Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN

MATEMATIKA FASE E

Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C) Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifatsifat operasi bilangan
berpangkat (eksponen), serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri) dalam bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat
menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel, persamaan dan fungsi kuadrat dan persamaan
dan fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Mereka dapat menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang
melibatkan segitiga siku-siku. Mereka juga dapat menginterpretasi dan membandingkan himpunan data berdasarkan distribusi data,
menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan mengevaluasi laporan berbasis statistika. Mereka dapat
menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari kejadian saling bebas dan saling lepas.

Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat
bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan). Mereka
dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri,
termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.
Aljabar and Fungsi Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
(termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial(berbasis
sama) dan fungsi eksponensial.
Geometri Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan
segitiga siku-siku yang melibatkan perbandingan trigonometri dan
aplikasinya
Analisis Data dan Di akhir fase E, peserta didik dapat merepresentasikan dan
Peluang menginterpretasi data dengan cara menentukan jangkauan kuartil
dan interkuartil. Mereka dapat membuat dan menginterpretasi box
plot (box-andwhisker plot) dan menggunakannya untuk
membandingkan himpunan data. Mereka dapat menggunakan dari
box plot, histogram dan dot plot sesuai dengan natur data dan
kebutuhan. Mereka dapat menggunakan diagram pencar untuk
menyelidiki dan menjelaskan hubungan antara dua variabel
numerik (termasuk salah satunya variabel bebas berupa waktu).
Mereka dapat mengevaluasi laporan statistika di media berdasarkan
tampilan, statistika dan representasi data. Peserta didik dapat
menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari
kejadian majemuk. Mereka menyelidiki konsep dari kejadian saling
bebas dan saling lepas, dan menentukan peluangnya.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN


MATEMATIKA
FASE E

Nama Penyusun : Oktafiani


Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gedung Harapan
Fase/ Kelas : E/ X
Tahun : 2022 – 2023

Capaian Pembelajaran Elemen Bilangan: Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat
pecahan). Mereka dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan bunga majemuk.

Elemen Materi Topik Tujuan JP Kata Kunci Profil Pelajar Glosarium


Pembelajaran Pancasila
Bilangan Bilangan  Eksponen Menyatakan perkalian 1 JP  Bilangan  Mandiri  Eksponen adalah nilai yang
Eksponen bilangan bulat eksponen  Bergotong menunjukkan derajat kepangkatan suatu
berulang sebagai  Bentuk akar royong bilangan
bilangan berpangkat  Logaritma  Berpikir  Bentuk akar adalah akar dari bilangan
(eksponen) kritis rasional yang hasilnya bilangan irasional
 Kreatif  Fungsi eksponen adalah fungsi
 Sifat-sifat Menggeneralisasi 3 JP berbentuk perpangkatan dengan variabel
Eksponen sifat-sifat eksponen bebasnya adalah pangkat dari konstanta
Menerapkan sifat fungsi tersebut
eksponen untuk
menyederhanakan  Logaritma operasi kebalikan dari
ekspresi eksponen atau perpangkatan

Bentuk eksponen Menginterpretasi 1 JP


bagian dari ekspresi
(bentuk) eksponen
sederhana, misalnya
𝑎𝑏𝑛 dan kompleks,
misalnya 𝑃(1 + 𝑟)n

Perbedaan fungsi Membedakan situasi 2 JP


eksponen dan yang dapat
fungsi linear dimodelkan dengan
fungsi eksponen dan
yang dapat
dimodelkan dengan
fungsi linear

Pangkat rasional Mengidentifikasi 3 JP


dan Bentuk akar bentuk ekuivalen
menggunakan sifat
eksponen (termasuk
hubungan pangkat
rasional dan bentuk
akar)
Logaritma Konsep Logaritma Menjelaskan definisi 2 JP
logaritma serta
kaitannya dengan
eksponen

Sifat-sifat logaritma Menggeneralisasi 2 JP


sifat-sifat logaritma

Aplikasi Logaritma Menyelesaikan 2 JP


masalah kontekstual
yang berkaitan dengan
konsep logaritm

Barisan dan Deret Barisan bilangan Menentukan pola dari 2 JP Barisan, Bernalar Barisan adalah suatu runtutan angka atau
suatu barisan bilangan Deret Kritis, bilangan dari kiri ke kanan dengan pola
Aritmetika. serta aturan tertentu. Barisan adalah
Barisan Aritmetika Menjelaskan 2 JP Geometri Kreatif kelompok angka atau bilangan yang
pengertian barisan berurutan
aritmetika
Deret merupakan jumlah dari suku-suku
Rumus suku ke –n Menentukan rumus pada barisan
barisan suku ke-n suatu
barisan aritmetika

Aplikasi barisan Menyelesaikan


aritmetika masalah kontekstual
yang terkait dengan
barisan aritmetika

Deret aritmetika Menjelaskan 2 JP


pengertian deret
aritmetika

Rumus jumlah n Menentukan rumus


suku deret jumlah n suku
aritmetika pertama suatu deret
aritmetika

Aplikasi deret Menyelesaikan


aritmetika masalah kontekstual
yang terkait dengan
deret aritmetika.

