Anda di halaman 1dari 89

“PROGRAM BK KOMPREHENSIF SMP NEGERI 1 DEPOK”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen BK

Dosen Pengampu :

Siti Aminah, S.Pd., M,Pd.

Disusun Oleh :

Aisyah Dian Pramesti (19104241005)

Alfina Aliya Rahmat (19104241037)

Anjas Marhan Ismara (19104241031)

Kamela Zaenul Afidah (19104241029)

Niken Dwi Astuti (19104241011)

Prisca Tiara (19104241027)

Rahmayanti Putri (19104244009)

Shanis Fairuz N (19104241035)

Sheylla Nadya Putri Ananda (19104241043)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan program BK komprehensif SMP Negeri 1 Depok ini tepat
pada waktunya. Program BK komprehensif ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
manajemen bimbingan dan konseling.

Tidak lupa ucapkan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Ibu Siti Aminah selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen BK yang telah
membimbing penulis serta teman-teman
3. Bapak Agus selaku guru BK SMP Negeri 1 Depok yang telah bersedia menjadi
narasumber serta membagikan dan memberikan banyak informasi guna penyusunan
program yang penulis susun
4. Semua pihak yang turut serta membantu kelancaran penyusunan yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar kedepannya semakin baik lagi
dalam penyusunannya. Semoga program yang kami susun dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 06 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN............................................................................................................. - 1 -
1.1 Rasional.................................................................................................................... - 1 -
1.2 Dasar Hukum.............................................................................................................- 2 -
1.3 Visi dan Misi............................................................................................................. - 3 -
II. DESKRIPSI KEBUTUHAN.............................................................................................. - 5 -
2.1 Analisis Hasil AUM PTSDL....................................................................................... - 5 -
2.2 Tabel Deskripsi Kebutuhan............................................................................................10
2.3 Hasil Asesmen Kebutuhan.............................................................................................11
III. TUJUAN.......................................................................................................................... 13
3.1 Tujuan Bimbingan dan Konseling.................................................................................. 13
3.2 Rumusan Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling......................................................14
IV. KOMPONEN..................................................................................................................... 15
V. BIDANG LAYANAN.......................................................................................................... 15
VII. RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING....................16
VII. SARANA DAN PRASARANA...........................................................................................76
VIII. RENCANA ANGGARAN DANA PROGRAM LAYANAN BK.......................................... 78
PENUTUP.................................................................................................................................. 80
LAMPIRAN............................................................................................................................... 81

iii
I. PENDAHULUAN

1.1 Rasional

Sistem bimbingan dan konseling saat ini lebih terarah pada penggalian potensi, kebutuhan,
tugas perkembangan peserta didik serta pemenuhan kebutuhan dan tugas perkembangan peserta
didik. Fokus utama layanan bimbingan dan konseling saat ini adalah untuk membantu memenuhi
tugas perkembangan peserta didik secara optimal dan mencegah terjadinya permasalahan pada
peserta didik. Berdasarkan premis tersebut, maka kegiatan penting ketika memulai layanan
kebutuhan adalah dengan mengidentifikasi potensi peserta didik.
Bimbingan dan konseling juga memiliki peran penting di lingkungan sekolah salah satunya
adalah untuk membantu pencapaian tugas perkembangan peserta didik secara optimal sesuai
dengan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). Upaya yang dapat dilakukan
untuk mencapai tugas perkembangan peserta didik secara optimal yaitu dapat dilakukan dengan
melakukan kolaborasi atau kerja sama baik dengan guru mata pelajaran, wali kelas, dan lain-lain.
Layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta
tentunya memiliki berbagai permasalahan baik permasalahan internal ataupun permasalahan
eksternal. Salah satu contoh permasalahan internal yang dialami oleh peserta didik SMP N 1
Depok Sleman adalah pada bidang belajar yang meliputi kesulitan peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran, kurangnya motivasi belajar, kurang menguasai materi
pembelajaran, tidak fokus ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, ketidaksiapan siswa
mengikuti ujian, dan lain-lain. Data dan fakta tersebut sejalan dengan hasil asesmen
permasalahan yang sudah dilakukan menggunakan AUM PTSDL kepada siswa kelas IX SMP N
1 Depok Sleman Yogyakarta.
Namun demikian, dari permasalahan-permasalahan yang ada, masih terdapat keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik di SMP N 1 Depok. Beberapa perserta didik
memiliki potensi yang dapat di kembangkan sesuai dengan minat dan bakatnya. Salah satu
contohnya adalah siswi yang bernama Kurnia Andita yang sudah beberapa kali memenangkan
lomba Bahasa Inggris dan memperoleh berbagai medali mulai dari medali perak hingga medali
emas. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari adanya dukungan pihak sekolah SMP N 1 Depok
kepada para peserta didiknya dengan terus memberikan layanan serta dukungan mulai dari sarana
dan prasarana yang memadahi sebagai wadah untuk membantu mengembangkan bakat dan minat
peserta didiknya.
Permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi serta keunggulan dan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik di SMP N 1 Depok, membuat layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan di sekolah tersebut penting untuk dilakukan. Hal tersebut dilakukan guna
membantu menyelesaikan berbagai permasalahan peserta didik terutama dalam bidang belajar,
termasuk juga memfasilitas pencapaian optimal dari minat dan bakat yang dimiliki oleh peserta

-1-
didik SMP N 1 Depok. Rancangan program layanan bimbingan dan konseling yang sudah dibuat
dengan baik dan rinci merupakan salah satu bukti dari pihak sekolah serta guru bimbingan dan
konseling untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang terbaik bagi peserta
didiknya di SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta.

1.2 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tetang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4941).
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menegah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

-2-
1.3 Visi dan Misi

Rumusan visi dan misi bimbingan dan konseling merujuk pada visi dan misi sekolah. Oleh
karena itu, sebelum menetapkan visi dan misi program layanan bimbingan dan konseling, perlu
terlebih dahulu menelaah visi dan misi sekolah.
a. Visi SMP N 1 Depok
“Unggul dalam Prestasi, Berakhlak Mulia dan Kreatif”
b. Misi SMP N 1 Depok
1. Mengintensifkan pembelajaran dan bimbingan dalam bidang akademik, pengalaman
agama, kesenian, olah raga, dan keterampilan.
2. Mengembangkan sistem pembelajaran yang intensif dengan memanfaatkan teknologi
modern.
3. Menanamkan jiwa keunggulan pada siswa dan masyarakat sekolah.
4. Menumbuhkan minat siswa dalam penelitian dan penulisan karya tulis, keterampilan,
dan olah raga.
5. Menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas siswa untuk penguasaan life skill.
6. Melakukan bimbingan dan pendampingan agar siswa mampu mengenali diri dan
mengembangkan potensi diri secara optimal.
7. Mengembangkan bakat dan kemampuan seni dengan latihan dan kesempatan berkreasi.
8. Mengembangkan kreativitas dan pengalaman belajar siswa yang lebih realistis.
9. Menyediakan fasilitas pendidikan dengan pemanfaatan media audio-visual.
10. Meningkatkan motivasi siswa untuk mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan
dengan media yang menarik dan berkualitas.
11. Mengembangkan kreativitas guru untuk mendesain program pendidikan yang
berkualitas dan senantiasa mengikuti perkembangan zaman.
12. Menyiapkan program pendidikan yang memiliki relevasi yang kuat dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat saat ini.

Guna menunjang visi dan misi sekolah, BK SMP N 1 Depok juga memiliki visi dan misi.

c. Visi Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Depok


“Terwujudnya BK sebagai wadah pengembangan potensi siswa menjadi pribadi yang
cerdas secara intelektual, emosional, sosial, dan spiritual”
d. Misi Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Depok
1. Mengoptimalkan pelaksanaan layanan dasar, perencanaan individual, layanan
responsif, dan dukungan sistem.

-3-
2. Melaksanakan layanan BK sesuai dengan fungsi, asas, dan prinsip BK dengan
professional.
3. Melakukan kolaborasi, baik dengan pihak internal maupun pihak eksternal.
4. Memfasilitasi siswa mencapai kematangan dan kemandirian agar mampu
menjalankan tugas perkembangannya baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir secara optimal.

-4-
II. DESKRIPSI KEBUTUHAN

2.1 Analisis Hasil AUM PTSDL

SKOR MASALAH

TERENDAH

TERENDAH
TERTINGGI

TERTINGGI
BIDANG MASALAH RATA- RATA-
JUMLAH JUMLAH
RATA RATA

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Prasyarat
1 Penguasaan Materi 2 25 123 4,731 0 10 123 3,075
Pelajaran (10)
Keterampilan
2 1 26 1094 42,08 0 64 3423 27,35
Belajar (75)

3 Sarana Belajar (10) 0 24 127 4,885 0 8 127 3,175

Keadaan diri sendiri


4 1 26 467 17,96 0 26 467 11,675
(30)
Keadaan
Lingkungan Fisik
5 1 26 258 9,923 0 13 258 6,45
dan Lingkungan
Sosio Emosional (20)

Keseluruhan (145) 2.069 79,58 4.398 169,154

-5-
A. Analisis Hasil AUM PTSDL Kelompok

Dari hasil data AUM PTSDL kelompok peserta didik kelas IX D SMPN 1 Depok, dapat diketahui bahwa
data tersebut sebagai berikut :

Tiga besar bidang masalah yang dialami siswa kelas IX D SMP N 1 Depok secara umum yaitu

1. Bidang Keterampilan Belajar dengan Perolehan Skor Rata-Rata sebesar 27,35


2. Bidang Keadaan Diri Sendiri dengan Perolehan Skor Rata-Rata sebesar 11,675
3. Bidang Keadaan Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosio Emosional dengan perolehan skor rata-
rata 6,45

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis AUM PTSDL kelompok peserta didik kelas IX D SMPN 1 Depok, dapat
disimpulkan bahwa masalah terttinggi yang dialami peserta didik dalam kelompok terdapat pada bidang
ketrampilan belajar dengan rata-rata sebesar 27,35.

B. Analisis Hasil AUM PTSDL Individu

Berdasarkan data AUM PTSDL di atas, dari 26 Siswa Kelas IX D terdapat beberapa individu yang
memiliki prioritas masalah dengan presentase terbesar dengan rincian sebagai berikut :
1. R. A. N
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi R.A.N yaitu sebagai berikut :

Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami R.A.N ada pada bidang
Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran, R.A.N mengalami masalah sebanyak 9 item dari 10 item
pernyataan yang diajukan dengan presentase 90.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 1 dari
skor maksimal 20 dengan presentase 5.00%.
2. A. M. F.
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi A.M.F yaitu sebagai berikut :

6
Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami A.M.F ada pada bidang
Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran Pada komponen Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran,
A.M.F mengalami masalah sebanyak 10 item dari 10 item pernyataan yang diajukan dengan
presentase 100.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 0 dari skor maksimal 20 dengan
presentase 0.00%.

3. N.R.A.P
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi N.R.A.P yaitu sebagai berikut :

Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami N.R.A.P ada pada bidang
Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran, N.R.A.P mengalami masalah sebanyak 9 item dari 10
item pernyataan yang diajukan dengan presentase 90.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 1
dari skor maksimal 20 dengan presentase 5.00%.

4. I.F.H
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi I.F.H yaitu sebagai berikut :

7
Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami I.F.H ada pada bidang
Keadaan Diri Sendiri, I.F.H mengalami masalah sebanyak 24 item dari 30 item pernyataan yang
diajukan dengan presentase 80.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 9 dari skor maksimal 60
dengan presentase 15.00%.

5. I.L.H
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi I.L.H yaitu sebagai berikut :

Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami I.L.H ada pada bidang
Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran Pada komponen Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran,
I.L.H mengalami masalah sebanyak 8 item dari 10 item pernyataan yang diajukan dengan
presentase 80.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 3 dari skor maksimal 20 dengan
presentase 15.00%.

6. N.A.D
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi N.A.D yaitu sebagai berikut :

8
Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami N.A.D ada pada bidang
Keterampilan Belajar. Pada komponen Keterampilan Belajar, N.A.D mengalami masalah
sebanyak 54 item dari 75 item pernyataan yang diajukan dengan presentase 72.00%. Sedangkan
total skor masalah yaitu 25 dari skor maksimal 150 dengan presentase 16.67%.

Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis AUM PTSDL individu dapat disimpulkan bahwa masalah tertinggi
yang dialami R.A.N, A.M.F, N.R.A.P, dan I.L.H jatuh pada bidang Prasyat Penguasaan Materi
Pelajaran dengan jumlah rata-rata masalah sebanyak 9 item dari 10 item pernyataan dengan
persentase 90%. Sehingga guru BK dapat memberikan layanan konseling kelompok sesuai
dengan SKKPD SMP sebagai berikut :

Bidang yang diukur Komponen Layanan Pendekatan dan Topik materi


layanan
Prasyarat Penguasaan Layanan Responsif - Menerapkan
Materi Pelajaran Internalisasi tujuan konseling behavioral
“Mengenal dan melatih untuk Mengatasi dan
kemampuan serta Melatih Kesulitan
keinginan diri” Belajar
(Konseling Kelompok)

2. Berdasarkan hasil AUM PTSDL individu dapat disimpulkan bahwa masalah tertinggi yang
dialami I.F.H pada bidang Keadaan Diri Sendiri dengan jumlah item masalah sebanyak 24
item dari 30 item pernyataan dengan persentase 80%. Sehingga guru BK dapat memberikan
layanan konseling individual sesuai dengn SKKPD SMP sebagai berikut :

9
Bidang yang diukur Komponen Layanan Pendekatan dan Topik materi
layanan
Keadaan Diri Sendiri Layanan Responsif - Menerapkan
Internalisasi tujuan pendekatan konseling
“Menyadari adanya kognitif untuk
resiko dari pengambilan Menyadari
keputusan” Kemampuan Diri
(Konseling Individu) Sendiri

3. Berdasarkan hasil AUM PTSDL individu dapat disimpulkan bahwa masalah tertinggi yang
dialami N.A.D pada bidang Keterampilan Belajar dengan jumlah item masalah sebanyak 54
item dari 75 item pernyataan dengan persentase 72%. Sehingga guru BK dapat memberikan
layanan konseling individual sesuai dengn SKKPD SMP sebagai berikut :

Bidang yang diukur Komponen Layanan Pendekatan dan Topik materi


layanan
Keterampilan Belajar Layanan Responsif - Menerapkan
Internalisasi tujuan pendekatan konseling
“Menyadari adanya behavior al untuk
resiko dari pengambilan Menyadari resiko
keputusan” dari pengambilan
(Konseling Individu) keputusan untuk
melatih keterampilan
belajar

2.2 Tabel Deskripsi Kebutuhan

Bidang Layanan Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan


Belum memahami dan Memahami dan
mengoptimalkan gaya belajar mengoptimalkan gaya belajar
yang tepat yang tepat
Motivasi belajar tendah Meningkatnya motivasi belajar

Bingung mempersiapkan diri Dapat mempersiapkan diri untuk


untuk menghadapi ujian mengahadapi ujian

10
Sulit mendapatkan dan Mudah menjalin hubungan baik
menjalin hubungan baik dengan teman untuk belajar
dengan teman belajar kelompok

Belajar
Rendahnya self efficacy Meningkatnya self efficacy
dalam belajar

Lingkungan belajar yang Terciptanya lingkungan belajar


kurang mendukung yang mendukung
Kesulitan memahami pelajaran Mudah memahami pelajaran
baru baru

Ragu terhadap kemampuan Dapat memutuskan kemampuan


belajarnya sendiri belajarnya sendiri

Tidak mau bertanya kepada Aktif bertanya kepada


Guru/teman jika mendapati guru/teman jika mendapati
pelajaran yang belum jelas pelajaran yang belum jelas

2.3 Hasil Asesmen Kebutuhan

No Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan dalam Bentuk


Kegiatan
1 Belum terdapat ruang konseling yang Guru BK atau konselor membuat proposal
sesuai dengan standar permohonan pengadaan ruang kerja profesi
berupa ruangan konseling guna mendukung
pelaksanaan layanan BK. Ruang konseling
yang terstandar, menurut Depdiknas
(2008) idealnya berukuran 3 x 3 m. Akan

11
lebih baik jika ruangan dilengkapi dengan
peredam suara
2 Perbandingan jumlah Guru BK dengan Sekolah melakukan pengadaan open
siswa yang belum sesuai dengan rasio recruitmen untuk Guru BK agar jumlah
standar tenaga profesi konselor memadai untuk
memberikan layanan BK secara optimal
kepada siswa. Rasio antara guru BK
dengan siswa menurut Lampiran
Permendikbud pada halaman 37 no. 2) dan
3) Satuan Pendidikan SMP/MTs/SMPLB
dan satuan Pendidikan SMA/MA/SMALB,
SMK/MAK yaitu sebesar 1:150. Artinya,
tiap satu Guru BK akan menangani
sebanyak 150 siswa
3 Tidak diberlakukan jam masuk kelas Guru BK atau konselor mengajukan
untuk BK saat pembelajaran daring pemberlakuan jam khusus untuk BK selama
masa pandemi dan sekolah daring. supaya
dapat memberikan layanan secara optimal
kepada siswa

12
III. TUJUAN

3.1 Tujuan Bimbingan dan Konseling


Secara praksis, tujuan yang hendak dicapai dari diselenggarakannya pelayanan
bimbingan adalah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan
karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang, (2) mengembangkan seluruh potensi dan
kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,
lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang
dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan
kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk: (1)
mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkem-bangannya, (2) mengenal dan
memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan
dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, (4) memahami dan mengatasi
kesulitan-kesulitan sendiri (5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan
lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari
lingkungannya, dan (7) mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara
optimal.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah :
a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai
hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin
dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua
kegiatan belajar yang diprogramkan.
c. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku,
mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
e. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti
membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam
pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka
mengembangkan wawasan yang lebih luas.
f. Memiliki hubungan yang baik dengan teman satu kelas yang akan menciptakan suasana
belajar yang baik pula.
g. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

13
Berdasarkan deskripsi kebutuhan yang telah dirumuskan sebelumnya maka dapat disampaikan rumusan
tujuan layanan sebagaimana tersaji pada tabel di bawah ini.

3.2 Rumusan Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling


Bidang Layanan Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan Layanan
Memahami dan Siswa mampu menggunakan gaya
mengoptimalkan gaya belajar belajar yang sesuai
yang tepat
Meningkatnya motivasi belajar Siswa dapat meningkatkan
motivasi belajar
Dapat mempersiapkan diri untuk Siswa dapat mempersiapkan diri
mengahadapi ujian menghadapi ujian
Mudah menjalin hubungan baik Siswa dapat dengan mudah
dengan teman untuk belajar menjalin hubungan yang baik
kelompok dalam pertemanan

Meningkatnya self efficacy Siswa dapat meningkatkan self


Belajar efficacy (kepercayaan diri) dalam
belajar
Terciptanya lingkungan belajar Siswa dapat menciptakan
yang mendukung lingkungan belajar yang nyaman
bagi dirinya
Mudah memahami pelajaran Siswa dapat mengatasi dan
baru melatih kesulitan belajar (mudah
memahami pelajaran baru)
Dapat memutuskan kemampuan Siswa dapat memutuskan
belajarnya sendiri kemampuan belajarnya sendiri
Aktif bertanya kepada Siswa aktif bertanya kepada
guru/teman jika mendapati guru/teman jika mendapati
pelajaran yang belum jelas pelajaran yang belum jelas

14
IV. KOMPONEN

Cara
Perhitungan Kegiatan
Program Proporsi Pemberian
Waktu/Jam Layanan
Layanan
Bimbingan
Layanan Dasar 35% – 45% 35% x 24 = 8,4 Langsung
Klasikal
Konseling
Kelompok
Layanan Responsif 25% – 35% 25% x 24 = 6,0 Langsung
Konseling
Individu

V. BIDANG LAYANAN

Bidang yang akan menjadi fokus pada pemberian layanan untuk siswa 9D SMP 1 Depok adalah
bidang belajar. Karena instrument yang digunakan untuk mengambil data need assessment siswa kelas 9D
SMP 1 Depok adalah AUM PTSDL yang memang sudah ditujukan pada bidang belajar. Dalam AUM
PTSDL bidang masalah yang digali ada lima yaitu Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran, Keterampilan
Belajar, Sarana Belajar, Keadaan Diri Sendiri, dan Keadaan Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosio
Emosional. Bimbingan belajar dirancang untuk membantu individu atau siswa mengembangkan diri,
sikap, dan kebiasaan belajar yang baik dalam rangka memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta
mempersiapkan diri ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Layanan bimbingan yang diberikan akan
disesuaikan dengan hasil need assessment yang telah di dapat dengan memilih presentase bidang masalah
terbesar.

15
VI. RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING

TAHUN AJARAN 2022/2023

Bidang Tujuan Komponen Strategi Kelas Materi Metode Media Evaluasi Alokasi
Layanan Layanan Layanan Layanan waktu

Siswa mampu Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian gaya Biblio HP/Laptop, Evaluasi Proses: 1 JP / 40
menggunakan Dasar Klasikal belajar edukasi File Materi Mengamati atensi Menit
gaya belajar b. Macam-macam gaya format PDF peserta didik
yang sesuai belajar Keaktifan siswa selama
c. Ciri-ciri gaya belajar mengikuti kegiatan
d. Strategi belajar bimbingan klasikal
sesuai gaya Evaluasi Hasil:
belajarnya Menilai hasil analisis
e. Tips cara belajar peserta didik terhadap
efektif teknik bibliotherapy
dan analisis yang
dilakukan
Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian motivasi Cinema- Film tentang Evaluasi Proses: 1 JP / 40
meningkatkan Dasar Klasikal belajar edukasi, motivasi Menonton film : Menit
motivasi b. Macam-macam Ceramah belajar, PPT Siswa menikmati

16
belajar motivasi belajar diskusi materi tayangan film dan
c. Faktor yang mulai memaknai film
mempnegaruhi tersebut.
Belajar motivasi belajar Materi PPT :
d. Cara untuk Siswa mencatat poin-
meningkatkan poin penting yang
motivasi belajar dijelaskan
menggunakan PPT.
EvaluasiHasil:
a. Siswa dapat
mengambil nilai
yang ada di film.
b. Siswa
mendapatkan
materi untuk
memotivasi diri
c. Siswa dapat
menerapkan apa
yang didapatkan
di film dan materi
untuk
meningkatkan
motivasi

17
Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian kesiapan Photovoice HP/Laptop, Evaluasi Proses: 1 JP / 40
mempersiapka Dasar Klasikal ujian PPT, Slogan a. Mengamati Menit
n diri b. Pentingnya interaksi siswa
menghadapi mempersiapkan diri selama proses
ujian menghadapi ujian bimbingan
c. Faktor yang berlangsung.
mempengaruhi b. Mencatat keaktifan
kesiapan menghadapi siswa selama
ujian aktifitas bimbingan
d. Tips mempersiapkan
diri menghadapi ujian Evaluasi Hasil:
a. Memperhatikan
Pemahaman siswa
terkait materi
b. Ketertarikan siswa
selama mengikuti
kegiatan
bimbingan
kelompok :
tertarik, kurang
tertarik, tidak
tertarik
c. Siswa dapat
memahami

18
makna/nilai yang
terdapat dalam foto
d. Siswa mengetahui
cara
mempersiapkan
diri menghadapi
ujian
Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pentingnya menjalin Sosiodrama Materi, Evaluasi Proses : 1 JP / 40
dengan mudah Dasar klasikal hubungan dengan Naskah a. Mengadakan Menit
menjalin teman sebaya. Sosiodrama, refleksi
hubungan yang b. Tingkat pencapaian Laptop/HP b. Antusiasme peserta
baik dalam hubungan teman didik ketika
pertemanan sebaya yang lebih mengikuti kegiatan
matang. bimbingan
c. Manfaat dan cara kelompok
membina hubungan c. Ketetapan
baik dengan teman. pesertadidik
menyampaikan
pendapat dan
bertanya kepada
guru BK
d. Guru BK menilai
dinamika
kelompok yang

19
terjadi selama
kegiatan
berlangsung

Evaluasi Hasil:
a. Merasakan suasana
pertemuan:
Menyenangkan,
Kurang
Menyenangkan,
Tidak
Menyenangkan.
b. Topik yang
dibahas: Sangat
Penting, Kurang
Penting, Tidak
Penting.
c. Cara guru
menyampaikan
materi: Mudah
dipahami, Sulit
dipahami, Tidak
dipahami

20
Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian self Self talk Zoom, PPT, Evaluasi Proses : 1 JP / 40
meningkatkan Dasar klasikal efficacy HP/ laptop, a. Guru BK terlibat Menit
self efficacy b. Manfaat self efficacy kertas, dalam
(kepercayaan c. Cara meningkatkan pulpen menumbuhkan
diri) dalam self efficacy dalam antusiasme peserta
belajar kehidupan sehari- dalam mengikuti
sehari kegiatan
b. Guru BK
membangun
dinamika kelas
c. Guru BK
memberikan
penguatan pada
peserta didik
dalam membuat
langkah yang akan
dilakukannya
Evaluasi Hasil:
a. Mengajukan
pertanyaan untuk
mengungkap
pengalaman

21
konseli dalam
bimbingan
klasikal
b. Mengamati
perubahan
perilaku peserta
setelah
bimbingan
klasikal
c. Konseli menilai
kegiatan
bimbingan
klasikal yang
telah
dilaksanakan
oleh guru
bimbingan dan
konseling atau
konselor

Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian Art Therapy, Zoom, PPT, Evaluasi Proses : 1 JP / 40
menciptakan Dasar Klasikal lingkungan belajar ceramah, HP/ laptop, a. Guru BK terlibat Menit
lingkungan b. Manfaat menciptakan curah kertas, dalam
belajar yang lingkungan belajar pendapat dan pulpen menumbuhkan

22
nyaman bagi yang nyaman tanya jawab antusiasme
dirinya c. Cara menciptakan peserta dalam
lingkungan belajar mengikuti
yang nyaman kegiatan
b. Guru BK
membangun
dinamika kelas
c. Guru BK
memberikan
penguatan pada
peserta didik
dalam membuat
langkah yang
akan
dilakukannya
Evaluasi Hasil:
a. Mengajukan
pertanyaan untuk
mengungkap
pengalaman
konseli dalam
bimbingan klasikal
b. Mengamati
perubahan perilaku

23
peserta setelah
bimbingan klasikal
c. Konseli menilai
kegiatan
bimbingan klasikal
yang telah
dilaksanakan oleh
guru bimbingan
dan konseling atau
konselor

Siswa dapat Layanan Konseling IX D Mengatasi dan melatih Behavioral Kertas dan Evaluasi Proses : Kesepaka
mengatasi dan Responsif Kelompok kesulitan belajar (mudah contract alat tulis Sikap, ekspresi, dan tan
melatih memahami pelajaran atensi siswa selama Kelompo
kesulitan baru) konseling k
belajar (mudah Evaluasi Hasil:
memahami Perubahan perilaku
pelajaran baru) dari maladaptif
menjadi adaptif
Siswa dapat Layanan Konseling IX D Menyadari kemampuan CBT Kertas dan Evaluasi Proses : 30-40
memutuskan Responsif Individual diri sendiri dengan alat tulis Sikap, ekspresi, dan Menit
kemampuan memutuskan kemampuan atensi siswa selama
belajarnya belajarnya sendiri konseling
sendiri

24
Evaluasi Hasil:
a. Perubahan
pemikiran irasional
menjadi rasional
b. Perubahan perilaku
yang lebih positif
Siswa aktif Layanan Konseling IX D Melatih keterampilan Modelling Video/film, Evaluasi Proses : 30-40
bertanya Responsif Individual belajar dengan aktif media lisan Sikap, ekspresi, dan Menit
kepada bertanya jika mendapati atensi siswa selama
guru/teman pelajaran yang belum konseling
jika mendapati jelas Evaluasi Hasil:
pelajaran yang Perubahan perilaku
belum jelas dari maladaptif
menjadi adaptif

25
PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

TAHUN AJARAN 2022/2023

Bidang Tema/Topik Metode Media Alokasi


Rumusan Kebutuhan Rumusan Tujuan Layanan
Layanan waktu

Memahami dan Siswa mampu menggunakan Kenali Gaya Biblio edukasi HP/Laptop, File 1 JP / 40 Menit
mengoptimalkan gaya belajar gaya belajar yang sesuai Belajarmu, Raih Materi format PDF
yang tepat Prestasimu

Meningkatnya motivasi Siswa dapat meningkatkan Cara Cinema-edukasi, Film tentang 1 JP / 40 Menit
belajar motivasi belajar Meningkatkan Ceramah diskusi motivasi belajar, PPT
Motivasi Belajar materi
Dapat mempersiapkan diri Siswa dapat mempersiapkan diri Tips Photovoice HP/Laptop, PPT, 1 JP / 40 Menit
untuk mengahadapi ujian menghadapi ujian mempersiapkan Slogan
diri menghadapi
ujian
Mudah menjalin hubungan Siswa dapat dengan mudah Membina Sosiodrama Materi, Naskah 1 JP / 40 Menit
baik dengan teman untuk menjalin hubungan yang baik Hubungan Baik Sosiodrama,
belajar kelompok dalam pertemanan dengan Teman Laptop/HP
Sebaya
Meningkatnya self efficacy Siswa dapat meningkatkan self Kiat-kiat Self talk Zoom, PPT, HP/ 1 JP / 40 Menit

26
dalam belajar efficacy (kepercayaan diri) meningkatkan self laptop, kertas, pulpen
efficacy
Belajar
Terciptanya lingkungan Siswa dapat menciptakan Ciptakan Art Therapy, Zoom, PPT, HP/ 1 JP / 40 Menit
belajar yang mendukung lingkungan belajar yang nyaman lingkungan ceramah, curah laptop, kertas, pulpen
bagi dirinya belajar yang pendapat dan
nyaman tanya jawab
Mudah memahami pelajaran Siswa dapat mengatasi dan Menerapkan Behavioral Kertas dan alat tulis Kesepakatan
baru melatih kesulitan belajar (mudah konseling contract Kelompok
memahami pelajaran baru) behavioral untuk
Mengatasi dan
Melatih Kesulitan
Belajar
Dapat memutuskan Siswa dapat memutuskan Menerapkan CBT Kertas dan alat tulis 30-40 Menit
kemampuan belajarnya kemampuan belajarnya sendiri pendekatan
sendiri konseling
kognitif untuk
Menyadari
Kemampuan Diri
Sendiri
Aktif bertanya kepada Siswa aktif bertanya kepada Menerapkan Modelling Video/film, media 30-40 Menit
guru/teman jika mendapati guru/teman jika mendapati pendekatan lisan
pelajaran yang belum jelas pelajaran yang belum jelas konseling
behavior al untuk
Menyadari resiko

27
dari pengambilan
keputusan untuk
melatih
keterampilan
belajar

28
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Bidang Layanan Bidang Belajar

C Fungsi Layanan Pemahaman


D Topik Layanan Kenali Gaya Belajarmu, Raih Prestasimu
E Tujuan Umum
Peserta didik mampu menggunakan gaya belajar yang sesuai

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu memahami pengertian gaya belajar


2. Peserta didik mampu memahami macam-macam gaya belajar
3. Peserta didik mampu menguraikan ciri-ciri gaya belajar
4. Peserta didik mampu menguraikan strategi belajar sesuai gaya belajarnya
5. Peserta didik mampu menggunakan tips cara belajar yang efektif

G Sasaran Layanan IX D

H Materi Layanan a. Pengertian gaya belajar


b. Macam-macam gaya belajar
c. Ciri-ciri gaya belajar
d. Strategi belajar sesuai gaya belajarnya
e. Tips cara belajar yang efektif

I Waktu 1 x 40 menit atau 1 JP

J Metode/ Teknik Biblio Edukasi

K 1. Handphone/ Laptop
Media/Alat
2. File materi dengan format PDF

29
L Tanggal Pelaksanaan Januari 2022

M - Ludji, Arylien, Uda, dan Josua. (2014). Pengaruh Gaya Belajar Visual,
Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal
Kependidikan, Vol. 44, No. 2, Halamn 168-174. Universitas Nusa Cendana.
- Marpaung, Junierissa. (2015).Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13 – 17. Batam: Universitas

Sumber Kepulauan Riau.


- Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2005), hlm. 2 Diakses pada tanggal 05 Maret 2021 dari
https://www.bimbingankonseling.web.id/2020/03/mengenal-gaya-belajar.html
- Muadzah, Syarifah. Cara belajar agar tidak bosan. 2019. Diakses pada tanggal
5 maret 2021 dari https://riliv.co/rilivstory/cara-belajar-agar-tidak-bosan/

N Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan a. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memimpin Do’a sebelum
memulai pembelajaran
b. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan presensi kehadiran
c. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menanyakan kabar serta
memberikan kalimat semangat pada peserta didik
d. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan
umum dan tujuan khusus yang akan dicapai dari layanan bimbingan klasikal
yang diberikan dengan topik gaya belajar
b. Penjelasan tentang Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menjelaskan langkah-langkah
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik. Dalam bimbingan klasikal ini
kegiatan guru BK atau konselor menjelaskan dengan memberikan gambaran tentang teknik
yang akan digunakan, yaitu Bibliotherapy.

c. Mengarahkan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan serta
kegiatan menanyakan pemahaman awal tentang topik yang akan dibicarakan, yaitu gaya
( konsolidasi ) belajar
d. Tahap Peralihan a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta
(Transisi) didik.
b. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor mengarahkan peserta didik
dalam melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti

2. Tahap Inti

30
a. Kegiatan guru a. Membuat kesepakatan terkait durasi waktu membaca materi
Bimbingan dan b. Mengamati dan memandu jalannya kegiatan
Konseling atau c. Memandu jalannya diskusi
konselor d. Mempersilahkan beberapa peserta didik untuk mengungkapkan hasil
membacanya dengan topik yang dibahas, yaitu gaya belajar
e. Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang mengungkapkan pikiran dan
perasaannya setelah membaca materi.
f. Memaparkan materi tentang topik yang dibahas, yaitu gaya belajar
g. Menetralisir/ meluruskan umpan balik yang diberikan peserta didik.
b. Kegiatan peserta Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-langkah dan tugas serta
didik tangggung jawab yang telah dijelaskan.
a. Peserta didik membaca materi tentang topik yang dibahas, yaitu gaya belajar.
b. Peserta didik memaparkan hasil membacanya tentang topik yang dibahas, yaitu
gaya belajar.
c. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi

3. Tahap Penutup

Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan kesimpulan dan


penguatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi yang telah dilakukan

O Evaluasi
a. Mengamati atensi peserta didik.
1. Evaluasi Proses
b. Mencatat keaktifan siswa selama aktivitas pembelajaran.
a. Menilai hasil analisis peserta didik terhadap teknik Bilbliotherapy dan kegiatan
diskusi yang dilakukan
2. Evaluasi Hasil
b. Mengamati perubahan perilaku yang menunjukan pemahaman serta
menindaklanjuti dari topik gaya belajar
P Lampiran
Materi

31
Yogyakarta, 5 Desember 2021

Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

Siti Aminah, S.Pd.,M.Pd. Prisca Tiara

32
Lampiran

Materi

1. Pengertian Gaya Belajar


Gaya belajar atau learning style sering diartikan sebagai karakteristik dan preferensi atau pilihan
individu mengenai cara mengumpulkan informasi, menafsir kan, mengorganisasi, merespon, dan
memikirkan informasi tersebut.

2. Macam-Macam Gaya Belajar


a. Visual : yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai alat untuk
menyerap informasi. Orang-orang visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi
sendiri.
b. Auditorial : yaitu gaya belajar yang lebih banyak menggunakan indra mata sebagai alat untuk
menyerap informasi. Orang-orang visual banyak mengikuti ilustrasi atau membaca instruksi
sendiri.
c. Kinestetik : yaitu gaya belajar yang lebih menekankan praktik langsung atas apa yang sedang
dipelajari. orang-orang kinestetik lebih senang kalau dibiarkan mengerjakan sendiri atau praktik
langsung.

3. Ciri-ciri gaya belajar


a. Visual
- Rapi dan teratur
- Berbicara dengan cepat
- Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
- Teliti terhadap detail
- Mementingkan penampilan
- Pengeja yang baik dan dapat melikat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
- Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
- Mengingat dengan asosiasi visual
- Biasanya tidak terganggu oleh keributan
- Mempunyai masalah untuk menginat instruksi verbal kecuali ditulis dan seringkali minta
bantuan orang untuk mengulanginya.
- Pembaca cepat dan tekun Lebih suka membaca daripada dibacakan
- Memerlukan pandangan hidup dan tujuan yang menyeluruh serta sikap waspada sebelum secara
mental merasa pasti mengenai suatu masalah atau proyek
- Mencorat-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
- Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang

33
- Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak"
- Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
- Lebih suka seni lukis daripada seni music
b. Auditorial
- Berbicara kepada diri sendiri pada saat bekerja
- Mudah terganggu oleh keributan
- Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
- Senang membaca dengan keras dan mengdengarkan
- Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna suara
- Merasa kesulitas untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
- Berbicara dalam irama yang terpola
- Biasanya merupakan pembicara yang fasih
- Lebih suka seni musik daripada seni lukis
- Belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
- Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
- Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti
memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain.
- Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskan sesuatu
- Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
c. Kinestettik
- Berbicara dengan perlahan
- Menanggapi perhatian fisik
- Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
- Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
- Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak Mempunyai perkembangan awal otot-otot
yang besar
- Belajar melalui manipulasi dan praktik Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
- Banyak menggunakan isyarat tubuh
- Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama.

4. Strategi belajar sesuai gaya belajarnya


a) Visual
- Belajar dengan gambar, diagram dan peta
- Membuat coretan, simbol, tanda-tanda penting
- Gunakan video, gambar-gambar berwarna
- Membuat pengelompokan.
34
b) Auditorial
- Belajar dengan gambar, diagram dan peta
- Membuat coretan, simbol, tanda-tanda penting
- Gunakan video, gambar-gambar berwarna
- Membuat pengelompokan.
c) Kinestetik
- Melakukan Praktek
- Mengamati demo/ contoh konkret
- Drama, permainan, aktivitas lapangan
- Menggunakan model, lego, alat praktik, kerajinan tangan, puzzle
- Menggunakan gerak dalam belajar.
5. Tips cara belajar yang efektif
a. Terapkan gaya belajar yang sesuai
b. Beri jeda sejenak untuk istirahat belajar
c. Memberikan penghargaan setelah belajar
d. Mencari suasana baru yang nyaman
e. Gunakan waktu dengan bijak

35
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan dasar


B Bidang Layanan Bidang Belajar
C Fungsi Layanan Pemahaman
D Tujuan Umum Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar
1. Peserta didik mampu memahami apa itu motivasi belajar
2. Peserta didik mampu memahami macam-macam
motivasi belajar
E Tujuan Khusus 3. Peserta didik mampu memahami faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar
4. Peserta didik mampu mengetahui cara untuk
meningkatkan motivasi belajar
F Topik Cara Meningkatkan Motivasi Belajar
a. Pengertian motivasi belajar
b. Macam-macam motivasi belajar
G Materi
c. Faktor yang mempnegaruhi motivasi belajar
d. Cara untuk meningkatkan motivasi belajar
H Sasaran Layanan IX D
1 Metode /Teknik Cinema Edukasi, Ceramah
J Waktu 1 X 40 menit
K Media/Alat HP/Laptop, Film, PPT
L Tanggal Pelaksanaan Januari 2022
- Lantanida Journal, Vol. 5 No. 2 (2017) 93-
M Sumber Bacaan 196PENGARUH MOTIVASI DALAM
PEMBELAJARAN

36
- Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta Grafindo Persada.
- Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang:
UPT UNNES Press.
- Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan
Awal dalam Kegiatan Pembelajaran . Jakarta: Delia
Press
N Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan
salam, berdoa, dan menanyakan kabar kepada siswa.
b. Guru Bimbingan dan Konseling mengecek kehadiran setiap
a. Pernyataan Tujuan peserta didik.
c. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan proses Ice
Breaking/games sederhana.
d. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan tujuan diadakannya bimbingan kelompok
sesuai dengan materi yaitu motivasi belajar.

b. Penjelasan tentang Guru Bimbingan dan Konseling menjelaskan langkah-langkah

langkah-langkah kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu bagaimana cara

kelompok (Pembentukan meningkatkamotivasi belajarpada diri sendiri dan kemudian

kelompok) berdiskusi.

Guru Bimbingan dan Konseling memberikan penjelasan tentang


c. Mengarahkan kegiatan
topik yang akan dibicarakan yaitu siswa dapat menonton film
(konsolidasi)
yang di sediakan dengan tema motivasi belajar.
a. Guru Bimbingan dan Konseling menyiapkan film yang akan
ditayangkan
d. Tahap Peralihan (Transisi)
b. Guru Bimbingan Konseling menyediakan waktu selama
beberapa menit untuk siswa dapat memfokuskan diri.
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan
Guru bimbingan dan konseling kesiapansiswa dalam Menonton film.
atau konselor menanyakan kalau b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
kalau ada siswa yang belum kesempatan bertanya kepada setiap siswa, sebelum
mengerti dan memberikan menonton film.
penjelasannya (Storming) c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan
apa yang ditanyakan siswa.

37
Guru bimbingan dan konseling
atau konselor menyiapkan siswa Setelah semua peserta menyatakan siap, kemudian guru
untuk melakukan komitmen bimbingan dan konseling atau konselor memulai masuk ke tahap
tentang kegiatan yang akan kerja
dilakukannya (Norming)
2. Tahap Inti/Kerja
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memulai film.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor meminta siswa
Proses/kegiatan yang dialami
untuk memperhatikan film.
peserta didik dalam suatu
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
kegiatan bimbingan berdasarkan
perintah untuk menulis poin apa saja yang bisa di dapatkan
teknisk tertentu (Eksperientasi)
pada film tersebut.

a. Peserta didik diminta untuk memaparkan apa yang dirasakan


setelah menontoh film dan memaparkan pesan apa yang
terkandung dalam film tersebut.
b. Guru bimbingan dan konseling memberikan materi melalui
PPT tentang materi motivasi agar lebih mudah dimengerti
Pengungkapan perasaan,
oleh siswa.
pemikiran dan pengalaman
c. Guru bimbingan dan konseling menampilkan slogan tentang
tentang apa yang terjadi dalam
motivasi belajar
kegiatan bimbingan (refleksi)
d. Guru bimbingan dan konseling mengajak peserta didik untuk
menganalisis dan memikirkan pentingnya memiliki motivasi
belajar yang tinggi.
e. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengajak
peserta membuat rencana tindakan untuk meningkatkan
motivasi pada setiap siswa.
3. Tahap Pengakhiran (Terminasi)
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
penguatan terhadap materi yang diberikan yaitu tentang
motivasi belajar.
b. Merencanakan tindak lanjut, yaitu mengembangkan motivasi
Menutup kegiatan dan tindak
belajar
lanjut
c. Akhir dari tahap ini adalah menutup kegiatan layanan secara
simpatik (Framming).
d. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menutup kelas
dengan mempin doa kepada siswa dan mengucapkan salam.

38
O Evaluasi
1. Evaluasi Proses Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan melihat proses yang terjadi dalam kegiatan
bimbingan kelompok, meliputi :
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor terlibat dalam
menumbuhkan antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor membangun
dinamika kelompok
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
penguatan dalam didik membuat langkah yang akan
dilakukannya
1. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok antara lain :
a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman
konseli dalam bimbingan kelompok
b. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
kelompok.
P Lampiran
1. Materi
2. PPT Materi
3. Slogan

Yogyakarta, 5 Desember 2021

Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

Siti Aminah, S.Pd.,M.Pd. Prisca Tiara

39
Lampiran

1. Materi
 Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah suatu usaha untuk memunculkan dorongan dari dalam diri atau dari luar,
yang memberikan efek pada kemauan diri untuk belajar. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh
faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.Lingkungan merupakan salah
faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang untuk belajar.

 Macam-Macam Motivasi Belajar


Menurut Tambunan (2015:196), motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik merupakan jenis motivasi
berdasarkan sumbernya. Adapun motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik tersebut yaitu:
a. Motivasi intrinsik, adalah motivasi yang ditimbulkan dari diri seseorang. Motivasi ini biasanya
timbul karena adanya harapan, tujuan dan keinginan seseorang terhadap sesuatu sehingga dia
memiliki semangat untuk mencapai itu.
b. Motivasi ekstrinsik, adalah sesuatu yang diharapkan akan diperoleh dari luar diri seseorang.
Motivasi ini biasanya dalam bentuk nilai dari suatu materi, misalnya imbalan dalam bentuk uang
atau intensif lainnya yang diperoleh atas suatu upaya yang telah dilakukan.
Adapun menurut Sardiman (2018:89), mengatakan bahwa motivasi intrinsik dan ekstrinsik adalah
sebagai berikut:
a. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya karena adanya
rangsangan dari luar.
Menurut pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar yang ada pada diri
siswa diantaranya motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. motivasi intrinsik adalah motivasi
yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri, tanpa adanya rangsangan dari luar, sebaliknya
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dimbul akibat adanya rangsangan dari luar diri siswa.

 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


1) Cita-cita
2) Kemampuan siswa
3) Kondisi siswa, dan lingkungan.
4) Upaya gutu dalam membelajarkan siswa
5) Faktor jasmani, psikologis

 Cara Meningkatkan Motivasi Belajar


40
1. Membuat Agenda Belajar
Langkah pertama yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar adalah dengan membuat
agenda belajar yang jelas. Agenda belajar akan membantumu untuk mengatur waktu dan materi apa
yang harus dipelajari. Dengan demikian, kamu akan lebih fokus dan konsentrasi dalam belajar.
Cukup dengan membuat agenda belajar, belajar yang kamu lakukan akan menjadi lebih efektif dan
efisien.

2. Menentukan Gaya Belajar


Setiap orang memiliki gaya belajarnya masing-masing. Setiap metode pembelajaran memiliki
kelebihan dan kekurangan. Tentukan apakah kamu termasuk seseorang yang bertipe visual, auditori,
atau kinestetik. Dengan mengetahui gaya belajar, kamu bisa menyesuaikan diri dengan materi yang
ingin dipelajari. Jadi tentukan tipe gaya belajarmu.

3. Istirahat
Istirahat termasuk salah satu faktor penting dalam proses belajar. Belajar terus menerus tanpa
memberikan waktu istirahat akan membuat orak dan tubuh menjadi lelah. Ketika tubuh lelah,
proses belajar tidak akan maksimal. Materi yang dipelajari tidak akan bisa terserap optimal dalam
ingatan. Selain itu, istirahat juga dibutuhkan akan kondisi tubuh tetap fit dan sehat.

4. Hindari Gangguan Belajar


Seringkali gangguan saat belajar belajar menghambat proses penyerapan materi. Untuk
memperoleh suasana belajar yang baik, hindarilah gangguan belajar yang mungkin terjadi. Aturlah
waktu untuk bermain gadget, bermain sosial medua, melihat televisi, dan game online agar tidak
mengganggu waktu belajar. Jangan berada di kumpulan orang atau keramaian. Usahakan tidk ada
sesuatu di sekeliling yang dapat mengalihkan fokus belajarmu.

5. Cari Suasana yang Tepat


Sebenarnya tidak ada istilah suasana yang tepat. Semua suasana menjadi tepat jika kamu berhasil
mengontrol diri sendiri. Cari tempat belajar yang nyaman dan membuat kamu fokus untuk belajar.
Jika perlu putarlah musik klasik yang akan membuat suasana menjadi lebih tenang dan damai.
Kamu dapat menentukan suasana yang tepat untuk diri sendiri. Terkadang secangkir teh atau coklat
panas membuat suasana belajar menjadi lebih sempurna.

2. Slogan
- The greatest motivation to learn comes from yourself

41
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Layanan Dasar
A. Komponen Layanan

Belajar
B. Bidang Layanan

Pemahaman dan Penyesuaian


C. Fungsi Layanan

Siswa dapat mempersiapkan diri menghadapi ujian


D. Tujuan Umum

1. Siswa dapat memahami pengertian kesiapan ujian


E. Tujuan Khusus
2. Siswa dapat memahami pentingnya mempersiapkan diri
menghadapi ujian
3. Siswa dapat memahami faktor yang mempengaruhi kesiapan
menghadapi ujian
4. Siswa mengetahui bagaimana tips mempersiapkan diri
menghadapi ujian
Tips mempersiapkan diri menghadapi ujian
F. Topik

a. Pengertian kesiapan ujian


G Materi
b. Pentingnya mempersiapkan diri menghadapi ujian
c. Faktor yang mempengaruhi kesiapan menghadapi ujian
d. Tips dan trik mempersiapkan diri menghadapi ujian

H. Sasaran Layanan IX D

Photovoice
I. Metode/Teknik

1 x 40 menit
J. Waktu

Laptop/HP, PPT Materi, Foto, Slogan, Instrumen Penilaian dengan


K. Media/ Alat
Link Google Form
Januari 2022
L. Tanggal Pelaksanaan

42
http://smayadika11.sch.id/read/7/ini-6-tips-tenang-dan-fokus-
saat-ujian-supaya-lancar-mengerjakan-soal diakses 5 Desember
2021
M. Sumber Bacaan

Nirwana, H. (2013). Bimbingan Kelompok dan Kesiapan Siswa


Menghadapi Ujian. Jurnal Guidena, 3(1), 17-21

N. Uraian Kegiatan

1. Tahap Awal (Beginning Stage)


a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor membuka
kegiatan bimbingan kelompok dengan salam.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menawarkan
kepada siswa untuk memimpin doa bersama.
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyapa siswa,
Pernyataan Tujuan
memperkenalkan diri, dan mengabsen kehadiran siswa.
d. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan
secara singkat tentang topik dan tujuan
dari pelaksanaan bimbingan kelompok.
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
informasi bahwa durasi yang akan dilalui -/+ 40 menit dan
Penjelasan tentang
menanyakan kembali kesediaan setiap peserta didik untuk
Langkah-Langkah
mengikuti kegiatan bimbingan sampai berakhir.
Kegiatan Kelompok
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan
teknik yang akan digunakan dalam layanan bimbingan.
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menjelaskan
secara singkat tugas peserta didik selama kegiatan berlangsung.
Mengarahkan kegiatan b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menghimbau
(konsolidasi) peserta didik untuk berperan aktif selama kegiatan berlangsung.

Tahap peralihan
(transisi)

43
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
konseling atau konselor kesempatan bertanya kepada anggoa kelompok untuk tugas
menanyakan kalau kalau yang belum mereka pahami.
ada siswa yang belum b. Guru bimbingan dan konseling melakukan ice breaking
mengerti & memberikan
penjelasannya (Storming)
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
konseling atau konselor menginstruksikan peserta didik untuk mencari posisi yang
menyiapkan siswa untuk nyaman sebelum melakukan teknik ini.
melakukan komitmen
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan
tentang kegiatan yang
kesiapan peserta didik serta kekuatan sinyal selama
akan dilakukannya
kegiatan berlangsung.
(Norming)

2. Tahap Inti (Working Stage)

a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menampilkan ppt


yang berisi dua jenis gambar/foto tentang ujian
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menginstruksikan
peserta didik untuk memperhatikan gambar.
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan
pendapat/opininya terhadap gambar yang ditampilkan.
d. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengajak tanya
jawab seputar gambar (refleksi).

Kegiatan peserta didik e. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan
dalam suatu materi seputar tips mempersiapkam diri menghadapi ujian

kegiatan bimbingan f. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menampilkan


berdasarkan teknik slogan/quotes seputar materi bimbingan.
tertentu g. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
(Eksperientasi) kesempatan bertanya dan mengemukakan pendapat tentang apa
yang diperoleh dari materi.
Pengungkapan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan
perasaan, pemikiran bagaimana kesan dan perasaan siswa setelah kegiatan
dan pengalaman bimbingan kelompok ini.
tentang
apa yang terjadi dalam
kegiatan bimbingan

44
(refleksi)

Tahap Penutup (Terminating)


a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyimpulkan
manfaat dari kegiatan bimbingan kelompok yang sudah
terlaksana.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengingatkan
peserta didik bahwa waktu sudah berakhir dan akan bertemu
kembali minggu depan dengan materi yang berbeda.
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menutup
kegiatan dengan ucapan terimakasih, berdo’a, dan salam.

O. Evaluasi
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan evaluasi
dengan :
1. Evaluasi Proses - Mengamati interaksi siswa selama proses bimbingan
berlangsung.
- Mencatat keaktifan siswa selama aktifitas bimbingan
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan evaluasi
dengan memperhatikan proses-proses:
a. Pemahaman siswa terkait materi
b. Ketertarikan siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan
2. Evaluasi Hasil kelompok : tertarik, kurang tertarik, tidak tertarik
c. Siswa dapat memahami makna/nilai yang terdapat dalam foto
d. Siswa mengetahui cara mempersiapkan diri menghadapi ujian

Lampiran :
1. Materi

P. 2. PPT
3. Foto/gambar
4. Slogan

45
Yogyakarta, 5 Desember 2021
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

Siti Aminah, S.Pd.,M.Pd. Prisca Tiara

46
Lampiran

1. Materi
 Pengertian kesiapan ujian
Menurut Slameto kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk
memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Menurut Hamalik, kesiapan
adalah keadaan kapasitas yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran
tertentu. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2007), ujian adalah kegiatan untuk mengetahui
seberapa tinggi tingkat keberhasilan siswa. Sugiyono (1996) berpendapat bahwa ujian adalah
kegiatan untuk mengetahui totalitas dan dari segi itemnya yang tak terpisahkan dari test. Dari
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesiapan ujian adalah kondisi dimana seseorang siap
dan bersedia untuk menghadapi ujian dan memperoleh suatu hasil.

 Pentingnya mempersiapkan diri menghadapi ujian


Dalam belajar dan menghadapi ujian, kesiapan siswa merupakan kunci keberhasilan pada kegiatan
tersebut. Dengan kesiapan yang bagus dan matang dalam belajar, siswa cenderung lebih memahami
materi yang akan dipelajari (Elliot, Kratochwill, Littlefield, dan Travers, 1996). Ada beberapa hal
yang perlu disiapkan ketika menghadapi ujian yaitu 1) kesiapan materi, 2) kesiapan mental, 3)
kesiapan fisik.

 Faktor yang mempengaruhi kesiapan menghadapi ujian


1. Kesiapan Materi
Siswa yang memiliki materi yang lengkap, sering mencatat apa yang diberikan guru dan selalu
mendengarkan penjelasan guru dengan jelas maka akan mempermudah siswa dalam
menghadapi ujian tanpa harus belajar dengan ngoyo apabila waktu ujian sudah dekat.
2. Kondisi Mental Siswa
Baik atau tidaknya kondisi mental siswa dapat dilihat dari masalah yang dihadapi siswa seperti
masalah keluarga, masalah kesehatannya, maupun masalah dengan lingkungannya. Apabila
siswa mengalami permasalahan tersebut maka siswa akan mengalami kesulitan dalam
menghadapi ujian, mulai dari tidak fokus, merasa gugup dan cemas.
3. Pola Belajar Siswa
Siswa yang sering belajar akan lebih siap menghadapi ujian tengah semester, siswa yang
jarang atau hanya belajar ketika akan ujian maka kesiapan menghadapi ujian semakin
menurun, dan apabila siswa yang tidak belajar maka akan sulit dalam mempersiapkan ujian

 Tips dan trik mempersiapkan diri menghadapi ujian


1. Belajar Efektif Jauh Sebelum Sebelum Waktu Ujian

47
Agar tenang dan fokus saat menghadapi ujian, ada baiknya kamu mempersiapkan diri jauh-
jauh hari dengan metode belajar efektif. Ada banyak cara untuk melakukannya, Misalnya,
belajar bersama teman-teman atau minta waktu tambahan belajar bersama guru di sekolah,
mengakses pelajaran online, ikut les dan lainya Tentunya, belajar efektif ini harus dilakukan
secara rutin dan terjadwal. Agar ada lengang waktu yang cukup untuk otak memproses segala
materi pembelajaran dengan seksama.
2. Jangan Belajar dengan Sistem Kebut Semalam
Ketika akan menghadapi ujian, usahakan tidak melakukan belajar dengan “sistem kebut
semalam” alias SKS. Sebab, hal itu hanya akan membuatmu kekurangan waktu istirahat.
Kekurangan waktu istirahat pastinya akan berdampak saat esok harinya kamu mengerjakan
soal-soal. Mulai diganggu rasa kantuk hingga kehilangan fokus akan kamu rasakan saat ujian.
Bahkan, tubuh yang kurang istirahat akan membuatmu cepat panik sehingga ketika
menghadapi soal-soal yang mudah akan terasa sulit.
3. Istirahat yang Cukup
Agar tenang dan fokus saat ujian nanti adalah kamu harus memiliki tubuh yang fit. Oleh sebab
itu, istirahat yang cukup sangat kamu perlukan. Jangan sering begadang dan juga jangan
melakukan kegiatan yang kiranya akan menguras energimu secara berlebihan. Usahakan,
seminggu sebelum ujian, kamu sudah memiliki pola tidur yang benar. Cobalah untuk tidur dan
bangun tepat waktu.
4. Persiapkan Segala Keperluan Ujian Jauh-Jauh Hari
Selain belajar, ada persiapan lain yang tak kalah penting, yakni segala perlengkapan ujian,
mulai dari alat tulis hingga kartu ujian. Kamu harus sudah mempersiapkan segala keperluan
ujianmu agar tidak ada yang tertinggal saat akan berangkat ke tempat ujian. Pastikan segala
keperluanmu sudah lengkap dan berada di dalam tasmu.
5. Pelajari Teknik Rileksasi Diri
Tips tenang dan fokus saat ujian selanjutnya adalah dengan belajar rileksasi diri. Mempelajari
teknik merileksasikan diri kiranya cukup berguna agar dapat menenangkan pikiran menjelang
ujian. Dengan melakukannya, kamu bisa lebih tenang dan rileks. Kenali dulu hal apa saja yang
bisa membuat dirimu rileks. Ada beberapa teknik umum yang bisa kamu terapkan saat akan
panik. Teknik tersebut seperti menarik napas panjang, memejamkan mata, dan berhenti
berpikir sejenak.
6. Makan & Minum yang Cukup Sebelum Ujian
Sarapan sebelum ujian penting untuk diperhatikan. Dengan asupan makanan dan minuman
yang cukup, kamu jadi punya cukup energi untuk mengerjakan soal ujian. Saat perut kenyang
dan rasa haus hilang, konsentrasi jadi lebih baik. Pastikan makan dengan cukup dan bergizi

48
2. Gambar

3. Slogan
"Untuk berhasil, keinginanmu untuk sukses harus lebih besar daripada ketakutanmu akan kegagalan."
- Bill Cosby

Menempuh ujian? Siapa takut!

49
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Bidang Sosial
C Fungsi Layanan Pemahaman
D Tujuan Umum Peserta didik dapat dengan mudah menjalin hubungan yang baik
dalam pertemanan
E Tujuan Khusu 1. Peserta didik mampu memahami pentingnya menjalin
hubungan dengan teman sebaya.
2. Peserta didik memahami tingkat pencapaian hubungan teman
sebaya yang lebih matang.
3. Peserta didik mengetahui manfaat dan cara membina
hubungan baik dengan teman.
F Topik Membina Hubungan Baik dengan Teman Sebaya
G SasaranLayanan Siswa Kelas IX D
H MetodedanTeknik Sosiodrama
I Waktu 1 x 40 menit
J Media/Alat b. Naskahdrama
c. Laptop/HP
K TanggalPelaksanaan Yogyakarta, 09 November 2021
L SumberBacaan Choeriyah,M.2011.Upaya Meningkatkan Hubungan Sosialantar
Teman Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok
pada Siswa KelasVIII SMP
Islam Wonopringgo Pekalongan. Skripsi. Semarang:Unnes.

Oktavia,S.,Pitoewas,B.,&Rohman,R.(2018).PengaruhTeman
Sebaya Terhadap Perkembangan Social Skill

50
Peserta Didik KelasXI SMA Global Madani.Jurnal Kultur
Demokrasi, 5(13).

M Uraian Kegiatan
1.Tahap Awal
a. Pernyataan Tujuan - Guru BK membuka kegiatan dengan salam dan berdo’a
bersama.
- Guru BK menyapa dan melakukan presensi kepada peserta
didik yang hadir.
- Guru BK menjelaskan topik dan tujuan dari pelaksaan
bimbingan kelompok.
b. Penjelasan langkah- e. Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi
langkah kegiatan bahwa durasi yang akan dilalui adalah 40 menit.
kelompok f. Guru bimbingan dan konseling/ konselor memberikan
penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan. Langkah
tersebut yaitu konselor akan memberikan materi mengenai
hubungan temanseb aya kemudian konseli diminta untuk
bermain peran dengan tema dan naskah yang sudah
ditentukan.
c. Mengarahka - Guru Bk memberikan penjelasan awal terkait topik yang
Kegiatan akan dibahas mengenai hubungan baik dengan teman
(Konsolidasi) sebaya.
- Guru BK menjelaskan kepada peserta didik untuk terus
mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru bimbingan
dan konseling/konselor.
Tahap Peralihan
(Transisi)
Gurubimbingandankonseling d. Guru menanyakan kesiapan konseli atau peserta didik
ataukonselormenanyakan untuk mengikuti kegiatan.
jika e. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada
terdapatsiswayangbelummen pesertadidik tentang tugas yang belum dipahami.
gerti dan f. Guru BK menjelaskan ulang secara singkat mengenai tugas
memberikanpenjelasannya(S dan tanggung jawab yang berlaku selama kegiatan
torming) berlangsung.

51
Gurubimbingandankonseling - Guru BK menanyakan kembali kesiapan pesertadidik untuk
ataukonselormenyiapkansis mengikuti kegiatan danmengerjakan tugas yang akan
wauntukmelakukankomitme diberikan.
n - Setelah semuapeserta siap,guru bimbingan dan
tentangkegiatanyangakandila konseling/konselor kemudian memasuki tahap inti/kerja.
kukannya(Norming)
2.Tahap Inti/Kerja
Proses/kegiatanyangdialamip - Guru BK melakukan icebreaking terlebih dahulu sebelum
esertadidikdalamsuatukegiat masuk materi.
anbimbinganberdasarkan - Guru memberikan penjelasan tentang cara
membina hubungan baik dengan teman sebaya.

N Uraian Kegiatan
1.Tahap Awal
a. Pernyataan Tujuan - Guru BK membuka kegiatan dengan salam dan berdo’a
bersama.
- Guru BK menyapa dan melakukan presensi kepada peserta
didik yang hadir.
- Guru BK menjelaskan topik dan tujuan dari pelaksaan
bimbingan kelompok.
b. Penjelasan langkah- - Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi
langkah kegiatan bahwa durasi yang akan dilalui adalah40 menit.
kelompok - Guru bimbingan dan konseling/ konselor memberikan
(Pembentukan penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan. Langkah
Kelompok) tersebut yaitu konselor akan memberikan materi mengenai
hubungan teman sebaya kemudian konseli diminta untuk
bermain peran dengan tema dan naskah yang sudah
ditentukan.
d. Mengarahkan - Guru Bk memberikan penjelasan awal terkait topik yang
Kegiatan akan dibahas mengenai hubungan baik dengan teman
(Konsolidasi) sebaya.
- Guru BK menjelaskan kepada peserta didik untuk terus
mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru bimbingan
dan konseling/konselor.
Tahap Peralihan (Transisi)

52
Guru bimbingan dan g. Guru menanyakan kesiapan konseli atau peserta didik
konseling atau konselor untuk mengikuti kegiatan.
menanyakan jika terdapat h. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada peserta
siswa yang belum mengerti didik tentang tugas yang belum dipahami.
dan memberikan i. Guru BK menjelaskan ulang secara singkat mengenai tugas
penjelasannya (Storming) dan tanggung jawab yang berlaku selama kegiatan
berlangsung.
Guru bimbingan dan - Guru BK menanyakan kembali kesiapan pesertadidik untuk
konseling atau konselor mengikuti kegiatan danmengerjakan tugas yang akan
menyiapkan siswa untuk diberikan.
melakukan komitmen - Setelah semuapeserta siap,guru bimbingan dan
Tentang kegiatan yang akan konseling/konselor kemudian memasuki tahap inti/kerja.
dilakukannya (Norming)
2. Tahap Inti/Kerja
Proses/kegiatan yang dialami - Guru BK melakukan icebreaking terlebih dahulu sebelum
peserta didik dalam suatu masuk materi.
kegiatan bimbingan - Guru memberikan penjelasan tentang cara
berdasarkan membina hubungan baik dengan teman sebaya.

53
teknis tertentu e. Guru BK mengkondisikan pesertadidik untuk
(Eksperientasi) melaksanakan kegiatan sosiodrama.
f. Guru BK meminta pesertadidik untuk melaksanakan
kegiatan sosiodrama yang sudah ditentukan.

Pengungkapan perasaan, a. Refleksi Identifikasi


pemikiran, dan pengalaman - Guru BK menanyakan kepada peserta didik secara
tentangapa yangt terjadi bergantian mengenai pengalaman dan perasaan mereka
dalam kegiatan bimbingan setelah mengikuti kegiatan kelompok.
(Refleksi) b. Refleksi Analisis
- Guru Bk bertanya kepada pesertadidik atau konseli
mengenai pemahaman mereka tentang pentingnya
menjalin hubungan baik dengan teman sebaya.
c. Refleksi Generalisasi
- Guru BK mengajukan pertanyaan kepada
pesertadidik/konseli mengenai rencana atau tindakan
untuk memperbaiki perilaku peserta didik dalam
menjalin hubungan dengan teman sebaya sebagai tanda
bahwa mereka memiliki kesadaran untuk berubah.
Seperti:
a. Setelah mengikuti kegiatan kelompok ini, apakah
teman-teman dapat saling menghargai satu
samalain?
b. Setelah mengikuti kegiatan kelompok ini,
apakah teman-teman dapat saling mendukung satu
sama lain?
3.Tahap Pengakhiran (Terminasi)
Menutup kegiatan dan - Guru BK menanyakan bagaimana kesan peserta didik
tindaklanjut setelah mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.
- Guru BK dan peserta didik bersama-sama mengambil
kesimpulan dan manfaat dari kegiatan bimbingan klasikal.
- Guru BK menyampaikan tindak lanjut.
- Guru BK menutup sesi bimbingan klasikal dengan berdo’a
dan salam.
O Evaluasi

54
1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses-
proses:
a. Mengadakan refleksi
b. Antusiasme peserta didik ketika mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok
c. Ketetapan pesertadidik menyampaikan pendapat dan
bertanya kepada guru BK

55
d. Guru BK menilai dinamika kelompok yang terjadi
selama kegiatan berlangsung

2. EvaluasiHasil a. Merasakan suasana pertemuan: Menyenangkan, Kurang


Menyenangkan, Tidak Menyenangkan.
b. Topik yang dibahas: Sangat Penting, Kurang Penting,
Tidak Penting.
c. Cara guru menyampaikan materi: Mudah dipahami,
Sulit dipahami, Tidak dipahami.

Yogyakarta, 5 Desember 2021

Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

Siti Aminah, S.Pd.,M.Pd. Aisyah Dian P.

56
57
Lampiran

A. Pentingnya Menjalin Hubungan dengan Teman Sebaya

Salah satu indikator kualitas hidup seseorang dinilai dari kualitas interaksi sosialnya. Tidak
dipungkiri memang, mengingat bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Memiliki hubungan
dengan orang lain, seperti pertemanan tentu menjadi hal yang dibutuhkan oleh banyak orang.
Hubungan pertemanan yang dimaksud merupakan hubungan antar individu yang dekat secara nyata
serta terikat dengan emosional

Amir Levine, seorang psikiater sekaligus penulis "Attached: The New Science of Adult Attachment
and How It Can Help You Find and Keep Love" mengatakan hubungan pertemanan memiliki
dampak yang cukup besar bagi kondisi emosional individu secara umum.

"Koneksi sosial adalah cara paling ampuh bagi kita untuk mengatur tekanan emosi kita," kata Levine.
"Jika Anda dalam kesulitan, berada dalam jarak dekat dengan seseorang yang melekat erat dengan
Anda adalah cara paling efektif untuk menenangkan diri"

B. Tingkat Pencapaian Hubungan dengan Teman Sebaya


Berikut merupakan indikator tingkat pencapaian hubungan dengan teman sebaya yang lebih
matang,yaitu:
- Memiliki penyesuaian sosial yang baik
- Banyak meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan temansebaya
- Berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh temansebaya
- Memahami dan dapat melakukan keterampilan sosial dalam bergaul dengan temansebaya
- Mau bekerjasama
- Berusaha memahami pandangan individu lain.

C. Manfaat Menjalin Hubungan Baik dengan Teman Sebaya


Beberapa manfaat ketika seorang individu mampu menjalin hubungan baik dengan teman
sebayanya:
- Menambah pengalaman dan pengetahuan
- Tidak merasa kesepian/sendirian
- Memiliki tempat untuk berbagi masalah atau curhat
- Mendapat banyak dukungan atau support
- Dapat meminta bantuan ketika mengalami kesulitan

58
Teks Sosiodrama

Indahnya Persahabatan

Tokoh Karakter Keterangan


Sinta Sombong, centil, membeda-bedakan teman Geng Bestie
Putri Baik, cantik, rajin Geng Bestie
Rahma Baik, rajin, dan suka berteman Geng Bestie
Toni Ramah dan rajin Teman sekelas
Aliv Baik, pintar, rajin Teman sekelas
Sarah Rajin, ramah, dan suka menolong Teman sekelas

Part1

Pagi itu di SMPN1 Bandung, Sinta, Putri,dan Rahma sedang berada dikelas. Mereka merupakan
sekelompok siswa yang dikenal selalu bersama-sama dan memiliki sebutan geng bestie. Ketika disekolah,
mereka akan selalu bersama, baik itu saat ke kantin, saat olahraga, upacara, dan kegiatan-kegiatan lain.
Mereka jarang sekali berbaur dengan teman-teman sekelasnya dan cenderung berteman dengan
kelompoknya saja.

Sinta : “Hallo guys, pagiii.. Coba lihat deh aku punya barang baru nih!”

Putri : “Wahh,kayanya sepatumu baru nih,mahal ya pasti”


Sinta : “Mahal donggg, bagus kan guys”
Rahma : “Iyadehh bagusss”
Toni yang baru saja sampai dikelas langsung ikut mengomentari sepatubaru yang dipakai oleh
Sinta.

Toni : “Apasih,sepatu baru doang heboh banget.Masih pagi loh ini”

Sinta : “Apasih Ton! Ga ada yang tanya sama kamu, udah sana duduk dibangkumu sendiri.
Gausah ikut campur!”
Rahma : “Iya,sana-sana”
Bel masuk kelas sudah berbunyi. Semua anak masuk ke kelas dan menempati tempat
duduknya masing-masing kecuali geng bestie yang masih berkerumun dimeja Sinta.Tiba-tiba Aliv
sangketua kelas meminta mereka untuk duduk.

Aliv :“Temen-temen,duduk ditempat masing-masing dong.Pelajaran sudah mau dimulai nih”

Sarah :“Iya yuk temen-temen”

59
Tanpa berpikir panjang dan tanpa berkomentar apapun, geng bestie mulai kembali ketempat
duduk masing masingdan tidak bergerombol lagi.Pelajaran pundimula

60
Part 2

Saat itu dikantin yang penuh dan ramai,Sinta,Putri,dan Rahma sedang duduk dan memikmati
makanan mereka. Di sana Putri dan Rahma sambil membawa buku Sejarah untuk belajar karena
setelah itu mereka ada ujian.Tiba-tiba,datanglah Sarahdan Aliv yang merupakan teman sekelas
mereka.Karena.keadaan kantin yang penuh, merekapun kebingungan dan akhirnya memutuskan
untuk bergabung dengan geng bestie.

Sarah:“Hallo teman-teman,aku sama Aliv boleh ikut gabung sebentar tidakya?”

Putri :“Ooya.boleh-boleh.aja”
Aliv : “Kalian udah belajar sejarah belom buat ulangan nanti?”
Rahma :“Ini aku sama Putri sedang belajar sedikit-sedikit”
Sarah :“Kok Sinta ga ikutan belajar?”

Saat itu Sinta tidak menjawab pertanyaan Sarah. Ia masih asik bermain dengan
handphonenya dan tidak menghiraukan Sarah.

Part 3

Bel berbunyi,tanda pelajaran harus segera dimulai.Sinta dan teman-teman mulai memasuki ruang
kelas dan mempersiapkan ujian. Ketika ujian berlangsung, Sinta tampak kebingungan dan tidak bisa
mengerjakan soal ujiannya. Sinta terlihat menyesal karena tidak ikut belajar dengan teman-temannya
ketika di kantin tadi. Hingga batas waktu pengumpulan tiba, Sinta hanya mampu mengerjakan
sedikit dan sisanya dijawab dengan asal. Kemudian, setelah ujian selesai terlihat Putri dan Rahma
mendekati Sarah, Aliv, dan Toni yang sedang duduk bersama.

Rahma:“Halo,kalian sedang apa?Kitaboleh ikut gabung ngga?”

Toni :“Ini sedang membahas soal yang tai ada diujian”


Putri : “Wahh, kebetulan. Gabung dong, aku ada soal yang nggak paham nih. Yakan
Ma?”Rahma: “Iyanih, tolong ajarin kita dongg”
Toni :“Tumben kalian mau ikut gabung”

Putri : “Apaasih kalian, gapapa dong kalau kita gabung”

Aliv :“Iyaa, boleh-boleh aja kok kalau kalian mau”


Sarah:“Kalau gitu nanti sepulang sekolah kita belajar bareng dirumahku aja gimana?”
Putri :“Boleh deh, nanti aku datang bareng sama Rahma ya”
Aliv :“Sinta ga kalian ajak sekalian nih?”

61
Sarah : “Gausah deh,tadi dikantin aja dia sombong banget. Paling Sinta juga gamau belajar bareng
kita!”

Part 4

Saat itu, Sinta sedang duduk sendiri dan tanpa sengaja ia mendengar percakapan teman- temannya.
Sebenarnya Sinta juga ingin ikut belajar bersama karena Sinta merasa masih bingung dan belum
mengerti tentang materi yang ada disoalujian tadi. Sinta juga berkeinginanuntuk mendapatkan hasil
yang memuaskan di ujian selanjutnya. Namun, Sinta merasa malu karena telah bersikap sombong dan
menyebalkan kepada teman-temannya selama ini.Kemudian, sepulang sekolah saat Sarah, Aliv, dan
Toni sedang berkumpul untuk menuju rumah Sarah, terlihat Sinta dari kejauhan mulai mendekat dan
memberanikan diri untuk meminta maaf kepada teman-temannya..Disana juga ada Putri dan Rahma
yang ikut bergabung.

Sinta: “Hallo guys, sebelumnya aku boleh ngomong sebentar ngga sama
kalian?”Toni:“Mau ngomong apasihSin?”
Sinta: “Aku denger-denger tadi kalian mau belajar bareng-bareng ya, ada Rahma sama
Putrijuga?”

Toni : “Wahh, kayanya aku tau nih kalian mau ngomong apa”

Sarah:“Emm, kasitau ngga ya kita mau ngapain”


Sinta : “Jangan gitu dong Ton, aku mau ngomong serius ni”
Toni :“Iyadeh, jadi mau ngomongapaSin?”
Sinta: “Kalian pasti selama ini gasuka ya sama aku? Karena selama ini sikapku terlalu
menyebalkan ke kalian. Jadi, sekarang aku mau minta maaf sama temen-temen semua.
Maafin sikapku selama ini ya. Aku sadar kalo selama ini aku terlalu sombong sama
temen-temen. Mulai sekarang aku ga akan kaya gitulagi. Maafin aku ya”

Aliv :“Iya Sin, aku maafin.Toni sama Sarah juga maafinkan ya?”

Toni :“Iya,karena kamu ada niatan untuk berubah,jadi aku maafin Sin”

Sarah: “Aku maafin, tapi jangan diulangi lagi ya Sin. Kalo boleh jujur aku juga pingin jadi temen
kamu. Tapi, kadang kamu sombong kalau diajak ngomong nggak jawab, jad isuka males.
Aku juga gapapa kalo kamu punya geng, tapi baiknya jangan sama gengmu aja tapi sama
semua orang juga harus bersosialisasi, apalagi teman sekelas. Karena temen dikelas tu
penting, kita bakal ngerjain sesuatu bareng-bareng, kaya tugas, sama kerja kelompok gitu.
Terus kalo sekarang kamu masih mau pilih-pilih temen gitu giman akedepannya? Pasti
kamu akan kesulitan”

Sinta: “Iya, aku sadar kok kalau aku salah. Sekarang aku juga mau mencoba deket samatemen-

62
temen sekelas dan ngga melulu sama geng bestie aja. Mungkin geng nya juga akan bubar.
Biar gaada istilah kelompok atau geng-gengan lagi”

Toni : “Iya, gausah terlalu dipikirin Sin. Kita mau kok temenan sama kamu”

Sinta :“Beneran nih?”


Toni :“Iyaa bener kok.Yakan temen-temen?” Semua yang ada disana mengangguk bersamaan.

Sinta : “Kalau gitu aku boleh ikut belajar bareng kalian nanti?”.

Sarah:“Iya, yuk boleh kok.Dirumah ku yaa!”


Putri : “Ihh, seneng deh lihat Sinta mau berubah
giniii”
Rahma: “Iya seneng deh kitaa”
Sinta :“Makasih ya temen-temen kalian udah baik sama aku”

Semua yang ada ditempat itu mengangguk dan tersenyum kepada Sinta.

