Anda di halaman 1dari 23

Cerita rakyat adalah sebuah cerita yang sudah lama dan sebagai cerita rakyat yang turunmenurun

Cerita rakyat tidak mempunyai sumber asli, cerita rakyat menyebar secaera mulut ke mulut jadi
banyak bagain yang hilang atau dirubah

Teks biografi adalah karya seni tentang Riwayat orang yang ditulis oleh orang lain. Teks biografi
sebaiknya mampu untuk motivas-motivasi pembaca, contoh penelitian tentang orang terkenal.
Untuk menulis teks biografi tidak boleh asal-asalan diperlukan penelitian yang mendalam dan
memastikan data
Teks Biografi Ciri-ciri
 Isi teks biografi menceritakan kisah atau perjalanan hidup seorang tokoh
 Teks biografi dalam penulisannya menggunakan beberapa unsur kebahasaan seperti kata
hubung, kata rujukan, kata kerja, waktu, aktivitas, dan tempat
 Bisa disajikan dalam bentuk fiksi maupun nonfiksi
 Teks biografi disajikan mengikuti pola tertentu yang didasarkan pada alur cerita
khususnya alur maju, sudut pandang penceritaan, gaya penulisan, fokus penceritaan, dan
penggunaan Bahasa
 Paragraf-paragraf dalam teks biografi dikembangkan secara deskriptif dan naratif
 Umumnya disusun mengikuti struktur tertentu seperti orientasi, kejadian atau peristiwa
penting, dan reorientasi
 Karakter tokoh yang dibahas dalam teks biografi bisa digambarkan secara langsung
maupun tidak langsung
 Pola pengembangan teks biografi bersifat kronologis dan runut

Teks Biografi Kaidah Kebahsaan


Menggunakan kata ganti orang ketiga seperit “ia” “dia” “nya”
Memiliki konjungsi waktu seperti “Ketika” “Sejak”
Menggunakan kata depan yang menunjukan keterangan waktu seperti “pada”
Menggunakan penanda waktu berupa nomina seperti 'nantinya' atau 'kelak'

Teks Biografi Sturktur


1. Orientasi atau Setting
Struktur pertama dan yang paling utama dalam sebuah teks biografi adalah orientasi.
Bagian orientasi berisi gambaran awal tentang tokoh yang digambarkan secara umum.

Umumnya, bagian ini berisi pengenalan secara jelas tentang tokoh utamanya, yang
meliputi informasi dasar seperti informasi dasar identitas, nama orang tua, saudara, dan
identitas pribadi lainnya. Orientasi harus ditulis dengan jelas agar pembaca dapat
membaca biografi secara runtut.

2. Peristiwa dan Masalah


Struktur selanjutnya yang harus ada dalam sebuah teks biografi adalah peristiwa dan
masalah. Peristiwa dan masalah adalah bagian yang mengawali dari sebuah naskah
biografi.

Peristiwa dan masalah menjadi bagian penting yang menentukan seseorang layak menjadi
tokoh dalam sebuah tulisan riwayat hidup. Isi dari peristiwa dan masalah bisa saja
mengenai kondisi tersulit dari tokoh dan cara dia menghadapinya yang bisa menjadi
motivasi bagi siapa saja.

3. Reorientasi
Reorientasi merupakan struktur terakhir dalam sebuah naskah biografi. Sifatnya opsional,
boleh ada dan boleh juga tidak ada.

Umumnya, bagian reorientasi berisi pandangan atau opini penulis kepada tokoh yang
diangkat kisah hidupnya.

Teks Biografi Langkah-langkah nulis


1. Mengumpulkan informasi dasar tokoh yang akan diceritakan, mulai nama, gelar,
tempat tanggal lahir, nama orang tua, dan riwayat singkat sang tokoh.
2. Menggali data dan informasi yang berkaitan dengan sang tokoh dari berbagai sumber
yang kredibel.
3. Memilah dan memilih data dan informasi yang diperlukan.
4. Mengolah semua data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun teks biografi.
5. Merangkai semua informasi dengan kalimat yang runut dan bernalar, serta sesuai
dengan kaidah kebahasaan dalam menyusun teks biografi.
6. Membangun abstrak teks biografi.
7. Mengembangkan abstrak teks biografi sesuai dengan struktur teks biografi dengan
membangun bagian orientasi, mengurutkan semua peristiwa yang dialami sang tokoh,
kemudian menuliskan pendapat penulis tentang sang tokoh yang diceritakan.
Negosiasi adalah peristiwa nawar menawar antara satu pihak dan pihak lainnya secara
memberi atau menerima guna mencapai kesepakatan.

Tujuan Teks Negosiasi


Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa diantaranya
 untuk:Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian, dan
persetujuan.
 Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.
 Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win
solution).

Ciri-ciri Teks Negosiasi


Teks negosiasi juga memiliki karakter atau ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis
teks yang
lain. Berikut adalah ciri-ciri teks negosiasi:
 Bertujuan menentukan solusi dan menjadi sarana penyelesaian masalah bersama.
 Menghasilkan kesepakatan atau perjanjian.
 Menghasilkan penyelesaian yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
 Memprioritaskan atau menitikberatkan pada kepentingan bersama.
 Memiliki tujuan praktis, yaitu sebagai media penghasil kesepakatan yang dapat diterima
oleh pihak-pihak yang berkepentingan

Tata Cara Negosiasi yang Baik


Agar proses negosiasi berlangsung dengan baik, berikut adalah tata cara negosiasi:

 Kedua belah pihak harus memposisikan diri secara sama.


 Kedua belas pihak harus saling menghargai.
 Kedua belah pihak harus mengutamakan untuk mencari solusi terbaik.
 Kedua belah pihak harus mau melihat persoalan dari sudut pandang yang berbeda.
 Kedua belah pihak tidak boleh mengedepankan egonya masing-masing

1. Orientasi
Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam,
sapa dan sebagainya.

Contoh:

Suatu hari di sebuah pasar tradisional, terdapat sebuah tansaksi jual beli.

2. Permintaan
Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang
dihadapi.

Contoh:

Pembeli : "Kaos sepak bola untuk anak-anak ada?"

3. Pemenuhan
Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak
interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.

Contoh:

Penjual : "Oh ada Bu. Ini silakan dipilih sendiri." (sambil mengeluarkan beberapa pilihan
kaos bola).

4. Penawaran
Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar pihak
satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan
satu sama lain.

Contoh:

Pembeli : "Mahal sekali Mbak. Rp. 20.000 ya Mbak?"

5. Persetujuan
Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.

Contoh:

Penjual : "Kalau segitu saya gak dapet untung dong, Bu. Tambah Rp. 5.000 ya?"

Pembeli : "Ya sudah. Ini uangnya." (sambil memberikan uang).

6. Penutup
Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan
suatu proses interaksi dalam negosiasi.

Contoh:

Penjual : "Terima kasih Bu. Gak sekalian sama sepatu bolanya Bu?" (memberikan
sebungkus tas kresek yang berisi kaos).
Pembeli : "Sama-sama. Tidak, tadi sudah beli." (meninggalkan toko baju)
A. Pengertian Debat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian debat adalah pertukaran dan
pembahasan pendapat terkait suatu hal dengan saling menyampaikan argumentasi atau alasan
dengan tujuan mempertahankan pendapat bahkan memenangkan pendapat.

Secara umum, debat dapat dipahami sebagai strategi dalam adu pendapat atau argumen dengan
tujuan pendapat yang kita bisa mematahkan pendapat lawan, begitupun sebaliknya, pendapat kita
tidak dipatahkan oleh lawan. Ada juga yang menyebut, debat adalah aktivitas mengajukan usul
dan mempertahankan usulan tersebut.

B. Fungsi Debat
Debat memiliki beberapa fungsi yang akan sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, debat
yang perlu di garis bawahi. Berikut adalah poinnya.

1. Menumbuhkan keterampilan berbicara dalam menyampaikan pendapat dengan baik


terhadap konflik yang pro maupun yang kontra.
2. Membangun daya analitis, terkait dengan keahlian untuk menyimak dan memahami
lawan debat.
3. Menumbuhkan kemampuan dalam menyampaikan argumentasi secara logis dengan
bahasa dan gestur sikap yang santun.
4. Merangsang keterampilan dalam berpikir kritis
5. Merangsang penelitian terkait isu-isu atau topik kontroversial
6. Memahami dan mencari tahu sisi positif dan negatif terhadap isu tertentu
7. Belajar berpikir analitis dan sistematis
8. Belajar mengungkapkan hasil pemikiran pada orang lain
9. Meningkatkan rasa percaya diri
10. Meningkatkan keterampilan dalam melihat sesuatu dari perspektif yang lain
11. Menumbuhkan keterampilan menilai dan mengklarifikasi pendapat orang lain
12. Melatih berbicara secara runtut dan lancar
Fungsi debat sangat menguntungkan, keterampilan berbicara dalam debat dapat mendukung
komunikasi-komunikasi dengan orang lain di dunia nyata. Namun, tidak semua orang bisa
memiliki keterampilan debat. Debat bergantung mentalitas masing-masing orang, dan perlu
diketahui juga, tidak semua orang menyukai berbicara, terlebih berdebat.

C. Tujuan Debat
Secara sederhana, debar merupakan adu pendapat untuk mempertahankan pendapat masing-
masing untuk menang atau sudah tidak bisa dipatahkan oleh lawan. Berikut adalah tujuan debat
secara luas:
1. Membangun sebuah kasus yang disertai dengan argumen sebagai pendukung.
Adapun kiat sukses merancang sebuah kasus dalam debat, yakni mengacu
pertanyaan dasar yang meliputi 4W + 1H
2. Memahami kasus yang tengah terjadi di dalam masyarakat
3. Melatih menemukan argumentasi berdasarkan data yang kuat dan akurat
4. Mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka sepakat dan setuju
dengan argumen yang diusulkan.
5. Sebagai cara untuk menampilkan, meningkatkan, dan mengembangkan komunikasi
verbal
6. Berusaha meyakinkan orang lain bahwa argumen yang dimiliki merupakan argumen
yang paling tepat untuk disepakati dan disetujui
D. Ciri-CIri Debat
Berbincang mengenai debat, banyak istilah khusus yang hanya digunakan dalam aktivitas debat.
Istilah-istilah khusus yang terdapat dalam debat seperti topik debat atau motion, ada juga istilah
tim afirmatif yang berarti kelompok tim pro dan kontra. Selain itu, ketika debat, kedua tim debat
sering mengatakan interupsi. Interupsi sama halnya dengan menyatakan pendapat.

Bentuk debat sebenarnya hampir sama ketika kita menyaksikan debat di televisi, ada kedua tim
debat yang siap beradu argumen ditambah moderator dan atau sekaligus juri. Berikut merupakan
ciri-ciri debat yang perlu diketahui.

Debat memiliki dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pihak afirmatif dan sudut pandang pihak
negatif. Dapat dikatakan pihak afirmatif ketika orang tersebut setuju pada topik yang didebatkan.
Sementara pihak negatif adalah pihak yang tidak menyetujui topik debat itu sendiri.

1. Terjadi adu pendapat dan argumen untuk mempertahankan argumen dan


mendapatkan kemenangan
2. Terjadi sesi tanya jawab yang bersifat menjatuhkan atau mematahkan argumen
lawan
3. Setiap debat mengutamakan antara pihak pro dan pihak kontra
4. Satu sama lain saling mempertahankan pendapat atau argumennya masing-masing
5. Cara menentukan pemenang, dapat dilakukan berdasarkan keputusan seorang juri
atau bisa juga dengan voting dari tim juri
6. Setiap terjadi perdebatan, diperlukan pihak penengah atau biasa disebut moderator.
Moderator memiliki peran untuk memimpin jalannya debat.
7. Menaati prosedur dan aturan debat, yang mana prosedur itu bertujuan untuk
melindungi sekaligus mempertahankan argumen kedua belah pihak.
Dari ciri-ciri debat yang sudah disampaikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
debat adalah terdiri dari dua pendebat, ada moderator sekaligus juri, atau penunjukkan juri
khusus apabila sebuah perlombaan debat.
Puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal.
Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta
memiliki struktur batin dan fisik khas penyair.

Pemikiran penyair dituliskan dengan menggunakan beragam pemilihan kata yang indah,
sehingga dapat memikat para pembaca. Puisi memiliki nilai estetika yang berbeda-beda
bergantung penulis puisi. Setiap penyair biasanya memiliki kekhasan dalam menulis puisinya.

Jenis-Jenis Puisi
Puisi memiliki dua jenis yang umum, yaitu puisi lama serta puisi modern.

Puisi Lama
Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan jenis-jenis
puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi deskriptif.

Puisi lama, yaitu mantra merupakan jenis puisi yang dicipatakan dalam kepercayaan animism,
biasanya dibacakan dalam acara ritual kebudayaan serta menggunakan kata yang dapat
menimbulkan efek bunyi magis.
Pantun merupakan jenis puisi lama yang bersajak a b a b dengan setiap baris terdiri atas empat
baris, dua baris sampiran dan dua baris isi. Sedangkan talibun terdiri dari sampiran dan isi lebih
dari empat baris dan selalu genap, contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.

Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a a a serta isinya mengisahkan suatu hal, dan
gurindam merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas dua baris, berirama sama, isinya baris
pertama adalah sebab sedangkan baris kedua berisi akibat.

Puisi Modern
Puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain
sebagainya.

Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan
suatu cerita, dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua puisi modern
adalah puisi lirik yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair, jenis terakhir puisi
moderen adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta kesan penyair.

Dalam menyusun berbagai jenis puisi harus memiliki kreativitas dalam diri serta cara menulis
yang baik. Hal tersebut dapat Grameds pelajari pada buku Terampil Menulis: Tips & Trik
Menulis Laporan, Opini, Cerpen, Puisi, Pantun.
Ciri-Ciri Puisi
Ciri-Ciri Puisi ini dibagi berdasarkan jenis dari puisi itu sendiri. Namun, ada ciri-ciri puisi secara
umum. Berikut penjelasan tentang ciri-ciri puisi secara umum dan berdasarkan jenisnya

Ciri-Ciri Puisi Secara Umum


1. Penggunaan diksi umumnya memiliki unsur yang indah dan berupa diksi kiasan

2. Penggunaan diksi lebih memerhatikan rima serta persajakan agar menghasilkan bunyi yang
indah

Ciri-Ciri Puisi Lama


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama
dan puisi baru. Di bawah ini akan disebutkan beberapa ciri dari puisi lama.

1. Gaya bahasa yang digunakan cenderung klise atau statis

2. Umumnya berasal dari sastra lisan yang disampaikan dari individu yang satu ke individu
lainnya

3. Penulis puisi cenderung tidak diketahui atau biasa disebut dengan istilah anonim

4. Terpaku pada banyaknya rima, irama, baris, dan intonasi atau bunyi dari puisi itu sendiri

Ciri-Ciri Puisi Modern


Setelah Ciri-ciri puisi lama, maka pembahasan selanjutnya adalah ciri-ciri puisi modern.

1. Gaya bahasa yang digunakan memiliki sifat yang dinamis atau bisa dibilang tidak ada
acuannya, sehingga berubah-ubah

2. Umumnya, puisi terdiri dari dua sampai empat baris dalam satu bait dan tidak begitu terpaku
dengan akhiran pada setiap barisnya

3. Biasanya, isi dari puisi modern tentang keresahan yang ada di dalam diri penulis itu sendiri

4. Dalam satu barisnya cenderung menggunakan satuan sintaksis atau “gatra”

Unsur Puisi
Pada dasarnya, unsur atau struktur puisi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu struktur batin puisi
dan struktur fisik puisi.

Unsur Batin Puisi


Struktur batin puisi bisa dikatakan sebagai unsur pembentuk puisi. Strukur batin puisi masih
dibagi menjadi 4 struktur, yaitu:

1. Rasa
Struktur rasa ini dapat diartikan sebagai sentuhan rasa yang berasal dari penulis puisi. Biasanya,
penulis puisi atau penyair akan menulis sebuah puisi karena latar belakang serta keresahan dari
penulis itu sendiri. Akan tetapi, ada juga penulis puisi yang menulis puisi berdasarkan
permasalahan yang sedang terjadi.

2. Tema
Tema pada puisi ini biasanya akan menentukan hasil dari puisi itu sendiri. Oleh sebab itu,
terkadang ada beberapa penulis puisi yang lebih menyukai untuk menentukan tema dalam
membuat puisi.

3. Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan yang berisi tentang kehidupan yang diberikan oleh penulis
kepada pembaca. Amanat ini ada yang dapat dijelaskan secara langsung dan ada juga yang
dijelaskan dengan menggunakan makna-makna tersirat.

4. Nada
Nada pada puisi dapat diartikan sebagai bunyi dari puisi yang dibuat oleh penulis atau penyair.
Nada yang digunakan bisa nada tinggi, nada rendah, dan lain-lain.

Unsur Fisik Puisi


Struktur fisik puisi merupakan unsur fisik puisi, sehingga biasanya di dalam puisi akan terdapat
unsur fisik puisi. Berbeda dengan struktur batin puisi, struktur fisik puisi ini terdiri dari 6
struktur, yaitu:

1. Gaya Bahasa
Puisi yang sering kita baca ini biasanya akan ada berbagai macam gaya bahasa dalam satu buah
puisi. Dengan adanya gaya bahasa, maka akan memunculkan makna konotasi, sehingga
membuat pembaca puisi tersentuh perasaanya.

2. Diksi
Bahasa pada puisi sangatlah pada, sehingga setiap rangkaian katanya bisa memiliki makna
tersendiri. Susunan kata pada puisi itu sering dikenal dengan istilah diksi. Pemilihan diksi harus
memerhatikan kata-kata lainnya agar menghasilkan estetika bagi puisi itu sendiri.
3. Tipografi
Puisi terdiri dari beberapa baris dalam satu barisnya, kemudian pada bagian akhirnya terkadang
diberi tanda baca yang berbeda-beda. Tanda baca ini akan menentukan suasana yang ada di
dalam puisi.

4. Rima
Rima pada puisi ini biasanya terletak pada bagian akhir baris puisi. Dengan adanya rima, bunyi
puisi akan menjadi lebih indah.

5. Kata Konkret
Kata konkret merupakan kata-kata pada puisi yang bisa mengarahkan ke imajinasi pembaca.
Oleh karena itu, setelah membaca puisi, bisa menghadirkan imaji bagi seseorang.

6. Imaji
Ketika membaca puisi akan lebih tersentuh apabila menghubungkannya dengan indera manusia.
Imaji merupakan imajinasi yang melibatkan setiap indera manusia, biasanya imaji suara, imaji
penglihatan, dan sebagainya.

Cara Menyampaikan Puisi


Selain ditulis, puisi juga dibacakan atau disampaikan kepada pendengarnya. Adapun 3 cara yang
sering digunakan dalam menyampaikan puisi, yaitu:

1. Deklamasi Puisi
Deklamasi puisi adalah suatu cara menyampaikan puisi yang menggunakan lisan, tetapi dalam
penyampainyya dilakukan dengan penuh perasaan, penjiwaan, dan penghayatan serta ketika
membacakannya kamu tidak perlu membawa teks puisi atau bisa dibilang sudah hapal isi puisi
tersebut. Selain itu, deklamasi puisi ini juga menggerakkan beberapa anggota tubuh, seperti
tangan, kaki, dan sebagainya.

2. Pertunjukkan Puisi
Cara kedua berupa pertunjukkan puisi dapat diartikan sebagai pembacaan atau penyampaian
puisi yang dilakukan pada suatu acara. Pada umumnya, pertunjukkan puisi berupa dramatisasi
puisi atau musikalisasi puisi. Dramatisasi puisi merupakan isi teks puisi yang dibuat ke dalam
bentuk drama. Sedangkan musikalisasi puisi adalah puisi akan diubah menjadi lagu.

3. Membacakan Puisi
Membacakan puisi merupakan penyampaian puisi yang dilakukan melalui lisan dan biasanya
ketika membacakannya teks puisi akan dibawa ke atas pentas.

Cara Menulis Puisi


Tahap pertama
Membuat kerangka puisi, dimulai dari jenis puisi yang ingin ditulis, kemudian perhatikan unsur
puisi. Jika pembaca ingin menulis puisi lama, maka irama, rima sajak harus ditentukan terlebih
dahulu agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca puisi.

Tahap kedua
Menentukan judul, penentuan judul di awal dapat mempermudah pembaca untuk membatasi
ungkapan atau emosi yang ingin disampaikan melalui puisi.

Tahap ketiga
Proses kreatif yang dapat pembaca peroleh melalui membaca referensi serta puisi atau
berimajinasi.
Dalam proses membuat puisi, penggunaan diksi tidak perlu terlalu sulit, cukup memulai dengan
kata-kata yang familiar, dengan begitu pembaca akan mulai terbiasa untuk membuat ragam puisi
lainnya. Selamat berpuisi.

Contoh Puisi Berdasarkan Jenisnya


Setelah mengetahui jenis-jenis puisi, untuk lebih paham maka berikut contoh-contoh puisi yang
dapat penulis rangkum.

1. Mantra
Puisi lama mantra biasanya memiliki kata atau ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
Contohnya adalah salah satu mantra yang dipercaya dapat mengobati sakit perut :

Gelang-gelang si gali-gali
Malukut kepada padi
Air susu kerus asalmu jadi
Aku sapa tidak berbunyi

Sapardi Djoko Damono (2016)


Jampi Dukun Betawi
Bismillah…
Mate jangan seliat-liatnye
Kuping jangan sedenger-dengernye
Lidah jangan sengomo-ngomongnye.
Mulut jangan semakan-makannye.
Muke jangan semerengut-merengutnya.
Bibir jangan sedower-dowernye.
Purut jangan sebuncit-buncitnye.
Jidat jangan selicin-licinnye.
Pale jangan sebotak botaknye.
Tangan jangan sepegang-pegangnye.
Kaki jangan sejalan-jalannye.
Kulit jangan sebuduk-buduknye.

InsyaAllah… Wabarakallah…
Nangis jangan sejadi-jadinye
Marah jangan sengamuk-ngamuknye
Otak jangan selupe-lupenye.
Hati jangan sekosong-kosongnye.
Darah jangan sekotor-kotornye.

Puah! Alhamdulillah

2. Pantun
Pantun adalah puisi lama yang memiliki sajak abab dan setiap baris berisi delapan sampai 12
suku kata. Berikut salah satu contoh pantun:

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Baca lebih lanjut : Pengertian dan Contoh-contoh Pantun


3. Gurindam
Puisi lama gurindam memiliki ciri-ciri yaitu terdapat bait yang terdiri dari dua baris serta
bersajak aaaa. Berikut salah satu contoh gurindam:

Contoh 1
Pikir dahulu sebelum berkata
Supaya terelak silang sengketa

Apabila anak tak dilatih


Jikalau besar bapaknya letih

Kurang pikir kurang siasat


Tentu dirimu kelak tersesat

Pekerjaan marah jangan dibela


Nanti hilang akal di kepala
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada disangka

Contoh 2

Apabila mata terjaga.


Hilanglah semua dahaga.

Apabila kuping tertutup handuk.


Hilanglah semua kabar buruk.

Apabila mulut terkunci rapat.


Hilanglah semua bentuk maksiat.

Apabila tangan tidak terikat rapat.


Hilanglah semua akal sehat.

Apabila kaki tidak menapak.


Larilah semua orang serempak

4. Syair
Syair adalah puisi lama yang biasanya berisi nasihat atau cerita, syair bersajak aaaa serta berisi
empat baris dalam satu bait. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut:

Ilmu didapat tiada cepat


Mesti sabar hatinya kuat
Semoga tuhan berikan rahmat
Maka jaga hati serta niat

5. Talibun
Talibun merupakan puisi lama yang termasuk dalam jenis pantun serta terdiri dari bilangan
genap pada setiap satu baitnya. Contoh talibun adalah sebagai berikut:

Pergi merantau jauh ke negeri seberang


Janganlah lalai membawa perbekalan berupa makanan
Jika tersesat di perjalanan ingatlah peta yang kau bawa
Serta jangan malu mendatangi orang untuk bertanya
Jika engkau berbuat baik kepada semua orang
Niscaya kebaikan pula yang akan engkau dapatkan
Sudahlah engkau kan dapat pahala
Di dunia pun engkau akan hidup Bahagia

6. Puisi Romansa
Romansa merupakan puisi moderen dan berisikan mengenai kisah cinta atau perasaan penyair
tentang cinta, salah satu contoh puisi romansa adalah sebagai berikut:

a. Aku Ingin, oleh Sapardi Djoko Damono


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana


dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

b. Pacar Senja, oleh Joko Pinurbo


Senja mengajak pacarnya duduk-duduk di pantai.
Pantai sudah sepi dan tak ada yang peduli.
Pacar senja sangat pendiam: ia senyum-senyum saja
mendengarkan gurauan senja. Bila senja minta
peluk, setengah saja, pacar senja tersipu-sipu.
“Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap.”

Cinta seperti penyair berdarah dingin


yang pandai menorehkan luka.
Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.

Tak terasa senyap pun tiba: senja tahu-tahu


melengos ke cakrawala, meninggalkan pacar senja
yang masih megap-megap oleh ciuman senja.

“Mengapa kau tinggalkan aku sebelum sempat


kurapikan lagi waktu? Betapa lekas cium
menjadi bekas. Betapa curangnya rindu.

Awas, akan kupeluk habis kau esok hari.”


Pantai telah gelap. Ada yang tak bisa lelap.
Pacar senja berangsur lebur, luluh, menggelegak
dalam gemuruh ombak.
c. Cinta Tanpa Tanda, Oleh Sujiwo Tejo
Telah ku tandakan semesta cintaku
kau tandaskan cinta tanpa tanda
Kuhasratkan isyarat sahaja
kau isyaratkan pintaku terlampau
terlampau berprasyarat cintaku
Kau isyaratkan cinta tanpa tanda

Berulang berbulan berwewinduan (kurindu)


Kupejam kutajamkan asah rasa (kubaca tanda)
Mata kubutakan terawangku hanya dengan rasa (kubaca tanda)
Kuping hidung lidah rabaanku pun telah kuenyahkan (kubaca tanda)
Tipu daya panca indrapun telah tuntas kusingkirkan (kubaca tanda)
Kutandai kurasai semesta yang tak kasat mata
Katamu kumasih jadi budak pancaindra yang membuatku terkecoh

Baca juga : Contoh Puisi Anak Sekolah SD, SMP dan SMA Berbagai Tema
7. Balada
Balada merupakan salah satu jenis puisi moderen yang menggambarkan cerita, puisi balada
terdiri dari tiga bait, berikut adalah contoh dari puisi balada.

a. Balada Orang-Orang Tercinta, oleh W.S Rendra


Kita bergantian menghirup asam
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan

Kita berjalan terseok-seok


Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain

Kadang kita merasa beruntung


Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?
Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan

Mengapa kita saling menyembunyikan


Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta

b. Perempuan yang Tergusur, oleh W.S Rendra


Hujan lebat turun di hulu subuh
disertai angin gemuruh
yang menerbangkan mimpi
yang lalu tersangkut di ranting pohon

Aku terjaga dan termangu


menatap rak buku-buku
mendengar hujan menghajar dinding
rumah kayuku.
Tiba-tiba pikiran mengganti mimpi
dan lalu terbayanglah wajahmu,
wahai perempuan yang tergusur!

Tanpa pilihan
ibumu mati ketika kamu bayi
dan kamu tak pernah tahu siapa ayahmu.
Kamu diasuh nenekmu yang miskin di desa.
Umur enam belas kamu dibawa ke kota
oleh sopir taxi yang mengawinimu.
Karena suka berjudi
ia menambah penghasilan sebagai germo.

Ia paksa kamu jadi primadona pelacurnya.


Bila kamu ragu dan murung,
lalu kurang setoran kamu berikan,
ia memukul kamu babak belur.
Tapi kemudian ia mati ditembak tentara
ketika ikut demonstrasi politik
sebagai demonstran bayaran.

Sebagai janda yang pelacur


kamu tinggal di gubuk tepi kali
dibatas kota
Gubernur dan para anggota DPRD
menggolongkanmu sebagai tikus got
yang mengganggu peradaban.
Di dalam hukum positif tempatmu tidak ada.
Jadi kamu digusur.

Di dalam hujan lebat pagi ini


apakah kamu lagi berjalan tanpa tujuan
sambil memeluk kantong plastik
yang berisi sisa hartamu?
Ataukah berteduh di bawah jembatan?

Impian dan usaha


bagai tata rias yang luntur oleh hujan
mengotori wajahmu.
kamu tidak merdeka.
Kamu adalah korban tenung keadaan.
Keadilan terletak di seberang highway yang berbahaya
yang tak mungkin kamu seberangi.

Aku tak tahu cara seketika untuk membelamu.


Tetapi aku memihak kepadamu.
Dengan sajak ini bolehkan aku menyusut keringat dingin
di jidatmu?

O,cendawan peradaban!
O, teka-teki keadilan!

Waktu berjalan satu arah saja.


Tetapi ia bukan garis lurus.
Ia penuh kelokan yang mengejutkan,
gunung dan jurang yang mengecilkan hati,
Setiap kali kamu melewati kelokan yang berbahaya
puncak penderitaan yang menyakitkan hati,
atau tiba di dasar jurang yang berlimbah lelah,
selalu kamu dapati kedudukan yang tak berubah,
ialah kedudukan kaum terhina.

Tapi aku kagum pada daya tahanmu,


pada caramu menikmati setiap kesempatan,
pada kemampuanmu berdamai dengan dunia,
pada kemampuanmu berdamai dengan diri sendiri,
dan caramu merawat selimut dengan hati-hati.

Ternyata di gurun pasir kehidupan yang penuh bencana


semak yang berduri bisa juga berbunga.
Menyaksikan kamu tertawa
karena melihat ada kelucuan di dalam ironi,
diam-diam aku memuja kamu di hati ini.

Baca juga : Puisi Tentang Kemerdekaan Untuk Anak SD


8. Epik
Puisi epic merupakan salah satu jenis puisi moderen yang berisi tuntutan atau ajaran hidup serta
memiliki cerita kepahlawanan. Berikut adalah contoh-contoh puisi epik oleh beberapa sastrawan
Indonesia.

a. Diponegoro, Oleh Chairil Anwar (Februari 1943)


Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti


Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tidak bisa mati.

MAJU

Ini barisan tak bergenderang-berpalu


Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba


Binasa di atas ditinda.

Sungguhpun dalam ajal baru tercapai


Jika hidup baru bisa merasai.

Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.

b. Karawang-Bekasi, Oleh Chairil Anwar


Kami yang ingin terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi


Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa


Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu
nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan


Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yan tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan


harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami


Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat


Beri kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Keang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

Sesuai dengan namanya, teks negosiasi tertulis adalah negosiasi yang dari segi penggunaan
bahasa perlu diperhatikan. Misal menggunakan bahasa yang baku dan tentu saja menggunakan
bahasa tulis.

Bentuk negosiasi tertulis ada beberapa macam yang mungkin pernah Anda temui. Diantaranya
surat penawaran, surat permintaan atau proposal. Dimana ketika jenis tersebut sebenarnya
banyak ditemukan bahkan Anda sering mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Bagian-bagian surat
1. Kepala Surat (Kop Surat)

Kepala surat digunakan sebagai indentitas lembaga atau instansi yang mengirim surat. Didalam
kepala surat, terdapat nama dan alamat instansi atau keterangan lain mengenai instansi atau
lembaga tersebut.

2. Nomor Surat

Setiap surat resmi biasanya disertakan nomor surat. Pada nomor surat sering menggunakan kode
tertentu dengan fungsi untuk sebagai berikut:

Memudahkan pengaturan dan penyimpanan sebagai arsip.


Sebagai alat ukur kegiatan yang berhubungan dengan surat pada periode tertentu.
Memudahkan mencari surat apabila dibutuhkan lagi.
Mengetahui jumlah surat keluar masuk pada periode tertentu.
Sebagai referensi bila diperlukan.
Contoh nomor surat: ZZZ/001/GG-YYY/PP/XX/TT

3. Tanggal, Bulan dan Tahun Surat

Tanggal, bulan, dan tahun di surat resmi harus ditulis lengkap. Fungsi tanggal surat itu sebagai
alat pemberi informasi tentang waktu surat itu dibuat.

Contoh:

1 Maret 2022
Deli Serdang, 1 Maret 2022.
4. Lampiran

Surat yang melampirkan sesuatu, seperti proposal, kuitansi, akte notaris, dan sebagainya perlu
dituliskan kata 'lampiran' yang diikuti jumlah yang dilampirkan. Lampiran berfungsi sebagai
petunjuk dokumen yang harus disertakan bersama surat yang bersangkutan.

5. Hal atau Perihal Surat

Hal atau perihal dalam surat resmi bertujuan untuk memberitahu pembaca tentang topik dalam
surat tersebut. Penulisan perihal lebih baik singkat, tetapi cukup bagi pembaca untuk mengetahui
persoalan pokok meskipun belum membaca lengkap isi surat.

6. Alamat Surat

Penulisan alamat pada surat resmi sebaiknya menyebutkan nama orang yang dituju dan di depan
nama dicantumkan sebutan 'Bapak, Ibu, Saudara, Nyonya, Tuan, Nona', tergantung kepada siapa
surat itu dikirim. Bila pengirim surat tersebut menyebut secara resmi dengan jabatan atau gelar
akademis, maka ditulis tanpa didahului 'Bapak, Ibu, Saudara, Nyonya, Tuan, Nona'.

7. Salam Pembuka

Salam pembuka surat adalah tanda hormat kepada penerima surat sebelum memulai membaca isi
surat. Contoh salam pembuka pada surat resmi adalah:

8. Isi Surat

Isi surat memuat hal-hal yang disampaikan dalam surat tersebut. Isi tersebut bisa berupa laporan,
pemberitahuan, pernyataan, dan lain lain. Dalam penulisan isi surat hendaknya ditulis secara
singkat dan jelas agar terhindar dari salah tafsir dan menjadi efisien.

Isi surat terdiri dari alinea pembuka (pengantar), isi surat dan alenia penutup. Berikut
penjelasannya.

9. Salam Penutup

Salam penutup terdapat di antara alinea penutup dan tanda tangan pengirim. Contoh salam
penutup adalah:

10. Nama Organisasi atau Lembaga

Nama organisasi atau lembaga dibuat dalam bentuk stempel atau cap. Stempel ini berfungsi
untuk menegaskan bahwa surat itu sah dan resmi.

11. Nama Terang dan Tanda Tangan Penanggung Jawab

Surat ditandatangani oleh pejabat yang berhak atau berwenang. Nama Terang dan Tanda Tangan
Penanggung Jawab berfungsi sebagai identitas penanggung jawab untuk mengetahui dari mana
surat itu dikeluarkan.

12. Tembusan

Tembusan surat dikirimkan ke instansi lain yang ada berkaitan dengan surat yang bersangkutan.
Tembusan biasanya diletakan di sudut kiri bawah dengan menuliskan Tembusan atau Tindasan
atau Distribusi kepada.

13. Inisial/Kaki Surat

Inisial adalah singkatan nama yang biasanya diambil dari huruf pertama nama pembuat penulis
surat tersebut. Tujuannya untuk mengetahui siapa yang menulis/mengetik surat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai