Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini, Bahasa Inggris masih merupakan materi pelajaran wajib
di sekolah, khususnya SMP atau MTs. Pada kenyataannya mata pelajaran
Bahasa Inggris masih menjadi mata pelajaran yang agak sulit di sekolah,
terutama sekolah di pedesaan, dimana hamper banya siswa tidak merasa butuh
dengan mata pelajaran tersebut.
Guru-guru Bahasa Inggris menyadari bahwa hal ini memerlukan kerja
keras dan berusaha untuk menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan
kondisi tersebut. Berbagai metode di upayakan agar murid-murid mau dan
berusaha untuk belajar dan tertarik untuk mempelajari mata pelajaran Bahasa
Inggris.
Hal ini didukung denga diterapkannya Kurikulum baru yaitu Kurikulum
Merdeka dari Kemendikbudristek dimana pada kurikulum ini sesua murid di
tuntut untuk aktif dan belajar semua mata pelajaran khususnya Bahasa Inggris.
Pada materi Text Descriptive Text, murid-murid di tuntut untuk bisa
mendeskripsikan dengan Bahasa atau kosa kata sendiri dan dituntut untuk bisa
mendemonstrasikan minimal di depan teman-temannya sendiri dan guru
Bahasa inggrisnya.
Kurikulum Merdeka menuntut pelaku Pendidikan dan murid untuk
lebih mandiri dalam pembelajaran. Guru selaku motivator, moderator atau
fasilitator berupaya melakukan yang terbaik dalam pembelajaran agar murid-
murid bisa memahami dan melaksanakan (mengimplementasikan) ilmu yang
di dapat, sehingga murid-murid bisa lebih mandiri dalam melaksanakan
demontrasi pembelajaran.
Guru harus membuat pertanyaan pemantik sebelum memulai
pembelajaran, sehingga ada ingatan murid-murid tentang ilmu yang akan di
sampaikan. Guru harus berupaya untuk tidak cepat-cepat memberitahukan
materi apa yang akan disampaikan. Untuk itu pada kesempatan ini saya
memilih judul Best Practice “Penggunaan Model Pembelajaran Discovery
Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Materi Descriptive Text Pada
Siswa SMP Negeri 2 Kaliwungu Kelas 7 Tahun Pelajaran 2022”

B. TUJUAN
Tujuan di susunnya best practice ini untuk memberikan gambaran
pembelajaran Bahasa Inggris pada materi Descriptive Text di SMP Negeri 2
Kaliwungu.

C. MANFAAT
Bagi guru :
1. Untuk meningkatkan pembelajaran di kelas.
2. Untuk menentukan metode terbaik dalam pembelajaran.

Bagi murid :
1. Meningkatkan pemahaman tentang materi Desciptive Text.
2. Meningkatkan penguasaan vocabularies
3. Meningkatkan keberanian murid dalam praktik mendeskripsikan orang,
hewan, benda atau tumbuhan secara lisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Buku Ajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku mengandung
pengertian lembar kertas yang berjilid berisi tulisan. Sedangkan buku ajar
adalah kumpulan bahan atau materi ajar yang menjadi panduan bagi guru dan
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Menurut Mudzakir
(2009), ada tiga komponen yang harus diperhatikan dalam penulisan buku
ajar, yaitu komponen dasar, komponen pelengkap dan komponen
penyempurna. Komponen dasar merupakan bagian-bagian yang dijadikan
acuan atau rujukan dalam menilai atau mengevaluasi sebuah buku ajar yang
meliputi: aspek isi/materi, aspek penyajian, aspek bahasa/keterbacaan, aspek
grafika, aspek keamanan. Komponen pelengkap merupakan bagian-bagian
yang melengkapi dan menunjang kesempurnaan sebuah buku yang meliputi:
pedoman penggunaan, bahan rekaman berupa kaset atau CD, buku kerja
peserta didik berisi tugas dan latihan, serta buku sumber. Komponen
penyempurna, meliputi: warna, ukuran font, glosarium, indeks dan daftar
pustaka.

Menurut Priyanto (2012) tersedianya buku ajar akan mempermudah dan


mempercepat terwujudnya program student centered learning (SCL), dimana
paradigma belajar di sekolah, lebih banyak diarahkan pada peserta didik
sebagai subjek pembelajaran. Peserta didik tidak perlu menulis, tetapi beralih
pada kegiatan lebih banyak membaca materi dan kemudian melakukan diskusi
intensif dengan teman sebaya maupun guru. Peserta didik dituntut untuk lebih
aktif dalam proses belajar mengajar dan guru lebih banyak menjalankan
perannya sebagai fasilitator.
Biasanya bukan mempunyai ukuran tertentu yang membedakannya
dengan menyantumkan kertas bertulisan lainnya. Umumnya buku mempunyai
ukuran yang memudahkannya untuk digenggam atau dibawah-bawah oleh
seseorang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Tidak terlalu tebal dan
tidak terlalu tipis kepratisan menjadi tujuan utama lain dari buku.
B. Electric Dictionary (Google Translate)
Ciri utama dalam pembelajaran abad 21 adalah semakin bertautnya dunia
ilmu dan teknologi. Teknologi telah banyak dimanfaatkan dalam dunia
pendidikan salah satunya adalah pada materi pelajaran yang dapat dipelajari
peserta didik.
Dan pada kenyataannya dengan adanya kamus elektronik ini benar-benar
memudahkan murid-murid untuk mencari kosa kata bahkan bisa memudahkan
untuk translate khususnya dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris.

