Anda di halaman 1dari 40

Tuberculosis

Prevensi dan Pencegahan


Sumber : Dirjen P2P Kemenkes RI
3 negara dengan
insidens TB
paling tinggi tahun
2020

2.590.000

842.00
0
824.00
0

Indonesia menyumbang 8,4% dari insidens TB global pada 2020

Global tuberculosis report 2021. Geneva: World Health Organization; 2021.


Setiap 1 jam, 11 orang di Indonesia meninggal
dunia karena TB
Notifikasi kasus TB Peningkatan Penurunan insidens
yang berkurang kematian akibat TB yang melambat
TB

Pandemi COVID-19 sangat berdampak


terhadap indikator eliminasi TB
Global tuberculosis report 2021. Geneva: World Health Organization; 2021.
Bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap
program eliminasi TB?

Berkurangnya Akses dan kualitas


pendanaan terhadap tata
program TB laksana berkurang

Aktivitas
Kemampuan monitoring,
deteksi kasus evaluasi, dan
berkurang surveilans
berkurang
Caren GJ, Iskandar D, Pitaloka DAE, Abdulah R, Suwantika AA. COVID-19 Pandemic Disruption on the Management of Tuberculosis
Treatment in Indonesia. J Multidiscip Healthc. 2022;15:175-183
https://doi.org/10.2147/JMDH.S341130
Sepanjang 2020 dan 2021, cakupan pengobatan TB dan keberhasilan
pengobatan TB berada di bawah target nasional

Global tuberculosis report 2021. Geneva: World Health Organization; 2021.


14% Penurunan notifikasi
kasus pada tahun 2020
dibanding 2019
Rata-rata notifikasi
kasus pada 2019 tiap
bulannya

Selama 2020, tren


notifikasi kasus
2020 2021 menunjukkan tren turun

Indonesia merupakan kontributor penurunan notifikasi kasus terbesar kedua secara global

Global tuberculosis report 2021. Geneva: World Health Organization; 2021.


Kemampuan deteksi kasus, termasuk TB-MDR,
berkurang selama pandemi

2019 201.997 kasus MDR

22%
2020 157.903 kasus MDR

Kebijakan restriksi sosial


Pelayanan di rumah dan ketakutan akan
sakit yang teralihkan tertular COVID-19
untuk mengatasi membatasi kunjungan
pandemi masyarakat ke faskes
Caren GJ, Iskandar D, Pitaloka DAE, Abdulah R, Suwantika AA. COVID-19 Pandemic Disruption on the Management of Tuberculosis
Treatment in Indonesia. J Multidiscip Healthc. 2022;15:175-183
https://doi.org/10.2147/JMDH.S341130
Tantangan dalam Penanggulangan TB di Indonesia
Penemuan Kasus / Diagnosis TBC:
• Penggunaan TCM yang belum optimal (under utilized)
• Alur baru berdasarkan SE Dirjen belum terlaksana
• Angka penemuan dan notifikasi kasus TBC RO yang belum mencapai target:
46% pada tahun 2020

Layanan Pengobatan TBC:


• Angka inisiasi pengobatan TBC RO yang masih rendah: 57% (2020)
• Angka keberhasilan pengobatan TBC RO yang rendah: 47% (kohort 2018)
• Belum semua RS/Balkes yang ditunjuk memulai layanan TBC RO
• Komitmen RS pemerintah/swasta ataupun organisasi profesi (KOPI TB) dalam
penanggulangan TB masih kurang
• Belum semua fasyankes mengetahui pengunaan OAT dosis harian
Rencana penguatan

Ekspansi layanan TB Meningkatkan Meningkatkan


RO, penguatan Ekspansi dan akses ke layanan kepatuhan berobat
kapasitas nakes di penguatan jejaring TBC SO dan TBC pasien TBC RO:
fasyankes, laboratorium desentralisasi, VOT,
RO yang
implementasi diagnosis TB pemberian dukungan
berkualitas
pasien, enablers
kegiatan peningkatan
kualitas TB RO
Pencegahan Implementasi riset
Penguatan sistem dan kegiatan Penguatan kerja
transmisi TBC
surveilans dan inovasi untuk sama multisectoral
SO/RO: pemberian
monitoring & evaluasi meningkatkan (lintas program,
terapi pencegahan
program TB capaian program lintas sektor)
TB, PPI
TB
Jika kita tetap mempertahankan
“business as usual”,
maka kita tidak akan bisa mencapai
target eliminasi TB pada 2030
World TB day 2022
“Invest to End TB. Save Lives”

Fully-oral, 2-3x
Access to high Strengthening TB Prevention shorter regimen
quality TB Care Health Systems Treatment for drug-resistant
TB

Innovation and Collaboration


Erasing stigma research and multisectoral
action
Belajar dari penanganan pandemi COVID-19

Presiden

Institusi Pendidikan Sistem Kesehatan Nasional

Masyarakat Agama Ekosistem Inovasi


dan Budaya

Institusi Pemerintahan Pelaku Usaha


Peningkatan Pemantauan Pengobatan dengan Pemanfaatan Teknologi Digital

Video Observed Therapy Aplikasi Smartphone (Telemedicine)

Memanfaatkan teknologi untuk memantau


kepatuhan pasien berobat
• Telah diteliti di RSUP
1. VOT langsung: menggunakan video Persahabatan, RSPG Cisarua,
call dan RSIA Cempaka Putih →
2. VOT tidak langsung: pasien merekam terbukti efektif
diri saat minum obat • Pengingat minum obat dan
jadwal kontrol
VOT terbukti lebih efektif daripada PMO • Media edukasi seputar TB
langsung atau PMO dari keluarga • Fitur tambahan di masa depan
seperti VOT, telemedisin, dan
kurir obat

Story A, Aldridge RW, Smith CM, Garber E, Hall J, Ferenando G, et al. Smartphone-enabled video-observed
versus directly observed treatment for tuberculosis: a multicentre, analyst-blinded, randomised, controlled
superiority trial. The Lancet. 2019 Mar 23;393(10177):1216–24.
Memanfaatkan platform digital yang sudah ada untuk penanggulangan TB
Peran Tenaga Kesehatan
Kolaboratif Aktif
Berkolaborasi dengan Meningkatkan penemuan
berbagai pihak secara kasus secara aktif
aktif dan masif dibanding menunggu
pasien datang

Layanan Edukatif
Tetap memperkuat Tetap memberikan
kolaborasi layanan edukasi baik online
tuberkulosis untuk maupun di tempat
penemuan kasus secara praktik
pasif
Peran Serta Masyarakat
▪ Masyarakat diharapkan berperan serta dalam edukasi pencegahan dan
deteksi dini tuberkulosis dimulai dari lingkungan keluarga dan tempat
kerja.
▪ Melaksanakan pola hidup sehat: meningkatkan asupan gizi, istirahat

05
cukup, berolahraga teratur, mengurangi stress , tidak merokok dalam
rangka meningkatkan daya tahan tubuh
▪ Membantu mendampingi pasien sampai sembuh:
Keterlibatan kader yang berasal dari masyarakat, sangat besar peran
sertanya dalam upaya eliminasi Tuberkulosis, semakin banyak masyarakat
yang mau menjadi kader penaggulangan tuberkulosis maka upaya eliminasi
akan semakin cepat tercapai

▪ Menggalang dana dan berbagai upaya untuk kesembuhan pasien dan


pelaksanaan program pencegahan di masyarakat


Tokoh Masyarakat Bersama organisasi profesi
Kesehatan dapat melakukan advokasi :

Pemerintah daerah tetap didorong untuk mengalokasikan dana daerah yang memadai
sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk meningkatkan kegiatan promosi , deteksi
dini, dan pengobatan pada pasien Tuberkulosis

Dunia usaha dan stake holder lainnya : CSR, zakat, sumbangan dll

Edukasi untuk menghilangkan STIGMA


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai