SIROSIS HEPATIS
PEMBIMBING
dr. Didiet Pratignyo, Sp.PD-FINASIM
Nama Nurhayati
Usia 64 Tahun
Agama Islam
No. CM 41****
Penjamin BPJS
Ruangan Alamanda
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Tidak ada keluarga yang mengeluh keluhan yang sama dengan pasien
Kesadaran : Composmentis
VITAL
SIGNS Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Tekanan darah : 150/90
Nadi: 88 kali/menit
Respirasi: 22 kali/menit
Suhu : 36,3
BB/TB : Tidak ditanyakan
STATUS GENERALI
Tidak exopthalmus, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat dan isokor, tidak
terdapat benda asing, pergerakan bola mata baik
Hidung
Tidak terdapat nafas cuping hidung, tidak deviasi septum, tidak ada sekret, dan tidak
hiperemis.
Telinga
Bentuk normal, liang telinga luas, tidak ada sekret, tidak ada darah, tidak ada tanda
radang, membran timpani intak
Mulut
Bibir tidak sianosis, gigi geligi lengkap, gusi tidak hipertropi, lidah tidak kotor, mukosa
mulut basah, tonsil T1-T1 tidak hiperemis.
Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening pada submentalis, subklavikula, pre-
aurikula, post-aurikula, oksipital, sternokleidomastoideus, dan supraklavikula. Tidak
terdapat pembesaran tiroid, trakea tidak deviasi, dan Jugular Venous Pressure bernilai
5+2 cmH2O.
Thoraks
Normal, Simetris kiri dan kanan, dan tidak terlihat pelebaran vena.
Inspeksi : Pergerakan dinding
dada simetris saat statis dan
dinamis, trasversal : antero
posterior = 2:1, retraksi dan
pelebaran sela iga (-).
PARU-PARU
Perkusi : Sonor pada seluruh
lapangan paru dan terdapat
peranjakan paru hati pada
sela iga VI.
Auskultasi : Bunyi
jantung I dan II reguler, tidak
terdapat murmur dan
gallop
Inspeksi : Tampak simetris,
buncit, tidak tegang, tidak
terdapat kelainan kulit,tidak
ditemukan adanya spider nevy.
tidak terlihat massa, tidak ada
pelebaran vena, tidak terdapat
caput medusa.
ABDOMEN
Palpasi : Supel, turgor baik,
tidak terdapat nyeri tekan pada
epigastrium dan hipokondrium
sinistra. Tidak terdapat nyeri lepas,
tidak teraba massa,
hepatomegaly (-) splenomegaly (-
), Ballotement (-), Undulasi (-)
EKSTREMITAS
terdapat udem pada
tungkai atas, tidak
terdapat palmar eritem,
tidak terdapat clubbing
finger.
Eritrosit Normositik,normokrom,anisositosis,sel elips +
Kesan :
Sirosis hepatis dengan ascites intrahepatik,Intralienalis, intraperitoneal
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
TD : 150/90 S : 36,9
SIROSIS HEPATIS
DEFINISI
Sumber: pinimg.com
DIAGNOSA
EDEMA ASITES
SPONTANEUS BACTERIAL PERITONITIS -> ADA CAIRAN DI PERITENOUM -> BAKTERI MUDAH
MASUK
PENDARAHAN VARISES ESOFAGUS
ENSEFALO HEPATIK -> Tidur lebih banyak pada siang dibanding malam ( perubahan pola
tidur)
SINDROM HEPATORENAL
HIPERSPLENISME
KANKER HATI
PROGNOSIS
ANEMIA PADA SIROSIS HATI
Hipoalbuminemia bukan suatu indikasi untuk pemberian albumin karena hipoalbuminemia tidak
berhubungan langsung dengan plasma dan volume cairan lainnya, tetapi disebabkan kelebihan
dan defisit cairan di intravaskular yang disebabkan dilusi, penyakit dan faktor distribusi
Hipoalbuminemia dapat terjadi akibat produksi albumin yang tidak adekuat (malnutrisi, luka bakar,
infeksi dan pada bedah mayor), katabolisme yang berlebihan (luka bakar, bedah mayor, dan
pankreatitis), kehilangan albumin dari tubuh, hemoragik, eksresi ginjal yang berlebihan, redistribusi
dalam tubuh (bedah mayor dan kondisi inflamasi).
Pemberian albumin akibat kehilangan protein yang berlebihan hanya memberi efek sementara dan
jika tidak diberikan akan memperparah penyakit.
KESIMPULAN
Sirosis hepatis adalah penyakit hati yang kronis yang disebabkan oleh bermacam-
macam etiologi, kasus terbanyak disebabkan oleh alkohol.
Manifestasi ditandai dengan adanya perubahan bentuk tubuh timbulnya asites,
adanya ikterik pada mata, penurunan berat badan, rasa mual, nafsu makan
menurun.
Pada pemeriksaan lab didapatkan adanya penurunan albumin , peningkatan alkali
fosfatase, penurunan bilirubin, rasio albumin globulin yang terbalik.
Pada penatalaksanaan sirosis hepatis dengan cara penurunan cairan menggunakan
obat-obatan diuretik .
Prognosis pada sirosis hepatis dubia ad malam karena keadaan hepar yang sudah
fibrosis dan irreversible. Peningkatan kualitas hidup menjadi hal yang utama bagi
pasien sirosis.
Anemia pada sirosis disebabkan adanya hipertensi portal sehingga menyebabkan
hipersplenisme. Lien akan lebih aktif menghancurkan sel eritrosit sehingga akan
ditemukan gambaran anemia normositik normokron. Pada pasien ini transfusi darah
belum diperlukan karena nilai Hb yang dalam rentang cukup belum memerlukan
transfusi
DAFTAR PUSTAKA
Anand, B.S. 2002. Cirrhosis of Liver. Western Journal of Medicine, Vol. 171, p. 110-115.
Available from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/PMC1305772/?tool=pmcentrez.
Price, A. Sylvia., Wilson, M. Lorraine. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta : EGC : 493 497.
Sudoyo, aru et all. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid 1 dan 2. Jakarta Pusat :
Interna Publishing.
Lee GR. The anemias associated with renal disease, liver disease, endocrine disease,
and pregnancy. In : Lee GR et al eds. Wintrobes clinical hematology.10thed.
Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins. 1999; 1503-6.