Cerita rakyat tidak mempunyai sumber asli, cerita rakyat menyebar secaera mulut ke mulut jadi
banyak bagain yang hilang atau dirubah
Teks biografi adalah karya seni tentang Riwayat orang yang ditulis oleh orang lain. Teks biografi
sebaiknya mampu untuk motivas-motivasi pembaca, contoh penelitian tentang orang terkenal.
Untuk menulis teks biografi tidak boleh asal-asalan diperlukan penelitian yang mendalam dan
memastikan data
Teks Biografi Ciri-ciri
Isi teks biografi menceritakan kisah atau perjalanan hidup seorang tokoh
Teks biografi dalam penulisannya menggunakan beberapa unsur kebahasaan seperti kata
hubung, kata rujukan, kata kerja, waktu, aktivitas, dan tempat
Bisa disajikan dalam bentuk fiksi maupun nonfiksi
Teks biografi disajikan mengikuti pola tertentu yang didasarkan pada alur cerita
khususnya alur maju, sudut pandang penceritaan, gaya penulisan, fokus penceritaan, dan
penggunaan Bahasa
Paragraf-paragraf dalam teks biografi dikembangkan secara deskriptif dan naratif
Umumnya disusun mengikuti struktur tertentu seperti orientasi, kejadian atau peristiwa
penting, dan reorientasi
Karakter tokoh yang dibahas dalam teks biografi bisa digambarkan secara langsung
maupun tidak langsung
Pola pengembangan teks biografi bersifat kronologis dan runut
Umumnya, bagian ini berisi pengenalan secara jelas tentang tokoh utamanya, yang
meliputi informasi dasar seperti informasi dasar identitas, nama orang tua, saudara, dan
identitas pribadi lainnya. Orientasi harus ditulis dengan jelas agar pembaca dapat
membaca biografi secara runtut.
Peristiwa dan masalah menjadi bagian penting yang menentukan seseorang layak menjadi
tokoh dalam sebuah tulisan riwayat hidup. Isi dari peristiwa dan masalah bisa saja
mengenai kondisi tersulit dari tokoh dan cara dia menghadapinya yang bisa menjadi
motivasi bagi siapa saja.
3. Reorientasi
Reorientasi merupakan struktur terakhir dalam sebuah naskah biografi. Sifatnya opsional,
boleh ada dan boleh juga tidak ada.
Umumnya, bagian reorientasi berisi pandangan atau opini penulis kepada tokoh yang
diangkat kisah hidupnya.
1. Orientasi
Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam,
sapa dan sebagainya.
Contoh:
Suatu hari di sebuah pasar tradisional, terdapat sebuah tansaksi jual beli.
2. Permintaan
Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang
dihadapi.
Contoh:
3. Pemenuhan
Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak
interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
Contoh:
Penjual : "Oh ada Bu. Ini silakan dipilih sendiri." (sambil mengeluarkan beberapa pilihan
kaos bola).
4. Penawaran
Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar pihak
satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan
satu sama lain.
Contoh:
5. Persetujuan
Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.
Contoh:
Penjual : "Kalau segitu saya gak dapet untung dong, Bu. Tambah Rp. 5.000 ya?"
6. Penutup
Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan
suatu proses interaksi dalam negosiasi.
Contoh:
Penjual : "Terima kasih Bu. Gak sekalian sama sepatu bolanya Bu?" (memberikan
sebungkus tas kresek yang berisi kaos).
Pembeli : "Sama-sama. Tidak, tadi sudah beli." (meninggalkan toko baju)
A. Pengertian Debat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian debat adalah pertukaran dan
pembahasan pendapat terkait suatu hal dengan saling menyampaikan argumentasi atau alasan
dengan tujuan mempertahankan pendapat bahkan memenangkan pendapat.
Secara umum, debat dapat dipahami sebagai strategi dalam adu pendapat atau argumen dengan
tujuan pendapat yang kita bisa mematahkan pendapat lawan, begitupun sebaliknya, pendapat kita
tidak dipatahkan oleh lawan. Ada juga yang menyebut, debat adalah aktivitas mengajukan usul
dan mempertahankan usulan tersebut.
