By BBS
“Baiklah kalau begitu, aku percaya padamu. Aku ingin tanya sesuatu
persoalan kepadamu, apakah kamu mau menjawabnya?” kata Kwat Lin.
“Apakah engkau ingin bertanya tentang kenapa aku tidak mau
mempelajari lima ilmu ini, bukan?” kali ini mata kiri Lie Yang berkedip-kedip
seperti biasanya kalau sudah merasakan kesenangan.
Kwat Lin menghela napas berat, entah apa yang ada dipikirannya.
“Memang engkau cacing di dalam perutku sehingga engkau tahu
semua maksudku, sedangkan aku sama sekali tidak mengerti atau paham
maksud dalam hatimu?!” kata Kwat Lin mengakui kebolehan suaminya.
Lie Yang tertawa renyah mendengar nafas berat istrinya. Sepertinya lagi
kesal terhadapnya.
“Kenapa aku tidak mau mempelajari lima ilmu silat ini, karena persoalan
ini berhubungan erat dengan persoalan yang ingin kutanyakan kepada dua
locianpwe itu. Kali ini juga tidak bisa kujawab pertanyaanmu, sayang! Lain
kali engkau akan tahu dengan tersendirinya. Sebenarnya aku masih harus
memperdalam ilmu yang kupelajari dari pengajarku sehingga tidak mungkin
aku mempelajari ilmu yang lainnya. Mungkin hanya itu yang bisa kuberi
tahukan kepadamu. Walaupun begitu engkau jangan khawatir, aku akan
membantumu untuk mempelajari lima kitab ini sampai dapat
menguasainya!”
“Bukalah lima buku itu, aku akan sedikit memberitahumu bagaimana
cara menguasai lima ilmu ini dengan waktu yang sangat singkat!” Lie Yang
menyambung lagi.
Kwat Lin benar-benar tidak mengerti apa maksud suaminya. Namun ia
tetap menurut perintah suaminya.
“Tiga Ilmu ini adalah ilmu silat yang menitik beratkan kepada sinkang
yang minimal sudah mendekati sempurna, sehingga bagi seseorang yang
tidak mempunyai sinkang dan lwekang (tenaga dalam) cukup akan
menyebabkan cidera ketika memaksa mempelajari tiga ilmu ini. Ilmu ini
sebenarnya tidak hanya terdiri dari tiga kitab atau bagian saja, namun terdiri
dari delapan kitab atau bagian yang saling berhubungan antara satu sama
lainnya. Menurutku, lebih baik engkau jangan mempelajari tiga ilmu ini dulu
Ini adalah metode tercepat untuk menguasai semua ilmu yang ditinggalkan
oleh paman Uh dan ayahmu. Sekarang engkau boleh bertanya!” Lie Yang
selesai menerangkan lima buku teori silat ini.
“Sebenarnya aku hanya ingin tahu bagaimana engkau bisa mengetahui
begitu banyak tentang lima ilmu khas Kim-liong-pay ini? Dan apakah tidak
lebih baik saja aku mempelajari tiga ilmu pertama kalau memang dua ilmu
terakhir adalah isinya?”
“Sudah kuduga bahwa engkau akan bertanya soal ini. Sebenarnya aku
secara tidak sengaja mendapatkan pengetahuan ini, ketika aku dahulu
pernah mendapatkan lima teori ini juga. Bahkan aku sudah hapal lima teori
ilmu silat ini, hanya saja aku tidak tahu banyak tentang Kim-liong-pay dan
baru sekarang aku tahu bahwa lima buku yang pernah kubaca itu adalah
ilmu-ilmu khas dari Kim-liong-pay. Untuk pertanyaanmu yang ke dua,
memang sepertinya dua ilmu ini tidak perlu lagi dipelajari, kalau nanti
dipelajari lagi di tiga ilmu induknya. Jangan engkau menyala artikan seperti
itu, dua ilmu ini disamping dapat mempercepat proses menguasai tiga ilmu
induknya, juga dapat engkau jadikan tambahan penguasaan ilmu silatmu.
Perlu engkau ketahui, bahwa tiga ilmu silat pertama dapat menghabiskan
tenaga begitu banyak untuk dapat menggunakannya. Makanya sangat
dianjurkan untuk tidak menggunakannya kecuali bertemu lawan tanding
yang sangat hebat. Sedangkan menguasai dua ilmu terakhir, dapat dijadikan
pegangan untuk melawan lawan yang tidak begitu berbahaya dan juga
untuk melatih gerakan tiga ilmu pertama sehingga benar-benar mendarah
daging. Dan antara dua ilmu terakhir dan tiga ilmu pertama terdapat
perbedaan yang sangat nyata dan jelas ketika engkau mempelajari kedua-
duanya. Untuk hari-hari ini lebih baik engkau melatih dua ilmu terakhir
sambil menambah sinkang dan lwekang dengan banyak bersemadhi. Aku
akan membantumu meningkatkan sinkang dan lwekang dalam tubuhmu
dengan cepat, yaitu lewat pengoperan sinkang dan lwekang dariku.”
Bukan main senangnya Kwat lin mendengar keternagan dari suaminya
ini. “Apakah dengan penyaluran sinkang dan lwekang darimu tidak
membahayakan dan melemahkan sinkang dan lwekangmu sendiri?” tanya
Kwat Lin khawatir.
THIAN-LONG-PAY ( 1 )
Previous Chapter: Bie Hun Tok ( 7 )
Dunia kang-ouw gempar dengan munculnya sebuah partai baru
persilatan. Partai itu disebut Thian-long-pay atau Partai Serigala Langit.
Partai baru ini didirikan oleh datuk sesat dari utara Thian-long-cu. Sudah
kita ketahui bahwa kedatangan Thian-long-cu ke selatan adalah untuk
mencari Giok-ceng dan di sebuah hutan di bawah pegunungan Siong-san ia
dapat menemukan barang yang diinginkan. Di sana ia bertempur melawan
Bi-sianli dan Yang-pangcu sehingga ia kabur melarikan diri karena merasa
kalah dengan Si Topeng Emas dari Kim-liong-pay itu. Sehingga ia tidak
berhasil merebut Giok-ceng dari tangan lawan-lawannya. Kekalahannya
membuatnya benar-benar kecewa dan menaruh dendam kepada setiap
orang yang berada di situ, lebih-lebih Topeng Emas dan Bi-sianli.
Namun kehendak Tuhan tidak bisa ditebak dan kemujuran seseorang
sulit diraba. Begitu juga dengan kondisi Thian-liong-cu yang dalam
pelariannya tanpa sengaja menemukan Giok-ceng di tengah-tengah hutan.
Giok-ceng yang sebelumnya dibawa Kwat Lin tanpa diketahui olehnya
ternyata terjatuh di tengah hutan ketika Kwat Lin dan Lie Yang dilarikan oleh
Uh Hou-hoat. Bukan main senangnya ia mendapatkan barang berharga
yang telah diperebutkan oleh banyak orang ini. Diam-diam ia lalu pulang ke
utara dan mencari banyak pendukung di sana, karena memang
Thian-long-pay ( 1 )Pelataran-83