PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama : Tn P.K Tgl. MRS : 24/04/2023
Umur : 41 thn Jam : 20.08
Suku/bangsa : Timor/Indonesia Diangnosa : Abses, regio inguinal dekstra
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Tanah Merah
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alasan MRS : Tn P.K mengeluh nyeri pada benjolan diperut bagian bawah, benjolan tumbuh
sejak minggu lalu,awalnya tumbuh bisul, dan saat dibiarkan kemudian tumbuh bintik-bintik lalu
membesar
B. Nursing history
Tn. P.K dibawah oleh keluarga ke IGD S.K Lerik karena pasien mengeluh nyeri pada benjolan
diperut bagian bawah, benjolan tumbuh sejak minggu lalu,awalnya tumbuh bisul, dan saat
dibiarkan kemudian tumbuh bintik-bintik lalu membesar, sehingga keluarga pasien segera
membawa pasien ke IGD , di IGD saat penanganan pasien mendapat injeksi ranitidin 50 mg/iv
dan antrain 1 /iv, dan di lakukan pmeriksaan TTV TD: 128/108 mmHg , N:104x/m , RR:22 ,
Spo2:98%, S:36,5ºC
C. Observasi dan pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : composmetis, klien tampak lemas dan meringis
Tanda – tanda vital: TD: 128/108 mmHg , N:104x/m , RR:22 , Spo2:98%, S:36,5ºC
2. Primary Survey:
Airway : tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada batuk
Breathing : RR:22x/m, spo2: 98%
Circulation : CRT < 2 detik, konjungtiva anemis, akral hangat, Nadi: 104x/menit,
nyeri, skala: 4 (1-6)
Disability : K/U : Lemas Kesadaran Composmentis GCS: E4 M6 V5,reflek
cahaya bagus
Exposure : tumbuh benjolan pada perut bagian bawah sebelah kanan
Foley Cateter : tidak ada pemasangan kateter
Gastric Tube : tidak ada pemasangan NGT
3. Masalah keperawatan: nyeri akut
4. Secondary Survey
a. Riwayat Penyakit
Sign & Simptom : ada benjolan pada perut bagian kanan bawah
Alergi : Tidak ada riwayat alergi pada makanan dan obat-obatan
Medikasi :pasien mengatakan saat dirumah tidak minum obat
Post Illnes :pasien mengatakan sebelumnya pasien belum pernah masuk RS
Last Meal : pasien mengatakan pasien makan normal sebelum di bawah ke
IGD
Event/Environtment : Pemeriksaan Fisik Head to Toe:
1. Kepala dan Wajah
Inspeksi : Bentuk wajah simetris, tidak nampak kebotakan, kulit kepala
bersih, tidak ada lesi maupun luka di kepala, reaksi terhadap cahaya
merespon bagus, pupil isokor, sklera tidak terlihat ikterik, konjungtiva
tidak terlihat anemis, tidak ada edema pada periorbital, bentuk hidung
normal, tidak ada epitaksis, tidak ada penumpukan sekret, tidak ada
polip, kolumela tepat ditengah, telinga simetris antara kiri dan kanan,
canalis bersih, tidak ada tinitus, mukosa mulut nampak kering, ada
gangguan menelan, gusi tidak ada edema, tidak ada karang gigi, lidah
tampak bersih, tidak ada luka, tidak terlihat pembengkakan kelenjar getah
bening, tidak ada nyeri tekan pada leher.
Palpasi : Tidak teraba ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan pada
kepala, pada hidung tidak ada nyeri tekan dan pembengkakan, tidak
teraba benjolan dan nyeri tekan pada leher
2. Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, pernapasan
22x/mnt, tidak menggunakan otot dada untuk bantu napas,
Palpasi : Tidak teraba benjolan dan ada sedikit nyeri tekan pada dada
Auskultasi : Tidak ada suara napas tambahan, bunyi jantung S1 S2
3. Abdomen
Inspeksi : Terlihat benjolan pada perut kanan bagian bawah
Palpasi : Ada nyeri tekan dan ada benjolan pada perut kanan bagian
bawah
Perkusi : Bunyi abdomen tympani, tidak kembung
Auskultasi : Terdengar bising usus normal 30 x/mnt
4. Ekstremitas
Atas
Tidak ada edema, tidak ada kelainan bentuk tangan pasien, pergerakan
tangan kiri dan kanan bebas, jari-jari tangan lengkap, tidak ada sianosis,
tangan tidak ada kelainan bentuk tangan, kekuatan otot kiri 5 dan kanan
5, CRT < 2 detik
Bawah
Tidak terdapat edema pada kaki kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk
kaki, pergerakan kaki kanan dan kiri bebas, jari-jari kaki lengkap, tidak
ada sianosis, kekuatan otot kiri 5 dan kanan 5, refleks patela ada
5. Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
5. Pemeriksaan Penunjang : -
6. Terapi
No Jenis obat Indikasi Kontra indikasi
7. Analisis Data
No. Hr/tgl/jam Data Subjektif Data Objektif Etiologi Masalah
Keperawatan
1. 24/04/2023 Pasien mengatakan Pasien tampak lemas, Agen pencedera Nyeri akut
nyeri pada benjolan meringis, N: 104 fisik (abses)
di perut kanan bagian
bawah
8. Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (abses) d.d Pasien mengatakan
nyeri pada benjolan di perut kanan bagian bawah. Pasien tampak lemas, meringis, N: 104
9. Intervensi Keperawatan
N Hr/tgl/ Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Keperawatan
o. jam Keperawatan
Goal Objective Outcome
1. 02/05/23 Nyeri akut b.d agen Setalah dalam 1x60 Dalam waktu 1x SIKI: Pemberia Obat
pencedera fisik Intravena (I.02065)
dilakukan masa menit nyeri 60 menit tidak ada
(abses) d.d Pasien
mengatakan nyeri perawatan dapat teratasi nyeri dengan Observasi
pada benjolan di
selama nyeri kriteria hasil:
perut kanan bagian Identifikasi
bawah. Pasien berkurang kemungkinan alergi,
tampak lemas, SLKI (L. 06063)
interaksi, dan
meringis, N: 104 kontrol nyeri kontraindikasi obat
1. 02/05 Nyeri akut b.d agen pencedera 09:30 Mengidentifika S: Pasien mengatakan
fisik (abses) d.d Pasien si lokasi nyeri, nyeri pada benjolan
/23
mengatakan nyeri pada skala, dan di perut kanan bagian
benjolan di perut kanan bagian
frekuensi bawah berkurang
bawah. Pasien tampak lemas,
meringis, N: 104
-
Identifikasi
kemungkinan
alergi, interaksi, O: Pasien tampak
dan lemas, meringis
kontraindikasi berkurang, N: 104
obat
A: Masalah teratasi
sebagian
memverifikasi P : Intervensi
order obat sesuai dilanjutkan di rumah
memonitor efek
terapeutik obat
memonitor efek
samping, dan
interaksi obat
melakukan
prinsip 6 benar
(pasien, obat,
07.30
dosis, waktu,
rute,
dokumentasi)
memasukkan
obat kedalam
dispo 3 cc
memberikan
obat iv pada
pasien
menjelaskan
jenis obat, alasan
pemberian,
tindakan yang
diharapkan