Anda di halaman 1dari 7

Pengantar

Dalam beberapa tahun terakhir telah terlihat peningkatan dramatis dalam penggunaan buku
pelajaran bahasa asing yang diproduksi secara komersial sebagai bahan pengajaran inti di kelas
pelajar muda. Dalam banyak kasus, pendekatan yang diambil dan metode yang dianjurkan dalam
materi ini sayangnya diterima secara tidak kritis oleh guru yang menggunakannya terlepas dari
konteks pengajaran mereka. Untuk menghindari kemungkinan ini, diperlukan sikap yang lebih
kritis terhadap materi pembelajaran bahasa. Dengan adopsi yang luas dari buku teks yang
diproduksi secara komersial sebagai bahan pengajaran inti, fokus yang lebih besar mulai
ditempatkan pada evaluasi materi yang akan diajarkan.

Evaluasi Materi
Pelaksanaan evaluasi materi sangat bermanfaat karena memberikan informasi kepada guru yang
dapat diimplementasikan untuk meningkatkan materi-materi yang akan diajarkan kepada pelajar
muda di masa depan. Tomlinson (2003) mendefinisikan evaluasi materi sebagai "prosedur yang
melibatkan pengukuran nilai (atau nilai potensial) dari satu set bahan pembelajaran" (hal. 15).
Tomlinson (2011) juga menggambarkan definisi evaluasi materi sebagai "penilaian sistematis
nilai bahan dalam kaitannya dengan tujuan mereka dan dengan tujuan peserta didik
menggunakannya" (hal. 14). Hutchinson dan Waters (1987) menjelaskan bahwa "evaluasi adalah
masalah menilai kesesuaian sesuatu untuk tujuan tertentu" (hal. 96). Seorang guru perlu
mengevaluasi satu atau bahkan beberapa buku pelajaran dengan mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan buku tersebut, dan kemudian memilih buku yang memenuhi kriteria buku pelajaran
bahasa Inggris yang baik untuk pelajar muda dan sesuai dengan tujuan pengajaran. Seperti yang
Pinter (2006) nyatakan, satu tujuan yang jelas dari evaluasi semacam itu sangat berguna bagi
guru untuk mengusulkan buku pelajaran yang lebih baik ke sekolah untuk menggantikan yang
lama atau untuk mengidentifikasi cara-cara di mana buku pelajaran yang tersedia dapat
ditambahkan.

Ketika guru mengevaluasi materi (dan juga mendesain materi juga) ajar bahasa Inggris bagi
pelajar muda, perlu dicatat bahwa materi tersebut harus diselaraskan dengan prinsip-prinsip
pengajaran bahasa Inggris kepada pelajar muda. Ada banyak prinsip pengajaran bahasa Inggris
kepada pelajar muda yang diusulkan oleh para ahli yang berbeda di bidang ini. McCloskey
(2002) mengusulkan tujuh prinsip sebagai berikut: (1) Tawarkan kepada peserta didik peran yang
menyenangkan dan aktif dalam pengalaman belajar karena anak-anak belajar terbaik ketika
mereka menikmati suatu kegiatan; (2) Membantu siswa mengembangkan dan mempraktikkan
bahasa melalui kolaborasi; (3) Gunakan kegiatan multidimensi, terorganisir secara tematis; (4)
Memberikan input yang dapat dipahami dengan perancah; (5) Mengintegrasikan bahasa dengan
konten; (6) Validasi dan integrasikan bahasa dan budaya; dan (7) Memberikan tujuan dan umpan
balik yang jelas tentang kinerja.

1
Prinsip-prinsip di atas didasarkan pada karakteristik anak-anak, yang tentu saja berbeda dari
orang dewasa. Di bawah ini adalah karakteristik anak-anak sebagaimana ditetapkan oleh
Halliwell (1995). Pertama, mereka sudah pandai menafsirkan makna tanpa harus memahami
kata-kata individual. Kedua, anak-anak juga kreatif dalam menggunakan sumber daya bahasa
mereka yang terbatas. Karakteristik ketiga anak-anak adalah kemampuan mereka untuk belajar
tidak langsung. Keempat, anak-anak menyukai tugas nyata yang menarik karena, pada dasarnya,
mereka memiliki naluri untuk bermain dan bersenang-senang. Kelima, saat bermain bersama
atau bahkan sendirian, anak-anak sering menggunakan imajinasi dan fantasi mereka. Mereka
menggunakan imajinasi dalam proses memahami dunia tentang mereka, dan mereka
menggunakan fantasi untuk menguji versi dunia mereka. Karakteristik terakhir adalah, pada
dasarnya, anak-anak suka berbicara. Karakteristik ini bermanfaat untuk pembelajaran bahasa dan
oleh karena itu, guru harus memanfaatkannya secara kreatif dan bijak untuk membantu mereka
belajar bahasa Inggris. Prinsip dan karakteristik pengajaran pelajar muda benar-benar harus
dipertimbangkan ketika memilih buku pelajaran untuk pelajar muda.

Tujuan dasar memilih bahan bahasa Inggris untuk pelajar muda adalah untuk mempersiapkan
anak-anak untuk mendapatkan manfaat penuh dari pengajaran bahasa yang lebih formal yang
akan mereka dapatkan di sekolah menengah (Brewster, 2007). Untuk membantu guru dalam
mengevaluasi dan memilih buku pelajaran, penelitian ini mengacu pada Pinter (2006), Brewster
(2007), dan Dickinson (2010). Maka dari itu evaluasi perlu dilakukan dengan menggunakan
daftar periksa evaluasi yang diadaptasi dari tiga ahli di atas yang mencakup bidang-bidang
berikut: Penampilan Umum, Tata Letak dan Desain, Metodologi, Kegiatan, Keterampilan
Bahasa, Konten Bahasa, Konten Topik, Konten yang Dapat Diajar dan Fleksibilitas, Penilaian
dan Pertimbangan Praktis. Karena tujuan dasar belajar bahasa adalah agar dapat
menggunakannya untuk komunikasi dan mengevaluasi apakah kegiatan dalam buku pelajaran
memenuhi kriteria yang disebutkan, Bilash (2009) mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran
bahasa akan mendukung peserta didik untuk menggunakan bahasa untuk komunikasi jika itu
terjadi dalam atau mereplikasi konteks kehidupan nyata, menggunakan bahan otentik (yang dapat
digunakan oleh penutur asli dari usia yang sama), dan melibatkan penggunaan pengetahuan dan
keterampilan pribadi serta pengetahuan dan keterampilan bahasa. Lebih lanjut lagi ia
mengatakan bahwa dengan melakukan kegiatan tersebut, peserta belajar dan menggunakan
pengetahuan konten. Dia juga berpendapat bahwa berbicara, interaksi, dan pemecahan masalah
diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Untuk menyelesaikan aktivitas ini, setiap orang harus
berbicara dan mendengarkan berulang kali kemudian menggunakan bahasa yang luas (kalimat
atau beberapa respons kalimat). Sementara itu, kegiatannya harus menyenangkan / menarik, dan
novel sehingga memotivasi untuk peserta didik. Namun, itu harus berisiko rendah dan keamanan
tinggi. Terakhir tetapi penting, instruksi harus diberikan dalam bahasa target.

Dalam esai ini, penulis sedang mencoba untuk mengevaluasi salah satu kegiatan dalam buku
kursus bahasa Inggris untuk pelajar muda. Buku ini disebut "Crazy Animals And Other
Activities for Teaching English to Young Learners". Penulis mengevaluasi Kegiatan 2 (Activity

2
2): Acting Songs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Kegiatan 2 dalam buku ini
memenuhi tujuan mengajar Bahasa Inggris dan terutama, apakah sudah dirancang sesuai dengan
prinsip-prinsip TEYL.

Ikhtisar Buku Pelajaran


Crazy Animals And Other Activities for Teaching English to Young Learners (Diedit oleh Fiona
Copland dan Sue Garton dengan Monika Davis, 2012) adalah buku untuk guru sekolah dasar
bahasa Inggris yang ditulis oleh guru sekolah dasar bahasa Inggris. Isi buku ini menyatukan
pengalaman dan keahlian para guru dari seluruh dunia untuk menyediakan berbagai kegiatan
kelas yang merangsang dan menarik bagi para pelajar muda yang belajar Bahasa Inggris. Ada 50
kegiatan yang dicoba dan dipercaya yang telah disempurnakan dan ditingkatkan selama
bertahun-tahun oleh para guru yang bekerja dalam berbagai konteks dan lingkungan. Anak-anak
akan senang mempraktikkan bahasa Inggris mereka melalui kegiatan yang merangsang dan
memotivasi ini. Lebih dari 1000 guru dihubungi dan diminta untuk mengirimkan kegiatan favorit
mereka dalam mengajar Bahasa Inggris kepada pelajar muda. Kegiatan paling orisinal dan
kreatif yang diterima dipilih untuk buku ini. Buku ini tumbuh dari proyek penelitian Aston
University - British Council yang disebut 'Investigasi Praktek Global dalam Pengajaran Bahasa
Inggris ke Pembelajar Muda'.

