Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
OLEH :
YULIASARI
10610400352
JAKARTA
1431 H/ 2010 M
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Skripsi, November 2010
ABSTRAK
ABSTRACT
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yuliasari
PERNYATAAN PERSETUJUAN
DISUSUN OLEH
YULIASARI
106104003521
Pembimbing I Pembimbing II
Nama : Yuliasari
NIM : 106104003521
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
Penguji III
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tien Gartinah, MN
Nama : Yuliasari
Skripsi ini kupersembahkan untuk yang telah memberikan arahan, dukungan dan
serta motivasi :
★ Keluarga
Ayahanda H.Yahya, Ibunda Hj.Encim, seluruh kakak-kakakku dan keluargaku
★ Dosen Pembimbing
Irma Nurbaeti, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat
Uswatun Khasanah,MNS
★ Dosen Penguji
Ns. Puspita Palupi, S.Kep, M.Kep
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya dan shalawat serta salam kepada Nabi
Skripsi ini disusun sebagaimana untuk memenuhi salah satu syarat guna
mencapai gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) UIN Jakarta, untuk menerapkan dan
Penulis telah berusaha untuk menyajikan suatu tulisan ilmiah yang rapi,
penyajian skripsi ini jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan masih terbatasnya
masalah yang ada serta mengeluarkan gagasan ataupun saran-saran. Oleh karena itu
segala kritik dan saran yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini akan penulis
yang tak terhingga nilainya hingga skripsi ini dapat penulis selesaikan tepat pada
1. Prof. DR (hc). Dr. Muhammad Kamil Tajuddin, Sp. And., selaku dekan
4. Ibu Tien Gartinah, MN, selaku Ketua Program Studi dan Ibu Irma Nurbaeti,
skripsi ini.
6. Ibu Ns. Puspita Palupi, S.Kp,M.Kep, selaku dosen penguji Seminar Proposal
Skripsi. Terima kasih atas kesediaannya menjadi penguji, dan terima kasih
Ibu Ns. Puspita Palupi, S.Kp.M.Kep, selaku dosen penguji Sidang Skripsi.
Terima kasih atas kesediaannya menjadi penguji, dan terima kasih pula atas
8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen atau Staf Pengajar, pada lingkungan Program
10. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik dan Perpustakaan Fakultas
11. Staff karyawan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan dan Puskesmas
penelitian.
12. Orang tuaku yang memelihara, mendidik, serta mencurahkan semua kasih
penulis dan memberikan bantuan baik moril maupun materiil kepada penulis
Hikmah, Hajar, Ibnu, Titi, Mulyati, Rizki, Qona’ah, Ulfa) yang telah
Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna, namun penulis harapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.
Yuliasari
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK........................................................................................................ i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. KEHAMILAN……………………………………………… 11
1. Pengertian ………………………………………………... 11
1. Pengertian ……………………………………………....... 15
hamil ……………………………………………………... 18
C. PERILAKU …………………………………………………. 20
1. Pengertian …………………………………………….. …. 20
a. Pengetahuan …………………………………………. 23
b. Sikap ……………………………………………......... 27
c. Praktek ………………………………………….......... 30
HIPOTESIS
C. Hipotesis ……………………………………………………... 36
BAB VI PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 68
B. Saran ………………………………………………………… 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Ciputat..........................................................................................55
DAFTAR BAGAN
Nomor Lampiran
Informed Consent
Kuesioner
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi
dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm
dan hormon esterogen yakni hormon kewanitaan yang ada didalam tubuh ibu
Agar seorang ibu hamil dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
dan anak yang akan dilahirkannya dalam keadaan sehat (Depkes RI, 1994).
yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan mental dan fisik
kehamilan, menegakkan dan mengobati secara dini komplikasi ibu yang dapat
mental dan fisik ibu hamil, dilakukannya pengawasan hamil juga dapat
tahun 2007 jumlah AKI di Indonesia yaitu 228 per 100 ribu kelahiran hidup
Propinsi Banten berjumlah 256 kematian per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes
pada tahun 2009 adalah sebanyak 22 orang dengan estimasi AKI sebesar 197
per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Tangerang, 2009). Salah satu sebab
berkembang lainnya adalah akibat partus lama. Ada tiga faktor penyebab
persalinan memanjang atau partus lama yaitu tenaga, jalan lahir dan janin
Kelainan pada faktor tenaga bisa disebabkan karena terjadinya inersia (his
yang tidak sesuai dengan fasenya), inkoordinit (his tidak teratur, tidak ada
(his yang terlampau kuat dan terlalu sering sehingga tidak ada relaksasi
tidak segera ditangani maka akan mengakibatkan gawat janin dan rahim ibu
pecah. Upaya yang bisa dilakukan ibu hamil agar persalinan berjalan lancar
Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu-ibu
Senam hamil yang diterapkan, bukan senam yang berorientasi sebatas pada
sehingga bisa melupakan rasa sakit saat melahirkan, serta menguatkan napas.
persalinan. Di samping itu, rasa nyeri saat proses persalinan berlangsung juga
dikurangi. Maka proses persalinan dapat berjalan lebih mulus dan singkat
(Mulyata, 2007).
akan memberikan suatu produk kehamilan atau outcome persalinan yang lebih
baik, dibandingkan pada ibu-ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil.
Clapp (2005) juga menjelaskan bahwa ibu yang melakukan senam hamil
memiliki berat badan yang normal, dan dapat mengurangi resiko terjadinya
selama kehamilan.
Hasil dari penelitian terkait yang dilakukan oleh Wulandari (2006) dengan
kontrol pada saat pretest maupun post test berada pada kategori kecemasan
senam hamil semakin menurun, yaitu dari kategori kecemasan sedang menjadi
persalinan pertama.
Sejak lama kita ketahui bahwa salah satu hal penting dalam membina ibu
satunya memberi pengetahuan mengenai program senam hamil. Hal ini berarti
praktek. Menurut Roger (1974) sikap dan praktek yang tidak didasari oleh
penting yang harus dimiliki ibu hamil dalam melaksanakan senam hamil.
dengan distribusi pemberian pelayanan adalah minimal satu kali pada triwulan
pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga
umur kehamlan (K4) sebesar 86,94%. Hasil ini sudah melampaui target
Komplikasi (P4K) oleh tenaga kesehatan terlatih salah satunya melalui kelas
ibu hamil yaitu dengan senam hamil, penyiapan sistim rujukan dalam
2009).
dan balita telah diadakan sebagai program dari Dinas Kesehatan, tetapi untuk
pengunjung Puskesmas Ciputat, yaitu diantaranya lima ibu hamil dan lima ibu
yang sudah melahirkan. Hasil wawancara dari lima ibu hamil empat
diantaranya tidak tahu tentang senam hamil dan satu orang mengetahui senam
hamil dari menonton tv, jika ada program senam hamil tiga orang mengatakan
mau mencoba untuk mengikuti senam hamil dan dua orang mengatakan tidak
mau ikut dengan alasan tidak sempat untuk mengikutinya, dan lima orang ibu
wawancara dari lima ibu hamil yang sudah melahirkan tiga diantaranya
dua diantaranya mengalami proses persalinan sesar, lima orang ibu hamil
tersebut seluruhnya tidak tahu tentang senam hamil dan belum pernah
mengikuti senam hamil. Hal ini disebabkan karena tidak adanya promosi
beorientasi pada penyakit serta mempunyai cakupan yang luas. Selain itu
dan preventif dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan bagi ibu
pada ibu hamil trimester II dan III) di Puskesmas Ciputat Tangerang Selatan.
B. Rumusan Masalah
tetapi pada kenyataannya kegiatan senam hamil belum dilakukan oleh semua
puskesmas.
karena berbagai alasan, yakni kegiatan senam hamil tersebut hanya bisa
ada, dan belum tentu ibu hamil tersebut tertarik mengikuti senam hamil
senam, seharusnya para petugas kesehatan khususnya perawat dan bidan dapat
menjadi pelatih senam yang tentunya sudah terlatih dan memiliki pengalaman
Pengetahuan dan Sikap dengan Pelaksanaan Senam Hamil (Studi Pada Ibu
hamil?
D. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum :
senam hamil.
b. Tujuan Khusus :
senam hamil.
E. Manfaat Penelitian
hamil memiliki banyak manfaat untuk kesehatan ibu hamil dan kelancaran
proses persalinan.
mempersiapkan seorang ibu hamil baik secara fisik maupun mental dalam
pelaksanaan senam hamil (studi pada ibu hamil trimester II dan III). Subjek
yang diteliti adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat. Data
TINJAUAN PUSTAKA
A. KEHAMILAN
1. Pengertian
2. Proses kehamilan
minggu ke 28 hingga bayi lahir dalam waktu yang cukup (Hanifa, 1999).
a. Perubahan kulit
pada kulit ini tidak selalu sama pada setiap wanita hamil, ada yang
menjadi besar, sehingga leher wanita itu bentuknya seperti leher pria.
d. Perubahan perut
Perut akan kelihatan makin lama makin besar. Biasanya dari umur
Perubahan yang terjadi pada alat kelamin luar ini terlihat kebiruan
kelamin luar adalah cabang dari uterus, jadi jika pembuluh darah
atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua sering edema pada salah satu
b. Mudah lelah
kehamilan.
e. Tidak bisa tidur
B. SENAM HAMIL
1. Pengertian
bertahap (Fishbein dan Phillips 1990). Apabila ibu hamil tersebut sudah
tidak sampai melewati batas. Stres panas juga dapat membahayakan janin.
Di samping itu, dengan bertambahnya usia kehamilan, titik berat ibu hamil
menurun, dan ia akan merasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman akan
melukai dirinya sendiri. Latihan fisik atau senam hamil diajarkan baik di
kelas prenatal atau oleh perawat di klinik, atau balai kesehatan. Latihan
seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang cepat,
aman dan spontan. Latihan yang dilakukan selama kehamilan akan
menolong ibu dalam menghadapi stres dan kecemasan. Inti dari senam
pada saat detik-detik kelahiran si bayi, sang ibu bisa rileks dan menguasai
trimester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan (Depkes RI,
latihan penguatan dan peregangan otot, serta latihan relaksasi. Saat ibu
meningkat dan volume residu paruparu akan menurun, serta melatih otot-
Secara keseluruhan, senam hamil membawa efek relaksasi pada tubuh ibu
hamil, baik yang bersifat relaksasi pernafasan maupun relaksasi otot. Jika
ibu hamil merasa rileks, maka ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat
d. Ibu hamil yang rajin mengikuti senam hamil diharapkan akan menjadi
terlatih ketika melakukan sikap tubuh yang baik dan benar selama
tubuh.
lancar dan aman tanpa berbagai kesulitan yang berarti. Sehingga ibu
harus dipenuhi, yaitu pemeriksaan kesehatan dan minta nasihat dokter atau
kemampuan fisik ibu, dan latihan sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau
latihan tersebut adalah ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih,
lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat,
janin dalam kandungan telah berusia lebih dari tiga bulan, karena sebelum
beberapa tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan, antara lain:
a. Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada
persendian.
g. Kesulitan berjalan.
C. PERILAKU
1. Pengertian
Perilaku ditinjau dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007).
terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi
organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-
respons.
Dilhat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas
terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat
sebagainya.
sebagainya.
3. Domain Perilaku
a. Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2007).
1) Tahu (know)
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
2) Memahami (comprehension)
4) Analisis (analysis)
dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
ada.
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-
pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil yang ikut senam hamil
sangat baik dan menunjukan hal yang positif yang dibuktikan dengan
dan positif karena bisa menjawab, mengerti dan faham akan senam
b. Sikap (Attitude)
tidak dapat diamati secara langsung oleh individu lain. Sikap belum
Stimulus Reaksi
Proses Stimulus
Rangsangan Tingkah laku
(terbuka)
Sikap
Sumber : Notoatmodjo
(2007).
informasi tertentu.
b) Merespon (responding), pada tingkat ini individu akan
terlepas dari benar atau salah usaha yang dilakukan oleh individu
tersebut.
ide baru.
serta yakin akan manfaat senam hamil, berarti ini menunjukan suatu
sikap yang baik dan positif tentang senam hamil. Sedangkan yang
tidak ikut senam hamil dari kecenderungan dan dukungan terhadap
antara lain:
yang benar.
ibu hamil terhadap senam hamil yang ikut senam hamil karena adanya
operasi serta anjuran dari dokter serta dukungan moril dari suami ini
praktek dan perilaku ibu hamil tentang senam hamil sangat baik dan
positif. Ibu hamil yang tidak ikut senam hamil karena adanya
adanya pengalaman dari orang tuanya ibu hamil menjadi yakin hal ini
ibu hamil tentang senam hamil sudah cukup baik meskipun dilakukan
memperlancar kelahiran.
D. KERANGKA TEORI
Faktor predisposisi :
Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan
Nilai-nilai dan
keyakinan
Faktor pendukung :
Ketersediaan
sarana dan Pelaksanaan ibu
prasarana hamil dalam
Puskesmas melakukan
senam hamil
Faktor pendorong :
Dorongan dari pihak
puskesmas (bidan)
untuk melaksanakan
senam hamil
A. Kerangka Konsep
(independen) yang ingin diketahui yakni pengetahuan dan sikap ibu hamil
tersebut memang tidak tersedia, serta tidak adanya promosi kesehatan tentang
Pengetahua
n Ibu Hamil
Pelaksanaan
senam
hamil
Sikap Ibu Hamil
B. Definisi Operasional
hamil.
2. Ada hubungan antara sikap ibu hamil dengan pelaksanaan senam hamil.
/
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian yang terdiri atas variabel bebas dan terikat, membutuhkan jawaban
mengapa dan bagaimana. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini
1. Populasi
adalah ibu hamil trimester II dan III yang berada di wilayah ciputat.
2. Sampel
oleh populasi, atau sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan
Keterangan:
[1.96ƒ0,3666(0,8167) +0,84ƒ(0,22221111)+(0,03219111)]²
= (0,3)²
[1.96√0,29940222+0,84√0,25440222]²
= 0,09
[1,072466115+0,423681727]²
= 0,09
2,238458367
= 0,09
= 24,87= 25 responden
responden. Selanjutnya hasil sampel di kali kan dua. Maka jumlah sampel
D. Instrumen Penelitian
berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden. Instrumen ini terdiri dari
empat bagian yaitu data demografi meliputi inisial nama, usia ibu, usia
dan manfaat senam hamil, indikasi dan kontraindikasi senam hamil, syarat
boleh mengikuti senam hamil, dan waktu dan tempat pelaksanaan senam
hamil.
skala diskontiniu yaitu jika jawaban benar mendapatkan nilai 1 dan jika
pengetahuan yaitu kuisioner C1, C2, C3, C4, C6, C7, C8, C11, dan C12.
Sedangkan pernyataan negatif yaitu kuisioner C5, C9, C10, C13, C14, dan
C15.
Pernyataan yang memiliki nilai positif adalah kuisioner A1, A2, A3, A5, A6,
dan A8. Sedangkan pernyataan yang memiliki nilai negatif adalah kuisioner
A4, A7, A9, dan A10. Penilaian untuk pernyataan positif sikap keluarga yaitu:
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Tidak setuju 3
Setuju 2
Sangat setuju 1
oleh responden tentang pelaksanaan ibu hamil terhadap senam hamil dengan
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika
akan diukur oleh kuisioner tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa
masing-masing skor item pertanyaan dari setiap variabel dengan total skor
dari Pearson. Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih apabila korelasi
tiap butiran memiliki nilai positif dan nilai t hitung > t tabel (Hidayat,
2008).
2. Uji Reliabiitas
Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data,
dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana
hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang
Uji coba instrumen dilakukan pada bulan Agustus tahun 2010. Uji coba
diteliti dalam uji validitas dan reliabilitas, tidak termasuk responden dalam
penelitian.
menandatanganinya.
8. Kuisioner yang telah diisi selanjutnya akan diolah dan dianalisa oleh
peneliti.
G. Pengolahan data
1. Editing
2. Coding
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam
satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti
3. Entry data
kontingensi.
H. Analisa Data
adalah :
1. Analisis Univariat
senam hamil.
2. Analisis Bivariat
hamil trimester 2 dan 3). Tehnik analisis yang dilakukan yaitu dengan
variabel independen, dan apabila nilai p value > 0,05 berarti hasil
I. Etika Penelitian
HASIL
PENELITIAN
perawat RSUP Jakarta tahun 1935. Pada tahun 1950-1955, balai pengobatan
ini semakin berkembang, pasien yang berobat bukan saja warga masyarakat
Kecamatan Ciputat, akan tetapi dari Serpong, Pondok Aren, Pondok Betung,
lengkap begitu juga SDM (Sumber Daya Manusia) yang sudah mulai
rawa/danau.
dan jumlah ibu bersalin sebanyak 3.970 orang (Dinkes Tangerang Selatan,
2009).
2. Visi dan Misi Puskesmas Ciputat
a. Visi
Misi
Promosi kesehatan
Kesehatan lingkungan
Perbaikan gizi
Pengobatan
2) Lansia
puskesmas yaitu program kesehatan ibu dan anak (KIA). Program kesehatan
ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan
kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan
program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu.
penjaringan ibu hamil resiko tinggi. Program dalam kesehatan ibu hamil
pelatih untuk senam dan tidak adanya tempat untuk melakukan senam hamil.
Peneliti telah melakukan uji coba kuesioner serta uji reliabilitas pada bulan
Agustus tahun 2010 pada 10 orang ibu hamil trimester II dan III yang sedang
dilakukan modifikasi pernyataan C1, C5, C15, A5, A7, dan P5 yang mempunyai
dari pengambilan data responden. Hal yang dianalisis univariat dalam penelitian
ini yaitu mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil,
gambaran sikap ibu hamil tentang senam hamil, dan gambaran pelaksanaan ibu
hamil terhadap senam hamil.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Senam Hamil di Puskesmas Ciputat Agustus – September 2010 (n = 55)
disimpulkan sebagian besar ibu hamil trimester II dan III yang menjadi
senam hamil.
2. Gambaran Distribusi Sikap Responden
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap Ibu Hamil Terhadap
Senam Hamil di Puskesmas Ciputat Agustus – September 2010
(n = 55)
dapat disimpulkan sebagian besar ibu hamil trimester II dan III yang menjadi
responden dalam penelitian ini memiliki sikap yang positif terhadap senam
hamil. Sikap positif yang dimaksud adalah adanya keinginan dari ibu hamil
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pelaksanaan Ibu Hamil
Terhadap Senam Hamil di Puskesmas Ciputat Agustus – September 2010
(n = 55)
Jadi, dapat disimpulkan sebagian besar ibu hamil trimester II dan III yang
D. Analisa Bivariat
variabel bebas (pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil) dengan
variabel terikat (pelaksanaan senam hamil). Uji statistik yang digunakan adalah
uji statistik Chi Square, Regresi Logistik sederhana, dan uji korelasi. Jika
Ratio (OR).
senam hamil
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Dengan
Pelaksanaan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Ciputat
Agustus – September 2010 (n = 55)
hamil Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,037, hal tersebut menunjukan ada
pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil trimester II dan III (p < 0,05). Dari hasil
OR diketahui 0,088 dan 0,273. Hal itu berarti bahwa ibu hamil yang mempunyai
ibu hamil yang mempunyai pengetahuan sedang beresiko 0,273 kali tidak
pengetahuan baik.
2. Hubungan Antara Sikap Dengan Pelaksanaan Ibu Hamil Tentang Senam
Hamil
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap Dengan Pelaksanaan Ibu
Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Ciputat Agustus – September
2010 (n = 55)
P-
Sikap Pelaksanaan Total OR 95% Value
Tidak Melakukan CI
Melakukan
N % N % N %
Negatif 13 68,4 6 31,6 19 100 2,278 0,001
Positif 3 8,3 33 91,7 36 100
Total 16 29,1 39 70,9 55 100
Hasil analisis pada tabel 5.5 diatas, diperoleh 6 dari 19 responden (31,6%)
responden (91,7%) memiliki sikap positif dan melakukan senam hamil. Hasil
uji statistik menunjukan ada hubungan yang bermakna antara variabel sikap
dengan variabel pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil trimester II dan III
(p < 0,05). Hasil OR diketahui 2,278. Hal itu berarti ibu hamil yang memiliki
sikap negatif beresiko 2,278 kali tidak melakukan senam hamil dibandingkan
PEMBAHASAN
Hamil
objek tertentu. Pengetahuan ibu hamil dalam penelitian ini adalah ibu hamil
mampu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan senam hamil dan tujuan
dan III (72,7%) mempunyai pengetahuan yang baik tentang senam hamil, 9
ibu hamil trimester II dan III (16,4%) mempunyai pengetahuan yang sedang
tentang senam hamil, dan 6 ibu hamil trimester II dan III (10,9%) mempunyai
pengetahuan yang kurang tentang senam hamil. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa rata-rata ibu hamil trimester II dan III yang berkunjung ke Puskesmas
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukisno (1998)
yaitu pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil yang ikut senam hamil
sangat baik dan menunjukan hal yang positif yang dibuktikan dengan
keyakinan, mengerti dan paham akan senam hamil bahwa manfaat senam
hamil untuk melatih otot-otot tertentu untuk mempersiapkan dan melancarkan
kelahiran.
seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang cepat, aman
dan spontan. Latihan yang dilakukan selama kehamilan akan menolong ibu
(Bobak, 2005).
belum mengetahui senam hamil. Terbukti dari hasil penelitian terdapat 6 ibu
syarat untuk melakukan senam hamil dan kontraindikasi senam hamil belum
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Revina (2008),
yaitu pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di bagi menjadi empat
baik tentang senam hamil, 27 ibu hamil (64,29%) memiliki pengetahuan yang
cukup tentang senam hamil, 5 ibu hamil (11,90%) memiliki pengetahuan yang
kurang tentang senam hamil, dan 1 ibu hamil (2,38%) memiliki pengetahuan
agar pemberian informasi lebih menarik dan informasi dapat diterima secara
maksimal.
Hamil
bersifat tertutup terhadap suatu rangsangan dan sikap tidak dapat diamati
secara langsung oleh individu lain. Sikap merupakan suatu produk dari proses
diterimanya dan sikapnya belum tentu merupakan tindakan yang aktif, tetapi
penelitian ini sikap ibu hamil adalah bagaimana ibu hamil bersikap terhadap
senam hamil.
Hasil penelitian diperoleh sebagian besar 36 ibu hamil trimester II dan III
(65,5%) memiliki sikap yang positif terhadap senam hamil, sedangkan 19 ibu
hamil trimester II dan III (34,5%) memiliki sikap yang negatif terhadap senam
hamil. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata ibu hamil trimester II dan III
senam hamil.
responden (35 %), dan yang memiliki sikap negatif sebanyak 13 responden
(65 %). Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan mayoritas ibu hamil
Ibu hamil yang memiliki sikap positif terhadap senam hamil, terlihat dari 6
pengetahuan yang baik tentang senam hamil, sehingga ada keinginan yang
sikap negatif terhadap senam hamil. Hal ini dapat disebabkan ada beberapa
tidak ada keinginan yang kuat untuk melakukan senam hamil. Selain itu dari
seseorang dan pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat , serta
kepercayaan dan keyakinan ibu hamil tersebut terhadap senam hamil, yaitu
ibu hamil berkeyakinan bahwa proses persalinan dapat berjalan dengan lancar
Oleh karena itu sikap yang positif dari ibu hamil untuk melakukan senam
terus menerus dengan cara menjelaskan kepada ibu hamil berbagai macam
manfaat senam hamil untuk kehamilan dan dalam proses persalinan, dengan
demikian diharapkan ibu hamil dapat lebih tertarik dengan senam hamil.
Senam Hamil
adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan
terselubung atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati
secara jelas oleh orang lain, dan perilaku terbuka (overt behaviour) yaitu
tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau
Perilaku yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu perilaku yang masih
ibu hamil trimester II dan III (41,8%) melakukan senam hamil, sedangkan 32
ibu hamil trimester II dan III (58,2%) tidak melakukan senam hamil. Hal ini
dapat disimpulkan rata-rata ibu hamil trimester II dan III yang berkunjung ke
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukisno
(1998) yakni, perilaku ibu hamil terhadap senam hamil sangat baik dan
positif, karena adanya keinginan yang kuat untuk melahirkan secara normal,
alamiah tanpa operasi dan anjuran dari dokter serta dukungan moril dari suami
hamil, yaitu karena dari hasil penelitian ada beberapa pengetahuan ibu hamil
yang masih kurang tentang senam hamil dan beberapa ibu hamil memiliki
sikap yang negatif terhadap senam hamil. Hal ini terbukti dari 55 responden
hamil melakukan senam sendiri di rumah, tidak terdapat ibu hamil yang
peneliti, hal tersebut dikhawatirkan persepsi ibu hamil tentang senam hamil
berbeda dari yang dimaksud oleh peneliti. Peneliti juga melakukan wawancara
terkait dengan gerakan senam hamil yang dilakukan ibu hamil tersebut,
gerakan senam hamil. Jadi, pelaksanaan senam hamil dalam penelitian ini
senam hamil, serta kurangnya informasi mengenai tahapan dari senam hamil.
tiga unsur. Gangguan yang terjadi pada satu unsur dapat mengganggu unsur
Unsur kedua adalah tindakan yang akan dilakukan oleh seseorang yang
Hal tersebut sama halnya dengan ibu hamil untuk melakukan senam
hamil, tentunya untuk mencapai suatu tujuan yaitu untuk memperkuat otot-
otot panggul, memperlancar peredaran darah karena pada saat latihan akan
oksigen ke janin, dan ibu hamil juga akan terlatih untuk melakukan relaksasi
menunjukan bahwa lebih dari separuh ibu hamil tidak melakukan senam
hamil (58,2%). Senam hamil memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil, maka
dari itu sangatlah penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan suatu
hamil trimester II dan III (p < 0,05). Dari hasil OR diketahui 0,088 dan 0,273.
Hal itu berarti bahwa ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang
beresiko 0,088 kali tidak melakukan senam hamil dibandingkan dengan ibu
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febriani (2009)
terhadap stimulus tertentu yaitu pengetahuan tentang senam hamil. Ibu hamil
berkeinginan untuk melaksanakan senam hamil. Hal ini dapat disebabkan ibu
hamil belum memahami senam hamil baik langkah – langkah gerakan senam
serta manfaat – manfaat yang dapat berdampak positif bagi kehamilan dan
proses persalinan. Beberapa faktor penghambat juga mempengaruhi
pelaksanaan senam hamil yaitu, rasa malas, tidak adanya keinginan serta
seperti puskesmas.
baru, dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih dahulu
batin dalam bentuk sikap subjek terhadap objek yang diketahui dan disadari
sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi yaitu berupa
hamil. Oleh karena itu sangatlah penting bagi tenaga kesehatan Puskesmas
tentang senam hamil, maka ibu – ibu hamil tersebut memiliki keinginan untuk
variabel sikap dengan variabel pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil
trimester II dan III (p < 0,05). Hasil OR diketahui 2,278. Hal itu berarti ibu
hamil yang memiliki sikap negatif beresiko tidak melakukan senam hamil
Penelitian ini tidak sejalan dengan Wismanto (2003) yakni hasil korelasi
antara sikap dengan perilaku sebesar 0.366. Hasil ini relatif kecil, hal ini
secara langsung, akan tetapi masih terdapat variabel antara yaitu kehendak atau
terhadap objek (stimulus) (Ajzen & Fishbein, 1980). Menurut asumsi peneliti,
sikap yang muncul disini bisa diartikan apabila semakin baik (positif) sikap ibu
hasil dari adanya perubahan setelah proses belajar, yaitu proses perubahan
sikap yang tadinya tidak percaya diri menjadi lebih percaya diri karena
2007).
kecenderungan untuk bertindak. Jadi, sikap yang positif dari ibu hamil akan
terhadap senam hamil akan cenderung untuk tidak melakukan senam hamil.
F. Keterbatasan Penelitian
A. Kesimpulan
bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini
senam hamil. Hal ini dapat disebabkan ada beberapa responden yang
3. Lebih dari separuh ibu hamil (58,2%) tidak melakukan senam hamil.
yang sangat penting, karena pengetahuan yang tinggi dan sikap yang
positif terhadap senam hamil tidak akan berarti jika tidak diimbangi
hamil trimester II dan III (p < 0,05). Pelaksanaan ibu hamil untuk
variabel sikap dengan variabel pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil
trimester II dan III (p < 0,05). Sikap yang positif dari ibu hamil akan
hamil.
B. Saran
1. Bagi masyarakat
Senam hamil sangat penting bagi ibu-ibu hamil dalam persiapan untuk
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku ibu hamil tentang senam hamil dan perilaku yang diteliti
dapat diobservasi, agar hasil penelitian yang didapatkan menjadi lebih baik.
Perlu diteliti lebih lanjut faktor-faktor apa yang menyebabkan puskesmas belum
Clapp, James F. 2005. The effect of continuing regular endurace exercise on the
physiologic adaptations to pregnancy and pregnancy outcome. (Third IOC
World Congress on Sports Sciences) The American Journal of Sports
Medicine 24:6 p 28(2).
Depkes RI. 2009. Senam hamil : dilakukan setiap hari untuk memperlancar proses
kelahiran.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. 2009. Jumlah Kematian Ibu dan Penyebab
Kematian Ibu di Kabupaten Tangerang. Dari http://www.dinkes-
kabtangerang.go.id/index diakses tanggal 5 oktober 2010.
Dinas Kesehatan Propinsi Banten. 2008. Angka Kematian Ibu di Propinsi Banten.
Dari http://www.pelita.or.id/cetakartikel.php diakses tanggal 26 Desember
2009.
Heardman, H. 1996. Senam Hamil (Relaxation and Exercise for Childbirth). Jakarta:
Arcan.
Hidayat, Aziz A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika. Hulliana, Mellyna. Panduan manjalani kehamilan
sehat. Jakarta : Puspa Swara.
Indiarti, M.T. 2008. Senam hamil dan balita. Yogyakarta : Cemerlang publishing.
Jameson, M. 2002. Got stress? Research shows that stress can be harmful during
pregnancy here’s why you need to relax. Fit Pregnancy.
Manuaba Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :
Arcan.
Mar’at. 1984. Sikap manusia, perubahan serta pengukurannya. Cetakan ke II. Jakarta
: Ghalia indonesia.
Nursalam & Efendi Ferry. 2008. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha ilmu.
Sukisno, Bambang. 1998. Tesis Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Hamil Tentang
Senam Hamil Pada 3 Rumah Sakit di Jakarta Timur Tahun 1998. Jakarta :
FKMUI.
Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 1999. Ilmu Kebidanan Edisi Ke-3. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Yuliarti, Nurheti. 2010. Panduan Lengkap Olahraga Bagi Wanita Hamil dan
Menyusui. Jakarta : Andi.
Zinbarg, R. E., Craske, M. G., & Barlow, D. H. 1993. Therapist’s Guide for The
Mastery of Your Anxiety and Worry (MAW) Program. United States of
America: Graywind Publications Incorporated.
INFORMED CONSENT
Assalamualaikum. WR. WB
Salam sejahtera.
Nama : Yuliasari
NIM 106104003521
YA / TIDAK
Tertanda
Responden
KUISIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PELAKSANAAN
SENAM HAMIL (STUDI PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III) DI
PUSKESMAS CIPUTAT TANGERANG SELATAN
Tujuan :
dengan pelaksanaan senam hamil (studi pada ibu hamil trimester II dan III) di Puskesmas
Petunjuk:
1. Beri tanda ceklist (√) pada kotak pertanyaan ibu yang anggap benar.
2. Jika ibu salah mengisi jawaban, coret/silang jawaban tersebut dan beri tanda
A. Data Demografi/Identitas :
1. Nomor responden :
2. Inisial responden :
3. Umur :
4. Usia kehamilan :
5. Alamat :
B. Pernyataan mengenai pengetahuan ibu hamil tentang senam
hamil Keterangan :
B : Benar
S : Salah
No Pernyataan B S
1 Ibu mendapatkan informasi tentang senam hamil dari televisi
dan media cetak (majalah atau koran).
2 Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik maupun mental
pada ibu hamil
3 Salah satu intervensi dalam menghadapi perubahan fisik dan
mental selama kehamilan adalah dengan melakukan senam
hamil
4 Senam hamil adalah suatu latihan gerak untuk mempersiapkan
seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan
yang cepat, aman dan spontan
5 Senam hamil bisa dilakukan sejak usia kandungan 1 bulan
6 Senam hamil dilakukan untuk meningkatkan kesiapan fisik
dan mental calon ibu selama proses persalinan.
7 Tujuan dari senam hamil adalah untuk menguasai teknik
pernapasan dengan baik, otot-otot dinding perut semakin kuat,
dan ibu hamil akan terlatih untuk melakukan relaksasi
sempurna
8 Manfaat dari senam hamil adalah untuk memperbaiki sirkulasi
darah dan mengurangi terjadinya bengkak-bengkak pada kaki.
9 Senam hamil dapat dilakukan setiap hari
10 Senam hamil dilakukan secara teratur dan disiplin dalam batas-batas
kemampuan fisik ibu
11 Jika timbul rasa nyeri senam hamil harus dihentikan
12 Wanita hamil yang menderita anemia boleh mengikuti senam hamil
C. Pernyataan mengenai sikap ibu hamil tentang senam hamil
Keterangan :
: Setuju
S SS
: Sangat setuju
TS
STS : Tidak setuju
: Sangat tidak setuju
No Pernyataan S SS TS STS
No Pertanyaan Ya Tidak