C. Descriptive Text
Descriptive Text atau text deskriptif adalah sebuah text yang di dalamnya
berisi tentang gambaran secara khusus atau detail tentang orang, hewan, benda
atau tumbuhan.

Teks ini sangat berguna sekali bagi murid karena dengan memakai teks ini
murid bisa memberi gambaran atau mendeskripsikan orang, hewan, benda
atau tumbuhan secara detail dan khusus.

D. Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry
Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila
individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui
observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi. Proses
di atas disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the
mental process of assimilating concepts and principles in the mind.
Ada pun langkah kerja model pembelajaran Discovery Learning:
1) Pemberian rangsangan (stimulation)
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)
3) Pengumpulan data (data collection)
4) Pengolahan data (data processing)
5) Pembuktian (verification)
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization)

Pengertian Discovery Learning Menurut Ahli


1. Arends

Discovery learning merupakan model pembelajaran yang yang berpusat pada


siswa dan pengalaman belajar secara aktif. Dalam prosesnya, model pembelajaran
ini akan menjadikan siswa secara aktif menemukan dan mengemukakan
gagasannya terkait topik yang dipelajari.

2. Jerome Bruner

Discovery learning sebagai model pembelajaran yang meminta siswa agar mampu
mengorganisasi permasalahan yang didapatkan secara mandiri.

3. Rusman

Model pembelajaran discovery learning merupakan model belajar di mana


seorang individu atau kelompok bisa aktif menemukan pengetahuannya sendiri
berdasarkan dengan pengalaman yang didapatkannya.

4. M. Hosnan

Model pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan cara belajar aktif


dengan cara menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, sehingga hasil yang
didapatkan bisa bertahan lebih lama.

Tujuan Model Discovery Learning

1. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat secara aktif dalam


proses pembelajaran.
2. Mengajarkan siswa untuk menemukan pola dalam situasi konkret maupun
abstrak, termasuk meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang
diberikan.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar merumuskan strategi
tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan tanya jawab sebagai alat
untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan
pengetahuan.
4. Membantu siswa melakukan kegiatan kerja sama yang efektif, saling
membagi informasi, serta mendengar dan mengaplikasikan ide-ide orang
lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Metode Pembelajaran Discovery Learning adalah metode yang sangat
bagus untuk diterapkan, karena akan memantik ingatan siswa.
2. Guru bisa menerapkan metode ini di kelas pembelajaran.
3. Metode ini bisa menghasilkan peningkatan ingatan dan pemahaman siswa
dalam proses pembeajaran.
4. Teks deskripsi adalah teks yang bisa membantu siswa untuk menceritakan
secara detail tentang orang, hewan, benda atau tumbuhan.
5. Dengan menggunakan teks deskripsi, siswa dapat menceritakan informasi
yang diperlukan oleh seseorang.

B. SARAN
1. Bagi guru
- Guru hendaknya memahami secara benar tentang konsep Discovery
Learning, sehingga bisa diterapkan di dalam pembelajaran di kelas.
- Guru hendaknya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa
meningkatkan daya ingat siswa dalam proses pembelajaran di dalam
kelas.
- Guru hendaknya selalu mengevaluasi metode discovery learning pada
setiap akhir pembeajaran, harapannya agar metode ini dikembangkan
pada pembelajaran selanjutnya.
- Guru hendaknya memberikan keleluasaan berfikir dan praktik kepada
siswa.

2. Bagi siswa
a. Siswa hendaknya selalu aktif dalam setiap pembelajaran.
b. Siswa hendaknya selalu focus pada setiap kegiatan, sehingga siswa
bisa menerapkan ilmu yang telah di dapat dalam setiap pembelajaran.
c. Siswa hendaknya bisa menggunakan secara leluasa waktu yang
diberikan oleh guru.
d. Siswa hendaknya selalu mempraktikkan (retelling atau redescribing)
descriptive teks.
e. Siswa hendaknya mengembangkan secara mandiri Menyusun dan
praktik teks deskripsi secara lisan atau teks tulis.
f.
LAMPIRAN MATERI DESCRIPTIVE TEXT

PENGERTIAN DESCRIPTIVE TEXT


Descriptive text, sesuai dengan namanya yaitu descriptive, diambil dari kata
describe. Pengertian describe dikutip dari Macmillan Dictionary is to give details
about what someone or something is like. Describe artinya memberikan detail
tentang seperti apa seseorang atau sesuatu itu.

Maka, descriptive text artinya salah satu jenis teks Bahasa Inggris yang di
dalamnya memuat deskripsi atau gambaran detail tentang suatu obyek. Biasanya
obyek yang dijelaskan bisa berupa benda mati, tempat, maupun manusia dan
makhluk hidup lainnya. Contoh dari sebuah descriptive text bisa berupa teks yang
menceritakan tempat wisata atau tentang hewan peliharaan kita.

Explanation Text:

Pengertian, Struktur, dan Contoh Purpose of descriptive text

The purpose of writing a descriptive text is to describe and reveal a particular


person, place, or thing. Tujuan dari teks deskriptif adalah untuk menggambarkan
dan menunjukkan seseorang, suatu tempat, atau suatu hal. Dalam buku College
Academic Writing: A Genre-Based Perspective (2017) karya Dr. I Wy. Dirgeyasa,
M.Hum., tujuan atau fungsi sosial dari descriptive text adalah to describe a
person, place or thing in such a way that a picture is formed in the reader’s mind.
Teks jenis ini digunakan untuk mendeskripsikan orang, tempat atau benda
sedemikian rupa sehingga gambaran terbentuk di benak pembaca.

Characteristics of descriptive text

Ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam penulisan descriptive


text: Simple present Ketika mendeskripsikan suatu hal, biasanya kalimatnya tidak
terikat dengan referensi waktu. Maka, tenses yang digunakan adalah simple
present tense, yaitu tenses yang menggunakan kata kerja bentuk pertama (V1).
Structure Of Descriptive Text
Pada descriptive text, bagian yang perlu ditulis adalah:
a. Identification
Paragraf awal dari descriptive text adalah identification, yang tujuannya
untuk mengidentifikasi obyek yang dibahas. Bagian ini belum merangkap
bagian detail dari obyeknya.
b. Description
Paragraf berikutnya adalah description. Bagian ini mendeskripsikan
ciri-ciri obyek yang telah dijelaskan di awal teks. Pada bagian ini, obyek
harus dijelaskan sedetail mungkin agar ciri-ciri obyek bisa tergambar jelas
di benak pembaca.

Contoh Descriptive Text

Jember Regency
Jember is a regency in East Java. It is located in between Bondowoso and
Banyuwangi. Banyuwangi is regency that is located at the easternmost end of Java
Island, before Bali Strait, so that we can know that Jember is near enough from
Bali Island.
Jember is a beautiful place. In Jember, there are a lot of interesting places
to visit, such as Papuma Beach, Watu Ulo Beach, Watu Ondo, Pancer Beach,
Rembangan, and so on. Jember also has a famous carnival, named Jember Fashion
Carnaval. It is an international annual fashion carnival which usually held in
August. Beside some beautiful places and a famous carnival, Jember also has a
unique culture. People usually called it as Pendhalungan. Pendhalungan is an
acculturation culture between Javanese and Maduranese. Jember has a total area
of 3,293.34 km2. Because of that, it creates a different culture between North
Jember and South Jember. In North Jember, there are a lot of Maduranese people
and they usually speak Maduranese. On the other hand, In South Jember, not
many Maduranese people live there. It is dominated with Javanese people.
Because of that, it creates a new unique language which other regency do not
have. The example is word “Cek” which means “very”.
DAFTAR PUSTAKA

https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/Mengenal-Model-Pembelajaran-
Discovery-Learning

https://ujione.id/model-pembelajaran-discovery-learning/

https://www.zenius.net/blog/descriptive-text

https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/26/163836869/descriptive-text-
definition-purpose-dan-structure.

Alex Hadi Prajitno, Timothy Wibowo. 2011.”Learning with e-book”.


http://www.pendidikankarakter.com.

Cheng YH, Cheng JT & Chen DJ. 2012. “The effect of multimedia computer
assisted instruction and learning style on learning achievement”. WSEAS
Transactions on Information Science and Applications 9(1):24-35.

Gorghiu. 2011. “The electronic book - a modern instrument used in teachers’


training process”. Procedia Computer Science 3 (2011):563-567.
Heppel, S. et al. 2004. 21st Century Schools Learning Environments Of The
Future.

www.buildingfutures.org.uk

Longworth N. 2003. Lifelong Learning in Action Transforming Education in the


21 Century. London & Sterling, VA: London & USA
st

http://bse.depdiknas.go.id/ . Diakses tanggal 20 Juli 2015


http://www.jurnalasri.com/2012/05/tentang-perkembangan-ebook-di-
indonesia.html. Diakses tanggal 20 Juli 2015

Mukminan. 2014. Tantangan Pendidikan Abad 21. Seminar Nasional Teknologi


Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (Jakarta: Balai Pustaka), 700

Anda mungkin juga menyukai