Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PEMAHAMAN INDIVIDU TEKNIK TES

Sebagai salah satu syarat memenuhi nilai Ujian Akhir Semester (UAS)
Mata Kuliah Pemahaman Individu Teknik Tes

Disusun Oleh:
Siti Sarifah Sifa - 0601520011

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM
UNIVERSITAS AL-AZHAR INDONESIA
JAKARTA
Jum’at, 22 Juli 2022
1. Deskripsi Konseli
a. Nama : Arif Rachman
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. Tempat, Tangal Lahir : Tangerang, 22 Februari 2000
d. Pendidikan : Akademi Penerbang Indonesia
e. Alamat : Jl. Diklat Pemda, Ds. Sukabakti, Curug, Tangerang.
f. Tangal Pemeriksan : Ahad, 17 Juli 2022
g. Durasi Pengerjaan : 57 menit 35 detik
h. Pemeriksa : Siti Sarifah Sifa

Deskripsi Konseli:

Klien saya memiliki latar belakang sosial yang tertutup. Ia adalah pribadi yang sangat pemalu dan
jarang sekali menceritakan tentang dirinya juga kehidupannya kepada siapapun, termasuk
orangtuanya. Ia lebih sering menumpahkan perasaannya pada puisi-puisi yang ia buat. Mungkin
kepribadian introvert bisa sangat cocok mendeskripsikannya.
Untuk Latar belakang ekonominya pun masuk kedalam kategori yang cukup dan tidak serba
kekurangan. namun meskipun begitu, klien saya adalah salah satu tipe orang yang sangat
berhemat dan jarang menghabiskan uangnya untuk sekedar berbelanja dan melakukan hal sia-sia.
Dan dibalik hal itu semua, Klien saya juga memiliki tingkat semangat, Kerja keras dan tanggung
Jawab yang cukup tinggi. hal itu dapat saya lihat dan simpulkan dari bagaimana klien saya
menyelesaikan permasalahan yang ada.

Tes ini berlangsung sekitar pukul 14.15 s/d selesai. Ketika Tes berlangsung tidak banyak kendala
yang saya temui. Klien saya mengatakan ia mengerjakan tes ini dengan mudah dan saya pun tidak
menemui kendala seperti mengantuk, bosan, dsb. Namun di beberapa nomor pada tes, klien saya
mengaku sedikit merasa ragu. Hal itu disebabkan oleh 2 pernyataan yang ia setujui dua-duanya.
Ia mengaku bingung harus memilih pilihan A atau pilihan B.
2. Skoring EPPS

NO Needs r c s Kategori Interpretasi


1 Achievement 6 8 14 - Rendah
2 Deference 7 9 16 0 Rendah
3 Order 7 7 14 - Rendah
4 Exhibition 9 7 16 ++ Rendah
5 Autonomy 8 8 16 ++ Rendah
6 Affiliation 9 7 16 + Rendah
7 Intraception 9 6 15 0 Rendah
8 Succorance 7 11 18 + Rata-Rata
9 Dominance 7 14 21 ++ Rata-Rata
10 Abasement 7 5 12 - Rendah
11 Nurturance 8 12 20 0 Rata-Rata
12 Change 7 6 13 0 Rendah
13 Endurance 6 9 15 - Rendah
14 Heterosexuality 2 6 8 - Rendah
15 Aggresion 7 3 10 0 Rendah

Skor Konsistensi : 10

3. Analisis Needs Konseli


a. Achievement
Jika dilihat dari skoring tes EPPS saudari Arif Rachman dapat disimpulkan bahwa keinginan
subjek dalam kebutuhan berprestasinya cenderung sedang. Dapat dikatakan pula bahwa
subjek adalah orang yang Ambisius, sehingga dapat mengalami kelemahan dalam kehidupan
sosial dan bermasyarakatnya. Selain itu ia juga memiliki dorongan untuk bertindak lebih baik
dan tertarik dengan tugas menantang dan rumit.

b. Deference
Dapat dilihat pada hasil skoring bahwa kebutuhan untuk mentaati perintah dan peraturan yang
dimiliki subjek terdapat pada tingkat rendah. Subjek memiliki kecenderungan untuk mudah
dipengaruhi. Dan dalam kesehariannya, subjek merupakan pribadi yang tidak dapat bersifat
kritis. Subjek lebih condong menjadi orang yang dipimpin dari pada orang yang memimpin.
Subjek juga kurang memiliki kedisiplinan dalam mematuhi aturan dan perintah. (hal tersebut
kemungkinan karena subjek kurang memiliki pemahaman seperti akibat dan manfaat, dan
kurang kritis dalam menyikapi aturan dan perintah dari orang lain).

c. Order
Kebutuhan untuk mentaati perintah dan peraturan yang dimiliki subjek terdapat pada tingkat
rendah. Subjek kurang mampu dalalm mengatur pekerjaan secara rinci dan sistematis seperti
misalnya membuat rencana sebelum memulai suatu tugas.

d. Exhibition
Dari hasil skoring dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk menonjolkan diri yang dimiliki
oleh saudari Arif Rachman terdapat pada tingkat rendah. Hal tersebut menandakan bahwa
subjek memiliki keinginan yang tidak terlalu tinggi untuk menonjolkan diri. Subjek sedikit
senang dalam membicarakan pengalaman dan petualangan pribadinya.

e. Autonomy
Dari hasil skoring pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk berdiri sendiri yang
dimiliki subjek terdapat pada tingkat rendah. Subjek memiliki kebutuhan untuk berdiri sendiri
dan tidak bergantung pada orang lain dalam pengambilan keputusan. Selain itu subjek
memiliki kebutuhan akan kebebasan, seperti bisa melakukan hal-hal yang diinginkannya. Dan
subjek juga berkeinginan untuk menghindari sesuatu hal yang di mana sesuatu hal tersebut
dapat menjadi tanggung jawab untuknya. Subjek juga akan menghindari situasi dimana ia
harus conform dengan orang lain.

f. Affiliation
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk berteman/bersekutu/
berbuat sesuatu dengan orang lain terdapat pada tingkat rendah. Sehingga kebutuhan akan
kesetiaan temannya pun tergolong sedang. Subjek merasa bahwa menyenangkan kalua
sesuatu hal dikerjakan sendiri dibandingkan Bersama rekannya karena subjek merasa bahwa
dirinya mampu melakukan hal tanpa dibantu.

g. Intraception
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk campur tangan
terhadap urusan orang lain terdapat pada tingkat rendah. Hal ini menandakan bahwa subjek
memiliki keinginan untuk menganalisis motif dan perasaan manusia dan juga memperhatikan
orang lain cenderung sedang. Subjek juga memiliki kemampuan berempati kepada orang lain.
Subjek juga berperan baik dalam pengembangan dirinya maupun terhadap masalah yang
orang lain alami.

h. Succorance
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk mendapatkan bantuan
dari orang lain yang dimiliki subjek terdapat pada tingkat rata-rata. Subjek memiliki
kebutuhan akan dukungan dari orang-orang disekitarnya. Subjek ingin diberi bantuan jika ia
mengalami kesusahan dan musibah. Subjek ingin agar orang lain memahami dirinya beserta
masalah-masalah yang sedang ia hadapi. Ia ingin orang lain berempati kepadanya. Subjek
memiliki kebutuhan akan perhatian dankasih saying dari orang-orang disekitarnya.

i. Dominance
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk menguasai orang lain
yang dimiliki subjek terdapat pada tingkat rata-rata. Hal ini menandakan bahwa subjek
cenderung memperdebatkan sudut pandang seseorang. Subjek terkadang memaksakan
kehendaknya terhadap orang lain dan menyuruh orang lain bagaimana seharusnya mereka
bertindak. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk memimpin kelompok dalam Langkah
pengambilan keputusan serta membujuk dan mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan
sesuatu yang ia inginkan.

j. Abasement
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk mendapatkan bantuan
dari orang lain yang dimiliki subjek terdapat pada tingkat rendah. Subjek memiliki keinginan
untuk mengalah dan menghindari suatu hal daripada harus bertengkar dengan orang lain. Atau
dalam artian, subjek memiliki keinginan untuk rendah diri. Dan subjek memiliki keberanian
untuk mengakui kesalahan, mengoreksi dirinya, menerima salah Ketika mengerjakan sesuatu
tidak yang baik.

k. Nurturance
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk mendapatkan bantuan
dari orang lain yang dimiliki subjek terdapat pada tingkat rata-rata. Hal ini menandakan
bahwa subjek dapat mengelola kebutuhan ini dengan normal. Ia dapat mengontrol emosi dan
juga perasaannya, baik dalam hubungan sosial, dan dapat mengatur keinginanya untuk
menolong dan membantu seseorang dengan tepat . dilihat dari korelasi dengan kebutuhan
yang lain, kebutuhan akan Nurturance ini menghasilkan hubungan yang positif. Hal itu
menandakan bahwa subjek memiliki obsesi untuk menjunjung tinggi unsur ‘take and give’
dalam menjalin suatu hubungan. Karena subjek mengharapkan jalinan hubungan yang baik,
hangat dan harmonis.

l. Change
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk berbuat sesuatu yang
baru dan berbeda seperti menjumpai orang baru, mencoba sesuatu yang baru dari rutinitas
cenderung sedang. Subjek mudah bosan dengan hal-hal yang dilakukan secara monoton.

m. Endurance
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk mendapatkan bantuan
dari orang lain terdapat pada tingkat rendah. Subjek memiliki keinginan untuk menyelesaikan
tugasnya sampai selesai. Subjek mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri tanpa harus
meminta bantuan dari orang lain karena adanya rasa tanggung jawab, dan kegigihan. Subjek
juga memiliki kekuatan menghadapi masalah dan rintangan, seperti misalnya: subjek tidak
akan mudah putus asa pada saat menemui kesulitan dalam tugasnya. Subjek juga memiliki
kemampuan untuk mengantisipasi akan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa
depan.

n. Heterosexuality
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan saudari Arif Rachman untuk
bergaul bebas dengan lawan jenis atau mengikuti kegiatan sosial dengan teman-teman lawan
jenis terdapat pada tingkat rendah. Subjek memiliki kehidupan seksual yang ditekan, dalam
artian terdapat libido namun ditekan sehingga tidak muncul.

o. Aggression
Dari hasil skor pada tes EPPS, dapat kita lihat bahwa kebutuhan untuk mendapatkan bantuan
dari orang lain terdapat pada tingkat rendah. Dalam kebutuhan ini, subjek tidak terlalu
cenderung untuk menjatuhkan atau mneyerang orang lain. Subjek memiliki hasil yang
progresif dan juga berani dalam melakukan sesuatu meski terkadang hal tersebut nekat.
Subjek juga memiliki agresi yang dapat dikendalikan dan diperhitungkan.
4. Simpulan

Dari kelima belas needs, dapat kita lihat bahwa needs yang paling menonjol dengan
Interpretasi Rata-Rata adalah :
 Succorance
 Dominance
 Nurturance

Dan needs yang paling rendah adalah :


 Heterosexuality
 Aggression

Jadi, dapat disimpulkan Kembali bahwa

Anda mungkin juga menyukai