Anda di halaman 1dari 7

Materi yang dibahas pada sesi 1 yaitu Modul 1 dan modul 2 Kimia Dasar I KIMD4110.

Modul 1
membahas tentang pengenalan kimia dan kaitan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Modul 2
membahas tentang teori atom yang dimulai dari partikel penyusun atom dan struktur atom
Materi sesuatu yang membutuhkan tempat dan mempunyai massa. Materi yaitu
meliputi sesuatu yang dapat dilihat dan diipegang, dan juga sesuatu yang
tidak dapat dilihat atau dipegang, seperti udara dan gas LPG
Massa dan berat Berat berkaitan dengan gaya gravitasi yang diterima objek, sedangkan massa
tidak. Massa adalah ukuran banyaknya materi dalam objek. Sedangkan berat
adalah gaya hasil tarikan (gravitasi) terhadap suatu massa.
Substansi murni dan campuran Substansi mengandung 1 macam materi yang selalu mempunyai komposisi
dan sifat yang sama. Sedangkan campuran adalah kombinasi 2 atau lebih
substansi. Masing-masing subsstani pembentuk campuran tetap membawa
ciri sendiri.
Sifat fisika dan sifat kimia Sifat fisika yaitu suatu sifat yang dimiliki oleh substansi yang memberikan
perubahan secara fisik. Sedangkan sifat kimia yaitu sifat yang memberikan
perubahan secara kimia atau perubahan kompisisi.
Unsur dan senyawa Unsur adalah substansi yang tidak dapat dipisah atau dibagi menjadi substansi
yang ebih sederhana lagi secara kimia. Sedangkan senyawa yaitu substansi
yang merupakan gabungan 2 atau lebih unsur dengan perbandingan tertentu.
Reaksi kimia suatu peristiwa bergabungnya zat pereaksi atau reaktan menghasilkan prroduk
sebagai hasil reaksi.
Mol suatu besaran dalam ilmu kimia yang menyatakan jumlah tertentu sesuatu.
Rumus kimia simbol untuk penamaan unsur dan senyawa

Teori atom
Atom, adalah partikel terkecil yang suatu unsur dapat dibagi dan tetap menjadi unsur itu.

1. John Dalton 1776-1844


 Semua zat tersusun dari atom-atom adalah partikel kecil yang tidak dapat
diciptakan, dibagi, atau dihancurkan.
 Atom-atom dari unsur yang sama persis sama dan atom dari unsur yang
berbeda adalah berbeda.
 Atom bergabung dengan atom lain untuk membentuk zat yang berbeda
2. J.J. Thomson 1856-1940
 Atom terbuat dari partikel bermuatan negatif yang lebih kecil yang disebut
elektron.
 Penemuan Thomson adalah hasil dari eksperimen dengan “tabung sinar
katoda”
3. Rutherford 1871 – 1937
 Atom terdiri atas inti bermuatan positif yang sangat kecil dibandingan
denngan ukuran keseluruha atom, dan dikelilingi oleh distribusi elektronn
yang jumlahnya sama dengan jumlah muatan inti.
 Karnea jumlah electron sama dengan muatan inti, maka muatan atom secara
keseluruhan adalah netral
4. Bohr 1913
 Elektron bergerak di jalur pada jarak tertentu di sekitar nukleus.
 Elektron dapat melompat dari jalur di satu tingkat ke jalur di tingkat lain.
5. Model atom mekanika gelombang
 De Broglie (1924) mengatakan bahwa materi dapat bersifat sebagai
gelombang
 Gabungan teori atom sebelumnya, sehingga atom tersusun atas partikel sub
atom yaitu neutron (n),. proton (p), dan elektron (e). Dimana, neutron dan
proton menjadi satu membentuk inti yang padat dan disebut nukleus atau inti
atom.
Materi yang dibahas pada sesi 2 yaitu Modul 3 Kimia Dasar I KIMD4110.Modul 3, yaitu
mengenai susunan berkala dan konfigurasi elektron
Penemuan susunan berkala oleh Dmitri Mendeleev tahun 1869

Afinitas elektron  Deret horizontal disebut periode


IA VIIA
Energi Ionisasi  Deret vertical dsebut golongan
IIA IIIA IVA VA VIA VIIA  Garis tebal berwarna hitam
GOLONGAN
adalah pemisah benuk logam
PERIODE IIIB IVB VB VIB VIIB VIII IB IIB Afinitasdan
elektron
Energi Ionisasi non logam. Disebelah kiri
Jari-jari atom
garis pemisah adalah bentuk
logam , kecuali unsur H, dan
disebelah kanan garis pemisah
adalah bentuk non logam
 Golongan IA (logam alkali),
golongan IIA (logam alkali
tanah), golongan VIIA (halogen),
dan glongan

Jari-jari atom

Konfigurasi Elektron
Terdapat 3 aturan atau prinsip dalam penentuan konfigurasi electron suatu atom, aturan
tersebut yaitu Prinsip Aufbau mengatakan bahwa pengisian electron harus dari orbital yang
enerjinya terendah terlebih dahulu. Prinsip Larangan pauli mengatakan bahwa dua eelektron
dalam orbital harus mempunyai spin atau perputaran yang berbeda. dan Prinsip Hund
mengatakan bahwa apabila orbital mempunyai enerji yang sama, maka orbital diisi electron
tanpa berpasangan (setengah penuh) seluruhnya baru kemudian diisi electron lagi untuk
membentuk pasangan (terisi penuh).
Urutan pengisian electron
s p d f Elektron valensi terluar.
Menyatakan golongan

1S2
1s2
Subkulit (s, p, d, atau f)
2s 2
2p 6

Kulit ke-1
3s2 3p6 3d10 menyatakan
4s2 4p6 4d10 4f14 periode

5s2 5p6 5d10 5f14


6s2 6p6 6d10
7s2 7p6
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2 5f14 6d10 7p6
Materi yang dibahas pada sesi 3 yaitu Modul 4 Kimia Dasar I KIMD4110, yaitu mengenai
stoikiometri
Hukum-hukum dasar kimia
1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoiser, 1777) : Pada setiap reaki kimia, massa zat-zat
yang bereaksi adalah sama dengan massa zat-zat hasil reaksi
2. Hukum Perbandingan Tetap (Proust) : Dalam suatu senyawa, unsur-unsur yang
bersenyawa selalu berada dalam perbandingan massa yang tetap
3. Hukum kelipatan Perbandingan : Apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu
senyawa, maka perbanddingan massa dari unsur yang satu dengan yang lainnya
merupakan bilangan mudah dan bulat
4. Hukum Pernyataan Volume
 Hukum Gay Lussac (1808) : Volume-volume gas yang ikut dalam reaksi
kimia jika diukur pada temperature dan tekanan sama, berbanding sebagai
bilangan yang mudah dan bulat
 Hukum Avogadro (1811) : Pada kondisi temperature dan tekanan yang sama,
volume yang sama berbagai macam gas akan mempunyai jumlah molekul
yang sama
Massa atom relative (Ar) = massa rata-rata atom-atom relative terhadap massa satu atom
Karbon -12. Ar tidak mempunyai satuan. Contoh Ar Na = 23
Massa molekul relative (Mr) = jumlah massa atom relative dari semua atom dalam molekul
senyawa itu. Contoh Mr dari NaCl aadalah Ar Na + Ar Cl = 23 + 35,5 + 58,5
Konsep mol = dalam suatu reaksi kimia perbandingan atom-atom yang bersenyawa tepat
sama dengan perbandingan mol atom yang bersenyawa.
Jumlah mol zat (n) :
dengan tetapan bilangan Avogadro yaitu 6,022 x 1023 yang menyatakan
n = m (g)/Ar
jumlah partikel dalam tiap mol
n = m (g)/Mr

Menghitung mol dalam keadaan STP


gram V STP partikel
Mol = = =
Ar atau Mr 22,4 L 6,022 .10 23

Hubungan mol dengan volume bukan keadaan STP


Menggunakan persamaan gas ideal P. V = n . R . T Dengan :
P = Tekanan (atm)
Pada saat P dan T sama : V = Volume (L)
V1 V2 n = Mol
=
n1 n 2
R = Tetapan gas (0,082 L atm/mol.K)
T = Suhu (K) = (⁰C + 273)
Bilangan oksidasi = bilangaan yang menyatakan satuan afinitas ssuatu unsur. Untuk
menghitungnya ada aturan-aturan yang harus dipenuhi
gram zat terlarut
Kemolaran = jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. (M) =
Mr zat terlarut x Llarutan

Ekivalen atau kesetaraan = suatu besaran yang biasa digunakan dalam persamaan reaksi.
Ada 2 ekivalen, yaitu ekivalen asam basa dan ekivalen redoks (reduksi dan oksidasi)
Reaksi kimia = suatu persamaan reaksi yang sudah setara dapat membrikan informasi
mengenai zat-zat bereaksi dan hasil reaksi. Selain itu, dapat pula memberikan hasil kuantitatif
sehingga dapat digunakan untuk perhitungan tertentu.
Perhitungan stoikiometri dapat dikelompokkan menjadi : 1. Massa – massa
2. Massa – volume
3. Volume – volume
Materi yang dibahas pada sesi 4 yaitu Modul 5 Kimia Dasar I KIMD4110, yaitu mengenai
ikatan kimia
Simbol Lewis = Digambarkan dengan sejumlah titik atau tanda x atau bulatan yang
mengelilingi symbol unsur tersebut sesuai dengan jumlah electron pada kulit terluar unsur
tersebut. Pembentukan ikatan kimia yang digambarkan oleh Lewis sedapat mungkin
mengikuti kaidah oktet, dimana usur tersebut berusaha mempunyai electron terluar sebanyak
delapan untuk mencapai konfigurasi electron gas mulia yang stabil
Contohnya :

Keelektronegatifan, adalah kemampuan atom suatu unsur yang berikatan membentuk


molekul, untuk menarik pasangan electron yang digunakan untuk berikatan. Ada 2 metode
yang digunakan untuk menghitung harga keelektronegatifan suatu unsur, yaitu :
Dikemukakan oleh R.S. Mulliken (1934)

Energiionisasi+ Afinitas elektron


Keelektronegatifan =
2
Dikemukakan oleh Linus Pauling

E ( H – X ) hitung =
Energiikatan H−H + Energi ikatan X −X
2
Sifat ikatan kimia :
Panjang ikatan, yaitu jarak antara dua inti atom yang aling berikatan. Untuk molekul yang
mempunyai atom lebih dari 2 akan membentuk sudut ikatan
Orde ikatan, yaitu jumlah pasangan electron yang digunakan oleh pasangan atom untuk
berikatan secara kovalen. Makin besar orde ikatan makin pendek ikatannya
Energi ikatan, yaitu energi yang diperlakukan untyk memutuskan 1 mol ikatan kimia. Makin
besar energi ikatan makin kuat ikatan kimia tersebut dan makin kecil Panjang ikatannya.
Ikatan kimia primer, yaitu ikatan kimia yang terjadi antar atom dalam molekul. Ikatan
primer terbagi atas :
1. Ikatan ion = Ikatan yang terjadi karena adanya pembentukan kation (ion positif) dari
atom yang memberikan electron terluarnya dan pembentukan anion (ion negatif) dari
atom yang menerima electron. Contohnya :

2. Ikatan kovalen, yaitu ikatan yang terjadi sebagai akibat dari penggunaan pasangan
elektron bersama antar atom-atom yang saling berikatan. Contohnya :

3. Ikatan logam, yaitu suatu jenis ikatan kimia yang melibatkan gaya tarik elektrostatik
antara elektron konduksi yang dikumpulkan di dalam suatu awan elektron dan
ion logam bermuatan positif. Contohnya :

Ikatan kimia sekunder, yaitu ikatan kimi yang terjadi antar molekul. Ikatan ini terbagi
atas :
1. Ikatan Dwi kutub induksi, yaitu terjadi karena adanya 2 (dwi) ujung (ujung) dari
suatu molekul yang berbeda muatannya.
2. Ikatan Van Der Walls , yaitu ikatan yang ditimbulkan oleh antaraksi yang sangat
lemah dari dipol-dipol dalam atom.
3. Ikatan hydrogen, yaitu terjadi jika molekul polar yang mengandung satu atom H
terikat pada atom yang sangat elektronegatif seperti F, O, atau N
Materi yang dibahas pada sesi 5 yaitu Modul 6 Kimia Dasar I KIMD4110, yaitu mengenai
Asam dan Basa

Anda mungkin juga menyukai