Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan program BK komprehensif SMP Negeri 1 Depok ini tepat
pada waktunya. Program BK komprehensif ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
manajemen bimbingan dan konseling.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar kedepannya semakin baik lagi
dalam penyusunannya. Semoga program yang kami susun dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN............................................................................................................. - 1 -
1.1 Rasional.................................................................................................................... - 1 -
1.2 Dasar Hukum.............................................................................................................- 2 -
1.3 Visi dan Misi............................................................................................................. - 3 -
II. DESKRIPSI KEBUTUHAN.............................................................................................. - 5 -
2.1 Analisis Hasil AUM PTSDL....................................................................................... - 5 -
2.2 Tabel Deskripsi Kebutuhan............................................................................................10
2.3 Hasil Asesmen Kebutuhan.............................................................................................11
III. TUJUAN.......................................................................................................................... 13
3.1 Tujuan Bimbingan dan Konseling.................................................................................. 13
3.2 Rumusan Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling......................................................14
IV. KOMPONEN..................................................................................................................... 15
V. BIDANG LAYANAN.......................................................................................................... 15
VII. RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING....................16
VII. SARANA DAN PRASARANA...........................................................................................76
VIII. RENCANA ANGGARAN DANA PROGRAM LAYANAN BK.......................................... 78
PENUTUP.................................................................................................................................. 80
LAMPIRAN............................................................................................................................... 81
iii
I. PENDAHULUAN
1.1 Rasional
Sistem bimbingan dan konseling saat ini lebih terarah pada penggalian potensi, kebutuhan,
tugas perkembangan peserta didik serta pemenuhan kebutuhan dan tugas perkembangan peserta
didik. Fokus utama layanan bimbingan dan konseling saat ini adalah untuk membantu memenuhi
tugas perkembangan peserta didik secara optimal dan mencegah terjadinya permasalahan pada
peserta didik. Berdasarkan premis tersebut, maka kegiatan penting ketika memulai layanan
kebutuhan adalah dengan mengidentifikasi potensi peserta didik.
Bimbingan dan konseling juga memiliki peran penting di lingkungan sekolah salah satunya
adalah untuk membantu pencapaian tugas perkembangan peserta didik secara optimal sesuai
dengan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). Upaya yang dapat dilakukan
untuk mencapai tugas perkembangan peserta didik secara optimal yaitu dapat dilakukan dengan
melakukan kolaborasi atau kerja sama baik dengan guru mata pelajaran, wali kelas, dan lain-lain.
Layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta
tentunya memiliki berbagai permasalahan baik permasalahan internal ataupun permasalahan
eksternal. Salah satu contoh permasalahan internal yang dialami oleh peserta didik SMP N 1
Depok Sleman adalah pada bidang belajar yang meliputi kesulitan peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran, kurangnya motivasi belajar, kurang menguasai materi
pembelajaran, tidak fokus ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, ketidaksiapan siswa
mengikuti ujian, dan lain-lain. Data dan fakta tersebut sejalan dengan hasil asesmen
permasalahan yang sudah dilakukan menggunakan AUM PTSDL kepada siswa kelas IX SMP N
1 Depok Sleman Yogyakarta.
Namun demikian, dari permasalahan-permasalahan yang ada, masih terdapat keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik di SMP N 1 Depok. Beberapa perserta didik
memiliki potensi yang dapat di kembangkan sesuai dengan minat dan bakatnya. Salah satu
contohnya adalah siswi yang bernama Kurnia Andita yang sudah beberapa kali memenangkan
lomba Bahasa Inggris dan memperoleh berbagai medali mulai dari medali perak hingga medali
emas. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari adanya dukungan pihak sekolah SMP N 1 Depok
kepada para peserta didiknya dengan terus memberikan layanan serta dukungan mulai dari sarana
dan prasarana yang memadahi sebagai wadah untuk membantu mengembangkan bakat dan minat
peserta didiknya.
Permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi serta keunggulan dan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik di SMP N 1 Depok, membuat layanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan di sekolah tersebut penting untuk dilakukan. Hal tersebut dilakukan guna
membantu menyelesaikan berbagai permasalahan peserta didik terutama dalam bidang belajar,
termasuk juga memfasilitas pencapaian optimal dari minat dan bakat yang dimiliki oleh peserta
-1-
didik SMP N 1 Depok. Rancangan program layanan bimbingan dan konseling yang sudah dibuat
dengan baik dan rinci merupakan salah satu bukti dari pihak sekolah serta guru bimbingan dan
konseling untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling yang terbaik bagi peserta
didiknya di SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta.
-2-
1.3 Visi dan Misi
Rumusan visi dan misi bimbingan dan konseling merujuk pada visi dan misi sekolah. Oleh
karena itu, sebelum menetapkan visi dan misi program layanan bimbingan dan konseling, perlu
terlebih dahulu menelaah visi dan misi sekolah.
a. Visi SMP N 1 Depok
“Unggul dalam Prestasi, Berakhlak Mulia dan Kreatif”
b. Misi SMP N 1 Depok
1. Mengintensifkan pembelajaran dan bimbingan dalam bidang akademik, pengalaman
agama, kesenian, olah raga, dan keterampilan.
2. Mengembangkan sistem pembelajaran yang intensif dengan memanfaatkan teknologi
modern.
3. Menanamkan jiwa keunggulan pada siswa dan masyarakat sekolah.
4. Menumbuhkan minat siswa dalam penelitian dan penulisan karya tulis, keterampilan,
dan olah raga.
5. Menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas siswa untuk penguasaan life skill.
6. Melakukan bimbingan dan pendampingan agar siswa mampu mengenali diri dan
mengembangkan potensi diri secara optimal.
7. Mengembangkan bakat dan kemampuan seni dengan latihan dan kesempatan berkreasi.
8. Mengembangkan kreativitas dan pengalaman belajar siswa yang lebih realistis.
9. Menyediakan fasilitas pendidikan dengan pemanfaatan media audio-visual.
10. Meningkatkan motivasi siswa untuk mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan
dengan media yang menarik dan berkualitas.
11. Mengembangkan kreativitas guru untuk mendesain program pendidikan yang
berkualitas dan senantiasa mengikuti perkembangan zaman.
12. Menyiapkan program pendidikan yang memiliki relevasi yang kuat dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat saat ini.
Guna menunjang visi dan misi sekolah, BK SMP N 1 Depok juga memiliki visi dan misi.
-3-
2. Melaksanakan layanan BK sesuai dengan fungsi, asas, dan prinsip BK dengan
professional.
3. Melakukan kolaborasi, baik dengan pihak internal maupun pihak eksternal.
4. Memfasilitasi siswa mencapai kematangan dan kemandirian agar mampu
menjalankan tugas perkembangannya baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir secara optimal.
-4-
II. DESKRIPSI KEBUTUHAN
SKOR MASALAH
TERENDAH
TERENDAH
TERTINGGI
TERTINGGI
BIDANG MASALAH RATA- RATA-
JUMLAH JUMLAH
RATA RATA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Prasyarat
1 Penguasaan Materi 2 25 123 4,731 0 10 123 3,075
Pelajaran (10)
Keterampilan
2 1 26 1094 42,08 0 64 3423 27,35
Belajar (75)
-5-
A. Analisis Hasil AUM PTSDL Kelompok
Dari hasil data AUM PTSDL kelompok peserta didik kelas IX D SMPN 1 Depok, dapat diketahui bahwa
data tersebut sebagai berikut :
Tiga besar bidang masalah yang dialami siswa kelas IX D SMP N 1 Depok secara umum yaitu
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis AUM PTSDL kelompok peserta didik kelas IX D SMPN 1 Depok, dapat
disimpulkan bahwa masalah terttinggi yang dialami peserta didik dalam kelompok terdapat pada bidang
ketrampilan belajar dengan rata-rata sebesar 27,35.
Berdasarkan data AUM PTSDL di atas, dari 26 Siswa Kelas IX D terdapat beberapa individu yang
memiliki prioritas masalah dengan presentase terbesar dengan rincian sebagai berikut :
1. R. A. N
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi R.A.N yaitu sebagai berikut :
Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami R.A.N ada pada bidang
Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran, R.A.N mengalami masalah sebanyak 9 item dari 10 item
pernyataan yang diajukan dengan presentase 90.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 1 dari
skor maksimal 20 dengan presentase 5.00%.
2. A. M. F.
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi A.M.F yaitu sebagai berikut :
6
Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami A.M.F ada pada bidang
Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran Pada komponen Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran,
A.M.F mengalami masalah sebanyak 10 item dari 10 item pernyataan yang diajukan dengan
presentase 100.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 0 dari skor maksimal 20 dengan
presentase 0.00%.
3. N.R.A.P
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi N.R.A.P yaitu sebagai berikut :
Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami N.R.A.P ada pada bidang
Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran, N.R.A.P mengalami masalah sebanyak 9 item dari 10
item pernyataan yang diajukan dengan presentase 90.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 1
dari skor maksimal 20 dengan presentase 5.00%.
4. I.F.H
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi I.F.H yaitu sebagai berikut :
7
Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami I.F.H ada pada bidang
Keadaan Diri Sendiri, I.F.H mengalami masalah sebanyak 24 item dari 30 item pernyataan yang
diajukan dengan presentase 80.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 9 dari skor maksimal 60
dengan presentase 15.00%.
5. I.L.H
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi I.L.H yaitu sebagai berikut :
Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami I.L.H ada pada bidang
Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran Pada komponen Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran,
I.L.H mengalami masalah sebanyak 8 item dari 10 item pernyataan yang diajukan dengan
presentase 80.00%. Sedangkan total skor masalah yaitu 3 dari skor maksimal 20 dengan
presentase 15.00%.
6. N.A.D
Berdasarkan pada hasil analisis AUM PTSDL, dapat dilihat bahwa prioritas masalah yang
dihadapi N.A.D yaitu sebagai berikut :
8
Dari tabel di atas, diketahui bahwa masalah tertinggi yang dialami N.A.D ada pada bidang
Keterampilan Belajar. Pada komponen Keterampilan Belajar, N.A.D mengalami masalah
sebanyak 54 item dari 75 item pernyataan yang diajukan dengan presentase 72.00%. Sedangkan
total skor masalah yaitu 25 dari skor maksimal 150 dengan presentase 16.67%.
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis AUM PTSDL individu dapat disimpulkan bahwa masalah tertinggi
yang dialami R.A.N, A.M.F, N.R.A.P, dan I.L.H jatuh pada bidang Prasyat Penguasaan Materi
Pelajaran dengan jumlah rata-rata masalah sebanyak 9 item dari 10 item pernyataan dengan
persentase 90%. Sehingga guru BK dapat memberikan layanan konseling kelompok sesuai
dengan SKKPD SMP sebagai berikut :
2. Berdasarkan hasil AUM PTSDL individu dapat disimpulkan bahwa masalah tertinggi yang
dialami I.F.H pada bidang Keadaan Diri Sendiri dengan jumlah item masalah sebanyak 24
item dari 30 item pernyataan dengan persentase 80%. Sehingga guru BK dapat memberikan
layanan konseling individual sesuai dengn SKKPD SMP sebagai berikut :
9
Bidang yang diukur Komponen Layanan Pendekatan dan Topik materi
layanan
Keadaan Diri Sendiri Layanan Responsif - Menerapkan
Internalisasi tujuan pendekatan konseling
“Menyadari adanya kognitif untuk
resiko dari pengambilan Menyadari
keputusan” Kemampuan Diri
(Konseling Individu) Sendiri
3. Berdasarkan hasil AUM PTSDL individu dapat disimpulkan bahwa masalah tertinggi yang
dialami N.A.D pada bidang Keterampilan Belajar dengan jumlah item masalah sebanyak 54
item dari 75 item pernyataan dengan persentase 72%. Sehingga guru BK dapat memberikan
layanan konseling individual sesuai dengn SKKPD SMP sebagai berikut :
10
Sulit mendapatkan dan Mudah menjalin hubungan baik
menjalin hubungan baik dengan teman untuk belajar
dengan teman belajar kelompok
Belajar
Rendahnya self efficacy Meningkatnya self efficacy
dalam belajar
11
lebih baik jika ruangan dilengkapi dengan
peredam suara
2 Perbandingan jumlah Guru BK dengan Sekolah melakukan pengadaan open
siswa yang belum sesuai dengan rasio recruitmen untuk Guru BK agar jumlah
standar tenaga profesi konselor memadai untuk
memberikan layanan BK secara optimal
kepada siswa. Rasio antara guru BK
dengan siswa menurut Lampiran
Permendikbud pada halaman 37 no. 2) dan
3) Satuan Pendidikan SMP/MTs/SMPLB
dan satuan Pendidikan SMA/MA/SMALB,
SMK/MAK yaitu sebesar 1:150. Artinya,
tiap satu Guru BK akan menangani
sebanyak 150 siswa
3 Tidak diberlakukan jam masuk kelas Guru BK atau konselor mengajukan
untuk BK saat pembelajaran daring pemberlakuan jam khusus untuk BK selama
masa pandemi dan sekolah daring. supaya
dapat memberikan layanan secara optimal
kepada siswa
12
III. TUJUAN
13
Berdasarkan deskripsi kebutuhan yang telah dirumuskan sebelumnya maka dapat disampaikan rumusan
tujuan layanan sebagaimana tersaji pada tabel di bawah ini.
14
IV. KOMPONEN
Cara
Perhitungan Kegiatan
Program Proporsi Pemberian
Waktu/Jam Layanan
Layanan
Bimbingan
Layanan Dasar 35% – 45% 35% x 24 = 8,4 Langsung
Klasikal
Konseling
Kelompok
Layanan Responsif 25% – 35% 25% x 24 = 6,0 Langsung
Konseling
Individu
V. BIDANG LAYANAN
Bidang yang akan menjadi fokus pada pemberian layanan untuk siswa 9D SMP 1 Depok adalah
bidang belajar. Karena instrument yang digunakan untuk mengambil data need assessment siswa kelas 9D
SMP 1 Depok adalah AUM PTSDL yang memang sudah ditujukan pada bidang belajar. Dalam AUM
PTSDL bidang masalah yang digali ada lima yaitu Prasyarat Penguasaan Materi Pelajaran, Keterampilan
Belajar, Sarana Belajar, Keadaan Diri Sendiri, dan Keadaan Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosio
Emosional. Bimbingan belajar dirancang untuk membantu individu atau siswa mengembangkan diri,
sikap, dan kebiasaan belajar yang baik dalam rangka memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta
mempersiapkan diri ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Layanan bimbingan yang diberikan akan
disesuaikan dengan hasil need assessment yang telah di dapat dengan memilih presentase bidang masalah
terbesar.
15
VI. RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
Bidang Tujuan Komponen Strategi Kelas Materi Metode Media Evaluasi Alokasi
Layanan Layanan Layanan Layanan waktu
Siswa mampu Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian gaya Biblio HP/Laptop, Evaluasi Proses: 1 JP / 40
menggunakan Dasar Klasikal belajar edukasi File Materi Mengamati atensi Menit
gaya belajar b. Macam-macam gaya format PDF peserta didik
yang sesuai belajar Keaktifan siswa selama
c. Ciri-ciri gaya belajar mengikuti kegiatan
d. Strategi belajar bimbingan klasikal
sesuai gaya Evaluasi Hasil:
belajarnya Menilai hasil analisis
e. Tips cara belajar peserta didik terhadap
efektif teknik bibliotherapy
dan analisis yang
dilakukan
Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian motivasi Cinema- Film tentang Evaluasi Proses: 1 JP / 40
meningkatkan Dasar Klasikal belajar edukasi, motivasi Menonton film : Menit
motivasi b. Macam-macam Ceramah belajar, PPT Siswa menikmati
16
belajar motivasi belajar diskusi materi tayangan film dan
c. Faktor yang mulai memaknai film
mempnegaruhi tersebut.
Belajar motivasi belajar Materi PPT :
d. Cara untuk Siswa mencatat poin-
meningkatkan poin penting yang
motivasi belajar dijelaskan
menggunakan PPT.
EvaluasiHasil:
a. Siswa dapat
mengambil nilai
yang ada di film.
b. Siswa
mendapatkan
materi untuk
memotivasi diri
c. Siswa dapat
menerapkan apa
yang didapatkan
di film dan materi
untuk
meningkatkan
motivasi
17
Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian kesiapan Photovoice HP/Laptop, Evaluasi Proses: 1 JP / 40
mempersiapka Dasar Klasikal ujian PPT, Slogan a. Mengamati Menit
n diri b. Pentingnya interaksi siswa
menghadapi mempersiapkan diri selama proses
ujian menghadapi ujian bimbingan
c. Faktor yang berlangsung.
mempengaruhi b. Mencatat keaktifan
kesiapan menghadapi siswa selama
ujian aktifitas bimbingan
d. Tips mempersiapkan
diri menghadapi ujian Evaluasi Hasil:
a. Memperhatikan
Pemahaman siswa
terkait materi
b. Ketertarikan siswa
selama mengikuti
kegiatan
bimbingan
kelompok :
tertarik, kurang
tertarik, tidak
tertarik
c. Siswa dapat
memahami
18
makna/nilai yang
terdapat dalam foto
d. Siswa mengetahui
cara
mempersiapkan
diri menghadapi
ujian
Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pentingnya menjalin Sosiodrama Materi, Evaluasi Proses : 1 JP / 40
dengan mudah Dasar klasikal hubungan dengan Naskah a. Mengadakan Menit
menjalin teman sebaya. Sosiodrama, refleksi
hubungan yang b. Tingkat pencapaian Laptop/HP b. Antusiasme peserta
baik dalam hubungan teman didik ketika
pertemanan sebaya yang lebih mengikuti kegiatan
matang. bimbingan
c. Manfaat dan cara kelompok
membina hubungan c. Ketetapan
baik dengan teman. pesertadidik
menyampaikan
pendapat dan
bertanya kepada
guru BK
d. Guru BK menilai
dinamika
kelompok yang
19
terjadi selama
kegiatan
berlangsung
Evaluasi Hasil:
a. Merasakan suasana
pertemuan:
Menyenangkan,
Kurang
Menyenangkan,
Tidak
Menyenangkan.
b. Topik yang
dibahas: Sangat
Penting, Kurang
Penting, Tidak
Penting.
c. Cara guru
menyampaikan
materi: Mudah
dipahami, Sulit
dipahami, Tidak
dipahami
20
Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian self Self talk Zoom, PPT, Evaluasi Proses : 1 JP / 40
meningkatkan Dasar klasikal efficacy HP/ laptop, a. Guru BK terlibat Menit
self efficacy b. Manfaat self efficacy kertas, dalam
(kepercayaan c. Cara meningkatkan pulpen menumbuhkan
diri) dalam self efficacy dalam antusiasme peserta
belajar kehidupan sehari- dalam mengikuti
sehari kegiatan
b. Guru BK
membangun
dinamika kelas
c. Guru BK
memberikan
penguatan pada
peserta didik
dalam membuat
langkah yang akan
dilakukannya
Evaluasi Hasil:
a. Mengajukan
pertanyaan untuk
mengungkap
pengalaman
21
konseli dalam
bimbingan
klasikal
b. Mengamati
perubahan
perilaku peserta
setelah
bimbingan
klasikal
c. Konseli menilai
kegiatan
bimbingan
klasikal yang
telah
dilaksanakan
oleh guru
bimbingan dan
konseling atau
konselor
Siswa dapat Layanan Bimbingan IX D a. Pengertian Art Therapy, Zoom, PPT, Evaluasi Proses : 1 JP / 40
menciptakan Dasar Klasikal lingkungan belajar ceramah, HP/ laptop, a. Guru BK terlibat Menit
lingkungan b. Manfaat menciptakan curah kertas, dalam
belajar yang lingkungan belajar pendapat dan pulpen menumbuhkan
22
nyaman bagi yang nyaman tanya jawab antusiasme
dirinya c. Cara menciptakan peserta dalam
lingkungan belajar mengikuti
yang nyaman kegiatan
b. Guru BK
membangun
dinamika kelas
c. Guru BK
memberikan
penguatan pada
peserta didik
dalam membuat
langkah yang
akan
dilakukannya
Evaluasi Hasil:
a. Mengajukan
pertanyaan untuk
mengungkap
pengalaman
konseli dalam
bimbingan klasikal
b. Mengamati
perubahan perilaku
23
peserta setelah
bimbingan klasikal
c. Konseli menilai
kegiatan
bimbingan klasikal
yang telah
dilaksanakan oleh
guru bimbingan
dan konseling atau
konselor
Siswa dapat Layanan Konseling IX D Mengatasi dan melatih Behavioral Kertas dan Evaluasi Proses : Kesepaka
mengatasi dan Responsif Kelompok kesulitan belajar (mudah contract alat tulis Sikap, ekspresi, dan tan
melatih memahami pelajaran atensi siswa selama Kelompo
kesulitan baru) konseling k
belajar (mudah Evaluasi Hasil:
memahami Perubahan perilaku
pelajaran baru) dari maladaptif
menjadi adaptif
Siswa dapat Layanan Konseling IX D Menyadari kemampuan CBT Kertas dan Evaluasi Proses : 30-40
memutuskan Responsif Individual diri sendiri dengan alat tulis Sikap, ekspresi, dan Menit
kemampuan memutuskan kemampuan atensi siswa selama
belajarnya belajarnya sendiri konseling
sendiri
24
Evaluasi Hasil:
a. Perubahan
pemikiran irasional
menjadi rasional
b. Perubahan perilaku
yang lebih positif
Siswa aktif Layanan Konseling IX D Melatih keterampilan Modelling Video/film, Evaluasi Proses : 30-40
bertanya Responsif Individual belajar dengan aktif media lisan Sikap, ekspresi, dan Menit
kepada bertanya jika mendapati atensi siswa selama
guru/teman pelajaran yang belum konseling
jika mendapati jelas Evaluasi Hasil:
pelajaran yang Perubahan perilaku
belum jelas dari maladaptif
menjadi adaptif
25
PENGEMBANGAN TEMA/TOPIK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Memahami dan Siswa mampu menggunakan Kenali Gaya Biblio edukasi HP/Laptop, File 1 JP / 40 Menit
mengoptimalkan gaya belajar gaya belajar yang sesuai Belajarmu, Raih Materi format PDF
yang tepat Prestasimu
Meningkatnya motivasi Siswa dapat meningkatkan Cara Cinema-edukasi, Film tentang 1 JP / 40 Menit
belajar motivasi belajar Meningkatkan Ceramah diskusi motivasi belajar, PPT
Motivasi Belajar materi
Dapat mempersiapkan diri Siswa dapat mempersiapkan diri Tips Photovoice HP/Laptop, PPT, 1 JP / 40 Menit
untuk mengahadapi ujian menghadapi ujian mempersiapkan Slogan
diri menghadapi
ujian
Mudah menjalin hubungan Siswa dapat dengan mudah Membina Sosiodrama Materi, Naskah 1 JP / 40 Menit
baik dengan teman untuk menjalin hubungan yang baik Hubungan Baik Sosiodrama,
belajar kelompok dalam pertemanan dengan Teman Laptop/HP
Sebaya
Meningkatnya self efficacy Siswa dapat meningkatkan self Kiat-kiat Self talk Zoom, PPT, HP/ 1 JP / 40 Menit
26
dalam belajar efficacy (kepercayaan diri) meningkatkan self laptop, kertas, pulpen
efficacy
Belajar
Terciptanya lingkungan Siswa dapat menciptakan Ciptakan Art Therapy, Zoom, PPT, HP/ 1 JP / 40 Menit
belajar yang mendukung lingkungan belajar yang nyaman lingkungan ceramah, curah laptop, kertas, pulpen
bagi dirinya belajar yang pendapat dan
nyaman tanya jawab
Mudah memahami pelajaran Siswa dapat mengatasi dan Menerapkan Behavioral Kertas dan alat tulis Kesepakatan
baru melatih kesulitan belajar (mudah konseling contract Kelompok
memahami pelajaran baru) behavioral untuk
Mengatasi dan
Melatih Kesulitan
Belajar
Dapat memutuskan Siswa dapat memutuskan Menerapkan CBT Kertas dan alat tulis 30-40 Menit
kemampuan belajarnya kemampuan belajarnya sendiri pendekatan
sendiri konseling
kognitif untuk
Menyadari
Kemampuan Diri
Sendiri
Aktif bertanya kepada Siswa aktif bertanya kepada Menerapkan Modelling Video/film, media 30-40 Menit
guru/teman jika mendapati guru/teman jika mendapati pendekatan lisan
pelajaran yang belum jelas pelajaran yang belum jelas konseling
behavior al untuk
Menyadari resiko
27
dari pengambilan
keputusan untuk
melatih
keterampilan
belajar
28
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
G Sasaran Layanan IX D
K 1. Handphone/ Laptop
Media/Alat
2. File materi dengan format PDF
29
L Tanggal Pelaksanaan Januari 2022
M - Ludji, Arylien, Uda, dan Josua. (2014). Pengaruh Gaya Belajar Visual,
Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal
Kependidikan, Vol. 44, No. 2, Halamn 168-174. Universitas Nusa Cendana.
- Marpaung, Junierissa. (2015).Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13 – 17. Batam: Universitas
N Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan a. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor memimpin Do’a sebelum
memulai pembelajaran
b. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan presensi kehadiran
c. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menanyakan kabar serta
memberikan kalimat semangat pada peserta didik
d. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan tentang tujuan
umum dan tujuan khusus yang akan dicapai dari layanan bimbingan klasikal
yang diberikan dengan topik gaya belajar
b. Penjelasan tentang Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menjelaskan langkah-langkah
langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik. Dalam bimbingan klasikal ini
kegiatan guru BK atau konselor menjelaskan dengan memberikan gambaran tentang teknik
yang akan digunakan, yaitu Bibliotherapy.
c. Mengarahkan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan penjelasan serta
kegiatan menanyakan pemahaman awal tentang topik yang akan dibicarakan, yaitu gaya
( konsolidasi ) belajar
d. Tahap Peralihan a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta
(Transisi) didik.
b. Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor mengarahkan peserta didik
dalam melaksanakan kegiatan dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
30
a. Kegiatan guru a. Membuat kesepakatan terkait durasi waktu membaca materi
Bimbingan dan b. Mengamati dan memandu jalannya kegiatan
Konseling atau c. Memandu jalannya diskusi
konselor d. Mempersilahkan beberapa peserta didik untuk mengungkapkan hasil
membacanya dengan topik yang dibahas, yaitu gaya belajar
e. Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang mengungkapkan pikiran dan
perasaannya setelah membaca materi.
f. Memaparkan materi tentang topik yang dibahas, yaitu gaya belajar
g. Menetralisir/ meluruskan umpan balik yang diberikan peserta didik.
b. Kegiatan peserta Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-langkah dan tugas serta
didik tangggung jawab yang telah dijelaskan.
a. Peserta didik membaca materi tentang topik yang dibahas, yaitu gaya belajar.
b. Peserta didik memaparkan hasil membacanya tentang topik yang dibahas, yaitu
gaya belajar.
c. Peserta didik berpartisipasi dalam diskusi
3. Tahap Penutup
O Evaluasi
a. Mengamati atensi peserta didik.
1. Evaluasi Proses
b. Mencatat keaktifan siswa selama aktivitas pembelajaran.
a. Menilai hasil analisis peserta didik terhadap teknik Bilbliotherapy dan kegiatan
diskusi yang dilakukan
2. Evaluasi Hasil
b. Mengamati perubahan perilaku yang menunjukan pemahaman serta
menindaklanjuti dari topik gaya belajar
P Lampiran
Materi
31
Yogyakarta, 5 Desember 2021
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor
32
Lampiran
Materi
33
- Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau "tidak"
- Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
- Lebih suka seni lukis daripada seni music
b. Auditorial
- Berbicara kepada diri sendiri pada saat bekerja
- Mudah terganggu oleh keributan
- Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
- Senang membaca dengan keras dan mengdengarkan
- Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama dan warna suara
- Merasa kesulitas untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
- Berbicara dalam irama yang terpola
- Biasanya merupakan pembicara yang fasih
- Lebih suka seni musik daripada seni lukis
- Belajar dengan mendengarkan dan lebih mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
- Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar
- Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti
memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain.
- Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskan sesuatu
- Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
c. Kinestettik
- Berbicara dengan perlahan
- Menanggapi perhatian fisik
- Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
- Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
- Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak Mempunyai perkembangan awal otot-otot
yang besar
- Belajar melalui manipulasi dan praktik Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
- Banyak menggunakan isyarat tubuh
- Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama.
35
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
36
- Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta Grafindo Persada.
- Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang:
UPT UNNES Press.
- Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan
Awal dalam Kegiatan Pembelajaran . Jakarta: Delia
Press
N Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan
salam, berdoa, dan menanyakan kabar kepada siswa.
b. Guru Bimbingan dan Konseling mengecek kehadiran setiap
a. Pernyataan Tujuan peserta didik.
c. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan proses Ice
Breaking/games sederhana.
d. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan tujuan diadakannya bimbingan kelompok
sesuai dengan materi yaitu motivasi belajar.
kelompok) berdiskusi.
37
Guru bimbingan dan konseling
atau konselor menyiapkan siswa Setelah semua peserta menyatakan siap, kemudian guru
untuk melakukan komitmen bimbingan dan konseling atau konselor memulai masuk ke tahap
tentang kegiatan yang akan kerja
dilakukannya (Norming)
2. Tahap Inti/Kerja
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memulai film.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor meminta siswa
Proses/kegiatan yang dialami
untuk memperhatikan film.
peserta didik dalam suatu
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
kegiatan bimbingan berdasarkan
perintah untuk menulis poin apa saja yang bisa di dapatkan
teknisk tertentu (Eksperientasi)
pada film tersebut.
38
O Evaluasi
1. Evaluasi Proses Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor dengan melihat proses yang terjadi dalam kegiatan
bimbingan kelompok, meliputi :
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor terlibat dalam
menumbuhkan antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor membangun
dinamika kelompok
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
penguatan dalam didik membuat langkah yang akan
dilakukannya
1. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikut bimbingan kelompok antara lain :
a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman
konseli dalam bimbingan kelompok
b. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
kelompok.
P Lampiran
1. Materi
2. PPT Materi
3. Slogan
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor
39
Lampiran
1. Materi
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah suatu usaha untuk memunculkan dorongan dari dalam diri atau dari luar,
yang memberikan efek pada kemauan diri untuk belajar. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh
faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.Lingkungan merupakan salah
faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang untuk belajar.
3. Istirahat
Istirahat termasuk salah satu faktor penting dalam proses belajar. Belajar terus menerus tanpa
memberikan waktu istirahat akan membuat orak dan tubuh menjadi lelah. Ketika tubuh lelah,
proses belajar tidak akan maksimal. Materi yang dipelajari tidak akan bisa terserap optimal dalam
ingatan. Selain itu, istirahat juga dibutuhkan akan kondisi tubuh tetap fit dan sehat.
2. Slogan
- The greatest motivation to learn comes from yourself
41
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Layanan Dasar
A. Komponen Layanan
Belajar
B. Bidang Layanan
H. Sasaran Layanan IX D
Photovoice
I. Metode/Teknik
1 x 40 menit
J. Waktu
42
http://smayadika11.sch.id/read/7/ini-6-tips-tenang-dan-fokus-
saat-ujian-supaya-lancar-mengerjakan-soal diakses 5 Desember
2021
M. Sumber Bacaan
N. Uraian Kegiatan
Tahap peralihan
(transisi)
43
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberi
konseling atau konselor kesempatan bertanya kepada anggoa kelompok untuk tugas
menanyakan kalau kalau yang belum mereka pahami.
ada siswa yang belum b. Guru bimbingan dan konseling melakukan ice breaking
mengerti & memberikan
penjelasannya (Storming)
Guru bimbingan dan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
konseling atau konselor menginstruksikan peserta didik untuk mencari posisi yang
menyiapkan siswa untuk nyaman sebelum melakukan teknik ini.
melakukan komitmen
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menanyakan
tentang kegiatan yang
kesiapan peserta didik serta kekuatan sinyal selama
akan dilakukannya
kegiatan berlangsung.
(Norming)
Kegiatan peserta didik e. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyampaikan
dalam suatu materi seputar tips mempersiapkam diri menghadapi ujian
44
(refleksi)
O. Evaluasi
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan evaluasi
dengan :
1. Evaluasi Proses - Mengamati interaksi siswa selama proses bimbingan
berlangsung.
- Mencatat keaktifan siswa selama aktifitas bimbingan
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor melakukan evaluasi
dengan memperhatikan proses-proses:
a. Pemahaman siswa terkait materi
b. Ketertarikan siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan
2. Evaluasi Hasil kelompok : tertarik, kurang tertarik, tidak tertarik
c. Siswa dapat memahami makna/nilai yang terdapat dalam foto
d. Siswa mengetahui cara mempersiapkan diri menghadapi ujian
Lampiran :
1. Materi
P. 2. PPT
3. Foto/gambar
4. Slogan
45
Yogyakarta, 5 Desember 2021
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor
46
Lampiran
1. Materi
Pengertian kesiapan ujian
Menurut Slameto kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk
memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Menurut Hamalik, kesiapan
adalah keadaan kapasitas yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran
tertentu. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2007), ujian adalah kegiatan untuk mengetahui
seberapa tinggi tingkat keberhasilan siswa. Sugiyono (1996) berpendapat bahwa ujian adalah
kegiatan untuk mengetahui totalitas dan dari segi itemnya yang tak terpisahkan dari test. Dari
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesiapan ujian adalah kondisi dimana seseorang siap
dan bersedia untuk menghadapi ujian dan memperoleh suatu hasil.
47
Agar tenang dan fokus saat menghadapi ujian, ada baiknya kamu mempersiapkan diri jauh-
jauh hari dengan metode belajar efektif. Ada banyak cara untuk melakukannya, Misalnya,
belajar bersama teman-teman atau minta waktu tambahan belajar bersama guru di sekolah,
mengakses pelajaran online, ikut les dan lainya Tentunya, belajar efektif ini harus dilakukan
secara rutin dan terjadwal. Agar ada lengang waktu yang cukup untuk otak memproses segala
materi pembelajaran dengan seksama.
2. Jangan Belajar dengan Sistem Kebut Semalam
Ketika akan menghadapi ujian, usahakan tidak melakukan belajar dengan “sistem kebut
semalam” alias SKS. Sebab, hal itu hanya akan membuatmu kekurangan waktu istirahat.
Kekurangan waktu istirahat pastinya akan berdampak saat esok harinya kamu mengerjakan
soal-soal. Mulai diganggu rasa kantuk hingga kehilangan fokus akan kamu rasakan saat ujian.
Bahkan, tubuh yang kurang istirahat akan membuatmu cepat panik sehingga ketika
menghadapi soal-soal yang mudah akan terasa sulit.
3. Istirahat yang Cukup
Agar tenang dan fokus saat ujian nanti adalah kamu harus memiliki tubuh yang fit. Oleh sebab
itu, istirahat yang cukup sangat kamu perlukan. Jangan sering begadang dan juga jangan
melakukan kegiatan yang kiranya akan menguras energimu secara berlebihan. Usahakan,
seminggu sebelum ujian, kamu sudah memiliki pola tidur yang benar. Cobalah untuk tidur dan
bangun tepat waktu.
4. Persiapkan Segala Keperluan Ujian Jauh-Jauh Hari
Selain belajar, ada persiapan lain yang tak kalah penting, yakni segala perlengkapan ujian,
mulai dari alat tulis hingga kartu ujian. Kamu harus sudah mempersiapkan segala keperluan
ujianmu agar tidak ada yang tertinggal saat akan berangkat ke tempat ujian. Pastikan segala
keperluanmu sudah lengkap dan berada di dalam tasmu.
5. Pelajari Teknik Rileksasi Diri
Tips tenang dan fokus saat ujian selanjutnya adalah dengan belajar rileksasi diri. Mempelajari
teknik merileksasikan diri kiranya cukup berguna agar dapat menenangkan pikiran menjelang
ujian. Dengan melakukannya, kamu bisa lebih tenang dan rileks. Kenali dulu hal apa saja yang
bisa membuat dirimu rileks. Ada beberapa teknik umum yang bisa kamu terapkan saat akan
panik. Teknik tersebut seperti menarik napas panjang, memejamkan mata, dan berhenti
berpikir sejenak.
6. Makan & Minum yang Cukup Sebelum Ujian
Sarapan sebelum ujian penting untuk diperhatikan. Dengan asupan makanan dan minuman
yang cukup, kamu jadi punya cukup energi untuk mengerjakan soal ujian. Saat perut kenyang
dan rasa haus hilang, konsentrasi jadi lebih baik. Pastikan makan dengan cukup dan bergizi
48
2. Gambar
3. Slogan
"Untuk berhasil, keinginanmu untuk sukses harus lebih besar daripada ketakutanmu akan kegagalan."
- Bill Cosby
49
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Oktavia,S.,Pitoewas,B.,&Rohman,R.(2018).PengaruhTeman
Sebaya Terhadap Perkembangan Social Skill
50
Peserta Didik KelasXI SMA Global Madani.Jurnal Kultur
Demokrasi, 5(13).
M Uraian Kegiatan
1.Tahap Awal
a. Pernyataan Tujuan - Guru BK membuka kegiatan dengan salam dan berdo’a
bersama.
- Guru BK menyapa dan melakukan presensi kepada peserta
didik yang hadir.
- Guru BK menjelaskan topik dan tujuan dari pelaksaan
bimbingan kelompok.
b. Penjelasan langkah- e. Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi
langkah kegiatan bahwa durasi yang akan dilalui adalah 40 menit.
kelompok f. Guru bimbingan dan konseling/ konselor memberikan
penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan. Langkah
tersebut yaitu konselor akan memberikan materi mengenai
hubungan temanseb aya kemudian konseli diminta untuk
bermain peran dengan tema dan naskah yang sudah
ditentukan.
c. Mengarahka - Guru Bk memberikan penjelasan awal terkait topik yang
Kegiatan akan dibahas mengenai hubungan baik dengan teman
(Konsolidasi) sebaya.
- Guru BK menjelaskan kepada peserta didik untuk terus
mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru bimbingan
dan konseling/konselor.
Tahap Peralihan
(Transisi)
Gurubimbingandankonseling d. Guru menanyakan kesiapan konseli atau peserta didik
ataukonselormenanyakan untuk mengikuti kegiatan.
jika e. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada
terdapatsiswayangbelummen pesertadidik tentang tugas yang belum dipahami.
gerti dan f. Guru BK menjelaskan ulang secara singkat mengenai tugas
memberikanpenjelasannya(S dan tanggung jawab yang berlaku selama kegiatan
torming) berlangsung.
51
Gurubimbingandankonseling - Guru BK menanyakan kembali kesiapan pesertadidik untuk
ataukonselormenyiapkansis mengikuti kegiatan danmengerjakan tugas yang akan
wauntukmelakukankomitme diberikan.
n - Setelah semuapeserta siap,guru bimbingan dan
tentangkegiatanyangakandila konseling/konselor kemudian memasuki tahap inti/kerja.
kukannya(Norming)
2.Tahap Inti/Kerja
Proses/kegiatanyangdialamip - Guru BK melakukan icebreaking terlebih dahulu sebelum
esertadidikdalamsuatukegiat masuk materi.
anbimbinganberdasarkan - Guru memberikan penjelasan tentang cara
membina hubungan baik dengan teman sebaya.
N Uraian Kegiatan
1.Tahap Awal
a. Pernyataan Tujuan - Guru BK membuka kegiatan dengan salam dan berdo’a
bersama.
- Guru BK menyapa dan melakukan presensi kepada peserta
didik yang hadir.
- Guru BK menjelaskan topik dan tujuan dari pelaksaan
bimbingan kelompok.
b. Penjelasan langkah- - Guru bimbingan dan konseling memberikan informasi
langkah kegiatan bahwa durasi yang akan dilalui adalah40 menit.
kelompok - Guru bimbingan dan konseling/ konselor memberikan
(Pembentukan penjelasan mengenai langkah-langkah kegiatan. Langkah
Kelompok) tersebut yaitu konselor akan memberikan materi mengenai
hubungan teman sebaya kemudian konseli diminta untuk
bermain peran dengan tema dan naskah yang sudah
ditentukan.
d. Mengarahkan - Guru Bk memberikan penjelasan awal terkait topik yang
Kegiatan akan dibahas mengenai hubungan baik dengan teman
(Konsolidasi) sebaya.
- Guru BK menjelaskan kepada peserta didik untuk terus
mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru bimbingan
dan konseling/konselor.
Tahap Peralihan (Transisi)
52
Guru bimbingan dan g. Guru menanyakan kesiapan konseli atau peserta didik
konseling atau konselor untuk mengikuti kegiatan.
menanyakan jika terdapat h. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada peserta
siswa yang belum mengerti didik tentang tugas yang belum dipahami.
dan memberikan i. Guru BK menjelaskan ulang secara singkat mengenai tugas
penjelasannya (Storming) dan tanggung jawab yang berlaku selama kegiatan
berlangsung.
Guru bimbingan dan - Guru BK menanyakan kembali kesiapan pesertadidik untuk
konseling atau konselor mengikuti kegiatan danmengerjakan tugas yang akan
menyiapkan siswa untuk diberikan.
melakukan komitmen - Setelah semuapeserta siap,guru bimbingan dan
Tentang kegiatan yang akan konseling/konselor kemudian memasuki tahap inti/kerja.
dilakukannya (Norming)
2. Tahap Inti/Kerja
Proses/kegiatan yang dialami - Guru BK melakukan icebreaking terlebih dahulu sebelum
peserta didik dalam suatu masuk materi.
kegiatan bimbingan - Guru memberikan penjelasan tentang cara
berdasarkan membina hubungan baik dengan teman sebaya.
53
teknis tertentu e. Guru BK mengkondisikan pesertadidik untuk
(Eksperientasi) melaksanakan kegiatan sosiodrama.
f. Guru BK meminta pesertadidik untuk melaksanakan
kegiatan sosiodrama yang sudah ditentukan.
54
1. Evaluasi Proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses-
proses:
a. Mengadakan refleksi
b. Antusiasme peserta didik ketika mengikuti kegiatan
bimbingan kelompok
c. Ketetapan pesertadidik menyampaikan pendapat dan
bertanya kepada guru BK
55
d. Guru BK menilai dinamika kelompok yang terjadi
selama kegiatan berlangsung
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor
56
57
Lampiran
Salah satu indikator kualitas hidup seseorang dinilai dari kualitas interaksi sosialnya. Tidak
dipungkiri memang, mengingat bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Memiliki hubungan
dengan orang lain, seperti pertemanan tentu menjadi hal yang dibutuhkan oleh banyak orang.
Hubungan pertemanan yang dimaksud merupakan hubungan antar individu yang dekat secara nyata
serta terikat dengan emosional
Amir Levine, seorang psikiater sekaligus penulis "Attached: The New Science of Adult Attachment
and How It Can Help You Find and Keep Love" mengatakan hubungan pertemanan memiliki
dampak yang cukup besar bagi kondisi emosional individu secara umum.
"Koneksi sosial adalah cara paling ampuh bagi kita untuk mengatur tekanan emosi kita," kata Levine.
"Jika Anda dalam kesulitan, berada dalam jarak dekat dengan seseorang yang melekat erat dengan
Anda adalah cara paling efektif untuk menenangkan diri"
58
Teks Sosiodrama
Indahnya Persahabatan
Part1
Pagi itu di SMPN1 Bandung, Sinta, Putri,dan Rahma sedang berada dikelas. Mereka merupakan
sekelompok siswa yang dikenal selalu bersama-sama dan memiliki sebutan geng bestie. Ketika disekolah,
mereka akan selalu bersama, baik itu saat ke kantin, saat olahraga, upacara, dan kegiatan-kegiatan lain.
Mereka jarang sekali berbaur dengan teman-teman sekelasnya dan cenderung berteman dengan
kelompoknya saja.
Sinta : “Hallo guys, pagiii.. Coba lihat deh aku punya barang baru nih!”
Sinta : “Apasih Ton! Ga ada yang tanya sama kamu, udah sana duduk dibangkumu sendiri.
Gausah ikut campur!”
Rahma : “Iya,sana-sana”
Bel masuk kelas sudah berbunyi. Semua anak masuk ke kelas dan menempati tempat
duduknya masing-masing kecuali geng bestie yang masih berkerumun dimeja Sinta.Tiba-tiba Aliv
sangketua kelas meminta mereka untuk duduk.
59
Tanpa berpikir panjang dan tanpa berkomentar apapun, geng bestie mulai kembali ketempat
duduk masing masingdan tidak bergerombol lagi.Pelajaran pundimula
60
Part 2
Saat itu dikantin yang penuh dan ramai,Sinta,Putri,dan Rahma sedang duduk dan memikmati
makanan mereka. Di sana Putri dan Rahma sambil membawa buku Sejarah untuk belajar karena
setelah itu mereka ada ujian.Tiba-tiba,datanglah Sarahdan Aliv yang merupakan teman sekelas
mereka.Karena.keadaan kantin yang penuh, merekapun kebingungan dan akhirnya memutuskan
untuk bergabung dengan geng bestie.
Putri :“Ooya.boleh-boleh.aja”
Aliv : “Kalian udah belajar sejarah belom buat ulangan nanti?”
Rahma :“Ini aku sama Putri sedang belajar sedikit-sedikit”
Sarah :“Kok Sinta ga ikutan belajar?”
Saat itu Sinta tidak menjawab pertanyaan Sarah. Ia masih asik bermain dengan
handphonenya dan tidak menghiraukan Sarah.
Part 3
Bel berbunyi,tanda pelajaran harus segera dimulai.Sinta dan teman-teman mulai memasuki ruang
kelas dan mempersiapkan ujian. Ketika ujian berlangsung, Sinta tampak kebingungan dan tidak bisa
mengerjakan soal ujiannya. Sinta terlihat menyesal karena tidak ikut belajar dengan teman-temannya
ketika di kantin tadi. Hingga batas waktu pengumpulan tiba, Sinta hanya mampu mengerjakan
sedikit dan sisanya dijawab dengan asal. Kemudian, setelah ujian selesai terlihat Putri dan Rahma
mendekati Sarah, Aliv, dan Toni yang sedang duduk bersama.
61
Sarah : “Gausah deh,tadi dikantin aja dia sombong banget. Paling Sinta juga gamau belajar bareng
kita!”
Part 4
Saat itu, Sinta sedang duduk sendiri dan tanpa sengaja ia mendengar percakapan teman- temannya.
Sebenarnya Sinta juga ingin ikut belajar bersama karena Sinta merasa masih bingung dan belum
mengerti tentang materi yang ada disoalujian tadi. Sinta juga berkeinginanuntuk mendapatkan hasil
yang memuaskan di ujian selanjutnya. Namun, Sinta merasa malu karena telah bersikap sombong dan
menyebalkan kepada teman-temannya selama ini.Kemudian, sepulang sekolah saat Sarah, Aliv, dan
Toni sedang berkumpul untuk menuju rumah Sarah, terlihat Sinta dari kejauhan mulai mendekat dan
memberanikan diri untuk meminta maaf kepada teman-temannya..Disana juga ada Putri dan Rahma
yang ikut bergabung.
Sinta: “Hallo guys, sebelumnya aku boleh ngomong sebentar ngga sama
kalian?”Toni:“Mau ngomong apasihSin?”
Sinta: “Aku denger-denger tadi kalian mau belajar bareng-bareng ya, ada Rahma sama
Putrijuga?”
Toni : “Wahh, kayanya aku tau nih kalian mau ngomong apa”
Aliv :“Iya Sin, aku maafin.Toni sama Sarah juga maafinkan ya?”
Toni :“Iya,karena kamu ada niatan untuk berubah,jadi aku maafin Sin”
Sarah: “Aku maafin, tapi jangan diulangi lagi ya Sin. Kalo boleh jujur aku juga pingin jadi temen
kamu. Tapi, kadang kamu sombong kalau diajak ngomong nggak jawab, jad isuka males.
Aku juga gapapa kalo kamu punya geng, tapi baiknya jangan sama gengmu aja tapi sama
semua orang juga harus bersosialisasi, apalagi teman sekelas. Karena temen dikelas tu
penting, kita bakal ngerjain sesuatu bareng-bareng, kaya tugas, sama kerja kelompok gitu.
Terus kalo sekarang kamu masih mau pilih-pilih temen gitu giman akedepannya? Pasti
kamu akan kesulitan”
Sinta: “Iya, aku sadar kok kalau aku salah. Sekarang aku juga mau mencoba deket samatemen-
62
temen sekelas dan ngga melulu sama geng bestie aja. Mungkin geng nya juga akan bubar.
Biar gaada istilah kelompok atau geng-gengan lagi”
Toni : “Iya, gausah terlalu dipikirin Sin. Kita mau kok temenan sama kamu”
Sinta : “Kalau gitu aku boleh ikut belajar bareng kalian nanti?”.
Semua yang ada ditempat itu mengangguk dan tersenyum kepada Sinta.
Sore itu menjadi sore yang cerah dan indah bagi mereka. Ada harapan dan semangat baru
bagi Sinta. Sintapun merasa bahagia karena dapat menjalin hubungan baik dengan teman-teman
di kelasnya.
TAMAT
63
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
E Tujuan Khusus - Peserta didik dapat mengetaui apa itu self efficacy
- Peserta didik dapat mengetahui manfaat self efficacy
- Peserta didik mampu mencontohkan perilaku self efficacy
- Peserta didik mampu mengembangkan perilaku self efficacy
dalam aktivitas sehari-hari.
I Waktu 1 x 40 menit
64
L Sumber Bacaan Aldina, F. (2018). Efektifitas Bimbingan Kelompok Teknik Empty
Chair Dan Self Talk Untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Interpersonal Siswa.JURNAL EDUKASI:Jurnal Bimbingan
Konseling,4(1),1-16.