Hasil Evaluasi Materi


Pertama, penulis akan mencoba mengevaluasi materi ajar (Kegiatan 2) dari buku pelajaran
sumber dengan skema evaluasi:

 Penampilan umum

Sampul buku teks cerah dan penuh warna dan mungkin terlihat menarik bagi pelajar muda.
Ukuran dan jenis font yang digunakan cocok untuk pelajar tertentu.

 Tata Letak dan Desain

Tata letak dan desain bahan mencerminkan pendekatan yang sangat terstruktur. Ada struktur
yang jelas dan konsistensi dalam penampilan di seluruh buku siswa dengan setiap unit mengikuti
pola dasar yang sama menyajikan struktur tata bahasa dalam konteks percakapan diikuti oleh
kegiatan praktik terkontrol, termasuk dalam Kegiatan ini 2. Ini baik untuk peserta didik yang

3
menyukai keakraban dari pendekatan terstruktur seperti itu, tetapi tidak begitu baik bagi mereka
yang lebih suka variasi. Desainnya relatif tidak berantakan dan biasanya mudah bagi pelajar
untuk melihat apa yang harus mereka lakukan.

 Metodologi

Metodologi pengajaran inti dalam Kegiatan 2 di buku ini disebut metode Model Action Talk
(MAT), yang menggabungkan komponen Total Physical Response (TPR). Pendekatan ini
tercermin dalam prosedur nomor 2: Play or sing the song to the children two or three times while
they just listen. Use actions, mimes and gestures to illustrate the song as you sing it. Encourage
the children to join in miming and singing.

 Kegiatan

Ada keseimbangan jenis kegiatan yang tepat dan ruang lingkup yang cukup untuk pekerjaan
individu dan kelompok. Kegiatan memungkinkan beberapa kreativitas individu (Procedure no. 6:
Repeat stage 5 but this time give individual children different parts to act out).

 Kemampuan bahasa

Materi pelajaran di buku ini memberikan peluang yang memadai bagi pelajar muda untuk
mengembangkan empat keterampilan dasar Bahasa Inggris: membaca, menulis, mendengarkan
dan berbicara. Dalam Kegiatan 2 ini, ia menyediakan tiga dari empat keterampilan bahasa:
membaca, mendengarkan, dan berbicara. Mendengarkan ketika siswa muda mendengarkan guru
mereka bernyanyi; Membaca ketika guru menulis kata-kata / frasa dari lagu yang digunakan;
Berbicara ketika guru mendorong anak-anak untuk bergabung dalam meniru dan menyanyi
bersamanya.

 Konten Bahasa

Bahasa yang disajikan umumnya memberikan model bahasa Inggris Amerika Utara yang otentik
dan sesuai untuk usia dan kemampuan peserta didik yang dituju.

4
 Konten Topik

Konten topik umumnya realistis (lagu) dan cenderung menarik bagi pelajar muda (mereka bisa
bersenang-senang). Namun, beberapa lagu tampak lebih sesuai untuk ESL daripada konteks
EFL. Dan juga judul dari buku ini yang mengedepankan kata 'Crazy' (gila) bisa jadi agak kurang
pantas untuk dilihat oleh para pelajar muda.

 Konten yang Dapat Diajar dan Fleksibilitas

Bahan-bahannya mudah digunakan oleh para guru, menyediakan rencana pelajaran yang lengkap
dan banyak ide untuk permainan dan kegiatan. Namun, sebagaimana yang sudah dibahas
sebelumnya, rencana dan kegiatan pembelajaran didasarkan pada pendekatan tradisional
(teacher-centered), yang berarti buku ini (termasuk dalam Kegiatan 2 ini) agak tidak sesuai
dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Konten-kontennya sendiri
tampak terfokus pada konten spesifik di Negara Inggris, tetapi dimungkinkan untuk melokalkan
dan mempersonalisasikan sebagian besar kegiatan. Dimungkinkan juga untuk mengadaptasi
bahan-bahan untuk memenuhi gaya belajar pilihan yang berbeda.

 Penilaian dan Pertimbangan Praktis

Buku ini memiliki serangkaian tes dan kuis berbasis penulisan yang komprehensif untuk
penilaian berkelanjutan dan pencapaian. Sementara tes muncul valid dalam hal pengetahuan
bahasa yang mereka ukur, karena hampir semua pembelajaran bahasa oleh peserta didik
berlangsung secara lisan. Aktivitas 2 ini termasuk dalam tes lisan tentang lagu.

Setelah mengevaluasi bahan menggunakan skema evaluasi, sekarang penulis mengevaluasi


Kegiatan 2 ini didasarkan pada prinsip pengajaran bahasa Inggris terhadap karakteristik
pelajar muda:

1. Tawarkan kepada peserta didik, peran aktif dalam pengalaman belajar karena mereka
menikmati kegiatan: Dalam Kegiatan 2 ini, siswa yang masih muda diminta untuk bernyanyi
dan bernyanyi, di samping menggunakan gambar, yang mungkin sangat mereka nikmati.

2. Bantu siswa mengembangkan dan mempraktikkan bahasa melalui kolaborasi: Semua


pelajar muda diwajibkan untuk bernyanyi.

5
3. Gunakan kegiatan multi-dimensi, yang diselenggarakan secara tematis: Selain menyanyi,
guru juga menulis kata-kata / frasa dari lagu untuk meningkatkan pengetahuan pelajar muda
tentang kosa kata.

4. Memberikan masukan yang komprehensif dengan perancah: Guru membimbing dan


mendorong siswa muda untuk bergabung dalam meniru dan bernyanyi.

5. Integrasikan bahasa dengan konten: Kaya konten.

6. Validasi dan integrasikan bahasa dan budaya: Sebagai buku yang dibuat oleh kelompok
British Council, buku ini banyak mengandung budaya Inggris. Tetapi guru juga bisa
melokalisasikan materinya apabila budaya Inggris membuat para pelajar muda bingung (tidak
familiar).

7. Memberikan tujuan dan umpan balik yang jelas tentang kinerja: Ada tujuan
pembelajaran dan prosedur dalam kegiatan.

Setalah melihat hasil evaluasi di atas, penulis bisa mengungkapkan bahwa Kegiatan 2 dalam
buku " Crazy Animals And Other Activities for Teaching English to Young Learners" ini:

 Materi ajarnya tampak menarik serta menyenangkan bagi pelajar muda


 Materi ajarnya mudah digunakan oleh para guru dan peserta didik.
 Konten bahasa dan topik umumnya sesuai, tetapi kadang-kadang perlu disesuaikan atau
ditambahkan untuk konteks lokal.
 Metodologi pengajaran yang disarankan tidak sesuai dengan pendekatan yang berpusat pada
peserta didik, tetapi berpusat pada guru.
 Materi ajarnya, meskipun didasarkan pada pendekatan tertentu untuk pengajaran dan
pembelajaran bahasa, dapat disesuaikan dengan pendekatan alternatif.

Kesimpulan
Singkatnya, meskipun masih ada kekurangan di sana-sini, melihat Kegiatan 2 ini saja, buku
bahasa Inggris ini sangat cocok untuk pelajar muda. Melihat dari aktivitas musiknya saja sendiri,
guru, dengan segala kreatifitas yang bisa diajarkannya, dijamin bisa membawa suasana kelas
para pelajar muda sangat aktif dan ceria.

Kembali ke masalah evaluasi materi, sekali lagi evaluasi sangat penting bagi berjalannya suatu
program, baik itu program pendidikan, pembelajaran, atau pun pelatihan. Tahapan ini sangat
penting dalam memberikan info mengenai hasil pembelajaran yang diterapkan selama ini. Guru
juga dapat mengetahui kemampuan masing-masing siswanya serta kelemahan yang dimiliki oleh

6
sang guru tersebut. Sangat penting agar pengajar bisa memperbaiki metode penyampaian ilmu
agar semua murid bisa menyerapnya dengan baik.

Referensi

1. Dickinson, P. 2010. Evaluating and Adapting Materials for Young Learners. Birmingham:
Centre for English Language Studies, Postgraduate Programmes, University of Birmingham.

2. Diptoadi, V.L, and Mindari, R. (2015). An Evaluation of English Coursebooks for Young
Learners. BAHASA DAN SENI, Tahun 43, Nomor 2, Agustus 2015.

3. McCloskey, M. L. (2002). Principles for Teaching Young Learners of English. (Online),


http://home.comcast.net/~mariluwho/Handouts05/Multiplyer1005.pdf. Retrieved on February
10, 2011.

Anda mungkin juga menyukai