Memahami dan menguasai struktur suatu teks adalah aspek penting dalam mempelajari
suatu Bahasa termasuk Bahasa Inggris. Ada berbagai macam teks dalam Bahasa Inggris dan
beberapa diantaranya memiliki banyak kemiripan sehingga rentan memicu adanya
miskonsepsi tentang pengertian, fungsi dan struktur dari suatu teks tersebut diantaranya
adalah teks descriptive dan teks report.
Kedua teks ini terbilang sangat mirip karena menggunakan tenses yang sama,
kemiripan dalam unsur kebahasaan, struktur teks yang sama persis bahkan kedua teks ini
sama-sama digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu, baik topik maupun objek. Kemiripan-
kemiripan tersebut yang memicu adanya miskonsepsi tentang pengertian dan juga membuat
peserta didik terkadang kesulitan untuk membedakan mana yang tergolong sebagai teks
descriptive dan yang merupakan teks report. Ditambah lagi jika peserta didik mempelajari
materi tersebut bukan dari sumber yang valid dan terpercaya, maka dapat mengakibatkan
banyak peserta didik yang salah mengartikan bahwa teks descriptive berfungsi untuk
mendeskripsikan suatu objek atau topik secara detil sedangkan teks report mendeskripsikan
suatu objek atau topik secara singkat atau tidak mendetail, karena guru sering menyampaikan
bahwa teks report berfungsi untuk mendeskripsikan objek atau topik secara umum. Jika hal
tersebut tidak tertangani dengan baik, maka dapat berakibat buruk bagi peserta didik yang
terbiasa memahami dua teks tersebut dengan keliru.
Menurut Grahut (2021:1) dalam jurnal ilmiahnya yang berjudul “Teacher Competences
for Teaching English as a Foreign Language in the First Educational Cycle of Primary
Education”, penyebab adanya miskonsepsi dalam suatu materi adalah karena “lack of
qualified teachers at this stage of learning around the world and numerous authors
emphasise the misconception that basic linguistic and didactic knowledge of teachers is
sufficient for teaching children”. Dalam hal ini Grahut berpendapat bahwa alasan adanya
miskonsepsi antar materi disebakan karena kurangnya guru yang berkualitas di seluruh dunia,
pada tahap pembelajaran dan banyak pihak yang memerparah keadaan tersebut karena tidak
memepelajari lebih lanjut tentang linguistik karena mereka merasa apa yang mereka miliki
sudah cukup untuk mengajar anak-anak.
Hal tersebut selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Nuraini (2022:3) dalam jurnal
ilmiahnya yang berjudul “Miskonsepsi dan Evaluasinya Dalam Pembelajaran Biologi”,
penyebab adanya miskonsepi adalah pra konsepsi awal peserta didik, profesionalitas guru,
metode mengajar guru, buku pelajaran, dan konteks hidup peserta didik.
Karso (2019:2) dalam jurnalnya yang berjudul “Keteladanan Guru dalam Proses
Pendidikan di Sekolah” menyatakan bahwa Guru adalah instrumen utama dalam pendidikan.
Kualitas siswa ditentukan pula dengan kualitas guru. Guru yang berkualitas maka dapat
menghasilkan siswa yang berkualitas juga, begitu pun sebaliknya. Guru yang tidak
berkualitas
akan menghasilkan siswa yang tidak berkualitas pula.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa guru memiliki peranan
yang sangat penting dalam proses pemahaman materi oleh perserta didik, mengingat peran
guru yaitu sebagai sumber dan fasilitator bagi peserta didik untuk belajar dan mendapatkan
ilmu pengetahuan. Jika sebagai guru kita melakukan sedikit saja kesalahan, maka dampak
yang terjadi kepada peserta didik bisa sangat besar dan melebihi apa yang kita bayangkan.
Sebagai contoh, jika dalam jenjang Sekolah Dasar peserta didik telah menerima konsep
materi yang salah karena kurangnya komptensi tersebut, maka hal itu akan terus berlanjut dan
menjadi dosa bawaan karena anak cenderung selalu meyakini apa yang pertama mereka
dengar dan ketahui.
Untuk mengatasi miskonsepsi materi pada peserta didik ada beberapa Langkah yang
dapat ditempuh oleh seorang guru, diantaranya:
Semoga dengan uraian di atas kita bisa menguraikan apa saja yang memicu adanya
miskonsepsi pada pemahaman tentang deskriptif dan report teks sehingga sebagai guru kita
dapat meminimalisir terjadinya miskonsepsi dan mampu mengatasinya jika sudah terlanjur
terjadi.