Anda di halaman 1dari 8

PERAN GURU MENGELOLA PERILAKU BELAJAR SISWA

PADA PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI


XI IPS SMAN 10 PONTIANAK

Ira Prihatiwi, Amrazi Zakso, Riama Al Hidayah


Program Studi Pendidikan Sosiologi FKIP Untan Pontianak
Email: iraprihatiwi2@gmail.com

Abstract

The role of sociology teachers in managing student learning behavior in the learning
process is not optimal. This research was conducted to find out how the role of sociology
teacher as a facilitator in managing student learning behavior in the sociology learning
process, how the role of sociology teacher as a motivator in managing student learning
behavior in the sociology learning process, how is the role of sociology teacher as
evaluator in managing student learning behavior in the process sociology learning. The
form of research used in this study was qualitative research with descriptive research
methods. The results of this study are that the role of sociology teachers in managing
student learning behavior in the sociology learning process is not optimal because there
are several indicators that have not run well as the teacher has not provided varied
media / learning methods, students have not been active in learning and many students
have not been able to obtain grades above KKM.

Keywords: Student Learning Behavior, Teacher's Role

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, mengajar, membimbing, mengarahkan,


sekolah tidak pernah terlepas dari melatih, menilai, dan mengevaluasi
seorang guru. Guru merupakan peserta didik.
seseorang yang sangat berjasa dalam Menurut Wina Sanjaya (2013:23-
mendidik dan mencerdaskan kehidupan 32) menjelaskan bahwa peran guru
bangsa, dimana guru harus dapat dalam proses pembelajaran sebagai
memberi contoh dan teladan kepada berikut : Sebagai fasilitator, guru
siswa. berperan dalam memberikan pelayanan
Menurut Soejono Soekanto untuk memudahkan siswa dalam
(2002:243), peran merupakan aspek kegiatan proses pembelajaran. Sebagai
dinamis kedudukan (status), apabila motivator, guru berperan dalam
seseorang melaksanakan hak dan menumbuhkan semangat belajar siswa
kewajibannya sesuai dengan maupun minat dan bakat siswa. Sebagai
kedudukannya, maka ia menjalani suatu evaluator, guru berperan menilai sampai
peranan. dimana keberhasilan siswa dalam
Menurut Ali Maksum (2016:64), menerima materi pembelajaran. Jadi
guru adalah orang yang memberikan dapat disimpulkan bahwa peran guru
pengetahuan kepada anak didik. adalah sesuatu yang berpengaruh karena
Sementara dalam bahasa Indonesia, guru memiliki hak dan kewajibannya dalam
umumnya merujuk pada pendidik mengajar dan mendidik siswa.
dengan tugas utama mendidik,

1
Menurut Walgito (2005:168) perilaku belajar ini terkait dengan
perilaku adalah suatu aktivitas yang pendekatan saintifik kurikulum 2013
mengalami perubahan dalam diri yakniproses pembelajaran terdiri atas
individu. Perubahan itu didapat dalam lima kegiatan pengalaman belajar pokok
segi kognitif, afektif dan psikomotorik. sebagai berikut : Mengamati, menanya,
Menurut Umi Kulsum dan mengumpulkan informasi/eksperimen,
Muhammad Jauhar (2014:61), perilaku mengasosiasikan/mengolah informasi,
adalah tindakan atau aktivitas manusia mengkomunikasikan.
yang mempunyai cakupan yang sangat Berdasarkan prariset yang dilakukan
luas, antara lain, berjalan, berbicara, pada pertengahan April 2018 di SMA
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, Negeri 10 Pontianak kelas XI IPS pada
menulis, membaca dan sebagainya. saat proses pembelajaran berlangsung
Menurut Muhibbin Syah (2014:90), pada Senin pagi hari dikelas XI IPS 2
belajar adalah tahapan perubahan siswa mulanya bersemangat menerima
seluruh tingkah laku individu yang penjelasan materi yang disampaikan
relatif menetap sebagai hasil guru tetapi pada saat satu jam pelajaran
pengalaman dan interaksi dengan akan berakhir siswa mulai bosan dan
lingkungan yang melibatkan proses membuat keributan seperti berbisik-bisik
kognitif. dengan teman dan lebih fokus
Jadi dapat disimpulkan bahwa memperhatikan suasana diluar kelas,
perilaku belajar adalah suatu sikap yang tetapi ada juga siswa yang fokus
muncul dari diri siswa dalam memperhatikan guru namun pada saat
menanggapi dan merespon guru di setiap ditanya apakah sudah mengerti siswa
kegiatan belajar mengajar yang terjadi kebanyakan hanya diam. Lalu pada
untuk menghasilkan perubahan kamis siang hari di kelas XI IPS 3 dan
pengetahuan, keterampilan, dan nilai XI IPS 1 pada saat pergantian jam
sikap. pelajaran sosiologi siswa dari awal
Menurut Paul Chance (1979), sudah terlihat kurang tertarik untuk
Learning Behaviour emphasises the belajar lagi padahal saat itu guru
crucial link between the way in which menjelaskan materi menggunakan
children and young people learn and powerpoint yang cukup menarik
their social knowledge and behaviour. In sehingga terlihat siswa sering menguap,
summary, the three sets of relationships sibuk sendiri bahkan melamun.
which contribute to a culture/ethos of Berdasarkan paparan diatas, maka
„learning behaviour‟ are relationship peneliti tertarik mengkaji penelitian
with self, relationship with others, dengan judul “Peran Guru Sosiologi
relationship with the curriculum. Jadi Dalam Mengelola Perilaku Belajar
dapat disimpulkan bahwa perilaku Siswa Pada Proses Pembelajaran
belajar adalah suatu sikap yang muncul Sosiologi Kelas XI IPS SMA Negeri 10
dari diri siswa dalam menanggapi dan Pontianak”.
merespon guru di setiap kegiatan belajar
mengajar yang terjadi untuk
menghasilkan perubahan pengetahuan, METODE PENELITIAN
keterampilan, dan nilai sikap. Bentuk penelitian yang di gunakan
Menurut Daryanto dan Syaiful dalam penelitian ini adalah penelitian
Karim (2017:41) bahwa pendekatan kualitatif dengan bentuk deskriptif.
saintifik adalah pendekatan Menurut Sugiyono (2017:15)
pembelajaran yang memberikan bahwa metode penelitian kualitatif
kesempatan kepada peserta didik untuk adalah metode yang berlandaskan
mendapat pengalaman belajar. Dalam dengan filsafat postpositivisme,

2
digunakan untuk meneliti pada kondisi Menurut Mustari (2012:38)
obyek yang alamiah, (sebagai lawannya menyatakan bahwa: berdasarkan
adalah eksperimen) dimana peneliti sumbernya dalam penelitian kualitatif
sebagai instrument kunci, teknik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
pengumpulan data dilakukan secara data primer dan data sekunder. Dengan
triangulasi (gabungan), analisis data demikian sumber data dalam penelitian
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil ini adalah sumber data primer dan
penelitian kualitatif lebih menekankan sekunder.
makna dari pada generalisasi.
Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Sumber Data Primer
Lexy J. Moleong, 2014:4) bahwa Menurut Mustari (2012:38)
metodelogi kualitatif sebagai prosedur menyatakan bahwa: sumber primer
penelitian yang menghasilkan data adalah istilah yang digunakan dalam
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau sejumlah disiplin ilmu untuk
lisan dari orang-orang dan perilaku yang menggambarkan bahan sumber yang
dapat diamati. terdekat dengan orang, informasi,
Dalam penelitian ini, tujuan periode atau ide yang dipelajari. Dengan
penelitian deskriptif adalah demikian sumber data primer adalah
menggambarkan, mengungkapkan dan sumber data yang diperoleh secara
menyajikan apa adanya sesuai dengan langsung melalui wawancara dengan
data, fakta, dan realita mengenai peran informan. Adapun yang menjadi sumber
guru sosiologi dalam mengelola perilaku data primer dalam penelitian ini sebagai
belajar siswa pada proses pembelajaran berikut Ibu DP (Guru), FAL (XI IPS 1),
sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 10 IA (XI IPS 2), FAS (XI IPS 3)
Pontianak.
Lokasi penelitian ini adalah di SMA Sumber Data Sekunder
Negeri 10 Pontianak yang beralamat di Data sekunder adalah data yang
JL. Purnama Komp. Purnama Agung V, diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
Pontianak Kalimantan Barat. berbagai sumber yang telah ada.
Dalam penelitian kualitatif yang Menurut Sujarweni (2014:74)
menjadi instrumennya atau alat peneliti menyatakan bahwa, data sekunder
adalah peneliti itu sendiri. Menurut adalah “data yang didapati dari catatan
Sugiyono (2017:306) menyatakan buku, artikel, buku-buku sebagai teori,
bahwa, “peneliti kualitatif sebagai majalah dan lain sebagainya”. Dengan
human instrument, berfungsi data sekunder dalam penelitian ini di
menetapkan fokus penelitian, memilih peroleh dari arsip-arsip dan dokumentasi
informan sebagai sumber data, dari sekolah SMA Negeri 10 Pontianak.
melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, menafsirkan data dan Teknik Pengumpulan Data
membuat kesimpulan atas temuannya”. Menurut Sutrisno Hadi (dalam
Menurut Mustari (2012:38) Sugiyono, 2017:203) mengungkapkan
menyatakan bahwa, berdasarkan bahwa observasi merupakan suatu
sumbernya dalam penelitian kualitatif proses yang kompleks, suatu proses
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang tersusun dari berbagai proses
data primer dan data sekunder. Dengan biologis dan psikolgis. Dua di antara
demikian sumber data dalam penelitian yang terpenting adalah proses-proses
ini adalah sumber data primer dan pengamatan dan ingatan. Jadi dalam hal
sekunder. ini peneliti mengamati peran guru
sosiologi terhadap perilaku belajar siswa
Sumber Data Penelitian

3
pada proses pembelajaran sosiologi disusun berdasarkan hasil observasi
kelas XI IPS SMA Negeri 10 Pontianak. untuk melihat dan mengamati semua
Menurut Lexy J. Moleong tindakan dan peristiwa secara langsung.
(2014:186) menyatakan bahwa: Menurut Sugiyono (2017:318)
wawancara adalah percakapan dengan wawancara adalah pertemuan dua orang
maksud tertentu. Percakapan itu untuk bertukar informasi dan ide melalui
dilakukan oleh dua pihak, yaitu tanya jawab sehingga dapat
pewawancara (interviewer) yang dikonstruksikan makna dalam suatu
mengajukan pertanyaan dan topik tertentu. Panduan wawancara
terwawancara (interviewe) yang merupakan daftar pertanyaan yang
memberikan jawaban atas pertanyaan disusun secara sistematis yang akan
itu. Dari pendapat di atas maka peneliti ditanyakan secara langsung kepada
melakukan wawancara langsung di objek yang akan diteliti.
sekolah, yaitu pengumpulan data atau
informasi dengan melakukan tanya Teknik Analisis Data
jawab atau berkomunikasi langsung Menurut Susan Stainback (dalam
secara mendalam dengan informan itu Sugiyono, 2017:335) bahwa analisis
sendiri yaitu guru sosiologi data merupakan hal yang kritis dalam
sertatigasiswa XI IPS. Dan wawancara proses penelitian kualitatif. Analisis
yang berkaitan dengan masalah yang digunakan untuk memahami hubungan
akan penulis teliti, yaitu peran guru konsep dalam data sehingga hipotesis
sosiologi dalam mengelola perilaku dapat dikembangkan dan dievaluasi.
belajar siswa pada proses pembelajaran Menurut Sugiyono (2017:335) bahwa
sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 10 analisis data adalah proses mencari dan
Pontianak. menyusun secara sistematis data yang
Menurut Sugiyono (2017:329) bahwa diperoleh dari hasil wawancara, catatan
dokumen merupakan catatan peristiwa lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
yang sudah berlalu yang berbentuk mengorganisasikan data ke dalam
tulisan, gambar, dan karya-karya kategori, menjabarkan ke dalam unit-
monumental dari seseorang. Dalam unit, melakukan sintesa, menyususn ke
penelitian ini, dokumentasi yang penulis dalam pola, memilih mana yang penting
perlukan dalam memperoleh data yang dan yang akan dipelajari, dan membuat
mendukung penelitian adalah arsip kesimpulan sehingga mudah dipahami
catatan, gambar, dan peristiwa yang ada oleh diri sendiri maupun orang lain.
di SMA Negeri 10 Pontianak. Sesuai Menurut Miles dan Humberman
dengan masalah yang akan diteliti peran (dalam Sugiyono, 2017:337), aktivitas
guru sosiologi dalam mengelola perilaku dalam analisis data kualitatif dilakukan
belajar siswa pada proses pembelajaran secara interaktif dan berlangsung dalam
sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 10 terus menerus sampai tuntas, sehingga
Pontianak. datanya sudah jenuh, aktivitas dalam
analisis data, yaitu data reduction, data
Alat Pengumpulan Data display, dan conclusion
Menurut Marshall (dalam drawing/verivication.
Sugiyono,2017:310), “Melalui
observasi, peneliti belajar tentang Data Reduction (Reduksi Data)
perilaku, dan makna dari perilaku Menurut Sugiyono (2017:338),
tersebut”. Panduan observasi digunakan mengemukakan bahwa mereduksi data
agar peneliti melakukan pengamatan berarti merangkum, memilih hal-hal
sesuai dengan tujuan penelitian yang yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
ingin dicapai. Pedoman observasi yang penting di cari tema dan polanya.