Barisan geometri Menjelaskan 2 JP


pengertisn barisan
geometri

Rumus suku ke –n Menentukan rumus


barisan suku ke-n suatu
barisan geometri

Aplikasi barisan Menyelesaikan


GEOMETRI masalah kontekstual
yang terkait dengan
barisan geometri
Deret geometri Menjelaskan 2 JP
pengertian deret
geometri

Rumus jumlah n Menentukan rumus


suku deret geometri jumlah n suku
pertama suatu deret
geometri

Aplikasi deret Menyelesaikan


geometri masalah kontekstual
yang terkait dengan
deret geometri.

Deret geometri tak menjelaskan 2 JP


hingga pengertian deret
geometri tak hingga.

Rumus jumlah tak Menentukan rumus


hingga jumlah deret geometri
tak hingga.

Aplikasi deret Menyelesaikan


geometri tak hingga masalah kontekstual
yang terkait dengan
deret geometri tak
hingga

Capaian Pembelajaran elemen Aljabar dan Fungsi: Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear
tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
(termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial.

Elemen Materi Topik Tujuan JP Kata Kunci Profil Pelajar Glosarium


Pembelajaran Pancasila
Aljabar dan Sistem Persamaan Sistem Persamaan Menjelaskan 3 JP Sistem Persamaan Berpikir kritis Sistem persamaan linear adalah persamaan-
Fungsi dan Linear Tiga pengertian solusi dari persamaan linear yang dikorelasikan untuk
Pertidaksamaan Variabel sistem persamaan membentuk suatu sistem
linear linear tiga variabel Sistem Kreatif
berdasarkan Pertidaksamaan Sistem pertidaksamaan linear adalah
pemahaman solusi Gotong royong pertidaksamaanpertidaksamaan linear yang
dari sistem persamaan dikorelasikan untuk membentuk suatu
linear dua variabel system

Memodelkan Menyelesaikan 3 JP
dengan Sistem masalah dengan
Persamaan Linear memodelkan ke dalam
sistem persamaan
linear

Sistem menentukan solusi 3 JP


Pertidaksamaan dari sistem
Linear Penyelesaian pertidaksamaan linear
Grafik dua variabel secara
grafik

Memodelkan Menyelesaikan 3 JP
dengan Sistem masalah dengan
Pertidaksamaan memodelkan ke dalam
Linear sistem
pertidaksamaan linear

Fungsi kuadrat Karakteristik menginterpretasi 3 JP Fungsi kuadrat Berpikir kritis, Fungsi kuadrat adalah fungsi suku banyak
Fungsi Kuadrat karakteristik utama Kreatif, dengan pangkat tertinggi variabelnya adalah
dari grafik fungsi Bergotong
kuadrat royong

Sifat fungsi kuadrat Menganalisis sifat 3 jp


dari fungsi kuadrat

Memodelkan Memodelkan 3 JP
dengan Fungsi fenomena atau data
Kuadrat dengan fungsi kuadrat

Vektor dan Pengertian vektor, Menjelaskan 1 JP Vektor Berpikir Kritis Vektor adalah besaran yang mempunyai
Operasinya notasi dan panjang pengertian vektor, besar dan arah
vektor notasi vektor dan
panjang vector

Operasi vektor Melakukan operasi 2 JP


secara geometris vektor (penjumlahan,
pengurangan dan
perkalian dengan
skalar) secara
geometris

Operasi vektor Melakukan operasi 2 JP


secara aljabar vektor (penjumlahan,
pengurangan dan
perkalian dengan
skalar) secara aljabar

Hasil kali dua Menentukan hasil kali 2 JP


vektor skalar dua vector

Besar sudut antara Menentukan besar 2 JP


dua vektor sudut antara dua
vector

Capaian Pembelajaran elemen geometri : Di akhir fase E, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan segitiga siku-siku yang melibatkan perbandingan
trigonometri dan aplikasinya.

Elemen Materi Topik Tujuan JP Kata Kunci Profil Pelajar Glosarium


Pembelajaran Pancasila
Geometri Perbandingan Sudut dan Sisi dari Mengidentifikasi 1 Perbandingan Berpikir kritis Perbandingan trigonometri adalah
trigonometri Segitiga Siku-Siku hubungan sudut dan JP trigonometri, perbandingan ukuran sisisisi suatu segitiga
segitiga siku-siku sisi dari segitiga siku- siku-siku apabila ditinjau dari salah satu
siku Segitiga siku-siku sudut yang terdapat pada segitiga tersebut.

Sinus Menjelaskan definisi 3 JP Segitiga siku-siku adalah segitiga yang


Cosinus perbandingan salah satu besar sudutnya adalah 90o pada
Tangen trigonometri untuk sisi-sisi yang tegak lurus
sudut lancip
menggunakan konsep
kesebangunan

Hubungan Sinus Menggunakan 2 JP


dan Cosinus hubungan antara sinus
dan cosinus untuk
sudut penyiku

Aplikasi Menggunakan 6 JP
Perbandingan perbandingan
Trigonometri trigonometri dan
teorema Pythagoras
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
melibatkan segitiga
siku-siku

Capaian pembelajaran elemen analisis data dan Peluang : Di akhir fase E, peserta didik dapat merepresentasikan dan menginterpretasi data dengan cara
menentukan jangkauan kuartil dan interkuartil. Mereka dapat membuat dan menginterpretasi box plot (box-and- whisker plot) dan menggunakannya
untuk membandingkan himpunan data. Mereka dapat menggunakan dari box plot, histogram dan dot plot sesuai dengan natur data dan kebutuhan.
Mereka dapat menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki dan menjelaskan hubungan antara dua variabel numerik (termasuk salah satunya
variabel bebas berupa waktu). Mereka dapat mengevaluasi laporan statistika di media berdasarkan tampilan, statistika dan representasi data.
Peserta didik dapat menjelaskan peluang dan menentukan frekuensi harapan dari kejadian majemuk. Mereka menyelidiki konsep dari kejadian saling
bebas dan saling lepas, dan menentukan peluangnya.

Elemen Materi Topik Tujuan JP Kata Kunci Profil Pelajar Glosarium


Pembelajaran Pancasila
Analisis data Statistika data Tabel distribusi Merepresentasikan 2 JP Data kelompok, Berpikir kritis Data kelompok merupakan data yang
dan Peluang Kelompok data menggunakan dikelompokkan dalam kelas-kelas
Histogram tampilan data Ukuran Kreatif Ukuran pemusatan data adalah ukuran yang
kelompok yang sesuai pemusatan, menunjukkan pusat segugus data, yang
(tabel distribusi telah diurutkan dari yang terkecil sampai
frekuensi dan Ukuran letak, yang terbesar atau sebaliknya dari yang
histogram) ukuran sebaran, terbesar sampai yang terkecil.

Interpretasi data Menginterpretasi data 1 JP Ukuran letak data merupakan ukuran untuk
berdasarkan tampilan melihat dimana letak salah satu data dari
data sekumpulan data.

Mean Menentukan ukuran 3 JP Ukuran sebaran data merupakan ukuran


Median pemusatan dari yang menunjukkan seberapa jauh data
Modus kumpulan data (mean, tersebar dari rata-rata
median dan modus)
pada data kelompok

Kuartil Menentukan ukuran 1


penempatan dari JP
kumpulan data
(kuartil) pada data
kelompok

Jangkauan Inter menentukan ukuran 2 JP


Kuartil penyebaran dari
kumpulan data
Varian (jangkauan inter
kuartil, varian dan
Simpangan Baku simpangan baku) pada
data kelompok

Membandingkan Membandingkan dua 3 JP


Dua Kelompok kelompok data
Data menggunakan ukuran
pemusatan dan ukuran
penyebaran

Analisis data Diagram Pencar Menganalisis asosiasi 3 JP Asosiasi, Berpikir kritis Asosiasi merupakan hubungan antara
bivariat dan tren dari data (2 Tren, Data variabel Tren data menunjukkan
Korelasi dan variabel) kategorikal, tabel kecenderungan dari hubungan antara data
Asosiasi menggunakan frekuensi dua arah Data kategorikal merupakan data dimana
diagram pencar variabelnya dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok Tabel frekuensi dua
Data Kategorikal Menganalisis data 3 JP arah adalah tabel yang berisi menganai
kategorikal untuk dua hubungan dua hal atau dua karakteristik
Tabel Frekuensi kategori yang berbeda
Dua Arah menggunakan tabel
frekuensi dua arah

Peluang Ruang sampel dan Menjelaskan 1 JP Kejadian saling Berpikir kritis Kejadian saling lepas adalah kejadian di
kejadian pengertian ruang lepas, peluang, mana tidak mungkin untuk terjadi pada
sampel dan kejadian hasil yang sama Peluang adalah
kemungkinan yang mungkin terjadi/muncul
Ruang sampel dan Menentukan ruang 2 JP dari sebuah peristiwa
kejadian sampel dan kejadian
dari suatu percobaan

Peluang Kejadian Menjelaskan 2 JP


pengertian peluang
suatu kejadian

Menentukan peluang
suatu kejadian

Frekuensi harapan Menentukan frekuensi 1 JP


harapan suatu
kejadian

Gabungan dua Menjelaskan 1 JP


kejadian pengertian gabungan
dua kejadian
Peluang gabungan Menentukan peluang 2 JP
dua kejadian gabungan dua
kejadian

Kejadian saling Menjelaskan 1 JP


lepas pengertian kejadian
saling lepas

Peluang kejadian Menentukan peluang 1 JP


saling lepas kejadian saling lepas

Total 100
Perkiraan JP
Jam
Pelajaran

Mengetahui, Gedung Harapan, 18 Juli 2022


Kepala SMA Negeri 1 Gedung Harapan Guru Mata Pelajaran

FERRY ANTON, S.T Oktafiani, S.Pd


NIP. 19741025 200902 1 001

Anda mungkin juga menyukai