B. Fungsi Debat
Debat memiliki beberapa fungsi yang akan sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, debat
yang perlu di garis bawahi. Berikut adalah poinnya.
C. Tujuan Debat
Secara sederhana, debar merupakan adu pendapat untuk mempertahankan pendapat masing-
masing untuk menang atau sudah tidak bisa dipatahkan oleh lawan. Berikut adalah tujuan debat
secara luas:
1. Membangun sebuah kasus yang disertai dengan argumen sebagai pendukung.
Adapun kiat sukses merancang sebuah kasus dalam debat, yakni mengacu
pertanyaan dasar yang meliputi 4W + 1H
2. Memahami kasus yang tengah terjadi di dalam masyarakat
3. Melatih menemukan argumentasi berdasarkan data yang kuat dan akurat
4. Mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka sepakat dan setuju
dengan argumen yang diusulkan.
5. Sebagai cara untuk menampilkan, meningkatkan, dan mengembangkan komunikasi
verbal
6. Berusaha meyakinkan orang lain bahwa argumen yang dimiliki merupakan argumen
yang paling tepat untuk disepakati dan disetujui
D. Ciri-CIri Debat
Berbincang mengenai debat, banyak istilah khusus yang hanya digunakan dalam aktivitas debat.
Istilah-istilah khusus yang terdapat dalam debat seperti topik debat atau motion, ada juga istilah
tim afirmatif yang berarti kelompok tim pro dan kontra. Selain itu, ketika debat, kedua tim debat
sering mengatakan interupsi. Interupsi sama halnya dengan menyatakan pendapat.
Bentuk debat sebenarnya hampir sama ketika kita menyaksikan debat di televisi, ada kedua tim
debat yang siap beradu argumen ditambah moderator dan atau sekaligus juri. Berikut merupakan
ciri-ciri debat yang perlu diketahui.
Debat memiliki dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pihak afirmatif dan sudut pandang pihak
negatif. Dapat dikatakan pihak afirmatif ketika orang tersebut setuju pada topik yang didebatkan.
Sementara pihak negatif adalah pihak yang tidak menyetujui topik debat itu sendiri.
Pemikiran penyair dituliskan dengan menggunakan beragam pemilihan kata yang indah,
sehingga dapat memikat para pembaca. Puisi memiliki nilai estetika yang berbeda-beda
bergantung penulis puisi. Setiap penyair biasanya memiliki kekhasan dalam menulis puisinya.
Jenis-Jenis Puisi
Puisi memiliki dua jenis yang umum, yaitu puisi lama serta puisi modern.
Puisi Lama
Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan jenis-jenis
puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi deskriptif.
Puisi lama, yaitu mantra merupakan jenis puisi yang dicipatakan dalam kepercayaan animism,
biasanya dibacakan dalam acara ritual kebudayaan serta menggunakan kata yang dapat
menimbulkan efek bunyi magis.
Pantun merupakan jenis puisi lama yang bersajak a b a b dengan setiap baris terdiri atas empat
baris, dua baris sampiran dan dua baris isi. Sedangkan talibun terdiri dari sampiran dan isi lebih
dari empat baris dan selalu genap, contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.
Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a a a serta isinya mengisahkan suatu hal, dan
gurindam merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas dua baris, berirama sama, isinya baris
pertama adalah sebab sedangkan baris kedua berisi akibat.
Puisi Modern
Puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain
sebagainya.
Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan
suatu cerita, dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua puisi modern
adalah puisi lirik yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair, jenis terakhir puisi
moderen adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta kesan penyair.
Dalam menyusun berbagai jenis puisi harus memiliki kreativitas dalam diri serta cara menulis
yang baik. Hal tersebut dapat Grameds pelajari pada buku Terampil Menulis: Tips & Trik
Menulis Laporan, Opini, Cerpen, Puisi, Pantun.
Ciri-Ciri Puisi
Ciri-Ciri Puisi ini dibagi berdasarkan jenis dari puisi itu sendiri. Namun, ada ciri-ciri puisi secara
umum. Berikut penjelasan tentang ciri-ciri puisi secara umum dan berdasarkan jenisnya
2. Penggunaan diksi lebih memerhatikan rima serta persajakan agar menghasilkan bunyi yang
indah
2. Umumnya berasal dari sastra lisan yang disampaikan dari individu yang satu ke individu
lainnya
3. Penulis puisi cenderung tidak diketahui atau biasa disebut dengan istilah anonim
4. Terpaku pada banyaknya rima, irama, baris, dan intonasi atau bunyi dari puisi itu sendiri
1. Gaya bahasa yang digunakan memiliki sifat yang dinamis atau bisa dibilang tidak ada
acuannya, sehingga berubah-ubah
2. Umumnya, puisi terdiri dari dua sampai empat baris dalam satu bait dan tidak begitu terpaku
dengan akhiran pada setiap barisnya
3. Biasanya, isi dari puisi modern tentang keresahan yang ada di dalam diri penulis itu sendiri
Unsur Puisi
Pada dasarnya, unsur atau struktur puisi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu struktur batin puisi
dan struktur fisik puisi.
1. Rasa
Struktur rasa ini dapat diartikan sebagai sentuhan rasa yang berasal dari penulis puisi. Biasanya,
penulis puisi atau penyair akan menulis sebuah puisi karena latar belakang serta keresahan dari
penulis itu sendiri. Akan tetapi, ada juga penulis puisi yang menulis puisi berdasarkan
permasalahan yang sedang terjadi.
2. Tema
Tema pada puisi ini biasanya akan menentukan hasil dari puisi itu sendiri. Oleh sebab itu,
terkadang ada beberapa penulis puisi yang lebih menyukai untuk menentukan tema dalam
membuat puisi.
3. Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan yang berisi tentang kehidupan yang diberikan oleh penulis
kepada pembaca. Amanat ini ada yang dapat dijelaskan secara langsung dan ada juga yang
dijelaskan dengan menggunakan makna-makna tersirat.
4. Nada
Nada pada puisi dapat diartikan sebagai bunyi dari puisi yang dibuat oleh penulis atau penyair.
Nada yang digunakan bisa nada tinggi, nada rendah, dan lain-lain.
1. Gaya Bahasa
Puisi yang sering kita baca ini biasanya akan ada berbagai macam gaya bahasa dalam satu buah
puisi. Dengan adanya gaya bahasa, maka akan memunculkan makna konotasi, sehingga
membuat pembaca puisi tersentuh perasaanya.
2. Diksi
Bahasa pada puisi sangatlah pada, sehingga setiap rangkaian katanya bisa memiliki makna
tersendiri. Susunan kata pada puisi itu sering dikenal dengan istilah diksi. Pemilihan diksi harus
memerhatikan kata-kata lainnya agar menghasilkan estetika bagi puisi itu sendiri.
3. Tipografi
Puisi terdiri dari beberapa baris dalam satu barisnya, kemudian pada bagian akhirnya terkadang
diberi tanda baca yang berbeda-beda. Tanda baca ini akan menentukan suasana yang ada di
dalam puisi.
4. Rima
Rima pada puisi ini biasanya terletak pada bagian akhir baris puisi. Dengan adanya rima, bunyi
puisi akan menjadi lebih indah.
5. Kata Konkret
Kata konkret merupakan kata-kata pada puisi yang bisa mengarahkan ke imajinasi pembaca.
Oleh karena itu, setelah membaca puisi, bisa menghadirkan imaji bagi seseorang.
6. Imaji
Ketika membaca puisi akan lebih tersentuh apabila menghubungkannya dengan indera manusia.
Imaji merupakan imajinasi yang melibatkan setiap indera manusia, biasanya imaji suara, imaji
penglihatan, dan sebagainya.
1. Deklamasi Puisi
Deklamasi puisi adalah suatu cara menyampaikan puisi yang menggunakan lisan, tetapi dalam
penyampainyya dilakukan dengan penuh perasaan, penjiwaan, dan penghayatan serta ketika
membacakannya kamu tidak perlu membawa teks puisi atau bisa dibilang sudah hapal isi puisi
tersebut. Selain itu, deklamasi puisi ini juga menggerakkan beberapa anggota tubuh, seperti
tangan, kaki, dan sebagainya.
2. Pertunjukkan Puisi
Cara kedua berupa pertunjukkan puisi dapat diartikan sebagai pembacaan atau penyampaian
puisi yang dilakukan pada suatu acara. Pada umumnya, pertunjukkan puisi berupa dramatisasi
puisi atau musikalisasi puisi. Dramatisasi puisi merupakan isi teks puisi yang dibuat ke dalam
bentuk drama. Sedangkan musikalisasi puisi adalah puisi akan diubah menjadi lagu.
3. Membacakan Puisi
Membacakan puisi merupakan penyampaian puisi yang dilakukan melalui lisan dan biasanya
ketika membacakannya teks puisi akan dibawa ke atas pentas.
Tahap kedua
Menentukan judul, penentuan judul di awal dapat mempermudah pembaca untuk membatasi
ungkapan atau emosi yang ingin disampaikan melalui puisi.
Tahap ketiga
Proses kreatif yang dapat pembaca peroleh melalui membaca referensi serta puisi atau
berimajinasi.
Dalam proses membuat puisi, penggunaan diksi tidak perlu terlalu sulit, cukup memulai dengan
kata-kata yang familiar, dengan begitu pembaca akan mulai terbiasa untuk membuat ragam puisi
lainnya. Selamat berpuisi.
1. Mantra
Puisi lama mantra biasanya memiliki kata atau ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib.
Contohnya adalah salah satu mantra yang dipercaya dapat mengobati sakit perut :
Gelang-gelang si gali-gali
Malukut kepada padi
Air susu kerus asalmu jadi
Aku sapa tidak berbunyi
InsyaAllah… Wabarakallah…
Nangis jangan sejadi-jadinye
Marah jangan sengamuk-ngamuknye
Otak jangan selupe-lupenye.
Hati jangan sekosong-kosongnye.
Darah jangan sekotor-kotornye.
Puah! Alhamdulillah
2. Pantun
Pantun adalah puisi lama yang memiliki sajak abab dan setiap baris berisi delapan sampai 12
suku kata. Berikut salah satu contoh pantun:
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Contoh 1
Pikir dahulu sebelum berkata
Supaya terelak silang sengketa
Contoh 2
4. Syair
Syair adalah puisi lama yang biasanya berisi nasihat atau cerita, syair bersajak aaaa serta berisi
empat baris dalam satu bait. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut:
5. Talibun
Talibun merupakan puisi lama yang termasuk dalam jenis pantun serta terdiri dari bilangan
genap pada setiap satu baitnya. Contoh talibun adalah sebagai berikut:
6. Puisi Romansa
Romansa merupakan puisi moderen dan berisikan mengenai kisah cinta atau perasaan penyair
tentang cinta, salah satu contoh puisi romansa adalah sebagai berikut:
Baca juga : Contoh Puisi Anak Sekolah SD, SMP dan SMA Berbagai Tema
7. Balada
Balada merupakan salah satu jenis puisi moderen yang menggambarkan cerita, puisi balada
terdiri dari tiga bait, berikut adalah contoh dari puisi balada.
Tanpa pilihan
ibumu mati ketika kamu bayi
dan kamu tak pernah tahu siapa ayahmu.
Kamu diasuh nenekmu yang miskin di desa.
Umur enam belas kamu dibawa ke kota
oleh sopir taxi yang mengawinimu.
Karena suka berjudi
ia menambah penghasilan sebagai germo.
O,cendawan peradaban!
O, teka-teki keadilan!
MAJU
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
Sesuai dengan namanya, teks negosiasi tertulis adalah negosiasi yang dari segi penggunaan
bahasa perlu diperhatikan. Misal menggunakan bahasa yang baku dan tentu saja menggunakan
bahasa tulis.
Bentuk negosiasi tertulis ada beberapa macam yang mungkin pernah Anda temui. Diantaranya
surat penawaran, surat permintaan atau proposal. Dimana ketika jenis tersebut sebenarnya
banyak ditemukan bahkan Anda sering mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagian-bagian surat
1. Kepala Surat (Kop Surat)
Kepala surat digunakan sebagai indentitas lembaga atau instansi yang mengirim surat. Didalam
kepala surat, terdapat nama dan alamat instansi atau keterangan lain mengenai instansi atau
lembaga tersebut.
2. Nomor Surat
Setiap surat resmi biasanya disertakan nomor surat. Pada nomor surat sering menggunakan kode
tertentu dengan fungsi untuk sebagai berikut:
Tanggal, bulan, dan tahun di surat resmi harus ditulis lengkap. Fungsi tanggal surat itu sebagai
alat pemberi informasi tentang waktu surat itu dibuat.
Contoh:
1 Maret 2022
Deli Serdang, 1 Maret 2022.
4. Lampiran
Surat yang melampirkan sesuatu, seperti proposal, kuitansi, akte notaris, dan sebagainya perlu
dituliskan kata 'lampiran' yang diikuti jumlah yang dilampirkan. Lampiran berfungsi sebagai
petunjuk dokumen yang harus disertakan bersama surat yang bersangkutan.
Hal atau perihal dalam surat resmi bertujuan untuk memberitahu pembaca tentang topik dalam
surat tersebut. Penulisan perihal lebih baik singkat, tetapi cukup bagi pembaca untuk mengetahui
persoalan pokok meskipun belum membaca lengkap isi surat.
6. Alamat Surat
Penulisan alamat pada surat resmi sebaiknya menyebutkan nama orang yang dituju dan di depan
nama dicantumkan sebutan 'Bapak, Ibu, Saudara, Nyonya, Tuan, Nona', tergantung kepada siapa
surat itu dikirim. Bila pengirim surat tersebut menyebut secara resmi dengan jabatan atau gelar
akademis, maka ditulis tanpa didahului 'Bapak, Ibu, Saudara, Nyonya, Tuan, Nona'.
7. Salam Pembuka
Salam pembuka surat adalah tanda hormat kepada penerima surat sebelum memulai membaca isi
surat. Contoh salam pembuka pada surat resmi adalah:
8. Isi Surat
Isi surat memuat hal-hal yang disampaikan dalam surat tersebut. Isi tersebut bisa berupa laporan,
pemberitahuan, pernyataan, dan lain lain. Dalam penulisan isi surat hendaknya ditulis secara
singkat dan jelas agar terhindar dari salah tafsir dan menjadi efisien.
Isi surat terdiri dari alinea pembuka (pengantar), isi surat dan alenia penutup. Berikut
penjelasannya.
9. Salam Penutup
Salam penutup terdapat di antara alinea penutup dan tanda tangan pengirim. Contoh salam
penutup adalah:
Nama organisasi atau lembaga dibuat dalam bentuk stempel atau cap. Stempel ini berfungsi
untuk menegaskan bahwa surat itu sah dan resmi.
Surat ditandatangani oleh pejabat yang berhak atau berwenang. Nama Terang dan Tanda Tangan
Penanggung Jawab berfungsi sebagai identitas penanggung jawab untuk mengetahui dari mana
surat itu dikeluarkan.
12. Tembusan
Tembusan surat dikirimkan ke instansi lain yang ada berkaitan dengan surat yang bersangkutan.
Tembusan biasanya diletakan di sudut kiri bawah dengan menuliskan Tembusan atau Tindasan
atau Distribusi kepada.
Inisial adalah singkatan nama yang biasanya diambil dari huruf pertama nama pembuat penulis
surat tersebut. Tujuannya untuk mengetahui siapa yang menulis/mengetik surat tersebut.