4
Dengan demikian, data yang telah meningkatkan ketekunan adalah dengan
direduksi akan memberikan gambaran cara membaca berbagai referensi buku
yang lebih jelas, dan mempermudah maupun hasil penelitian atau
peneliti untuk melakukan pengumpulan dokumentasi-dokumentasi yang terkait
data selanjutnya, dan mencarinya bila dengan temuan yang diteliti.
diperlukan. Menurut Sugiyono (2017:372) bahwa
triangulasi diartikan sebagai pengecekan
Data Display (Penyajian Data) data dari berbagai sumber dengan
Menurut Miles dan Hamberman berbagai cara dan berbagai waktu.
(dalam sugiyono,2017:341) Dengan demikian terdapat triangulasi
mengemukakan bahwa yang paling sumber, triangulasi teknik dan
sering digunakan untuk menyajikan data triangulasi waktu.
dalam penelitian kualitatif adalah Merujuk pada penjelasan diatas,
dengan teks yang bersifat naratif. maka peneliti menggunakan triangulasi
sumber. Menurut Sugiyono (2017:373),
Conclusion Drawing / Verification triangulasi sumber yaitu untuk menguji
(Penarikan Kesimpulan) kredibilitas data dilakukan dengan cara
Kesimpulan dalam penelitian mengecek data yang telah diperoleh
kualitatif adalah merupakan temuan baru melalui beberapa sumber. Data yang
yang sebelumnya belum pernah ada. diperoleh dideskripsikan, dikategorikan,
Temuan dapat berupa deskripsi atau mana pandangan yang sama, berbeda
gambaran suatu obyek yang sebelumnya dan spesifik dari sumber tersebut.
masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas,
dapat berupa hubungan kausal atau HASIL PENELITIAN DAN
interaktif, hipotesis atau teori. PEMBAHASAN

