Anda di halaman 1dari 21

8

Kelompok
Nova Viarty Hana Pricilia Pingkan Legoh
210611040082 210611040084
Nurul Rezky Toyib Koten
Meylani Lindo 210611040083
210611040081
Dalam arti luas harga transfer merupakan harga produk atau jasa
yang ditransfer antar pusat pertanggung jawaban dalam perusahaan.
Harga transfer meliputi semua bentuk alokasi biaya dari departemen
pembantu dan departemen produksi dan harga jual produk atau jasa
yang ditransfer antar pusat laba.
Dalam arti sempit harga transfer merupakan harga barang dan jasa
yang ditransfer antara pusat laba dalam perusahaaan yang sama.
Karena manajer pusat laba diukur kinerjanya berdasarkan laba yang
diperoleh, maka setiap transfer barang atau jasa antar pusat laba,
selalu diperhitungkan didalamnya unsur laba

https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/download/807/750
Masalah penentuan harga transfer dijumpai pada perusahaan yan
organisasinya di susun menurut pusat-pusat laba, dan antar pusat laba yang
dibentuk tersebut terjadi transfer barang atau jasa. Perusahaan semacam ini
biasanya adalah perusahaan yang telah mengalami kemajuan yang pesat dan
kompleksitas. Latar belakang timbulnya masalah harga transfer dapat
dihubungkan dengan proses diferensiasi bisnis dan perlunya integrasi dalam
organisasi yang telah melakukan diferensiasi bisnis.
https://www.academia.edu/resource/work/40238496
Diferensiasi adalah proses pembagian Diversifikasi merupakan proses
pekerjaan menjadi tugas-tugas yang pembentukan unit-unit organisasi untuk
diperlukan untuk mencapai sasaran menghadapi berbagai lingkungan industri
organisasi.

Desentralisasi adalah pendelegasian kebebasan untuk


mengambil keputusan. Suatu organisasi yang manajer
Integrasi merupakan usaha untuk tingkat bawahnya memliki kebebasan yang besar dalam
pengambilan keputusan adalah organisasi yang besar
mengkoordinasikan divisi-divisi yang tingkat desentralisasinya. Sebaliknya suatu organisasi
terbentuk dari adanya diferensiasi dan yang seluruh pengambilan keputusan terpusat ditangan
diversifikasi agar divisi-divisi yang telah manajer puncak disebut sebagai organisasi yang tingkat
desentralisasinya rendah atau yang bersifat sentralisasi.
terbentuk tidak tercerai-berai.

Harga transfer merupakan harga barang dan jasa yang ditransfer


antar pusat laba dalam perusahaan yang sama. Penentuan harga
transfer dalam perusahaan yang telah mendesentralisasikan
organisasinya ke dalam pusat-pusat laba yang menimbulkan
berbagai masalah , terutama masalah yang menyangkut
penentuan harga transfer yang adil bagi semua pihak yang
terkait, masalah motivasi, pengukuran kinerja, dan masalah
pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan

Harga transfer pada hakikatnya memiliki tiga karakteristik berikut :


A. Masalah harga B. Harga transfer


transfer hanya timbul jika mengandung unsur laba
divisi yang terkait hanya di dalamnya
diukur kinerjanya
berdasarkan atas laba
yang diperoleh mereka
dan harga transfer C. Harga transfer merupakan
merupakan unsur yang alat untuk mempertegas
signifikan dalam diversifikasi dan sekaligus
membentuk biaya penuh mengintegrasikan divisi yang
barang yang diporduksi di dibentuk.
divisi pembeli.

https://www.academia.edu/resource/work/40238496
Karena setiap divisi yang dibentuk perusahaan diukur
kinerjanya atas dasar laba yang diperoleh masing-masing,
maka dua masalah yang dirundingkan antara divisi penjual
dan divisi pembeli adalah :
Dasar yang digunakan sebagai landasan penentuan
harga transfer
Besarnya laba yang diperhitungkan dalam harga
transfer
1.

Penentuan harga transfer ini, harga jual barang yang ditransfer antar divisi
didasarkan pada biaya penuh produk yang ditransfer. Biaya penuh yang
ditransfer dapat dipilih antar biaya penuh sesungguhnya atau biaya penuh
standar. Metode penentuan harga transfer berdasarkan biaya dapat
dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan penentuan biaya: Full
costing, Variable costing, atau Activity based costing
Penetapan harga transfer dengan Full costing
Jika Full costing dipakai sebagai pendekatan perekayasaan biaya yang
digunakan sebagai penentuan harga transfer, unsur yang diperhitungkan
pada harga transfer adalah sebagai berikut:
Harga transfer = (Biaya produksi+Biaya non produksi)+Laba

Ÿ Penetapan harga transfer dengan Variabel costing


Jika variable costing dipakai sebagai pendekatan perekayasaan biaya yang
digunakan sebagai dasar penentuan harga transfer, unsur-unsur yang
diperhitungkan pada harga transfer adalah sebagai berikut:

Harga transfer = Biaya produksi variable + Laba


Penetapan harga transfer metode ABC


Jika ABC dipakai sebagai penetapan harga transfer, unsur-unsur yang
diperhitungkan pada harga transfer dapat digolongkan sebagai berikut:

Harga transfer = Biaya Penuh + Laba


- Unit level activity


- Batch related activity
- Product sustaining activity
- Facility sustaining activity

Unit Level activity, Biaya ini dipengaruhi oleh besar kecilnya unit produk yang dihasilkan. Biaya bahan
baku, tenaga kerja langsung, biaya energi dan biaya angkutan. Biaya ini dibebankan ke produk
berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan.
Batch related activity, biaya ini berhubungan dengan jumlah batch produk yang diproduksi. Setup
Cost yang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin dan equipment sebelum order
produksi diproses. Besar kecilnya biaya ini tergantung frekuensi order produksi yang diolah oleh
fungsi produksi.
Product sustaining activity, biaya ini berhubungan dengan kegiatan desain produk, pengujian produk.
Biaya ini dibebankan keproduk berdasarkan taksiran jumlah unit produk yangakan dihasilkan selama
umur produk tersebut .
Facility sustaining activity, biaya ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas
yang dimiliki oleh perusahaan. Biaya ini dibebankan ke produk atas dasar taksiran unit produk yang
dihasilkan pada kapasitas normal.
Penentuan harga transfer atas dasar harga pasar Jika produk yang
ditransfer antar divisi didalam perusahaan mempunyai harga pasar, pada
umumnya harga pasar merupakan dasar yang adil dipandang dari
pengukuran kinerja. Harga pasar merupakan penghasilan yang akan
dikorbankan didalam transfer produk kepada divisi pembeli, sedangkan
bagi divisi pembeli harga pasar merupakan biaya yang seharusnya
dikeluarkan jika produk tersebut dibeli dari pihak luar.

https://www.academia.edu/resource/work/40238496
Setiap harga transfer akan menjadi biaya variabel bagi divisi pembeli, meskipun dari sudut
pandang perusahaan secara keseluruhan, harga transfer tersebut mengandung unsur biaya
tetap dari divisi penjualan. Jika di devisi pembeli terdapat kapasitas yang berlebih, analisis
biaya yang dilakukan oleh divisi pembeli untuk pengambilan keputusan jangka pendek di bidang
pemasaran akan berakibat terjadinya kesalahan kesimpulan.
Masalah Yang Timbul:
Jika manajer divisi pembeli melakukan perencanaan laba jangka pendek, ia akan
memperlakukan harga yang dibayarkan kepada divisi penjual untuk produk yang
ditransfer dari divisi tersebut sebagai unsur biaya variabel. Dengan demikian usaha
optimasi laba jangka pendek yang dilakukan oleh divisi pembeli tidak selalu berakibat
optimasi laba perusahaan secara keseluruhan.
Masalah tersebut selalu timbul jika produk atau jasa ditransfer dari divisi penjual
kedivisi pembeli dengan menggunakan harga transfer persatuan. Masalah ini
menjadilebih besar dalam perusahaan yang divisinya memasarkan produk yang
diproduksi oleh divisi lain dalam perusahaan yang sama
Masalah Yang Timbul:
Jika suatu divisi menjual seluruh produknya ke divisi lain dalam perusahaan yang
sama, divisi tersebut merupakan captive suplier. Manajer divisi penjual ini tidak
memilki wewenang yang signifikan dalam bidang pemasaran.

Untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh captive suplier


tersebut, ada dua alternatif yang dapat dipilih:
Memperlakukan divisi penjual sebagai pusat biaya
Memilih satu dari tiga alternatif harga transfer: beban tetap bulanan,
pembagian laba,dan dua macam harga.
Karena penentuan harga transfer berdampak langsung
terhadap laba divisi yangterlibat dalam transfer produk
atau jasa, sistem penentuan harga transfer memerlukan
aturan formal agar dapat dilakukan secara berhasil. Dua
aturan formal yang perlu ditetapkan adalah aturan
negosiasi dan aturan penyelesaian jika negosiasi
menghadapi jalan buntu

Jika pembentukan divisi disertai dengan desentralisasi


wewenag manajemen puncak, penentuan harga transfer tidak
ditetapkan oleh staf manajemen puncak, namun merupakan
hasil negosiasi antar manajer divisi yang terlibat dalam transfer
barang atau jasa. Jika wewenang penentuan harga transfer
masih ditangan staf manajemen puncak, manager divisi tidak
ditempatkan dalam posisi yang dapat mengendalikan
pendapatan dan biaya divisinya. Dengan demikian, kondisi ini
akan mengakibatkan laba divisi tidak dapat dipakai sebagai
pengukur yang baik kinerja manajer divisi

Bagaimanapun rinci aturan negosiasi yang telah disepakati oleh divisi yang
terlibat, suatu saat akan terjadi jalan buntu dalam perundingan penentuan
harga transfer. Oleh karena itu, perlu disusun prosedur untuk menengahi
perselisihan yang terjadi antar divisi penjual dan divisi pembeli. Lembaga
arbitrase perlu dibentuk untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dipersengketakan oleh divisi penjual dan divisi pembeli. Dalam lembaga
arbitrase ini, manajemen kantor pusat bertanggung jawab dalam membantu
penyelesaian masalah-masalah yang disengketakan oleh para manajer divisi
yang terkait dalam penentuan harga transfer. Lembaga arbitrase ini
bertanggung jawab untuk:
Menyelesaikan perselisihan yang timbul dalam penentuan harga transfer.
Menelaah perubahan sumber pengadaan.
Mengubah aturan harga transfer jika diperlukan.
https://www.academia.edu/resource/work/40238496
PT X memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba : Divisi A dan Divisi B. Divisi A
menghasilkan suku cadang Q yang dijual dipasar luar sebanyak 10% dan sisanya ditransfer ke
Divisi B. Manajer Divisi A dan Divisi B sedang mempertimbangkan penentuan harga transfer
suku cadang Q untuk tahun anggaran yang akan datan. Perusahaan menggunakan pendekatan
full costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran, Divisi A direncanakan akan
beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000 unit dengan taksiran biaya penuh untuk
tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut :
Biaya Produksi Rp. 200.000.000
Biaya administrasi dan umum Rp. 50.000.000
Biaya pemasaran Rp. 20.000.000
Total biaya penuh Divisi A Rp. 270.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp.1.000.000.000 dan
laba yang diharapkan dinyatakan dalam tarif kembalian infestasi sebesar 20%. Berapa harga
transfer suku cadang Q yang dihitung dengan cost-based transfer pricing dengan pendekatan
full costing
Dalam arti luas harga transfer merupakan harga produk atau jasa
yang ditransfer antar pusat pertanggung jawaban dalam
perusahaan.Dalam arti sempit harga transfer merupakan harga barang
dan jasa yang ditransfer antara pusat laba dalam perusahaaan yang
sama. Latar belakang timbulnya masalah harga transfer dapat
dihubungkan dengan proses diferensiasi bisnis dan perlunya integrasi
dalam organisasi yang telah melakukan diferensiasi bisnis. Metode
penentuan harga transfer ada 2 yaitu:
1. penentuan harga transfer atas dasar biaya,
2. Penentuan harga transfer atas dasar harga pasar

Anda mungkin juga menyukai