Anda di halaman 1dari 21

WISATA TEMPAT

PENGINAPAN RUMAH POHON


DI GUNUNG TUMPA
BISNIS PARIWISATA
ANGGOTA KELOMPOK

Pricilia Pingkan Legoh Rizky Firza H. Hunowu


(210611040084) (210611040089)

Raynald F. R. Junior Taufan Ilham Syarif


(210611040085) (210611040090)

Rendy Paliwanan Tyara Regina Budiman


(210611040086) (210611040091)

Resky Edy D. Pandean Valinka M. Pongtuluran


(210611040087) (210611040092)
WISATA TEMPAT
PENGINAPAN
Tempat wisata penginapan merujuk pada area atau
bangunan yang disediakan untuk akomodasi atau
tempat menginap bagi wisatawan yang berkunjung
ke suatu destinasi. Tempat-tempat ini dirancang
khusus untuk memberikan kenyamanan dan
fasilitas kepada pengunjung selama masa tinggal
mereka di destinasi wisata tertentu. Penginapan
dapat beragam, mulai dari hotel mewah, resor, vila,
pondok wisata, hingga penginapan sederhana
seperti penginapan keluarga atau penginapan
wisata yang dijalankan oleh penduduk setempat.
DAYA TARIK WISATA
GUNUNG TUMPA
Gunung Tumpa terletak di Desa
Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota
Manado, Sulawesi Utara. Keindahan
utama dari gunung ialah kita bisa
melihat pemandangan kota manado,
pemandangan teluk manado, pulau
manado tua, bunaken, siladen, nain,
dan mantehage. Di Gunung Tumpa
juga kita bisa menikmati paragliding,
tapi olahraga ini hanya tersedia saat
musim liburan saja.
PROSPEK BISNIS WISATA
PENGINAPAN DI GUNUNG TUMPA
Aspek pasar Aspek persaingan
Kemudahan akses kegunung tumpa Gunung tumpa memilik daya
merupakan salah satu faktor tariknya sendiri dari pada pesaing
terpenting dalam mempengaruhi lainnya, selai keindahan alamnya
jumlah wisata yang akan yang indah pemandangan
berkunjung kegunung tumpa, langsung ke arah laut menjadi nilai
karena jalur yang tersedia sudah plus tentang tempat wisata ini.
sangat bagus yang mana bisa
dilalui oleh kendaraan roda dua
maupun roda empat.
ANALISIS SWOT
STRENGTHS (KEKUATAN)
1. Keunikan dan daya tarik
Konsep rumah pohon dapat menjadi daya tarik unik yang menarik
perhatian wisatawan petualang.
Menawarkan pengalaman menginap yang berbeda dan lebih dekat dengan
alam.
2. Pemandangan spektakuler
Lokasi di Gunung Tumpa memberikan pemandangan alam yang
menakjubkan dan ketenangan alam pegunungan.
Kesempatan untuk menyaksikan matahari terbit atau terbenam dari
ketinggian.
3. Interaksi dengan alam
Memberikan kesempatan bagi tamu untuk berinteraksi lebih dekat dengan
alam dan lingkungan pegunungan.
Keberadaan flora dan fauna yang khas di sekitar area.
WEAKNESSES (KELEMAHAN)
1. Aksesibilitas Terbatas
Keterbatasan fasilitas transportasi umum.
2.Fasilitas Terbatas
Rumah pohon mungkin memiliki fasilitas terbatas dibandingkan dengan
penginapan konvensional.
Keterbatasan infrastruktur dan utilitas di lokasi pegunungan.
3.Cuaca yang Tidak Terduga
Cuaca di pegunungan cenderung tidak dapat diprediksi dan dapat berubah
secara drastis.
Dapat mempengaruhi pengalaman menginap dan kenyamanan tamu.
OPPORTUNITIES (PELUANG)
1. Peningkatan Popularitas Destinasi Pegunungan
Meningkatnya minat wisatawan terhadap destinasi pegunungan sebagai
tempat perjalanan.
Potensi peningkatan kunjungan akibat tren pencarian pengalaman alam
yang unik.
2. Peningkatan Keterhubungan
Peningkatan aksesibilitas melalui pengembangan infrastruktur dan
transportasi.
Kemitraan dengan operator tur dan penyedia layanan transportasi.
THREATS (ANCAMAN)
1. Tingkat Persaingan
Persaingan dengan penginapan lain di area Gunung
Tumpa.
Kemungkinan munculnya penginapan serupa atau
alternatif di sekitar wilayah tersebut.
2. Perubahan Iklim dan Bencana Alam
Ancaman dari perubahan iklim dan potensi bencana
alam seperti tanah longsor atau gempa bumi.
Perlu adopsi kebijakan tanggap bencana dan langkah-
langkah keamanan.
3. Fluktuasi Ekonomi
Fluktuasi ekonomi global atau lokal dapat
mempengaruhi daya beli dan minat wisatawan.
Peningkatan harga barang dan layanan dapat
memengaruhi biaya operasional bisnis.
BIAYA JASA DARI PENGINAPAN
RUMAH POHON
Tarif dari penginapan rumah pohon yakni kami
membagi menjadi 2 kategori yakni untuk berdua dan
berlima. Untuk rumah pohon yang untuk berdua kami
mematok harga 250.000 Rupiah. Sedangkan untuk
rumah pohon untuk berlima kami mematok harga
500.000 Rupiah.
PERIZINAN DALAM MEMBANGUN
PENGINAPAN RUMAH POHON
a. Izin Pembangunan atau Konstruksi
b. Izin Lingkungan
c. Izin Pemanfaatan Lahan
d. Izin Kepemilikan Lahan
e. Izin Kegiatan Pariwisata
f. Izin Keselamatan Bangunan
g. Izin Perencanaan Ruang Hijau
TARGET MARKET
a. Wisatawan petualang
b. Pasangan romantis
c. Penggemar fotografi
d. Pencari ketenangan
e. Penggemar ekowisata
f. Keluarga yang ingin liburan
LIFE CYCLE
Life cycle bisnis penginapan rumah pohon umumnya
melibatkan beberapa tahap. Pertama, perencanaan
dan pengembangan konsep, diikuti oleh konstruksi
atau pembangunan rumah pohon. Setelah selesai,
tahap pemasaran dan promosi dimulai untuk
menarik tamu. Selanjutnya, bisnis berada dalam fase
operasional, di mana manajemen harian, pelayanan
tamu, dan pemeliharaan properti menjadi fokus
utama. Akhirnya, evaluasi berkala dan pembaruan
konsep dapat dilakukan untuk tetap relevan dan
menarik bagi pelanggan.
STATUS EKONOMI
Status ekonomi bisnis penginapan rumah pohon di gunung dapat sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

a. Tingkat Kunjungan Wisatawan:


Tingkat kunjungan wisatawan ke daerah gunung, karena akan mempengaruhi
tingkat okupansi dan pendapatan.

b. Pemasaran dan Promosi:


Efektivitas strategi pemasaran dan promosi dapat berdampak langsung pada
seberapa banyak orang mengetahui dan tertarik untuk menginap di rumah
pohon.

c. Kondisi Ekonomi Umum:


Kesehatan ekonomi secara keseluruhan dapat memengaruhi keputusan orang
untuk melakukan perjalanan dan menginap di tempat-tempat unik seperti
rumah pohon.
STATUS EKONOMI
d. Pengalaman Pelanggan:
Kualitas layanan dan pengalaman penginapan akan
memengaruhi reputasi bisnis, yang dapat berdampak pada
kunjungan berulang dan rekomendasi.

e. Peraturan dan Perizinan:


Perubahan dalam peraturan dan perizinan pariwisata atau
konstruksi dapat memengaruhi operasional dan biaya bisnis.

f. Tren Pariwisata Global:


Tren global dalam industri perjalanan dan pariwisata dapat
memberikan pandangan tentang bagaimana bisnis semacam ini
berkinerja.
RINCIAN ANGGARAN
Anggaran untuk membuat bisnis penginapan rumah pohon dapat
bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, desain, ukuran,
dan fasilitas yang ingin disediakan.
Berikut adalah rincian anggaran umum beserta perkiraan harga untuk
membangun rumah pohon sebagai bisnis penginapan:

a. Lokasi dan Tanah:


- Pembelian tanah atau sewa lahan untuk tempat pembangunan.
- Anggaran: Variabel, tergantung pada ukuran dan lokasi tanah.
Perkiraan Harga: Mulai dari Rp 50 juta hingga ratusan juta rupiah.

b. Desain dan Perizinan:


- Layanan arsitek atau perencana untuk merancang rumah pohon.
- Biaya perizinan dan persetujuan dari otoritas setempat.
Anggaran: Rp 20 juta hingga Rp 50 juta.
c. Bahan Bangunan:
- Kayu untuk struktur rumah pohon.
- Material untuk atap, dinding, lantai, dan fasilitas tambahan.
Anggaran: Rp 50 juta hingga Rp 75 juta. (untuk 8 rumah pohon)

d. Konstruksi dan Tenaga Kerja:


- Biaya kontraktor atau tukang kayu.
- Upah pekerja konstruksi.
Anggaran: Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.

e. Fasilitas dan Interior:


- Peralatan dan perabotan interior untuk kenyamanan tamu.
- Kamar mandi, pemanas air, dan fasilitas lainnya.
Anggaran: Rp 30 juta hingga Rp 50 juta.
f. Infrastruktur Lingkungan:
- Akses jalan, sistem listrik, dan air bersih.
Anggaran: Rp 20 juta hingga Rp 40 juta.

g. Pemasaran dan Promosi:


- Situs web, fotografi profesional, atau video promosi.
- Biaya iklan dan promosi di media sosial.
Anggaran: Rp 10 juta hingga Rp 30 juta.

h. Biaya Kontingensi:
Cadangan untuk biaya tak terduga atau perubahan dalam
perjalanan proyek
Anggaran: 10% hingga 20% dari total anggaran.
Rentang Total Anggaran: Rp 230 juta hingga Rp 465 juta.
KESIMPULAN
Bisnis penginapan rumah pohon di Gunung Tumpa, Manado, menawarkan
keindahan alam yang menakjubkan dan keunikan konsep. Prospek
bisnisnya didukung oleh kemudahan akses, daya tarik alam, dan
minimnya persaingan. Analisis SWOT menyoroti kekuatan uniknya,
peluang peningkatan popularitas destinasi pegunungan, tetapi juga
mengidentifikasi beberapa kelemahan seperti aksesibilitas terbatas dan
ketidakpastian cuaca. Harga jasa penginapan yang terjangkau menjadi
daya tarik, dan perizinan memegang peranan penting dalam
pembangunan. Target pasar mencakup berbagai segmen, mulai dari
petualang hingga keluarga yang ingin berlibur. Siklus hidup bisnis
melibatkan tahap perencanaan, konstruksi, pemasaran, operasional, dan
evaluasi berkala. Status ekonomi dipengaruhi oleh kunjungan wisatawan,
kondisi ekonomi umum, dan faktor-faktor lainnya. Rincian anggaran
mencakup berbagai aspek, mulai dari lokasi hingga pemasaran. Dengan
manajemen yang baik, bisnis ini memiliki potensi untuk menjadi destinasi
menarik di tengah daya tarik alam Gunung Tumpa.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai