Anda di halaman 1dari 4

Keturunan

Pada suatu hari ada sebuah kota penuh dengan kegelapan yang dimana banyak
kejahatan,sihir,dan kemunafikan.Dan kota itu dipimpin oleh lima Penyihir
Maleficent,Beta,Ginny,Neville,dan Wisley.Kelima penyihir tersebut saling memiliki satu
anak.Maya anak dari Maleficent,Beyla anak dari Beta,Jihan anak dari Ginny,Neyla anak dari
Neville,dan Windy anak dari Wisley.Kelima anak tersebut sedang bermain ke suatu pasar dan
mereka bekerja saling mencuri sesuai amanah orang tua mereka.

(lima anak tersebut sedang duduk di sebuah tempat dan mereka kelelahan karena mencuri)

Maya:” Huft...Melelahkan”
Windy:” Aku baru dapat 2 batang coklat”
Jihan:” Ah ...Kamu hanya taunya coklat saja”
Beyla:” Daripada kalian ribut,mending buat aku saja!”
Neyla:” Ih....Berisik!”
Maya:” Berhenti!!kalian bisa tidak?untuk tidak berisik?kalian itu sudah besar,sekarang hasil
curian kita sedang menurun”
Windy:” Aku lelah seperti ini”
Beyla:” Aku hanya ingin sekolah”
Jihan:” Sebentar lagi aku akan 17 tahun,aku ingin seperti Princess Aundrey yang di rayakan
dengan gaun yang cantik”
Maya hanya terdiam karena memikirkan kemauan dari keempat adik-adiknya.maya
terobsesi dengan sekolah seperti kata Beyla dan Maya meminta izin kepada ibunya Maleficent.
Maleficent:” Apa??sekolah??kamu tahu kan?kita itu tidak akan pernah menyekolahkan kalian!
Ginny:” Kita itu miskin,kita hanya dapat makan dari hasil mencuri”
Maya:” Ya...Aku tahu itu.Tetapi,jika kita bersekolah kita akan pintar dan kita juga bisa merubah
dunia!!”
Beyla:” Tidak apa-apa lah Male,kita sekolahkan saja mereka ke kota Kerajaan Ratu Bella”
Neville:” Aku setuju akan hal itu”
Kelima anak Penyihir berubah pikiran untuk mengizinkan kelima anak Penyihir tersbut
untuk bersekolah di Kota Kerajaan Ratu Bella.Keesokan harinya,Wisley menelpon kerajaan Ratu
Bella untuk menjemput kelima anak Penyihir tersebut.
Maleficent:” Maya!dengarkan aku kau boleh bersekolah disana asal dengan syarat kau ambil
salah satu harta mereka”
Maya:” Apa ituu Mah?”
Maleficent:” Tongkat Peri,ini ada sebuah buku mantra yang dapat kamu gunakan ketika dalam
masa sulit”
Kelima anak Penyihir tersebut telah bersiap diri ketika di jemput pleh supir dari Kerajaan
Ratu Bella dan merekapun bergegas ke kota Kerajaan Ratu Bella,setiba mereka disana.
Ratu Bella:” Selamat datang di Asrama sekolah penuh Kebaikan.Hallo Maya kamu cantik
sekali,bagaimana kabar ibumu Maleficent?”
Maya:” Dia baik Ratu”
Dan kelima anak penyihir tersebut dipimpin oleh Audrey yang menjadi anak kebanggaan di
Asrama sekolah tersebut yang mengarahkan kelima anak tersebut ke Asrama mereka.Setibanya
di kamar.
Jihan:” Sebentar......Apakah kamu Princess Audrey?”
Audrey:” Ya...Betul sekali!”
Jihan:” Kamu cantik sekali !!aku ingin sepertimu tetapi aku jelek”
(Maya menyikut tangan Jihan)
Maya:” Mmm...Maafkan kita Princess Audrey yang telah merepotkanmu dan maafkan Jihan juga
yang sedikit memalukan”
Audrey:” Oh iya tidak apa-apa,ngomong-ngomong aku harus balik ke kamarku”
Maya:” Oh iya tidak apa-apa terima kasih Princess”
Audrey:” Sama-sama”
Mereka telah melewati hari-hari mereka dengan bersekolah bekerja dengan ikhlas dan hal-
hal kebaikan lainnya.Pada saat di kelas Maya selalu saja marah pada dirinya karena mendpatkan
nilai jelek dalam kelas Pronunciation.
Audrey:” Hai Maya!kenapa kamu bersedih?”
Diva:” Jangan bersedih Maya dan perkenalkan namaku Diva aku akan senang membantumu
Maya!”
Maya melihat Jihan yang sangat kegirangan karena mendapatkan nilai besar.
Windy:” Hai Maya!kenapa kamu bersedih?bukannyakamu dapat menggunakan buku
mantra”(Maya langsung menutup mulut Windy dengan tangannya)
Maya:” Hahaha....Tidak,aku tidak punya buku itu hanya ada satu,lagi pula Audrey dan Diva
mengajarkanku kebaikan betulkan Beyla?”
Pada suatu malam kelima anak Penyihir memasuki musium tongkat peri dan merekapun
mencari tongkat peri yang di amanahi oleh ibunya.
Neyla:” Maya lihat!!!”
Jihan:” Kala ingin apa?”
Beyla:” Ayolah Jihan...Itu tongkat peri kita harus bawa itu pulang!”
Windy:” Agar kita bisa menjadi kaya hahaha..”
Jihan menyaksikan aksi pencurian tongkat peri tersebut oleh ke4 saudaranya,Jihan sangat
ingin menangis melihat hal itu dan Jihan pergi meninggalkan mereka.
Tiga hari kemudian Ratu Bella mengumpulkan semua anak-anak Asrama dan menanyakan
tentang hilangnya Tongkat Peri.
Lala:” Ini pasti ulah dari lima anak penyihir itu”
Dan semua anak-anak menyoraki mereka berlima dan Jihan mengakuinya aksi kelakuan
saudara-saudaranya.Lalu tiba-tiba Ibu Maya datang denagn tongkat penyihirnya.
Maleficent:” Bagus anakku,kau telah berhasil mendapatkannya!”
Jihan:” Tidak!Maya tidak mungkin memberikan itu kepada Maleficent karena aku percaya kau
itu baik Maya!”
Maleficent mencari Tongkat Peri tersebut ke kamar Asrama mereka berlima dan Mayapun
berubah pikiran bahwa ia telah sadar akan kebaikan maupun keburukan.
Maya:” Ibu,hentikan ini semua! Ini tidak baik kau harus sadar akan kebaikan.”
Maleficent:” Kebaikan tidak akan buat kita sukses Maya”
Maya:” Tetapi keburukan dapat membuat Ibu selalu susah sampai akhir zaman nanti!”
Maleficent:”Halah.....Omong kosong”
Lalu Maya merubah Iunya menjadi tikus kecil agar tidak dapat berulah dan Maya
mengurung Ibunya di suatu tempat.
Tiba-tiba Ratu Bella menghampiri mereka berdua.
Ratu Bella:” Maya? Kau melakukan itu semua”
Maya berlutut didepan Ratu Bella.
Maya:” Maafkan aku Ratu,aku terpaksa melakukan ini demi kebaikan dan kejayaan Ibuku.Tetapi
sekarang aku sadar ini semua tidak baik”
Ke empat saudaranya tersebut menghampri Maya dan ikut berlutut di depan Ratu.
Mereka Berlima:” Maafkan kami Ratu Bella”
Lalu Jihan memberikan Tongkat Peri tersebut kepada Ratu Bella
Ratu Bella:” Karena kalian mengakui kesalahan demi kebaikan maka aku berjanji akan
membantu kalian sampai suskses termasuk Audrey dan Diva akan siap membantu kalian”
Beberapa hari kemudian Ratu Bella mengubah Maleficent menjadi manusia semula dan
membantu Maleficent mengajarkan hal kebaikan dan Ratu Bellapun mengantarkan mereka
semua pulang dan mengubah kota yang penuh kegelapan menjadi kota yang Makmur akan hal
Kebaikan.
Jihan:” Akhirnya aku bisa pulang”
Beyla:” Kini kita tidak kuno lagi”
Neyla:’ Iya,aku sangat senang hidup denengar penuh kebaikan”
Windy:” Aku berjanji akan terus melakukan semua hal kebaikan”
Maya:” Kebaikan demi Kesuksesan.JANJI!!”
Mereka berempat menjawab”JANJI’
Dan Kota penuh Kegelapan tersebut kini menjadi kota yang penuh Kebaikan dan
Kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai