DI
OLEH
NATALENA WARUWU
TINGKAT: I (SATU)
M.KULIAH: HERMENEUTIKA
T.A 2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menafsir adalah hal yang tidak terhindarkan bagi manusia. Kita menafsirkan bukan
hanya teks Alkitab tetapi juga segala sesuatu yang kita lihat dan kita tangkap melalui panca-
indra kita. Misalnya saja, kita merasakan adanya angin yang cukup kuat, kita menduga
(menafsir) bahwa hujan akan turun. Saat kita melihat seseorang berbicara keras, kita
menganggap orang tersebut sedang marah.
Walaupun menafsir adalah bagian dari sifat kemanusiaan tetapi hal ini tidak berarti
sebuah penafsiran adalah selalu benar. Inilah yang membuat disiplin ilmu Hermeneutik
menjadi penting sebab seseorang akan belajar mengenai prinsip-prinsip memahami dalam
studi tersebut. Ada penafsiran yang dipandang wajar karena sesuai dengan kaidah penafsiran
tetapi ada juga penafsiran yang dapat dipandang tendensius karena melibatkan persepsi atau
tujuan tertentu yang memperngaruhi seseorang dalam membaca sebuah teks atau satu situasi
tertentu. Seseorang tidak dapat melepaskan diri dari asumsi yang dimilikinya tetapi harus
menjaga supaya asumsi tersebut tidak membuatnya salah dalam memahami sesuatu.
Karena manusia tidak bisa melepaskan diri dari penafisran, maka kita harus belajar
menafsir dengan benar supaya kita tidak salah memahami apa yang kita baca, termasuk di
dalamnya membaca kitab suci. Di sisi yang lain, belajar menafsir dengan benar juga akan
menolong seseorang untuk memahami orang lain dengan lebih baik sehingga ia tidak mudah
menghakimi orang lain atau berprasangka buruk terhadap orang lain, dan dampaknya adalah
komunikasi antarmanusia juga semakin baik dan relasi antarmanusia juga bertumbuh dengan
baik.
BAB II