Anda di halaman 1dari 3

Analisis lingkungan (Tessmer, 1990) melibatkan melihat faktor-faktor yang akan memiliki

pengaruh kuat pada keputusan tentang tujuan pembelajaran, apa yang harus dimasukkan dalam
pembelajaran, dan bagaimana cara mengajar dan menilainya. Faktor-faktor ini dapat timbul dari
peserta didik, para guru, dan situasi belajar mengajar. Tujuan dari analisis lingkungan dari proses
desain kurikulum adalah untuk menemukan faktor-faktor situasional yang akan sangat
mempengaruhi program. Analisis lingkungan juga disebut "analisis situasi" (Richards, 2001)
atau "analisis kendala".

Analisis lingkungan merupakan bagian penting dari desain kurikulum karena menjadi dasar
untuk memastikan bahwa materi pembelajaran dapat digunakan. Misalnya, jika tingkat pelatihan
para guru sangat rendah dan tidak diperhitungkan, mungkin terjadi bahwa para guru tidak dapat
menangani kegiatan pembelajaran. Demikian pula, jika materi pembelajaran  terlalu mahal atau
membutuhkan fasilitas teknologi dan penyalinan yang tidak tersedia, materi pembelajaran ini
mungkin tidak dapat digunakan. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi desain kurikulum,
sehingga sebagai bagian dari prosedur analisis lingkungan, perancang kurikulum seharusnya
memutuskan faktor mana yang paling penting.

Berikut ini adalah contoh analisis lingkungan pembelajaran  untuk pelajar Jepang yang berusia
enam hingga sembilan tahun yang tinggal di negara-negara berbahasa Inggris. Selama waktu
mereka di luar negeri mereka belajar cukup banyak bahasa Inggris dan Sekembalinya ke Jepang,
sekali seminggu selama satu setengah jam mereka menghadiri kelas khusus untuk membantu
mempertahankan bahasa Inggris mereka.

Kendala utama pada kelas pemeliharaan bahasa kedua adalah waktu kelas dan waktu kontak
dengan bahasa Inggris yang sangat terbatas. Akan ada penurunan minat peserta didik dalam
mempelajari bahasa Inggris karena mereka mengidentifikasi lebih kuat dengan Jepang dan
menjadi orang Jepang. Para pembelajar tahu bahwa mereka dapat berkomunikasi dengan lebih
mudah satu sama lain dalam bahasa Jepang daripada bahasa Inggris.

Kendala-kendala ini bisa memiliki pengaruh pada desain kurikulum :


1. Untuk itu, orang tua harus dibimbing untuk memberi anak-anak mereka beberapa kontak
ekstra dengan bahasa Inggris.
2. Kegiatannya harus menyenangkan sehingga anak-anak berharap untuk melakukannya
demi mereka sendiri.
3. Beberapa kegiatan harus dibawa ke kelas berikutnya sehingga anak-anak berharap untuk
melanjutkannya.
4. Kegiatan harus sebagian besar berpusat pada guru daripada kerja kelompok atau
pasangan.
5. Sebagian besar kegiatan harus berfokus pada makna.

Berikut adalah beberapa kegiatan yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa
Inggris.

 Mendengarkan cerita serial


 Menulis untuk diterbitkan atau dibaca dengan keras
 Menulis diary kepada guru atau teman rahasia
 Produksi drama, video, dan lain sebagainya.

      

Adapun analisis kendala dan efeknya bagi desain kurikulum :

Faktor Murid. Seperti usia, pemahaman, kebutuhan dan minat mereka terhadap bahasa Inggris.
Faktor Guru. Seperti kompetensi, terlatih atau tidak, serta keluangan waktu. Faktor Situasi.
Seperti ruang kelas yang memadai, waktu belajar dan sumber pembelajaran yang cukup, serta
pengembangan kegiatan.

Dalam beberapa model desain kurikulum, analisis lingkungan dimasukkan dalam analisis
kebutuhan. Analisis kebutuhan adalah subjek dari bab berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai