Anda di halaman 1dari 11

POLITIK PARTAI

4 KEGAGALAN
SEBUAH HARAKAH
yang kita bahas!
1. Berdiri di atas fikrah yang bersifat umum

Semua partai harus berdiri di atas sebuah


pemikiran, sebab ia menjadi asas sebuah
gerakan/partai. Tapi, hamir gerakan yang pernah
ada dilandasi pemikiran yang tidak memiliki
batasan yang jelas.
1. KABUR, tidak diketahui maksud dan cara mewujudkannya
Misal : mengembalikan kejayaan islam, kebangkitan islam.

2. SAMAR, maknanya diketahui, tapi tidak jelas benar.


Misal : kembali kepada Allah, pendidikan islam, persatuan islam

3. TIDAK MENGKRISTAL, gagasan (pemikiran) gerakan tidak


menyatu/berinternalisasi pada diri pengemban gagasan tersebut. Bahkan, mereka
tidak mampu menjelaskannya pada masyarakat.
4. KEHILANGAN KEBERSIHAN, adanya intervensi pemikiran" barat ke dalam pemikiran
islam.
Misal : masuknya sejumlah kaidah hukum yang berasal dari perundang-undagan Romawi
ke dalam hukum" islam, Nasionalisme patriotisme, liberalisme dll

5. KEHILANGAN KEMURNIAN, keterkaitan antara pemikiran dan dasarnya (dasar yang


membangun pemikiran tersebut) bisa dipahami dengan jelas. Artinya, setiap pemikiran yang
didakwahkan selalu dibangun di atas pemikiran yang berasal dari akidah mereka.
Misal : menyamakan musyawarah dengan demokrasi. Padahal keduanya adalah hal yang
berbeda, sebab musyawarah adalah Uslub, sedangkan demokrasi termasuk ide yang
menjadiakn kedaulatan di tangan rakyat, bukan syara
Fikrah
Terdiri dari :

1. Akidah
2. Pemecahan/solusi (mu'alajah)
2. Upaya pengembanan dakwah islam
(haml ad da'wah)
Thoriqoh
Terdiri dari :

1. Bagaimana cara menjaga akidah


2. Bagaimana cara menerapkan pemecahan
3. Bagaimana cara mengemban dakwah
Metode ( thoriqoh)
Yang ditempuh partai bersifat kabur,
kacau dan tanpa persiapan
Banyak gerakan yang ada saat ini, baik islami ataupun tidak, mereka tak mampu
mendeskripsikan dengan jelas metode perjuangan yang harus mereka tempuh. Akibatnya
yang mereka laukan terkesan reaktif, yakni hanya merupakan reaksi atas apa yangterjadi di
tengah masyarakat. Dengan kata lain, mereka melakukan banyak aktivitas yangterkesan
serampangan;tidak dipikirkan dahulu dan tanpa perenanaan yang matang. Semua ini akibat
sikap mereka yanghanya sekedar membebek pada apa yang tengah menjadi trend di dunia
saat ini, seperti melakukan berbagai pemogokan massal, demonstrasi, serta menyerukan
slogan-slogan kosong belaka.
Mereka banyak terjebak untuk melakukan
tawar menawar atau kompromi dengan
penguasa. Atau terperangkap leh ejumlah
aktivitas yang biasa dilakukan font,
yayasan, dan lai sebagainya. Intinya yang
dimaksud ibham disini adalah
ketidaktahuan mereka terhadap cara yang
seharusnya mereka tempuh.
Anggota gerakan
Tidak memiliki kesadaran dan kehendak yang benar
Para aktivis gerakn hanyalah sekelompok orang berbekal keinginan dan semangat untuk
melakukan perubahan belaka. Keberadaan mereka dipicu oleh kondisi yang terjadi di negeri mereka
dan oleh kesadaran mereka terhadap kerusakan masyarakat. Kondisi-kondisi seperti inilah yang
mendorong semangat mereka untuk melakukan perubahan tanpa disertai dengan adanya
kehendak dan kesadaran yang benar.
Tidak adanya kesadaran terhadap pemikiran (fikrah) partai dan metode
(thariqah) perjuangannya akan membuat seseorang mudah sekali untuk
mundur dan bersikap kompromistik. Keingnan yang dilakukan tanpa
dorongan lain hanya melahirkan semnagat belaka. Tatkala semangat
seseorang mengedur, cita-citanya juga akan ikut mengendur. Akhirnya, ia
akan berhenti untuk berjuang.

Maka suatu gerakan tidak boleh bertumpu pada orang-orang yang hanya bermodal
semangat belaka, melainkan bertumpu kepada orang-orang yang sadar tujuan
mereka bergabung dengan suatu partai sekaligus pahan fikrah dan thariqah dari
partai tersebut.
Ikatan
Yang menyatukan para aktivis
Ikatan yang menyatukan para anggota gerakan bukanlah ikatan yang benar. Mereka
bergabung atau berkumpul dalam sebuah gerakan hanya keinginan belaka. Sebab,
partai-partai saat ini biasanya mencari orang-orang yang memiliki kedudukan di
tengah masyarakat, seperto dokter, orang-orang terpandang, dll.

Demikian juga anggota partai, mereka biasanya mendambakan sebuah partai yang
bisa meningkatkan status sosial mereka. Oleh karena itu, mereka acap kali
berpindah dari satu partai ke partai lain, baik dengan tujuan agar ia bisa melakukan
banyak aktivitas ataupun agar ia bisa bernaung di bawah banyak nama.

Anda mungkin juga menyukai