Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR JAWABAN

UJIAN AKHIR SEMESTER

MK. KESEHATAN MENTAL

Oleh
Siti Sarifah Sifa
DK20A
0601520011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN

aKomplek Masjid Agung Al-Azhar,Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru,Jakarta Selatan 12110

Telp: (021) 727 92753 Fax: (021) 724 4767


1

E-Mail : info@uai.ac.id
A. Nama : SS
Usia : 21 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status : Belum menikah
Pekerjaan : Pelajar
Tempat dan Waktu : Kamar Pribadi, pukul 16.30 wib

B. Tujuan Muhasabah
Muhasabah bertujuan untuk melihat amalan apa saja yang pernah dilakukan oleh diri atau
jiwa seseorang, lalu mengoreksi kesalahan yang pernah dilakukan dan menggantinya
dengan amalan soleh. seseorang pasti akan yakin dan setuju bahwa diri kita semua penuh
dengan kekurangan dan entah sampai kapan akan masih terus-menerus melakukan maksiat,
masih kurang bertaat, bahkan kadang masih dengan mudah meninggalkan kewajiban.
Padahal Allah SWT memerintahkan kita untuk Muhasabah lewat firmannya dalam surat Al-
Hasyr : 18

‫ت ِلغَد َواتَّقُوا ه‬
‫ّٰللاَ ۗا َِّن ه‬
‫ّٰللاَ َخ ِبي ٌْر ۢ ِب َما‬ ْ ‫س َّما قَدَّ َم‬ ‫ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا ه‬
ُ ‫ّٰللاَ َو ْلت َ ْن‬
ٌ ‫ظ ْر نَ ْف‬
َ‫ت َ ْع َملُ ْون‬
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Selain itu Muhasabah juga bertujuan untuk memperbaiki hidup. Salah satu guru saya ketika
SMA pernah menyampaikan bahwa "orang yang pandai bermuhasabah, maka makin hari
makin baik hidupnya". Orang yang pandai bermuhasabah juga pasti tidak akan senang
Menghina, Merendahkan dan Menjatuhkan orang lain. Karena, Lisan Hati dan Fikirannya
terjaga sehingga selalu berbaik sangka. Semua hal dijadikannya Kebaikan dalam hidup.
Jadi, yang bisa saya simpulkan dari tujuan bermuhasabah adalah agar seseorang memiliki
prinsip dasar ‘sebaik-baiknya diri kita, masih lebih baik orang lain . dan seburuk-buruknya
orang lain, masih lebih buruk diri kita.’
2
C. Uraian Masalah

Beberapa orang beranggapan bahwa sulit untuk bangun pagi disebabkan oleh
Begadang,Insomnia, atau jadwal tidur yang kacau. Namun, beberapa orang lain akan
beranggapan bahwa Orang yang sulit untuk bangun shalat subuh disebabkan oleh tidak
adanya Hidayah yang diberikan oleh Allah. Saya cukup tercenggang mendengar
pernyataan itu. Sekejap saya merenung, memikirkan betapa malunya saya terhadap diri
saya sendiri dihadapan Tuhan saya karena menunda Shalat masih menjadi kebiasaan
saya.

Saya bukan termasuk golongan orang yang waktu tidurnya tidak beraturan. Waktu tidur
saya pun bisa dikatakan cukup. Saya terbiasa tidur jam 10.00 wib dan kadang diatas itu
jika ada sebuah urusan yang mengharuskan saya untuk tidur lebih malam. Meskipun
begitu, Shalat subuh masih menjadi hal yang saya anggap sulit untuk dilaksanakan secara
tepat waktu. Padahal waktu tidur saya sudah cukup , namun kenapa hal itu masih sulit
untuk saya lakukan.

Dahulu Ketika saya masih menjadi santriwati, kami semua diwajibkan untuk shalat
berjamaah dimasjid. Hal itu sangat-sangat saya syukuri karena itu dapat membantu saya
untuk menjaga Ibadah saya. Namun kendalanya pun sama, saya termasuk santriwati yang
sulit untuk bangun sendiri. Saya masih perlu orang lain untuk membangunkan saya. Saat
itu, saya juga sempat berfikir bagaimana jika saya sudah keluar dari pesantren? Apakah
ibadah saya masih akan tetap disiplin? Apakah saya akan terus-terusan membutuhkan
orang untuk membantu membangunkan saya shalat subuh?

