Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kebutuhan kayu semakin meningkat setiap tahunnya, teutama dibidang
furniture. Peningkatan jumlah Kayu yang dibutuhkan membuat pohon ditebang tidak
sesuai pada waktunya sehingga mempengaruhi kualitas kayu tersebut. Kayu dengan
kualitas rendah akan cepat mengalami pelapukan sehingga mudah terserang rayap.
Untuk mengurangi pelapukan pada kayu tersebut yaitu dengan melapisi cat anti
rayap. (Umar.T.dkk.2017)
Cat merupakan cairan yang digunakan untuk melapisi permukan produk
furniture yang bertujuan memperindah, memperkuat atau melindungi furniture dari
serangan rayap. Sehingga furniture tersebut memiliki keawetan dan nilai jual yang
tinggi, pelekatan cat di permukaan furniture bisa dilakukan dengan cara dilumurkan,
dikuaskan atau di semprotkan langsung ke permukaan furniture.(Effendy.S.dkk.2019)
Pengawet kayu yang berbahan kimia seperti copper arsenate (CCA) telah
dilarang karena berbahaya bagi manusia dan tidak dapat mengalami pembusukan oleh
alam, copper arsenate (CCA) juga mengandung zat yang dapat menyebabkan
pertumbuhan sel kanker. Maka dari itu dibutuhkan bahan pengawet yang alami dari
alam yang ramah lingkungan, dari beberapa jenis tanaman memiliki senyawa aktif
yang bersifat racun terhadap rayap atau organisme perusak .(Hidayatullah.dkk.2017)
Penambahan senyawa aktif dari ekstrak alam yang bersifat racun terhadap rayap
dan ramah lingkungan dapat di manfaatkan untuk pengawetan kayu antara lain.
bioaktivitas antirayap ekstrak kayu gaharu buaya (Aetoxylon sympetalum) terhadap
rayap tanah (Coptotermes sp).(Medianto.A.dkk.2019) pengawetan kayu pulai
(alstonia scholaris l.) dengan asap cair ampas tebu terhadap serangan hama rayap
tanah. (andre.dkk.2016) identifikasi sifat ekstrak kulit kayu medang hitam
(cinnamomum porrectum roxb.) sebagai bahan pengawet kayu.(Batubara.R.2008)
Salah satu ekstrak tanaman yang mengandung senyawa aktif bersifat racun
adalah ekstrak bintaro. selama ini biji bintaro dikenal sebagai salah satu pohon
peneduh jalan dan di manfaatkan untuk obat anti kanker. Ekstrak biji bintaro adalah
memiliki toksisitas tinggi terhadap organisme. Biji Bintaro mengandung senyawa
metabolic yang menyebabkan moralitas terhadap serangga. (Prayuda.Eka.2014)
Tepung ini sering digunakan untuk membuat makanan dan bahan perekat.
Banyak makanan tradisional yang menggunakan tepung tapioka sebgai bahan
bakaunya, seperti pembuatan bakso, bahan pengental kuah dan campuran pembuatan
makanan dan minuman. Tepung tapioca bisa di gunakan sebagai pelekat atau binder
dari cat.
Batu kapur/gamping ialah sebuah batuan sedimen yang terdiri dari mineral
calcite (kalsium karbonat) yang berasala dari pengendapan cangkang/rumah kerang.
CaO + H2O Ca (OH)2 pegunaan dari Ca (OH)2 adalah untuk pemurnian gula pasir,
penetralkan keasaman tanah dan pengolahan air limbah industri serta campuran untuk
cat sebagai pelekat atau binder cat
Semen putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen abu
dan digunkan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing), sebagai filler atau pengisi.
Semen jenis ini di buat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni. Dalam
proses pembuatan cat semen ini berfungsi sebagai pelapis antara cat dengan media
kayu yang akan di cat.
. Polivinil asetat (bahasa inggris : Polyvinyl acetate, PVA atau PVAc) adalah
suatu polimer karet sintetis. Polivinil asetat juga sering dijadikan kopolimer bersama
akrilat (yang lebih mahal), digunakan pada kertas dan cat.(Effendy.S.2017)

1.2 Rumusan masalah


1.3 Tujuan penelitian

1.4 Batasan masalah


Adapun batasan masalah pada penelotian ini yaitu:

Anda mungkin juga menyukai