M Uraian Kegiatan
1. TahapAwal
d. Tahap Peralihan Guru BK mengarahkan peserta didik memasuki kegiatan tahap inti
(Transisi)
65
Guru bimbingan dan - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik dalam
konseling atau melaksanakan tugas
konselor menanyakan
kalau ada siswa yang
belum mengerti dan
memberikan
penjelasannya
(Storming)
Guru bimbingan dan - Guru BK menanyakan kembali kesiapan peserta didik untuk
konseling atau melaksanakan tugas
konselor menyiapkan - Setelah peserta didik menyatakan siap, guru BK mulai masuk ke
siswa untuk tahap kerja
melakukan komitmen
tentang kegiatan yang
akan dilakukannya
(Norming)
2. Tahap Inti/Kerja
66
- Guru BK mengapresiasi hasil kegiatan peserta didik dan
melakukan diskusi
- Guru BK mendorong peserta didik untuk memberikan umpan
balik atau argument terkait pelaksanaan self-talk
- Guru BK mendorong peserta didik untuk menemukan penyebab
perilaku yang terjadi di dalam self-talk dan memberikan solusi
Pengungkapan perasaan,
untuk memperbaikinya
pemikiran dan
- Guru BK mendorong peserta didik agar memberikan rencana
pengalaman tentang apa
perubahan yang harus dilakukan
yang terjadi dalam
- Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
kegiatan bimbingan
menyimpulkan pembahasan dalam diskusi kelas
(refleksi)
N Evaluasi
67
Evaluasi setelah mengikuti bimbingan klasikal antara lain:
a. Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman
konseli dalam bimbingan klasikal
2) Evaluasi Hasil b. Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
klasikal
c. Konseli menilai kegiatan bimbingan klasikal yang telah
dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor
68
Lampiran
69
6. Lebih berkomitmen pada pekerjaan
7. Lebih cepat pulih (bangkit) dari kegagalan dan kekecewaan
8. Tidak mudah menyerah dan putus asa dalam menghadapi suatu masalah
70
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
H Metode dan Teknik Art Therapy, ceramah, curah pendapat dan tanya jawab
I Waktu 1 x 40 menit
71
L Sumber Bacaan Mahardika, B. (2015). Implementasi Metode Art Therapy
Dalam Mencerdaskan Emosional Siswa. JURNAL
KEPENDIDIKAN. 114-125.
M Uraian Kegiatan
1. TahapAwal
Guru bimbingan dan konseling - Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik dalam
atau konselor menanyakan kalau melaksanakan tugas
ada siswa yang belum mengerti
dan memberikan penjelasannya
(Storming)
72
Guru bimbingan dan konseling - Guru BK menanyakan kembali kesiapan peserta didik
atau konselor menyiapkan siswa untuk melaksanakan tugas
untuk melakukan komitmen - Setelah peserta didik menyatakan siap, guru BK mulai
tentang kegiatan yang akan masuk ke tahap kerja
dilakukannya
(Norming)
2. Tahap Inti/Kerja
73
- Guru BK memberikan penguatan terhadap aspek-aspek
yang ditemukan oleh peserta didik dalam pelaksanaan art
therapy
- Guru BK menyimpulkan tentang perilaku yang telah
dibahas bersama peserta didik
- Guru BK bertanya apakah peserta didik ingin melakukan
Menutup kegiatan dan
konsultasi lanjutan
tindaklanjut
- Guru BK mengakhiri kegiatan layanan dengan berdo’a
dan salam
M Evaluasi
74
Yogyakarta, 5 Desember 2021
Mengetahui :
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor
75
Lampiran
Keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya bergantung pada faktor pengajar atau siswa
saja. Perlu diketahui, bahwa keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai
faktor, mulai dari sarana prasarana hingga lingkungan belajar. Salah satu faktor penting
dalam memaksimalkan proses pembelajaran adalah dengan menciptakan lingkungan belajar
yang nyaman dan kondusif.
76
VII. SARANA DAN PRASARANA
Pengadaan ruangan
atau tempat terbuka
untuk layanan
bimbingan kelompok
77
atau bimbingan
klasikal.
78
VIII. RENCANA ANGGARAN DANA PROGRAM LAYANAN BK
SMPN 1 DEPOK
79
0
C. Bahan Habis
Pakai
1 Kertas HVS, 5 rim 45.000 Rp360,000 Untuk digunakan dalam mencetak
Ukuran A4, dokumen-dokumen
Tebal 80gsm
2 Amplop 1 pake 25.000 Rp25,000 Untuk digunakan sebagai tempat
t mengirim undangan-undangan
3 Pulpen 1 pake 15.000 Rp15,000 Untuk digunakan sebagai media
t tulis menulis
4 Alat Gambar 3 pake 30.000 Rp,30,000 Untuk digunakan ketika
t mengadakan layanan dengan teknik
menggambar bagi siswa
5 Tinta Printer 1 pake 100.00 Rp100,000 Untuk digunakan ketika mencetak
t 0 dokumen-dokumen dari printer
6 Cetak Buku 1 pake 1.000.0 Rp1,000.000 Untuk digunakan dalam
Pribadi Siswa t 00 menghimpun data-data pribadi dari
masing-masing siswa
Sub Jumlah Rp1,530,000
TOTAL Rp23,630,00
0
80
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil asesmen yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa layanan
bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh SMP N 1 Depok Sleman Yogyakarta tentunya
memiliki berbagai permasalahan baik permasalahan internal ataupun permasalahan eksternal.
Salah satu contoh permasalahan internal yang dialami oleh peserta didik SMP N 1 Depok
Sleman adalah pada bidang belajar yang meliputi kesulitan peserta didik dalam memahami
materi pembelajaran, kurangnya motivasi belajar, kurang menguasai materi pembelajaran,
tidak fokus ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, ketidaksiapan siswa mengikuti ujian, dan
lain-lain.
Namun demikian, dari permasalahan-permasalahan yang ada, masih terdapat
keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh peserta didik di SMP N 1 Depok. Beberapa
perserta didik memiliki potensi yang dapat di kembangkan sesuai dengan minat dan bakatnya.
B. Saran
Saran bagi pemangku kebijakan sekolah dan guru BK bisa lebih mempertimbangkan
kembali hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk pengoptimalan layanan BK di sekolah
seperti penyediaan sarana-prasarana, kebijakan sekolah untuk BK, SDM guru BK yang
memadai, serta hal lainya.
81
LAMPIRAN
A. Biodata Kelompok
NIM : 19104241043
Email : sheyllanadya.2019@student.uny.ac.id
82
Nama : Niken Dwi Astuti
NIM : 19104241011
Email : nikendwi.2019@student.uny.ac.id
NIM : 19104241011
Email : priscatiara.2019@student.uny.ac.id
No.Telp : 085876709660
83
Nama : Alfina Aliya Rahmat
NIM : 19104241037
Email : alfinaaliya.2019@student.uny.ac.id
NIM : 19104241029
Email : kamelazaenul.2019@student.uny.ac.id
84
Nama : Aisyah Dian Pramesti
NIM : 19104241005
Email : aisyahdian.2019@student.uny.ac.id
NIM : 19104241035
Email : shanisfairuz.2019@student.uny.ac.id
Komentar : Mantapp
NIM : 19104244009
Email : rahmayantiputri.2019@student.uny.ac.id
85
Komentar : Saya mendapatkan banyak ilmu mengenai pemanajemenan
dalam bimbingan dan konseling. Sangat berguna sekali mata kuliah ini
untuk modal awal menjadi guru BK.
86