Anda di halaman 1dari 58

PERSEDIAAN

 Persediaanadalah barang-barang milik


perusahaan yang akan dijual atau akan
diproduksi untuk menghasilkan barang
yang akan dijual.
SISTIM PENCATATAN PERSEDIAAN

 Pencatatan fisik /periodik ( Physical /periodic inventory record


)
 Pencatatan mutasi /perpetual ( Perpetual Inventory record )
PENCATATAN FISIK/PERIODIK
Umumnya digunakan dalam perusahaan dagang
1. Saldo persediaan akhir diperoleh dari hasil
pemeriksaan fisik.
2. Mutasi persediaan tidak dicatat di akun persediaan
yang bersangkutan.
Pembelian barang dicatat pada akun Pembelian dan
penjualan barang dicatat pada akun Penjualan.
3. Untuk menghapus saldo awal dan mencatat saldo
akhir persediaan digunakan jurnal penyesuaian pada
akhir periode.
Pencatatan periodik

 Dibeli barang dagangan dari PT Aneka (PKP) senilai Rp


200.000.000,00
 Jurnal :
 D Pembelian (Purchases) Rp 200.000.000,00
 D Piutang PPN (PM)………Rp 20.000.000,00
 K Utang Dagang/Kas………Rp 220.000.000,00
Ayat Jurnal Penyesuaian untuk mencatat saldo akhir
dan menghapus saldo awal

Pencatatan untuk menghapus saldo awal :


D Ikhtisar rugi
laba……………………………xxxxxxx
( income summary )
K Persediaan barang
dagangan………..………….xxxxxx

mencatat saldo akhir :


D Persediaan barang
dagangan……..xxxxxxx
K Ikhtisar rugi laba………………………..xxxxxxx
Untuk menghitung harga pokok penjualan dari barang yang dijual
dalam suatu periode,menggunakan rumus arus barang

Saldo awal persediaan …………xxxxxxx


Pembelian……………………… xxxxxxx
Biaya angkut pembelian…………xxxxxxx
Retur/diskon……………………...(xxxxxxx)
-------------- +
Barang yang siap untuk dijual…………… xxxxxxx
Saldo akhir persediaan…………………….(xxxxxxx)
------------ -
Harga pokok penjualan…………………… xxxxxxx
PENCATATAN PERPETUAL
 Setiap mutasi akan dicatat dalam akun yang
bersangkutan sehingga saldo persediaan barang
dapat diketahui setiap saat. Untuk setiap jenis
persediaan disediakan akun masing-
masing.(subsidiary ledger )
 Harga pokok penjualan dapat segera dihitung
setiap kali terjadi penjualan berdasarkan metode
penilaian persedian yang dipilih.
 Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengetahui
keakuratan pencatatan.
 Pembelian barang dagangan dari PT Aneka senilai Rp
200.000.000,00
 Jurnal :
 D Persediaan Barang
Dagangan…….Rp 200.000.000,00
D Piutang PPN (PM) ………Rp 20.000.000,00
K Utang Dagang/kas……….Rp 220.000.000,00.

METODE PENILAIAN PERSEDIAAN
PERSEDIAAN

1. Berdasarkan harga pokok :


a. FIFO ( First In First Out ).
b. Average

2. harga terendah antara harga pokok dengan harga pasar


( Cost or market whichever is lower )
IFRS ….prudence…….
3. berdasarkan taksiran ( estimated ) :
a. metode laba kotor (gross profit method )
b. metode eceran (retail inventory method )
Berdasarkan harga pokok :
1. FIFO (First In First Out )
(Masuk pertama keluar pertama )
Harga pokok penjualan dihitung berdasarkan urutan
harga pembelian barang yang pertama masuk.
Nilai persediaan akhir dihitung berdasarkan harga
pembelian terakhir.

2. Average (Rata-rata) . Harga pokok persatuan dihitung


berdasarkan rata-rata jumlah/nilai barang dibagi
kwantitas barang
Contoh transaksi
Tanggal Ket Unit Harga Perolehan

01-Jan-19 Persediaan awal 120 200.000

07-Jan-19 Penjualan 84 200.000

12-Jan-19 Pembelian 96 210.000

15-Jan-19 Penjualan 48 210.000

22-Jan-19 Penjualan 24 210.000

28-Jan-19 Pembelian 60 220.000

31-Jan-19 Pembelian 60 220.000


Hitunglah harga pokok penjualan dan nilai
persedian akhir dagangan dengan metode
FIFO PERPETUAL, PERIODIK & RATA-
RATA
FIFO PERPETUAL
Pembelian Harga Pokok penjualan Saldo Persediaan akhir

Tgl Unit Hp Total Unit Hp Total Unit Hp Total

01-Jan-19 120 200.000 24.000.000

07-Jan-19 84 200.000 16.800.000 36 200.000 7.200.000

12-Jan-19 96 210.000 20.160.000 36 200.000 7.200.000

96 210.000 20.160.000
15-Jan-19 36 200.000 7.200.000
12 210.000 2.520.000 84 210.000 17.640.000

22-Jan-19 24 210.000 5.040.000 60 210.000 12.600.000


28-Jan-19 60 220.000 13.200.000 60 210.000 12.600.000

60 220.000 13.200.000

31-Jan-19 60 220.000 13.200.000 60 210.000 12.600.000

120 220.000 26.400.000


FIFO PERIODIK
Besarnya pesediaan akhir sebanyak 180 unit. Akan disajikan
dalam neraca per 31 Des 2019.
60 220.000 13.200.000

120 200.000 24.000.000

180 37.200.000

Karena barang yang tersedia untuk dijual adalah 336unit,


dimana 180 unit masih tersedia digudang, maka berarti
banyaknya unit yang suda terjual adalah 156 unit. Besarnya
HPP untuk 156 unit sbb :
FIFO PERIODIK

84 200.000 16.800.000
48 210.000 10.080.000
24 210.000 5.040.000
156 31.920.000
METODE RATA -RATA

Pembelian Harga Pokok penjualan Saldo Persediaan akhir


Uni
Tgl Unit Hp Total t Hp Total Unit Hp Total
01-Jan-
19 120 200.000 24.000.000
07-Jan-
19 84 200.000 16.800.000 36 200.000 7.200.000
12-Jan-
19 96 210.000 20.160.000 132 207.273 27.359.996
15-Jan-
19 48 207.273 9.949.090 84 207.273 17.410.907
22-Jan-
19 24 207.273 4.974.545 60 207.273 12.436.362
28-Jan-
19 60 220.000 13.200.000 120 213.636 25.636.362
31-Jan-
19 60 220.000 13.200.000 180 215.758 38.836.362
METODE HARGA YANG TERENDAH ANTARA
HARGA POKOK DAN HARGA P

Cost of market wichever is lower


Akuntansi memperbolehkan menggunakan harga
pasar untuk penyajian nilai persediaan di laporan
keuangan,apabila terjadi penurunan harga pasar
pada tanggal neraca yang dianggap material.Atas
penurunan harga tersebut diakui sebagai kerugian.
Penetapan harga pasar dibatasi oleh ceiling (harga
batas atas) dan floor (harga batas bawah).
METODE TAKSIRAN

1. METODE LABA BRUTO


Metode ini biasanya digunakan untuk menaksir nilai persediaan
barang yang terkena musibah misalnya terjadi kebakaran.Atau
untuk melakukan perbandingan dengan metode lain.
Untuk menghitung nilai persediaan digunakan suatu % tase laba
bruto dari tahun tahun lalu. Pencatatan menggunakan metode
fisik.
Harga pokok persediaan dihitung sesuai rumus arus barang
2.METODE ECERAN
Metode ini digunakan untuk menaksir nilai persediaan
barang berdasarkan harga Eceran (retail) dan biasanya digunakan
pada toko-toko eceran.
Untuk menghitung nilai persediaan digunakan % tase yang diperoleh
dari perbandingan antara harga pokok dengan harga
retail/harga jual eceran.
Harga pokok persediaan dihitung sesuai rumus arus barang.
Persediaan akhir

 Adakalanya pada saat dilakukan pemeriksaan fisik( stock


opname) pada akhir periode diketemukan adanya barang
yang hilang karena dicuri atau barang yang susut karena sifat
barang tersebut (misalnya obat obatan).
 Dicatat sebagai kerugian
 D Kerugian persediaan (pencurian)..xxxx
 K Persediaan barang………………xxxx
Metode penilaian persediaan yang
diperbolehkan UU pajak

 Adalah metode yang berdasarkan harga


perolehan yaitu metode FIFO dan AVERAGE.
(pasal 10 UU PPh tahun 2000.
 Metode harga yang terendah antara harga pasar
dengan harga pokok tidak diperbolehkan, karena
dasarnya adalah suatu taksiran, yang belum
direalisasikan. Karena itu kerugian yang
disebabkan turunnya harga pasar pada tanggal
neraca tidak diakui oleh pajak.
ASET TETAP
Aset Tetap Berwujud dan Aset Tetap
tidak Berwujud
 Aset Tetap Berwujud
adalah aset-aset yang berwujud yang sifatnya
relative permanent yang digunakan dalam
kegiatan perusahaan yang normal ( lebih dari
satu tahun), misalnya bangunan, mesin-mesin.
 Aset Tetap tidak Berwujud ,
umumnya dalam bentuk hak-hak baik yang
diperoleh dari kreasi sendiri ataupun diperoleh
dari pihak lain,misalnya hak paten, hak atas
merk dagang
Transaksi aset tetap berwujud
1. Perolehan aset tetap :
- pembelian, penukaran,sumbangan.
2. Pengeluaran –pengeluaran selama masa penggunaan
aktiva tetap
- Capital Expenditure
- Revenue Expenditure
3. Penyusutan / depresiasi
4. Penghentian aset tetap :
- dijual, ditukar, rusak.
PEROLEHAN ASET TETAP

Harga perolehan aset tetap adalah semua


pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh
aset tetap tersebut sampai siap untuk
digunakan.
Misalnya pembelian mesin meliputi
harga barang, asuransi, biaya angkut, biaya
pemasangan dan lain-lain, sampai mesin
tersebut siap untuk dipakai.
Contoh impor mesin
 Pengeluara n untuk mesin sampai siap digunakan :
 CIF $ 20.000
 Bea Masuk 10 %
 PPh ps 22 2,5%
 PPN 10%
 PPnBM 20%
 Biaya-biaya dipelabuhan p 2.000.000,00
 Biaya angkut ke pabrik Rp 1.000.000,00
 Biaya pemasangan dan uji coba Rp 5.000.000
 Kurs Menkeu $1 = Rp9000, kurs BI $1 = RP 9100
Perolehan karena penukaran dengan
sekuritas(aset) atau saham modal
 Aset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar
dengan saham atau obligasi perusahaan (sebagai aset
perusahaan), dicatat sebesar harga pasar sekuritas
yang bersangkutan

 Pertukaran aset tetap dengan saham atau obligasi


(yang diterbitkan perusahaan )akan dicatat pada akun
modal saham atau utang obligasi sebesar nilai
nominalnya dan selisihnya dicatat dalam akun
premium /agio atau discount/disagio.
Penukaran dengan saham modal
 Contoh : PT Alfa menukar sebuah mesin dengan 1000 lembar
saham biasa, milik perusahaan, nominal Rp 100.000,-Pada saat
penukaran harga pasar saham sebesar Rp 110.000,-perlembar
 Jurnal penukaran ;
 D Mesin (Machine)…………… ….Rp 110.000.000,-
K Modal saham biasa (Common Stock).Rp 100.000.000,-
 K Agio saham. (premium on stock).. Rp 10.000.000,-
 Perolehan karena sumbangan (donasi )
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan pada umumnya
dicatat dengan harga pasarnya.

 Aset tetap yang dibuat /dibangun sendiri.


Apabila perusahaan membuat sendiri aset tetapnya ,misalnya
membangun sendiri gedung pabrik, biaya biaya yang dikeluarkan
merupakan harga perolehannya; biaya bahan/ material,upah ,fee
arsitek dan lain-lain
 Apabila pembuatan aset menggunakan dana dari
pinjaman(bank) maka bunga pinjaman yang boleh dibebankan
sebagai harga pokok/perolehan adalah bunga yang dibayar
selama masa pembuatan/pembangunan
 Misal: pendanaan dari bank untuk membangun pabrik sebesar
Rp 300 juta, bunga dibayar dari bln Januari s/d Desember 2012.
Pembangunan pabrik selesai bulan Agustus 2012, maka bunga
yang boleh menjadi bagian harga pokok bunga yang dibayar sp
bulan Agustus.
Untuk Bangunan yang dibuat sendiri akan dikenakan PPN jika
luasnya melebihi 200 m2.
 PPN terutang, dibayar sendiri =10%x20%x biaya pembangunan.
Untuk Bangunan yang dibuat sendiri akan dikenakan
PPN jika luasnya melebihi 200 m2.

 PPN terutang, dibayar sendiri


 =10%x20%x biaya pembangunan
BIAYA-BIAYA SELAMA MASA
PENGGUNAAN ASET TETAP

 Aset tetap yang dimiliki dan digunakan perusahaan


akan memerlukan pengeluaran-pengeluaran yang
tujuannya adalah agar dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan.
 Dikelompokkan menjadi :
- Capital Expenditure
- Revenue Expenditure
1. Pengeluaran modal ( Capital Expenditure )
yaitu pengeluaran-pengeluaran yang akan menambah nilai aset.
Karena itu akan dikapitalisasi kedalam aset yang bersangkutan
Contoh : pengeluaran uang untuk perbaikan atau penambahan ,
sehingga dapat menambah kapasitas jam kerja mesin ,atau
menambah jumlah produksi perhari, misalnya semula kapasitas
sehari 2 ton, dengan perbaikan ini sehari menjadi 3 ton,
dibayar senilai Rp 25.000.000,-
Jurnal : D Mesin…………………Rp 25.000.000,-
K Kas………………………Rp 25.000.000,-
 2 Pengeluaran pendapatan ( Revenue expenditure )
yaitu pengeluaran-pengeluaran yang bersifat mempertahankan
keadaan /kondisi aset tetap pada kondisi semula Dicatat
sebagai biaya pada tahun yangbersangkutan.
 Contoh : pemeliharaan rutin mesin pabrik dibayar senilai Rp
500.000,-
Jurnal : D Biaya pemeliharaan…Rp 500.000,-
 K Kas……………………Rp 500.000,-
Depresiasi/ penyusutan

 Depresiasi atau penyusutan adalah sebagian dari harga


perolehan aset tetap yang secara sistimatis dialokasikan
menjadi biaya setiap periode akuntansi
Metode Perhitungan Depresiasi
 Metode garis lurus
 Metode jam jasa & unit produksi
 Metode jumlah angka tahun
 Metode saldo menurun ganda
 Metode garis lurus, jam jasa & unit produksi, jumlah angka
tahun menggunakan nilai residu.
 Metode saldo menurun ganda menggunakan dasar nilai
buku (book value)
Depresiasi fiskal
Metode yang diperbolehkan adalah metode garis lurus
atau metode saldo menurun (taat asas/konsisten)
 Tidak dihitung nilai residu
 Penyusutan/depresiasi dimulai pada bulan dilakukan
pengeluaran
 Untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan
penyusutan dimulai pada bulan selesainya
pengerjaan tersebut
 Dengan persetujuan Dirjen Pajak, Wajib Pajak
diperbolehkan melakukan penyusutan mulai pada
bulan harta tersebut digunakan atau pada bulan
harta yang bersangkutan mulai menghasilkan
 Jika menggunakan metode saldo menurun, maka pada
tahun ke n harus disusutkan sekaligus
 Penggantian asuransi merupakan objek pajak
penghasilan pada tahun diterimanya penggantian.
 Jika aktiva tetap dihentikan (dijual/rusak) maka
keuntungan atau kerugian diakui pada tahun aktiva
tetap tersebut dihentikan.
Tabel Depresiasi Fiskal
Kelompok Harta Umur Tarip Tarip metode
Berwuju metode saldo
garis lurus menurun
1. Bukan
Bangunan
kelompok 1 4 tahun 25% 50%
kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
kelompok 4 20 tahun 5% 10%

2. Bangunan 20 tahun 5%
permanen non 10 tahun 10%
permanen
Amortisasi fiskal
 Metode yang boleh dipergunakann adalah garis lurus atau saldo
menurun
 Amortisasi untuk memperoleh hak atau pengeluaran lain yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun dibidang
pertambangan minyak dan gas bumi dilakukan dengan metode
satuan produksi, paling tinggi 20% setahun.
 Apabila terjadi pengalihan harta tak berwujud, nilai sisa buku
diakui sebagai kerugian dan jumlah yang diterima sebagai
penggantian merupakan penghasilan pada tahun terjadinya
pengalihan tersebut.
 Goodwil tidak boleh diamortisasi, karena tidak dapat
dipisahkan dari keberadaan perusahaan.
AMORTISASI FISKAL
Kelompok Masa Tarif Tarif
Harta Tidak Manfaat Depresiasi depresiasi
Berwujud
Garis lurus saldo
menurun

kelompok 1 4 tahun 25% 50%


kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
kelompok 4 20 tahun 5% 10%
PENGHENTIAN AKTIVA TETAP

 Aset tetap biisa dihentikan pemakaiannya


dengan cara dijual,ditukar atau rusak .Pada
waktu aset tetap dihentikan pemakaiannya
,maka semua akun yang berhubungan dengan
aset tetap tersebut dihapuskan.
 Baik dalam penjualan ,maupun penukaran
terdapat kemungkinan terjadinya laba atau
rugi.,yaitu selisih antara nilai jual / nilai tukar
dengan nilai buku. Apabila rusak maka nilai
kerugian sama dengan nilai buku
 a. Penjualan aset tetap
 Contoh : mesin dibeli pada tanggal 1 Januari 2008
dengan harga Rp 32.000.000,-Pada tanggal 1 Juli 2012
dijual dengan harga Rp 20.000.000,-Mesin
tersebut ditaksir umurnya 5 tahun dan ,metode
penyusutannya menggunakan garis lurus.Taksiran nilai
residu Rp 2.000.000.-
 Perhitungan :
 Harga perolehan mesin 1/1-2008 Rp 32.000.000,-
Akumulasi penyusutan sp tgl 17- 2012 Rp 27.000.000,
----------------------
Nilai buku aktiva tetap saat dijual………… . Rp 5.000.000,-.
Harga jual…………………………………………… .Rp 20.000.000,-
 Laba penjualan……………… …..Rp 15.000.000,-

Jurnal : D Kas……………………………..Rp 20.000.000


D Akumulasi Penyusutan… Rp 27.000.000,-
K Mesin……………………………..Rp 32.000.000,-
K Laba penjualan mesin …Rp 15.000.000,-
 Aset tetap dapat ditukar dengan aset yang sejenis,yaitu aset
yang sama fungsinya atau dengan aset yang tidak sejenis.Dalam
penukaran aset yang sejenis tidak diakui adanya laba (apabila
nilai tukar aktiva yang diterima > nilai buku aktiva yang
diterima ). Selisih yang terjadi akan mengurangi nilai aktiva
tetap yang diterima.
c. Rusak secara teknis.
Merupakan kerugian yang disebabkan
kecelakaan,kebakaran atau bencana alam. Apabila aset tetap
diasuransikan, penggantian asuransi akan diaperlakukan sebagai
pendapatan lain-lain ( other income ) pada saat diterima.
Penukaran similar asset
 Penukaran mesin yang sama fungsinya..Tidak diakui laba karena
penukaran
 Mesin lama:
harga perolehan Rp 32.000.000,00
Ak.penyusutan Rp 27.000.000,00
Nilai buku Rp 5.000.000,00
Nilai pasar mesin baru Rp 8.500.000,00
Jurnal :
D Mesin baru Rp 5.000.000,00
D Ak penyusutan Rp 27.000.000,00
K Mesin lama Rp 32.000.000,00
 REVALUASI AKTIVA TETAP
 Perbedaan penyusutan komersial dengan penyusutan fiskal
merupakan perbedaan waktu.
 Revaluasi aset tetap adalah suatu penilaian kembali aset
tetap yang dimiliki perusahaan sehingga dapat sesuai
dengan harga pasar saat dilakukan revaluasi tersebut.
 Revaluasi hanya d apat dilakukan melalui ketentuan
pemerintah
 Kep MenKeu no 384/KMK04/1998
 KepMenKeu no 486/KMK/2002
 KepDJP no 519/PJ/2002.
 Yang dapat melakukan revaluasi adalah badan dan BUT
 Aset tetap yang berada di Indonesia
 Harus dilakukan oleh perusahaan jasa penilai (appraisal)
 Penilaian kembali berdasarkan nilai wajar/nilai pasar.
 WP Orang pribadi yang melakukan pembukuan tidak
dapat melakukan revaluasi.
 Menurut perpajakan ,revaluasi aset etetap berarti
menyesuaikan harga perolehan aset tetap dengan harga
pasar.Paak menganggap bahwa dengan revaluasiperusahaan
diuntungkan., karena itu atas selisih yang erjadi dapat
dipajaki.
 Selisih penilaian kembali dikenakan pajak penghasilan 10
% final setelah dikompensasi kan denganrugi fiskal tahun-
than sebelumnya.
Jurnal revaluasi :
 D Aset Tetap………xxxx
 K Selisih Penilaian kembali….xxxx

 D PPh Final atas revalasi AT


 K Kas……………………………….xxxxxx
Contoh
 PT Abadi pada tanggal 31 Des 2009 akan melakukan revaluasi
aset tetap , sbb :
1. Tanah ,harga perolehan (thn 2004) Rp 500.000.000,00 ,
direvaluasi menjadi Rp 1.000.000.000,00
2. Bangunan permanen ,harga perolehan (thn 2004) Rp
600.000.000,00, Nilai buku Rp 510.000.000,00 direvaluasi
menjadi Rp 850.000.000,00
3. Mesin ,harga perolehan (2004) Rp 100.000.000,00 .Nilai
buku Rp 68.750.000,00 direvaluasi menjadi Rp
200.000.000,00
4. Penghasilan pada tahun 2009 sebesar Rp 350.000.000,00
Rugi fiskal yang belum dikompensasikan adalah :
Rugi tahun 2008 adalah Rp 150.000.000,00
Rugi tahun 2007 adalah Rp 125.000.000,00
Rugi tahun 2006 adalah Rp 115.000.000,00
 Kompensasi kerugian yang dapat diperhitungkan adalah :
 Rp 350.000.000,00 – Rp 150.000.000,00-Rp 125.000.000,00—
Rp 115.000.000,00 = (Rp 40.000.000,00).
 Harga pasar. (total)…………….Rp 2.050.000.000,00
 Nilai buku (total)………………..Rp 1.138.750.000,00
 Selisih penilaian kembali…….Rp 911.250.000,00
 PPh Final 10% x(911.250.000,00- 40.000.000,00) = Rp
87.100.000,00
Jurnal
 D Tanah…………………Rp.500.000.000,00
 D Bangunan…………… Rp..340.000.000,00
 D Mesin………………… Rp131.250.000,00
 K Selisih penilaian kembali…Rp 971.250.000,00

 D PPh Final……………Rp.87.100.000,00
 K Kas/Bank…………………Rp…87.100.000,00

Anda mungkin juga menyukai