Makna Demi Allah Yang Hidup
Makna Demi Allah Yang Hidup
Abstrak
Pendahuluan
1
Mahasiswa Magister Teologi Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia (STTII)
Yogyakarta angakatan 2018.
Gebelein mengungkapkan bahwa tiga kali Elia menguji penggantinya dan
tiga kali Elisa tetap berdiri dari ujian tersebut.2Henry mengatakan bahwa Elisa tidak
akan meninggalkan Elia. Itu bukan hanya karena dia mengasihinya tetapi dia ingin
diteguhkan oleh dia yang kudus itu selama di bumi. Hal lain karena dia menginginkan
kepuasan dengan kedatangan Elia.3 Ada juga berpendapat bahwa ini merupakan
ungkapan sumpah yang umum di dalam Perjanjian Lama. Sumpah ini berhubungan
dengan ungkapan penolakan secara tegas. Pengulangan ayat ini mendahului sebelum
pengangkatan Elia dalam narasi ini.Ketekunan Elisa memberikan sebuah kesaksian
proses pengangkatan dan pergantian.4
Dilihat dari latar belakang masalah di atas, ada tiga hal yang menjadi
masalah dalam karya ilmiah ini. Pertama, bagaimana alur kisah dan pemecahan
masalah dalam masa pra transisi dari nabi Elia kepada nabi Elisa berdasarkan 2 Raja-
raja 2 dalam studi analisis? Kedua, bagaimana aplikasi masa pra transisi dari nabi Elia
kepada nabi Elisa berdasarkan 2 Raja-raja 2:1-25 terhadap masa kini?
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas dalam penyusunan
karya penelitian yaitu: Pertama adalah untuk memaparkan prosedur-prosedur
hermeneutika narasi dalam 2 Raja-raja 2:1-25. Kedua, menganalisis makna "Demi
TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan
meninggalkan engkau” dalam masa pra transisi Elia kepada nabi Elisa berdasarkan 2
Raja-raja 2. Ketiga, untuk menemukan aplikasi masa pra transisi nabi Elia kepada
nabiElisa terhadap masa kini.tulis ini ada beberapa tujuan penting yang hendak
dicapai oleh penulis. Tujuan
Dalam kepenulisan karya tulis ini terdapat manfaat dalam menjawab
pertanyaan dari masalah-masalah yang ada dalam 2 Raja-raja 2. Oleh karena itu
manfaat penulisan karya tulis ini adalah sebagaimana dijelaskan dalam dua bagian.
Pertama, penelitian ini untuk menghasilkan suatu pemahaman yang benar
tentang makna "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya
aku tidak akan meninggalkan engkau dalam masa pra transisi. Kedua, penelitian ini
menolong pembaca untuk mengerti aplikasi masa pra transisi nabi Elia kepada nabi
Elisa bagi masa kini.
Dalam kepenulisan karya ilmiah ini untuk mendapatkan kesimpulan yang
benar dan tepat, penulis menggunakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini
penulismemakai metode penelitian kualitatif dengan pendekatan hermeneutik dalam
bentuk genre narasi.5 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian
2
Frank E.Gebelein, The Expositor’s Bible Commentary Volume 4 (1 Kings-Job) (Grand
Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1988), 175.
3
Matthew Henry,Matthew Henry’s Commentary on the Whole Bible Vol.II Joshua to
Esther (Old Tappan, New Jersey: Fleming H.Revell Company, t.t), 712.
4
T.R.Hobbs. “2 Kings” dalam Word Biblical Commentary Vol 13(Waco, Texas: Words
Books, 1985), 19-20.
5
Dalam memakai metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Hermeneutik dalam
bentuk genre narasi Penulis menggunakan literature diantaranya: Douglas Stuart & Gordon D. Fee,
hermeneutic Menafsirkan Firman Tuhan Dengan tepat, pen., Emma Maspaitella(Malang: Gandum
Mas, 2015); Grant R. Osborne, Spiral Hermeneutika, pen., Elifas Gani(Surabaya: Momentum, 2012),
231-257; Richard, Pratt Jr, He Gave Us Stories (Ia Berikan Kita Kisah-Nya) (Surabaya: Momentum,
2005), Virkler, Henry & Karelynne Gerber Ayayo, Hermeneutik Prinsip-Prinsip dan Proses
Penafsiran Alkitab. pen.Jhony (Yogyakarta: Andi Offset,2015), 75-123; William W. Klein, Craig L.
Blomberg & Robert L. Hubbard, Introduction to Biblical Interpretation, Pen.Timotius Lo, (Malang:
SAAT Malang, 2005), 302-334;
kualitatif jenis case studies. Penelitian kualitatif case studies adalah salah satu jenis
penelitian kualitatif, dimana penelitian melakukan eksplorasi secara mendalam
terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang.6 Dalam
metode hermeneutik ini, penulis akan memakai metode analisis sastra, analisis
konteks, analisis stuktur.
Analisis Gramatika
Penerapan dari analisis ini akan digunakan dalam pembahasan bab ketiga dalam
penulisan karya ilmiah ini. Penulis akan melakukan eksegesa terhadap 2 Raja-raja 2
untuk mengetahui tata bahasa dalam perikop tersebut dengan tujuan menemukan
makna yang terkandung di dalamnya.
Analisis Sastra
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2012), 14.
7
DouglasStuart, Eksegese Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2009), 59.
Analisis sastra8 merupakan pendekatan hermeneutik yang dewasa ini
menjadi tren.9 Analisis sastra bukan hanya memperhatikan tujuan dan struktur sebuah
kitab akan tetapi juga memperhatikan gaya sastra sebuah kitab.10 Teks-teks yang ada
dalamnya menggelar banyak karakteristik sastra seperti misalnya, perumpamaan, gaya
bahasa dan struktur yang kompleks.11. Jadi, analisis sastra merupakan penafsiran
dengan cara khusus yang dipakai pengarang untuk menempatkan satu perikop dalam
suatu kumpulan karya sastra, apa yang menjadi sumbangannya kepada seluruh kitab
terlebih kepada susunan kitab tersebut.
Analisis Konteks
Analisis Struktur
8
Dalam melakukan analisis sastra penulis akan menggunakan beberapa literature,
diantaranya: Grant R.Osborne, Spiral Hermeneutika: Pengantar Komprehensif Bagi Penafsiran
Alkitab, pen., Elifas Gani(Surabaya: Momentum, 2012); Richard L, Pratt, Ia Berikan Kisah-Nya:
Panduan bagi Siswa Alkitab untuk Menafsirkan Narasi Perjanjian Lama (Surabaya: Momentum,
2013); William W. Klein, Craig L. Blomberg & Robert L. Hubbard, Introduction to Biblical
Interpretation, Pen.Timotius Lo, (Malang: SAAT Malang, 2005); Douglas Stuart & Gordon D. Fee,
Hermeneutic Menafsirkan Firman Tuhan Dengan tepat, Pen., Emma Maspaitella(Malang: Gandum
Mas, 2015)
9
Richard L. Pratt, Ia Berikan Kisah-Nya: Panduan bagi Siswa Alkitab untuk Menafsirkan
Narasi Perjanjian Lama (Surabaya: Momentum, 2013), 111
10
HasanSutanto, Hermeneutika: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab, 202.
11
Richard L. Pratt, Ia Berikan Kisah-Nya: Panduan bagi Siswa Alkitab untuk Menafsirkan
Narasi Perjanjian Lama, 110.
Analisis struktur12 merupakan suatu studi dengan teliti dan cermat untuk
mencari alur narasi dan mendapatkan ide awal dari plot.13 Analisis ini dilakukan
dalam dua tingkat. Tingkat yang pertama dilakukan pada tingkat makro,
memperhatikan perkembangan dari karya itu sebagai suatu keutuhan. Tingkat yang
kedua, dilakukan pada tingkat mikro dimana perkembangan dilihat dari masing-
masing perikop atau cerita.14 Pembahasan mengenai analisis struktur dalam karya
ilmiah ini. Penulis akan mengamati dan menemukan struktur yang terkandung dalam
2 Raja-raja 2:1-25. Nats ini menggunakan struktur khiasme (chiasm) yang berarti
sebuah susunan multi-inklusio (multi inclusions) (A B C C’ B’ A’). Pengaturan
khiastik juga muncul dalam pola konsentris bila episode-episode berpararel di sekitar
episode sentral.15
Analisis Teologis
1. Sebelum Kenaikan Elia ke Surga (ayat 1-8) dibagi menjadi dua bagian yaitu:
A. Pemberitahuan akan kenaikan Elia ke surga (ayat 1a)
B. Perjalanan Elia dan Elisa ke sungai Yordan (1b-8)
a. Gilgal (ayat 1b)
b. Bethel (ayat 2-3)
c. Yerikho (ayat 4-5)
d. Sungai Yordan (ayat 6-8)
2. Kenaikan Elia Ke Surga (ayat 9-12)
A. Elia dan Elisa sampai di sungai Yordan (ayat 9a)
a. Interaksi Elia dengan Elisa (ayat 9b-10)
R.Osborne, Spiral Hermeneutika: Pengantar Komprehensif Bagi Penafsiran Alkitab, pen., Elifas
Gani(Surabaya: Momentum, 2012); Richard L, Pratt, Ia Berikan Kisah-Nya: Panduan bagi Siswa
Alkitab untuk Menafsirkan Narasi Perjanjian Lama (Surabaya: Momentum, 2013);
13
14
Prabowo, Paulus Dimas. "Ragam Metode Tafsir Kitab Kidung Agung." (2019).
15
Richard L, Pratt, Ia Berikan Kisah-Nya: Panduan bagi Siswa Alkitab untuk Menafsirkan
Narasi Perjanjian Lama, 347.
16
Henry A. Virkler & Karelynne Gerber Ayayo, Hermeneutik Prinsip-prinsip dan Proses
Penafsiran Alkitab, 76.
b. Elia diangkat ke surga (ayat 11-12)
3. Setelah Kenaikan Elia Ke surga (ayat 13-25)
A. Elisa mengambil jubah Elia (ayat 13-14)
B. Elisa dengan anak-anak para nabi (ayat 15-18)
a. Masalah : mendesak Elisa untuk mencari Elia
b. Respon Elisa : melarang untuk mencarinya
c. Konklusi : tidak mendapatkan Elia
C. Elisa di Yerikho (ayat 19-22)
a. Masalah :tempat kota Yerikho airnya jahat dan tidak berbuah
b. Respon Elisa : dan ia pergi keluar ke mata air dan melemparkan
garam
c. Konklusi : air itu disembuhkan sampai hari ini
D. Elisa berada di jalan menuju Samaria (ayat 23-25)
a. Masalah : anak-anak muda di Betel mengejeknya Elisa
b. Respon Elisa : Elisa mengutuk mereka dalam nama Yahweh
c. Konklusi : dua ekor beruang betina keluar dari hutan dan
mencabik-cabik dari mereka 42 ana
Analisis Sastra
Setting
Setting Temporal
17
Richard L, Pratt, Ia Berikan Kisah-Nya: Panduan bagi Siswa Alkitab untuk Menafsirkan
Narasi Perjanjian Lama, 176.
18
A. A. Sitompul & Ulrich Beyer, Metode Penafsiran Alkitab (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2017), 314.
19
Yue Ming Joseph Chang, A Rhetorical Analysis of The Elijah-Elisha Stories Within The
Deutronomistic History (Dallas Theological Seminary, 2000), 50-51).
setelah kematian Ahab.Periode ini mencakup pemerintahan pendek Ahazia sekitar
satu tahun (1Raj. 22:51; 2Raj. 3:1).
Setting fisik adalah lingkungan tempat karakter bergerak dan aksi terjadi.
Setting fisik akan menolong pembaca untuk mengetahui latar belakang cerita dengan
jelas dan membawa pembaca untuk lebih menghargai apresiasi karakter atau
plot.20Dalam penelitian suatu narasi mencari lokasi atau tempat sangat
diperlukan.Letak tempat atau geografi lebih luas wawasannya daripada setting.21
Setting fisik atau geografi dalam narasi 2 Raja-raja 2:1-25 berhubungan
dengan perjalanan terkahir di bumi dengan Elisa.Setting fisik perjalanan terakhir
dibumi Elia dan Elisa dimulai dari Gilgal, Bethel, Yerikho dan kemudian
menyeberangi sungai Yordan.Disebelah timur sungai Yordan Elia diangkat ke surga
dalam angin badai.Gilgal berada diperbatasan timur dataran tinggi Yerikho yang
berada disebelah sungai Yordan (Yos. 4:19; 5:10).
Jalan memutar ini juga membantu untuk mengenali tempat-tempat yang
disebutkan dalam episode ini untuk bertemu di Trans Yordan.Sebelum masa
pengangkatan, Elia adalah nabi terkemuka dan setelah itu Elisa adalah satu-satunya
nabi yang tersisa.Dalam analisis sastra, setting fisik atau geografi ini menggunakan
pola khiastik.Untuk memudahkan dan mengerti pola khiastik dalam narasi ini.
Di bawah ini penulis memberikan gambar pola khiastik perjalanan Elia dan Elisa.
23
karakterisasi tokoh dapat menolong untuk menilai beberapa dimensi vital dalam
narasi-narasi Perjanjian Lama.24
Dalam narasi ini setidaknya adatujuh tokoh di dalamnya yaitu Yahweh,
Elia, Elisa, anak-anak para nabi, penduduk Yerikho, anak-anak Betel dan
beruang.Nama Elia yang berarti Yahweh adalah Allahku muncul 66 kali dalam kitab
Raja-raja.Nama Elia juga menandakan pelayanannya sebagai perjuangannya melawan
Baal di Israel dan mencoba mengembalikan hati orang Israel kepada TUHAN.Elia
adalah orang yang penuh dengan dedikasi yang membawa kemenangan rohani yang
luar biasa (1Raj. 18:22; 2Raj. 1:9, 11, 13).Dia menghadapi para otokrat tanpa rasa
takut dan menyerahkan penghakiman Yahweh tanpa rasa takut (1Raj. 17:1; 18:18; 40;
21:20-24; 2Raj. 1:16).Elia adalah Tokoh bundar, namun kepentingannya memudar
saat ia memindahkan posisinya kepada Elisa.
Nama Elisa berarti Tuhan adalah keselamatan muncul 58 kali dalam kitab
Raja-raja.25Sebagaimana pengembangan episode, fokus dari teks adalah peralihan dari
Elia kepada Elisa.Elisa menjadi nabi Allah yang sangat baik sampai akhir di episode
ini.Anak-anak para nabi adalah agen yang berfungsi sebagai karakter yang
meningkatkan kualifikas spiritual Elisa.Tidak seperti Elisa, mereka bersikeras mencari
Elia. Mereka berpikir Elia akan ditempatkan disuatu tempat. Mereka tidak mengerti
bahwa tidak ada lagi kebutuhan akan Elia setelah itu, karena Tuhan telah
menempatkan seorang wakil baru untuk menggantikannya (2Raj. 2:16-18).
Penduduk Yerikho adalah agen seperti Israel yang datang kepada Allah
dan meminta pertolongan.Anak-anak muda Bethel mewakili tipe orang yang
menantang pelayan Tuhan.Beruang adalah agen.Hewan juga merupakan alat Tuhan
untuk membawa penghakiman kepada orang yang melawan Dia.
Plot merupakan bagian penting dalam narasi selain setting, karakter dan
karakterisasi.Plot atau alur terdiri dari gabungan peristiwa-peristiwa yang berurutan
yang mengikuti susunan sebab akibat. Plot mengarah kepada suatu klimaks dan
melibatkan pembaca di dalam dunia narasi dari suatu cerita.Unsur utama alur cerita
adalah ketegangan atau suasana pertentangan26.
Plot pembentukan otoritas Nabi Elisa (2Raj. 2): Pertama, setting (2Raj.
2:1a): Allah akan mengangkat Elia ke surga. Kedua, aksi dimulai (2Raj. 2:1b): Elia
dan Elisa memulai perjalanan mereka dari Gilgal. Ketiga, ketegangan diperkenalkan
dan Mengintensifkan (2Raj. 2:2-6): Tiga tempat di Gilgal, Bethel, and Yerikho (Ayat
2, 4, 6). Elia meminta Elisa untuk meninggalkan dia sendiri.Akan tetapi Elisa
menolaknya. Keempat, ketegangan terselesaikan (2Raj. 2:7-15): Transisi kenabian di
sebelah timur sungai Yordan.
2 Raja-Raja 2:2-15 diatur dengan jelas dalam sebuah pengulangan tiga
panel. Setiap panel terdiri dari setting fisik (Bethel, Yerikho dan Trans Yordan) diapit
24
Richard L, Pratt, Ia Berikan Kisah-Nya: Panduan bagi Siswa Alkitab untuk Menafsirkan
Narasi Perjanjian Lama, 166.
25
Yue Ming Joseph Chang, A Rhetorical Analysis of The Elijah-Elisha Stories Within The
Deutronomistic History, 305.
26
Grant R.Osborne, Spiral Hermeneutika: Pengantar Komprehensif Bagi Penafsiran
Alkitab, 252.
diantara dua dialog.Panel ketiga merupakan yang paling penting karena berada dalam
setting fisik panel berkaitan tentang transisi kenabian nabi Elia kepada nabi Elisa.
Struktur panel dilukiskan sebagai berikut:
Ayat 7 Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka
berdiri memandang dari jauh.
Ayat 8 Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke
atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke
sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan
berjalan di tanah yang kering.
Ayat 9-13 Transisi kenabian disebuah temat sebelah timur sungai
Yordan.
Ayat 14 Elisa mengambil jubahnya, memukulkannya ke air, maka
Terbagilah air itu. lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah
sana, maka menyeberanglah Elisa.
Ayat 15a Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh,
mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap pada Elisa."
Penutup (2Raj.2:16-25): Elisa menggantikan Elia sebagai wakil Allah.
Pertama, Tidak ada jejak Elia yang pernah ditemukan (2Raj. 2:16-18): Kedua,
subplotdi mana Elisa memiliki otoritas atas kehidupan (2Raj. 2:19-22). Ketiga,
subplot di mana Elisa memiliki otoritas atas kematian (2Raj. 2:23-25).
Konteks 2 Raja-Raja 2
Konteks Sebelum
Konteks Sesudah
Konteks sesudah nats merupakan bagian penting untuk mengerti nats yang
diteliti.Konteks sesudah merupakan hal-hal yang terjadi dan ditulis sesudah nats yang
ada.Konteks sesudah dimulai dari 2Raj.3-11.Dalam bagian ini diceritakan mengenai
perjalanan pelayanan Elisa setelah pengangkatan Elia ke surga dalam angin badai.
Ketika melihat dalam pasal 2:19-25 Elisa sudah mulai pelayanannya. Yoram
menyerang Moab (2Raj 3:1-27).Pelayanan Elisa sebagai nabi (2Raj. 4:1-8:15). Pasal 4
menceritakan peran Elisa untuk menolong seorang janda dan perempuan di
Sunem.Masa pemerintahan Yoram dan Ahazia di Yehuda (2Raj. 8:16-29).Yehu
diangkat menjadi Raja Israel (2Raj. 9:1-10).Masa pemerintahan Yehu (2Raj. 9:11-
10:36).Pasal-pasal selanjutnya juga memaparkan tentang tindakan-tindakan pelayanan
yang dikerjakan Elisa baik dalam peperangan melawan Aram, pada waktu Samaria
dikepung, pada waktu di Damsyik dan sampai pada pasal 11 menceritakan Atalya
dibunuh dan Yoas menjadi Raja.
Analisis Eksegetik
Dalam nats 2Raj.2 setidaknya ada tiga garis besar yang terkandung di
dalamnya.Masa pra-transisisi, masa transisi dan masa post-transisi.Disetiap masa
terdapat masalah-masalah di dalamya.
27
J. Sidlow Baxter, “2 Raja-Raja” dalam Menggali Isi Alkitab 1Kejadian-Ester, 363.
Masa Pra-Transisi (2Raj.2:1-8)
39
Ibid, 56-58.