Anda di halaman 1dari 4

PERMI

“PERKUMPULAN SILATURAHMI“
dengan tema:
“Merubah Insecure Menjadi Bersyukur“

Moderator: M. Guntur Saketi - Staff Ahli BEM FKK UMJ


Pemateri 1: Ust. Achmad Zacky Mirza
Isi materi:

Ada senang dan bahagia. Senang belum tentu bahagia. Bahagia sudah pasti senang.
• Senang: harta, jabatan, pasangan (tidak ada yang abadi).
• Bahagia: ukurannya hati, akhlak, tidak bisa diukur dari dunia.
Ingin bahagia? Dzikir, karena manusia harus mengingat Allah dengan berdzikir.
Dzikir ada 3:
1. Dzikir fikiran: sering mengingat Allah, ubah mindset agar bahagia
2. Dzikir lisan: selalu beristighfar
3. Dzikir perbuatan dan dzikir tulisan: bersedekah ilmu dan harta

Semua anggota tubuh kita bersaksi kepada Allah atas apa yang kita lakukan di dunia,
namun mulut kita terkunci. Bersyukur dengan cara: sering berdzikir, jangan sering mengurusi
hidup orang, jangan menebar berita bohong, perbaiki amalan kita. Jika ingin menyampaikan
sesuatu di sosmed, buatlah hal yang bermanfaat, jangan menyampaikan berita yang sia-sia/tidak
berguna, tebarlah kebaikan. Berdakwahlah dengan hal-hal yang ringan dulu agar menarik orang
untuk melihat, tidak perlu yang terlalu berat, karena akan lebih berbekas dan diingat orang.
Ketika memposting kebaikan di sosmed, berniatlah agar kebaikan kita bisa menjadi dakwah —
silakan saja. Memang pasti ada unsur riya‘. Maka dari itu, supaya imbang, lakukanlah hal
kebaikan lain yang tidak diketahui orang (supaya dosa riya‘ kita bisa hilang), jadi balance. Misal:
kasih ke nenek-nenek Rp5000 tanpa ada satu orang pun yang tahu. Yang tidak boleh ada ketika
bersedekah niatnya setengah-setengah. Misal: ketika bersedekah di masjid, mengatakan ke ketua
masjid: “Pak, saya mau bersedekah namun tolong ditulis hamba Allah saja ya Pak“, “eh ga jadi
deh Pak, kalau bisa ditulis ya Pak nama saya“. Kunci bahagia adalah bersedekah, berapa pun,
Allah tidak melihat jumlah, karena Allah menilai seberapa tulus niat kita dalam bersedekah.
Muliakan Allah, jangan sakiti orang lain, jangan angkuh seakan-akan yang Allah titipkan di
dunia milik kita selamanya. Tingkat tertinggi ilmu seseorang adalah ketika dia mampu
merendahkan hatinya. Banyaklah bersedekah, perbaiki sholat, perbaiki ibadah, Allah senantiasa
bersama orang yang bersyukur dan bersabar.
Pertanyaan:
1. Bagaimana ketika ingin berbuat kebaikan, tidak disukai orang karena masa lalu karena
berbuat salah kepada orang tersebut?

Jawaban: Ikhlaslah dalam bersedekah, tidak perlu memikirkan hal yang lain. Tidak usah pusing
sama omongan orang ketika ingin berbuat baik, jangan menilai orang dari masa lalunya. Jangan
terjebak pada masa lalu, semua orang punya masa lalu.

2. Bersedekah kepada pengemis itu apakah boleh ya?

Jawaban: Bersedekah memang baiknya kepada orang yang benar-benar membutuhkan.


Bersedekah tidak perlu jauh-jauh, bersedekahlah ke orang terdekat terlebih dahulu. Pekalah
dengan orang-orang di sekitar kita. Sebaik-baiknya memberikan sedekah dan hadiah adalah
kepada orang terdekat dengan kita.

3. Bagaimana menghilangkan insecure namun tidak ada dukungan dari lingkungan?

Jawaban: Jangan pusing sama omongan orang. Buatlah banyak kebaikan agar kebaikan kita bisa
menjadi amalan kita di mata Allah SWT.

Pemateri 2: Ust. Riza Muhammad


Isi materi:

