Anda di halaman 1dari 8

Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan

Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI


di SMP NEGERI 2 PRIGEN
(Proposal Ini di Tujukan Untuk Memenuhi Penilaian Mata Kuliah TPKI)

Dosen Pengampu:
Ahmad Mubarrok S.Ag., M.PdI

Oleh:
Lailatus Syarifah (201986010007)

Pendidikan Agama Islam


Fakultas Pendidikan Agama Islam
Universitas Yudharta Pasuruan
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang terpenting di dalam meningkatkan
sumber diri dengan lingkungannya. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan
proses daya manusia. Pendidikan merupakan proses penembangan individu dan
kepribadian seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh dengan tanggung
jawab untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-
nilai, sehingga mampu menyesuaikan belajar mengajar atau kegiatan
pembelajaran, yang diantaranya diaksanakan oleh lembaga lembaga pendidikan
formal.
Realitas dewasa ini, proses pembelajaran dikelas agaknya berlangsung secara
kaku dan kurang menyenangkan, diantaranya, adanya tuntutan pada siswa untuk
menguasai materi dan fakta- fakta, hal ini juga membuat pembelajaran kurang
bermakna, karena penguasaan atas banyaknya materi belum tentu menjamin
pemahaman pada materi yang mereka kuasai tersebut.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, proses pembelajaran merupakan kegiatan
yang paling pokok dan paling penting. Ada indikator yang dapat dijadikan tolak
ukur keberhasilan suatu proses pembelajaran. Indikator tersebut adalah Adanya
partisipasi siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, dan ketercapaian siswa
terhadap kompetensi pembelajaran sebagaimana yang ditentukan. Metode
pembelajaran ROLE PLAYING bertujuan untuk membantu siswa menemukan
jati diri didunia social dan memecahkan dilema dengan membentuk kelompok.
Artinya dengan menggunakan metode ROLE PLAYING diharapkan bisa
mengaktifkan belajar siswa pada materi.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka penerapan metode ROLE PLAYING untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa perlu dilakukan oleh para peserta didik
dan pendidik. Penerapan ini diharapkan bermanfaat dalam proses belajar
mengajar di kelas.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas adapun focus penelitian adalah:
1. Bagaimana proses perencanan Metode Pembelajaran ROLE PLAYING
untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran pendidikan
agama islam ?
2. Bagaimana proses pelaksanaan Metode Pembelajaran ROLE PLAYING
untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran pendidikan
agama islam?
3. Bagaimana hasil pembelajaraan dari Metode Pembelajaran ROLE
PLAYING untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama islam?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan uraian focus penelitian di atas maka tujuan penilitian adalah:
1. Untuk mengetahui Bagaimana proses perencanan Metode Pembelajaran
ROLE PLAYING untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata
pelajaran pendidikan agama islam
2. Untuk Bagaimana proses pelaksanaan Metode Pembelajaran ROLE
PLAYING untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama islam
3. Untuk mengetahui hasil dari proses perencanan Metode Pembelajaran
ROLE PLAYING untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata
pelajaran pendidikan agama islam

D. Manfaat hasil penenlitian


Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
Siswa akan menanbah pengalaman terserdiri, dimana siswa dapat
meningkatkan kemampuan mengenal perasaannya sendiri dan perasaan
orang lain, siswa dapat aktif dalam kelas dan memahami mata pelajaran
PAI dengan baik
2. Bagi Pendidik (guru)
Pendidik diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi dan perbaikan
dalam proses belajar siswa, khususnya guru mata pelajaran PAI dan
seluruh pendidik di lembaga terkait.
E. Devinisi istilah
Merujuk pada variabel yang diteliti maka dianggap perlu untuk
mendefinisikan beberapa istilah dalam penelitian ini.
1. Metode ROLE PLAYING (Bermain Peran) merupakan salah satu
model pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-
masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia (interpersonal
relationship), terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.
2. Keaktifan adalah keterlibatan intelektual dan emosional siswa
dalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi (menyerap) dan akomodasi
(menyesuaikan) kognitif dalam pencapaian pengetahuan, perbuatan serta
pengalaman langsung dalam pembentukan keterampilan dan penghayatan
serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan nilai dan sikap. Aktivitas
belajar siswa atau keaktifan siswa belajar selalu terjadi dalam setiap
pengajaran. Perbedaannya terletak dalam kadar keaktifan belajar yang
rentangnya mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Studi Penelitian Terdhulu
Adapun penelitian terdahulu yaitu:
1. R.Silfia 2016,kajian metode role playing . Bermain sering dikaitkan
dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan dan dalam
suasana riang gembira. Dengan bermain berkelompok anak akan
mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan yang
dimilikinya sehingga dapat membantu pembentukkan konsep diri
yang positif, pengelolaan emosi yang baik, memiliki rasa empati
yang tinggi, memiliki kendali diri yang bagus, dan memiliki rasa
tanggung jawab yang tinggi1
2. M.Muslim,2011 Role playing adalah salah satu bentuk permainan
pendidikan (educa ticna l games) yang dipakai untuk menjelaskan
perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk
menghayati perasaan, sudut pandangan dan cara berpikir orang lain
(membayangkan diri sendiri seperti dalam keadaan orang lain). 2
Model pembelajaran Role Playing merupakan berperan atau
memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial atau
psikologis. Model pembelajaran Role Playing adalah model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa-siswa
untuk praktik menempatkan diri mereka dalam peran-peran dan
situasi-situasi yang yang akan meningkatkan kesadaran terhadap
nilai-nilai dan dan keyakinan-keyakinan mereka sendiri dan orang
lain.
3. Dari teori terdahulu di atas maka yang di ambil oleh peneliti yaitu
tentang bagaimana cara perencanaan dan pelaksanaan metode role
playing

1
R,Silfia. Kajian Dalam Metode Role Playing .Bandung.2016
B. Teori
Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori praktek dan wawancara langsug
kepada pihak yang bersangkutan, yaitu guru PAI yang ada disekolah tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodologi kalkulatif perkara.
Akan mendeskripsikan bagaimana penerapan metode role playing
B. Kehadiran peneliti di sekolah
Tahap 1: proses pengajuan surat perizinan dari pikah kampus, hal ini di
tangani oleh bu sulistianing sebagai staf structural Universitas Yudharta
Pasuruan.
Kemudian pemberian surat kepada kepala sekolah yang di tuju hal ini di
terima oleh MUSLIMAH S.Pd M.Pd,MA sebagai kepala sekolah di SMP
NEGERI 2 PRIGEN pasuruan Kemudian melakukan observasi awal di sekolah
Tahap 2: melakukan wawancara oleh bu Lilik Makhsunah sebagai guru PAI
di SMP NEGERI 2 PRIGEN dengan maksud untuk meminta informasi prihal
pelajaran dan praktik metode role playing ayang di terpkan dan di ajarkan di PAI
di SMP NEGERI 2 PRIGEN pasuruan sebagai objek dari penelitian.
C. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yaitu bertempat pada di SMP NEGERI 2 PRIGEN
pasuruan yang bertempat di Jl. Kaliandra Sejati ,Kab Pasuruan
D. Sumber data dan observasi
Dalam hal ini peneliti menggunakan sumber data lanngsung yang di lakukan
oleh wawanara langsung antara peneliti dan narasumber yaitu bu Lilik
Makhsunah sebagai guru PAI di SMP NEGERI 2 PRIGEN
E. Prosedur pengumpulan data
Dalam hal ini data yang di peroleh oleh peneliti melalui wawancara langsung
dan dokumentasi sebagai penguat dari hasil wawancara tersebut.
F. Teknik analisis data
Adapun Teknik Wawancara yang di gunakan pada wawancara peneliti yaitu
wawancara terstruktur
Yaitu melakukan wawancara yang dilakukan dengan pedoman wawancara
yang jelas. Dengan cara sebelum mengadakan wawancara dalam kegiatan
penelitian akan membuat draf beberapa pertanyaan serinci. Penyajiannya yaitu
data dari hasil wawancara tersebut di ikut sertakan dalam pembuatan penelitian .
Pada intinya penulisan penelitian yang di gunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data yaitu menggunakan Teknik wawancara dan dokumentasi .
G. Uji keafsahan data
1. Trianggulasi data
Menggunakan perbandingan antara penelitian terdahulu dan hasil dari
wawancara penelitian. Agar mengetahui perbedaan yang tertera di dalam
penulisan penelitian.
2. Member chek
Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode
pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau
kesimpulan yang di dapatkan dari hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai