Oleh :
SITI ZULAIKHAH
R0106071
Disusun Oleh:
Siti Zulaikhah
R0106071
ii
HALAMAN VALIDASI
Disusun Oleh:
Siti Zulaikhah
R0106071
Telah dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Validasi Proposal Karya Tulis
Ilmiah Mahasiswa DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS
Pada Hari Kamis, Tanggal 29 Juli 2010
(Sunyataningkamto, dr, Sp. A) (Annang G.M, dr, Sp. A, M. Kes) (Mujahidatul M, S. Kep, Ns)
NIP. 19730410 200501 1 001 NIP. 19820821 200501 2 001
Mengesahkan
Ketua Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
iii
ABSTRAK
Fase terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah ketika masa
bayi dan balita, sebab pada masa itu akan menentukan masa depan anak baik
secara fisik, mental maupun perilaku. Salah satu faktor yang mempengaruhi
perkembangan adalah status gizi. Jumlah status gizi buruk di Kota Surakarta yaitu
32 anak dan yang terbanyak adalah di Wilayah Kerja Puskesmas Gambirsari
sebanyak 15 anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi
dengan perkembangan anak usia 2 sampai 3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas
Gambirsari Kota Surakarta.
Hasil penelitian dari 84 anak menunjukkan bahwa terdapat anak dengan status gizi
normal sebanyak 69 anak (82,2 %), kurus sebanyak 12 anak (14,2 %) dan gemuk
sebanyak 3 anak (3,6 %). Kemudian anak dengan perkembangan normal sebanyak
75 anak (89,3 %) dan anak dengan perkembangan abnormal sebanyak 9 anak
(10,7 %). Hasil uji statistik menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,225 dengan
signifikansi 0,039 (p < 0,005).
Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat hubungan positif dan signifikan
dengan tingkat korelasi yang rendah antara status gizi dengan perkembangan anak
usia 2 sampai 3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta.
iv
ABSTRACT
primal phase in growth and child development when does baby and children aged
under five years, because during the period will determine child future either
through physical, mental also behaviour. one of factor that determine development
is nutrition status. Prevalence of low nutrition status at district of surakarta was 32
childrens and lot at work area puskesmas gambirsari as much as 15 childrens. The
study to identify relationship between nutrition status with development of
children aged 2 until 3 year at Puskesmas Gambirsari, district of Surakarta.
The study was observasional analytic with cross sectional design. Subject of the
study were 84 childrens aged 2 to 3 years choosen using purposive sampling
technique. Then for analysis test uses correlation spearman rank test.
The study result from 84 respondents shows that found respondent with normal
nutrition status was 69 childrens (82,2 %), thin nutrition status was 12 childrens
(14,2 %) and fat nutrition status was 3 childrens (3,6 %). Then respondent with
normal development was 75 childrens (89,3 %) and respondent with abnormal
development was 9 childrens (10,7 %). Statistics test result was 0,225 and
significanty at 0,039 (p < 0,005).
Conclusion that can be taken was found positive connection and significant with
low correlation level between nutrition status and development of children aged
2 to 3 years at Puskesmas Gambirsari, district of Surakarta.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam atas limpahan rahmat,
hidayah dan segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Status Gizi dengan
Gambirsari Kota Surakarta”. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan pada Program
1. Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr, Sp. KJ (K), Rektor Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp. OG (K), Ketua Program Studi Diploma IV
4. Moch. Arief Tq, dr, M. S, PHK, Ketua Tim KTI Diploma IV Kebidanan
5. Annang Giri Moelyo, dr, Sp. A, M. Kes, Pembimbing Utama yang selalu
vi
7. Sunyataningkamto, dr, Sp. A selaku penguji yang telah bersedia meluangkan
10. Dra. Fini Taviyanti, Kepala Bappeda beserta jajarannya yang telah
11. Dra. Yanti Winoh Lantisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta beserta
12. Seluruh Staf Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta yang telah memberikan
13. Seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan doa, dukungan dan
masukan.
Semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua
dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis
vii
MOTTO
“Katakanlah, Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila kamu telah
selesai ( dari satu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh ( urusan ) yang lain Dan
“Sesungguhnya Allah tiada melihat akan bentuk rupamu dan kekayaan hartamu, tapi Allah
( HR. Muslim )
“Orang mukmin satu dengan yang lainnya adalah seperti satu bangunan, yang sebagian
( HR. Muslim )
“Hanya orang yang mampu mencapai puncak keikhlasan yang dapat merasakan manisnya
( writer )
viii
PERSEMBAHAN
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .............................................................................................. ix
BAB I. PENDAHULUAN
C. Tujuan .................................................................................................... 4
D. Manfaat .................................................................................................. 4
A. Tinjauan Teori......................................................................................... 5
a. Pengertian ..................................................................................... 5
x
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ............................... 5
a. Pengertian .................................................................................... 11
xi
BAB IV. HASIL PENELITIAN
BAB V. PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 37
B. Saran ..................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Anak ................................................................................................ 27
Anak ................................................................................................ 28
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
ketika masa bayi dan balita, karena pada masa itulah saat yang paling vital bagi
hati. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita
merupakan proses yang teramat penting dalam menentukan masa depan anak
baik secara fisik, mental maupun perilaku (Sunartyo, 2007). Masa anak-anak
yang berurutan mulai dari melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan
perkembangan anak. Melalui deteksi dini dan mengetahui adanya masalah pada
xvi
Menurut Standar Pelayanan Minimal Provinsi Jawa Tengah, angka
cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah tingkat Jawa
Tengah pada tahun 2006 sebesar 53,44 %. Angka cakupan tersebut lebih
rendah bila dibandingkan dengan target deteksi dini tumbuh kembang anak
balita dan prasekolah Provinsi Jawa Tengah tahun 2005 yaitu sebesar 65 %
sama, tergantung dari faktor keturunan, konsumsi gizi, perlakuan orang tua dan
budaya pantang makanan, dan pola asuh gizi (Soekirman, 2000). Kelompok
makanan. Pada umumnya kelompok yang rentan gizi adalah anak balita, hal ini
xvii
disebabkan karena anak balita mengalami proses pertumbuhan yang relatif
pesat sehingga memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang relatif besar pula
(Sediaoetama, 2000).
jumlah balita di Kota Surakarta sebanyak 25.559 anak. Jumlah anak yang
status gizi buruk sebanyak 32 anak dan jumlah anak dengan status gizi buruk
dilakukan oleh Sri Desfita (2007) dengan judul “Hubungan Status Gizi dengan
Daerah Endemis GAKI” dengan hasil penelitian bahwa anak dengan status gizi
B. Rumusan Masalah
Surakarta ?”
xviii
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
b. Bagi orang tua : dapat memberikan informasi tentang status gizi dan
perkembangan anak.
xix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Status gizi
a. Pengertian
kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan
zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak
atau sekelompok orang yang ditentukan dengan salah satu atau dua
waktu sebelumnya.
1) Langsung
xx
hanya karena kurang makanan tetapi juga karena adanya penyakit
2) Tidak langsung
b) Psikologi
makanan.
c) Genetik
pada anak dengan status gizi lebih atau obesitas besar kemungkinan
d) Pelayanan kesehatan
xxi
berat badan anak, sarana lain seperti keberadaan posyandu dan
menjadi :
Status gizi baik yaitu keadaan dimana asupan zat gizi sesuai
xxii
relatif inaktif, tidak langsung berperan serta dalam kegiatan kerja
kekurangan satu atau beberapa zat gizi yang diperlukan. Beberapa hal
Selain itu zat gizi yang dikonsumsi gagal untuk diserap dan
xxiii
2) Tidak tergantung umur
a) BB terhadap TB
b) LLA terhadap TB
nasional.
1) Berat Badan
2) Tinggi Badan
yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. TB sangat
baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan
dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa
xxiv
lebih jelas dan peka dalam menunjukkan status gizi bila dibandingkan
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
xxv
2. Perkembangan Anak
a. Pengertian
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
a) Faktor pranatal
2003).
xxvi
b) Faktor persalinan
(1) Nutrisi
perkembangan.
(3) Stimulasi
xxvii
c. Kebutuhan dasar anak
dan lain-lain.
xxviii
2) Kemampuan motorik halus
kepadanya.
yang baik. Tes ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat serta dapat
xxix
Dalam pelaksanaan skrining dengan Denver II yang terdiri dari
menggunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu
bawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
lulus (Passed = P), dan berapa yang gagal (Fail = F). Selanjutnya
keterlambatandan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
atau kelelahan.
diatas.
xxx
B. Tinjauan Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Usia 2
Sampai 3 Tahun
faktor dari luar dan dari dalam. Salah satu faktor luar yang mempengaruhi
adalah anak balita, karena anak balita mengalami proses pertumbuhan yang
relatif pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang relatif besar
(Sediaoetama, 2000). Menurut Soekirman (2000) status gizi baik atau normal
yaitu keadaan dimana asupan zat gizi sesuai penggunaan untuk aktivitas tubuh.
dengan umurnya. Adapun ciri-ciri anak berstatus gizi baik dan sehat adalah
umurnya, mata bersih dan bersinar, bibir dan lidah tampak segar, nafsu makan
baik, kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering dan mudah
xxxi
C. Kerangka Konsep
§ Genetik § Persalinan
§ Stimulasi
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
D. Hipotesis Penelitian
xxxii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
variabel bebas (status gizi) dengan variabel terikat (perkembangan anak usia
C. Populasi Penelitian
1. Populasi target
2. Populasi aktual
xxxiii
D. Sampel dan Teknik Sampling
keseluruhan jumlah anak usia 2 sampai 3 tahun yaitu 528 anak. Pengambilan
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kepercayaan 0,1 (10%)
F. Kriteria Retriksi
1. Kriteria inklusi
xxxiv
c. Anak mengikuti posyandu.
2. Kriteria eksklusi
G. Definisi Operasional
1. Variabel bebas
kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-
zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya
a) Gemuk : > 2 SD
xxxv
2. Variabel terikat
keterlambatandan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
dengan garis vertikal usia. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk
kelelahan.
xxxvi
H. Instrumentasi dan Cara Penelitian
Cara penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mulai dari
1. Pengolahan data
a. Editing
penggantian data.
xxxvii
b. Coding
1) Status gizi
a) Gemuk : kode 1
b) Normal : kode 2
c) Kurus : kode 3
a) Normal : kode 1
b) Meragukan : kode 2
c) Abnormal : kode 3
c. Tabulating
yang sudah terkumpul agar mudah dijumlah, disusun dan ditata untuk
2. Analisis data
a. Analisis univariat
xxxviii
b. Analisis bivariat
Keterangan :
berikut :
1) Jika nilai signifikansi atau probebilitas lebih kecil dari 0,05 maka
2) Jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka
xxxix
Sedangkan untuk mengetahui tingkat korelasi yaitu dengan
Tabel 3.1
Interpretasi Koefisien Korelasi
xl
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kelurahan Kadipiro yang terdiri dari 32 Rukun Warga dan bertanggung jawab
Gambirsari adalah 3892 anak, jumlah bayi dan balita yang aktif mengikuti
posyandu hanya 3453 anak. Jumlah bayi dan balita dengan status gizi baik
sebanyak 3403, status gizi kurang sebanyak 30 anak, status gizi buruk
sebanyak 15 anak dan status gizi lebih sebanyak 5 anak. Dalam penelitian ini,
peneliti hanya meneneliti anak usia 2 sampai 3 tahun yaitu sebanyak 528 anak.
sebanyak 84 anak.
xli
B. Hasil Analisis Univariat
berikut :
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Urutan Kelahiran Anak
banyak adalah anak pertama yaitu 30 anak (35,7 %). Urutan kelahiran
xlii
anak paling sedikit adalah urutan kelahiran anak lebih dari keempat yaitu
Tabel 4.3.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Berat Badan Lahir Anak
memiliki berat badan lahir antara 2500 sampai 4000 gram yaitu sebanyak
Tabel 4.4.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Cara Persalinan
xliii
e. Karakteristik responden berdasarkan pengasuh anak
Tabel 4.5.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengasuh Anak
sebanyak 65 anak (77,3 %). Anak yang diasuh oleh nenek sebanyak 15
Tabel 4.6.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi Anak
sebanyak 69 anak (82,2 %). Kemudian status gizi anak yang lainnya adalah
kurus sebanyak 12 anak (14,2 %) dan gemuk sebanyak 3 anak (3,6 %).
xliv
3. Perkembangan Anak Usia 2 Sampai 3 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas
Tabel 4.7.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perkembangan Anak
berikut :
Tabel 4.8.
Distribusi Frekuensi Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak
Usia 2 Sampai 3 Tahun
Perkembangan Anak
Total
Status Gizi Normal Abnormal
frekuensi % frekuensi % frekuensi %
Gemuk 0 0 3 3,6 3 3,6
Normal 69 82,2 0 0 69 82,2
Kurus 6 7,1 6 7,1 12 14,2
Total 75 89,3 9 10,7 84 100
Sumber : Data Primer Diolah, 2010
xlv
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah anak dengan status gizi normal
anak dengan status gizi kurus dan memiliki perkembangan normal sebanyak 6
anak (7,1 %). Jumlah anak yang memiliki status gizi kurus dengan
perkembangan abnormal sebanyak 6 anak (7,1 %). Jumlah anak dengan status
gizi gemuk dan memiliki perkembangan abnormal sebanyak 3 anak (3,6 %).
Spearman Rank. Hasil perhitungan data diolah dengan SPSS 16 for windows,
hasil dari pengolahan data diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,225
tingkat korelasi rendah antara status gizi dengan perkembangan anak usia
xlvi
BAB V
PEMBAHASAN
A. Status Gizi
gizi normal sebanyak 69 anak (82,2 %). Status gizi anak yang lainnya adalah
kurus sebanyak 12 anak (14,2 %) dan gemuk sebanyak 3 anak (3,6 %). Status
gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor konsumsi
pangan, penyakit infeksi, pola asuh gizi, psikologi, genetik dan pelayanan
yang tidak sakit dalam 3 bulan terakhir, anak dalam keadaan sehat pada saat
dilakukan penelitian dan tidak pernah dirawat di RS. Jika kondisi anak selalu
sehat dan konsumsi pangan tercukupi maka status gizi anak akan normal atau
baik.
dan sarana lain seperti keberadaan posyandu, puskesmas, praktik bidan, dokter
dan rumah sakit. Dalam penelitian ini, subjek penelitian dapat memperoleh
pelayanan kesehatan dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya posyandu
xlvii
di setiap Rukun Warga (RW) dan setiap hari Puskesmas Gambirsari
aktif mengikuti kegiatan posyandu dan memiliki KMS atau buku KIA,
sehingga dengan mengikuti posyandu dan memiliki KMS atau buku KIA maka
pertumbuhan atau status gizi anak dapat dipantau setiap bulan. Dari data diatas
adalah normal yaitu sebesar 89,3 % dan abnormal sebesar 10,7 %. Menurut
eksternal. Faktor eksternal meliputi faktor pranatal, natal dan pasca natal.
perkembangan anak. Ibu hamil dengan gizi yang kurang baik dapat
menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Hal
berat badan lahir anak antara 2500 sampai 4000 gram sebanyak 97,6 % dan
berat badan lahir > 4000 gram sebanyak 2,4 %. Berdasarkan hasil tersebut
xlviii
tidak ada anak dengan berat badan lahir rendah. Dengan adanya gizi yang baik
pada saat prenatal, maka kelahiran bayi dengan BBLR dapat dicegah dan
dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan trauma kepala dan
penelitian, sebagian besar anak dilahirkan secara normal yaitu 84,5 % dan
sisanya sebesar 15,5 % dilahirkan dengan operasi sectio caesarea. Dari data
tersebut dapat dikatakan tidak ada anak yang dilahirkan dengan vakum
ekstraksi atau forceps, sehingga tidak ada trauma kepala karena persalinan.
Oleh karena itu, dalam hal ini memungkinkan anak dapat berkembang secara
normal.
stimulasi. Posisi anak dalam penelitian ini diperoleh dari urutan kelahiran anak.
Berdasarkan hasil penelitian, urutan kelahiran anak yang paling banyak adalah
anak pertama yaitu 35,7 %. Menurut Hidayat (2008), anak pertama memiliki
xlix
Soetjiningsih (2003) menyatakan bahwa lingkungan pengasuhan
diasuh oleh orang tua akan menciptakan interaksi antara anak dan orang tua
menunjukkan sebesar 77,4 % anak diasuh oleh orang tua. Berdasarkan data
tersebut sebagian besar anak memiliki waktu yang cukup banyak untuk
berinteraksi dengan ayah dan ibu mereka. Kemudian dari interaksi tersebut
akan menimbulkan kedekatan hubungan antara anak dan orang tua, sehingga
orang tua dapat memberikan stimulasi yang maksimal agar perkembangan anak
antara status gizi dengan perkembangan anak usia 2 sampai 3 tahun. Hal ini
signifikansi 0,039 yaitu lebih kecil dari 0,05. Nilai koefisien korelasi tersebut
korelasi berada diantara nilai 0,200 sampai 0,399 sehingga dapat dinyatakan
bahwa antara kedua variabel memiliki tingkat korelasi yang rendah (Sugiyono,
2010).
diterima yaitu terdapat hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak.
l
Hal ini sesuai dengan tinjauan teori bahwa status gizi atau pemenuhan
penelitian ini juga sesuai dengan tinjauan teori yang menyebutkan bahwa
seseorang yang memiliki status gizi baik atau normal maka refleksi yang
usianya, tubuh menjadi sehat, nafsu makan baik dan mudah menyesuaikan diri
li
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa :
Surakarta yang memiliki status gizi normal sebanyak 69 anak (82,2 %),
kurus sebanyak 12 anak (14,2 %) dan gemuk sebanyak 3 anak (3,6 %).
B. Saran
lii
2. Bagi Orang Tua
kebutuhan nutrisi anak dan perkembangan anak, sehingga orang tua dapat
dapat berlangsung dengan selaras baik dari segi fisik, mental maupun
psikososial.
liii
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Jateng. Standar Pelayanan Kesehatan Povinsi Jawa Tengah Tahun 2006.
www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/profil2006/bab5.htm.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2010.
Depkes RI. 2005. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Hal : 4,
7, 11, 45 – 53.
Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Hal : 65 – 71.
Sediaoetama, A.D. 200. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Di Indonesia.
Jakarta : Dian Rakyat. Hal : 235 - 9.
Soehardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Hal : 15.
liv
Soetjiningsih. 2003. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. Hal : 1 – 14.
Sunartyo, N. 2007. Panduan Merawat Bayi dan Balita. Jogjakarta : Diva Press.
Hal : 11 -19.
Supariasa, I.D.N. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. Hal : 69 -71.
lv
lvi