Doa adalah intinya ibadah. Orang yang bersungguh-sungguh di jalan Allah akan berusaha
menghilangkan insecure menjadi bersyukur. Syukur adalah bentuk keimanan luar biasa seorang
hamba di hadapan Allah SWT. Barangsiapa yang rajin bersyukur akan Allah tambah nikmatnya.
Orang yang insecure atau takafur akan Allah kurangi nikmatnya, karena artinya dia tidak
bersyukur. Tips mendapat rezeki — tidak hanya harta, tapi juga hati yang tenang, hati yang
senantiasa berprasangka baik: Berdoalah „Ya Allah, tanamkan kepadaku salah satu bentuk iman
yang yang dinamakan syukur.“ Seorang yang rajin besyukur memiliki kemuliaan di hadapan
Allah. Seorang mukmin ketika dilapangkan rezekinya dia bersyukur, seorang mukmin ketika
diberi musibah dia bersabar. Syukur adalah the way of life; jalan hidup setiap muslim. Setiap
yang menjaga Allah, Allah akan menjaganya. Transaksi dengan Allah: sebelum ruh ditiupkan,
kita berjanji untuk taat kepada Allah. Namun setelah ruh sudah ditiupkan, kita lupa dengan
transaksi itu. Tugas kita di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah. Ketika kita tidak
melakukan tugas kita, ketika kita berbuat dosa, maka itulah yang menjadi penyebab insecure.
Kita dituntut untuk mewujudkan rasa syukur dengan beribadah kepada Allah. Jika kita pandai
bersyukur, maka hidup kita akan tentram, jauh dari insecure.
Cara meningkatkan rasa syukur dan jauh dari insecure:
1. Pertama kali yang harus dilakukan untuk meningkatkan rasa syukur adalah tingkatkan sholat
sebagai bentuk syukur kepada Allah. Kalau hidup bermasalah, tolong cek sholat Anda. Orang
insecure rata-rata disebabkan karena sholatnya bermasalah. Mari memperbaiki kualitas
sholat. Bagi yang laki-laki, usahakan sholat berjamaah. Dan yang penting sholat on time,
jangan menunda-nunda sholat.
2. Sholat yang kedudukannya nomer 2 setelah sholat wajib: sholat tahajud. Sholat tahajud
adalah jalan keluar dalam menemukan kebahagiaan hidup.
3. Kemudian selanjutnya yang harus diperhatikan adalah sholat dhuha 4 rakaat. Allah tidak
akan meninggalkan kita ketika kita senantiasa sholat 4 rakaat dhuha. 4 rakaat dhuha adalah
jalan terbaik agar kita senantiasa diberi rezeki oleh Allah. 4 rakaat dhuha adalah cara kita
bersyukur kepada Allah.
4. Kemudian selanjutnya, biasakan membaca qur‘an. Alqur‘an adalah obat bagi jiwa, alquran
menenangkan jiwa. Jangan biarkan hari-hari kita terlepas dari alqur‘an.
5. Jangan tinggalkan puasa Senin dan Kamis.
6. Biasakanlah bersedekah, karena sedekah itu melunakkan hati.
7. Jagalah akhlak, sebaik-baiknya seseorang di hadapan Allah adalah yang akhlaknya paling
lembut. Jangan putuskan silaturrahmi. Perbaikilah akhlak di hadapan Allah dengan
meninggalkan insecure dan senantiasa bersyukur.

Pertanyaan:
1. Di era milenial ini seseorang dinilai dari tingkat popularitas, sehingga ulama pun sangat
diukur popularitasnya. Bagaimana agar tidak insecure di era ini?

Jawaban: Allah tidak pernah melihat penampilan dan hartamu, Allah melihat hati dan amalmu.
Seseorang seharusnya melihat seseorang bukan dari strata, materi, atau popularitas, karena
semua itu tidak akan pernah dilihat Allah. Lihatlah seseorang dari kacamata ikhlasnya, dari
kacamata akhlaknya, dan dari kacamata tingkah lakunya, dan dari kacamata ilmunya.
Solusinya? Yang pertama, pulanglah kepada qur‘an dan hadits. Orang yang berpatokan kepada
alquran dan hadits tidak akan pernah sesat, karena di dalam keduanya ada petunjuk. Kalau
engkau punya masakah, kembalilah kepada quran dan hadits. Kalau ada ulama yang kajiannya
sesuai quran dan hadits, ikuti, ketika ada ulama yang tidak sesuai quran dan hadits, tinggalkan
namun jangan dicaci. Dakwah itu dengan hikmah, hindari debat yang buruk. Kita harus bisa
memandang pada tingkah laku seseorang yang terukur dengan alquran dan hadits.

2. Ketika ada seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, misal berjualan, selalu
mengharapkan agar jualanannya habis. Apakah kita lalai dalam bersyukur karena kita tidak
pernah merasa puas?
Jawaban: Usaha untuk mendapatkan omset yang meningkat tidak bisa disebut insecure, itu
diperbolehkan karena hal itu termasuk bentuk ikhtiar. Karena Allah tidak akan mengubah nasib
suatu kaum kecuali ia ubah nasibnya dengan tangannya sendiri. Allah memberikan usaha untuk
berikhtiar sekuat-kuatnya untuk memperbaiki nasib kita sendiri. Ikhtiar untuk meningkatkan
perekonomian itu diperbolehkan, silakan berikhtiar untuk itu.
Yang tidak diperbolehkan adalah ketika berambisi pada urusan dunia dan lalai pada urusan
akhirat. Selama orang terus berusaha dengan terus beribadah untuk meningkatkan omset
jualannya, itu diperbolehkan.

Anda mungkin juga menyukai