Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Sekolah (US), dan
Ujian Kompetensi Keahlian (UKK)
Disusun oleh:
AYU TRIZUL KARISA
OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN
Jl. Raya Batealit Bangsri KM 1 Bringin Batealit Jepara Kode Pos 59461
e-mail : smknbatealit@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah (US) dan Ujian
Kompetensi Keahlian (UKK) di SMK NEGERI 1 BATEALIT
(0063943)
Mengesahkan,
Mengetahui
Kepala Bidang
Layanan dan Pemanfaatan Arsip
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya.Sehingga Laporan Praktik Kerja Industri yang telah dilaksanakan dan
dapat terselesaikan dengan baik. Saya sebagai penulis laporan ingin mengucapkan
terima kasih kepada segenap pihak bersangkutan yang telah membantu dan
membimbing pelaksanan kegiatan praktik kerja industri dari awal hingga akhir. Yang
bertempatkan di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, yang
dimulai dari tanggal 15 Desember 2022 s/d 15 April 2023. Penulis ingin mengucapkan
terima kasih sebanyak-banyaknya terutama kepada :
2. Kedua orang tua yang telah mendukung kegiatan prakerin selama ini.
3. Bapak Suswanto Djony Purnawan M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK NEGERI 1
BATEALIT yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja
Industri ( PRAKERIN).
4. Ibu Lilis Wulansari, S.Pd selaku pembimbing prakerin yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada saya selama prakerin.
5. Bapak Drs, Edy Supriyanta, ATD, SH, MH Kepala Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah yang telah mengizinkan kami untuk melakukan
kegiatan prakerin di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah.
7. Bidang Layanan dan Pemanfaatan Arsip (LPA) yang telah membimbing kami selama
menjalankan prakerin di Bidang LPA Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa
Tengah.
10. Bapak Imam Sanyoto, SE, Sub Koordinator Layanan Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah.
11. Bapak Rezky Dwijatmiko Adi selaku pembimbing prakerin Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah.
12. Ibu Drs, Endang Retno T.W, MM, Arsiparis Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan
Provinsi Jawa Tengah.
13. Seluruh Staff bidang PP, LPA, UMPEG dan P3K di Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,
dan ilmunya selama menjalankan kegiatan prakerin.
Wassalamu`alaikum Wr Wb
MOTTO
PERSEMBAHAN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Profil Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah ................
2.2 Sejarah Singkat Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. 3
2.3 Visi Misi Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah........... 4
2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa
Tengah ........................................................................................................... 5
2.5 Struktur Organisasi Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
2.6 Denah Tempat Kerja Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
2.7 Ketenagakerjaan.............................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................
Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
- Foto Kegiatan
- Jadwa Kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga yang memiliki salah
satu kegiatan yang wajid dijalankan oleh siswanya pada setiap masa pendidikannya di
SMK yaitu PRAKERIN. Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk
penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara
program pendidikan di sekolah dengan program pengesahan yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian
profesi.
Yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga kerja siap pakai dalam dunia
industri. Untuk itu dibutuhkan kerja sama antara dunia pendidikan dengan dunia
industri, dengan demikian para siswa diharapkan bersifat cepat, tanggap dan kritis serta
profesional. Selain itu dapat menerapkan antara teori dan praktek yang diperoleh di
sekolah kedalam dunia industri.
Dimana sifat tersebut dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu
pengetahuan, teori dan praktek. Ilmu pengetahuan dan teori dapat dipelajari dan
dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan praktek tidak dapat diajarkan
tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan pekerjaan tersebut secara langsung
pada bidang profesi itu sendiri.
Dalam kegiatan praktik kerja lapangan ini, penulis mendapatkan kesempatan
untuk melakukan praktik kerja lapangan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi
Jawa Tengah. Banyak di kalangan masyarakat milenial yang kurang begitu paham apa
itu Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah dan apa tugas serta fungsi
dari dinas tersebut. Maka dari itu, melalui laporan ini penulis berharap bahwa pembaca
akan mengerti dan mendapatkan pengetahuan serta wawasan mengenai Dinas Kearsipan
dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah.
BAB II
PROFIL DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN
PROVINSI JAWA TENGAH
2.1 Profil Dinas Kearsipan Dan Peprustakaan Provinsi Jawa Tengah
Arsip dianggap sebagai sumber informasi yang memerlukan pengelolaan dan
manajemen yang baik untuk dapat menciptakan efektivitas, efisiensi dan produktivitas
untuk organisasi. Oleh karena itu pengelolaan arsip secara baik dan benar perlu
dilakukan, supaya informasi yang terdapat didalamnya dapat tersampaikan pada yang
membutuhkan. Sejak tahun 1812 sudah ada pengelolaan arsip. Pentingnya arsip sebagai
bahan penelitian dan sumber informasi masa lampau menjadi dasar pendirian lembaga
yang bergerak di bidang Kearsipan dan berbagai peninggalan, seperti berupa gambar,
foto-foto dan dokumen.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah berdini pada tahun
1980 atas usulan Kepala Tata Usaha Umum dan Arsip pada Biro Umum Setwilda
Tingkat I Jawa Tengah. Gagasan tersebut kemudian disetujui oleh Gubernur Jawa
Tengah, Soepardjo Rustam. Selanjutnya, dikeluarkan Surat Keputusan Gubernur No.
016/136/1980 tanggal 16 Juni 1980 tentang Pembentukan Susunan dan Tata Kerja Arsip
Daerah Tingkat I Jawa Tengah. Pusat arsip daerah sangat penting bagi kelembagaan
arsip di daerah
Gubernur Jawa Tengah mengangkat Suradi S.H. sebagai Kepala Pusat Arsip
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1988 guna memaksimalkan kinerja lembaga yang
bertugas menangani arsip di wilayah administratif Provinsi Jawa Tengah Pembaruan
dan perbaikan terus berjalan, hingga pada tahun 1993 berdasarkan Keputusan Presiden
No. 92 tahun 1993 tanggal 11 Oktober 1993 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, Tata Kerja ANRI dan Keputusan Kepala ANRI
No.OT.00/290/30/1994 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja ANRI, maka
perwakilan ANRI berubah menjadi ANRI Wilayah,
Pada tahun 2000, sesuai dengan UU no 22 tahun 1999 dan PP 25 tahun 2000
kantor Kearsipan daerah digabung dengan Arsip Nasional wilayah Propinsi Jawa
Tengah menjadi Badan Arsip Propinsi Jawa Tengah. Pada tanggal 27 April 1993 sesuai
dengan Peraturan Daerah Tingkat 1 Jawa Tengah no 4/1993 arsip daerah propinsi Dati
I Jawa Tengah yang bertugas mengelola Kearsipan dilingkungan pemerintah provinsi
daerah khususnya arsip dinamis. Kantor arsip nasional wilayah propinsi Jawa Tengah
dibentuk sesuai keputusan kepala ANRI no OT00/390/1994 yang betugas mengelola
arsip statis.
Perkembangan selanjutnya, dengan diberlakukannya Otonomi Daerah maka
kedua lembaga kearsipan diatas digabung menjadi satu dengan nama Badan Arsip
Provinsi Jawa Tengah. Kebijakan yang mendasari penggabungan tersebut adalah
Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 22/1990 serta Peraturan Daerah Nomor 8
Tahun 2001 yaitu tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan
Organisasi Badan-Badan Propinsi Jawa Tengah yang kemudian dijabarkan dalam
Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 44 Tahun 2002 tentang Penjabaran Tugas Pokok
dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Arsip Propinsi Jawa Tengah.
Struktur organisasi, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Badan Arsip Daerah
diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah no 8 tahun 2001 pasal 47.
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan dalam
melaksanakan urusan pemerintah yang diserahkan oleh Pemerintah Daerah sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian
pemerintahan antara pemerintah. Pemerimah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, maka Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
digabungkan berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 tahun 2008 yang terdiri dari dua
instansi yaitu Badan Arsip Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Kantor Perpustakaan
Daerah Jawa Tengah.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 54 Tahun 2008 tanggal
20 Juni 2008 tentang Pembentukan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagai
Unit Pelayanan Teknis Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Untuk perkembangan terbaru Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
telah berubah menjadi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah sesuai
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016. Dinas Kearsipan
dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah adalah lembaga kearsipan yang ada di tingkat
provinsi Lembaga Kearsipan Provinsi Jawa Tengah memiliki khazanah arsip yang
sangat banyak, dengan berbagai bentuk dan format yang beraneka ragam. Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah beralamat di Jl. Dr. Setiabudi No.
201C Komplek Diklat Provinsi Jawa Tengah, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota
Semarang.
2.3 Tugas dan Fungsi Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
TUGAS POKOK:
Tugas pokok Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan sesuai dengan Peraturan
Gubernur Jawa Tengah Nomor 36 Tahun 2018 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah adalah melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kearsipan dan
perpustakaan sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
FUNGSI:
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas Dinas Kearsipan
dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan fungsi Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 36 Tahun 2018
tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa
Tengah adalah sebagai berikut :
Perumusan kebijakan teknis bidang kearsipan dan perpustakaan
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kearsipan
dan perpustakaan
Pembinaan, pengembangan dan pengawasan kearsipan, pengelolaan dan
pelestarian arsip, layanan dan pemanfaatan arsip, deposit dan pengolahan bahan
perpustakaan, pengembangan perpustakaan.
Pelaksanaan kebijakan bidang pembinaan, pengembangan dan pengawasan
kearsipan, pengelolaan dan pelestarian arsip, layanan dan pemanfaatan arsip,
deposit dan pengolahan bahan perpustakaan, pengembangan perpustakaan.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pembinaan, pengembangan dan
pengawasan kearsipan, pengelolaan dan pelestarian arsip, layanan dan
pemanfaatan arsip, deposit dan pengolahan bahan perpustakaan, pengembangan
perpustakaan;
Pelaksanaan dan pembinaan adminstrasi dan kesekretariatan kepada seluruh unit
kerja dilingkungan Dinas
Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.4 Visi Misi Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
Visi Dan Misi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.6 Denah tempat Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
KETERANGAN :
GEDUNG A: Gedung perkantoran Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa
Tengah. Luas 1.366 m² terdiri dari 4 lantai.
GEDUNG B: Depo Penyimpanan Arsip Statis luas 2.500 m² terdiri dari 4 lantai.
GEDUNG C: Depo Penyimpanan Arsip Inaktif luas 4.802.9 m² terdiri dari 5 lantai
GEDUNG D: Ruang Pengolahan Arsip
Luas lahan : 18.107 m²
Jalan Dr. Setiabudi No.201 C, Srondol Semarang
2.6 Ketenagakerjaan
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan sehari-harinya, di Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Adapun memiliki penunjang kerja, terdiri dari
ASN (Aparatur Sipil Negara)di pimpin oleh seorang Kepala Dinas, Sekretaris, 3
Kasubag, 5 Kabid, 13 Sub Koordinator, 40 Arsiparis, 41 Pustakawan, 1 Analisis
Kepegawaian, 63 Fungsional Umum, 165 Jumlah PNS, 29 Non PNS dan Staff
Keseluruhan.
No Nama Jabatan/Tugas
1 Edy Supriyanta, ATD,SH,MH Kepala Dinas Arpus Prov Jateng
2 Sapta Hermawati, SH,MH Sekretaris
3 Yusadar Armunanto, SH,MH Kabid PP
4 Kabid LPA
5 Eryana Damayanti, SS.M.Hum Kasubbag Umum dan Kepegawaian
6 Kabid P3K
7 Nurul Laili Hasanah, SE Kasubbag Keuangan
8 Darmawaty Hatta, S.STP,MAP Kasubbag Program
BAB III
PELAKSANAAN
3.1 Waktu Dan Tempat
Tempat pelaksanaan prakerin di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi
Jawa Tengah yang beralamatkan di Jl. Dr Setiabudi No. 201C Semarang, Jawa Tengah.
Dengan waktu pelaksanaannya selama 4 bulan yang dimulai pada tanggal 15 Desember
2022 s/d 15 April 2023.
BAB IV
PEMBAHASAN
B. Peralatan kantor
Perlatan kantor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu barang habis pakai dan barang
tidak habis pakai. Berikut pengertian dan macam-macam jenis barang habis pakai dan
barang tidak habis pakai :
a. Peralatan kantor barang habis pakai
Peralatan kantor habis pakai merupakan benda-benda di kantor yang hanya bisa
digunakan satu kali pemakaian karena akan habis. Berikut macam-macam perlatan
kantor barang habis pakai yang ada di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa
Tengah :
1) Staples
Di kantor, ada dokumen berlubang dan dokumen tanpa lubang. Tentu
saja untuk dokumen yang mungkin memiliki lubang seperti salinan, hampir
selalu menggunakan staples untuk menyatukannya. Untuk itu keberadaan
langkah-langkah tersebut sangat penting, dan kebutuhannya tergantung pada
berapa banyak dokumen yang didokumentasikan di kantor.
2) Kertas
Kertas diartikan sebagai salah satu alat kantor yang tidak dapat
dipisahkan karena semua dokumen harus ditulis di atas kertas. Tetapi kertas
juga merupakan barang habis pakai. Baru dipakai sekali atau dua kali. Saat
menggunakan kertas pastinya hanya mengisi pada bagian muka atau hanya
belakangnya saja. Itulah mengapa disebut sebagai peralatan habis pakai.
3) Tinta Printer
Jenis-jenis peralatan kantor habis pakai selanjutnya yaitu tinta printer.
Tidak semua kantor ada saat ini, dan sangat sedikit yang tidak memiliki printer.
Printer adalah peralatan kantor yang cukup tahan lama, tetapi tinta tidak. Tinta
printer cepat habis tergantung jumlah cetakan. Setelah dipakai maka tinta ini
tidak akan bisa digunakan kembali di perusahaan.
4) Stabilo
Stabilo biasanya digunakan untuk memberikan tanda pada kalimat atau
kata tertentu menjadi salah satu peralatan kantor yang habis pakai. Karena
ketika sudah habis tidak bisa di isi kembali dan harus diganti dengan yang baru.
5) Spidol
Spidol adalah suatu alat tulis yang ukurannya lebih besar dari pulpen
dan menggunakan tinta tebal.
6) Bolpoin
Adalah alat tulis yang ujungnya menggunakan bola kecil yang berputar
untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang disimpan dalam kolom
berbentuk silinder.
2. Stapler
Stapler adalah alat yang digunakan untuk menyatukan sejumlah kertas. Stapler
digerakkan dengan menggunakan tenaga menusia. Cara kerja dan komponennya
mekanik, serta baru befungsi apabila diisi dengan staples. Stapler dan staples terbuat
dari bahan logam sehingga cukup kuat. Sedangkan alat untuk melepas staples
dinamakan staples remover.
Jangan memasukkan isi staples melebihi kemampuannya, supaya daya lentur per tetap
kuat. Jika terjadi kemacetann di bagian mulut, usahakan tidak memukul-mukul stapler.
Stapler sangat populer sehingga memiliki banyak nama tidak resmi yang berasl dari
suara yang dikeluarkan saat ini, seperti jekreken, jepretan, dan cekrekan.
3. Perforator
Perforator adalah alat untuk melubangi kertas/kartu. Perforator digerakkan
dengan tenaga manusia. Cara kerja dan komponennya mekanis. Perforator membuat
lubang dengan diameter 5 mm. Perforator terbuat dari logam.
Perforator dibedakan antara lain sebagai berikut :
1. Perforator dengan satu pelubang, digunakan untuk melubangi kartu perpustakaan,
papan nama, plastik, dan lain-lain.
2. Perforator dengan dua pelubang, digunakan untuk melubangi ketas yang akan
disimpan dalam map snelhecter atau ordner.
3. Perforator dengan lima pelubang, digunakan untuk melubangi kertas yang akan
dimasukkan ke dalam ordner.
Cara kerja menggunakan perforator adalah sebagai berikut :
1. Siapkan kertas yang akan diberi lubang, maksimum 10 lembar. Lembar paling atas
dilipat sama lebar untuk menentukan titik tengah, lalu tepi kertas diratakan.
2. Kertas diletakkan di papan kertas pada posisi tengah sampai tepi kertas menyentuh
batas tepi perforator.
3. Tangkai perforator ditekan dengan telapak tangan sampai kertas berlubang
4. Numerator
Numerator adalah alat untuk membubuhkan nomor pada lembaran dokumen.
Menurut bentuk dan ukurannya, numerator dibedakan menjadi sebagai berikut.
Numerator digerakkan dengan tangan. Cara kerja dan komponennya mekanis. Terdapat
pengatur angka rangkap, dan membuat angka secara otomatis dengan cara menekannya.
Jika tidak digunakan, numerator harus disimpan di tempat tertutup dan kering. Adapun
cara kerja numerator adalah sebagai berikut: a) Beri tinta pada bantalan huruf, b) Atur
nomor awal, c) Cetak nomor dengan cara menekan tangkai numerator
1. Numerator kecil, yaitu numerator yang ukuran angkanya kecil dan terdiri dari 4-6
digit.
2. Numerator besar, yaitu numerator yang ukuran angkanya lebih besar dan terdiri lebih
dari 6 digit.
Numerator digerakkan dengan tangan. Cara kerja dan komponennya mekanis, Terdapat
pengatur angka rangkap, dan membuat angka secara otomatis dengan cara menekannya.
Jika tidak digunakan, numerator harus disimpan di tempat tertutup dan kering.
5. Tickler File
Tickler file adalah alat semacam kotak yang terbuat dari kayu atau besi baja
untuk menyimpan arsip membentuk kartu atau lembaran yang berukuran kecil, seperti
lembar pinjam arsip, atau kartu-kartu lain yang memiliki jatuh tempo. Namun demikian,
ticler file bisa saja diguanakan untuk menyimpan kartu nama atau kartu perpustakaan.
Di bagian dalam tickler file dilengkapi juga dengan guide atau pembatas. Tickler file
berfungsi sebagai alat pengingat bagi petugas arsip.
C. Bahan Baku
Bahan baku perkantoran adalah benda-benda atau bahan-bahan yang dipakai
setipa harinya dikantor, guna membantu kelancaran aktivitas sehari-hari yang sifatnya
cepat habis pakai.
Berikut nama dan kegunaan bahan baku yang ada di Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan Provinsi Jawa tengah.Bahan baku yang ada di Dinas Kearsipan Dan
Perpustakaan Provinsi Jawa tengah :
No Nama Alat Fungsi dan Kegunaan
1 Alat Tulis Kantor Dengan adanya peralatan perkantoran maka pekerjaan
(ATK) akan lebih mudah untuk dilaksanakan. Selain
mempermudah peralatan kantor juga dapat
mempercepat hasil kerja
2 Tinta Printer menghasilkan cetakan dokumen ataupun gambaran
yang sangat tajam, pekat dan tahan air.
3 Staples Alat ini umumnya digunakan untuk menggabungkan
beberapa lembar kertas, misalnya membungkus
makanan agar isinya tidak keluar. Selain itu, alat ini
ternyata juga mampu menggabungkan benda-benda
dengan permukaan keras dan tebal, seperti taplak meja,
jok kendaraan, dan lain sebagainya.
4 Paper Klip Penjepit kertas atau klip adalah alat untuk untuk
menyatukan dua lembar kertas atau lebih berdasarkan
prinsip tekanan. Kertas yang dijepit dengan klip bisa
mudah dilepas lagi. Penggunaan klip lebih praktis
daripada menggunakan lem atau stapler.
5 Kertas Fungsi kertas adalah sebagai media untuk menulis,
melukis, mcetak, dan lain sebagainya. Kertas tersedia
dalam berbagai pilihan ukuran dan ketebalan. Ukuran
yang paling umum digunakan adalah A4 dan legal.
6 Stopmap Dari segi perawakannya, stopmap folio memiliki daun
penutup pada tiap sisi. Fungsi daun penutup tersebut tak
lain agar surat atau berkas di dalamnya tidak mudah
jatuh. Untuk seorang arsiparis, stopmap folio digunakan
untuk menyimpan dokumen inaktif
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi siswa/I, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja di lapangan sesuai
keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai
kegiatan bidang usaha dimasa yang akan datang, serta siswa/I mengetahui standar
kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja,
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi
biasanya memerlukan pegawai yang disiplin, terampil,, rajin dan cerdas. Maka dari itu
kegiatan prakerin ini sangatlah bermanfaat bagi tamatan sekolah nantinya.
Pada praktek kerja industri ini di perlukan keahlian yang cukup dan dapat
menguasai keahlian tersebut. Selama penulis melaksanakan Prakerin (Pratek Kerja
Industri) di Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, penulis merasa
bersyukur telah di berikan kesempatan untuk menjalankan prakerin disini sekaligus
merasa bangga bisa mendapatkan ilmu yang belum pernah penulis dapatkan
sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain Prakerin adalah menambah wawasan luas dan supaya bisa berpikir
lebih kritis dan profesional bagi pribadi penulis. Serta bisa memiliki kepribadian yang
lebih baik dan pengembangan diri yang di inginkan penulis selama ini.
Praktek Kerja Industri ini terlaksana dengan baik, dengan program keahlian
masing-masing tanpa halangan apapun dan penulisnya mengucapkan banyak terima
kasih kepada Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah yang telah
bersedia menerima penulis dengan baik dan bersedia mendampingi penulis selama
prakerin berlangsung. Tanpa adanya pelaksanaan prakerin ini penulis tidak akan pernah
mendapatkan ilmu yang telah didapat selama masa prakerin ini
5.2 Saran
Bagi siswa/i yang melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
saran yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah di mana perusahaan
tempat di laksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dan selalu
mematuhi peraturan yang ada di perusahaan. Selain itu bagi siswa/I yang melaksanakan
Prakerin usahakan untuk bersifat disiplin dan tanggung jawab atas tugas yang telah di
berikan oleh perusahaan amupun instansi. Diharapkan untuk para peserta Prakerin lebih
dulu mempersiapkan diri sebelum terjun langsung bekerja di perusahaan/instansi.
Untuk Instansi saya berharap kedepannya dapat lebih membimbing para peserta
Prakerin dengan lebih baik tanpa ada rasa sungkan. Diharapkan perusahaa/instansi yang
di tempati siswa/I Prakerin dapat meningkatkan skill para peserta Prakerin dalam
menghadapi dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta, Panduan pelaksanaan
praktik kerja lapangan, Yogyakarta : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta, 2017/2018.
Website: arpusda.jatengprov.go.id
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN
Menginput data
Buku agenda surat masuk