Anda di halaman 1dari 61

Utiltas/ STK - 3230

Pengolahan Air : Pelunakan Air

Dr. Amir Husin, ST, MT

Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik – Universitas Sumatera Utara
Amir/Sedimentasi/2018 1
Alkalinity dan Hardness
(alkalinitas dan kesadahan)

Amir/Sedimentasi/2018 2
Hardness (Kesadahan)
▪ Mineral-mineral yang sering terkandung dalam air : CaCO3 , MgCO3 ,
CaSO4 , MgSO4 , NaCl, Na2SO4 , SiO2 , dll. Sementara padatan terlarut
lainnya : garam terlarut, asam dan zat organik

▪ Istilah kesadahan (hardness) digunakan untuk mencirikan air yang tidak


berbusa dengan baik, menyebabkan buih (scum) pada bak mandi,
meninggalkan kerak yang keras berwarna putih pada ketel pemanas air.
Tidak terbentuknya busa dengan baik dan pembentukan buih adalah
akibat dari reaksi kalsium dan magnesium dengan sabun. Misal :

Akibat reaksi pembentukan kompleks tersebut, sabun tidak dapat


berinteraksi dengan kotoran pada pakaian, dan kompleks kalsium-sabun
itu sendiri membentuk endapan yang tidak diinginkan.

Amir/Sedimentasi/2018 3
Efek Kesadahan Air
▪ Meningkatkan jumlah pemakaian sabun
▪ Menyebabkan kerak (scaleing) pada pipa
▪ Menyebabkan valve mengeras/lengket akibat pembentukan kristal kalsium
karbonat
▪ Meninggalkan noda pada perlengkapan pipa.

▪ Bagi air industri:


unsur Ca dapat menyebabkan kerak pada dinding peralatan sistem
pemanas
Menghambat proses transfer panas.

▪ Penyebab kesadahan adalah kation-kation : Fe, Sr, Mn, Ca dan Mg.


Namun, penyebab utamanya adalah ion-ion Ca2+ dan Mg2+
Ca dalam air dapat bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat, khlorida dan
nitrat,
Mg dapat bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat dan khlorida.

Amir/Sedimentasi/2018 4
Hardness (Kesadahan)

❑ Total Hardness (Kesadahan Total)

▪ Secara teknis :
Kesadahan total (TH) adalah jumlah dari semua kation polivalen

▪ Secara praktis:
▪ Jumlah ion-ion kalsium dan magnesium dalam air alamiah

▪ Total hardness (kesadahan total) dapat dibagi menjadi


kesadahan karbonat dan non-karbonat

Amir/Sedimentasi/2018 5
Hardness (Kesadahan)

▪ Total hardness (kesadahan total) dapat dibagi menjadi kesadahan


karbonat dan non-karbonat :
▪ kesadahan karbonat : tergabung dengan anion atau CH
▪ kesadahan nonkarbonat : tergabung dengan anion lain atau NCH
▪ Jadi, total hardness juga dapat didef. :

Amir/Sedimentasi/2018 6
Pembentukan Hardness

Amir/Sedimentasi/2018 7
Tingkat Kesadahan
▪ Tingkat kesadahan air berbeda-beda di berbagai tempat perairan
▪ Umumnya tingkat kesadahan air tanah lebih tinggi dibanding sumber air
lainnya.
air tanah mengalami kontak dengan batuan kapur yang ada pada
lapisan tanah yang dilaluinya.
▪ Tingkat kesadahan air permukaan biasanya lebih rendah (kadang-kadang
disebut air lunak atau soft water).
kesadahan non karbonat dalam air permukaan bersumber dari kalsium
sulfat yang terdapat dalam tanah liat dan endapan lainnya.

Mackenzie L. Davis , Water and


Wastewater Engineering: Design
Principles and Practice , 2010

Amir/Sedimentasi/2018 8
Hardness (Kesadahan)
❑ Kesadahan :
a. Kesadahan Karbonat (Carbonate hardness)
b. Kesadahan Non-karbonat (noncarbonate hardness)

❑ Kesadahan Karbonat (CH)

▪ Sering disebut “temporary hardness” karena kesadahan ini dapat


dihilangkan dengan cara pemanasan atau dengan pembubuhan kapur
tohor.
Ketika air dipanaskan, senyawa-senyawa karbonat yang tidak larut
akan mengalami presipitasi dan cenderung membentuk endapan
pada bagian bawah heater.
▪ Penyebab : Ca2+ dan Mg2+ bergabung dengan karbonat (CO32-) dan
bikarbonat (HCO3-).

▪ atau alkalinitas total, tergantung mana yang lebih kecil

Amir/Sedimentasi/2018 9
Hardness (Kesadahan)

❑ Kesadahan Non-Karbonat (NCH)

▪ Sering disebut “permanent hardness” (kesadahan permanen) karena


kesadahan ini tidak dapat dihilangkan dengan cara pemanasan air,
tetapi dapat dihilangkan dengan cara pertukaran ion.
Penghilangan kesadahan permanen jauh lebih sulit dibanding
kesadahan sementara.
▪ Penyebab : Ca2+ dan Mg2+ bergabung dengan ion-ion Cl- ; NO3- atau
SO42-

▪ Jika alkalinitas ≥ total hardnes, maka NCH = 0

Amir/Sedimentasi/2018 10
Satuan kesadahan (hardness):

Satuan kesadahan :
▪ Milli gram per liter (mg/l) sebagai CaCO3
▪ Bagian per sejuta (ppm) sebagai CaCO3
▪ Equivalen/Liter atau meq/L

Amir/Sedimentasi/2018 11
Contoh 1
▪ Suatu sample air dengan pH 7,2 memiliki konsentrasi ion berikut ini
:

a. Tentukanlah : TH; CH; NCH , alkalinitas


b. Buatlah bar chart senyawa-senyawa tersebut .

Amir/Sedimentasi/2018 12
Penyelesaian Contoh 1
Jumlah muatan ion

Amir/Sedimentasi/2018 13
Penyelesaian Contoh 1

Jumlah muatan ion

Amir/Sedimentasi/2018 14
Penyelesaian Contoh 1

Amir/Sedimentasi/2018 15
Penyelesaian Contoh 1

175

175

Amir/Sedimentasi/2018 16
Penyelesaian Contoh 1

mg/L sebagai CaCO3

Amir/Sedimentasi/2018 17
Penyelesaian Contoh 1

Karena pH = 7,2

Amir/Sedimentasi/2018 18
Amir/Sedimentasi/2018 19
Amir/Sedimentasi/2018 20
Penyelesaian Contoh 1

▪ Kesadahan karbonat (CH):


Yaitu bagian dari kesadahan yang tergabung dengan carbonat (dan
bikarbonat

▪ Alkalinitas = 90,1 mg/L sebagai CaCO3


▪ Total hardness (TH) = 141 mg/L sebagai CaCO3

▪ Kesadahan karbonat (CH) = Alkalinitas = 90,1 sebagai CaCO3

Catatan:
▪ Jika TH < Alkalinitas, maka
CH = TH , dan
NCH = 0

▪ Kesadahan non-karbonat (NCH):

NCH = TH - CH
= 141 – 90,1 = 50,9 mg/L sebagai CaCO3

Amir/Sedimentasi/2018 21
Penyelesaian Contoh 1

Amir/Sedimentasi/2018 22
Contoh 2
Suatu sample air memiliki konsentrasi ion sebagai berikut :
Ion Konsentrasi mg/L
Ca2+ 82
Mg2+ 33
Na+ 14
HCO3 - 280
SO42- 82
Cl- 36
a. Tentukanlah : Carbonate hardness (CH); Noncarbonate hardness (NCH,
alkalinitas dan kesadahan total (TH);
b. Buatlah bar chart senyawa-senyawa tersebut .

Amir/Sedimentasi/2018 23
Penyelesaian Contoh 3
Ion mg/L BM Jlh BE Kons Kons (meq/L) Kons mg/L sebagai
(mg/mmol) muatan (mg/meq) (meq/L) (pembulatan) CaCO3
Ca2+ 82 40 2 20 4,10 4,00 200
Mg2+ 33 24,3 2 12,15 2,72 2,70 135
Na+ 14 23 1 23 0,61 0,60 30
HCO3 - 280 61 1 61 4,59 4,60 230
SO42- 82 96,1 2 48,05 1,71 1,70 85
Cl- 36 35,5 1 35,5 1,01 1,00 50

BE CaCO3 = 50

Menghitung distribusi kesadahan:

a. Kesadahan total (TH) :

b. Alkalinitas (bikarbonat):

Amir/Sedimentasi/2018 24
c. Kesadahan karbonat (CH):

d. Kesadahan nonkarbonat (NCH):

Bar chart

Amir/Sedimentasi/2018 25
Pelunakan
Air
(Water softening)
▪ Pelunakan air dengan Presipitasi

Amir/Sedimentasi/2018 26
▪ Prinsip –prinsip Penghilangan Kesadahan

Amir/Sedimentasi/2018 27
▪ Kation-kation utama yang menyebabkan kesadahan dalam air dan
anion-anion utama yang tergabung dengannya adalah sbb. :

Amir/Sedimentasi/2018 28
Kesadahan total = Kesadahan karbonat + Kesadahan non-karbonat
(total hardness) (carbonate hardness) (non-carbonate hardness)

▪ Kesadahan karbonat (carbonate hardness) = Sensitif terhadap pemanasan dan


mudah mengalami presipitasi pada temperatur tinggi.
▪ Jadi, kesadahan jenis ini dapat dihilangkan dengan pndidihan air

Amir/Sedimentasi/2018 29
Kesadahan (temporer) karbonat karena mudah
mengalami presipitasi pada temperatur tinggi

Kesadahan
(hardness)
Kesadahan (permanent) non-karbonat karena
tidak mudah mengalami presipitasi pada
temperatur tinggi

Amir/Sedimentasi/2018 30
Proses Pelunakan Kapur – Soda Abu
(Lime – Soda ash Softening Process)

▪ Presipitasi kimia merupakan metode yang paling umum digunakan


untuk pelunakan air.
▪ Bahan-bahan kimia yang digunakan : kapur (kalsium hidroksida,
Ca(OH)2 ) dan soda abu (sodium karbonat, Na2CO3).
▪ Kapur (lime) digunakan untuk menghilangkan senyawa-senyawa kimia
yang menyebabkan kesadahan karbonat (carbonate hardness).
▪ Soda abu (soda ash) digunakan untuk menghilangkan senyawa kimia
yang menyebabkan kesadahan non-karbonat.

Amir/Sedimentasi/2018 31
Proses Pelunakan Kapur – Soda Abu

▪ Ketika kapur atau soda abu ditambahkan, mineral-mineral yang


menyebabkan kesadahan membentuk presipitat yang hampir tidak larut.
▪ Pada proses pelunakan kapur – soda abu , Ca2+ dihilangkan dari
dalam air dalam bentuk kalsium karbonat CaCO3 (s), dan
▪ Mg2+ dihilangkan dalam bentuk magnesium hidroksida Mg(OH)2 (s).
▪ Presipitat-presipitat ini kemudian dihilangkan dengan proses
konvensional : koagulasi/flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi.
▪ Karena presipitat bersifat sangat sedikit larut, sejumlah kesadahan
tetap ada dalam air – biasanya sekitar 50 – 85 mg/L sebagai CaCO3
▪ Tingkat kesadahan ini diperlukan untuk mencegah problem korosi yang
tergabung dengan air yang terlalu lunak (soft water) dan air yang tidak
mempunyai kesadahan.

Amir/Sedimentasi/2018 32
Proses Pelunakan Kapur – Soda Abu

Proses presipitasi garam-garam tersebut dalam air dipengaruhi oleh:


▪ Jumlah dan jenis karbonat
▪ pH sistem

▪ Bahan kimia kapur (lime) selain Ca(OH)2 juga dapat digunakan quick
lime (CaO).
Harga bahan CaO lebih murah dibanding Ca(OH)2
Namun, CaO harus dikonversi terlebih dahulu menjadi sebelum
diaplikasikan.

Amir/Sedimentasi/2018 33
Lime – Soda Ash Softening Process

Reaksi :

Amir/Sedimentasi/2018 34
Lime – Soda Ash Softening Process

Strategi :
▪ Naikkan pH air terlebih dahulu menggunakan kapur (lime)

▪ maka, CaCO3 akan mengalami presipitasi

2). dan Mg(OH)2 juga akan ikut mengalami presipitasi

Amir/Sedimentasi/2018 35
Petunjuk :

▪ Untuk presipitasi CaCO3 , dibutuhkan CO32- yang cukup


▪ Jika CO32- tidak cukup, tambahkan Na2CO3 sebagai sumber CO32-
(Harga Na2CO3 sekitar 3x lebih mahal dibanding kapur (lime)
▪ Jangan mengandalkan pada presipitasi Ca(OH)2 ;
Ksp = 5,5 x 10-6
▪ Jangan mengandalkan pada presipitasi MgCO3 ;
Ksp = 5,6 x 10-5

Amir/Sedimentasi/2018 36
Reaksi yang mungkin terjadi dengan kapur (lime)

1). Reaksi H2CO3 dengan kapur (lime)

▪ Hanya 1 mol CO32- yang terbentuk dengan 1 mol Ca(OH)2 yang


ditambahkan.
▪ Oleh karena itu, tidak ada Ca2+ awal yang mengalami presipitasi

Amir/Sedimentasi/2018 37
Amir/Sedimentasi/2018 38
Reaksi yang mungkin terjadi dengan kapur (lime)

1). Reaksi H2CO3 dengan kapur (lime)

▪ H2CO3 tidak berkontribusi terhadap kesadahan (hardness), tetapi


senyawa tersebut bereaksi dengan lime, dan oleh karena itu gunakan
sejumlah lime berlebih (excess) sebelum lime dapat memulai proses
penghilangan kesadahan.
▪ Lebih lanjut, meskipun tidak ada perubahan kesadahan air yang terjadi
sebagai hasil dari persamaan sebelumnya, namun reaksi –reaksi ini
harus diperatimbangkan sebab berpengaruh pada kebutuhan lime.

Amir/Sedimentasi/2018 39
2). Penghilangan Kesadahan Ca-carbonat
Pada pH ≥ 6,3 :

▪ Berdasarkan persamaan reaksi di atas, dapat diketahui bahwa


1 eq lime (kapur) akan menghilangkan 1 eq kesadahan
kalsium-carbonat.

Amir/Sedimentasi/2018 40
3). Penghilangan Kesadahan Mg-carbonat (jika alkalinitas cukup)

▪ Berdasarkan persamaan reaksi di atas, 2 eq lime (kapur) dibutuhkan


untuk menghilangkan 1 eq kesadahan magnesium-carbonat.

Amir/Sedimentasi/2018 41
4). Penghilangan Kesadahan Calsium Non-carbonat
(jika alkalinitas tidak cukup)

▪ Ketika CO32- tidak cukup, diperlukan penambahan Na2CO3 untuk


penghilangan kesadahan non-carbonat.

▪ Persamaan reaksi di atas menunjukkan, bahwa 1 eq soda ash akan


menghilangkan 1 eq kesadahan Ca-Nonkarbonat.

Amir/Sedimentasi/2018 42
5). Penghilangan kesadahan Magnesium non-karbonat
(jika alkalinitas tidak cukup)

▪ Persamaan reaksi di atas menunjukkan, bahwa 1 eq kapur (lime) dan


1 eq sida ash dibutuhkan untuk menghilangkan 1 eq kesadahan
magnesium-Nonkarbonat.

Amir/Sedimentasi/2018 43
Variasi Proses
1). Penambahan kapur (lime)

a. Sumber air memiliki konsentrasi Ca yang tiinggi tetapi kesadahan


magnesium rendah.
b. Mg-H < 40 mg/L sebagai CaCO3
c. Tidak ada kesadahan non-karbonat. Dengan kata lain, alkalinitas
cukup untuk penghilangan Ca.

2). Proses penambahan kapur (lime) berlebih

a. Sumber air memiliki kesadahan Ca dan Mg yang tiinggi


b. Tidak ada kesadahan non-karbonat. Dengan kata lain, alkalinitas
cukup untuk penghilangan kesadahan Ca dan Mg.
c. Kesadahan Mg yang tinggi membutuhkan kapur berlebih (excess)
untuk meningkatkan pH menjadi 12 – 13 sehingga kinetika reaksi
menjadi cepat (larutan super saturated).
Excess ~ 1,25 meg/L
d. Proses rekarbonasi satu atau dua tahap boleh jadi diperlukan..

Amir/Sedimentasi/2018 44
3). Pengolahan lime-soda ash
a. Sumber air memiliki konsentrasi Ca yang tinggi tetapi kesadahan
magnesium rendah.
b. Mg-H < 40 mg/L sebagai CaCO3
c. Tidak ada kesadahan Calsium non-karbonat. Dengan kata lain,
alkalinitas tidak cukup untuk penghilangan Ca.

4). Penolahan lime-soda ash berlebih


a. Sumber air memiliki kesadahan Ca dan Mg yang tiinggi
b. Pada kondisi ini biasanya alkalinitas tidak cukup, sehingga Na2CO3
perlu ditambahkan.
c. Kesadahan Mg yang tinggi membutuhkan kapur berlebih (excess)
untuk meningkatkan pH menjadi 12 – 13 sehingga kinetika reaksi
menjadi cepat (larutan super saturated).
Excess ~ 1,25 meg/L
d. Proses rekarbonasi satu atau dua tahap boleh jadi diperlukan..

Amir/Sedimentasi/2018 45
Proses Rekarbonasi

a. Setelah proses pengolahan kapur (lime) dan/atau soda ash


diaplikasikan, maka air yang telah diolah biasanya memiliki pH > 10.
b. Disamping itu, setelah proses pelunakan (softening), air menjadi
supersaturated dengan kalsium karbonat.
c. Jika air tersebit dibiarkan memasuki sistem distribusi, pH yang tinggi
akan menyebabkan korosi pada pipa dan excess calsium carbonat
akan mengendap dan menyebabkan scale pada perpipaan.
d. Sehingga, air harus direkarbonasi, yaitu proses stabilisasi air
dengan pH yang lebih rendah dan proses presipitasi excess lime dan
kalsium karbonat.

Amir/Sedimentasi/2018 46
Proses Rekarbonasi
▪ Oleh karena itu, tujuan dari Rekarbonasi adalah untuk menghasilkan air
yang stabil.
▪ Air yang stabil memiliki level kalsium karbonat, yang :
Tidak memiliki kecenderungan mengalami presipitasi dalam air
(menyebabkab scale).
Atau tidak terlarut dalam air (menyebabkan korosi).
▪ Untuk tujuan ini, biasanya dicapai dengan pemompaan CO2 ke dalam air.
▪ CO2 yang cukup harus ditambahkan untuk mereduksi pH air < 8,7

▪ Bila CO2 ditambahkan, excess kapur (lime) akan bereaksi dengan CO2
sebagaimana reaksi di bawah ini, menghasilkan CaCO3 (s)

▪ Proses rekarbonasi juga akan menurunkan pH

Amir/Sedimentasi/2018 47
Rekarbonasi satu-tahap

▪ Untuk pengolahan air dengan kandungan magnesium rendah, biasanya


digunakan rekarbonasi satu-tahap.
▪ Air dicampur dengan kapur (lime) atau soda ash dalam rapid-mix basin,
menghasilkan pH air 10,2 – 10,5.
▪ Jikan dibutuhkan penghilangan kesadahan non-karbonat, soda ash akan
ditambahkan pada step ini.
▪ Setelah rapid-mixing, slurry yang dihasilkan dicampur dengan
perlahan-lahan selama periode 30 – 50 menit agar padatan mengalami
flokulasi.
▪ Setelah flokulasi, air dialirkan ke dalam bak sedimentasi, dimana padatan
akan dihilangkan dengan sedimentasi.
▪ Setelah melewati bak sedimentasi, air dialirkan ke dalam baka
rekarbonasi, dimana karbon dioksida ditambahkan untuk menurunkan pH
antara 8,3 – 8,6.
▪ Partikel-partikel yang tersisa dalam suspnsi setelah rekarbonasi
dihilangkan dengan filtrasi.

Amir/Sedimentasi/2018 48
Rekarbonasi dua-tahap
▪ Bila kandungan magnesium dalam air tinggi, air perlu dilunakkan (softened),
dimana kapur (lime) berlebih ditambahkan untuk meningkatkan pH di atas 11,
dan magnesium hidroksida akan mengalami presipitasi.
▪ Setelah pengolahan, CO2 yang cukup harus ditambahkan untuk menetralisasi
excess ion-ion hidroksida, dimana ion-ion hidroksida dikonversi menjadi
ion-ion bikarbonat.

▪ Reaksi ini akan mereduksi pH menjadi antara 10,0 – 10,5


▪ Hasil dari reaksi di atas adalah terbentuk CaCO3 :

▪ Selanjutnya, Mg(OH)2 yang tidak terpresipitasi dikonversi menjadi MgCO3 .

Amir/Sedimentasi/2018 49
Rekarbonasi dua-tahap

▪ CO2 tambahan diperlukan untuk menurunkan pH menjadi antara 8,4 – 8,6.


▪ CaCO3 yang sudah terbentuk sebelumnya akan mengalami pelarutan-
kembali (re-dissolve) dan ion-ion CO32- dikonversi menjadi ion-ion bikarbonat
seperti reaksi berikut:

Flow diagram Rekarbonasi dua-tahap

Amir/Sedimentasi/2018 50
Amir/Sedimentasi/2018 51
Amir/Sedimentasi/2018 52
Amir/Sedimentasi/2018 53
Amir/Sedimentasi/2018 54
Amir/Sedimentasi/2018 55
Amir/Sedimentasi/2018 56
Amir/Sedimentasi/2018 57
Amir/Sedimentasi/2018 58
Amir/Sedimentasi/2018 59
Amir/Sedimentasi/2018 60
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai