LAHAN
BERTRANSIS
Pengolahan muka tanah pada lahan betransis dapat juga
disebut grading. Penggunaan grading tanah sangat
mempengaruhi proses perancangan dan desain dari
arsitektur tersebut
1
TUJUAN GRADING
1. Mengembangkan tapak bangunan yang menarik
dan unik, sesuai dengan bentuk tanah.
2. Memberikan pencapaian yang aman, nyaman dan
fungsional sesuai tapak baik untuk tujuan
fungsional maupun pemeliharaan.
3. Membagi aliran air permukaan dan air bawah
permukaan menjauhi bangunan dan perkerasan
trotoar untuk menghindari kejenuhan lapisan dasar
yang dapat merusak struktur bangunan atau
melemahkan perkerasan.
4. Mempertahankan bentuk kontur sehingga tidak
merubah letak peil tanah dalam rangka
mempertahankan aset alam di atasnya.
2
TEKNIK PENGOLAHAN LAHAN
CUT FILL CUT AND FILL
Menghilangkan Menambahkan Menghilangkan
sebagian tanah sejumlah tanah sebagian tanah
sehingga bagian ke beberapa dan mengisi
yang dihilangkan bagian pada site beberapa bagian
tersebut menjadi sehingga bagian dengan tanah
rata. tersebut menjadi tersebut.
rata.
PANGGUNG SPLIT LEVEL & RETAINING
Penggunaan SENGKEDAN WALL
sistem bangunan Mendirikan Dinding Pondasi
di atas tanah bangunan lereng diekspos
dengan bantuan dengan lantai dan berfungsi
penopang. bangunan sebagai retaining
menyesuaikan wall.
ketinggian
3
kontur.
SISTEM CUT
Merupakan sebuah proses
untuk meratakan tanah dengan cara
menghilangkan sebagian tanah
sehingga bagian yang dihilangkan
tersebut menjadi rata.
Kelebihan sistem ini adalah
keseluruhan site dengan level sama
dapat dimanfaatkan sebagai ruang-
ruang yang efektif.
Kekurangannya adalah tanah
sisa penggalian harus dipindahkan ke
tempat lain yang berarti pengeluaran
biaya transportasi.
SISTEM FILL
Sistem fill merupakan proses
untuk meratakan permukaan tanah
dengan menambahkan sejumlah tanah
ke beberapa bagian pada site sehingga
bagian tersebut menjadi rata.
Kelebihan sistem ini adalah
terciptanya suatu site yang datar
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
ruang-ruang efektif.
Kekurangannya adalah
pemborosan biaya transortasi karena
untuk keperluan urugan harus
mendatangkan tanah dari tempat lain
SISTEM CUT & FILL
10
TANTANGAN LAIN
⊷ Pekerjaan Pondasi Tambahan - Waktu &
Biaya
⊷ Air - Drainase & Limbah
⊷ Penempatan Tanah untuk “Fill” &
Panggung
⊷ Aksesibilitas ke site/bangunan
⊷ Menata Ulang Situs Konstruksi
⊷ Jenis tanah
⊷ Lansekap
BEBERAPA PERTIMBANGAN DESAIN
1. Konstruksi pelat tunggal di atas tanah hanya cocok untuk satu lokasi
kemiringan hingga tujuh persen. Lereng antara tujuh dan 10 persen, harus
mengakomodasi beberapa perubahan level dalam membangun jejak kaki.
2. Untuk lereng antara tujuh dan 20 persen, meletakan dua atau lebih banyak
plat atau menggunakan plat bagian / sebagian tiang atau konstruksi balok
akan cocok untuk menangani kemiringan. Satu plat di tanah konstruksi tidak
disarankan.
3. Untuk lereng antara 20 dan 33 persen, kolom dan balok konstruksi harus
digunakan menapak pada site. Ini mungkin termasuk tingkat bagian bawah
dengan plat beton. Plat tunggal pada konstruksi tanah tidak boleh digunakan.
4. Untuk lereng lebih dari 33 persen, dipanggung atau teknik konstruksi tiang
diperlukan. Tingkat kemiringan ini adalah lebih cocok untuk konfigurasi lereng
bawah. Akses jalan masuk adalah umumnya terlalu sulit pada banyak lereng
curam yang membutuhkan besar dinding penahan / penahan dan terkadang
jalan masuk yang melengkung.
12
13
BEBERAPA PERTIMBANGAN DESAIN
5. Site kemiringan turun merupakan site yang lebih rendah dari jalan. Site ini kondusif untuk desain
level split. Setelan sistem struktural yang cocok digunakan adalah panggung dan sistem hybrid
menggabungkan level yang lebih rendah lempengan dengan tiang dan balok ke tingkat atas.
Hindari ‘naik lantai ekstra’ di belakang yang secara signifikan meningkatkan bangunan tinggi dan
besar dari belakang.
6. Site kemiringan naik merupakan site yang lebih tinggi dari jalan. Umumnya membutuhkan lebih
banyak potongan yang memungkinkan tingkat bawah / garasi. Pintu garasi dan jalan masuk
umumnya lebih dominan secara visual dari jalan di atas banyak lereng. Memproyeksikan balkon di
atas garasi mengurangi ini dampak visual.
7. Site kemiringan sisi merpakan site dengan kondisi yang naik / turun dari samping batas-batas.
Harus menghindari penghalang site dan dinding penahan yang besar di batas property yang dapat
menyebabkan membayangi, menghadap ke dan masalah drainase.
8. Site berputar merupakan site dengan kondisi yang naik / turun dalam dua arah atau lebih. Desain
rumah untuk naik tingkat berubah dalam desain bangunan dengan membelah rumah menjadi
berbeda tingkat lantai. Hindari dinding penahan besar yang tidak enak dilihat di luar amplop
14 gedung dan lanskap.
15