ke 4 = 40.000.000 / (1+0,14) 4 = Rp23.683.211
NPV = PV Kas bersih + PV Nilai Sisa - Harga Perolehan
= 611.879.582 + 23.683.211 – 400.000.000 = 235.562.793

Dari hasil perhitungan tersebut menunjukkan perolehan nilai NPV positif, sehingga dapat
disimpulkan jika mesin tersebut dapat dibeli.

Sumber : BMP EKMA 4213 Modul 4

oleh FENI RAHMANDANI 042097006 - Jumat, 5 Mei 2023, 09:04

-        Harga mesin = Rp 400.000.000

-        Nilai sisa = Rp 40.000.000

-        Laba setelah pajak = Rp 120.000.000

-        Tingkat bunga = 14% = 0.14

-        Usia ekonomis = 4 tahun

Penyusutan per tahun = (Harga perolehan – nilai sisa) / (usia ekonomis)

Penyusutan per tahun  = (400.000.000 – 40.000.000) / 4

Penyusutan per tahun  = Rp 90.000.000

Kas bersih tahun I – IV = laba setelah pajak + penyusutan per tahun

Kas bersih tahun I – IV = 120.000.000 + 90.000.000

Kas bersih tahun I – IV = Rp 210.000.000

PV = kas bersih tiap tahun ke-n / (1 + 0.14)^n

PV kas masuk tahun ke I = 210.000.000 / (1 + 0.14)^1 = 184.210.526

PV kas masuk tahun ke II = 210.000.000 / (1 + 0.14)^2 = 161.588.180


PV kas masuk tahun ke III = 210.000.000 / (1 + 0.14)^3 = 141.744.018

PV kas masuk tahun ke IV = 210.000.000 / (1 + 0.14)^4 = 124.336.858

Total PV kas masuk tahun I – IV = PV I + PV II + PV III + PV IV

Total PV kas masuk tahun I – IV = Rp 611.879.582

PV nilai sisa di tahun ke IV = Rp 40.000.000 / (1 + 0.14)^4 = Rp 23.683.211

NPV = PV kas bersih + PV nilai sisa – harga perolehan

NPV = 611.879.582 + 23.683.211 – 400.000.000

NPV = Rp 235.562.793

Berdasarkan perhitungan di atas, NPV menunjukkan nilai yang positif (+


235.562.793), oleh sebab itu mesin baru tersebut sebaiknya dibeli.

Sumber: BMP EKMA4213/Modul 4/Hal. 4.28-4.42

Anda mungkin juga menyukai