Anda di halaman 1dari 3

Indonesia menerapkan system pemerintahan demokrasi pancasila, sebagai satu

kesatuan di dalam system politik pancasila. Demokrasi dapat dikatakan sebagai pemerintahan
dari bawah, pemerintahan yang dikendalikan oleh rakyat, pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat untuk rakyat atau pemerintahan oleh banyak orang. Walaupun tentunya tidak semua
rakyat atau setuiap orang ikut memerintah. Adalah merupakan sesuatu yang mustahil, atau
justru merupakan bentuk anarki (tanpa pemerintahan)jika kekuasaan. Sedangkan struktur
politik adalah tata susunan kelembagaan (lembaga dan organisasi) dalam kehidupan politik
suatu bangsa dan suatu Negara. Struktur politik terdiri dari supra struktur dan infrastruktur

A. Supra-struktur mencakup:

1.Pemerintah
2.LembagatinggiNegara
3. Lembaga-lembaga Negara (di pusat dan di daerah) serta aparatur pelaksana
pemerintah.

B. Infra-struktur mencakup saluran organisasi untuk penyaluran aspirasi rakyat,


yaitu:

1. Orsospol/parpol (partai-partai politik)


2. Kelompok kepentingan (interest group)
3. Kelompok penekan/pendesak (pressure group)
4. Pendapat umum (public opinion) bersama-sama media massa

Suprastruktur politik, kelompok kepentingan (social movements)

Dalam analisa politik modern partisipasi politik merupakan suatu masqalah yang penting
dan akhir- akhir ini banyak yang di pelajari terutama dalam hubungannya dengan Negara
Negara berkembang. Pada awal studi mengenai partisipasi politik memfokuskan diri pada partai
politik sebagai pelaku utama tetapi dengan berkembangnya demokrasi banyak muncul
kelompok masyarakat yang juga ingin mempengaruhi keputusan mengenai kebijakan umum.
Kelompok- kelompok ini lahir di masa pasca industrial dan dinamakan gerakan social baru (new
social movement). Kelompok ini kecewa dengan kinerja partai politik dan cenderung
memusatkan perhatian kepada satu masalah tertentu saja dengan harapan mempengaruhi
proses pengambilan keputusan.
Social movements adalah tantangan kolektif oleh orang- orang yang mempunyai tujuan
berbasis solidaritas, (yang dilaksanakan) melalui interaksi secara terus- menerus dengan para
elite, lawan- lawannya, dan pejabat- pejabat. Gerakan ini merupakan bentuk perilaku kolektif
yang berakar dalam kepercayaan dan nilai- nilai bersama.
Beberapa Jenis kelompok

A. Kelompok Anomi

Kelompok ini tidak memiliki organisasi tetapi individu- individu yang terlibat mersa
mempunyai perasaan frustasi dan ketidakpuasan yang sama. Sekalipuntidak terorganisir
dengan rapih, dapat saja kelompok- kelompok ini secar spotan mengadakan aksi massal jika
tiba-tiba timbul penyimpangan dan kekecewaan mengenain suatu masalah.

B. Kelompok Nonasosiasional

Kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa solidaritas pada sanak saudara,
kerabat, agama, wilayah, kelompok etnis, dan pekerjaan. Kelompok- kelompok ini biasanya
tidak aktif secara politik dan tidak mempunyai organisasi ketat, walaupun lebih mempunyai
ikatan lebih daripada kelompok anomi. Contoh di Indonesia paguyuban Hatuhaha, kelompok
aktivis jalanan.

C. Kelompok Institusional

Kelompok- kelompok formal yang berada dalam atau bekerja sama secara eratdengan
pemerintahan seperti birokrasi dan militer. misalnya, Dharmawanita, Korpri dan perkumpulan
keluarga berencana.

D. Kelompok asosiasional

Terdiri atas seriakat buruh, tani, kamar dagang, asosiasi etnis, dan agama. Yang di
bentuk dengan tujuan mempunyai organisasi yang baik dengan staf yang bekerja penuh waktu.
Misalnya, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

E. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

LSM hadir sebagai upaya perwujudan dari kritik terhadap kebijakan pemerintah yang
tidak pro-rakyat, yang hanya berorientasi pada kepentingan penguasa semata.Kelompok ini
menganut paradigm modernisasi. Misalnya, Bina Swadaya, PKBI dan LP3M
KELOMPOK KEPENTINGAN
INDONESIA

Nama : Syafrudin Lessy


NIM : 2013 22 018
Prodi : Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Pattimura
Ambon

Anda mungkin juga menyukai