Setelah saya sudah keluar dari pesantren dan menjalankan aktivitas saya secara bebas,
saya bisa merasakan bahwa saya sangat lalai untuk menjalankan kewajiban saya. Shalat
5 waktu saya masih diundur-undur, bahkan terkadang saya juga melewatinya dengan
alasan : Ketiduran, Kelewatan, bahkan yang terparah adalah Lupa. Sungguh sangat malu
saya melakukan dan menyatakannya. Saya tahu bahwa tidak ada alasan untuk seseorang
dalam meninggalkan Shalat, tapi kenapa saya masih melakukan hal itu.

Akhirnya beberapa permasalahan tanpa saya ketahui datang menghampiri saya. Saya
bingung kenapa hal itu terjadi kepada saya. Saya sering merasa resah, tidak berguna, dan
menyedihkan.
Apa ini cara Tuhan menegur saya atas apa yang sudah saya perbuat kepadaNya? Apa
permasalahan ini datang karena perbuatan saya sendiri?, saya rasa begitu.

Sebenarnya, masalah yang datangpun tidak terlalu berat untuk saya lewati. Saya
bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan saya
3
sendiri, saya masih dikelilingi orang yang menyayangi saya, Saya juga bersyukur karena
masih memiliki teman, saya masih diberi Kesehatan, saya masih dianugerahi
pengetahuan yang cukup. Tapi dengan pernyataan tadipun saya merasa bahwa saya
sombong sekali telah mengatakan hal itu. Allah memberikan seseorang cobaan bukan
hanya dengan kekurangan, tapi kadang juga dengan kelebihan. Bahkan orang-orang
yang memiliki kelebihan pun itu bisa jadi allah berikan sebagai cobaan bagi dia karena
masih belum bertaqwa kepada tuhannya.

Ada satu jenis cobaan yang sering sekali Allah berikan untuk hambanya yang lalai.
Yaitu, cobaan dalam Keuangan atau Ekonomi. Kurangnya pemasukan yang membuat
orang tersebut menjadi serba kekurangan. Cobaan seperti itu diberikan agar hambanya
ingat dan mendekatkan diri pada tuhannya lantas hambanya sadar bahwa Tuhanlah yang
maha mengasihi dan memberi.

Jadi, hal itulah yang sering menjadi evaluasi bagi diri saya terhadap perbuatan-perbuatan
yang sering sekali saya lakukan. Saya mengetahui yang saya lakukan adalah hal buruk,
namun saya masih belum bisa sadar karena masih diberi banyak nikmat oleh Allah
sehingga saya merasa bahwa ibadah saya cukup baik. Namun dibeberapa situasi lain saya
merasa bahwa hidup saya sangat sulit dibandingkan orang lain. Dengan ekonomi keluarga
yang tak seberapa,kondisi hidup dsb, yang membuat saya mengevaluasi dan ingin terus
memperbaiki ketaqwaan saya terhadap tuhan saya.

D. Teori dalam Muhasabah

Dalam melakukan proses evaluasi diri ini saya menggunakan 2 teori yang mana hal itu
saya anggap realistis. Yaitu Konsep diri dan juga Motivasi. Konsep diri merupakan suatu
proses yang mencakup pada respon dan tingkah laku yang merupakan usaha Individu agar
individu tersebut dapat berhasil mengatasi kebutuhan,ketegangan,konflik dan frustasi
yang dialami dirinya.

Saya mengetahui bahwa shalat itu hukumnya wajib, saya mengetahui bahwa shalat
harus diusahan tepat waktu. Lalu saya coba mencari solusi supaya hidup saya bisa terus
disiplin dan istiqomah dalam beribadah kepada Allah tanpa bantuan atau dorongan dari
orang lain. Saya mencoba metode Absensi untuk diterapkan kepada diri saya sendiri.
Karena itulah yang saya butuhkan. Saya membuat absensi kegiatan yang harus saya
lakukan setiap hari sedari bangun tidur. Seperti shalat subuh, shalat sunnah, sarapan,
belajar, shalat wajib lainnya. Hal itu saya lakukan agar saya Kembali terbiasa disiplin dan
mengingat apa kewajiban saya.
4
Saya juga termotivasi oleh beberapa orang yang hidupnya taat kepada tuhannya. Mereka
dapat shalat tepat waktu, rajin berpuasa, melaksanakan shalat sunnah, dsb. Saya merasa
bahwa saya juga mampu melakukan hal itu. Maka dari itu saya mencoba untuk membuat
kebiasaan baru untuk diri saya.

Adanya absensi pun saya buat untuk memotivasi diri agar saya bisa terus mengingat
Ibadah, dan tidak melalaikannya. Hal itu bisa dilihat dari perubahan yang saya rasa cukup
signifikan karena saya mendisiplinkan diri saya dan menghukum diri saya sendiri jika
meninggalkan Shalat. Berikut saya berikan bukti Absensi yang sudah saya buat sejak
tahun 2018 dan saya mulai terapkan lagi awal tahun 2021.

Absensi pekan ke3 bulan juli 2022

Selain Metode absensi seperti diatas, saya juga menerapkan metode berdo’a sebelum tidur
agar dapat bangun subuh dengan mudah. Do’a yang saya baca adalah do’a yang terdapat pada
Almatsurat.
5
E. Evaluasi

Menunda dan meninggalkan shalat dapat dilakukan oleh orang yang malas dan lalai terhadap
kewajibannya. 1 hal yang membuat seseorang sadar akan hal itu adalah Ketika ia diberikan
cobaan oleh Allah SWT didalam hidupnya. Tidak banyak orang yang paham akan konsep
dasar seperti ini, namun inilah mengapa Allah mengaruniai Hambanya otak dan akal, yakni
supaya hambanya dapat berfikir.

Setelah menemukan dimana letak masalah dan mencari solusi, saya memutuskan untuk
menerapkan metode absensi untuk perbaikan diri, disini saya merasa bahwa saya memiliki
cukup perubahan yang signifikan seperti lebih disiplin dan tepat waktu dalam menjalankan
kewajiban saya. Namun disisi lain, saya menganggap bahwa hal ini tidak bisa saya lakukan
untuk jangka Panjang / seumur hidup saya. Metode absensi ini sepertinya tidak dapat saya
terapkan secara terus menerus karena saya tidak ingin ketakwaan saya berpatokan pada
absensi yang saya buat. Saya ingin disiplin tanpa perlu diingatkan, Oleh karena itu saya
berharap dapat melepaskan Absensi ini dan saya masih tetap bisa menjalankan kewajiban saya
dengan Rajin dan tepat waktu. Saya ingin yang menjadi pengingat akan kewajiban saya
bukanlah Absensi yang saya buat, melainkan dorongan dari dalam diri saya sendiri.

F. Kesimpulan
Shalat adalah salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan bagi seluruh umat islam. Meskipun
demikian, tak sedikit manusia yang masih lalai menjalankan ibadahnya. Dan shalat juga
merupakan ibadah yang istimewa karena perintahnya langsung dari Allah SWT melalui Nabi
Muhammad SAW.
“Amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba adalah shalatmya.
Jika shalatnya baik, maka telah sukses dan beruntunglah ia. Begitupula sebaliknya. Jika rusak,
maka sungguh telah gagal dan merugilah ia.”

Hadist tersebutlah yang membuat saya merasa bahwa saya harus bermuhasabah karena selama
ini saya telah lalai menjalankan kewajiban saya sebagai umat islam. Akhirnya setelah beberapa
kali mencoba untuk mencari solusi agar semakin taat, munculah ide untuk mendisiplinkan diri
lewat absensi. Disamping itu, kita juga harus tetap berdo’a dan meminta agar Allah terus
memberi kita Hidayah. Karena sesuatu hal bisa dilakukan dengan mudah karena Allah
memberinya Hidayah.
6

Anda mungkin juga menyukai