2. Kegunaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai berikut:
a) Kegunaan Akademis
Sebagai bahan referensi atau bahan perbandingan bagi para peneliti selanjutnya
yang akan melakukan penelitian yang sama.
Diharapkan kajian ini dapat memberikan kontribusi baik secara langsung atau
tidak langsung bagi Kepustakaan Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas
Islam Riau.
b) Kegunaan Teoritis
Penelitian ini berguna untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
serta wawasan berpikir dalam menerapkan teori dan ilmunya selama masa
perkuliahan.
c) Kegunaan Praktis
Sebagai bahan masukan bagi instansi badan terkait dalam proses legislasi
kebijakan peraturan desa demi mewujudkan fungsi kinerja pemerintahan desa
yang bersosialisasi tinggi terhadapat aspirasi masyarakat.
D. Theory Montesquieu
Baron de Montesquieu adalah seorang filsuf asal Perancis yang mencetuskan trias
politica pada tahun 1748. Lewat bukunya yang berjudul “De L'esprit des Lois”, Trias
politica menjadi salah satu konsep besar dalam sejarah teori politik yang kemudian
diterapkan oleh banyak negara di dunia.
Terori Trias Politica dari Charles-Louis de Secondat, Baron de La Brete et de atau
lebih dikenal dengan Montesquiei, teori yang mengenai pemisahan kekuasaan Negara
menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Eksekutif (Pelaksana Undang-Undang)
Eksekutif merupakan lembaga yang melaksanakan Undang-Undang. Lembaga
eksekutif dipimpin oleh seorang raja atau presiden beserta kabinetnya. Tidak hanya
melaksanakan Undang-Undang, lembaga ini juga mempunyai beberapa kewenangan.
Menurut Miriam Budiardjo, lembaga eksekutif mempunyai kewenangan diplomatik,
yudikatif, administratif, legislatif, dan militer.
Kewenangan diplomatik yaitu kewenangan menyelenggarakan hubungan diplomatik
dengan negara-negara lain. Kewenangan yudikatif adalah kewenangan memberikan grasi
dan amnesti kepada warga negaranya yang melakukan pelanggaran hukum.Kewenangan
administratif adalah kewenangan melaksanakan peraturan dan perundang-undangan
dalam administrasi negara. Melalui kewenangan legislatifnya, seorang presiden atau
menteri dapat membuat undang-undang bersama dewan perwakilan. Lembaga eksekutif
juga mempunyai kewenangan mengatur angkatan bersenjata, menyatakan perang apabila
dibutuhkan, dan menjaga keamanan negara.
2. Legislatif (Pembuat Undang-Undang)
Legislatif merupakan lembaga yang dibentuk untuk mencegah kesewenang-
wenangan raja atau presiden. Lembaga legislatif yang merupakan wakil dari rakyat ini
diberikan kekuasaan untuk membuat Undang-Undang dan menetapkannya.Tidak hanya
itu, lembaga ini juga diberikan hak untuk meminta keterangan kebijakan lembaga
eksekutif yang akan dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan.Selain meminta
keterangan kepada lembaga eksekutif, lembaga ini juga mempunyai hak untuk
menyelidiki sendiri dengan membentuk panitia penyelidik. Hak mosi tidak percaya juga
dimiliki oleh lembaga ini. Hak ini merupakan hak yang memiliki potensi besar untuk
menjatuhkan lembaga eksekutif.
Teori Trias Politica yang digunakan dalam penelitian ini lebih memfokuskan keaspek
legislatifnya sebagai Pembuat Undang-Undang, dimana dalam hal ini pelaksanaan
pembuatan peraturan desa dilakukan oleh Pemerintah desa dan Badan Permusyawaran Desa
dengan melihat fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam Proses Legilasi sebagai aparat
pemerintah yang bertugas sebagai pembuat Undang-Undang Desa.
E. Metode Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif yaitu dimaksudkan
untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial,
dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan
unit yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambarantentang pelaksanaan
fungsi Legislasi Badan Permusyawaratan Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang
Kabupaten Kampar.
Metode penelitian yang diangkat demi memudahkan penelitian ini ialah metode
Kualitatatif yang menekankan pada pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi
makna dari fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat
terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan Oleh karena itu, fokus dari
penelitian kualitatif adalah pada prosesnya dan pemaknaan hasilnya. Perhatian penelitian
kualitatif lebih tertuju pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau
interaksi di antara elemen-elemen tersebut, dalam upaya memahami suatu peristiwa,
perilaku, atau fenomena.
Fokus penelitian merupakan suatu batasan-batasan yang di gunakan dalam sebuah
penelitian yang berfungsi untuk menjaga agar penelitian tetap pada jalur yang telah di
tentukan dan tidak menyimpang dari pokok bahasan yang akan diteliti. Adapun yang
menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah Implementasi Peraturan Daerah
Kabupaten Kampar Nomor 6 Tahun 2018 tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
dalam mendukung fungsi legislasi pembentukan peraturan desa di Desa Rimbo Panjang
Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.