Sore itu menjadi sore yang cerah dan indah bagi mereka. Ada harapan dan semangat baru
bagi Sinta. Sintapun merasa bahagia karena dapat menjalin hubungan baik dengan teman-teman
di kelasnya.

TAMAT

63
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Bidang Layanan Belajar

C Fungsi Layanan Pemahaman, Pencegahan dan Pengembangan

D Tujuan Umum Peserta didik dapat meningkatkan self efficacy

E Tujuan Khusus - Peserta didik dapat mengetaui apa itu self efficacy
- Peserta didik dapat mengetahui manfaat self efficacy
- Peserta didik mampu mencontohkan perilaku self efficacy
- Peserta didik mampu mengembangkan perilaku self efficacy
dalam aktivitas sehari-hari.

F Topik Kiat-kiat meningkatkan self efficacy

G Sasaran Layanan Kelas IX D

H Metode dan Teknik Self-talk/ceramah, curah pendapat dan tanya jawab

I Waktu 1 x 40 menit

J Media/Alat Zoom, PPT, HP/ laptop, kertas, pulpen

K Pelaksanaan Januari 2022

64
L Sumber Bacaan Aldina, F. (2018). Efektifitas Bimbingan Kelompok Teknik Empty
Chair Dan Self Talk Untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Interpersonal Siswa.JURNAL EDUKASI:Jurnal Bimbingan
Konseling,4(1),1-16.

Aldina, F. (2019). Dampak Konseling Kelompok Teknik Kursi Kosong


dan Self Talk untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Interpersonal Siswa.AT-TA'DIB:JURNAL ILMIAH PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM,120-126.

M Uraian Kegiatan

1. TahapAwal

- Menyapa peserta didik dengan kalimat yang membuat siswa


bersemangat.
- Mengawali kegiatan dengan do’a
a. Pernyataan Tujuan
- Membina hubungan hangat dengan peserta didik (menanyakan
kabar, perkenalan peserta didik, ice breaking).
- Menyampaikan tujuan bimbingan
- Menyampaikan asas-asas BK

- Melakukan kesepakatan kontrak layanan


- Memberikan gambaran teknik self-talk yang akan dilakukan
- Menjelaskan tentang prosedur dan cara pelaksanaan teknik self-
b. Penjelasan tentang talk
langkah-langkah - Menetapkan tugas dan tanggung jawab peserta didik
kegiatan klasikal

- Guru BK memberikan kesempatan bertanya mengenai tahapan


c. Mengarahkan kegiatan yang belum dipahami.
kegiatan (konsolidasi)

d. Tahap Peralihan Guru BK mengarahkan peserta didik memasuki kegiatan tahap inti
(Transisi)

65
Guru bimbingan dan - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik dalam
konseling atau melaksanakan tugas
konselor menanyakan
kalau ada siswa yang
belum mengerti dan
memberikan
penjelasannya
(Storming)

Guru bimbingan dan - Guru BK menanyakan kembali kesiapan peserta didik untuk
konseling atau melaksanakan tugas
konselor menyiapkan - Setelah peserta didik menyatakan siap, guru BK mulai masuk ke
siswa untuk tahap kerja
melakukan komitmen
tentang kegiatan yang
akan dilakukannya
(Norming)

2. Tahap Inti/Kerja

- Menanyakan pemahaman awal peserta didik tentang apa itu self


efficacy
- Memaparkan materi dari PPT tentang self efficacy
- Menjelaskan apa kaitan self efficacy dengan teknik self-talk yang
kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama.
- Menjelaskan tugas peserta didik dalam pelaksanaan self-talk
yaitu menuliskan pikiran irasional penyebab kurangnya percaya
Proses/kegiatan yang
diri dan mengungkapkannya
dialami peserta didik
- Memandu jalannya pelaksanaan self-talk
dalam suatu kegiatan
Mendorong peserta didik untuk melakukan sesi bimbingan
bimbingan berdasarkan -
klasikal secara spontan, interaktif dan komunikatif.
teknik tertentu
(Eksperientasi) - Memberikan solusi dan tanggapan
- Mengawasi jalannya pelaksanaan kegiatan sampai selesai

66
- Guru BK mengapresiasi hasil kegiatan peserta didik dan
melakukan diskusi
- Guru BK mendorong peserta didik untuk memberikan umpan
balik atau argument terkait pelaksanaan self-talk
- Guru BK mendorong peserta didik untuk menemukan penyebab
perilaku yang terjadi di dalam self-talk dan memberikan solusi
Pengungkapan perasaan,
untuk memperbaikinya
pemikiran dan
- Guru BK mendorong peserta didik agar memberikan rencana
pengalaman tentang apa
perubahan yang harus dilakukan
yang terjadi dalam
- Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
kegiatan bimbingan
menyimpulkan pembahasan dalam diskusi kelas
(refleksi)

3. Tahap Pengakhiran (Terminasi)

- Guru BK memberikan penguatan terhadap aspek-aspek yang


ditemukan oleh peserta didik dalam pelaksanaan self-talk
- Guru BK menyimpulkan tentang perilaku yang telah dibahas
bersama peserta didik
- Guru BK bertanya apakah peserta didik ingin melakukan
konsultasi lanjutan
Menutup kegiatan dan
- Guru BK mengakhiri kegiatan layanan dengan berdo’a dan salam
tindaklanjut

N Evaluasi

Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau


konselor dengan melihat proses yang terjadi dalam kegiatan
1) Evaluasi Proses bimbingan klasikal, meliputi:
a. Guru BK terlibat dalam menumbuhkan antusiasme peserta
dalam mengikuti kegiatan
b. Guru BK membangun dinamika kelas
c. Guru BK memberikan penguatan pada peserta didik dalam
membuat langkah yang akan dilakukannya

67
Evaluasi setelah mengikuti bimbingan klasikal antara lain:
a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman
konseli dalam bimbingan klasikal
2) Evaluasi Hasil b. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
klasikal
c. Konseli menilai kegiatan bimbingan klasikal yang telah
dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor

Yogyakarta, 5 Desember 2021

Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

Siti Aminah, S.Pd.,M.Pd. Aisyah Dian P.

68
Lampiran

Pengertian Self Efficacy


Percayadiri adalah salah satu aspek kepribadian berupa keyakinan pada kemampuan diri individu
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai keinginan, optimis,
bersifat objektif, bertanggung jawab dan rasional, Lauster(2003). Kemudian, menurut Rini (2002),
menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif, baik pada diri sendiri dan lingkungan atau situasi yang
dihadapi.
Perkembangan rasa percaya diri dipengaruhi oleh cara berfikir, yaitu dengan keyakinan individu
terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya membuat individu merasa mampumencapai
tujuan hidupnya. Jika tidak terdapat rasa percaya diri didalam diri individu, maka akan
menimbulkan beberapa masalah salah satunya seperti kegagalan dalam berkomunikasi secara
efektif.

B. Faktor yang mempengaruhi self efficacy yaitu:


1. Dukungan sosial
2. Motivasi
3. Tersedianya sarana dan prasarana
4. Kesehatan fisik
5. Kompetensi
6. Niat
7. Disiplin
8. Rasa tanggung jawab
9. Rasa syukur kepada Tuhan

C. Manfaat Self Efficacy


1. Lebih giat, bersemangat, dan tekun dalam usaha yang dilakukannya untuk menguasai
tantangan (Bandura, 1986)
2. Memiliki kecenderungan memilih tugas yang lebih sukar dan mengandung tantangan (Pervin
& John, 1997).
3. Memiliki suasana hati lebih baik yang ditunjukkan dengan rendahnya tingkat kecemasan atau
depresi ketika mengerjakan tugas (Pervin & John 1997).
4. Dapat menentukan usaha dan ketekunan, terutama dalam menghadapi hambatan dan
pengalaman yang kurang menyenangkan (Compeau & Higgins, 1995)
5. Tidak merasa ragu dan takut bila dihadapkan pada tantangan baru yang sulit dalam
pekerjaannya

69
6. Lebih berkomitmen pada pekerjaan
7. Lebih cepat pulih (bangkit) dari kegagalan dan kekecewaan
8. Tidak mudah menyerah dan putus asa dalam menghadapi suatu masalah

D. Cara Meningkatkan Self Efficacy


1. Melakukan self-talk positif pada diri sendiri, mengatakan hal-hal positif pada diri sendiri saat
merasakan ketidakpercayaan diri atau saat masalah muncul.
2. Melatih kemampuan berkomunikasi, melatih diri untuk berpendapat, mengatakan yang
dirasakan dan menerima pernyataan dari orang lain.
3. Berbagi pendapat dengan orang lain, menyampaikan pendapat tentang suatu hal dengan
berdiskusi dengan teman atau orang lain.
4. Belajar menerima pendapat orang lain, menerima pendapat positif dan negatif agar dapat
melatih emosi diri.

70
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Bidang Layanan Belajar

C Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan

Tujuan Umum Siswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman


bagi dirinya

E Tujuan Khusus - Peserta didik dapat mengetahui pentingnya menciptakan


lingkungan belajar yang nyaman
- Peserta didik dapat mengetahui manfaat adanya
lingkungan belajar yang nyaman
- Peserta didik mampu mengungkapkan lingkungan belajar
yang mendukung proses belajar

F Topik Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman

G Sasaran Layanan Kelas IX D

H Metode dan Teknik Art Therapy, ceramah, curah pendapat dan tanya jawab

I Waktu 1 x 40 menit

J Media/Alat Zoom, PPT, HP/ laptop, kertas, pulpen

K Pelaksanaan Januari 2022

71
L Sumber Bacaan Mahardika, B. (2015). Implementasi Metode Art Therapy
Dalam Mencerdaskan Emosional Siswa. JURNAL
KEPENDIDIKAN. 114-125.

M Uraian Kegiatan

1. TahapAwal

- Menyapa peserta didik dengan kalimat yang membuat


siswa bersemangat.
- Mengawali kegiatan dengan do’a
a. Pernyataan Tujuan - Membina hubungan hangat dengan peserta didik
(menanyakan kabar, perkenalan peserta didik, ice
breaking).
- Menyampaikan tujuan bimbingan
- Menyampaikan asas-asas BK

- Melakukan kesepakatan kontrak layanan


- Memberikan gambaran teknik art therapy yang akan
dilakukan
b. Penjelasan tentang - Menjelaskan tentang prosedur dan cara pelaksanaan teknik
langkah-langkah kegiatan art therapy
klasikal - Menetapkan tugas dan tanggung jawab peserta didik

- Guru BK memberikan kesempatan bertanya mengenai


c. Mengarahkan kegiatan tahapan kegiatan yang belum dipahami.
(konsolidasi)

d. Tahap Peralihan - Guru BK mengarahkan peserta didik memasuki kegiatan


(Transisi) tahap inti

Guru bimbingan dan konseling - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik dalam
atau konselor menanyakan kalau melaksanakan tugas
ada siswa yang belum mengerti
dan memberikan penjelasannya
(Storming)

72
Guru bimbingan dan konseling - Guru BK menanyakan kembali kesiapan peserta didik
atau konselor menyiapkan siswa untuk melaksanakan tugas
untuk melakukan komitmen - Setelah peserta didik menyatakan siap, guru BK mulai
tentang kegiatan yang akan masuk ke tahap kerja
dilakukannya

(Norming)

2. Tahap Inti/Kerja

- Memaparkan materi dari PPT tentang pentingnya


menciptakan lingkungan belajar yang nyaman
- Menjelaskan apa kaitan materi dengan teknik yang
kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama.
- Menjelaskan tugas peserta didik dalam pelaksanaan art
therapy yaitu menggambarkan lingkungan atau suasana
belajar yang diharapkan dan mengungkapkannya
Proses/kegiatan yang dialami
- Memandu jalannya pelaksanaan art therapy
peserta didik dalam suatu
- Memutar musik supaya siswa tidak bosan saat menggambar
kegiatan bimbingan berdasarkan
- Mendorong peserta didik untuk melakukan sesi bimbingan
teknik tertentu (Eksperientasi)
klasikal secara spontan, interaktif dan komunikatif.
Memberikan solusi dan tanggapan
- Mengawasi jalannya pelaksanaan kegiatan sampai selesai

- Guru BK mengapresiasi hasil kegiatan peserta didik dan


melakukan diskusi
- Guru BK mendorong peserta didik untuk memberikan
umpan balik atau argument terkait pelaksanaan art therapy
- Guru BK mendorong peserta didik agar memberikan
Pengungkapan perasaan,
rencana perubahan yang harus dilakukan
pemikiran dan pengalaman
- Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik
tentang apa yang terjadi dalam
untuk menyimpulkan pembahasan dalam diskusi kelas
kegiatan bimbingan (refleksi)

3. Tahap Pengakhiran (Terminasi)

73
- Guru BK memberikan penguatan terhadap aspek-aspek
yang ditemukan oleh peserta didik dalam pelaksanaan art
therapy
- Guru BK menyimpulkan tentang perilaku yang telah
dibahas bersama peserta didik
- Guru BK bertanya apakah peserta didik ingin melakukan
Menutup kegiatan dan
konsultasi lanjutan
tindaklanjut
- Guru BK mengakhiri kegiatan layanan dengan berdo’a
dan salam

M Evaluasi

Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau


konselor dengan melihat proses yang terjadi dalam kegiatan
bimbingan klasikal, meliputi:

a. Guru BK terlibat dalam menumbuhkan antusiasme peserta


dalam mengikuti kegiatan
1. Evaluasi Proses
b. Guru BK membangun dinamika kelas
c. Guru BK memberikan penguatan pada peserta didik dalam
membuat langkah yang akan dilakukannya

Evaluasi setelah mengikuti bimbingan kelompok antaralain:

a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman


konseli dalam bimbingan klasikal
1.Evaluasi Hasil
b. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
klasikal
c. Konseli menilai kegiatan bimbingan klasikal yang telah
dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor

74
Yogyakarta, 5 Desember 2021

Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

Siti Aminah, S.Pd.,M.Pd. Aisyah Dian P.

75
Lampiran

 Pentingnya Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman


Lingkungan belajar yang nyaman adalah suasana yang mendukung proses belajar mengajar
pada siswa lingkungan belajar di sekolah maupun di luar sekolah dalam suasana
berlangsungnya proses belajar mengajar. Lingkungan belajar yang kondusif ini perlu
diciptakan dan dipertahankan agar pertumbuhan dan perkembangan peserta didik efektif dan
efisien, sehingga tujuan tercapai secara optimal.

Keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya bergantung pada faktor pengajar atau siswa
saja. Perlu diketahui, bahwa keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai
faktor, mulai dari sarana prasarana hingga lingkungan belajar. Salah satu faktor penting
dalam memaksimalkan proses pembelajaran adalah dengan menciptakan lingkungan belajar
yang nyaman dan kondusif.

 Manfaat Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman


1. Meningkatkan Konsentrasi Belajar
2. Mengatasi rasa Stress dan Tegang
3. Meningkatkan Gairah Belajar
4. Belajar Lebih Efektif dan Efisien
5. Mengoptimalkan Hasil Belajar

 Cara atau Strategi Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman


1. Menyisihkan satu tempat khusus untuk belajar
2. Selalu membersihkan lingkungan tempat belajar
3. Membuat tempat belajar menjadi lebih menarik dan tidak monoton
4. Membuat jadwal rutinitas belajar untuk menjadi reminder
5. Memilih tempat belajar yang jauh dari kebisingan

76
VII. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan Sarana dan


Kebutuhan Prasarana yang Prasarana yang Tujuan Kegiatan
Tersedia Dibutuhkan
Sarana Ruangan kantor Ruagan kantor guru Tercapainya ruangan kantor guru
guru BK yang BK sudah layak namun BK yang kondusif dengan
didalamnya yang masih perlu memperhatikan lagi perawatan serta
terdapat; diperhatikan lagi yaitu kebersihannya.
 almari dokumen perawatan serta
 rak buku kebersihannya.
 meja kursi guru
 printer
 komputer
 banner pohon
karir dan
keterangan
layanan BK
 alat kebersihan
Ruangan atau Ruangan kantor untuk Dengan adanya ruangan khusus
tempat untuk guru BK dipisahkan untuk memberikan layanan
pemberian layanan dengan ruangan khusus konseling, diharapkan dapat
BK masih berada untuk layanan BK. mendukung kegiatan pemberian
di: layanan BK seperti untuk konseling
 kantin Pengadaan ruangan individu, kegiatan bimbingan
 ruang musik khusus layanan kelompok dan bimbingan klasikal.
 di bawah pohon individual BK dengan

 gazebo standar ukuran kurang

 laboratorium lebih 3x3M yang

 mushola dilengkapi dengan


dinding kedap suara.

Pengadaan ruangan
atau tempat terbuka
untuk layanan
bimbingan kelompok

77
atau bimbingan
klasikal.

Guru BK hanya Guru BK diberikan Guru BK diberikan waktu masuk


dapat memantau waktu 1 jam pelajaran kelas agar dapat memberikan
siswa melalui guru (40 menit) setidaknya 1 layanan BK melalui paltform online
mata pelajaran dan kali dalam seminggu seperti zoom/gmeet sesuai jam
telpon ke orang tua untuk memberikan pelajaran. Sehingga dapat
siswa. layanan BK. Dalam memantau perkembangan siswa.
situasi daring seperti
ini pemberian layanan
BK pada siswa dapat
dilakukan melalui
paltform online seperti
zoom/gmeet sesuai jam
pelajaran.
Prasarana - Aplikasi instrumen Dimilikinya aplikasi AUM PTSDL
AUM PTSDL SLTP SLTP

78
VIII. RENCANA ANGGARAN DANA PROGRAM LAYANAN BK

SMPN 1 DEPOK

N Uraian Vol Satu Harga Jumlah Manfaat


o Kebutuhan ume an Satua Harga
n
A Sarana dan
Prasarana
1 Pembenahan 1 Unit 10.000. Rp10.000.00 Untuk pengoptimalan layanan
Ruang 000 0 konseling individual dan kelompok
Konseling
2 Pemeliharaan 1 Unit 300.00 Rp300,000 Untuk pemeliharaan alat-alat
Alat Penyimpan 0 penyimpan data yang sudah lama
Data digunakan untuk dipelihara
kembali dengan baik
3 Pengadaan 2 Pake 150.00 Rp300,000 Untuk langganan penggunaan
Aplikasi t 0 aplikasi instrumen BK dalam
Instrumen BK mengetahui kebutuhan siswa dan
program-program BK yang akan
dirancang
Sub Jumlah Rp10,600,00
0
B Program
Layanan BK
1 Pengembangan 3 pake 300.00 Rp900.000 Untuk digunakan dalam program
Media BK t 0 layanan BK
2 Homevisit 15 unit 75.000 Rp300,000 Untuk dilakukan ketika ada siswa
yang diperlukan dalam melakukan
homevisit
3 Mengikuti 3 pake 100.00 Rp300,000 Untuk menunjang kompetensi dan
diklat/seminar/w t 0 profesionalitas Guru BK
orkshop BK
4 Tes Minat Bakat 2 pake 5.000.0 Rp10,000,00 Untuk mengetahui minat & bakat
t 00 0 siswa yang dilakukan untuk siswa
baru dan siswa tingkat akhir
Sub Jumlah Rp11,500.00

79
0
C. Bahan Habis
Pakai
1 Kertas HVS, 5 rim 45.000 Rp360,000 Untuk digunakan dalam mencetak
Ukuran A4, dokumen-dokumen
Tebal 80gsm
2 Amplop 1 pake 25.000 Rp25,000 Untuk digunakan sebagai tempat
t mengirim undangan-undangan
3 Pulpen 1 pake 15.000 Rp15,000 Untuk digunakan sebagai media
t tulis menulis
4 Alat Gambar 3 pake 30.000 Rp,30,000 Untuk digunakan ketika
t mengadakan layanan dengan teknik
menggambar bagi siswa
5 Tinta Printer 1 pake 100.00 Rp100,000 Untuk digunakan ketika mencetak
t 0 dokumen-dokumen dari printer
6 Cetak Buku 1 pake 1.000.0 Rp1,000.000 Untuk digunakan dalam
Pribadi Siswa t 00 menghimpun data-data pribadi dari
masing-masing siswa
Sub Jumlah Rp1,530,000
TOTAL Rp23,630,00
0

80
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil asesmen yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa layanan
bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta tentunya
memiliki berbagai permasalahan baik permasalahan internal ataupun permasalahan eksternal.
Salah satu contoh permasalahan internal yang dialami oleh peserta didik SMP N 1 Depok
Sleman adalah pada bidang belajar yang meliputi kesulitan peserta didik dalam memahami
materi pembelajaran, kurangnya motivasi belajar, kurang menguasai materi pembelajaran,
tidak fokus ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, ketidaksiapan siswa mengikuti ujian, dan
lain-lain.
Namun demikian, dari permasalahan-permasalahan yang ada, masih terdapat
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik di SMP N 1 Depok. Beberapa
perserta didik memiliki potensi yang dapat di kembangkan sesuai dengan minat dan bakatnya.
B. Saran
Saran bagi pemangku kebijakan sekolah dan guru BK bisa lebih mempertimbangkan
kembali hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk pengoptimalan layanan BK di sekolah
seperti penyediaan sarana-prasarana, kebijakan sekolah untuk BK, SDM guru BK yang
memadai, serta hal lainya.

81
LAMPIRAN

A. Biodata Kelompok

Nama : Anjas Marhan Ismara


NIM : 19104241031
Email : anjasmarhan.2019@student.uny.ac.id
Alamat : Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta
No. Telp : 089668209036
Komentar : Mata kuliah Manajemen BK sangat berbeda dari yang
lain. Penugasan yang diberikan yaitu secara langsung terjun ke sekolah
untuk mendapatkan data yang nyata untuk dikembangkan ke dalam sebuah
program BK.

Nama : Sheylla Nadya Putri Ananda

NIM : 19104241043

Email : sheyllanadya.2019@student.uny.ac.id

Alamat : Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta

No. Telp : 082138366082

Komentar : Mata Kuliah Manajemen BK sangat membantu saya untuk


menambah ilmu dan pengalaman dalam proses pengambilan data,
menganalisis data, serta membuat laporan yang tentu saja hal tersebut
berguna dan dapat menjadi bekal saya ketika menjadi guru BK nantinya.
Oleh karena itu, dengan adanya mata kuliah manajemen BK ini tentunya
sangat membantu saya jika nantinya saya sudah memasuki dunia kerja

82
Nama : Niken Dwi Astuti

NIM : 19104241011

Email : nikendwi.2019@student.uny.ac.id

Alamat : Kujon, Sriharjo, Imogiri, Bantul, Yogayakarta

No. Telp : 087726910092

Komentar : mata kuliah manajemen BK memberi ilmu tersendiri,


dimana kita diberi kesempatan untuk terjun langsung praktek ke sekolah,
hal tersebut juga membuat kami tidak terlalu jenuh saat belajar. Dan
pastinya memberikan pengalaman tersendiri.

Nama : Prisca Tiara

NIM : 19104241011

Email : priscatiara.2019@student.uny.ac.id

Alamat : Kutawis, RT01/01 No 22 Kec. Bukateja, Kab. Purbalingga,


Jateng 5338

No.Telp : 085876709660

Komentar : Mata kuliah Manajemen BK sangat penting dipelajari bagi


calon konselor/guru BK sebagai bekal ketika terjun ke lapangan nantinya.
Meskipun sangat membutuhkan effort dalam mengerjakan tugas-tugas
yang ada, tapi matkul ini chalengin, asik, dan bermanfaat bagi saya

83
Nama : Alfina Aliya Rahmat

NIM : 19104241037

Email : alfinaaliya.2019@student.uny.ac.id

Alamat : Kulwaru, Wates, Kulonprogo, D. I. Yogyakarta

No. Telp : 081804841997

Komentar : Mata kuliah Management BK memberikan pengetahuan


kepada mahasiswa sebagai calon guru BK tentang bagaimana
penyusunan renacana layanan berdasar kebutuhan siswa. Sangat menarik
dipelajari dan terasa sangat menantang karena kami belajar dari awal
hingga menyusun rencana layanan bimbingan untuk para siswa.

Nama : Kamela Zaenul Afidah

NIM : 19104241029

Email : kamelazaenul.2019@student.uny.ac.id

Alamat : Brebes, Jawa Tengah

No. Telp : 082223085867

Komentar : Selama satu semester mengikuti mata kuliah


Manajemen Bimbingan dan Konseling ini, saya mendapatkan banyak
pengetahuan baru berkaitan dengan pemanajerialan dalam BK. Ternyata
dalam Komponen BK banyak sekali hal-hal yang harus dikelola dan
menjadi hal-hal yang penting dalam pengelolaan BK. Dari sini saya
banyak belajar sebagai bekal ketika menjadi guru BK di sekolah.

84
Nama : Aisyah Dian Pramesti

NIM : 19104241005

Email : aisyahdian.2019@student.uny.ac.id

Alamat : Katen, Harjobinangun, Pakem, Sleman

No. Telp : 089669404105

Komentar : Matakuliah ini cukup penting untuk persiapan kita dimasa


depan saat menjadi guru BK. Namun, dalam penyusunan nya pun
cukup sulit dan menantang. Tapi Alhamdulillah kami dari kelompok 2
dapat menyelesaikan semaksimal kami.

Nama : Shanis Fairuz N

NIM : 19104241035

Email : shanisfairuz.2019@student.uny.ac.id

Alamat : Kendaga rt 06/02, Banjarmangu, Banjarnegara

No. Telp : 082236684109

Komentar : Mantapp

Nama : Rahmayanti Putri

NIM : 19104244009

Email : rahmayantiputri.2019@student.uny.ac.id

Alamat : Cirebon, Jawa Barat

No. Telp : 081212409053

85
Komentar : Saya mendapatkan banyak ilmu mengenai pemanajemenan
dalam bimbingan dan konseling. Sangat berguna sekali mata kuliah ini
untuk modal awal menjadi guru BK.

86

Anda mungkin juga menyukai