Pengujian Keabsahan Data Berdasarkan hasil observasi yang


Menurut Sugiyono (2017:369), dilakukan pada hari Rabu 29 Agustus
bahwa perpanjangan pengamatan ini 2018, Kamis 30 Agustus 2018 dan
berarti peneliti kembali ke lapangan Kamis 6 September 2018 tentang peran
melakukan pengamatan, wawancara lagi guru sosiologi dalam mengelola perilaku
dengan sumber data yang pernah belajar siswa pada proses pembelajaran
ditemui maupun yang baru. Dengan sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 10
perpanjangan pengamatan ini berarti Pontianak dan berdasarkan hasil
hubungan peneliti dengan narasumber wawancara yang dilakukan sebanyak 2
akan semakin terbentuk rapport, hari pada hari Senin 22 Oktober 2018
semakin akrab, (tidak ada jarak lagi), dengan Ibu DP selaku guru sosiologi XI
semakin terbuka, saling mempercayai IPS, FAL siswi di kelas XI IPS 1 dan IA
sehingga tidak ada informasi yang siswi di kelas XI IPS 2 serta Kamis 25
disembunyikan lagi. Oktober 2018 bersama siswa FAS di
Menurut Sugiyono (2017:370) kelas XI IPS 3.
menyatakan bahwa, meningkatkan Adapun pembahasan hasil observasi dan
ketekunan berarti melakukan wawancara dijelaskan sebagai berikut:
pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan. Dengan cara 1. Peran guru sosiologi sebagai
tersebut maka kepastian data dan urutan fasilitator dalam mengelola perilaku
peristiwa akan dapat direkam secara belajar siswa pada proses
pasti dan sistematis. Dalam hal ini, pembelajaran sosiologi kelas XI IPS
sebagai bekal peneliti untuk SMA Negeri 10 Pontianak.

5
a. Memahami dan merancang jenis mengetahui sampai dimana
media pembelajaran yaitu guru kemampuannya.
menggunakan media/metode e. Guru menciptakan persaingan
pembelajaran seperti guru dan kerjasama agar siswa
mengajar tidak berpatokan pada terpacu untuk bersaing secara
materi di buku LKS tetapi guru sehat dengan siswa lain demi
menambahkan bahan materi lain mendapatkan nilai bagus.
menggunakan powerpoint yang 3. Peran guru sosiologi sebagai
berisi gambar yang beragam dan evaluator dalam mengelola perilaku
slide yang menarik perhatian belajar siswa pada proses
siswa walaupun jarang pembelajaran sosiologi kelas XI IPS
menggunakan metode SMA Negeri 10 Pontianak.
pembelajaran yang bervariasi. a. Guru melakukan evaluasi dalam
b. Berinteraksi dengan siswa menentukan keberhasilan siswa
secara efektif yaitu setelah guru dengan cara siswa mengamati
menjelaskan materi ia pembelajaran, mengajukan
memberikan kesempatan pada pertanyaan yang berhubungan
siswa untuk bertanya dan siswa dengan materi, mengumpulkan
lain menjawab pertanyaan guna informasi dari sumber belajar
melatih siswa untuk berfikir dan yang disediakan, mengolah
menyampaikan pendapatnya informasi yang disimpulkan
didepan siswa lain sehingga tiap sendiri serta menyampaikan
siswa bisa berinteraksi dengan informasi yang telah diolahnya.
guru.

2. Peran guru sosiologi sebagai SIMPULAN DAN SARAN


motivator dalam mengelola perilaku
belajar siswa pada proses Kesimpulan
pembelajaran sosiologi kelas XI IPS Berdasarkan hasil penyajian data dan
SMA Negeri 10 Pontianak. pembahasan yang telah peneliti lakukan,
a. Guru selalu menjelaskan tujuan dapat disimpulkan bahwa peran guru
yang ingin di capai dalam proses sosiologi dalam mengelola perilaku
pembelajaran kepada siswa. belajar siswa pada proses pembelajaran
b. Guru mampu membangkitkan sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 10
minat belajar siswa seperti Pontianak kurang optimal. Adapun
menghubungkan materi secara khusus dapat disimpulkan sebagai
pelajaran dengan lingkungan berikut :
sekitar siswa dan menggunakan 1. Peran guru sosiologi sebagai
model pembelajaran yang fasilitator dalam mengelola perilaku
bervariasi seperti diskusi dan belajar siswa pada proses
kerja kelompok yang sering pembelajaran sosiologi belum
dilakukan. optimal karena guru dalam
c. Guru menciptakan suasana yang memahami dan merancang jenis
menyenangkan seperti suasana media pembelajaran hanya
kelas menjadi lebih hidup dan menggunakan media pembelajaran
terbebas dari rasa tegang. berupa gambar dan tidak
d. Guru memberi melengkapinya dengan metode
penilaian/komentar terhadap pembelajaran yang bervariasi.
hasil pekerjaan siswa agar siswa 2. Peran guru sosiologi sebagai
motivator dalam mengelola perilaku

6
belajar siswa pada proses informasi dari sumber belajar yang
pembelajaran sosiologi sudah optimal disediakan, mengolah informasi yang
karena guru selalu menjelaskan disimpulkan sendiri serta
tujuan yang ingin di capai, guru menyampaikan informasi yang telah
mampu membangkitkan minat diolahnya.
belajar siswa seperti menghubungkan
materi pelajaran dengan lingkungan Saran
sekitar siswa dan menggunakan Berdasarkan kesimpulan yang
model pembelajaran yang bervariasi dipaparkan, maka penulis memberikan
seperti diskusi dan kerja kelompok , saran sebagai berikut :
guru mampu menciptakan suasana 1. Peran guru sosiologi sebagai
yang menyenangkan seperti terbebas fasilitator dalam mengelola perilaku
dari rasa tegang, guru mampu belajar siswa pada proses
memberi penilaian/komentar pembelajaran sosiologi belum
terhadap hasil pekerjaan siswa agar dilakukan dengan optimal maka
siswa mengetahui sampai dimana sebaiknya guru menyediakan
kemampuan mereka serta guru media/metode yang lebih bervariasi.
mampu menciptakan persaingan dan 2. Peran guru sosiologi sebagai
kerjasama agar siswa terpacu untuk motivator dalam mengelola perilaku
bersaing secara sehat demi belajar siswa pada proses
mendapatkan nilai bagus. pembelajaran sosiologi sudah
3. Peran guru sosiologi sebagai dilakukan dengan optimal tetapi
evaluator dalam mengelola perilaku siswa harus lebih giat dalam belajar.
belajar siswa pada proses 3. Peran guru sosiologi sebagai
pembelajaran sosiologi sudah optimal evaluator dalam mengelola perilaku
karena guru melakukan evaluasi belajar siswa pada proses
dalam menentukan keberhasilan pembelajaran sosiologi sudah
siswa dengan cara mengamati dilakukan dengan optimal tetapi
pembelajaran, mengajukan siswa harus mampu mendapat nilai
pertanyaan yang berhubungan diatas KKM agar berprestasi.
dengan materi, mengumpulkan

DAFTAR RUJUKAN Kulsum, U dan Mohammad J. (2014).


Pengantar Psikologi Sosial.
Bimo, W. (2005). Pengantar Psikologi Jakarta: Prestasi Pustaka
Umum. Yogyakarta: ANDI. Maksum, A. (2016). Sosiologi
Chance, P. (1979). Learning and Pendidikan. Malang: Madani
Behavior: Active Learning Moleong, J. L. (2014). Metode
Edition. Penelitian Kualitatif. Jakarta :
(http://www.ncflb.com/aboutus Rajawali Pers.
/learningbehaviour/) Mustari, M. (2012). Pengantar Metode
Dikunjungi 15 Februari 2019 Penelitian. Yogyakarta: Laks
Pukul 16.00 WIB Bang Prassindo.
Daryanto dan Syaiful, K. (2017). Sanjaya, W. (2015). Perencanaan dan
Pembelajaran Abad 21. Desain Sistem Pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Jakarta: Kencana
Media. Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Raja
Persada.

7
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Yogyakarta: Pustaka Baru
Pendidikan Pendekatan Press
Kuantitatif, Kualitatif, dan Syah, M. (2014). Psikologi Pendidikan
R&D. Bandung: Alfabeta dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Sujarweni, W. (2014). Metode


Penelitian Lengkap Praktis
dan Mudah Dipahami.

Anda mungkin juga menyukai