Materi 3 - Kemiringan Lereng & Tata Massa-Tambahan PDF
Materi 3 - Kemiringan Lereng & Tata Massa-Tambahan PDF
1
2. Aspek Aturan Dasar Penempatan Massa terhadap Garis Kontur
a. Letak pada Tapak datar :
Pada dasarnya massa bangunan di tapak datar dapat ditempatkan secara
bebas. Namun pada kenyataannya hanya sedikit tapak yang seluruhnya
rata. Oleh karenanya, massa bangunan sebaiknya diletakkan tegak lurus
kontur, untuk efisiensi pengaliran air hujan ke saluran drainase
permukaan.
Penempatan massa
sebaiknya tegak lurus
kontur untuk efisiensi
pengaliran air hujan
2
b. Tata Letak pada Tapak Curam atau Tak Teratur
1) Untuk Massa Bangunan Berukuran Kecil
Massa bangunan berukuran kecil-kecil dan temporer (misal : gazebo, selfie
area, gardu pandang ), dapat saja diletakkan pada lereng yang curam
tanpa banyak mengubah kelandaian lereng.
2) Untuk Massa Bangunan Berukuran Besar
Untuk posisi pada tapak dengan kelebaran antar garis kontur yang
tidak teratur (melebar-menyempit).
Massa bangunan bermassa besar (gedung, apartemen, dsb) sebaiknya
diletakkan sejajar kontur, untuk efisiensi biaya pembangunan awal dan
pemeliharaan.
Penempatan massa
sejajar kontur untuk
efisiensi pengaliran air
hujan dan efisiensi biaya
bangunan dari tuntutan
massa bangunan harus
berkolong/berpanggung
Untuk posisi pada tapak Curam dengan kelebaran antar garis kontur
yang teratur.
Contoh penempatan
massa pada tapak curam
tapi jarak antar kontur
teratur yang keliru,
memaksa massa
bangunan banyak
rekayasa lantai
berundak, penimbunan
atau pembuatan lantai
berkolong
3
Alternatif penataan massa bangunan pada tapak dapat ditempuh
sebagai berikut :
a) Menempatkan bangunan pada bagian tanah yang hampir datar
yang diperoleh dengan menggali lereng (perlakuan galian dan
urugan/cut and fill). Jalan harus sejajar bangunan ataupun hampir
tegak lurus kontur sejauh kemiringan maksimum untuk jalan
memungkinkan.
Penempatan massa pada
tanah yang hampir datar
(relatif/agak sejajar
kontur) dengan bantuan
rekayasa lereng (cut and
fill, bangunan sedikit
berkolong/berpanggung)
Penempatan massa
berupa rangkaian
terpenggal berundak
oleh garis kontur.
4
3. Hubungan antara Kemiringan Lereng dan Pemanfaatan Kolong
Bangunan Untuk Efisiensi Konstruksi dan Penambahan Ruang
4 5% Bangunan sedemikian
berhubungan dengan
kelandaian alamiah.
5
Kondisi eksisting alamiah
kontur
Pengembangan dengan
tata letak lahan sistem
cluster yang optimal
dalam mempertahankan
kontur dan karakter alami
lahan
Pengembangan dengan
cara konvensional yang
merusak kontur dan
karakter alami lahan.
6
Gambar 2. Contoh model pengembangan lahan berbasis cluster yang trepadu dengan
infrastrukur lingkungan dan jarak jangkaunya.
7
6. Klasifikasi Pola Jalan
8
9