Laqod jaakum merupakan sebutan untuk dua ayat terakhir surat At Taubah. Arti
laqod jaakum sendiri bermakna tentang kepribadian Rasulullah SAW dan juga
keimanan kepada Allah SWT. Karena artinya yang sangat bermakna tersebut, ayat
ini kerap dianggap spesial sehingga dijadikan zikir untuk umat muslim.
Mengutip dari laman Nahdlatul Ulama, kedua ayat tersebut sempat menimbulkan
kontroversi dalam sejarah pencantumannya ke dalam Al-Quran. Kilas balik,
sejarah ini dimulai ketika Nabi Muhammad wafat dan Al-Quran belum tersusun
serta tertulis dalam satu mushaf.
Hal ini terjadi karena sebelumnya Nabi Muhammad memang melarang penulisan Al-
Quran. Dengan begitu, bacaan Al-Quran lebih banyak dijaga dengan hafalan para
sahabat saja. Terdapat beberapa sahabat yang juga menulis bacaan Al-Quran di
daun-daun dan pelepah kurma.
Pada masa Khalifah Abu Bakar, Umar bin Khatab mengusulkan untuk mengumpulkan
ayat Al-Quran menjadi satu. Kemudian para penghafal Al-Quran dikumpulkan untuk
menyusun ayat Al-Quran yang sudah mereka hafalkan.
Dalam proses penyusunan dan penulisan Al-Quran tidak mudah, karena ternyata
hafalan para sahabat berbeda-beda. Ayat-ayat Al-Quran hanya ditulis dan
dibukukan, apabila periwayatan bacaan sahabat jelas dan kuat.
Selama proses pembukuan, terdapat kekurangan ayat Al-Quran. Setelah itu, tim
penyusun Al-Quran menanyakan kepada para sahabat satu per-satu. Adapun ayat
yang kurang tersebut adalah surat At-Taubah 128-129.
Hingga akhirnya, surat At-Taubah 128-129 berhasil didapatkan dari hafalan Abu
Huzaimah Al-Anshari. Riwayat dari Abu Huzaimah ini sempat diragukan karena
beberapa sahabat tidak meriwayatkan ayat ini.
Setelah melalui beberapa proses panjang maka barulah disepakati tulisan,
bacaan, dan arti ayat seperti yang ada saat ini. Ayat tersebut adalah ayat yang
dahsyat, bahkan di dalam ajaran Tarekat Syadziliyiah ada perintah untuk
membacanya sebanyak 7 kali setelah sholat lima waktu.
Pendiri Nahdlatul Ulama KH. A. Wahab Hasbullah pernah menyarankan dua ayat
tersebut kepada umat Islam untuk diamalkan.
"Kalau kalian membaca ayat ini pagi hari, maka kalian tidak akan mati sampai
sore, kalau kalian membaca ayat ini sore hari, maka kalian tidak akan mati
sampai pagi hari. Kalau Allah menghendaki kamu mati, pasti Allah menjadikan
kamu lupa membaca ayat ini (Laqadjaakun)," ujar KH. A. Wahab Hasbullah.
Menurut Asy Syaikh Ahmad At-Tijani RA, terdapat beberapa manfaat lainnya bagi
umat muslim yang membaca laqod jaakum. Berikut ini manfaatnya:
Barang siapa membaca ayat ini satu kali setelah sholat subuh, maka Allah akan
menjaga hatinya
Barang siapa membaca ayat ini satu kali setelah sholat zuhur, maka Allah akan
menghidupkan dan menetapkan hatinya (dalam keimanan) di dunia maupun di
akhirat.
Barang siapa membaca ayat ini satu kali setelah sholat asar, maka dia tidak
akan mati seperti matinya orang kaget.
Barang siapa membaca ayat ini satu kali setelah sholat magrib, maka dia akan
diberi istiqomah (dalam beribadah) oleh Allah Swt.
Barang siapa membaca ayat ini satu kali setelah sholat isya, maka Allah akan
menjaga dirinya dari penguasa zalim.
Barang siapa membaca ayat ini satu kali setelah sholat sunah, maka Allah akan
memberinya rezeki kepadanya bisa merasakan manisnya iman.
Barang siapa membaca ayat ini 77 kali setelah sholat Jumat, maka Allah akan
menjaganya dari makan makanan haram.
Barang siapa membaca ayat ini 360 kali pada hari arafah, maka Allah akan
menuntunnya dan mencukupinya dari kesusahan dunia akhirat.
Di samping itu, dua ayat tersebut juga berkhasiat dapat mendatangkan keajaiban
dan insya Allah dapat bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Caranya adalah
dengan membaca kedua ayat tersebut setiap hari sebanyak 41 kali.